SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Downloaden Sie, um offline zu lesen
BAB I. PENDAHULUAN
Mekanika fluida merupakan cabang dari mekanika terapan yang mempelajari tentang
perilaku fluida, baik dalam keadaan diam (statika fluida) maupun yang berhubungan
dengan kemampuannya untuk mengalir (dinamika fluida)
Dalam mekanika fluida, aplikasi ilmu mekanika ( momentum, energy, dan lain-lain) tetap
berlaku, tetapi mekanika fluida lebih banyak menekankan pada arus dan cairan.
1.1. Defenisi Fluida
Fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan menyesuaikan diri dengan bentuk
wadahnya, akibat tidak memilii tahanan yang tetap terhadap gaya geser yang bekerja
padanya.
Pada fluida diam, berarti tidak ada gaya geser yan bekerja dan semua gaya tegak lurus
terhadap bidang tmpat fluida.
Fluida dibagi menjadi 2 (dua) jenis :
a. Zat cair
b. Zat gas
Persamaan kedua jenis fluida ini adalah :
 Kedua zat melawan terhadap perubahan bentuk
 Tidak bereaksi terhadap gaya geser
Sedangkan perbedaan kedua jenis fluida di atas adalah :
Zat Cair Zat Gas
Incompressible Compressible
Cairan mengisi volume tertentu dan
memiliki permukaan bebas
Gas dengan massa
tertentu mengembang
hingga mengisi seluruh
bagian wadahnya dan
tidak memiliki batas
tertentu
1.2. Property Fluida
Fluida memiliki beberapa sifat berikut ini :
a. Kerapatan (density)
Ada 3 (tiga) mac am kerapatan yang harus diketahui perbedaannay yaitu :
1) Kerapatan massa (Mass Density) ; [ρ , baca ‘Rho’ ]
Adalah satuan massa persatuan isi, pada temperature dan tekanan tertentu (kg/m3),
dan di formulasikan :
𝜌 =
𝑀
𝑉
Kerapatan massa air pada suhu 40C dan tekanan atmosfir standart adalah 1000
kg/m3
2) Berat jenis (Specific weight) : [ γ : baca ‘Gamma’]
Adalah berat per satua isi, pada temperature dan tekanan tertentu (N/m3), dan
di formulasikan :
γ =
𝑊
𝑉
Berat jenis air pada suhu 40C dan tekanan atmosfir standart adalah 9,81 kN/m3
atau 1000 kgf/m3 atau 1 ton/m3.
Hubungan antara ρ dan γ, khususnya berkenaan dengan zat cair γ = ρ.g
Dimana g = percepatan gravitasi = 9,81 m/dt2
3) Kerapatan Relative (Relative Density/Spesifik Gravity) : [sg atau S]
Adalah perbandingan antara kerapatan massa suatu zat dan kerapatan massa
air. Karena γ = ρ.g maka rapat relative juga dapat didefenisikan sebagai
perbandingan antara berat jenis suatu zat dan berat jenis air pada suhu 40C dan
tekanan atmosfir
𝑆 =
𝜌𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟
𝜌 𝑎𝑖𝑟
=
𝛾𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟
𝛾 𝑎𝑖𝑟
Pada peristiwa-peristiwa khususnya yang berkenaan dengan cairan digunakan hasil kali ρg
= berat spesifik yang diberi simbol w. Dimana g merupakan percepatan grafitasi yang
besarnya 9,81 m/dtk2.
Kerapatan (ρ) dan volume spesifik (vs) tertentu adalah invers dari satu dengan lainnya.
Kerapatan dan volume spesifik tergantung pada suhu dan tekanan fluida. Dimana bila suhu
cairan meningkat, maka densitas menurun dan volume spesifik meningkat. Karena cairan
dianggap tak termampatkan (incompressible), peningkatan tekanan akan mengakibatkan
tidak ada perubahan pada kerapatan atau volume spesifik dari zat cair.
Pada kenyataannya, zat cair dapat sedikit dikompresi pada tekanan tinggi, sehingga sedikit
peningkatan kerapatan dan sedikit penurunan volume dari zat cair.
2. KEKENTALAN (VISCOSITY)
Kekentalan fluida adalah sifat yang menentukan besar daya tahan terhadap gaya geser.
Kekentalan terutama diakibatkan oleh saling pengaruh antara molekul-molekul fluida.
Gambar 2.3 : Dua lempeng sejajar terpisah pada jarak y
Pada gambar 2.3, selidikilah dua lempeng sejajar, terpisah pada jarak y yang kecil, ruang
antara lempengan diisi dengan suatu fluida. Andaikan lempengan bagian atas digerakkan
oleh suatu gaya tetap F dan karenanya bergerak dengan kecepatan tetap U .
Fluida yang bersentuhan dengan lempengan sebelah atas akan melekat kepadanya dan
akan bergerak dengan kecepatan U, dan fluida yang bersentuhan dengan lempengan diam
akan mempunyai kecepatan nol. Jika jarak y dan kecepatan U tidak terlalu besar, gradient
kecepatan akan merupakan suatu garis lurus. Percobaan telah menunjukkan bahwa gaya F
berubah-ubah bersama dengan luas lempengan, dengan kecepatan U, dan berlawanan
dengan jarak y. Akibat segitiga yang sebangun, U/y = dV/dy, kita mempunyai
Dimana = F/A = tegangan geser. Jika suatu tetapan kesebandingan μ (mu) yang
disebut kekentalan dinamik, dimasukkan;
Satuan μ adalah Pa dtk atau Psi sec. Fluida yang mengikuti hubungan persamaan (2-4)
disebut Fluida Newton.
Koefisien kekentalan yang lain, yakni Koefisien kekentalan kinematik’ didefenisikan
sebagai;
Dalam buku pegangan (handbooks) dengan satuan poise dan stoke atau saybolt detik.
Beberapa nilai kekentalan diberikan dalam table 2.1.
Kekentalan cairan berkurang dengan bertambahnya suhu tetapi tak cukup banyak
dipengaruhi oleh perubahan tekanan. Karena rapat gas-gas berubah bersama perubahan
tekanan (suhu tetap), kekentalan kinematik berubah-ubah bersama tekanan secara
berlawanan.
Tabel 2.1 : Kekentalan dan kekentalan kinematik delapan fluida pada 1 atm dan 200
3. TEGANGAN MUKA
Zat cair tidak dapat mengembang dengan bebas, akan membentuk permukaan batas atau
antar muka dengan zat cair lainnya atau dengan gas. Molekul-molekul yang ada dibagian
dalam suatu zat cair saling bertolakan karena kerapatannya. Molekul-molekul pada
permukaan zat cair lebih rendah rapatnya dan tarik menarik dengan satu sama lain.
Kita dapat memperhitungkan efek-efek permukaan dalam mekanika zat cair dengan
konsep tegangan muka.
Jika secarik permukaan yang panjangnya dL dibuat pada antar muka, gaya-gaya yang sama
besarnya dan berlawanan arahnya, masing-masing sebesar ϒ dL, timbul pada arah tegak
lurus pada potongan itu dan sejajar dengan permukaan tersebut. ϒ disebut Koefisien
tegangan muka. dimensi ϒ adalah (F/L) dan satuannya dalam SI ialah Newton per meter
(N/m) dalam system BG lbf/ft.
Dua antar muka yang paling lazim ialah air – udara dan raksa – udara. Untuk permukaan
yang bersih pada 200C = 680F, tegangan muka terukurnya adalah;
ϒ = 0,0050 lbf/ft = 0,073 N/m udara – air
ϒ = 0,033 lbf/ft = 0,48 N/m udara – raksa ……….. (2-6)
Ini adalah hasil percobaan yang terkontrol, yang dapat berubah banyak kalau permukaan
itu tercemar oleh deterjen atau ceceran minyak. Pada umumnya ϒ mengecil dengan
menurunnya suhu, dan nilainya nol pada titik genting.
Jika antar muka melengkung, keseimbangan mekanika menunjukkkan bahwa ada
perbedaan tekanan pada permukaan itu, dan tekanannya lebih tinggi pada bagian yang
cekung. Ini dilukiskan pada gambar 2.4, pada gambar 2.4a meningkatnya tekanan pada
bagian dalam suatu silinder zat cair diimbangi dengan dua gaya tegangan muka.
Dalam perhitungan ini tidak memperhitungan berat zat cair tersebut. Pada gambar 2.4b,
bertambahnya tekanan dibagian dalam suatu cincin gaya tegangan muka
Kita dapat memakai hasil ini untuk meramalkan kenaikan tekanan di dalam suatu
gelembung sabun yang mempunyai dua antar muka dengan udara, satu disebelah dalam
dan satunya lagi disebelah luar, dengan radius R yang hampir sama.
Gambar 2.4c menunjukkan keadaan umum, berupa suatu antar muka yang
kelengkungannya sembarang, dengan jari kelengkungan R1 dan R2. Kesetimbangan gaya
arah tegak lurus permukaan itu akan menunjukkan bahwa kenaikan tekanan pada bagian
cekung adalah;
Gambar 2.4 : Perubahan tekanan melintasi antar muka lengkung karena tegangan muka;
(a) bagian dalam suatu zat cair, (b) bagian dalam suatu permukaan bulat,
(c) antar muka lengkung yang umum
Efek permukaan penting yang kedua ialah sudut kontak ϴ yang terjadi bila suatu antar
muka zat cair berpotongan dengan permukaan yang padat, seperti pada gambar 2.5.
Keseimbangan gaya dalam hal ini menyangkut ϒ dan ϴ. Jika sudut kontak kurang dari 900,
kita katakan zat cair membasahi permukaan zat padat, kalau ϴ > 900, kita katakana bahwa
zat cair tak membasahi. Misalnya air membasahi sabun tapi tidak membasahi lilin. Air
sangat membasahi permukaan kaca yang bersih, dengan ϴ ≈ 00
Gambar 2.5 : Pengaruh sudut kontak pada antar muka zat cair-igas-izat padat. Jika ϴ <
900, zat cair ”membasahi” zat padat; jika ϴ > 900, zat cair ”takmembasahi”
4. TEKANAN UAP (VAPOR PRESSURE)
Tekanan uap ialah tekanan pada waktu suatu zat cair mendidih dan dalam keseimbangan
dengan uapnya sendiri. Misalnya, tekanan uap air pada 68 0F adalah 49 lbf/ft2, sedangkan
tekanan uap raksa hanya 0,0035 lbf/ft2. Jika tekanan zat cair lebih besar dari tekanan uap,
pertukaran antara zat cair dan uap hanya terjadi dalam penguapan pada antar mukanya.
Tetapi jika tekanan zat cair itu menjadi lebih rendah daripada tekanan uapnya, gelembung-
gelembung uap mulai muncul di dalam zat cair tersebut. Jika air dipanaskan sampai 212 0F,
tekanan uapnya naik sampai 2116 lbf/ft2 sehingga pada tekanan atmosfir normal air itu
akan mendidih. Jika tekanan zat cair turun dibawah tekanan uapnya, karena suatu gejala
aliran, prosses tersebut dinamakan peronggaan atau kavitasi. Jika air dipercepat dari
keadaan diam sampai kecepatannya 50 ft/s, tekanannya turun sebesar 15 lbf/in2 atau 1
atm. Ini dapat menyebabkan peronggaan.
Parameter tak berdimensi yang memberikan pendidihan yang disebabkan oleh aliran
adalah bilangan peronggaan
Dimana; pa = tekanan sekitar
Pv = tekanan uap
V = kecepatan aliran karakteristik
Suatu aliran mempunyai nilai kritis Ca yang tergantung pada geometrinya, dibawah nilai
parameter kritis aliran tersebut akan mulai mengalami peronggaan. Nilai tegangan muka
dan tekanan uap air diberikan pada tabel berikut ini;
Tabel 2.2 : Tegangan Muka Udara dan Tekanan Uap air Murni
PERBEDAAN TEKANAN
Perbedaan tekanan antara dua titik manapun pada ketinggian yang berbeda dalam suatu
cairan diberikan oleh;
Dimana, ρg = satuan berat cairan (N/m3) dan h2- h1 = Perbedaan ketinggian (m)
Jika titik 1 berada dipermukaan bebas cairan dan h positif kearah bawah, persamaan di
atas menjadi;
Variasi tekanan dalam suatu fluida kompressibel biasanya sangat kecil akibat berat satuan
dan perbedaan ketinggian yang kecil yang dipertimbangkan dalam perhitungan-
perhitungan hidraulik.
Bilamana perbedaan seperti itu harus diperhitungkan untuk perubahan dh yang kecil,
hukum variasi tekanan dapat dituliskan
Tanda negatif menunjukkan bahwa tekanan berkurang bersama dengan bertambahnya
ketinggian, dengan h positif ke atas.
5. BERAT JENIS
gravitasi standar (g = 32,174 ft/s2 = 9,80 kN/s2), air pada temperature 60 0Fmemiliki
berat jenis 62,4 lb/ft3 dan 9,80 kN/m3. Lihat lampiran.
Berat jenis dari sebuah fluida merupakan berat fluida per satuan volume. Berat jenis
berhubungan dengan kerapatan melalui persamaan;
γ = ρg ................................................. (2-15)
Seperti halnya kerapatan yang digunakan untuk mengkarakteristikkan massa sebuah
system fluida, berat jenis digunakan mengkarakteristikkan berat dari system tersebut.
Dalam system BG, γ mempunyai satuan lb/ft3 dan satuan SI adalah N/m3. Dibawah kondisi
6. GRAVITASI JENIS
Gravitasi jenis sebuah fluida, dilambangkan sebagai SG, didefenisikan sebagai
perbandingan kerapatan fluida tersebut dengan kerapatan air pada sebuah temperature
tertentu. Biasanya temperature tersebut adalah 4 0C (39,2 0F) dan pada temperature ini
kerapatan air adalah 1,94 slugs/ft3 atau 1000 kg/m3. Dalam bentuk persamaan, gravitasi
jenis dinyatakan sebagai
Dan karena gravitasi jenis adalah perbandinagan kerapatan, nilai SG tidak tergantung
pada system satuan yang digunakan.
Jelas bahwa kerapatan, berat jenis dan gravitasi jenis semuanya saling berhubungan, dan
jika diketahui salah satu dari ketiganya, yang lain dapat dihitung.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMarfizal Marfizal
 
Analisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluidaAnalisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluidaRock Sandy
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaHusain Anker
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMarfizal Marfizal
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika itopik152
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluapVian Andreas
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
pengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidapengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidaRian Irvandi
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)NovaPriyanaLestari
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIFisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIMOSES HADUN
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMarfizal Marfizal
 
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cair
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cairGaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cair
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cairGanisa Elsina Salamena
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaIskandar Tambunan
 

Was ist angesagt? (20)

Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
Analisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluidaAnalisis momentum aliran fluida
Analisis momentum aliran fluida
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika i
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Mekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 okMekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 ok
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap05 lubang dan peluap
05 lubang dan peluap
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
pengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidapengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluida
 
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
MATERI FLUIDA STATIS (TEKANAN HIDROSTATIS, HUKUM PASCAL, DAN HUKUM ARCHIMEDES)
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIFisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
 
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cair
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cairGaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cair
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cair
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 

Andere mochten auch

Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluidatanalialayubi
 
Modul mekanika fluida - rev 02
Modul   mekanika fluida - rev 02Modul   mekanika fluida - rev 02
Modul mekanika fluida - rev 02adi kurntango
 
Portafolio electronico
Portafolio electronicoPortafolio electronico
Portafolio electronicoSantos Ciber
 
Sim (sistem informasi manajemen)
Sim (sistem informasi manajemen)Sim (sistem informasi manajemen)
Sim (sistem informasi manajemen)fatmaseptiani
 
Jims Plumbing Australia
Jims Plumbing AustraliaJims Plumbing Australia
Jims Plumbing AustraliaJims Plumbing
 
Decision support system dalam sistem informasi manajemen
Decision support system dalam sistem informasi manajemenDecision support system dalam sistem informasi manajemen
Decision support system dalam sistem informasi manajemenfatmaseptiani
 
Making Better Payments: Best practices for treasury teams
Making Better Payments: Best practices for treasury teamsMaking Better Payments: Best practices for treasury teams
Making Better Payments: Best practices for treasury teamsElena Oliveira
 
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPALJOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPALtanalialayubi
 
Ppt sistem informasi manajemen database human resourches information
Ppt sistem informasi manajemen database human resourches informationPpt sistem informasi manajemen database human resourches information
Ppt sistem informasi manajemen database human resourches informationolaamonica
 
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)nurul limsun
 
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu DimensiFisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu DimensiRachmat Narendra
 

Andere mochten auch (20)

Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
 
Modul mekanika fluida - rev 02
Modul   mekanika fluida - rev 02Modul   mekanika fluida - rev 02
Modul mekanika fluida - rev 02
 
mekanika-fluida
 mekanika-fluida mekanika-fluida
mekanika-fluida
 
Portafolio electronico
Portafolio electronicoPortafolio electronico
Portafolio electronico
 
Sim (sistem informasi manajemen)
Sim (sistem informasi manajemen)Sim (sistem informasi manajemen)
Sim (sistem informasi manajemen)
 
Jims Plumbing Australia
Jims Plumbing AustraliaJims Plumbing Australia
Jims Plumbing Australia
 
Doc4
Doc4Doc4
Doc4
 
Decision support system dalam sistem informasi manajemen
Decision support system dalam sistem informasi manajemenDecision support system dalam sistem informasi manajemen
Decision support system dalam sistem informasi manajemen
 
Making Better Payments: Best practices for treasury teams
Making Better Payments: Best practices for treasury teamsMaking Better Payments: Best practices for treasury teams
Making Better Payments: Best practices for treasury teams
 
Makalah anfis
Makalah anfisMakalah anfis
Makalah anfis
 
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPALJOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
 
Bab4b mke
Bab4b mkeBab4b mke
Bab4b mke
 
Analisa Fluida Reservoir
Analisa Fluida Reservoir Analisa Fluida Reservoir
Analisa Fluida Reservoir
 
Ppt sistem informasi manajemen database human resourches information
Ppt sistem informasi manajemen database human resourches informationPpt sistem informasi manajemen database human resourches information
Ppt sistem informasi manajemen database human resourches information
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
03 multipledof
03 multipledof03 multipledof
03 multipledof
 
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
 
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu DimensiFisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
 

Ähnlich wie MEKANIKA FLUIDA

Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Marfizal Marfizal
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Marfizal Marfizal
 
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.pptfdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.pptRickyAzrofiSamara3
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaAjeng Rizki Rahmawati
 
Fluida tak-bergerak
Fluida tak-bergerakFluida tak-bergerak
Fluida tak-bergerakauliarika
 
Kuliah 1 mekanika fluida.pptx
Kuliah 1 mekanika fluida.pptxKuliah 1 mekanika fluida.pptx
Kuliah 1 mekanika fluida.pptxendangpurnamadewi
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaKlik Bayoe
 
Bahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida StatisBahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida StatisMAFIA '11
 
Fenomena_Permukaan.pdf
Fenomena_Permukaan.pdfFenomena_Permukaan.pdf
Fenomena_Permukaan.pdfssuser8cafc5
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipacahpati138
 
Soal dan pembahasan tegangan permukaan
Soal dan pembahasan tegangan permukaanSoal dan pembahasan tegangan permukaan
Soal dan pembahasan tegangan permukaanRohman St
 

Ähnlich wie MEKANIKA FLUIDA (20)

Fluida Statis.pptx
Fluida Statis.pptxFluida Statis.pptx
Fluida Statis.pptx
 
Fluida.ppt
Fluida.pptFluida.ppt
Fluida.ppt
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.pptfdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
fdokumen.site_bahan-ajar-mekanika-fluida.ppt
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
 
Fluida tak-bergerak
Fluida tak-bergerakFluida tak-bergerak
Fluida tak-bergerak
 
Fluida tak Bergerak
Fluida tak BergerakFluida tak Bergerak
Fluida tak Bergerak
 
fluida statis 2
fluida statis 2fluida statis 2
fluida statis 2
 
Kuliah 1 mekanika fluida.pptx
Kuliah 1 mekanika fluida.pptxKuliah 1 mekanika fluida.pptx
Kuliah 1 mekanika fluida.pptx
 
Fluida anditya SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Fluida anditya SMA N 1 SIMO BOYOLALIFluida anditya SMA N 1 SIMO BOYOLALI
Fluida anditya SMA N 1 SIMO BOYOLALI
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
 
Bahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida StatisBahan Ajar Fluida Statis
Bahan Ajar Fluida Statis
 
Fenomena_Permukaan.pdf
Fenomena_Permukaan.pdfFenomena_Permukaan.pdf
Fenomena_Permukaan.pdf
 
Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 
Soal dan pembahasan tegangan permukaan
Soal dan pembahasan tegangan permukaanSoal dan pembahasan tegangan permukaan
Soal dan pembahasan tegangan permukaan
 
Sifat fluida
Sifat fluidaSifat fluida
Sifat fluida
 
Viskositas 1
Viskositas 1Viskositas 1
Viskositas 1
 

Mehr von tanalialayubi

PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJAPERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJAtanalialayubi
 
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL tanalialayubi
 
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITANLINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITANtanalialayubi
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemuditanalialayubi
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapaltanalialayubi
 
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung KapalCacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapaltanalialayubi
 
teknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logamteknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logamtanalialayubi
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapaltanalialayubi
 
Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1tanalialayubi
 
Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapaltanalialayubi
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajementanalialayubi
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalantanalialayubi
 
Konstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan KapalKonstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan Kapaltanalialayubi
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)tanalialayubi
 

Mehr von tanalialayubi (20)

PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJAPERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
 
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
 
LAPORAN KKL 2014
LAPORAN KKL 2014 LAPORAN KKL 2014
LAPORAN KKL 2014
 
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITANLINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
 
PROSEDUR LAS
PROSEDUR LASPROSEDUR LAS
PROSEDUR LAS
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
 
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung KapalCacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
 
teknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logamteknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logam
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapal
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
 
Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1
 
Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapal
 
Alat Potong Gas
Alat Potong GasAlat Potong Gas
Alat Potong Gas
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
 
Konstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan KapalKonstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan Kapal
 
Konst haluan Kapal
Konst haluan KapalKonst haluan Kapal
Konst haluan Kapal
 
Konstruksi geladak
Konstruksi geladakKonstruksi geladak
Konstruksi geladak
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)
 

Kürzlich hochgeladen

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 

MEKANIKA FLUIDA

  • 1. BAB I. PENDAHULUAN Mekanika fluida merupakan cabang dari mekanika terapan yang mempelajari tentang perilaku fluida, baik dalam keadaan diam (statika fluida) maupun yang berhubungan dengan kemampuannya untuk mengalir (dinamika fluida) Dalam mekanika fluida, aplikasi ilmu mekanika ( momentum, energy, dan lain-lain) tetap berlaku, tetapi mekanika fluida lebih banyak menekankan pada arus dan cairan. 1.1. Defenisi Fluida Fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan menyesuaikan diri dengan bentuk wadahnya, akibat tidak memilii tahanan yang tetap terhadap gaya geser yang bekerja padanya. Pada fluida diam, berarti tidak ada gaya geser yan bekerja dan semua gaya tegak lurus terhadap bidang tmpat fluida. Fluida dibagi menjadi 2 (dua) jenis : a. Zat cair b. Zat gas Persamaan kedua jenis fluida ini adalah :  Kedua zat melawan terhadap perubahan bentuk  Tidak bereaksi terhadap gaya geser Sedangkan perbedaan kedua jenis fluida di atas adalah : Zat Cair Zat Gas Incompressible Compressible Cairan mengisi volume tertentu dan memiliki permukaan bebas Gas dengan massa tertentu mengembang hingga mengisi seluruh bagian wadahnya dan tidak memiliki batas tertentu
  • 2. 1.2. Property Fluida Fluida memiliki beberapa sifat berikut ini : a. Kerapatan (density) Ada 3 (tiga) mac am kerapatan yang harus diketahui perbedaannay yaitu : 1) Kerapatan massa (Mass Density) ; [ρ , baca ‘Rho’ ] Adalah satuan massa persatuan isi, pada temperature dan tekanan tertentu (kg/m3), dan di formulasikan : 𝜌 = 𝑀 𝑉 Kerapatan massa air pada suhu 40C dan tekanan atmosfir standart adalah 1000 kg/m3 2) Berat jenis (Specific weight) : [ γ : baca ‘Gamma’] Adalah berat per satua isi, pada temperature dan tekanan tertentu (N/m3), dan di formulasikan : γ = 𝑊 𝑉 Berat jenis air pada suhu 40C dan tekanan atmosfir standart adalah 9,81 kN/m3 atau 1000 kgf/m3 atau 1 ton/m3. Hubungan antara ρ dan γ, khususnya berkenaan dengan zat cair γ = ρ.g Dimana g = percepatan gravitasi = 9,81 m/dt2 3) Kerapatan Relative (Relative Density/Spesifik Gravity) : [sg atau S] Adalah perbandingan antara kerapatan massa suatu zat dan kerapatan massa air. Karena γ = ρ.g maka rapat relative juga dapat didefenisikan sebagai perbandingan antara berat jenis suatu zat dan berat jenis air pada suhu 40C dan tekanan atmosfir 𝑆 = 𝜌𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟 𝜌 𝑎𝑖𝑟 = 𝛾𝑧𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑖𝑟 𝛾 𝑎𝑖𝑟
  • 3. Pada peristiwa-peristiwa khususnya yang berkenaan dengan cairan digunakan hasil kali ρg = berat spesifik yang diberi simbol w. Dimana g merupakan percepatan grafitasi yang besarnya 9,81 m/dtk2. Kerapatan (ρ) dan volume spesifik (vs) tertentu adalah invers dari satu dengan lainnya. Kerapatan dan volume spesifik tergantung pada suhu dan tekanan fluida. Dimana bila suhu cairan meningkat, maka densitas menurun dan volume spesifik meningkat. Karena cairan dianggap tak termampatkan (incompressible), peningkatan tekanan akan mengakibatkan tidak ada perubahan pada kerapatan atau volume spesifik dari zat cair. Pada kenyataannya, zat cair dapat sedikit dikompresi pada tekanan tinggi, sehingga sedikit peningkatan kerapatan dan sedikit penurunan volume dari zat cair. 2. KEKENTALAN (VISCOSITY) Kekentalan fluida adalah sifat yang menentukan besar daya tahan terhadap gaya geser. Kekentalan terutama diakibatkan oleh saling pengaruh antara molekul-molekul fluida. Gambar 2.3 : Dua lempeng sejajar terpisah pada jarak y Pada gambar 2.3, selidikilah dua lempeng sejajar, terpisah pada jarak y yang kecil, ruang antara lempengan diisi dengan suatu fluida. Andaikan lempengan bagian atas digerakkan oleh suatu gaya tetap F dan karenanya bergerak dengan kecepatan tetap U . Fluida yang bersentuhan dengan lempengan sebelah atas akan melekat kepadanya dan akan bergerak dengan kecepatan U, dan fluida yang bersentuhan dengan lempengan diam akan mempunyai kecepatan nol. Jika jarak y dan kecepatan U tidak terlalu besar, gradient
  • 4. kecepatan akan merupakan suatu garis lurus. Percobaan telah menunjukkan bahwa gaya F berubah-ubah bersama dengan luas lempengan, dengan kecepatan U, dan berlawanan dengan jarak y. Akibat segitiga yang sebangun, U/y = dV/dy, kita mempunyai Dimana = F/A = tegangan geser. Jika suatu tetapan kesebandingan μ (mu) yang disebut kekentalan dinamik, dimasukkan; Satuan μ adalah Pa dtk atau Psi sec. Fluida yang mengikuti hubungan persamaan (2-4) disebut Fluida Newton. Koefisien kekentalan yang lain, yakni Koefisien kekentalan kinematik’ didefenisikan sebagai; Dalam buku pegangan (handbooks) dengan satuan poise dan stoke atau saybolt detik. Beberapa nilai kekentalan diberikan dalam table 2.1. Kekentalan cairan berkurang dengan bertambahnya suhu tetapi tak cukup banyak dipengaruhi oleh perubahan tekanan. Karena rapat gas-gas berubah bersama perubahan tekanan (suhu tetap), kekentalan kinematik berubah-ubah bersama tekanan secara berlawanan. Tabel 2.1 : Kekentalan dan kekentalan kinematik delapan fluida pada 1 atm dan 200
  • 5. 3. TEGANGAN MUKA Zat cair tidak dapat mengembang dengan bebas, akan membentuk permukaan batas atau antar muka dengan zat cair lainnya atau dengan gas. Molekul-molekul yang ada dibagian dalam suatu zat cair saling bertolakan karena kerapatannya. Molekul-molekul pada permukaan zat cair lebih rendah rapatnya dan tarik menarik dengan satu sama lain. Kita dapat memperhitungkan efek-efek permukaan dalam mekanika zat cair dengan konsep tegangan muka. Jika secarik permukaan yang panjangnya dL dibuat pada antar muka, gaya-gaya yang sama besarnya dan berlawanan arahnya, masing-masing sebesar ϒ dL, timbul pada arah tegak lurus pada potongan itu dan sejajar dengan permukaan tersebut. ϒ disebut Koefisien tegangan muka. dimensi ϒ adalah (F/L) dan satuannya dalam SI ialah Newton per meter (N/m) dalam system BG lbf/ft. Dua antar muka yang paling lazim ialah air – udara dan raksa – udara. Untuk permukaan yang bersih pada 200C = 680F, tegangan muka terukurnya adalah; ϒ = 0,0050 lbf/ft = 0,073 N/m udara – air ϒ = 0,033 lbf/ft = 0,48 N/m udara – raksa ……….. (2-6) Ini adalah hasil percobaan yang terkontrol, yang dapat berubah banyak kalau permukaan itu tercemar oleh deterjen atau ceceran minyak. Pada umumnya ϒ mengecil dengan menurunnya suhu, dan nilainya nol pada titik genting. Jika antar muka melengkung, keseimbangan mekanika menunjukkkan bahwa ada perbedaan tekanan pada permukaan itu, dan tekanannya lebih tinggi pada bagian yang cekung. Ini dilukiskan pada gambar 2.4, pada gambar 2.4a meningkatnya tekanan pada bagian dalam suatu silinder zat cair diimbangi dengan dua gaya tegangan muka. Dalam perhitungan ini tidak memperhitungan berat zat cair tersebut. Pada gambar 2.4b, bertambahnya tekanan dibagian dalam suatu cincin gaya tegangan muka
  • 6. Kita dapat memakai hasil ini untuk meramalkan kenaikan tekanan di dalam suatu gelembung sabun yang mempunyai dua antar muka dengan udara, satu disebelah dalam dan satunya lagi disebelah luar, dengan radius R yang hampir sama. Gambar 2.4c menunjukkan keadaan umum, berupa suatu antar muka yang kelengkungannya sembarang, dengan jari kelengkungan R1 dan R2. Kesetimbangan gaya arah tegak lurus permukaan itu akan menunjukkan bahwa kenaikan tekanan pada bagian cekung adalah; Gambar 2.4 : Perubahan tekanan melintasi antar muka lengkung karena tegangan muka; (a) bagian dalam suatu zat cair, (b) bagian dalam suatu permukaan bulat, (c) antar muka lengkung yang umum Efek permukaan penting yang kedua ialah sudut kontak ϴ yang terjadi bila suatu antar muka zat cair berpotongan dengan permukaan yang padat, seperti pada gambar 2.5. Keseimbangan gaya dalam hal ini menyangkut ϒ dan ϴ. Jika sudut kontak kurang dari 900, kita katakan zat cair membasahi permukaan zat padat, kalau ϴ > 900, kita katakana bahwa zat cair tak membasahi. Misalnya air membasahi sabun tapi tidak membasahi lilin. Air sangat membasahi permukaan kaca yang bersih, dengan ϴ ≈ 00
  • 7. Gambar 2.5 : Pengaruh sudut kontak pada antar muka zat cair-igas-izat padat. Jika ϴ < 900, zat cair ”membasahi” zat padat; jika ϴ > 900, zat cair ”takmembasahi” 4. TEKANAN UAP (VAPOR PRESSURE) Tekanan uap ialah tekanan pada waktu suatu zat cair mendidih dan dalam keseimbangan dengan uapnya sendiri. Misalnya, tekanan uap air pada 68 0F adalah 49 lbf/ft2, sedangkan tekanan uap raksa hanya 0,0035 lbf/ft2. Jika tekanan zat cair lebih besar dari tekanan uap, pertukaran antara zat cair dan uap hanya terjadi dalam penguapan pada antar mukanya. Tetapi jika tekanan zat cair itu menjadi lebih rendah daripada tekanan uapnya, gelembung- gelembung uap mulai muncul di dalam zat cair tersebut. Jika air dipanaskan sampai 212 0F, tekanan uapnya naik sampai 2116 lbf/ft2 sehingga pada tekanan atmosfir normal air itu akan mendidih. Jika tekanan zat cair turun dibawah tekanan uapnya, karena suatu gejala aliran, prosses tersebut dinamakan peronggaan atau kavitasi. Jika air dipercepat dari keadaan diam sampai kecepatannya 50 ft/s, tekanannya turun sebesar 15 lbf/in2 atau 1 atm. Ini dapat menyebabkan peronggaan. Parameter tak berdimensi yang memberikan pendidihan yang disebabkan oleh aliran adalah bilangan peronggaan Dimana; pa = tekanan sekitar Pv = tekanan uap V = kecepatan aliran karakteristik Suatu aliran mempunyai nilai kritis Ca yang tergantung pada geometrinya, dibawah nilai
  • 8. parameter kritis aliran tersebut akan mulai mengalami peronggaan. Nilai tegangan muka dan tekanan uap air diberikan pada tabel berikut ini; Tabel 2.2 : Tegangan Muka Udara dan Tekanan Uap air Murni PERBEDAAN TEKANAN Perbedaan tekanan antara dua titik manapun pada ketinggian yang berbeda dalam suatu cairan diberikan oleh; Dimana, ρg = satuan berat cairan (N/m3) dan h2- h1 = Perbedaan ketinggian (m) Jika titik 1 berada dipermukaan bebas cairan dan h positif kearah bawah, persamaan di atas menjadi; Variasi tekanan dalam suatu fluida kompressibel biasanya sangat kecil akibat berat satuan dan perbedaan ketinggian yang kecil yang dipertimbangkan dalam perhitungan- perhitungan hidraulik. Bilamana perbedaan seperti itu harus diperhitungkan untuk perubahan dh yang kecil, hukum variasi tekanan dapat dituliskan Tanda negatif menunjukkan bahwa tekanan berkurang bersama dengan bertambahnya ketinggian, dengan h positif ke atas.
  • 9. 5. BERAT JENIS gravitasi standar (g = 32,174 ft/s2 = 9,80 kN/s2), air pada temperature 60 0Fmemiliki berat jenis 62,4 lb/ft3 dan 9,80 kN/m3. Lihat lampiran. Berat jenis dari sebuah fluida merupakan berat fluida per satuan volume. Berat jenis berhubungan dengan kerapatan melalui persamaan; γ = ρg ................................................. (2-15) Seperti halnya kerapatan yang digunakan untuk mengkarakteristikkan massa sebuah system fluida, berat jenis digunakan mengkarakteristikkan berat dari system tersebut. Dalam system BG, γ mempunyai satuan lb/ft3 dan satuan SI adalah N/m3. Dibawah kondisi 6. GRAVITASI JENIS Gravitasi jenis sebuah fluida, dilambangkan sebagai SG, didefenisikan sebagai perbandingan kerapatan fluida tersebut dengan kerapatan air pada sebuah temperature tertentu. Biasanya temperature tersebut adalah 4 0C (39,2 0F) dan pada temperature ini kerapatan air adalah 1,94 slugs/ft3 atau 1000 kg/m3. Dalam bentuk persamaan, gravitasi jenis dinyatakan sebagai Dan karena gravitasi jenis adalah perbandinagan kerapatan, nilai SG tidak tergantung pada system satuan yang digunakan. Jelas bahwa kerapatan, berat jenis dan gravitasi jenis semuanya saling berhubungan, dan jika diketahui salah satu dari ketiganya, yang lain dapat dihitung.