SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Downloaden Sie, um offline zu lesen
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 185
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP
PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN
KETEPATAN MEMBIDIK PANAHAN PADAANAK USIA
DINI
Susanto
IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Soejadi No. 46 Tulungagung
susanto.susan@gmail.com
ABSTRAK
The current research is conduced to investigate the effect of circuit training
on the level of physical fitness and accuracy of shooting of children at 10-
12 years old. The research is quasi experimental using two-group pre-test
post- test design. The population of the current research is 20 students of
SDN Puro Pakualaman Yogyakarta. The data are collected by implementing
TKJI test for children and shooting test to measure the accuracy of shooting.
The data are taken prior to and after the circuit training with the intensity of
70% - 80%, the frequency of training is three times a week. The trainings are
done during 12 -14 times with the duration of 25-30 minutes. The data are
analyzed by using t-test. The findings reveal that (1) there is no significant
different of the students’ physical fitness, (2) there is significant different of
the students’accuracy of shooting, (3) there is an increase of physical fitness
and accuracy of shooting of the students who do circuit training. In conclusion,
circuit training is effective in improving the accuracy in shooting for children
at the age of 10-12 years old. Kata kunci: latihan sirkuit, kebugaran jasmani,
dan ketepatan membidik panahan.
Kata kunci: Latihan sirkuit, Ketepatan membidik, peningkatan kebugaran
dan anak usia dini.
Pendahuluan
Olahraga adalah salah satu bidang kajian yang menarik untuk
dikaji lebih mendalam, sehingga banyak kalangan ilmuan dan peneliti
186 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
yang mempunyai perhatian khususnya terhadap upaya-upaya peningkatan
kebugaran prestasi olahraga. Dari hasil survey yang dilakukan oleh pusat
kesegaran jasmani Depdiknas, bahwa hasil pembelajaran jasmani di sekolah-
sekolah secara umum hanya mampu memberikan efek kebugaran jasmani
kurang lebih sebesar 15% dari keseluruhan populasi siswa. Pembinaan
melalui pembibitan, pelatihan dan penelitian perlu dilakukan agar mampu
bersaing dalam segala aspek seperti sportivitas dalam setiap kejuaraan dan
mampu menghasilkan prestasi yang optimal.
Panahan merupakan salah satu cabang olahraga statis yang
membutuhkan kondisi fisik yang baik diantaranya kekuatan dan daya
tahan khususnya pada otot tubuh bagian atas. Pada saat melakukan teknik
memanah terutama saat menarik tali busur otot akan mengalami kotraksi
isotonis, terutama pada tarikan awalan (primary draw). Pada tarikan penuh,
lengan yang menarik tali busur jari-jari tangan harus sampai menyentuh dagu
dan jari tangan tersebut menempel di bawah dagu (anchoring) dan lengan
yang menahan busur harus benar-benar terkunci begitu juga lengan penarik
sehingga terjadi kontraksi isometrik.
Dengan demikian otot-otot yang terlibat dalam menarik busur harus
mendapat perhatian khusus pada cabang olahraga panahan, karena otot-otot
tersebut bekerja sangat ekstra dalam menarik dan menahan beban dari busur
yang cukup berat dan berlangsung secara berulang-ulang dalam rangkaian
gerakan memanah. Oleh karena itu, otot-otot tersebut harus mempunyai
kekuatan dan daya tahan agar mampu melakukan gerakan menarik tali
busur, agar tetap konsisten dan ajeg sesuai dengan poros gerak. Otot-otot
yang perlu dilatih dan dikembangkan dalam olahraga panahan yaitu otot
leher, otot bahu, otot trisep, otot lengan bawah, otot pergelangan tangan,
otot perut dan otot tungkai.
Disamping itu, cabang olahraga panahan aktivitas ketepatan yang
memerlukan ketelitian dan konsentrasi. Pemanah harus mampu melakukan
tindakan-tindakan yang tepat pada setiap panah yang dilepaskan atau
ditembakan. Dari pendapat tersebut, gerakan memanah melibatkan segi
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 187
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
anatomis terutama pada struktur lengan yang harus lurus, agar beban dari
busur ditopang oleh lengan penahan busur otot-otot lengan tidak bekerja
tidak terlalu berat dan menguraingi terjadinya cidera.
Apabila dalam sikap memanah lengan panahan busur sudah terbentuk
dalam satu garis lurus, gerakan memanah akan lebih efisien artinya tenaga
yang dikeluarkan pada saat menahan akan berkoordinasi dengan baik.
Gerak efisen akan membentuk gerak proposional artinya melakukan dengan
ekonomis dan adanya otomatisasi. Sebaliknya gerakan yang tidak efisien
menimbulkan pemborosan tenaga dan ketegangan yang berlebihan, akibatnya
akan terjadi kelelahan fisik lebih cepat, kelelahan psikis, rasa nyeri dan
frustasi.
Kondisi fisik merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
dalam pelaksanaan memanah, semakin baik kondisi fisik maka konsentrasipun
akan lebih baik dan semakin tepat pula dalam membidik target. Dalam
melakukan konsentrasi pada olahraga panahan merupakan kemampuan
untuk membidik sasaran secara akurat. Integrasi ini sangat penting dalam
olahraga panahan. Dalam hal ini kedua mata akan memberitahukan di mana
kapan saat akan melepaskan anak panah.
Salah satu indikator kondisi fisik yang baik dapat dilihat dari tingkat
kebugaran jasmani. Pada anak usia dini umur 10-12 tahun sudah mulai dalam
pembinaan fisik, maka dari itu menu latihan perlu disesuaikan dengan usia
seseorang. Bagi anak usia dini program latihan yang diberikan, menggunakan
beban latihan yang paling baik yaitu dengan beban badannya sendiri, karena
pada usia tersebut masih dalam tumbuh kembang anak.
Berdasarkan permasalahan tersebut, jelas bahwa kondisi fisik
khusunya bagi atlet pemula sangat penting. Dengan demikian peneliti perlu
melakukan model latihan fisik yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani
yang meliputi komponen, kekuatan, daya tahan otot lengan, daya tahan
otot tungkai, daya tahan otot jari agar berpengaruh pada ketepatan dalam
membidik pada olahraga panahan.
Fokus penelitian ini dibatasi pada pengaruh latihan sirkuit terhadap
188 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
peningkatan kebugaran jasmani dan ketepatan membidik panahan pada anak
usia 10-12 tahun. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dua
aspek. Pertama, secara teoritis penelitian ini digunakan sebagai masukan
dalam penyusunan program latihan cabang panahan pada atlet usia dini;
Sebagai wawasan keilmuan di bidang olahraga khususnya pada olahraga
bagi anak usia dini; dan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya
khususnya penelitian tentang latihan fisik pada olahraga panahan. Kedua,
secara praktis, penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
penyusunan program latihan, unsur penilaian efektifitas latihan fisik dan
kebugaran jasmani pada pemanah usia 10-12 tahun.
Olahraga Panahan
Panahan adalah olahraga ketepatan sasaran, karena tujuannya
menembak anak panah ke sasaran setepat mungkin.1
Olahraga panahan
merupakan suatu olahraga yang mempunyai karakteristik tersendiri
dalam kelasnya, meskipun dalam perkembangannya kurang diminati
oleh masyarakat, akan tetapi olahraga ini cukup mampu berbicara dan
diperhitungkan oleh Negara lain di dunia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya bidikan atau ketepatan yaitu
kondisi fisik, konsentrasi dan teknik. Teknik memanah yang tepat dan benar
sangat menunjang pencapaian prestasi panahan yang optimal. Dengan
dikuasainya teknik memanah yang tepat dan benar akan memungkinkan
keajegan (consistency) gerakan memanah baik dalam latihan maupun
kompetisi. Kemampuan teknik yang tinggi sangat membantu dalam
membidik sasaran target pada olahraga panahan.
Teknik memanah bagi pemula pada dasarnya ada sembilan langkah,
yaitu: (1) cara berdiri (stance), (2) memasang ekor panah (nocking), (3)
posisi setengah tarikan (set up), (4) menarik tali (drawing), (5) penjangkaran
(anchoring), (6) menahan sikap memanah (holding), (7) membidik (aiming),
(8) melepaskan anak panah (release), dan (9) gerak lanjut (follow through).
1
Adhi Purnomo, Keterampilan Memanah, (Jakarta: Iptek Olahraga, 2005),
hal. 203-220.
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 189
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya bidikan atau ketepatan yaitu
kondisi fisik, konsentrasi dan teknik. Teknik memanah yang tepat dan benar
sangat menunjang pencapaian prestasi panahan yang optimal. Dengan
dikuasainya teknik memanah yang tepat dan benar akan memungkinkan
keajegan (consistency) gerakan memanah baik dalam latihan maupun
kompetisi. Kemampuan teknik yang tinggi sangat membantu dalam
membidik sasaran target pada olahraga panahan2
. Selain teknik memanah
yang benar, biomekanika teknik memanah juga penting untuk diperhatikan
karena gerakan memanah yang efektif, efisien dan untuk mengurangi cedera
peran biomekanika sangat diperlukan dalam teknik memanah.
Komponen fisik yang diperlukan dalam olahraga panahan antara lain:
(1) kondisi fisik, (2) daya tahan otot, (3) kekuatan otot. Selain itu ada beberapa
komponen lain yang mempengaruhi olahraga panahan yaitu: konsentrasi,
dan visualisasi. Hal ini berdasarkan dari karakteristik olahraga panaha itu
sendiri. Dari berbagai komponen fisik tersebut perlu dilatih agar pada saat
melepaskan anak panah dapat tepat pada sasaran target yang telah ditentukan.
Latihan
Pengertian Latihan.
Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja
yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga semakin hari jumlah beban
latihannya semakin bertambah. Sistematis adalah terencana dan terprogram
menurut jadwal, pola dari yang paling mudah ke yang paling sukar atau
latihan secara teratur. Berulang-ulang maksud dan tujuannya agar gerakan-
gerakan yang pada awal mulanya sukar dilakukan menjadi semakin mudah.
Dosis latihan.
Guna menentukan dosis latihan yaitu menetapkan tentang ukuran
beban latihan yang harus dilakukan oleh atlet untuk jangka panjang tertentu.
Ada dua jenis bentuk dosis latihan adalah dosis eksternal dan dosis internal.
2
Jean Barret, Olahraga Panahan, (Semarang: DaharaPrize, 1997), hal. 43.
190 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
Dosis eksternal adalah jumlah beban kerja yang dirancang bagi seorang atlet
yang menyusun kerangka sesi dari suatu program latihan. Untuk menyusun
program latihan yang baik, pelatih perlu mengenal karakteristik dosis
eksternal. Komponen dosis eksternal adalah volume, yaitu jumlah kerja yang
ditampilkan selama satu sesi latihan atau suatu fase latihan. Volume latihan
dapat berupa durasi, jarak tempuh dan jumlah pengulangan atau repetisi.3
Prinsip Dasar Latihan
Prinsip beban lebih atau overload principle adalah prinsip latihan
yang menekankan pada pembebanan latihan yang semakin meningkat.
Program latihan hendaknya menerapkan prinsip-prinsip dasar latihan guna
mencapai kinerja fisik yang maksimal bagi seseorang. Prinsip-prinsip dasar
latihan secara umum harus diperhatikan adalah: (1) prinsip beban berlebihan,
(2) prinsip kekhususan, (3) prinsip individual, (4) prinsip beban latihan
meningkat bertahap, (5) prinsip kembali asal.4
Takaran Latihan.
Keberhasilan mencapai latihan yang optimal ditentukan oleh kualitas
latihan yang meliputi: tujuan latihan, model latihan, penggunaan sarana
latihan, dan yang lebih utama adalah takaran atau dosis latihan yang
dijabarkan dalam konsep FIT (Frequency, Intencity, dan Time).5
Frequency adalah banyaknya unit latihan dalam perminggu. Untuk
meningkatkan kebugaran perlu melakukan latihan 3 – 5 kali dalam satu
minggu dan sebaiknya dilakukan berselang.
Intencity adalah kualitas yang menujukkan berat ringannya latihan.
Besarnya intensitas tergantung pada jenis dan tujuan latihan. Latihan aerobik
menggunakan patokan kenaikan detak jantung (Training Heart Rate = THR).
Secara umum intensitas latihan adalah 60% – 90% detak jantung maksimal
3
Tudor O. Bompa, Theory and Methodology of Training, The Key to Athletic
Performance, (Harrisburg: HumanKinetics, 1999), hal. 47.
4
Harsono, Manusia dan Olahraga, (Bandung: ITB, 2005), hal. 47.
5
Djoko Pekik Irianto, Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman,
(Yogyakarta: LukmanOffset, 2000), hal. 13-18.
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 191
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
dan secara khusus besarnya intensitas latihan tergantung pada tujuan latihan.
Time adalah waktu atau durasi ayang diberikan setiap kali berlatih.
Untuk meningkatkan kebugaran paru jantung dan penurunan berat badan
diperlukan waktu untuk berlatih 20-60 menit setiap latihan. Hasil latihan
akan tampak nyata setelah berlatih selama 8 sampai 12 minggu akan stabil
selama 20 minggu berlatih.
	 Beberapa istilah yang sering digunakan untuk menentukan takaran
latihan antara lain:
1.	 Repetisi adalah banyaknya ulangan dalam satu rangkaian gerak,
misal mengangkat dambel berulang-ulang sebanyak 10 kali, lari
sejauh 30 m sebanyak 3 kali.
2.	 Set adalah kumpulan ulangan gerak, missal latihan kekuatan
dengan mengangkat dambel sebanyak 3 set, masing-masing set
dilakukan 8 repetisi.
3.	 Recovery adalah waktu selang antar perangsangan gerak, misal
recovery antara set satu artinya setelah mengangkat berbel 8 kali
pada set 1, kemudian istirahat 1 menit, selanjutnya melakukan
angkatan set ke 2 dan seterusnya.
Sasaran dan Tujuan Latihan.
Sasaran dan tujuan perlu ditetapkan dalam rencana latihan. Sasaran
dan tujuan latihan tersebut memberikan arah dan tujuan sasaran penyusunan
latihan ke arah peningkatan hasil-hasil olahraga. Sasaran dan tujuan jangka
pajang merupakan hakikat perspektif untuk satu tahun atau lebih secara terus
menerus. Sasaran dan tujuan latihan biasanya dirumuskan menurut jenis
cabang olahraga, seperti olahraga permainan atau olahraga pertandingan.
Tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah untuk
membantu atlet untuk meningkatkan keterampilan dan prestasinya
semaksimal mungkin. Agar tercapainya semua itu, ada empat aspek latihan
yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet adalah: (1)
latihan fisik, (2) latihan teknik, (3) latihan taktik, dan (4) latihan mental.
192 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
1.	 Latihan fisik.
Perkembangan fisik yang menyeluruh amatlah penting, oleh karena
itu kondisi fisik yang kurang baik atlet tidak dapat mengikuti latihan-latihan
dengan sempurna. Beberapa komponen fisik yang perlu diperhatikan untuk
dikembangkan adalah daya tahan kardiovaskuler, daya tahan kekuatan,
kekuatan otot, kelentukan, kecepatan stamina, kelincahan dan power.
Komponen-komponen tersebut adalah yang utama yang harus dilatih dan
dikembangkan oleh atlet. Sedangkan pada olahraga panahan komponen fisik
yang perlu dilatih yaitu: daya tahan otot lengan dan daya tahan otot tungkai.
2.	 Latihan teknik.
Latihan teknik adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik
gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga yang
dilakukan atlet, misal teknik menedang, teknik melempar, teknik menggiring
bola dan sebagainya.Latihan teknik adalah latihan khusus dimaksudkan guna
membentuk dan mengembangkan kebiasaan motorik atau perkembangan
neuromasculer. Kesempurnaan gerakan-gerkan penting oleh karena itu akan
menentukan gerak keseluruhan. Pada olahraga panahan latihan teknik penting
dilakukan karena semakin sering melakukan teknik maka berpengaruh pada
ketepatan dalam membidik panahan.
3.	 Latihan taktik.
Tujuan dari latihan teknik adalah untuk menumbuhkan perkembangan
interpretive atau daya tafsir pada atlet. Teknik-teknik gerakan yang telah
dikuasai dengan baik. Latihan teknik perlu dilakukan di setiap sesi latihan
agar kemampuan atlet semakin hari semakin meningkat dan target latihan
tercapai dengan baik serata timbul kepercayaan pada atlet itu sendiri ketika
saat menjelang pertandingan berlangsung.
4.	 Latihan mental.
Dari ketiga faktor tersebut, Latihan mental merupakan aspek yang
cukup penting, sebab betapa sempurnanya perkembangan fisik, teknik, dan
taktik atlet, apabila mentalnya tidak turut dikembangkan prestasi tidak akan
mungkin tercapai yang diharapkan. Kondisi mental yang kurang baik akan
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 193
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
mengakibatkan atlet tidak dapat menanggung beban mental, baik datang
dari lawan bertanding atau dari penonton, sehingga permainannya kurang
maksimal atau tidak terkontrol dengan baik.6
Program latihan sirkuit dilakukan dengan 8 stasiun tempat latihan.
Setiap stasiun latihan terdiri dari suatu latihan yang dilakukan selama 45
detik, dan repetisi latihan antara 15-20 kali, waktu istirahat dalam satu
stasiun, sebelum berpindah ke stasiun berikutnya adalah 1 menit atau kurang.
Sedangkan program latihan sirkuit dilakukan dengan 6-15 kali stasiun
latihan. Satu latihan dalam stasiun diselesaikan dalam 30 detik. Satu sirkuit
diselesaikan antara 5-20 menit,dengan waktu istirahat tiap stasiun adalah
15-20 detik.7
Latihan sirkuit adalah suatu progam latihan yang terdiri dari
beberapa stasiun dan di setiap stasiun seorang atlet melakukan jenis latihan
yang telah ditentukan. Satu sirkuit dikatakan selesai apabila seorang atlet telah
menyelesaikan latihan di semua stasiun sesuai dengan dosis latihan dan waktu
yang telah ditentukan. Latihan sirkuit biasanya dengan pendekatan beban
individu, karena setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda
tidak bisa disamakan.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu.
Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan ekperimen
sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau
memanupulasikan semua variabel yang relevan.8
Desain dalam penelitian
ini adalah menggunakan the one-group pretest-posttest design.
the one group pretest- posttest desingn is a type of experiment where
a single group pretest- posttest design is a type of experiment where
6
Sudibyo Setyobroto, Psikologi Olahraga, (Jakarta: Unit Percetakan
Universitas Negeri Jakarta, 2002), hal. 92.
7
Sajoto M., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, (Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1988), hal. 163.
8
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012), hal. 92.
194 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
a single group has (1) a pre- experimental evaluation, than (2) the
influence of the variable, and finally,(3) a post-experimental evaluation.9
Dari pendapat tersebut diatas dapat dikatakan bahwa the one pretest-
posttest design ialah sebuah bentuk penelitian eksperimen dimana satu
kelompok tersebut menjadi sebuah evaluasi sebelum eksperimen, kemudian
memberikan pengaruh pada variabel dan terakhir memberikan sebuah
evaluasi setelah eksperimen. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil pretest
merupakan control dari penelitian ini.
Sampel penelitian ini adalah siswa sekolah dasar Negeri Puro
Pakualaman yang mengikuti kegiatan ekstakurikuler Panahan sejumlah 20
anak 10 anak putra dan 10 anak putri. Variabel terikat dalam penelitian ini
yaitu latihan sirkuit. Program latihan sirkuit untuk atlet pemula panahan
dilakukan dengan 5 stasiun atau bentuk latihan yang meliputi antara lain: (1)
gerobak dorong bertujuan untuk melatih daya tahan otot lengan, (2) lempar
bola bertujuan untuk melatih konsentrasi, (3) lompat jongkok bertujuan untuk
melatih daya tahan otot tunggkai, (4) tarik busur bertujuan untuk melatih
kekuatan otot lengan, dan (5) lari bolak-balik bertujuan untuk melatih daya
tahan kardio respirasi. Untuk menentukan dosis latihan terlebih dahulu diukur
kemampuan maksimal pada setiap item selama 30 detik, setelah itu dalam
pelaksanaannya diambil dosis sebesar 70% dan ditingkatkan menjadi 80%
setelah melakukan latihan selama 12 kali. Latihan sirkuit ini dipilih karena
sesuai dengan karakteristik dari olahraga panahan yang membutuhkan
kondisi fisik, daya tahan otot lengan, daya tahan otot tungkai, kekuatan,
dankonsentrasi.
Sedangkan variabel tidak terikat ialah Kebugaran jasmani. Kebugaran
jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang dalam melakukan aktifitas
jasmani dalam waktu tertentu. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen yang
dikelompokan menjadi kelompok yang dihubungkan dengan kesehatan dan
kelompok yang berhubungan dengan keterampilan. Kebugaran jasmani
9
P.D. Leedy, Practical Research, (New York: Macmillan Publishing.Co.Inc.,
1980), hal. 169.
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 195
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
sangat dipengaruhi oleh fakto-faktor antara lain: umur, jenis kelamin, genetik,
makanan dan lainya. Untuk mengukur kebugaran jasmani dilakukan tes
yang berupa Tes Kesegaran Jasmani (TKJ) kelompok umur 10 – 12 tahun,
diantaranya adalah lari 40 meter, gantung siku tekuk, baring duduk 30 detik,
loncat tegak dan lari 600 meter.10
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1.	 Ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kebugaran
jasmani pada anak putra usia 10-12tahun.
Berdasarkan hasil uji t mengenai pengaruh latihan sirkuit terhadap
peningkatan kebugaran jasmani pada anak putra usia 10- 12 tahun, secara
keseluruhan dapat ditunjukan pada tabel 19 di atas. Hasil analisis terhadap
peningkatan kebugaran jasmani menujukkan bahwa t hitung 2,236 < t tabel
2,262 dengan taraf signifikan p= 0,052 > 0,05. Ternyata harga t hitung
berada pada penerimaan Ho, karena t hitung lebih kecil dari t tabel. Dengan
demikian hipotesis nol (HO) diterima dan Ha yang menyatakan ada perbedaan
tingkat kebugaran jasmani antara pretest dan posttest ditolak. Dengan kata
lain dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
pretest dan posttest. Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata tingkat
kebugaran jasmani posttest tidak lebih baik dari pretest, hal ini berarti
bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh latihan sirkuit
terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putra usia 10-12 tahun
tidak terbukti. Dari uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa latihan sirkuit
tidak berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putra
usia 10-12tahun.
2.	 Ada pengaruh latihan sirkuit dapat terhadap peningkatan kebugaran
jasmani pada anak putri usia 10-12 tahun.
Berdasarkan hasil uji t tentang pengaruh latihan sirkuit terhadap
peningkatan kebugaran jasmani pada anak putri usia 10- 12 tahun, secara
10
Depdiknas, Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, (Jakarta: Pusat Kesegaran
Jasmani Indonesia, 2003), hal. 3.
196 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
keseluruhan dapat ditunjukkan pada tabel 20 di atas. Hasil analisis terhadap
peningkatan kebugaran jasmani menujukan bahwa t hitung 2,167 < t tabel
2,262 dengan taraf signifikan p= 0,058 > 0,05. Ternyata harga t hitung
berada pada penerimaan Ho, karena t hitung lebih kecil dari t tabel.Dengan
demikian hipotesis nol (HO) diterima dan Ha yang menyatakan ada perbedaan
tingkat kebugaran jasmani antara pretest dan posttest ditolak. Dengan kata
lain dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pretest dan
posttest. Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata tingkat kebugaran
jasmani posttest tidak lebih baik dari pada pretest, hal ini berarti bahwa
hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh latihan sirkuit terhadap
peningkatan kebugaran jasmani pada anak putri usia 10-12 tahun tidak
terbukti. Dari uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa latihan sirkuit tidak
ada pengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putri usia
10-12 tahun.
3.	 Ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan
membidik panahan pada anak putra usia 10-12 tahun.
Berdasarkan hasil uji t tentang pengaruh latihan sirkuit terhadap
peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putra usia 10-12 tahun,
secara keseluruhan dapat ditunjukkan pada tabel 19 di atas. Hasil analisis
terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan bahwa t hitung 3,739 > t
tabel 2,262 dengan taraf signifikan p= 0,005 > 0,05. Ternyata harga t hitung
berada diluar penerimaan HO, karena t hitung lebih besar dari t tabel.Dengan
demikian hipotesis Ho ditolak Ha diterima, jadi pernyataan yang menyatakan
ada perbedaan tingkat ketepatan membidik panahan antara pretest dan posttest
diterima. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antarapretest dan posttest. Berdasarkan hasil analisis tersebut
ternyata tingkat ketepatan membidik panahan posttest lebih baik dari pada
pretest, hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ada
pengaruh latihan sirkuit terhadap ketepatan membidik panahan pada anak
putra usia 10-12 tahun terbukti. Dari uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa
latihan sirkuit ada pengaruh terhadap peningkatan ketepatan membidik
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 197
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
panahan pada anak putra usia 10- 12 tahun.
4.	 Ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan
membidik panahan pada anak putri usia 10-12 tahun.
Berdasarkan hasil uji t mengenai perbedaan pengaruh latihan sirkuit
terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putri usia
10-12 tahun, secara keseluruhan dapat ditunjukkan pada tabel 20 di atas.
Hasil analisis terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan menujukan
bahwa t hitung 3,075 > t tabel 2,262 dengan taraf signifikan p= 0,013 > 0,05.
Ternyata harga t hitung berada di luar penerimaan Ho, karena t hitung lebih
besar dari t tabel.Dengan demikian hipotesis Ho ditolak Ha diterima, jadi
pernyataan yang menyatakan ada perbedaan tingkat ketepatan membidik
panahan antara middletest dan posttest diterima. Dengan kata lain dapat
dinyatakan bahwa terdapat perbedaan antara middletest dan posttest.
Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata tingkat ketepatan membidik
panahan posttest lebih baik dari pada middletest, hal ini berarti bahwa
hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh latihan sirkuit terhadap
ketepatan membidik panahan pada anak putri usia 10-12 tahun terbukti. Dari
uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa latihan sirkuit ada pengaruh terhadap
peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putri usia 10-12 tahun.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan maka
dapat ditarik kesimpulan sebagaiberikut:
1.	 Tidak terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan
kebugaran jasmani pada anak putra usia 10-12tahun.
2.	 Tidak terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan
kebugaran jasmani pada anak putri usia 10-12tahun.
3.	 Terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan
membidik panahan pada anak putra usia 10-12tahun.
4.	 Terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan
membidik panahan pada anak putri usia 10-12tahun.
198 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
Implikasi dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka implikasi penelitian dapat
ditemukan sebagaiberikut:
1.	 Pada anak usia 10-12 tahun memiliki ketepatan membidik panahan
yang meningkat setelah melakukan latihan sirkuit. Dengan
demikian penelitian ini dapat memberikan petunjuk dan masukan
dengan melakukan latihan sirkuit dengan kemampuan 70% sampai
80% dari kemampuan maksimal dengan 3 kali seminggu latihan
selama 2bulan.
2.	 Latihan sirkuit yang diberikan sebagai bentuk latihan yang efektif
terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak
usia 10-12 tahun.
3.	 Bedasarkan simpulan penelitian di atas, maka peneliti memberikan
beberapa saran yang dapat disampaikanyaitu:
4.	 Melakukan latihan sirkuit dengan beban 70 dan 80% dari
kemampuan maksimal dapat meningkatkan ketepatan membidik
panahan, serta dapat meningkatkan rerata nilai TKJI, sehingga
dengan menggunakan metode latihan sirkuit dapat digunakan
untuk membina kondisi fisik bagi anak usia dini.
5.	 Masukan bagi para pelatih, dan pembina atlet pemula, khususnya
pembina siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
panahan,agar dapat memperhatikan dan meningkatkan pola
latihan sehingga dapat bermanfaat terhadap anak usia dini yang
mengalami kelemahan fisik.
6.	 Bagi pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut dapat
dilakukan penelitian mengenai tingkat kebugaran jasmani anak
usia dini dengan melihat peningkatan secara fisiologis.
TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 199
Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit...,
DAFTARPUSTAKA
Barret, A. Jean, Olahraga panahan, Semarang: DaharaPrize, 1977.
Bompa, Tudor O., Theory and Methodology of Training, The Key to Athletic
Performance, Harrisburg: HumanKinetics, 1999.
Depdiknas, Tes Kesegaran jasmani Indonesia, Jakarta: Pusat Kesegaran
Jasmani Indonesia, 2010.
Harsono, Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB, 2005.
Irianto, Djoko Pekik, Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman,
Yogyakarta: LukmanOffset, 2000.
Leedy, P.D., Practical research, New York: Macmillan Publishing Co.Inc.,
1980.
Purnomo, Adhi, Keterampilan Memanah, Jakarta: Iptek Olahraga, 2005.
Sajoto, M., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 1988.
Setyobroto, Sudibyo, Psikologi Olahraga, Jakarta: Unit Percetakan
Universitas Negeri Jakarta, 2002.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3
Nas Lin
 
bola tampar 2014
bola tampar 2014bola tampar 2014
bola tampar 2014
ivodan
 
Rancangan pelajaran tahunan
Rancangan pelajaran tahunanRancangan pelajaran tahunan
Rancangan pelajaran tahunan
Aina Diena
 
Penelitian vito adityo wibowo k4612146
Penelitian vito adityo wibowo k4612146Penelitian vito adityo wibowo k4612146
Penelitian vito adityo wibowo k4612146
vitoadityo
 
Prestasi olahraga dan olahraga prestasi
Prestasi olahraga dan olahraga prestasiPrestasi olahraga dan olahraga prestasi
Prestasi olahraga dan olahraga prestasi
S Gunawan
 
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan2
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan2Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan2
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan2
Nas Lin
 
Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011
irdinasyitah
 
Proposal kajian tindakan btl2
Proposal kajian tindakan btl2Proposal kajian tindakan btl2
Proposal kajian tindakan btl2
amir hebat
 

Was ist angesagt? (20)

Persentase skripsi
Persentase skripsiPersentase skripsi
Persentase skripsi
 
Pendekatan latihan massed practice dan distributed practice terhadap ketepa...
Pendekatan  latihan massed practice  dan distributed practice terhadap ketepa...Pendekatan  latihan massed practice  dan distributed practice terhadap ketepa...
Pendekatan latihan massed practice dan distributed practice terhadap ketepa...
 
Pjpk rpt 2014 f2
Pjpk rpt 2014 f2Pjpk rpt 2014 f2
Pjpk rpt 2014 f2
 
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3
 
bola tampar 2014
bola tampar 2014bola tampar 2014
bola tampar 2014
 
Pengaruh kebugaran jasmani
Pengaruh kebugaran jasmaniPengaruh kebugaran jasmani
Pengaruh kebugaran jasmani
 
Rancangan pelajaran tahunan
Rancangan pelajaran tahunanRancangan pelajaran tahunan
Rancangan pelajaran tahunan
 
Sp sainsukan
Sp sainsukanSp sainsukan
Sp sainsukan
 
Penelitian vito adityo wibowo k4612146
Penelitian vito adityo wibowo k4612146Penelitian vito adityo wibowo k4612146
Penelitian vito adityo wibowo k4612146
 
Prestasi olahraga dan olahraga prestasi
Prestasi olahraga dan olahraga prestasiPrestasi olahraga dan olahraga prestasi
Prestasi olahraga dan olahraga prestasi
 
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan2
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan2Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan2
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan2
 
Topik 1 falsafah
Topik 1 falsafahTopik 1 falsafah
Topik 1 falsafah
 
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
 
Rptt2 pbs
Rptt2 pbsRptt2 pbs
Rptt2 pbs
 
Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011Sains sukan tahap i 2011
Sains sukan tahap i 2011
 
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukan
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1  - Bidang bidang ilmu sains sukanSains sukan Tingkatan 4 Bab 1  - Bidang bidang ilmu sains sukan
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukan
 
Proposal kajian tindakan btl2
Proposal kajian tindakan btl2Proposal kajian tindakan btl2
Proposal kajian tindakan btl2
 
Olahraga Rekreasi
Olahraga RekreasiOlahraga Rekreasi
Olahraga Rekreasi
 
1 sk-kd-pjok-smp
1 sk-kd-pjok-smp1 sk-kd-pjok-smp
1 sk-kd-pjok-smp
 
Teknik dasar taekwondo
Teknik dasar taekwondoTeknik dasar taekwondo
Teknik dasar taekwondo
 

Ähnlich wie PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KETEPATAN MEMBIDIK PANAHAN PADA ANAK USIA DINI

Sepak takraw spts
Sepak takraw sptsSepak takraw spts
Sepak takraw spts
Jimmy Siow
 
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga TaekwondoArtikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
gustians
 
Buku PJOK Kelas 8 Siswa.pdf
Buku PJOK Kelas 8 Siswa.pdfBuku PJOK Kelas 8 Siswa.pdf
Buku PJOK Kelas 8 Siswa.pdf
jajangmuda
 
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2
atmocodwi
 

Ähnlich wie PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KETEPATAN MEMBIDIK PANAHAN PADA ANAK USIA DINI (20)

PPT SEMINAR INDRA.pptx
PPT SEMINAR INDRA.pptxPPT SEMINAR INDRA.pptx
PPT SEMINAR INDRA.pptx
 
Sepak takraw spts
Sepak takraw sptsSepak takraw spts
Sepak takraw spts
 
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitasPrinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
 
Bulu tangkis
Bulu tangkisBulu tangkis
Bulu tangkis
 
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga TaekwondoArtikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
 
Revisi 5
Revisi 5Revisi 5
Revisi 5
 
105 orchidhea putri aulia nuraini ppt filsafat
105 orchidhea putri aulia nuraini ppt filsafat105 orchidhea putri aulia nuraini ppt filsafat
105 orchidhea putri aulia nuraini ppt filsafat
 
Asimen pbs (pj)
Asimen pbs (pj)Asimen pbs (pj)
Asimen pbs (pj)
 
Asimen pbs (pj)
Asimen pbs (pj)Asimen pbs (pj)
Asimen pbs (pj)
 
Artikel Banisy
Artikel BanisyArtikel Banisy
Artikel Banisy
 
PEMANASAN DALAMA BERMAIN
PEMANASAN DALAMA BERMAINPEMANASAN DALAMA BERMAIN
PEMANASAN DALAMA BERMAIN
 
PPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptxPPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptx
 
Buku PJOK Kelas 8 Siswa.pdf
Buku PJOK Kelas 8 Siswa.pdfBuku PJOK Kelas 8 Siswa.pdf
Buku PJOK Kelas 8 Siswa.pdf
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
adminpjk,+ARTIKEL+GST.+NGR.+RAI.pdf
adminpjk,+ARTIKEL+GST.+NGR.+RAI.pdfadminpjk,+ARTIKEL+GST.+NGR.+RAI.pdf
adminpjk,+ARTIKEL+GST.+NGR.+RAI.pdf
 
Makalah: Lompat jauh
Makalah: Lompat jauhMakalah: Lompat jauh
Makalah: Lompat jauh
 
Smk hj
Smk hjSmk hj
Smk hj
 
Smk
SmkSmk
Smk
 
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2
Pembinaan olahraga prestasi cabang atletik usia dini(1) 2
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 

Mehr von Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam

PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 

Mehr von Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam (20)

PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
PENGEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENGAWAS: MODEL PENELITIA...
 
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT Q.S. LUQMAN AYAT 12-19
 
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
IMPLEMENTASI PENDEKATAN DIREKTIF, NON DIREKTIF DAN KOLABORATIF DALAM SUPERVIS...
 
PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL
PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFALPENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL
PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL
 
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PEND...
 
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien RochmahPENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
 
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
PENERAPAN TEKNIK PETA KEHIDUPAN BERMEDIA FOTO DALAM PEMBELAJARAN PENYUSUNAN T...
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUFKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN NABI YUSUF
 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
 
KONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIH
KONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIHKONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIH
KONTRIBUSI MATEMATIKA DALAM KONTEKS FIKIH
 
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
APPLICATION OF HUMANISTIC VALUES IN ISLAMIC EDUCATION; THE CHALLENGES OF HUMA...
 
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VIKRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
 
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN MAPEL SAINS MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN ...
 
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAH
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAHPENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAH
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SPIRITUAL DI SEKOLAH
 
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKAMEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
MEMBANGUN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA
 
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKANSTRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN
 
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
INOVASI KURIKULUM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multi Kasus...
 
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI OPTIMALISASI KECERDASAN LOGIK...
 
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANPENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
 
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITA...
 

Kürzlich hochgeladen

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KETEPATAN MEMBIDIK PANAHAN PADA ANAK USIA DINI

  • 1. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 185 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KETEPATAN MEMBIDIK PANAHAN PADAANAK USIA DINI Susanto IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Soejadi No. 46 Tulungagung susanto.susan@gmail.com ABSTRAK The current research is conduced to investigate the effect of circuit training on the level of physical fitness and accuracy of shooting of children at 10- 12 years old. The research is quasi experimental using two-group pre-test post- test design. The population of the current research is 20 students of SDN Puro Pakualaman Yogyakarta. The data are collected by implementing TKJI test for children and shooting test to measure the accuracy of shooting. The data are taken prior to and after the circuit training with the intensity of 70% - 80%, the frequency of training is three times a week. The trainings are done during 12 -14 times with the duration of 25-30 minutes. The data are analyzed by using t-test. The findings reveal that (1) there is no significant different of the students’ physical fitness, (2) there is significant different of the students’accuracy of shooting, (3) there is an increase of physical fitness and accuracy of shooting of the students who do circuit training. In conclusion, circuit training is effective in improving the accuracy in shooting for children at the age of 10-12 years old. Kata kunci: latihan sirkuit, kebugaran jasmani, dan ketepatan membidik panahan. Kata kunci: Latihan sirkuit, Ketepatan membidik, peningkatan kebugaran dan anak usia dini. Pendahuluan Olahraga adalah salah satu bidang kajian yang menarik untuk dikaji lebih mendalam, sehingga banyak kalangan ilmuan dan peneliti
  • 2. 186 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., yang mempunyai perhatian khususnya terhadap upaya-upaya peningkatan kebugaran prestasi olahraga. Dari hasil survey yang dilakukan oleh pusat kesegaran jasmani Depdiknas, bahwa hasil pembelajaran jasmani di sekolah- sekolah secara umum hanya mampu memberikan efek kebugaran jasmani kurang lebih sebesar 15% dari keseluruhan populasi siswa. Pembinaan melalui pembibitan, pelatihan dan penelitian perlu dilakukan agar mampu bersaing dalam segala aspek seperti sportivitas dalam setiap kejuaraan dan mampu menghasilkan prestasi yang optimal. Panahan merupakan salah satu cabang olahraga statis yang membutuhkan kondisi fisik yang baik diantaranya kekuatan dan daya tahan khususnya pada otot tubuh bagian atas. Pada saat melakukan teknik memanah terutama saat menarik tali busur otot akan mengalami kotraksi isotonis, terutama pada tarikan awalan (primary draw). Pada tarikan penuh, lengan yang menarik tali busur jari-jari tangan harus sampai menyentuh dagu dan jari tangan tersebut menempel di bawah dagu (anchoring) dan lengan yang menahan busur harus benar-benar terkunci begitu juga lengan penarik sehingga terjadi kontraksi isometrik. Dengan demikian otot-otot yang terlibat dalam menarik busur harus mendapat perhatian khusus pada cabang olahraga panahan, karena otot-otot tersebut bekerja sangat ekstra dalam menarik dan menahan beban dari busur yang cukup berat dan berlangsung secara berulang-ulang dalam rangkaian gerakan memanah. Oleh karena itu, otot-otot tersebut harus mempunyai kekuatan dan daya tahan agar mampu melakukan gerakan menarik tali busur, agar tetap konsisten dan ajeg sesuai dengan poros gerak. Otot-otot yang perlu dilatih dan dikembangkan dalam olahraga panahan yaitu otot leher, otot bahu, otot trisep, otot lengan bawah, otot pergelangan tangan, otot perut dan otot tungkai. Disamping itu, cabang olahraga panahan aktivitas ketepatan yang memerlukan ketelitian dan konsentrasi. Pemanah harus mampu melakukan tindakan-tindakan yang tepat pada setiap panah yang dilepaskan atau ditembakan. Dari pendapat tersebut, gerakan memanah melibatkan segi
  • 3. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 187 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., anatomis terutama pada struktur lengan yang harus lurus, agar beban dari busur ditopang oleh lengan penahan busur otot-otot lengan tidak bekerja tidak terlalu berat dan menguraingi terjadinya cidera. Apabila dalam sikap memanah lengan panahan busur sudah terbentuk dalam satu garis lurus, gerakan memanah akan lebih efisien artinya tenaga yang dikeluarkan pada saat menahan akan berkoordinasi dengan baik. Gerak efisen akan membentuk gerak proposional artinya melakukan dengan ekonomis dan adanya otomatisasi. Sebaliknya gerakan yang tidak efisien menimbulkan pemborosan tenaga dan ketegangan yang berlebihan, akibatnya akan terjadi kelelahan fisik lebih cepat, kelelahan psikis, rasa nyeri dan frustasi. Kondisi fisik merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam pelaksanaan memanah, semakin baik kondisi fisik maka konsentrasipun akan lebih baik dan semakin tepat pula dalam membidik target. Dalam melakukan konsentrasi pada olahraga panahan merupakan kemampuan untuk membidik sasaran secara akurat. Integrasi ini sangat penting dalam olahraga panahan. Dalam hal ini kedua mata akan memberitahukan di mana kapan saat akan melepaskan anak panah. Salah satu indikator kondisi fisik yang baik dapat dilihat dari tingkat kebugaran jasmani. Pada anak usia dini umur 10-12 tahun sudah mulai dalam pembinaan fisik, maka dari itu menu latihan perlu disesuaikan dengan usia seseorang. Bagi anak usia dini program latihan yang diberikan, menggunakan beban latihan yang paling baik yaitu dengan beban badannya sendiri, karena pada usia tersebut masih dalam tumbuh kembang anak. Berdasarkan permasalahan tersebut, jelas bahwa kondisi fisik khusunya bagi atlet pemula sangat penting. Dengan demikian peneliti perlu melakukan model latihan fisik yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani yang meliputi komponen, kekuatan, daya tahan otot lengan, daya tahan otot tungkai, daya tahan otot jari agar berpengaruh pada ketepatan dalam membidik pada olahraga panahan. Fokus penelitian ini dibatasi pada pengaruh latihan sirkuit terhadap
  • 4. 188 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., peningkatan kebugaran jasmani dan ketepatan membidik panahan pada anak usia 10-12 tahun. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dua aspek. Pertama, secara teoritis penelitian ini digunakan sebagai masukan dalam penyusunan program latihan cabang panahan pada atlet usia dini; Sebagai wawasan keilmuan di bidang olahraga khususnya pada olahraga bagi anak usia dini; dan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya khususnya penelitian tentang latihan fisik pada olahraga panahan. Kedua, secara praktis, penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penyusunan program latihan, unsur penilaian efektifitas latihan fisik dan kebugaran jasmani pada pemanah usia 10-12 tahun. Olahraga Panahan Panahan adalah olahraga ketepatan sasaran, karena tujuannya menembak anak panah ke sasaran setepat mungkin.1 Olahraga panahan merupakan suatu olahraga yang mempunyai karakteristik tersendiri dalam kelasnya, meskipun dalam perkembangannya kurang diminati oleh masyarakat, akan tetapi olahraga ini cukup mampu berbicara dan diperhitungkan oleh Negara lain di dunia. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya bidikan atau ketepatan yaitu kondisi fisik, konsentrasi dan teknik. Teknik memanah yang tepat dan benar sangat menunjang pencapaian prestasi panahan yang optimal. Dengan dikuasainya teknik memanah yang tepat dan benar akan memungkinkan keajegan (consistency) gerakan memanah baik dalam latihan maupun kompetisi. Kemampuan teknik yang tinggi sangat membantu dalam membidik sasaran target pada olahraga panahan. Teknik memanah bagi pemula pada dasarnya ada sembilan langkah, yaitu: (1) cara berdiri (stance), (2) memasang ekor panah (nocking), (3) posisi setengah tarikan (set up), (4) menarik tali (drawing), (5) penjangkaran (anchoring), (6) menahan sikap memanah (holding), (7) membidik (aiming), (8) melepaskan anak panah (release), dan (9) gerak lanjut (follow through). 1 Adhi Purnomo, Keterampilan Memanah, (Jakarta: Iptek Olahraga, 2005), hal. 203-220.
  • 5. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 189 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya bidikan atau ketepatan yaitu kondisi fisik, konsentrasi dan teknik. Teknik memanah yang tepat dan benar sangat menunjang pencapaian prestasi panahan yang optimal. Dengan dikuasainya teknik memanah yang tepat dan benar akan memungkinkan keajegan (consistency) gerakan memanah baik dalam latihan maupun kompetisi. Kemampuan teknik yang tinggi sangat membantu dalam membidik sasaran target pada olahraga panahan2 . Selain teknik memanah yang benar, biomekanika teknik memanah juga penting untuk diperhatikan karena gerakan memanah yang efektif, efisien dan untuk mengurangi cedera peran biomekanika sangat diperlukan dalam teknik memanah. Komponen fisik yang diperlukan dalam olahraga panahan antara lain: (1) kondisi fisik, (2) daya tahan otot, (3) kekuatan otot. Selain itu ada beberapa komponen lain yang mempengaruhi olahraga panahan yaitu: konsentrasi, dan visualisasi. Hal ini berdasarkan dari karakteristik olahraga panaha itu sendiri. Dari berbagai komponen fisik tersebut perlu dilatih agar pada saat melepaskan anak panah dapat tepat pada sasaran target yang telah ditentukan. Latihan Pengertian Latihan. Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga semakin hari jumlah beban latihannya semakin bertambah. Sistematis adalah terencana dan terprogram menurut jadwal, pola dari yang paling mudah ke yang paling sukar atau latihan secara teratur. Berulang-ulang maksud dan tujuannya agar gerakan- gerakan yang pada awal mulanya sukar dilakukan menjadi semakin mudah. Dosis latihan. Guna menentukan dosis latihan yaitu menetapkan tentang ukuran beban latihan yang harus dilakukan oleh atlet untuk jangka panjang tertentu. Ada dua jenis bentuk dosis latihan adalah dosis eksternal dan dosis internal. 2 Jean Barret, Olahraga Panahan, (Semarang: DaharaPrize, 1997), hal. 43.
  • 6. 190 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., Dosis eksternal adalah jumlah beban kerja yang dirancang bagi seorang atlet yang menyusun kerangka sesi dari suatu program latihan. Untuk menyusun program latihan yang baik, pelatih perlu mengenal karakteristik dosis eksternal. Komponen dosis eksternal adalah volume, yaitu jumlah kerja yang ditampilkan selama satu sesi latihan atau suatu fase latihan. Volume latihan dapat berupa durasi, jarak tempuh dan jumlah pengulangan atau repetisi.3 Prinsip Dasar Latihan Prinsip beban lebih atau overload principle adalah prinsip latihan yang menekankan pada pembebanan latihan yang semakin meningkat. Program latihan hendaknya menerapkan prinsip-prinsip dasar latihan guna mencapai kinerja fisik yang maksimal bagi seseorang. Prinsip-prinsip dasar latihan secara umum harus diperhatikan adalah: (1) prinsip beban berlebihan, (2) prinsip kekhususan, (3) prinsip individual, (4) prinsip beban latihan meningkat bertahap, (5) prinsip kembali asal.4 Takaran Latihan. Keberhasilan mencapai latihan yang optimal ditentukan oleh kualitas latihan yang meliputi: tujuan latihan, model latihan, penggunaan sarana latihan, dan yang lebih utama adalah takaran atau dosis latihan yang dijabarkan dalam konsep FIT (Frequency, Intencity, dan Time).5 Frequency adalah banyaknya unit latihan dalam perminggu. Untuk meningkatkan kebugaran perlu melakukan latihan 3 – 5 kali dalam satu minggu dan sebaiknya dilakukan berselang. Intencity adalah kualitas yang menujukkan berat ringannya latihan. Besarnya intensitas tergantung pada jenis dan tujuan latihan. Latihan aerobik menggunakan patokan kenaikan detak jantung (Training Heart Rate = THR). Secara umum intensitas latihan adalah 60% – 90% detak jantung maksimal 3 Tudor O. Bompa, Theory and Methodology of Training, The Key to Athletic Performance, (Harrisburg: HumanKinetics, 1999), hal. 47. 4 Harsono, Manusia dan Olahraga, (Bandung: ITB, 2005), hal. 47. 5 Djoko Pekik Irianto, Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman, (Yogyakarta: LukmanOffset, 2000), hal. 13-18.
  • 7. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 191 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., dan secara khusus besarnya intensitas latihan tergantung pada tujuan latihan. Time adalah waktu atau durasi ayang diberikan setiap kali berlatih. Untuk meningkatkan kebugaran paru jantung dan penurunan berat badan diperlukan waktu untuk berlatih 20-60 menit setiap latihan. Hasil latihan akan tampak nyata setelah berlatih selama 8 sampai 12 minggu akan stabil selama 20 minggu berlatih. Beberapa istilah yang sering digunakan untuk menentukan takaran latihan antara lain: 1. Repetisi adalah banyaknya ulangan dalam satu rangkaian gerak, misal mengangkat dambel berulang-ulang sebanyak 10 kali, lari sejauh 30 m sebanyak 3 kali. 2. Set adalah kumpulan ulangan gerak, missal latihan kekuatan dengan mengangkat dambel sebanyak 3 set, masing-masing set dilakukan 8 repetisi. 3. Recovery adalah waktu selang antar perangsangan gerak, misal recovery antara set satu artinya setelah mengangkat berbel 8 kali pada set 1, kemudian istirahat 1 menit, selanjutnya melakukan angkatan set ke 2 dan seterusnya. Sasaran dan Tujuan Latihan. Sasaran dan tujuan perlu ditetapkan dalam rencana latihan. Sasaran dan tujuan latihan tersebut memberikan arah dan tujuan sasaran penyusunan latihan ke arah peningkatan hasil-hasil olahraga. Sasaran dan tujuan jangka pajang merupakan hakikat perspektif untuk satu tahun atau lebih secara terus menerus. Sasaran dan tujuan latihan biasanya dirumuskan menurut jenis cabang olahraga, seperti olahraga permainan atau olahraga pertandingan. Tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah untuk membantu atlet untuk meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Agar tercapainya semua itu, ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet adalah: (1) latihan fisik, (2) latihan teknik, (3) latihan taktik, dan (4) latihan mental.
  • 8. 192 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., 1. Latihan fisik. Perkembangan fisik yang menyeluruh amatlah penting, oleh karena itu kondisi fisik yang kurang baik atlet tidak dapat mengikuti latihan-latihan dengan sempurna. Beberapa komponen fisik yang perlu diperhatikan untuk dikembangkan adalah daya tahan kardiovaskuler, daya tahan kekuatan, kekuatan otot, kelentukan, kecepatan stamina, kelincahan dan power. Komponen-komponen tersebut adalah yang utama yang harus dilatih dan dikembangkan oleh atlet. Sedangkan pada olahraga panahan komponen fisik yang perlu dilatih yaitu: daya tahan otot lengan dan daya tahan otot tungkai. 2. Latihan teknik. Latihan teknik adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga yang dilakukan atlet, misal teknik menedang, teknik melempar, teknik menggiring bola dan sebagainya.Latihan teknik adalah latihan khusus dimaksudkan guna membentuk dan mengembangkan kebiasaan motorik atau perkembangan neuromasculer. Kesempurnaan gerakan-gerkan penting oleh karena itu akan menentukan gerak keseluruhan. Pada olahraga panahan latihan teknik penting dilakukan karena semakin sering melakukan teknik maka berpengaruh pada ketepatan dalam membidik panahan. 3. Latihan taktik. Tujuan dari latihan teknik adalah untuk menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tafsir pada atlet. Teknik-teknik gerakan yang telah dikuasai dengan baik. Latihan teknik perlu dilakukan di setiap sesi latihan agar kemampuan atlet semakin hari semakin meningkat dan target latihan tercapai dengan baik serata timbul kepercayaan pada atlet itu sendiri ketika saat menjelang pertandingan berlangsung. 4. Latihan mental. Dari ketiga faktor tersebut, Latihan mental merupakan aspek yang cukup penting, sebab betapa sempurnanya perkembangan fisik, teknik, dan taktik atlet, apabila mentalnya tidak turut dikembangkan prestasi tidak akan mungkin tercapai yang diharapkan. Kondisi mental yang kurang baik akan
  • 9. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 193 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., mengakibatkan atlet tidak dapat menanggung beban mental, baik datang dari lawan bertanding atau dari penonton, sehingga permainannya kurang maksimal atau tidak terkontrol dengan baik.6 Program latihan sirkuit dilakukan dengan 8 stasiun tempat latihan. Setiap stasiun latihan terdiri dari suatu latihan yang dilakukan selama 45 detik, dan repetisi latihan antara 15-20 kali, waktu istirahat dalam satu stasiun, sebelum berpindah ke stasiun berikutnya adalah 1 menit atau kurang. Sedangkan program latihan sirkuit dilakukan dengan 6-15 kali stasiun latihan. Satu latihan dalam stasiun diselesaikan dalam 30 detik. Satu sirkuit diselesaikan antara 5-20 menit,dengan waktu istirahat tiap stasiun adalah 15-20 detik.7 Latihan sirkuit adalah suatu progam latihan yang terdiri dari beberapa stasiun dan di setiap stasiun seorang atlet melakukan jenis latihan yang telah ditentukan. Satu sirkuit dikatakan selesai apabila seorang atlet telah menyelesaikan latihan di semua stasiun sesuai dengan dosis latihan dan waktu yang telah ditentukan. Latihan sirkuit biasanya dengan pendekatan beban individu, karena setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda tidak bisa disamakan. Metode Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu. Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan ekperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanupulasikan semua variabel yang relevan.8 Desain dalam penelitian ini adalah menggunakan the one-group pretest-posttest design. the one group pretest- posttest desingn is a type of experiment where a single group pretest- posttest design is a type of experiment where 6 Sudibyo Setyobroto, Psikologi Olahraga, (Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta, 2002), hal. 92. 7 Sajoto M., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988), hal. 163. 8 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), hal. 92.
  • 10. 194 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., a single group has (1) a pre- experimental evaluation, than (2) the influence of the variable, and finally,(3) a post-experimental evaluation.9 Dari pendapat tersebut diatas dapat dikatakan bahwa the one pretest- posttest design ialah sebuah bentuk penelitian eksperimen dimana satu kelompok tersebut menjadi sebuah evaluasi sebelum eksperimen, kemudian memberikan pengaruh pada variabel dan terakhir memberikan sebuah evaluasi setelah eksperimen. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil pretest merupakan control dari penelitian ini. Sampel penelitian ini adalah siswa sekolah dasar Negeri Puro Pakualaman yang mengikuti kegiatan ekstakurikuler Panahan sejumlah 20 anak 10 anak putra dan 10 anak putri. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu latihan sirkuit. Program latihan sirkuit untuk atlet pemula panahan dilakukan dengan 5 stasiun atau bentuk latihan yang meliputi antara lain: (1) gerobak dorong bertujuan untuk melatih daya tahan otot lengan, (2) lempar bola bertujuan untuk melatih konsentrasi, (3) lompat jongkok bertujuan untuk melatih daya tahan otot tunggkai, (4) tarik busur bertujuan untuk melatih kekuatan otot lengan, dan (5) lari bolak-balik bertujuan untuk melatih daya tahan kardio respirasi. Untuk menentukan dosis latihan terlebih dahulu diukur kemampuan maksimal pada setiap item selama 30 detik, setelah itu dalam pelaksanaannya diambil dosis sebesar 70% dan ditingkatkan menjadi 80% setelah melakukan latihan selama 12 kali. Latihan sirkuit ini dipilih karena sesuai dengan karakteristik dari olahraga panahan yang membutuhkan kondisi fisik, daya tahan otot lengan, daya tahan otot tungkai, kekuatan, dankonsentrasi. Sedangkan variabel tidak terikat ialah Kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang dalam melakukan aktifitas jasmani dalam waktu tertentu. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen yang dikelompokan menjadi kelompok yang dihubungkan dengan kesehatan dan kelompok yang berhubungan dengan keterampilan. Kebugaran jasmani 9 P.D. Leedy, Practical Research, (New York: Macmillan Publishing.Co.Inc., 1980), hal. 169.
  • 11. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 195 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., sangat dipengaruhi oleh fakto-faktor antara lain: umur, jenis kelamin, genetik, makanan dan lainya. Untuk mengukur kebugaran jasmani dilakukan tes yang berupa Tes Kesegaran Jasmani (TKJ) kelompok umur 10 – 12 tahun, diantaranya adalah lari 40 meter, gantung siku tekuk, baring duduk 30 detik, loncat tegak dan lari 600 meter.10 Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putra usia 10-12tahun. Berdasarkan hasil uji t mengenai pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putra usia 10- 12 tahun, secara keseluruhan dapat ditunjukan pada tabel 19 di atas. Hasil analisis terhadap peningkatan kebugaran jasmani menujukkan bahwa t hitung 2,236 < t tabel 2,262 dengan taraf signifikan p= 0,052 > 0,05. Ternyata harga t hitung berada pada penerimaan Ho, karena t hitung lebih kecil dari t tabel. Dengan demikian hipotesis nol (HO) diterima dan Ha yang menyatakan ada perbedaan tingkat kebugaran jasmani antara pretest dan posttest ditolak. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata tingkat kebugaran jasmani posttest tidak lebih baik dari pretest, hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putra usia 10-12 tahun tidak terbukti. Dari uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa latihan sirkuit tidak berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putra usia 10-12tahun. 2. Ada pengaruh latihan sirkuit dapat terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putri usia 10-12 tahun. Berdasarkan hasil uji t tentang pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putri usia 10- 12 tahun, secara 10 Depdiknas, Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, (Jakarta: Pusat Kesegaran Jasmani Indonesia, 2003), hal. 3.
  • 12. 196 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., keseluruhan dapat ditunjukkan pada tabel 20 di atas. Hasil analisis terhadap peningkatan kebugaran jasmani menujukan bahwa t hitung 2,167 < t tabel 2,262 dengan taraf signifikan p= 0,058 > 0,05. Ternyata harga t hitung berada pada penerimaan Ho, karena t hitung lebih kecil dari t tabel.Dengan demikian hipotesis nol (HO) diterima dan Ha yang menyatakan ada perbedaan tingkat kebugaran jasmani antara pretest dan posttest ditolak. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pretest dan posttest. Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata tingkat kebugaran jasmani posttest tidak lebih baik dari pada pretest, hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putri usia 10-12 tahun tidak terbukti. Dari uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa latihan sirkuit tidak ada pengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putri usia 10-12 tahun. 3. Ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putra usia 10-12 tahun. Berdasarkan hasil uji t tentang pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putra usia 10-12 tahun, secara keseluruhan dapat ditunjukkan pada tabel 19 di atas. Hasil analisis terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan bahwa t hitung 3,739 > t tabel 2,262 dengan taraf signifikan p= 0,005 > 0,05. Ternyata harga t hitung berada diluar penerimaan HO, karena t hitung lebih besar dari t tabel.Dengan demikian hipotesis Ho ditolak Ha diterima, jadi pernyataan yang menyatakan ada perbedaan tingkat ketepatan membidik panahan antara pretest dan posttest diterima. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antarapretest dan posttest. Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata tingkat ketepatan membidik panahan posttest lebih baik dari pada pretest, hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh latihan sirkuit terhadap ketepatan membidik panahan pada anak putra usia 10-12 tahun terbukti. Dari uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa latihan sirkuit ada pengaruh terhadap peningkatan ketepatan membidik
  • 13. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 197 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., panahan pada anak putra usia 10- 12 tahun. 4. Ada pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putri usia 10-12 tahun. Berdasarkan hasil uji t mengenai perbedaan pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putri usia 10-12 tahun, secara keseluruhan dapat ditunjukkan pada tabel 20 di atas. Hasil analisis terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan menujukan bahwa t hitung 3,075 > t tabel 2,262 dengan taraf signifikan p= 0,013 > 0,05. Ternyata harga t hitung berada di luar penerimaan Ho, karena t hitung lebih besar dari t tabel.Dengan demikian hipotesis Ho ditolak Ha diterima, jadi pernyataan yang menyatakan ada perbedaan tingkat ketepatan membidik panahan antara middletest dan posttest diterima. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan antara middletest dan posttest. Berdasarkan hasil analisis tersebut ternyata tingkat ketepatan membidik panahan posttest lebih baik dari pada middletest, hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh latihan sirkuit terhadap ketepatan membidik panahan pada anak putri usia 10-12 tahun terbukti. Dari uji hipotesis diatas disimpulkan bahwa latihan sirkuit ada pengaruh terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putri usia 10-12 tahun. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagaiberikut: 1. Tidak terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putra usia 10-12tahun. 2. Tidak terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada anak putri usia 10-12tahun. 3. Terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putra usia 10-12tahun. 4. Terdapat pengaruh latihan sirkuit terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak putri usia 10-12tahun.
  • 14. 198 ж TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., Implikasi dan Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka implikasi penelitian dapat ditemukan sebagaiberikut: 1. Pada anak usia 10-12 tahun memiliki ketepatan membidik panahan yang meningkat setelah melakukan latihan sirkuit. Dengan demikian penelitian ini dapat memberikan petunjuk dan masukan dengan melakukan latihan sirkuit dengan kemampuan 70% sampai 80% dari kemampuan maksimal dengan 3 kali seminggu latihan selama 2bulan. 2. Latihan sirkuit yang diberikan sebagai bentuk latihan yang efektif terhadap peningkatan ketepatan membidik panahan pada anak usia 10-12 tahun. 3. Bedasarkan simpulan penelitian di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran yang dapat disampaikanyaitu: 4. Melakukan latihan sirkuit dengan beban 70 dan 80% dari kemampuan maksimal dapat meningkatkan ketepatan membidik panahan, serta dapat meningkatkan rerata nilai TKJI, sehingga dengan menggunakan metode latihan sirkuit dapat digunakan untuk membina kondisi fisik bagi anak usia dini. 5. Masukan bagi para pelatih, dan pembina atlet pemula, khususnya pembina siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler panahan,agar dapat memperhatikan dan meningkatkan pola latihan sehingga dapat bermanfaat terhadap anak usia dini yang mengalami kelemahan fisik. 6. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut dapat dilakukan penelitian mengenai tingkat kebugaran jasmani anak usia dini dengan melihat peningkatan secara fisiologis.
  • 15. TA’ALLUM, Vol. 03, No. 02, November 2015 ж 199 Susanto: Pengaruh Latihan Sirkuit..., DAFTARPUSTAKA Barret, A. Jean, Olahraga panahan, Semarang: DaharaPrize, 1977. Bompa, Tudor O., Theory and Methodology of Training, The Key to Athletic Performance, Harrisburg: HumanKinetics, 1999. Depdiknas, Tes Kesegaran jasmani Indonesia, Jakarta: Pusat Kesegaran Jasmani Indonesia, 2010. Harsono, Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB, 2005. Irianto, Djoko Pekik, Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman, Yogyakarta: LukmanOffset, 2000. Leedy, P.D., Practical research, New York: Macmillan Publishing Co.Inc., 1980. Purnomo, Adhi, Keterampilan Memanah, Jakarta: Iptek Olahraga, 2005. Sajoto, M., Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1988. Setyobroto, Sudibyo, Psikologi Olahraga, Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta, 2002. Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012.