SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Praktikum Biokimia Blok 23
Geriatri
Oleh :
Eva Naomi Oretla
Senin, 19 Oktober 2015
Test Guaiac (Untuk Peroksidase)
• Susu mentah  mengandung enzim
peroksidase, dehidrogenase, dan fosfatase.
• Test untuk melihat apakah enzim rusak bila
dipanaskan dan diberi H2O2  secara teori
enzim (protein) akan rusak bila dipanaskan
dan ditetesi H2O2 (peroksidase).
Test Guaiac (Untuk Peroksidase)
B (Tidak dipanaskan) 
Memberikan warna
jingga
A (Dipanaskan) 
Tetap berwarna putih
susu
2 ml susu mentah + 8 ml air  10 ml
larutan dibagi dua dalam tabung A dan B
(Masing-masing 5 ml)  Tabung A
(dipanaskan), tabung B (tidak dipanaskan).
Tambahkan pada tabung A dan B 10 tetes
larutan guaiac dlm alkohol dan 3-5 tetes
H202 3%
Test Schardinger (Untuk
Dehidrogenase)
• Enzim dehidrogenase  menarik hidrogen dari
formaldehida.
• Biru Metilen  Leukometilen yang tidak berwarna
Di reduksi oleh hidrogen, cepat terjadi pada
suhu 65 celcius.
• Bahan uji adalah susu mentah dan susu pasteurisasi (susu
sapi murni dengan proses pemanas 75 C, mencegah
kerusakan susu akibat bakteri patogen, dan
mempertahankan kualitas susu murni).
Test Schardinger (Untuk
Dehidrogenase)
Tabung C (5 ml susu mentah), tabung
D (5 ml susu pasteurisasi). Masing-
masing tabung diberi 1 ml larutan
biru metilen 0,02 % dan 1 ml
formaldehida 0,4 %.
Kemudian kedua tabung dipanaskan.
Tabung C (Susu Mentah)  Warna biru
pada bagian atas (leukometilen)
karena teroksidasi oksigen udara
Tabung D (Susu
Pasteurisasi)  Warna
tetap biru pada
keseluruhan , disebabkan
karena tidak terjadi
reduksi biru metilen oleh
hidrogen
Tes Biuret  Protein (Albumin 2%)
Albumin mengandung
triptofan . Tes ini
menghasilkan warna kuning
lembayung. Warna yang
terbentuk diduga terbentuk
kompleks antara ion Cu2+
dengan gugus CO dan NH
ikatan peptida dalam larutan
alkalis.
Tes biuret merupakan
tes umum yang baik
terhadap protein.
Hemolisis Sel Darah Merah
(Demonstrasi)
• Sel darah merah (eritrosit) memiliki daya
tahan terhadap larutan sekitarnya.
Hemolisis Sel Darah Merah
(Demonstrasi)
• Hemolisis sel darah merah  lisisnya/ rusaknya
membran sel darah merah, disebabkan karena
rusaknya larutan disekitar sel darah merah.
• Isotonis (0,9) Tekanan di luar = tekanan di
dalam
• Hipotonis (<0,9)  Tekanan di luar < tekanan di
dalam
• Hipertonis (>0,9)  Tekanan di luar > tekanan di
dalam
Hemolisis Sel Darah Merah
(Demonstrasi)
Hemolisis Sel Darah Merah
(Demonstrasi)
Hemolisis Sel Darah Merah
(Demonstrasi)
Hipotonis
(Derajat hemolisis
meningkat)
Isotonis
(Bentuk
eritrosit utuh)
Hipertonis terhadap
eritrosit
menyebabkan
krenasi , derajat
hemolis rendah)
Hemolisis Sel Darah Merah
(Demonstrasi)
• Hitung % NaCl pada 10 tabung reaksi
• Contoh :
Tabung 1  air total 10 , NaCl 2% , NaCl % = 0
Tabung 5 NaCl 2% = 0,3 NaCl % = 3/10 x 2 = 0,6
• Resistensi osmotik adalah kemampuan eritrosit untuk
menahan NaCl, untuk mengukur kemampuan eritrosit
menahan terjadinya hemolisis.
NaCl %= NaCl 2% (ml)/ air total (10 ml) x
konsentrasi NaCl (2)
Pengaruh Zat Kimia terhadap Eritosit
6 buah tabung diisi dengan 10 ml NaCl 0,9% . Kemudian tabung
diisi dengan 2 tetes darah dan 2 tetes zat yang akan diuji (Zat pada
tabung A s/d F)
Hasil : Derajat hemolisis sempurna pada tabung B (Kloroform) 
Kloroform memiliki daya larut yang tinggi terhadap lemak
(membran sel eritrosit terdiri atas fosfolipid bilayer.
Test Benzidin (Darah Samar)
• Test benzidin  peka menyatakan darah,
untuk kepentingan kedokteran kehakiman
ABC
3 tabung berisi 2 ml darah dengan
pengenceran
A = 1 : 200 , B = 1:400, C = 1 :
1.000.000
Ditambahkan 3 tetes larutan
benzidin dalam asetat glasial
jenuh 1 ml H2O2 3 %
Tabung A  Biru pekat, Tabung B
: Biru, Tabung C : biru muda.
Semakin tinggi pengenceran
pada test benzidin semakin
berwarna biru muda.
Oksihemoglobin dan Hemoglobin
tereduksi
A B
Tabung A  sebagai kontrol ( darah + air)
 berwarna merah darah
Tabung B  Ditambah dengan pereduksi
kuat (2 ml pereaksi stokes) + NH4OH
(menyebabkan endapan yang terbentuk
menjadi larut).
Tabung B dengan stokes  Coklat/merah
pekat (terjadi pelepasan O2).
Tabung B setelah dikocok  Coklat tua,
sedikit berwarna merah (terjadi
oksigenasi) dan terlihat gelembung .
Methemoglobin
• Ion fero (Fe2+) pada Hb dapat teroksidasi
menjadi ion Feri (Fe3+).
• Hb yang teroksidasi tidak dapat mengikat
oksigen  Methemoglobin
Methemoglobin
A3 B4
Tabung A2  (2 ml darah + 8 ml air +
2 ml K-ferisianida 33%)  warna
yang terbentuk merah orange.
Tabung A3  Di uji dengan 2 ml
pereaksi stokes  warna yang
muncul hitam pekat (karena
mengalami reduksi)
Tabung B4  (3 ml darah + 3 ml air)
dihangatkan , tambahkan 6 ml K-
ferisianida 33% campur dengan
membalik-balikkan. Tabung B4
menunjukkan gelembung-gelembung
O2 yang terlihat dalam jumlah sedikit
Salting out Protein
Salting Out Protein  Endapan Protein
Terbentuk endapan
jenuh berwarna
putih keruh . Hal ini
menunjukkan adanya
endapan protein pada
larutan .
Larutan putih telur
encer dengan NaCl 1%
disaring kemudian
ditambahkan 2 ml
(NH4)2SO4 jenuh
kemudian diperhatikan
apakah terbentuk
endapan putih.
Salting Out Protein  Tes Biuret
Lakukan tes biuret pada hasil
filtrat dari penyaringan
larutan endapan protein.
Akan terbentuk warna ungu
lembayung karena kompleks
koordinasi ion Cu2+ dengan
gugus CO dan NH pada
larutan alkalis.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
ASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi AsthmaASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi AsthmaSofiaNofianti
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)Mela Roviani
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleurapdspatklinsby
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATSurya Amal
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolKezia Hani Novita
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClyassintaeka
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 

Was ist angesagt? (20)

keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
ASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi AsthmaASMA: patofisiologi Asthma
ASMA: patofisiologi Asthma
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Gagal jantung
Gagal jantungGagal jantung
Gagal jantung
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 

Andere mochten auch

Patologi urinaria
Patologi urinariaPatologi urinaria
Patologi urinariaNur Luciana
 
struktur dan fungsi membran
struktur dan fungsi membranstruktur dan fungsi membran
struktur dan fungsi membranTrisnani Alif
 
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 IntegumenPraktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 IntegumenSyscha Lumempouw
 
Praktikum Histologi Blok Neurologi
Praktikum Histologi Blok NeurologiPraktikum Histologi Blok Neurologi
Praktikum Histologi Blok NeurologiSyscha Lumempouw
 
histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)fikri asyura
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indraasrul888
 
histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015koko ryannur
 
Praktikum parasitologi blok HIV/AIDS
Praktikum parasitologi blok HIV/AIDSPraktikum parasitologi blok HIV/AIDS
Praktikum parasitologi blok HIV/AIDSSyscha Lumempouw
 
histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)fikri asyura
 
sistem kardiovaskular dan homeostasis
sistem kardiovaskular dan homeostasissistem kardiovaskular dan homeostasis
sistem kardiovaskular dan homeostasisAchmad Zaky Alfayrozy
 
systema-genitalia-feminina
systema-genitalia-femininasystema-genitalia-feminina
systema-genitalia-femininashafhandustur
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiPSPDG-UNUD
 
Anatomia uterina y ovarica normal
Anatomia uterina y ovarica normalAnatomia uterina y ovarica normal
Anatomia uterina y ovarica normalRoberto Perez Reyes
 
Urethra
UrethraUrethra
UrethraUTE
 
Anatomi sistem urinaria
Anatomi sistem urinariaAnatomi sistem urinaria
Anatomi sistem urinariaShiAddung
 
HISTOLOGY OF ADRENAL GLAND & CORRELATION WITH FUNCTION
HISTOLOGY OF ADRENAL GLAND & CORRELATION WITH FUNCTIONHISTOLOGY OF ADRENAL GLAND & CORRELATION WITH FUNCTION
HISTOLOGY OF ADRENAL GLAND & CORRELATION WITH FUNCTIONTty Lim
 
Urethra and male genital system
Urethra and male genital systemUrethra and male genital system
Urethra and male genital systemSaurav Singh
 

Andere mochten auch (20)

Patologi urinaria
Patologi urinariaPatologi urinaria
Patologi urinaria
 
struktur dan fungsi membran
struktur dan fungsi membranstruktur dan fungsi membran
struktur dan fungsi membran
 
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 IntegumenPraktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
Praktikum Parasitologi Blok 20 Integumen
 
Praktikum Histologi Blok Neurologi
Praktikum Histologi Blok NeurologiPraktikum Histologi Blok Neurologi
Praktikum Histologi Blok Neurologi
 
histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)
 
Praktikum histologi
Praktikum histologiPraktikum histologi
Praktikum histologi
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015histologi ginjal 2015
histologi ginjal 2015
 
Praktikum parasitologi blok HIV/AIDS
Praktikum parasitologi blok HIV/AIDSPraktikum parasitologi blok HIV/AIDS
Praktikum parasitologi blok HIV/AIDS
 
histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)
 
sistem kardiovaskular dan homeostasis
sistem kardiovaskular dan homeostasissistem kardiovaskular dan homeostasis
sistem kardiovaskular dan homeostasis
 
systema-genitalia-feminina
systema-genitalia-femininasystema-genitalia-feminina
systema-genitalia-feminina
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang Gigi
 
Anatomia uterina y ovarica normal
Anatomia uterina y ovarica normalAnatomia uterina y ovarica normal
Anatomia uterina y ovarica normal
 
Urethra
UrethraUrethra
Urethra
 
Anatomi sistem urinaria
Anatomi sistem urinariaAnatomi sistem urinaria
Anatomi sistem urinaria
 
HISTOLOGY OF ADRENAL GLAND & CORRELATION WITH FUNCTION
HISTOLOGY OF ADRENAL GLAND & CORRELATION WITH FUNCTIONHISTOLOGY OF ADRENAL GLAND & CORRELATION WITH FUNCTION
HISTOLOGY OF ADRENAL GLAND & CORRELATION WITH FUNCTION
 
Urethra and male genital system
Urethra and male genital systemUrethra and male genital system
Urethra and male genital system
 
Histology of eye
Histology of eyeHistology of eye
Histology of eye
 

Ähnlich wie Biokimia Geriatri

3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.pptarava3
 
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxFajrianAulia
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHMas Mahardika
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHMas Mahardika
 
Pengolahan Limbah
Pengolahan LimbahPengolahan Limbah
Pengolahan LimbahDwi Karyani
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steriljoey552517
 
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buat
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buatJenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buat
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buatAtikah Fauziah
 
27. Laboratorium forensik.ppt
27. Laboratorium forensik.ppt27. Laboratorium forensik.ppt
27. Laboratorium forensik.pptAryaAdiBramasta
 
Modul praktek s1
Modul praktek s1Modul praktek s1
Modul praktek s1Dedi Kun
 
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...AwandaGita
 
83267961-Perhitungan-Tonisitas.ppt
83267961-Perhitungan-Tonisitas.ppt83267961-Perhitungan-Tonisitas.ppt
83267961-Perhitungan-Tonisitas.pptaLLeandraaLmeeraaLme
 
Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)
Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)
Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)Nurul Afdal Haris
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptxadaptifakhlak
 

Ähnlich wie Biokimia Geriatri (20)

Praktikum Darah
Praktikum DarahPraktikum Darah
Praktikum Darah
 
3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt
 
Analisa bod
Analisa bodAnalisa bod
Analisa bod
 
Th3
Th3Th3
Th3
 
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
 
I
II
I
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
 
Pengolahan Limbah
Pengolahan LimbahPengolahan Limbah
Pengolahan Limbah
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
 
Reaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporanReaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporan
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buat
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buatJenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buat
Jenis jenis larutan pereaksi berdasarkan sifat larutan pereaksi yang di buat
 
Tentir Praktikum Biokim.pdf
Tentir Praktikum Biokim.pdfTentir Praktikum Biokim.pdf
Tentir Praktikum Biokim.pdf
 
27. Laboratorium forensik.ppt
27. Laboratorium forensik.ppt27. Laboratorium forensik.ppt
27. Laboratorium forensik.ppt
 
Modul praktek s1
Modul praktek s1Modul praktek s1
Modul praktek s1
 
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
 
83267961-Perhitungan-Tonisitas.ppt
83267961-Perhitungan-Tonisitas.ppt83267961-Perhitungan-Tonisitas.ppt
83267961-Perhitungan-Tonisitas.ppt
 
Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)
Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)
Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx
 

Mehr von Syscha Lumempouw

Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Syscha Lumempouw
 
Radiologi - kelainan kongenital tulang
Radiologi -  kelainan kongenital tulangRadiologi -  kelainan kongenital tulang
Radiologi - kelainan kongenital tulangSyscha Lumempouw
 
Radiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeRadiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeSyscha Lumempouw
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakSyscha Lumempouw
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangCOVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
Praktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi AnatomiPraktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi AnatomiSyscha Lumempouw
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaSyscha Lumempouw
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSyscha Lumempouw
 

Mehr von Syscha Lumempouw (20)

Referat mioma uteri
Referat mioma uteriReferat mioma uteri
Referat mioma uteri
 
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
 
Radiologi - kelainan kongenital tulang
Radiologi -  kelainan kongenital tulangRadiologi -  kelainan kongenital tulang
Radiologi - kelainan kongenital tulang
 
Radiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeRadiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebrae
 
Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)
 
Penyakit vertebrae
Penyakit vertebraePenyakit vertebrae
Penyakit vertebrae
 
Tonsilitis kronis
Tonsilitis kronisTonsilitis kronis
Tonsilitis kronis
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangCOVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Referat Meningitis Word
Referat Meningitis WordReferat Meningitis Word
Referat Meningitis Word
 
Referat Meningitis
Referat MeningitisReferat Meningitis
Referat Meningitis
 
Neurologi
NeurologiNeurologi
Neurologi
 
Sinus otak
Sinus otakSinus otak
Sinus otak
 
Praktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi AnatomiPraktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi Anatomi
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 

Biokimia Geriatri

  • 1. Praktikum Biokimia Blok 23 Geriatri Oleh : Eva Naomi Oretla Senin, 19 Oktober 2015
  • 2. Test Guaiac (Untuk Peroksidase) • Susu mentah  mengandung enzim peroksidase, dehidrogenase, dan fosfatase. • Test untuk melihat apakah enzim rusak bila dipanaskan dan diberi H2O2  secara teori enzim (protein) akan rusak bila dipanaskan dan ditetesi H2O2 (peroksidase).
  • 3. Test Guaiac (Untuk Peroksidase) B (Tidak dipanaskan)  Memberikan warna jingga A (Dipanaskan)  Tetap berwarna putih susu 2 ml susu mentah + 8 ml air  10 ml larutan dibagi dua dalam tabung A dan B (Masing-masing 5 ml)  Tabung A (dipanaskan), tabung B (tidak dipanaskan). Tambahkan pada tabung A dan B 10 tetes larutan guaiac dlm alkohol dan 3-5 tetes H202 3%
  • 4. Test Schardinger (Untuk Dehidrogenase) • Enzim dehidrogenase  menarik hidrogen dari formaldehida. • Biru Metilen  Leukometilen yang tidak berwarna Di reduksi oleh hidrogen, cepat terjadi pada suhu 65 celcius. • Bahan uji adalah susu mentah dan susu pasteurisasi (susu sapi murni dengan proses pemanas 75 C, mencegah kerusakan susu akibat bakteri patogen, dan mempertahankan kualitas susu murni).
  • 5. Test Schardinger (Untuk Dehidrogenase) Tabung C (5 ml susu mentah), tabung D (5 ml susu pasteurisasi). Masing- masing tabung diberi 1 ml larutan biru metilen 0,02 % dan 1 ml formaldehida 0,4 %. Kemudian kedua tabung dipanaskan. Tabung C (Susu Mentah)  Warna biru pada bagian atas (leukometilen) karena teroksidasi oksigen udara Tabung D (Susu Pasteurisasi)  Warna tetap biru pada keseluruhan , disebabkan karena tidak terjadi reduksi biru metilen oleh hidrogen
  • 6. Tes Biuret  Protein (Albumin 2%) Albumin mengandung triptofan . Tes ini menghasilkan warna kuning lembayung. Warna yang terbentuk diduga terbentuk kompleks antara ion Cu2+ dengan gugus CO dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis. Tes biuret merupakan tes umum yang baik terhadap protein.
  • 7. Hemolisis Sel Darah Merah (Demonstrasi) • Sel darah merah (eritrosit) memiliki daya tahan terhadap larutan sekitarnya.
  • 8. Hemolisis Sel Darah Merah (Demonstrasi) • Hemolisis sel darah merah  lisisnya/ rusaknya membran sel darah merah, disebabkan karena rusaknya larutan disekitar sel darah merah. • Isotonis (0,9) Tekanan di luar = tekanan di dalam • Hipotonis (<0,9)  Tekanan di luar < tekanan di dalam • Hipertonis (>0,9)  Tekanan di luar > tekanan di dalam
  • 9. Hemolisis Sel Darah Merah (Demonstrasi)
  • 10. Hemolisis Sel Darah Merah (Demonstrasi)
  • 11. Hemolisis Sel Darah Merah (Demonstrasi) Hipotonis (Derajat hemolisis meningkat) Isotonis (Bentuk eritrosit utuh) Hipertonis terhadap eritrosit menyebabkan krenasi , derajat hemolis rendah)
  • 12. Hemolisis Sel Darah Merah (Demonstrasi) • Hitung % NaCl pada 10 tabung reaksi • Contoh : Tabung 1  air total 10 , NaCl 2% , NaCl % = 0 Tabung 5 NaCl 2% = 0,3 NaCl % = 3/10 x 2 = 0,6 • Resistensi osmotik adalah kemampuan eritrosit untuk menahan NaCl, untuk mengukur kemampuan eritrosit menahan terjadinya hemolisis. NaCl %= NaCl 2% (ml)/ air total (10 ml) x konsentrasi NaCl (2)
  • 13. Pengaruh Zat Kimia terhadap Eritosit 6 buah tabung diisi dengan 10 ml NaCl 0,9% . Kemudian tabung diisi dengan 2 tetes darah dan 2 tetes zat yang akan diuji (Zat pada tabung A s/d F) Hasil : Derajat hemolisis sempurna pada tabung B (Kloroform)  Kloroform memiliki daya larut yang tinggi terhadap lemak (membran sel eritrosit terdiri atas fosfolipid bilayer.
  • 14. Test Benzidin (Darah Samar) • Test benzidin  peka menyatakan darah, untuk kepentingan kedokteran kehakiman ABC 3 tabung berisi 2 ml darah dengan pengenceran A = 1 : 200 , B = 1:400, C = 1 : 1.000.000 Ditambahkan 3 tetes larutan benzidin dalam asetat glasial jenuh 1 ml H2O2 3 % Tabung A  Biru pekat, Tabung B : Biru, Tabung C : biru muda. Semakin tinggi pengenceran pada test benzidin semakin berwarna biru muda.
  • 15. Oksihemoglobin dan Hemoglobin tereduksi A B Tabung A  sebagai kontrol ( darah + air)  berwarna merah darah Tabung B  Ditambah dengan pereduksi kuat (2 ml pereaksi stokes) + NH4OH (menyebabkan endapan yang terbentuk menjadi larut). Tabung B dengan stokes  Coklat/merah pekat (terjadi pelepasan O2). Tabung B setelah dikocok  Coklat tua, sedikit berwarna merah (terjadi oksigenasi) dan terlihat gelembung .
  • 16. Methemoglobin • Ion fero (Fe2+) pada Hb dapat teroksidasi menjadi ion Feri (Fe3+). • Hb yang teroksidasi tidak dapat mengikat oksigen  Methemoglobin
  • 17. Methemoglobin A3 B4 Tabung A2  (2 ml darah + 8 ml air + 2 ml K-ferisianida 33%)  warna yang terbentuk merah orange. Tabung A3  Di uji dengan 2 ml pereaksi stokes  warna yang muncul hitam pekat (karena mengalami reduksi) Tabung B4  (3 ml darah + 3 ml air) dihangatkan , tambahkan 6 ml K- ferisianida 33% campur dengan membalik-balikkan. Tabung B4 menunjukkan gelembung-gelembung O2 yang terlihat dalam jumlah sedikit
  • 19. Salting Out Protein  Endapan Protein Terbentuk endapan jenuh berwarna putih keruh . Hal ini menunjukkan adanya endapan protein pada larutan . Larutan putih telur encer dengan NaCl 1% disaring kemudian ditambahkan 2 ml (NH4)2SO4 jenuh kemudian diperhatikan apakah terbentuk endapan putih.
  • 20. Salting Out Protein  Tes Biuret Lakukan tes biuret pada hasil filtrat dari penyaringan larutan endapan protein. Akan terbentuk warna ungu lembayung karena kompleks koordinasi ion Cu2+ dengan gugus CO dan NH pada larutan alkalis.