Buku panduan ini memberikan petunjuk pelaksanaan praktikum bagi mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon tahun 2011. Praktikum akan berlangsung di berbagai media cetak dan elektronik di Kota Ambon selama sebulan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam penggunaan media dan publikasi informasi.
3. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 3
Praktikum Broadcasting,
Baca tulis Al-Quran, dan Ibadah
Panitia Pelaksana praktikum Ibadah
tahun 2011 Hak paten 2010-2011.
Diterbitkan oleh:
University Press IAIN Ambon
Jl. Dr. H. Tarmizi Taher Kebun
Cengkeh Batu Merah Atas.
Telp. 0911-84615
Cetakan: I
Panduan ini tidak diperjualbelikan, hanya dikhususkan bagi mahasiswa
yang mengikuti praktikum angkatan 24 tahun 2010-2011 pada Fakultas
Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
Editor:
Arman Man Arfah
Mahdi Malawat
Syarifudin
Desain Cover: Syarifudin
Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam
IAIN Ambon
4. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 4
Kata Pengantar
Atas karunia Allah swt yang telah memberikan
kekuatan, kesempatan dan kesehatan. Buku panduan
praktikum praktikum broadcasting, baca tulis Al-Quran,
dan ibadah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ushuluddin
IAIN Ambon Jurusan Komunikasi Penyiaran (KPI) dan
konsentrasi jurnalistik tahun ajaran 2010 – 2011 yang
ada dihadapan dapat diselesaikan dengan baik sesuai
kemampuan yang dimiliki oleh panitia.
Panduan praktikum broadcasting, baca tulis Al-
Quran, dan ibadah adalah buku petunjuk tekniks untuk
melakukan operasional selama praktikum berlangsung.
Buku panduan praktikum broadcasting, baca tulis Al-
Quran, dan ini banyak memberikan informasi positif
bagi mahasiswa dan panitia sehingga dalam proses
pelaksanaan praktikum untuk menjalin kerjasama yang
baik sehingga dapat melahirkan hasil yang maksimal.
Ambon, 17 Juni 2011
Dekan
Drs. Hasan Lauselang, M.Ag.
Nip. 196112311992031015
5. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 5
Kata Pengantar .............................................................ii
Daftar isi .......................................................................iii
BAGIAN I Praktikum Media................................1
A. Dasar Pemikiran..............................................1
B. Tujuan dan Kegunaan praktikum.................4
C. Tempat Dan Waktu Kegiatan .......................5
D. Konten Materi Praktikum..............................7
1. Deskripsi teknologi komunikasi. ..................7
2. Teknik pembuatan berita.............................10
3. Teknik penggunaan Media..........................12
a. Radio ......................................................12
b. Televisi...................................................19
c. Koran/Majala dan Buku .........................19
d. Teknologi Komunikasi Global...............20
e. Komputer Grafis.....................................20
f. Fotografi.................................................23
g. Kegrafikaan............................................24
4. Teknik Analisis Informasi...........................25
Metode Pembimbingan .................................25
E. Pedoman Penilaian ........................................33
F. Teknik Penyusunan Laporan .......................38
G. Pengesahan pembimbing .............................39
BAGIAN II Praktikum Khat Al-Quran .........41
A. Dasar Pemikiran............................................41
B. Tujuan dan Kegunaan praktikum...............44
C. Tempat Dan Waktu Kegiatan .....................44
D. Konten Materi................................................45
1. Sejarah Kaligrafi ........................................45
2. Pengenalan Perlatan Khat Al-Quran...........57
3. Teknik Penulisan Khat Al-Quran................58
4. Bentuk-bentuk kaligrafi ..............................62
6. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 6
E. Metode Pembimbingan .................................67
F. Pedoman Penilaian ........................................75
G. Teknik Penyusunan Laporan .......................80
H. Lampiran Pengesahan ..................................81
BAGIAN III Praktikum Ibadah........................83
A. Dasar Pemikiran............................................83
B. Tujuan dan Kegunaan...................................87
C. Tempat Dan Waktu Kegiatan .....................88
D. Konten Materi................................................89
1. Praktek Thahara.........................................89
2. Praktek Shalat ..........................................120
3. Pengurusan Jenaza...................................142
E. Metode Membimbing ..................................161
F. Bentuk Penilaian..........................................163
G. Komposisi Penyusunan Laporan ...............166
H. Lampiran Pengesahan.................................166
BAGIAN IV Teknik Publikasi Dakwah........169
A. Pemilihan materi...........................................170
B. Teknik Penyusunan Materi...........................170
A. Dasar Pemikiran
BAGIAN I
Praktikum Media
7. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 7
Praktikum boradcasting bidang pertelevisian, radio,
koran, buku, kegrafikaan, dan teknologi komputer grafis
sampai saat ini, masih menjadi primadona dalam
menyiarkan, meny5ebarkan informasi baik secara tatap
muka maupun jarah jauh. Media ini sadar atau tidak
jasanya telah banyak memberikan kontribusi dalam
menunjang proses komunikasi sebagai perpanjangan
panca indra manusia.
Perkembangan ICT juga bidang broadcasting,
kegrafikaan, kaligrafi dan media lainnya sebagai fasilitas
publikasi dakwah bagi calon informan Islam penguasaan
media komunikasi perlu ditunjang dengan keterampilan
yang memadai sebagai alat publikasi pesan-pesan yang
dapat merubah prilaku masyarakat menjadi humas
berdasarkan pada Al-Quran dan Sunnah. Pengembangan
teknologi informasi ICT di pada Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin khususnya Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam dan konsentrasi jurnalitik. Perhatian khusus pada
media informasi adalah instrument penting yang
memiliki peran strategis dalam penyebaran informasi
Islam. Karena sifatnya strategis maka mahasiswa calon
sarjana dakwah dan komunikasi perlu dibekali
keterampilan media.
Melalui kegiatan praktikum diharapkan mahasiswa
dapat menyerap informasi dari narasumber yang ahli
dibidangnya untuk memberikan pengaruh positif
terhadap mahasiwa dalam pengembangan keterampilan,
keahlian demi peningkatan wawasan berfikir sebagai
seorang informan Islam (Dai dan Muballigh). Selain
dengan praktikum ini dihapkan dapat diperoleh masukan
berharga dari masyarakat bagi mahasiswa dan Perguruan
Tinggi untuk pengembangan lebih lanjut.
Dalam rangka mewujudkan visi pengembangan
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon untuk
8. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 8
mengantarkan peserta didiknya menjadi manusia yang
trampil dan selalu berinovasi untuk memperbaiki
kredibilitas diri dan orang lain. Karakter mahaisswa
Komunikasi Penyiaran Islam adalah pada prilaku
komunikasinya. Cirinya adalah setiap perkataan yang
keluar dari mulutnya mengandung mutiara hikmah yang
dapat memicu dan orang lain untuk berkarya, serta dapat
menjadi motivator bagi jiwa-jiwa yang lemah untuk
bangkit melakukan kreatifitas rahmatalli‟alamin, dalam
bentuk kecerdasan sosial, kecerdasan berkomunikasi
secara sopan dan santun, kecerdasan akhlaq, dan
kecerdasan spiritual.
Upaya ini diperlukan untuk menghasilkan lulusan
yang berkemampuan ilmu amaliyah dan amal yang
ilmiyah yang akan menunjukan kompetensinya dalam
masalah kehidupan beragama (Islam) dan kompetensi
praktis dalam dakwah dan misi komunikasi/ publikasi
Islam. Untuk merealisasikan misi itulah, maka
dibutuhkan suatu sistem perkuliahan yang sifatnya
prakticable melihat dan mengarahkan sekaligus
memberikan penilaian kepada masiswa sebagai peserta
didik dalam penguasaan tata peribadatan yang wajib dan
rutin dilaksanakan semisal Praktikum Ibadah dan
Praktikum Dakwah/Khutbah serta Praktikum/ Magang
dalam latihan kerja jurnalistik. Hal ini lebih ditekankan
lagi karena program praktikum tersebut di atas ini,
ditetapkan dalam program perkuliahan dengan bobot
SKS tersendiri.
Untuk melaksanakan kegiatan dan pelaksanaan
praktikum ini, maka kami mengajukan proposal /
permintaan dana dengan perencanaan anggaran yang
dibutuhkan.
Praktikum media merupakan salah satu upaya
mengenalkan dan mempersiapkan mahasiswa memasuki
9. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 9
dunia kerja (professional) yang cenderung menuntut
kemampuan aplikatif keilmuannya yang didapat selama
diperkualihan. Karena itu Praktikum media pada
hakikatnya adalah suatu upaya yang dilakukan agar
mahasiswa terbiasa dan teruji dalam mempraktekkan
teori yang diperolehnya selama di bangku perkualiahan
untuk dipresentasikan dalam kerja praktis.
Dengan demikian maka secara pure sciensi
mahaiswa mampu mendarmbaktikan keilmuannya untuk
dipraktekkan ke dalam dunia profesi. Praktikum Media
salah satu mata kuliah profesi yang harus dilaksakan
oleh mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon sebagai
langkah teknis keilmuan jurusan sekaligus media praktek
sekaligus laboratorium lapangan. Bagi pengembangan
jurusan itu sendiri.
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan
akademik ini, berangkat dari visi dan misi IAIN Ambon
dan visi Fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon
sebagai garda terdepan yang memiliki keahlian dan
keterampilan dalam publikasi infromasi yang dapat
memperbaiki, dan merubah pola pikir mahasiswa untuk
dapat mandiri, kreatif, inovatif, dan memiliki visi
perubahan secara individual dan global.
Praktikum ini sebagai implementasi kultur akademik
yang telah menjadi PROTAP(program tetap) jurusan
Komunikasi Penyiaran Islan dan konsentrasi jurnalitik
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin karena bagian integral
kurikulum. Praktikum media juga merupakan bagian dari
mata kuliah yang ada diprogram studi.
Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa
semester III, V dan VII (semester ganjil) pada jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan jurusan
Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN
10. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 10
Ambon tahun akademik 2010 / 2011 ini dilakukan
dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 2, Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60, Tahun 1990
tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Presiden RI, Nomor 111 Tahun 2006
tanggal 29 Desember 2006 tentang perubahan
status STAIN menjadi IAIN Ambon.
4. Keputusan Menteri Agama RI. Nomor 10 Tahun
2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN
Ambon.
5. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung jawab
Keuangan
6. Surat Keputusan Dekan Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon Nomor 01 Tahun 2011
tanggal 18 Juni 2011, perihal Panitia Pelaksana
Praktikum Dakwah tahun akademik 2011-2012.
B. Tujuan dan Kegunaan
a. Tujuan;
1. Untuk membentuk prilaku komunikasi
mahasiswa yang sopan dan santun dalam
menyampaikan argumentasi lewat teknologi
broadcasting seperti radio, televisi, koran,
majalah, buku dan iklan. Media adalah sebagai
perpanjangan panca indra manusia.
2. Melatih mahasiswa berpikir kritis terhadap
publikasi informasi yang kurang terkendali
oleh media tertentu. Mempelajari Menyelidiki
cara publiakasi media dalam membingkai isu,
dan pesan-pesan yang kerap kali tidak
11. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 11
terkendali akibat motivasi materi yang lebih
dominan melalui media media massa.
3. Agar mahasiswa mampu melacak, meliput,
dan memberikan informasi yang kredibel
dalam menyiarkan pristiwa aktual yang terkait
dengan permasalahan dalam masyarakat
(memproduksi berita).
b. Kegunaan:
1. Dapat memberikan keterampilan untuk
membangun kesadaran mahasiswa sebagai
agent perubahan menuju kemaslahatan umat.
2. Membangun karakter mahasiswa dalam
menyikapi setiap informasi yang dapat
merusak tatanan serta struktur masyarakat
multikultural.
3. Untuk menjaga, merawat keharmonisan umat
beragama dari isu yang dapat merusak
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
C. Tempat Dan Waktu Kegiatan
1. Tempat;
Adapun tempat pelaksanaan praktikum media
mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
dan konsentrasi jurnalistik pada Fakultas Dakwah
dan Ushuluddin IAIN Ambon angkatan ke-24
pada semester ini akan dibuka pada tanggal 24
Juni 2011 sampai tanggal 2 Juli 2011
direncanakan berlokasi dibeberapa media cetak
dan elektronik diwilayah daerah Kota Ambon.
Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan
12. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 12
konsentrasi jurnalistik Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon tahun akademik 2010
/2011 ini dipusatkan di laboratorium dakwah dan
media penyiaran sebagai penunjang kompetensi
mahasiswa dalam melakukan praktikum.
2. Waktu;
Pendafataran peserta praktikum setiap jam kerja
yang dimulai pada tanggal 17 Juni sampai
dengan tanggal 23 Juni 2011. Pendaftaran
Mahasiswa peserta praktikum media
dilaksanakan sesuai tanggal penetapan panitia
praktikum. Waktu pelaksanaan praktikum.
3. Syarat pendaftaran;
a. Mahasiswa mahasiswa yang terdaftar pada
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan
konsentrasi jurnalistik.
b. Melunasi SPP sementara berjalan dengan
memperlihatkan kepada panitia pendafataran.
c. Menunjukkan kartu indentitas mahasiswa.
d. Mengambil formulir pendaftaran.
4. Peserta Praktikum;
Peserta praktikum media angkatan ke-24
semester gasal tahun akademik 2010/2011 adalah
mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
(KPI) dan konsentrasi jurnalistik yang telah
memenuhi syarat akademik termasuk telah lulus
beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan
dakwah dan komunikasi dengan bidang
praktikum sebagai berikut:
a. Reporting, Editing, Writing,
b. Advertising (REWA).
13. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 13
c. Broadcasting; produksi siaran Radio, Televisi
dan Film (RTF),
d. Desain Grafis. Setting Agenda,
e. Analisis framing media dalam melakukan
konstruksi berita.
D. Konten Materi Praktikum
5. Deskripsi teknologi komunikasi.
Sebagai mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam
dan konsentrasi jurnalistik fakultas dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon perlu menelaah prilaku media
di Indonesia yang dipublikasikan lewat media massa.
Hal ini telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses
komunikasi massa dewasa ini bahkan ketergantungan
manusia pada media massa sudah sedemikian besar.
Media komunikasi massa abad ini yang tengah
digandrungi masyarakat adalah televisi.
Di Indonesia berdasarkan survey Ac Nielsen di
tahun 1999 bahwa 61% sampai 91% masyarakat
Indonesia suka menonton televisi, hasil ini lebih lanjut
dijelaskan bahwa “hampir 8 dari 10 orang dewasa di
kota-kota besar menonton televisi setiap hari dari 4 dari
10 orang mendengarkan radio” ( Media Indonesia, 16-
Nopember 1999). Hal ini menunjukkan bahwa menonton
televisi merupakan “aktivitas” utama masyarakat yang
seakan tak bisa ditinggalkan. Realitas ini sebuah bukti
bahwa televisi mempunyai kekuatan menghipnotis
pemirsa, sehingga seolah-olah televisi telah
mengalienasi seseorang dalam agenda settingnya.
Perkembangan pertelevisian di Indonesia dua
tahun terakhir ini memang amat menarik, televisi-televisi
swasta bermunculan melengkapi dan memperkaya TV
yang sudah ada. Tercatat lebih dari 17 TV yang ada di
Indonesia adalah TVRI, RCTI, SCTV, TPI, AN-TV,
Indosiar, Trans-TV, Lativi, TV-7, TV Global, dan Metro
14. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 14
TV ditambah TV-TV lokal seperti Bandung TV, STV,
Padjadjaran TV dan sebagainya. Fenomena ini tentu saja
menggembirakan karena idealnya masyarakat Indonesia
memiliki banyak alternatif dalam memilih suguhan acara
televisi.
Namun realitasnya, yang terjadi adalah stasiun-
stasiun TV di Indonesia terjebak pada selera pasar
karena tema acara yang disajikan hampir semua saluran
TV tidak lagi beragam tetapi seragam di mana informasi
yang sampai kepada publik hanya itu-itu saja tidak
menyediakan banyak alternatif pilihan. Beberapa format
acara TV yang sukses di satu stasiun TV acapkali
diikuti oleh TV-TV lainnya, hal ini terjadi hampir pada
seluruh format acara TV baik itu berita kriminal dan
bedah kasus, tayangan misteri, dangdut, film india,
telenovela, serial drama Asia, Infotainment, dan lain-
lain.
Media watch mencatat bahwa selama ini atas nama
mekanisme pasar, pilihan format isi pertelevisian tak
pernah lepas dari pertimbangan ”tuntunan khalayak”
menurut perspektif pengelola. Berbagai program acara
dibuat hanya untuk melayani kelompok budaya
mayoritas yang potensial menguntungkan, sementara
kelompok minoritas tersisihkan dari dunia simbolik
televisi.
Ukuran televisi hanya dilihat berdasarkan rating
tidak memperhatikan faktor fungsional, akibatnya ada
kelompok masyarakat yang dapat menikmati berbagai
stasiun TV karena berada di wilayah yang berpotensi,
tapi ada masyarakat yang tak terlayani sama sekali atau
menangkap acara televisi namun isinya secara kultural
tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Keadaan ini sebelumnya terjadi juga pada negara
adi kuasa seperti Amerika Serikat penelitian di negara
15. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 15
ini menunjukkan bahwa surat kabar dan televisi
mengarahkan sasaran liputan mereka terutama pada
kelompok elite dan tak memperdulikan sebagian besar
warga (Kovach, 2003:66) dalam pemenuhan fungsi
informasi dan hiburan belakangan ini, TV-TV gencar
menayangkan berita-berita yang disebut dengan
infotainment. Kehadiran infotainment amat mewarnai
program-program acara di televisi bahkan menempati
posisi rating tertinggi yang berarti acara-acara model
seperti ini amat digemari oleh masyarakat. Pengiklan
pun tak urung berbondong-bondong memasang iklan
pada setiap tayangannya tentu saja semakin mamacu
pengelola media untuk berloma-lomba membuat heboh
acara infotainment yang dikemasnya.
Dipelopori oleh tayangan kabar-kabari lima tahun
silam di RCTI, saat ini tidak kurang dari 50 judul acara
serupa muncul menyebar di semua stasiun TV termasuk
TVRI bahkan Metro TV. Semua format yang tampil
mengatasnamakan infotainment sebagai penggabungan
dari kata ”Information‟ dan Entertainment‟ (Informasi
dan Hiburan) wujudnya merupakan paket tayangan
informasi yang dikemas dalam bentuk hiburan &
informasi yang menghibur.
Jika kita cermati tampaknya tayangan-tayangan
infotainment yang mengklaim sebagai sebuah produk
jurnalisme seringkali berorientasi bukan pada efek yang
timbul dalam masyarakat tetapi produk komersial
tersebut apakah mampu terjual dan mempunyai nilai
ekonomis atau tidak, sehingga tidak memperhatikan apa
manfaatnya bagi pemirsa ketika menginformasikan
adegan ”syur” Mayangsari Bambang Soeharto,
exploitasi kawin cerai para selebritis, konflik, gaya
16. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 16
hidup, serta kebohongan publik yang kerap digembar-
gemborkan oleh kalangan selebritis.
Fenomena ini menandakan satu permasalahan di
dalam kehidupan nilai-nilai sehingga peran mahasiswa
komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi jurnalistik
fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon, yang
akan turun ke media penyiaran menyaksikan para
praktisi media dalam mengkonstruksi berita. Televisi
Indonesia semakin hari semakin memperlihatkan
kecenderungan mencampuradukan berita dan hiburan,
agama, budaya melalui format tayangan ”infotainment”.
Kebergunaan berita menjadi berkurang bahkan
menyimpang. Hal ini disebabkan di antaranya oleh
tekanan pasar yang makin meningkat. Inilah tugas
mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi
jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon di lokasi praktikum.
6. Teknik pembuatan berita
Teknik pembuatan berita telah mengalami
pergeseran daeri waktu kewaktu sesaui perkembangan
jaman. Tetapi sampai sekarang masih banyak para
jurnalis menggunakan 5 W 1 H. dalam praktikum ini
mahasiswa diajakar cara membuat berita untuk
dipublikasikan lewat media cetak dan elektronik. Media
pertelevisian hamper sama dengan media radio
perbedaanya pada tampilan visdualnya saja.
Karena perbedaan ini maka perlu ada teknik
menyunting berita dari berbagai media cetak dan
elektronik serta idiologi dari masing-masing media
dalam membingkai berita sesuai isu yang ingin dijual.
Hal ini akan memberikan corak dari masing-masing
idiologi dari media yang ada dibelakang layar. Informasi
17. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 17
yang terbit serta opini, isu dan pilihan kalimat dari
media cetak tersebut menggambarkan idiologi media
tersebut. Inilah pentingnya mata kulian teknik
menyunting berita untuk mahasiswa ketahui pada media
cetak dan elektronik, sehingga mahasiswa mampu
menjelaskan kepada masyarakat informasi yang sehat
dan tidak sehat melalui mata kulian ini yakni teknik
menyunting berita.
a. Tujuan materi praktikum ini bertujuan diharapkan
mahasiswa mampu membuat artikel, rangkuman
(ringkasan), menyalin (mengutip) dan memparafrase
sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa jurnalistik yang
berlaku pada media tertentu yang mudah dipahami,
artikulasi bahasanya.
b. Ilmu terapan yang didapatkan:
Sistematika penyajian, isi, dan bahasa
(menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat);
mengedit: pekerjaan naskah yang betul-betul
menjadi naskah yang siap untuk dicetak.
Keterampilan menyusun paragraph dan
menuangkan ide dalam memberikan suatu
peristiwa.
Mampu merencanakan dan mengarahkan
penerbitan (surat kabar, majalah dan televisi).
Mampu menyusun, mengedit naskah, dan
merakit film, pita rekaman dengan cara
memotong-motong dan memasang kembali.
Dapat menganalisis naskah, gambar, foto yang
akan dikonstruksi atau diberikan kepada
masyarakat.
7. Teknik penggunaan Media
h. Radio
18. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 18
Publikasi teknologi dakwah di bidang
broadcasting (penyiaran) Teknologi radio digital
memiliki signifikansi tersendiri dibanding dengan media
informasi lainnya. Radio pertamakali didemonstrasikan
di Jenewa, Swis pada “World Administrative Radio
Conference” musim panas tahun 1988 Teknologi
penyiaran radio digital yang pertama kali
diperkenalknalkan di Amerika adalah EUREKA-147
Digital Audio Broadcasting (DAB) pada pertengahan
tahun 1990 pada “National Assocoation of Broadcasters
Convention” di Atlanta, Georgia. Siaran radio digital
EUREKA-147 pertamakali didemonstrasikan pada NAB
tahun 1991 di Las Vegas. Hasil jajak pendapat yang
dilakukan oleh Zogby International yang diterbitkan
pada tanggal 3 Oktober 2003 menunjukkan bahwa
orang-orang Amerika sangat menyenangi dan
menghargai stasiun penyiaran publik lokal didaerahnya.
Lebih dari 3/4 penduduk Amerika (76%) sangat
menyenangi siaran radio lokal yang menyuguhkan acara
berita, informasi dan hiburan.
Jajak pendapat mencari informasi dari responden
tentang berapa besar manfaat siaran radio lokal ketik
terjadi keadaan darurat seperti bencana alam, adanya
serangan teroris, cuaca buruk, badai dll. Sembilan dari
sepuluh orang (93%) menjawab bahwa radio merupakan
sumber informasi yang sangat penting bila dalam
keadaan darurat. Bahkan diantara orang-orang yang
mengaku tidak pernah mendengarkan radio, 70%
diantaranya bila dalam keadaan darurat atau keadaan-
keadaan tertentu selalu mengandalkan informasi dari
radio, dan peran radio menjadi sangat penting.
Jajak pendapat juga bertanya kepada responden
berapa sering stasiun radio lokal menyiarkan musik yang
merek sukai? Dari pertanyaan tadi diperoleh hasil bahwa
19. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 19
stasiun penyiaran radio lokal sangat memuaskan
pendengarnya. Sementara siaran radio lokal juga
memenuhi keinginan sub kelompok demografis
masyarakat. Anak-anak remaja usia 18 tahun s/d. 19
tahun memberikan rating yang sangat kuat (84%) dan
musik yang didengarkan melalui radio mendominasi
siaran radio (74%) menyatakan bahwa radio lokal selalu
dan sebagian besar waktu siarannya memperdengarkan
musik yang mereka inginkan. Bila terjadi kemacetan lalu
lintas, pendengar radio di mobil selalu mencari
informasi lebih banyak tentang keadaan lalu lintas dari
radio, dan radio digital dapat memberikan informasi
lebih banyak lagi bagi pendengar yang segmentasinya
lebih bervariasi dan lebih banyak lagi.
Radio merupakan suatu industri yang sehat dalam
industri iklan. Radio merupakan segmen segmen media
yang membantu percepatan ekonomi paling cepat selama
tahun 1997 s/d. 2002, sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Merchant Bank Veronis Suhler
Stevenson. Kajian ini menunjukkan bahwa media ini
masih relevan untuk dijadikan sebagai media dakwah.
mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi
jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon. Mengetahui teknologi Radio Digital memiliki
kemampuan tersendiri untuk melakukan dakwah yang
mudah dan murah karena hanya memiliki audio.
Teknologi ini masih sangat relevan untuk dijadikan oleh
media dakwah karena memiliki masyarakat tertentu
sebagai peminatnya.
1. Cara kerja Siaran Radio Digital
Radio digital IBOC memancarkan sinyal audio
digital dalam bentuk aliran data digital yang dikirim
secara berurutan sebagaimana pada modem dan faksimili
20. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 20
bersama sama dengan signal analog. Dengan ini
memungkinkan spektrum yang sama digunakan untuk
kedua jenis signal analog dan digital, sehingga pesawat
penerima radio AM atau FM masih bisa menerima
digunakan untuk menerima siaran yang sama.
Penyiaran radio digital mengubah informasi
analog menjadi angka-angka biner yang nilanya selalu
berubah-ubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog
yang masuk. Sistim pemancar radio digital mengubah
atau menyediakan (encode) sinyal suara analog yang
masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarluaskan/
Proses ini disebut sebagai Code/Decode (penyandian
sinyal analog menjadi sinyal digital dan penguraian
kembali dari sinyal digital menjadi sinyal analog, atau
dari satu sistim penyandian yang satu ke penyandian
yang lain), yang selanjutnya disebut CODEC. Dalam hal
dimana studio telah mengirim sinyal digital ke
pemancar, pemancar radio digital hanya memproses
sinyal audio digital yang masuk siap untuk
dipancarluaskan. Proses ini disebut modulation. Pesawat
penerima radio digital menguraikan kembali (decode)
sinyal digitalyang diterima menjadi sinyal audio analog
kembali (pada proses yang berlawanan dari digital ke
analog). Proses ini disebut demodulation.
Terdapat beberapa cara untuk merubah sinyal
analog menjadi sinyal digital. Cara-cara ini dapat
diuraikan secara matematis yang disebut dengan
Algorithm (Algoritma). Dalam menggunakan algoritma,
para pakar dan teknisi dapat membuang komponen-
komponen sumber sinyal audio digital yang tidak
diperlukan dan hanya meninggalkan bagian-bagian yang
penting saja untuk dipancarluaskan melalui antena dan
selanjutnya direproduksi pada pesawat penerima radio
atau pada atau pafda alat pemutar rekaman. Sebagai
21. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 21
contoh, perbasarkan “psycho-acoustical” yang dimiliki
telinga manusia dikeahui bahwa telinga tidak dapat
merasakan suara-suara yang berintensitas rendah yang
tersembunyi oleh frekuensi-frekuensi lain yang sama.
CODEC algoritma sangat membantu konsep ini dengan
memisahkan dan tidak memancarluas-kan sura-suara
yang tidak diperlukan tadi tanpa mengurangi kualitas
suara audio yang telah disandikan (decode) menjadi
informasi analog pada pesawat penerima.
Proses pengurangan bit ini dikenal dengan istilah
compresion (kompresi). Kompresi akan mengurangi
sinyal yang masuk menjadi komponen-komponen
penting sedemikian rupa yang berkibat pada
berkurangnya lebar pita (band-width) saluran transmisi.
Kompresi sinyal audio ini menjadi sangat penting untuk
mengurangi lebar pita transmisi siaran digital. Beberapa
jenis kompresi algoritma sistim pengolahan sinyal audio
secara digital yang kita kenal adalah AAC, PAC, MP-3
atau HDC. Ini semua merupakan nama dagang dari
sistim kompresi informasi audio digital dan untuk
menyatakan hak cipta intelektual dan sekaligus untuk
membedakan masing-masing cara kodefikasi algoritma
diantara beberapa sistim tadi.
Dengan menggunakan HD-Radio secara digital
sinyal yang telah dimodulasikan pada frekuensi yang
sama dengan frekuensi analog yang ada
2. Kualitas audio digital
Pada rangkaian jalur transmisi penyiaran audio,
terdapat titik-titik atau simpul-simpul dimana dilakukian
kompresi sinyal audio; yaitu ketika sistim otomatisasi
level dinyal audio, saat perekaman audio, hubungan
antara studio ke pemncar (Studio to Transmitter Links),
saat dial-up (yaitu ketika mengirimkan sinyal audio pada
22. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 22
jarak jauh dengan menggunakan saluran telepon digital
“ISDN”, dan sekarang ditambah lagi dengan
memancarluaskan sinyal audio ke pesawat penerima
secara digital. Di setiap titik-titik tadi masing-masing
menggunakan kompresi sinyal sinyal audio yang secara
teknis dikelola sedemikian rupa agar sinyal-simyal audio
tidak berkurang kualitasnya bila pada tahap berikutnya
melalui proses penyandian dan diurai kembali (encode
dan decode) beberapa kali.
Hasil kerugian yang tidak begitu kentara dapat
terjadi pada frekuency response, hilangnya dynamic
range, atau yang lebih parah lagi bisa juga terjadi pada
informasi tambahan yang dibuat belakangan. Dalam hal
ini, kualitas sinyal audio digital akan terdengar sangat
jelek dan lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan
kualitas suara pada sistim pemancaran radio FM. Tentu
saja kualitas audio digital yang jelek akan membuat
pendengar menolak rencana migrasi dari sistim
penyiaran analog ke digital.
Cara-cara CODEC sinyal audio dimaksudkan
untuk sebanyak mungkin mengurangi jumlah informasi
bit, sementara membuat tiruannya secara tepat tanpa
dapat dikenali perbedaannya secara nyata oleh
pendengar. Untuk mengenali perbedaan tadi diperlukan
orang-orang terlatih yang “bertelinga emas”. Setelah
melalui kajian dan penelitian secara intensif pada
akhirnya diperoleh cara CODEC dengan menggunakan
jumlah bit minimal dengan hasil yang sangat
memuaskan. Cara kodifikasi (CODEC) dengan
menggunakan jumlah bit minimal untuk menghasilkan
kualitas suara sesuai dengan kualitas asli tersebut disebut
“Low Bit Rate” atau “Low Data Rate” CODEC.
Hingga saat ini sistim HD Radio menggunakan
teknologi kompresi yang dikenal dengan istilah PAC,
23. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 23
dikembangkan oleh Lucent Technologies. Namun
iBiguity Digital telah mengembangkan sistim HD-Radio
dengan CODEC HDC baru yang secara signifikan dapat
memperbaiki kualitas “Low Bit Rate” pada sistim HD-
Radio AM.
Di dalam mengevaluasi kualitas CODEC audio,
kriteria yang digunakan pada sinyal audio analog di
masa lampau benjadi tidak berguna lagi. Sementara
parameter-parameter yang digunakan untuk mengukur
kualitas suara seperti “Signal to Noise Ratio (S/N Ratio),
“Frequency Response” dan distorsi masih dapat
digunakan. Proses coding memasukkan sejumlah
komponen-komponen yang benar-benar baru berupa
perangkat lunak untuk memanipulasi, memperbaiki,
mengatur, menyesuaikan setiap kekurangan yang
muncul akibat CODEC.
Antara tahun 1950 hingga tahun 1960-an untuk
menggambarkan suara yang berkualitas tinggi
berpedoman pada “High Fidelity”, kemudian pada tahun
1970 hingga 1980-an kriteria suara berkualitas tinggi
ditambah dengan “Stereophonic”. Namun setelah
Compact Disc masuk pasar peralatan hiburan di rumah-
rumah, diperkenalkanlah suatu parameter baru untuk
menilai kualitas audio, yaitu yang disebut dengan
“kualitas CD”
Kualitas penyiaran radio FM baru dikenal sebagai
Kualitas “High Fidelity” dan “Stereophonic”. Namun
dengan munculnya CD penilaiannya ditambah dengan
“Low Noise” dan “High Dynamic Range”. Harapan
inilah yang didambakan oleh masyarakat ketika
mendengarkan radio. Pada penyiaran radio FM kita bisa
mendengarkan siaran FM yang masih menghadapi
beberapa kekurangan, yaitu ketika menerima siaran
24. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 24
siaran radio dengan bergerak melaju di mobil dengan
kecepatan tinggi.
Siaran radio AM juga mempunyai beberapa
masalah kualitas audio serius yang tidak dapat
dipisahkan. Gangguan dari pemancar radio yang
beroperasi di kanal sebelah (adjacent channel) dan
gangguan dari pemancar radio yang beroperasi pada
frekuensi yang sama (co-channel) khususnya pada
malam hari sangat mengganggu. Setelah bertahun-tahun
tidak bisa mengatasi masalah ini, beberapa stasiun
penyiaran radio AM melempar handuk untuk tidak
menyiarkan acara musik. Sebagai gantinya mereka
bermigrasi ke stasiun penyiaran radio FM. Di lain pihak
stasiun pemancar AM mempunyai keuntungan berupa
jangkauan siaran yang sangat jauh di malam hari, namun
tetap tidak dapat mengatasi keinginan pendengar yang
lebih senang mendengarkan siaran musik yang
berkualitas tinggi. Hanya dengan menggunakan siaran
AM-Digital sajalah yang dapat menyelesaikan masalah
ini.
Perubahan dari sistim penyiaran anlog ke digital
tahap pertama Tahun pertama dari penyiaran radio
digital di Amerika dimulai pada tahun 2003. Kira-kira
300 stasiun pemancar radio AM dan FM telah diberi izin
untuk bermigrasi dari analog ke digital dengan
menggunakan sistim “H-D Radio”. Selama masa transisi
tadi, stasiun penyiaran radio yang bermigrasi ke
penyiaran digital diharuskan memancarkan siarannya
pada dua sistim (analog dan digital) sekaligus yang
disebut “Simulcast”. Pada bulan Oktober di tahun yang
sama, Kenwood USA membagi-bagikan 1000 pesawat
penerima radio digital HD-Radio. Pada bulan Januari
2004 pesawat penerima radio digital buatan Kenwood
telahper beredar di pasar. Pada saat itu juga pesawat
25. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 25
penerima radio digital IBOC pertama kali juga dapat
dibeli di Cedar Rapid, Iowa
i. Televisi
Perkembangan teknologi pertelevisi dewasa ini
cukup signifikan sehingga media ini termasuk media
bergensi sampai sekarang ini. Media ini memiliki
banyak kekuatan dan melakukan konstruksi informasi
karena media TV terdiri dari audio visual bisa dilihat
dan didengar sehingga memiliki pangsa pasar yang
cukup menggembirakan.
Dalam teori komunikasi Gutman (1984: 29);
mengatakan bahwa semakin banyak fasilitas media
dalam menyebarkan informasi maka pesan tersebut
semakin efektif. Karena pentingnya mempelajari media
ini sehingga mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan
konsentrasi jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin
IAIN Ambon perlu mengetahui cara kerja dalam meliput
berita dan semacamnya.
j. Koran/Majala dan Buku
Karakter dari media cetak ini pada prinsipnya
sama, tetapi koran dicetak dan dibaca bagi kebutuhan
setiap hari. Koran laksana makanan sehari-hari,
prinsipnya memberitakan peristiwa penting yang
dianggap layak untuk diberitakan. Begitupula dengan
majalah ini juga bervariasi modelnya, tetapi biasanya
majalah ini ukurannya lebih kecil dari koran dan lebih
besar dari buku. Sementara buku hanya sekali saja
dicetak, sehingga ada namanya cetakan pertama, kedua
dan seterusnya.
k. Teknologi Komunikasi Global
26. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 26
Teknologi komunikasi global dalam materi
praktikum inilah internet, sebuah jangingan global yang
dapat digunakan sebagai media penyebaran informasi
dakwah. Materi yang akan diberikan hanya sekedar saja,
hal ini dimaksudkan karena keterbatasan waktu. Materi
internet dalam praktikum ini terdiri dari:
1. Teknik pembutan email, blogger, face book
dan twitter sebagai media komunikasi secara
global.
2. Teknik mengirim berita teks, film, dan
animasi vektor.
3. Dalam materi ini juga diajakkan pembelajaran
kaligrafi kontemporer dengan mengganakan
software animasi kaligrafi dalam lembaran
elektronik.
l. Komputer Grafis
Materi komputer grafis yang akan diberikan
kepada mahasiswa adalah untuk mengetahui media
produksi film, animasi, grafik vector yang akan
dipublikasikan lewat media cetak dan elektronik.
Pembahasan materi ini bagi peserta praktikum untuk
memberikan keterampilan teknologi komputer grafis
sebagai media produksi pesan-pesan Islam. Komputer
grafis adalah media produksi yang memiliki berbagai
macam fasilitas untuk mendesain pesan-pesan Islam
untuk memudahkan umat dengan kekuatan kemasan
Informasi. Kemasan informasi yang elegan akan
meminimalisasi distorsi ajaran Islam kepada umat yang
selama ini hanya mengandalkan pesan lisan semata.
Model ini perlu diperpadat asesorisnya sehingga
dapat memaksimalkan panca indra manusia menyerap
informasi Islam. Jasa desain grafis dapat mendesain
naskah-naskah hadis, Al-Quran, dalam berbagai macam
27. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 27
versi. Selain itu naskah-naskah klasik para ulama klasik,
yang dikonversi menjadi buku digital untuk
memudahkan para ilmuan dan praktisi Dakwah dan
komunikasi mengakses literatur-literatur untuk
kebutuhan akademik.
Selain kebutuhan akademik media desain grafis ini
juga efektif bagi perkembangan rumpun ilmu dakwah
yang selama ini didominasi dakwah lewat mimbar saja.
Gagasan ilmu desain grafis ini berangkat dari desakan
kebutuhan para ilmuan dakwah yang menggunakan
media sebagai media penunjang untuk memudahkan
para Dai dan Muballigh mengolah data dan tema-tema
Islam yang akan menjadi bahan dakwah baik secara
verbal maupun non verbal.
Atas dasar inilah sehingga perlu diberikan kepada
mahasiswa ilmu desain grafis untuk karena memiliki
peran strategis terhadap pengembangan publikasi
dakwah. Mata kuliah desain grafis adalah pengembangan
studi Islam bidang dalam rumpun ilmu dakwah dan
komunikasi serta inovasi baru yang dikemas secara
etika dan estetik untuk memudahkan mad‟u menerima
informasi dalam berbagai macam kemasan informasi
Islam dalam berbagai bentuk seperti bentuk cetak
maupun dalam bentuk lembaran elektronik.
Mata kuliah Desain grafis salah satu media penungjang
Dakwah dan Komunikasi yang efektif dalam melakukan
publikasi dalam melakukan dakwah bi al-Qalam. bagi
kondisi masyarakat, karena telah menjadi kebutuhan
penunjang hidup baik itu instansi perkantoran maupun
rumah tangga. Dunia periklanan dengan komponen
software yang profesional dapat menghasilkan nilai seni
dalam dunia gambar dan publikasi. Media ini dapat
diambil sebagai lahan menyampaikan informasi
28. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 28
keislaman khususnya bagi fakultas dakwah dan
Ushuluddin. Kemajuan Teknologi informasi khususnya
media cetak maupun visul jika bisa manfaatkan dapat
menjadi bekal siswa untuk memiliki keterampilan
menjadi user desain grafis di dunia percetakan mapun
pertelevisian.
Mata kuliah ini bertujuan agar bagaimana
mahasiswa dituntut dapat menggunakan teknologi
komputer grafis kegrafikaan untuk mendesain informasi-
informasi Islam agar memenuhi standar etika dan
estetika. Dalam proses pembelajaran program komputer
grafis, merupakan salah satu software yang paling
handal dalam dunia reklame seperti membuat border,
logo (simbol), manipulasi efek gambar agar tampak
menjadi lebih menarik dan interaktif sentuhan media
eletronik. Keterampilan yang didapatkan dalam materi
ini adalah:
1. Ruang lingkupnya Desain Grafis.
2. Mengenal dan memahami typografi media grafis
3. Mampu memanfaatkan aplikasi CorelDraw dan
Photoshop sebagai media untuk medesain informasi
agama.
4. Penyampaian informasi komunikasi visual secara
digital serta memahami elemen-elemen desain
grafis
5. Mampu melahirkan informasi yang dapat
memberikan inspirasi, inovasi, dan motivasi kepada
orang lain yang dapat merubah orang tersebut
menjadi budi pekerti yang luhur.
6. Penciptaan komunikasi visual baik secara interaktif
maupun telekomunikasi.
7. Mahasiswa mampu mengolah data yang tidak
menarik menjadi menarik, karena banyak memiliki
yang dapat memanjakan panca indra mad‟u dalam
29. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 29
menerima infromasi agama lewat sentuhan gradasi
warna yang dapat membantu panca indra manusia
untuk menyerap pesan-pesan agaman dengan
efektif. Peran desain grafis bisa efektif karena
memiliki unsur: Teks/simbol, Image, Movie:
Animation, Sound, User Control.
8. Peserta praktikum mampu menerapkan ilmu
komputer grafis dalam mendesain pesan dakwah
dalambentuk multimedia komunikasi seperti: Radio,
Televisi, Telephon seluler, SMS, Melalui 3G (Hp
yang memiliki fasilitas 3G), Bahasa Pemograman,
Seperti visual basic, Cobol, java script, HTML,
email Blogger, website dan sejenisnya.
m.Fotografi
Dalam kajian ilmu dakwah motivasi mempelajari
fraktek fotografi adalah untuk merekam peristiwa
dakwah pada moument tertentu sebagai dokumentasi
dalam setiap melakukan publikasi dakwah. Dalam kajian
studi naskah dakwah ada materi digitalisasi naskah
kuno/klasik.
Untuk melakukan digitalisasi naskah dakwah yang
klasik maka membutuhkan jasa fotografi. Dalam materi
praktikum tidak mempelajari seni fotografi, berbeda
dengan para pratisi seniman fotografi yang
membutuhkan keahlian dan kamera profesional.
Karena unsur ini juga penting maka mahasiswa
komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi jurnalistik
fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon diberikan
materi keterampilan fotografi dengan mempelajari hal-
hal yang sangat mendasar saja seperti:
a. Pengenalan kamera Digital: kamera pocket/compact.
kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana
dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format
30. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 30
35mm. Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil,
sekilas mirip dengan kamera Saku. Bedanya,kamera
ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya
disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film
format 35mm. 3. SLR, Single Lens Reflex. Kamera
refleks lensa tunggal. Populer di kalangan
profesional, amatir dan hobiis. Umumnya
mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan
film format 35mm.
b. Komposisi
c. Pencahayaan
d. Dan teknik transver foto ke komputer untuk
dilakukan pengolahan selanjutnya.
n. Kegrafikaan
Materi kegrafikaan ini penting diberikan kepada
mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi
jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon, sebagai gambaran saja tentang teknik mencatak
sablon dan cetak offcet. Dalam kajian kegrafikaan ini
berbagai macam keilmuan seperti: kalkulasi biaya cetak,
desain grafis, bahasa Indonesia, editing naskah, dan cara
kerja percetakan baik warna mapun hitam putih.
Salah satu argumentasi pentingnya ilmu
kegrafikaan adalah mahasiswa memahami dunia
percetakan sebagai satu sarana publikasi dakwah. Baik
percetakan yang sifatnya digital printing maupun cetak
offset. Inilah materi pengenalan tentang ilmu
kegrafikaan bagi mahasiswa komunikasi Penyiaran
Islam dan konsentrasi jurnalistik fakultas dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon.
8. Teknik Analisis Informasi Media
31. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 31
Dalam kajian komunikasi penyiaran Islam bentuk
analisis informai terispirasi pada tradisi keshahihan
informasi dalam ilmu hadis. Dalam ilmu ini diajarkan
bagimana cara menganalisis informasi yang memiliki
tingkat kebenaran yang tinggi. Dalam ilmu dakwah
jugadikenal dengan kesiqahan informan dalam
menyebarkan informasi yang intinya dapat memberikan
stimulan bagi masyarakat untuk senang berbuat baik dan
resah jika berbuat curang, dan ketika ia tidak berbuat
adil. Sehingga dikenal berbagai cara menganalisis berita-
berita dimedia baik cetak maupun elektronik. Model
analisis yang dapat digunakan adalah:
a. Analisis Framing dan Analisis Konten
b. Analisis Kridibilitas informasi
c. Teknik Pengambilan berita
d. Etika menerima & menyebarkan berita
H. Metode Pembimbingan
Bagi Dosen pembimbing yang telah dibagi sesuai
ketepatan panitia. Metode membimbing pada prinsipnya
membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum atau
magang.
Praktikum media ini dilaksanakan dimedia cetak
dan elektronik baik televisi, radio, surat kabar ataupun
majalah. Sesuai dengan tujuan praktikum di atas, maka
bentuk-bentuk kerja praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengamati dan terlibat langsung dalam proses
produksi dan penyiaran pesan melalui media
massa yang ditempati.
2. Praktek produksi;
a. Melacak, meliput dan menyiarkan berita
b. Memproduksi pesan dakwa, secara pribadi
maupun dengan menampilkan nara sumber.
32. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 32
3. Mengamati secara aktif, untuk memahami sistem
marketing media massa yang ditempati.
Langkah-langkah pembimbingan dapat diatur
tekniknya tetapi dalam buku panduan ini sangat normatif
sifanya seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
No Materi Bimbingan Indikator
Media :
1. Radio Memahami cara kerja radio dan mampu
menerapkan mulai teknik mencari berita
sampai menyiarkan berita.
2. Televisi Memahami cara kerja TV mulai teknik
mencari berita sampai menyiarkan berita.
3. Koran/Majala dan
Buku
Memahami cara kerja koran mulai teknik
layout, membuat berita head line, opini dan
feature.
4. Teknologi Komunikasi
Global
Memahami cara kerja internet dan mampu
menerapkan mulai teknik pembuatan email
dan teknik menerima dan mengirin berita di
internet.
5 Prakter kegrafikaan Memahami cara kerja radio dan mampu
menerapkan mulai teknik mencari berita
sampai menyiarkan berita.
6 Fotografi Memahami cara kerja fotografi
7 Komputer grafis Memahami cara kerja komputer grafis.
A. Persiapan Praktikum
1. Persiapan praktikum media dilakukan di jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah
dan Ushuluddin IAIN Ambon yang di koordinir
oleh panitia.
2. Melakukan registrasi/pendaftaran peserta
praktikum bagi mahasiswa yang mengambil mata
kuliah praktikum media pada panitia pendaftaran.
33. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 33
3. Menentukan jumlah dan mekanisme pembayaran
peserta praktikum.
4. Panitia menentukan lokasi tempat praktek
mahasiswa dan atau mahasiswa mencari lokasi
praktikum media secara mandiri yang di fasilitasi
oleh panitia.
5. Panitia melakukan pengelompokan mahasiswa
berdasarkan jumlah. Lokasi yang di pakai dan
kota yang diberikan pada tiap-tiap lokasi atau
lembaga.
6. Panitia menentukan Dosen pembimbing
praktikum (DPP) sesuai bidang keahliannya.
7. Panitia membuat proposal kegiatan untuk di
ajukan kepada fakultas, lembaga/instansi lokasi
praktikum dan pihak-pihak yang berkepentingan.
8. Pengurusan administrasi dan perijinan.
9. Menentukan standar penilaian sebagai wujud
indikator keberhsilan pelaksanaan praktikum
serta evaluasinya.
B. Pembekalan
1. Tujuan
Pertama, menciptakan kesiapan psikologi, fisik
dabn sarana pendukung kepada peserta praktikum
media akan hal-hal yang terkait dengan kegiatan
lapangan yang akan di jalani para peserta
praktikum. Kedua, memberikan tambahan
wawasan dan pengetahuan, terutama yang terkait
dengan praktikum media.
2. Materi dan Metode:
Materi yang diberikan dalam kegiatan
pembekalan ini adalah: praktikum media bagi
mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam fakultas Dakwah dan Ushuluddin,
34. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 34
pengenalan lembaga/lokasi praktikum media,
penyusunan rencan praktikum, pelaksanaan
praktikum, penyusunan laporan, dan evaluasi.
Metode yang digunakan untuk pembekalan
meliputi; cerama, dialog interaktif, dan lain-lain.
3. Tata Tertib Praktikum media:
Peserta wajib mengikuti pembekalan secara
intens (kehadiran, keseriusan, kesopanan, dan
lain-lain).
4. Waktu Pelaksanaan pelaksanaan praktikum
media dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juni 2011
Waktu : 09.00 Wib s/d selesai.
Tempat : Ruangan Pertemuan Lantai dua
Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin
C. Pelaksanaan
a. Penerjunan
1) Penerjunan peserta kelokasi praktikum media
dilakukan secara serentak oleh panitia dan
atau berdasarkan permintaan dari lembaga
praktikum setelah mahasiswa mengikuti
pembekalan
2) Mahasiswa diserahkan oleh panitia praktikum
media (dosen pembimbing praktikum) kepada
lembaga tempat praktikum.
b. Penyusunan Rencana Praktikum Media
1) Setiap mahasiswa harus menyusun rencana
praktikum media yang sesuai dengan program
media baik cetak maupun elektronik.
2) Rencana praktikum media di buat dilokasi
praktek berdasarkan hasil temuan atau
pembicaraan dengan pihak lembaga.
35. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 35
3) Waktu untuk pembuatan rencana praktikum
media maksimal 1 (satu) minggu.
4) Rencana program praktikum media digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
praktikum.
c. Pelaksanaan Program Kerja
1) Dilakukan berdasarkan program kerja
praktikum media minimal 12 kali pertemuan.
2) Menetapkan mekanisme pelaksanaan program
secara tepat dan terpadu (ada pihak-pihak
yang dilibatkan/membangun kebersamaan).
3) Bekerja secara terjadwal (sesuai dengan
jadwal yang ditentukan sebelumnya).
4) Berusaha mencapai tujuan dan target yang
telah ditetapkan dalam rencana program.
5) Memperhatikan dana, sarana dan prasarana
yang diperlukannya.
6) Mengadakan evaluasi proses untuk
mencermati melaksanakan (keberhasilan dan
hambatan yang di jumpainya).
d. Tata Tertib Dan Sanksi
1) Peserta praktikum Media Wajib melaksanakan
kegiatan dengan penuh tanggungjawab.
2) Peserta praktikum Media Wajib menjaga
akhlak dan nama baik almamater.
3) Peserta praktikum Media Wajib menggunakan
identitas diri atau jaket almamater.
4) Peserta praktikum media tidak diperkenankan
memakai sandal.
5) Peserta praktikum Media Wajib menyesuaikan
tatatertib dan ketentuan yang berlaku di
lembaga/tempat praktek.
36. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 36
6) Peserta praktikum Media Wajib menjalankan
tugas-tugas yang telah ditentukan panitia
praktikum melalui dosen pembimbing
praktikum (DPP) dan ketentuan yang dibuat
oleh lembaga tempat praktikum.
7) Peserta praktikum media harus membangun
keharmonisan hubungan dengan
lembaga/tempat praktek.
8) Sanksi diberikan berupa teguran
(lisan/tulisan), pengurangan nilai praktikum
media dan atau pembatalan kegiatan
praktikumnya.
e. Jadwal Praktikum Media
1. Persiapan praktikum media: 17 Juni – 19 Juni
2011
No Narasumber Ket
1 Menyurat ke narasumber
2 Menentukan target pencapaian
3 Menentukan topik materi praktikum
4 Menentukan alokasi waktu praktikum
5 Membuka ruang media dan konseling
2. Penentuan lokasi praktikum media: Lokasi
praktikum ini ditentukan bersama sesuai target
yang ingin dicapai dalam praktikum tersebut
sehingga pemilihan lokasi penting ditentukan
untuk memberikan kenyamanan bagi pembimbing
dan mahasiswa dalam melakukan praktikum
media. Waktu yang pemilihan lokasi ini mulai dari
tanggal 20-21 Juni 2011
3. Pendaftaran peserta praktikum media dibuka paitia
pelaksana praktikum sejak tanggal 22 - 23 Juni
2011.
37. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 37
4. Pelaksanaan praktikum dilakukan mulai dari 24
Juni–2 Juli 2011.
5. Penyerahan laporan dimasukkan kepada
pembimbing paling lambat 17 Juli 2011, untuk
dinilai untuk mendapatkan nilai sebagai bentuk
prestasi mahasiswa dalam melakukan praktikum
media.
A. Pembimbing Praktikum
Pembimbing praktikum media adalah dosen jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam Falultas Dakwah dan
Ushuludddin yang disebut sebagai Dosen Pembimbing
Praktikum (DPP). Dalam melaksanakan tugasnya
pembimbing berkonsultasi dengan lembaga atau yang
ditunjuk menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
B. Syarat Pembimbing Praktikum
1. Dosen tetap jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam Fakultas Dakwah Dakwah dan
Ushuludddin yang di angkat melalui Surat
Keputusan rektpor yang di tanda tangani oleh
dekan fakultas Dakwah dengan status Dosen
Pembimbing Praktikum (DPP).
2. Memenuhi persyaratan menjadi Dosen
Pembimbing Praktikum (DPP).
3. Mempunyai kompetensi salah satu bidang jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Bersedia dan sanggup melaksanakan bimbingan
dengan penuh tanggungjawab.
C. Tugas Pembimbing Praktikum
38. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 38
1. Menjelaskan hak-hak dan kewajiban mahasiswa
selama praktikum.
2. Membimbing mahasiswa dalam menyusun
program kerja.
3. Memberikan pengarahan dan membantu
memecahkan masalah-masalah yang di hadapi
mahasiswa di lokasi agar kegiatan praktikum
media dapat terarah dan berlangsung sesuai
dengan rencana.
4. Bersama DPL di lapangan, DPP memantau
pelaksanaan program kerja oleh mahasiswa
5. Menyerahkan nilai peserta praktikum media
kepada panitia, apabila terjadi keterlambatan dari
jadwal yang telah ditetapkan, maka panitia
berkewajiban mengambil nilai dari lembaga.
D. Materi Bimbingan
1. Materi-materi bimbingan disesuaikan dengan
bidang kompetensi dari Jurusan komunikasi
Penyiaran dan jurnalistik. yang telah
disampaikan pada perkuliahan dan pembekalan.
2. Masalah-masalah aktual yang sedang dihadapi
oleh mahasiswa yang belum di sampaikan pada
saat perkuliahan atau pembekalan.
E. Mekanisme Bimbingan
Dalam melaksanakan bimbingan:
1. DPP mendatangi langsung lokasi atau lembaga
tempat praktikum media untuk mengadakan
wawancara dan mendiskusikan masalah-masalah
yang timbul dalam melaksanakan praktikum.
2. DPP meminta kepada mahasiswa untuk
memberikan laporan berkala baik secara indiviu
39. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 39
maupun kelompok tentang hasil-hasil yang telah
dicapai dan hambatan-hambatan yang ditemui
dalam melaksanakan praktikum.
3. Sebaliknya bimbingan yang jarang dilakukan
DPP akan berpengaruh terhadap keberhasilan
mahasiswa dalam melaksanakan praktikum.
4. DPP diharapkan sering berkonsultasi dengan
DPL dilapangan agar dapat mengetahui
perkembangan mahasiswa di lokasi.
F. Frekuensi Bimbingan dan standar penilaian
a) Bimbingan secara formal minimal tiga kali secara
berkala. Tingginya frekuensi dan konsistensi
bimbingan yang di lakukan DPP akan mendorong
mahasiswa untuk melaksanakan program kerja
dengan baik dan bertanggung jawab.
b) Mahasiswa dapat menggunakan media dan
pengolahan berita baik media cetak dan
elektronik (Broacasting).
I. Pedoman Penilaian
Tujuan penilaian praktikum media adalah untuk
mendapatkan informasi yang akurat dari pencapaian
kemampuan mahasiswa dalam melalakukan praktikum
teknologi informasi seperti bidang broadcasting dan
media cetak yang terkait dengan praktikum media.
Penilaian dalam kegiatan praktikum media adalah
pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan
praktikum media yang terdiri dari Dosen Pembimbing
Praktikum (DPP), pimpinan lembaga terkait, dan Dosen
Pendamping Lapangan (DPL).
40. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 40
Aspek-aspek untuk masing-masing penilaian
adalah sebagai berikut:
1) Pembekalan Meliputi:
Kedisiplinan dan Akhlaq
Penguasaan media
Kehadiran
Penguasaan materi praktikum seperti kecerdasan
menggunakan teknologi informasi.
2) Praktek dilapangan meliputi kompetensi personal
yang terdiri dari:
Rasa tanggungjawab dalam melaksanakan
praktikum dengan memanfaatkan media
teknologi komunikasi yang disediakan oleh
panitia praktikum.
Kedisiplinan mahasiswa dalam melakukan
praktikum sebagai salah satu kriteria penilaian
bagi pembimbing.
Kedisiplinan mahasiswa berpakaian
Kesopanan dalam mengemukakan argumentasi
dan kedewasaan mahasiswa dalam memperoleh
informasi dan menyebarkan informasi.
3) Kompetensi sosial meliputi:
Kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi
dengan orang lain (Panitia Praktikum Media,
DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).
Kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama
dengan orang lain (Panitia Praktikum Media,
DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).
4) Kompetensi profesional meliputi kompetensi bidang
akademik, meliputi: Penguasaan mahasiswa
terhadap materi, Penguasaan mahasiswa terhadap
peralatan.
41. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 41
5) Kompetensi bidang metodologi, meliputi:
Kemampuan mahasiswa merumuskan
permasalahan di lapangan.
Kemampuan mahasiswa memproduksi sebua
acara atau program.
6) Laporan pelaksanaan praktikum media yang
mencakup:
Sistematika dan teknis prnulisan
Kelengkapan data laporan
Singkronisasi laporan dengan buku catatan
kegiatan harian praktikum.
Analisa hasil laporan dan kesimpulan dan saran.
7) Pedoman Praktikum Media: Penilaian akhir
praktikum media merupakan gabungan dari nilai
kegiatan pembekalan, nilai rancangan persiapan
praktikum, pelaksanaan praktikum dan laporan
pelaksanaan praktikum media.
8) Nilai akhir praktikum media diolah oleh panitia
praktikum sesuai standar kriteria yang telah
ditetapkan oleh panitia pada tabel berikut ini.
Perubahan nilai angka ke huruf menggunakan
pedoman sebagai berikut:
Nilai Anggaran Nilai huruf Bobot/Tafsiran
95-100,0 A+ 4,00
90-94,99 A 3,75
85-89,99 A- 3,50
80-84,99 B+ 3,25
75-79,99 B 3,00
70-74,99 B- 2,75
65-69,99 C+ 2,50
60-64,99 C 2,25
55-59,99 C- 2,00
42. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 42
50-54,99 D 1,00
00-49,99 E 0,00
Rumusan penentuan nilai akhir praktikum media
adalah sebagai berikut:
Nilai Akhir
4
1N4N32N20,5N10,5
Keterangan:
N1 : Nilai pembekalan
N2 : Nilai Rencana Program Kerja (RPK)
N3 : Nilai praktikum media
N4 : Nilai laporan Praktikum Media
0,5 dsb : Proporsi masing-masing unsur penilaian
9) Yudisium:
Nilai pembekalan diberikan oleh panitia
nilai rancangan program kerja diberikan oleh
DPP
nilai praktek di lapangan diberikan oleh DPL
dan arau pimpinan lembaga kemudian diserahkan
kepada DPP
nilai laporan praktikum media dilakukan oleh
DPP
nilai akhir peserta praktikum media adalah nilai
yang di putuskan oleh tim (panitia) dalam sidang
dewan yudisium, sehingga apabila dikemudian
hari terjadi komplain dari peserta praktikum
media, maka sepenuhnya diserahkan kepada
panitia. DPP tidak berhak mengubah atau
memberi penilaian baru.
43. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 43
10) Pemagaman di Media Massa: Untuk mahasiswa
yang mengikuti pemagangan di media massa maupun
mahasiswa yang bekerja di media massa (cetak atau
elektronik) dianggap setara dengan praktikum media.
Dengan persyaratan sebagai berikut:
Terdaftar sebagai peserta praktikum media
(membayar biaya praktikum media) dan telah
mencantumkan mata kuliah praktikum media di
KRS
Menyerahkan laporan selama mengikuti
pemagangan/bekerja.
Menyerahkan sertifikat atau surat keterangan dari
media massa tempat mahasiswa tersebut
mengikuti pemagangan.
11) Sertifikat: Apabila praktikum media sudah selesai
dan nilai akhir sudah diumumkan panitia pelaksana
praktikum media akan menerbitkan sertifikat tanda
kelulusan peserta praktikum Meida. Sertifikat akan
ditandatangani oleh ketua panitia pelaksana praktik
media, ketua jurusan, dan diketahui oleh dekan
fakultas.
12) Evaluasi:Kegiatan evaluasi dilakukan setelah
selesai dilaksanakan praktikum media evaluasi
melibatkan pihak-pihak terkait yang meliput:
Panitia pelaksana praktikum media
Dosen pembimbing praktikum media (DPP)
Pimpinan lembaga
Dosen pembimbing lapangan (DPL)
Wakil mahasiswa
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk menjaring
informasi, saran dan kritik yang bersifat konstruksi
sebagai masukan berharga, khususnya bagi panitia
44. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 44
pelaksana praktikum dan bagi jurusan maupun fakultas
pada umumnya. Kegiatan evaluasi dikoordinir oleh
panitia pelaksana praktikum media.
G. Teknik Penyusunan Laporan
Untuk menyusun laporan hasil praktikum dengan
kompisis sebagai berikut:
1. Menentukan Tema,Topik, dan Judul.......................
2. Pendahluan ..............................................................
a. Latar belakang ....................................................
b. Fokus masalah ...................................................
c. Pemilihan masalah pokok...................................
3. Pembahasan.............................................................
a. Pengertian ...........................................................
b. Landasan Normatif .............................................
c. Analisis...............................................................
4. Penutup....................................................................
a. Kesimpulan.........................................................
b. Lampiran &referensi..........................................
H. Pengesahan pembimbing
Lampiran 2 Contoh halaman pengesahan
PENGESAHAN
Bismillahirrahmaanirrohiim
Setelah diadakan pengarahan koreksi dan perbaikan
seperlunya dari laporan akhir individual praktikum
media jurusan kpi fakultas dawah angkatan di-24
semester gasal tahun 2010/2011 dari saudara:
Nama :...............................................
NIM :...............................................
Lokasi :................................................
45. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 45
Maka laporan ini telah memenuhi syarat dan sesuai
dengan pelaksanaan tugas poraktikum mahasiswa yang
bersangkutan. Untuk itu laporan ini sudah dapat diajukan
sebagai tugas akhir praktikum.
Demikian pengesahan ini dibuat, semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ambon .................2011
Pendamping Lapangan Dosen
Pembimbing Praktikum
Pembimbing Mahasiswa
(……………………)
Nip
(………...…….…..……)
Ditetapkan : Ambon
Pada tanggal : 19 Juni 2010
Hasan Lauselang, M.Ag
Nip. 196112311992031015
Lampiran I
Contoh halaman judul
LAPORAN PRAKTIKUM MEDIA
KPI FAKULTAS DAKWAH ANGKATAN
Lokasi: ...............................
46. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 46
Oleh:
.............................................
NIM:
Dosen pembimbing praktikum
...........................................
NIP:
FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
DAN KONSENTRASI JUERNALISITIK
TAHUN 2011
I. Dasar Pemikiran
Praktikum khat Al-Quran merupakan salah satu
peningkatan kompetensi mahasiswa Komunikasi dan
BAGIAN II
Praktikum Khat Al-Quran
47. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 47
Penyiaran Islam (KPI) dan konsentrasi Jurnalistik
Fakultas Ushuluddin IAIN Ambon tahun 2010-2011.
Praktikum khat Al-Quran ini adalah merupakan
keterampilan yang diberikan kepada mahasiswa untuk
diaplikasikan di masyarakat saat melakukan praktikum
sehingga panduan ini menjadi guides untuk lebih
memaksimalkan kompetensi mahasiswa Komunikasi
Penyairan Islam dan Jurnalistik sebagai wujud aplikasi
dari publikasi Dakwah.
Khat Al-Quran adalah bagian dari ilmu kaligrafi
Islam, yang dalam juga sering disebut sebagai kaligrafi
Arab, merupakan suatu seni artistik tulisan tangan, atau
kaligrafi, serta meliputi hal penjilidan, yang berkembang
di negara-negara yang umumnya memiliki warisan
budaya Islam. Bentuk seni ini berdasarkan pada tulisan
Arab, yang dalam waktu lama pernah digunakan oleh
banyak umat Islam untuk menulis dalam bahasa masing-
masing. Kaligrafi adalah seni yang dihormati di antara
berbagai seni rupa Islam, karena merupakan alat utama
untuk melestarikan Al-Qur'an.
Penolakan penggambaran figuratif karena dapat
mengarah pada penyembahan berhala, menyebabkan
kaligrafi dan penggambaran abstrak menjadi bentuk
utama ekspresi seni dalam berbagai budaya Islam,
khususnya dalam konteks keagamaan. Sebagai contoh,
khat Al-Quran diperkenankan sementara penggambaran
figuratif menulisan manuskrip budaya sehingga penting
Mahasiswa memahami pola dasar penulisan Arab
sebagai keterampilan mahasiswa Komunikasi Penyiaran
Islam (KPI) dan konsentrasi jurnalistik. Karena
pentingnya materi ini karya kaligrafi banyak dijadikan
koleksi dan adalah hasil seni yang dihargai.
48. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 48
Praktikum khat Al-Quran merupakan salah satu
upaya mengenalkan dan mempersiapkan mahasiswa
memasuki dunia kerja (professional) yang cenderung
menuntut kemampuan aplikatif keilmuannya yang
didapat selama diperkualihan. Karena itu Praktikum
khat Al-Quran pada hakikatnya adalah suatu upaya yang
dilakukan agar mahasiswa terbiasa dan teruji dalam
mempraktekkan teori yang diperolehnya selama di
bangku perkualiahan untuk dipresentasikan dalam kerja
praktis.
Bagi mahasiwa Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon
agar memiliki kemampuan praktek menulis khat Al-
Quran. Praktikum ini wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Ushuluddin karena bagian integral
kurikulum. Praktikum penuisan dan baca tulis Al-Quran
juga merupakan bagian dari mata kuliah yang ada
diprogram studi.
Dengan demikian maka secara pure sciensi
mahaiswa mampu mendarmbaktikan keilmuannya untuk
dipraktekkan ke dalam dunia profesi. Praktikum khat Al-
Quran salah satu mata kuliah profesi yang harus
dilaksakan oleh mahasiswa jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon sebagai langkah teknis keilmuan jurusan dalam
praktek khat Al-Quran. Bagi pengembangan jurusan itu
sendiri.
Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa
semester III, V dan VII (semester ganjil) pada jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan jurusan
Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon tahun akademik 2010 / 2011 ini dilakukan
49. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 49
dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 2, Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60, Tahun 1990
tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Presiden RI, Nomor 111 Tahun 2006
tanggal 29 Desember 2006 tentang perubahan
status STAIN menjadi IAIN Ambon.
4. Keputusan Menteri Agama RI. Nomor 10 Tahun
2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN
Ambon.
5. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung jawab
Keuangan Surat Keputusan Dekan Fakultas
Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon Nomor 01
Tahun 2011 tanggal 18 Juni 2011, perihal Panitia
Pelaksana Praktikum Dakwah tahun akademik
2010-2011
J. Tujuan dan Kegunaan praktikum
1. Tujuan;
a) Membentuk skil mahasiswa memahami dan
menguasai model dan teknik penulisan khat
Al-Quran sebagai modal untuk
mengembangan ke tingkat seni kaligrafi baik
kalsik maupun konteporer.
b) Melatih mahasiswa pada proses penulisan
khat Al-Quran berdasarkan kaidah kaligrafi.
50. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 50
2. Kegunaan;
a) Membangun kesadaran mahasiswa bahwa
penulisan khat Al-Quran termasuk hal yang
sangat penting sebagai corak yang akan
menjadi Alumni pada IAIN Ambon
khususnya Fakultas dakwah dan Ushuluddin
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
b) Mahasiswa mampu menulis bahasa Arab
atau bahkan ayat suci Al-Quran dengan baik
dan benar.
c) Mahasiswa mampu memproduksi penulisan
khat Al-Quran
d) Untuk memudahkan serta membiasakan
mahasiswa menulis khat Al-Quran.
K. Tempat Dan Waktu Kegiatan
Penulisan khat Al-Quran mahasiswa praktikum
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin IAIN Ambon tahun 2011 dan konsentrasi
dakwah dan komunikasi adalah berpusat pada
laboratorium Fak. Dakwah sesuai hasil kesepakatan
antara Dosen Pembimbing dan Mahasiswa.
Materi praktikum ini diberikan pada waktu
pembekalan mahasiswa praktikum Komunikasi
Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN
Ambon tahun 2011 dengan materi yang akan diberikan
antara lain: Sejarah Kaligrafi, Pengenalan Perlatan Khat
Al-Quran, Teknik Penulisan Khat Al-Quran, Bentuk-
bentuk kaligrafi.
L. Konten Materi
51. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 51
5. Sejarah Kaligrafi
Sebelum masuk pada pelajaran teknis khat Al-
Quran perlu diberikan gambaran perkembangan
histografi kaligrafi di dunia. Hal ini penting di
informasikan kepada peserta praktikum sehingga dapat
memberikan penjelasan kepada masyarakat jika suatu
kelak mendapat pertanyaan yang berhubungan dengan
sejarah khat Al-Quran dan sejarah ilmu kaligrafi sebagai
tradisi seni budaya Islam.
Kata kaligrafi berasal dari bahasa Yunani yang
artinya adalah “tulisan indah”. Dalam sejarah peradaban
Islam, seni tulis huruf Arab yang isinya berupa potongan
ayat Alqur'an atau Hadits Nabi SAW ini mempunyai
tempat yang sangat istimewa. Setiap muslim percaya
bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh
Tuhan ketika menurunkan Alquran kepada Nabi
Muhammad SAW. Bahasa ini juga digunakan dalam
seluruh tata peribadatan oleh kaum muslimin di seluruh
dunia. Karena di dalam ajaran Islam lukisan berupa
mahluk hidup adalah termasuk sesuatu yang dilarang,
maka kaum muslimin mengeskpresikan gairah seninya
antara lain lewat seni kaligrafi ini. Karya-karya kaligrafi
ini banyak menjadi hiasan di banyak bidang, mulai dari
bangunan, koin, seni dekoratif, permata, tekstil, senjata
sampai manuskrip.
Meskipun sebenarnya Bahasa Arab telah
berkembang jauh sebelum Islam lahir, tetapi bahasa ini
menyebar dengan cepat sejalan dengan perkembangan
agama Islam. Khalifah Abdul Malik (685-705 M) dari
52. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 52
Bani Umayyah membuat sebuah keputusan politik yang
sangat penting dalam bidang ini yaitu dengan
menetapkan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi seluruh
wilayah Islam, meskipun pada awalnya Bahasa Arab
bukan bahasa yang dipakai di wilayah-wilayah tersebut.
Pada awalnya, kaligrafi Islam banyak ditulis di atas kulit
atau daun lontar. Penemuan kertas di Cina pada
pertengahan abad 9 M berperan cukup besar dalam
perkembangan seni ini, kertas harganya relatif lebih
murah, cukup melimpah, mudah dipotong dan dari sisi
teknik pewarnaan lebih mudah daripada bahan-bahan
yang dipakai sebelumnya.
Ibnu Muqla (886-940 M) adalah salah seorang
kaligrafer terbaik pada masa awal perkembangan seni
kaligrafi Islam. Dia mengembangkan prinsip-prinsip
geometris dalam kaligrafi Islam yang kemudian banyak
digunakan oleh para kaligrafer yang datang sesudahnya,
dia juga berperan mengembangkan tulisan kursif yang di
kemudian hari dikenal sebagai gaya Naskh yang banyak
dipakia untuk menulis mushaf Alqur‟an. Hingga saat ini
terdapat beberapa aliran utama dalam seni Kaligrafi
Islam , antara lain ; Kufi, Ta'liq, Diwani, Thuluth, Naskh
dan Riq'a. Seni kaligrafi Islam insya allah akan terus
berkembang sampai akhir jaman nanti sebagaimana
pemeluk Islam yang terus berkembang dan bergerak di
seluruh permukaan bumi ini.
Al-Qur'an selalu memainkan peranan utama dalam
perkembangan tulisan Arab. Keperluan untuk merakam
al-Qur'an memaksa memperbaharui tulisan mereka dan
53. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 53
memperindahnya sehingga ia pantas menjadi wahyu
Ilahi. Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad
dalam bahasa Arab dengan perantaraan malaikat Jibril.
Baginda menerima wahyu dan menyiarkannya sampai
wafat pada tahun 632 M, sesudah itu wahyu tidak turun
lagi dan penyebarannya dari orang mukmin yang satu
kepada yang lain secara lisan oleh para Huffaz (mereka
yang hafal al-Qur'an dan dapat membaca dalam hati).
Pada tahun 633, sejumlah huffaz ini terbunuh dalam
peperangan yang timbul setelah wafatnya Nabi. Ini
memberikan peringatan kepada kaum Muslimin,
khususnya Umar bin Khatab. Umar mendesak Khalifah
pertama Abu Bakar supaya mengerjakan penulisan al-
Qur'an.
Juru tulis Nabi, Zayd bin Thabit diperintahkan
menyusun ian mengumpulkan wahyu ke dalam sebuah
kitab, yang kemudian ditetapkan oleh Khalifah ketiga,
Usman, pada tahun 651. Penyusunan yang disucikan ini
kemudian disalin ke dalam empat atau lima edisi yang
serupa dan dikirim ke wilayah-wilayah Islam yang
penting untuk digunakan sebagai naskah kitab yang
baku.
Abad ke-13, di mana bersama Yaqut, adalah abad
kehancuran dan pembangunan kembali di negeri Islam
Timur. Penghancuran tu terjadi akibat serbuan Jengis
Khan (1155-1227) dan pasukan Mongolnya, dan
memuncak dengan ditaklukannya Bagdad oleh putranya
Hulagu pada tahun 1258 dan kejatuhan terakhir
kekhalifahan Abbasiyyah.
54. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 54
Pembangunan kembali hampir secara langsung
oleh pemantapan kekuasaan Mongol, dan putera Hulagu,
Abaga (1265-82), adalah penguasa pertama yang
memberikan gelas Il- Khan (penguasa Suku) bagi dinasti
baru tersebut. Adalah sangat menakjubkan bahwa Islam
mampu, setelah dihancurkan sedemikian rupa, bangkit
kembali dan meneruskan vitalitasnya yg tak pernah
berkurang. Kurang dari setengah abad setelah
kehancuran Bagdad, Islam memperoleh kemenangan
atas penakluknya yang kafir, sebab, tidak hanya buyut
Hulagu, Ghazan (1295-1305) memeluk Islam, melainkan
dia juga yang menjadikan Islam sebagai agama resmi
seluruh negeri yang diperintahnya. Ghazan menjadi
seorang Muslim ya terpelajar, teguh dan membaktikan
sebagian besar hidupnya demi kebesaran Islam dan
kebangkitan kembali kebudayaannya. Dia memberikan
dorongan yang amat besar terhadap seni Islam, termasuk
kaligrafi dan penyalinan buku!
Tradisi ini dilanjutkan oleh saudara dan
penggantinya Uljaytu (1306-16), yang pemerintahannya
berlimpah dengan kebesaran seni dan kemajuan sastra.
Dia beruntung memiliki menteri dua tokoh yang
berpikiran terang, Rashid al-Din dan Sa'd al-Din, yang
mendorong dia melindungi kaum terpelajar, para
seniman dan ahli kaligrafi. Di bawah kekuasaannya,
seni kaligrafi dan penerangan Il-Khanid mencapai
puncaknya, sebagaimana dapat dilihat dari salinan al-
Quran yang sangat indah dalam tulisan Rayhani yang
ditulis atas perintah Ulyaytu dan disalin serta diperterang
55. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 55
pada tahun 1313 oleh Abd Allah ibn Muhammad al-
Hamadani. Pendekar kaligrafi yang lain pada masa awal
dinasti Il-Khan, yang dibimbing oleh Yaqut, adalah
Ahmad al-Suhrawardi, yang meninggalkan untuk kita
salinan al-Qur'an dalam tulisan Muhaqqaq tahun 1304.
Bangsa Arab diakui sebagai bangsa yang sangat
ahli dalam bidang sastra, dengan sederet nama-nama
sastrawan beken pada masanya, namun dalam hal tradisi
tulis-menulis (baca: khat) masih tertinggal jauh bila
dibandingkan beberapa bangsa di belahan dunia lainnya
yang telah mencapai tingkat kualitas tulisan yang sangat
prestisius. Sebut saja misalnya bangsa Mesir dengan
tulisan Hierogliph, bangsa India dengan Devanagari,
bangsa Jepang dengan aksara Kaminomoji, bangsa
Indian dengan Azteka, bangsa Assiria dengan
Fonogram/Tulisan Paku, dan pelbagai negeri lain
sudah terlebih dahulu memiliki jenis huruf/aksara.
Keadaan ini dapat dipahami mengingat Bangsa Arab
adalah bangsa yang hidupnya nomaden (berpindah-
pindah) yang tidak mementingkan keberadaan sebuah
tulisan, sehingga tradisi lisan (komuniksai dari mulut
kemulut) lebih mereka sukai, bahkan beberapa diantara
mereka tampak anti huruf. Tulisan baru dikenal
pemakaiannya pada masa menjelang kedatangan Islam
dengan ditandai pemajangan al-Mu’alaqat (syair-syair
masterpiece yang ditempel di dinding Ka‟bah).
Pembentukan huruf abjad Arab sehingga menjadi
dikenal pada masa-masa awal Islam memakan waktu
berabad-abad. Inskripsi Arab Utara bertarikh 250 M, 328
M dan 512 M menunjukkan kenyataan tersebut. Dari
inskripsi-inskripsi yang ada, dapat ditelusuri bahwa
huruf Arab berasal dari huruf Nabati yaitu huruf orang-
56. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 56
orang Arab Utara yang masih dalam rumpun Smith yang
terutama hanya menampilkan huruf-huruf mati. Dari
masyarakat Arab Utara yang mendiami Hirah dan Anbar
tulisan tersebut berkembang pemakaiannya ke wilayah-
wilayah selatan Jazirah Arab.
1. Periode Bani Umayyah (661-750 M)
Beberapa ragam kaligrafi awalnya dikembangkan
berdasarkan nama kota tempat dikembangkannya
tulisan. Dari berbagai karakter tulisan hanya ada tiga
gaya utama yang berhubungan dengan tulisan yang
dikenal di Makkah dan Madinah yaitu Mudawwar
(bundar), Mutsallats (segitiga), dan Ti’im (kembar yang
tersusun dari segitiga dan bundar). Dari tiga inipun
hanya dua yang diutamakan yaitu gaya kursif dan mudah
ditulis yang disebut gaya Muqawwar berciri lembut,
lentur dan gaya Mabsut berciri kaku dan terdiri goresan-
goresan tebal (rectilinear). Dua gaya inipun
menyebabkan timbulnya pembentukan sejumlah gaya
lain lagi diantaranya Mail (miring), Masyq (membesar)
dan Naskh (inskriptif). Gaya Masyq dan Naskh terus
berkembang, sedangkan Mail lambat laun ditinggalkan
karena kalah oleh perkembangan Kufi. Perkembangan
Kufi pun melahirkan beberapa variasi baik pada garis
vertikal maupun horizontalnya, baik menyangkut huruf-
huruf maupun hiasan ornamennya.
Muncullah gaya Kufi Murabba’ (lurus-lurus),
Muwarraq (berdekorasi daun), Mudhaffar (dianyam),
Mutarabith Mu’aqqad (terlilit berkaitan) dan lainnya.
Demikian pula gaya kursif mengalami perkembangan
luar biasa bahkan mengalahkan gaya Kufi, baik dalam
hal keragaman gaya baru maupun penggunannya, dalam
57. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 57
hal ini penyalinan al-Qur‟an, kitab-kitab agama, surat-
menyurat dan lainnya.
Diantara kaligrafer Bani Umayyah yang
termasyhur mengembangkan tulisan kursif adalah
Qutbah al-Muharrir. Ia menemukan empat tulisan yaitu
Thumar, Jalil, Nisf, dan Tsuluts. Keempat tulisan ini
saling melengkapi antara satu gaya dengan gaya lain
sehingga menjadi lebih sempurna. Tulisan Thumar yang
berciri tegak lurus ditulis dengan pena besar pada tumar-
tumar (lembaran penuh, gulungan kulit atau kertas) yang
tidak terpotong. Tulisan ini digunakan untuk komunikasi
tertulis para khalifah kepada amir-amir dan penulisan
dokumen resmi istana. Sedangkan tulisan Jalil yang
berciri miring digunakan oleh masyarakat luas.
Sejarah perkembangan periode ini tidak begitu
banyak terungkap oleh karena khilafah pelanjutnya yaitu
Bani Abbasiyah telah menghancurkan sebagian besar
peninggalan-peninggalannya demi kepentingan politis.
Hanya ada beberapa contoh tulisan yang tersisa seperti
prasasti pembangunan Dam yang dibangun Mu‟awiyah,
tulisan di Qubbah Ash-Shakhrah, inskripsi tulisan Kufi
pada sebuah kolam yang dibangun Khalifah Hisyam dan
lain-lain.
2. Periode Bani Abbasiyah (750-1258 M)
Gaya dan teknik menulis kaligrafi semakin
berkembang terlebih pada periode ini semakin banyak
kaligrafer yang lahir, diantaranya Ad-Dahhak ibn „Ajlan
yang hidup pada masa Khalifah Abu Abbas As-Shaffah
(750-754 M), dan Ishaq ibn Muhammad pada masa
Khalifah al-Manshur (754-775 M) dan al-Mahdi (775-
786 M). Ishaq memberi kontribusi yang besar bagi
58. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 58
pengembangan tulisan Tsuluts dan Tsulutsain dan
mempopulerkan pemakaiannya. Kemudian kaligrafer
lain yaitu Abu Yusuf as-Sijzi yang belajar Jalil kepada
Ishaq. Yusuf berhasil menciptakan huruf yang lebih
halus dari sebelumnya.
Adapun kaligrafer periode Bani Abbasiyah yang
tercatat sebagai nama besar adalah Ibnu Muqlah yang
pada masa mudanya belajar kaligrafi kepada Al-Ahwal
al-Muharrir. Ibnu Muqlah berjasa besar bagi
pengembangan tulisan kursif karena penemuannya yang
spektakuler tentang rumus-rumus geometrikal pada
kaligrafi yang terdiri dari tiga unsur kesatuan baku
dalam pembuatan huruf yang ia tawarkan yaitu : titik,
huruf alif, dan lingkaran. Menurutnya setiap huruf
harus dibuat berdasarkan ketentuan ini dan disebut al-
Khat al-Mansub (tulisan yang berstandar). Ia juga
mempelopori pemakaian enam macam tulisan pokok (al-
Aqlam as-Sittah) yaitu Tsuluts, Naskhi, Muhaqqaq,
Raihani, Riqa‟, dan Tauqi‟ yang merupakan tulisan
kursif. Tulisan Naskhi dan Tsuluts menjadi populer
dipakai karena usaha Ibnu Muqlah yang akhirnya bisa
menggeser dominasi khat Kufi.
Usaha Ibnu Muqlah pun dilanjutkan oleh murid-
muridnya yang terkenal diantaranya Muhammad ibn As-
Simsimani dan Muhammad ibn Asad. Dari dua
muridnya ini kemudian lahir kaligrafer bernama Ibnu
Bawwab. Ibnu Bawwab mengembangkan lagi rumus
yang sudah dirintis oleh Ibnu Muqlah yang dikenal
dengan Al-Mansub Al-Faiq (huruf bersandar yang
indah). Ia mempunyai perhatian besar terhadap
perbaikan khat Naskhi dan Muhaqqaq secara radikal.
Namun karya-karyanya hanya sedikit yang tersisa
59. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 59
hingga sekarang yaitu sebuah al-Qur‟an dan fragmen
duniawi saja.
Pada masa berikutnya muncul Yaqut al-
Musta‟simi yang memperkenalkan metode baru dalam
penulisan kaligrafi secara lebih lembut dan halus lagi
terhadap enam gaya pokok yang masyhur itu. Yaqut
adalah kaligrafer besar di masa akhir Daulah Abbasiyah
hingga runtuhnya dinasti ini pada tahun 1258 M karena
serbuan tentara Mongol.
Pemakaian kaligrafi pada masa Daulah Abbasiyah
menunjukkan keberagaman yang sangat nyata, jauh bila
dibandingkan dengan masa Umayyah. Para kaligrafer
Daulah Abbasiyah sangat ambisius menggali penemuan-
penemuan baru atau mendeformasi corak-corak yang
tengah berkembang. Karya-karya kaligrafi lebih
dominan dipakai sebagai ornamen dan arsitektur oleh
Bani Abbasiyah daripada Bani Umayyah yang hanya
mendominasi unsur ornamen floral dan geometrik yang
mendapat pengaruh kebudayaan Hellenisme dan
Sasania.
3. Periode India pada abad ke-14
Di Kawasan India dan Afganistan berkembang
kaligrafi yang lebih bernuansa tradisional. Gaya Behari
muncul di India pada abad ke-14 yang bergaris
horisontal tebal memanjang yang kontras dengan garis
vertikalnya yang ramping. Sedangkan di kawasan Cina
memperlihatkan corak yang khas lagi, dipengaruhi
tarikan kuas penulisan huruf Cina yang lazim disebut
gaya Shini. Gaya ini mendapat pengaruh dari tulisan
yang berkembang di India dan Afganistan. Tulisan Shini
biasa ditorehkan di keramik dan tembikar.
60. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 60
Dalam perkembangan selanjutnya, wilayah Arab
diperintah oeh Dinasti Utsmaniyah (Ottoman) di Turki.
Perkembangan kaligrafi sejak masa dinasti ini hingga
perkembangan terakhirnya selalu terkait dengan dinasti
Utsmaniyah Turki. Perkembangan kaligrafi pada masa
Utsmaniyah ini memperlihatkan gairah yang luar biasa.
Kecintaan kaligrafi tidak hanya pada kalangan terpelajar
dan seniman tetapi juga beberapa sultan bahkan dikenal
juga sebagai kaligrafer. Mereka tidak segan-segan untuk
merekrut ahli-ahli dari negeri musuh seperti Persia,
maka gaya Farisi pun dikembangkan oleh dinasti ini.
Adapun kaligrafer yang dipandang sebagai kaligrafer
besar pada masa dinasti ini adalah Syaikh Hamdullah al-
Amasi yang melahirkan beberapa murid, salah satunya
adalah Hafidz Usman. Perkembangan kaligrafi Turki
sejak awal pemerintahan Utsmaniyah melahirkan
sejumlah gaya baru yang luar biasa indahnya,
berpatokan dengan gaya kaligrafi yang dikembangkan di
Baghdad jauh sebelumnya. Yang paling penting adalah
Syikastah, Syikastah-amiz, Diwani, dan Diwani Jali.
Syikastah (bentuk patah) adalah gaya yang
dikembangkan dari Ta‟liq an Nasta‟liq awal. Gaya ini
biasanya dipakai untuk keperluan-keperluan praktis.
Gaya Diwani pun pada mulanya adalah
penggayaan dari Ta‟liq. Tulisan ini dikembangkan pada
akhir abad ke-15 oleh Ibrahim Munif, yang kemudian
disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah. Gaya ini benar-
benar kursif, dengan garis yang dominan melengkung
dan bersusun-susun. Diwani kemudian dikembangkan
lagi dan melahirkan gaya baru yang lebih monumental
disebut Diwani Jali, yang juga dikenal sebagai
Humayuni (kerajaan). Gaya ini sepenuhnya
dikembangkan oleh Hafidz Usman dan para muridnya.
61. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 61
4. Periode Islam di Timur abad ke-15
Selain di kawasan negeri Islam bagian timur (al-
Masyriq) yang membentang di sebelah timur Libya
termasuk Turki, dikenal juga kawasan bagian barat dari
negeri Islam (al-Maghrib) yang terdiri dari seluruh
negeri Arab sebelah barat Mesir, termasuk Andalusia
(Spanyol Islam). Kawasan ini memunculkan bentuk
kaligrafi yang berbeda. Gaya kaligrafi yang berkembang
dominan adalah Kufi Maghribi yang berbeda dengan
gaya di Baghdad (Irak). Sistem penulisan yang
ditemukan oleh Ibnu Muqlah juga tidak sepenuhnya
diterima, sehingga gaya tulisan kursif yang ada bersifat
konservatif.
Sementara bagi kawasan Masyriq, setelah
kehancuran Daulah Abbasiyah oleh tentara Mongol
dibawah Jengis Khan dan puteranya Hulagu Khan,
perkembangan kaligrafi dapat segera bangkit kembali
tidak kurang dari setengah abad. Oleh Ghazan cucu
Hulagu Khan yang telah memeluk agama Islam, tradisi
kesenian pun dibangun kembali. Penggantinya yaitu
Uljaytu juga meneruskan usaha Ghazan, ia memberikan
dorongan kepada kaum terpelajar dan seniman untuk
berkarya. Seni kaligrafi dan hiasan al-Qur‟an pun
mencapai puncaknya. Dinasti ini memiliki beberapa
kaligrafer yang dibimbing Yaqut seperti Ahmad al-
Suhrawardi yang menyalin al-Quran dalam gaya
Muhaqqaq tahun 1304, Mubarak Shah al-Qutb, Sayyid
Haydar, Mubarak Shah al-Suyufi dan lain-lain.
Dinasti Il-Khan yang bertahan sampai akhir abad
ke-14 digantikan oleh Dinasti Timuriyah yang didirikan
Timur Leng. Meskipun dikenal sebagai pembinasa besar,
62. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 62
namun setelah ia masuk Islam kaum terpelajar dan
seniman mendapat perhatian yang istimewa. Ia
mempunyai perhatian besar terhadap kaligrafi dan
memerintahkan penyalinan al-Qur‟an. Hal ini
dilanjutkan oleh puteranya Shah Rukh. Diantara ahli
kaligrafi pada masa ini adalah Muhammad al-Tughra‟I
yang menyalin al-Qur‟an bertarih 1408 daam gaya
Muhaqqaq emas. Dan putera Shah Rukh sendiri yang
bernama Ibrahim Sulthan menjadi salah seorang
kaligrafer terkemuka.
Dinasti Timuriyah mengalami kemunduran
menjelang abad ke-15 dan segera digantikan oleh Dinasti
Safawiyah yang bertahan di Persia dan Irak sampai
tahun 1736. pendirinya Shah Ismail dan penggantinya
Shah Tahmasp mendorong perumusan dan
pengembangan gaya kaligrafi baru yang disebut Ta‟liq
yang sekarang dikenal khat Farisi. Gaya baru yang
dikembangkan dari Ta‟liq adalah Nasta‟liq yang
mendapat pengaruh dari Naskhi. Tulisan Nasta‟liq
ahkirnya menggeser Naskhi dan menjadi tulisan yang
biasa digunakan untuk menyalin sastra Persia.
Dari histografi ilmu kaligrafi tersebut berikut ini
akan diajarkan cara dan kaidah penulisan Arab khat.
Dalam teknik penulisan banyak model penulisan
kaligrafi tetapi bagi pemula perlu memahami cara dan
karakter dari penulisan tertentu. Berikut ini contoh
penulisan kaligrafi sebagai berikut:
6. Pengenalan Perlatan Khat Al-Quran
Dalam praktikum khat Al-Quran, peserta akan
mendapatkan fasilitasi-fasilitasi sebagai berikut:
a) Pengetahuan seputar praktikum khat Al-Quran
b) Foto copy materi pembekalan khat Al-Quran
63. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 63
c) Buku pedoman praktikum khat Al-Quran
d) Segala prasarana yang diizinkan oleh lembaga-
lembaga lokasi praktikum khat Al-Quran.
e) Qalam: Qalam adalah sebutan lain dari pena
kaligrafi. Qalam dapat dibuat dari aneka bahan
seperti rotan, bambu, kayu, kuas, pena hero (yang
sudah dibentuk ujungnya), batang pakis hutan, dan
lain-lain. Semuanya tetap sama, ujung dari pena
harus dibentuk seperti pena hero.
f) Tinta: Tinta dapat Anda gunakan Hero, Tinta
China, dan lain sebagainya.
g) Kertas: Kertas yang Anda gunakan bisa
bermacam-macam seperti kertas Manila, karton,
dlsb.
h) Meja Tulis: Untuk pemula, lebih baik Anda
gunakan meja kaca, yang dibawahnya sudah Anda
letakkan lampu TL. usahakan cahaya tidak keluar
kecuali dari kaca yang ada di atasnya. Kemudian,
letakkan khat Al-Quran kaligrafi yang sudah jadi
dan standart di atas meja tersebut, kemudian
letakkan kembali khat Al-Quran yang masih
kosong yang Anda ingin tulis.
7. Teknik Penulisan Khat Al-Quran
Berbicara tentang teknik penulisan khat Al-Quran
tidak terlepas dari ilmu kaligrafi. Ilmu kaligrafi ini
mengkaji kaidah-kaidah penulisan huruf Arab baik
klasik maupun kontemporer.
Langkah-langkah praktikum penulisan:
65. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 65
Setelah mengetahui kaidah teknik di atas tentang
penulisan khat Al-Quran berikut ini dideskrisikan jenis-
jenis penulisan sebagai pengembangan kreatifitas dalam
penulisan khat Al-Quran.
Jenis-jenia tulisan kaligrafi sebenarnya banyak
macamnya. Tapi yang paling dasar dan dianjurkan serta
dikembangkan oleh para penulis kaligrafi terdiri dari 6
jenis, yaitu:
Nasakh atau naskhi
Nasakh adalah salah satu jenis khat yang paling
awal berkembang. Itu pertama kali diperkenalkan oleh
seorang master kaligrafer bernama Imam Muqlah pada
abad ke-10. Kemudian dikembangkan lagi oleh Ibnu
Bawwab dan para kaligrafer lainnya ke dalam tulisan
teks al Qur'an. Karena jenis ini relatif sangat mudah
dibaca dan ditulis, maka tulisan ini paling banyak
digunakan oleh para muslim dan orang Arab di belahan
dunia. Contoh
66. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 66
Tsuluts atau tsulutsy
Khat Tsuluts pertama kali dibuat pada abad ke-7
pada zaman khalifah Ummayah akan tetapi baru
dikembangkan pada akhir abad ke-9. Kata Tsuluts
berarti sepertiga, hal ini mungkin disebabkan karena
tulisan ini memiliki ukuran lebih sepertiga dibandingkan
dengan gaya tulisan lainnya. Walaupun tulisan ini jarang
digunakan untuk tulisan Al Qur'an, tsuluts tetap sangat
populer dan memegang peran penting terutama untuk
tulisan hiasan/dekorasi, judul, dan kepala surat. Tulisan
ini juga paling populer untuk dekorasi masjid, mushalla,
dan produk kaligrafi lainnya
Contoh di bawah ini.
Ta'liq atau Farisi
Ta'liq artinya menggantung, karena tulisan gaya ini
terkesan menggantung. Tulisan ini pertama kali
67. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 67
dikembangkan oleh orang-orang Persia (Iran). Ta'liq
disebut juga Farisi, termasuk gaya tulisan yang
sederhana dan digunakan sejak awal abad ke-9. Abdul
Hayy, seorang kaligrafer yang telah berperan besar di
awal perkembangan tulisan ini. Dia termotivasi oleh
Shah Ismail sebagai peletak dasar-dasar tulisan ta'liq.
Gaya ini disukai oleh orang-orang Arab dan merupakan
gaya tulisan kaligrafi asli bagi orang Persia, India, dan
Turki.
Seorang kaligrafer Persia Mir Ali Sultan al-Tabrizi
kemudian mengembangkan gaya ini lebih halus dan
variatif menjadi Nasta'liq. Nasta'liq asal kata dari 'nasakh
dan ta'liq'. Namun demikian para kaligrafer Turki, Persia
tetap menggunakan tulisan ini pada momen-momen
penting. Ta'liq dan nasta'liq biasa digunakan untuk
penulisan literatur dan syair-syair tentang kepahlawanan,
bukan untuk penulisan AlQur'an.
Contoh:
Riq'ah atau riq'iy
Tulisan ini disebut juga dengan ruq'ah, yang
dikembangkan dari nasakh dan tsuluts, namun ia tetap
mimiliki ciri khas yang berbeda. Riq'ah lebih simpel dan
sederhana, memiliki bentuk huruf tebal dengan batang
68. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 68
huruf pendek dan huruf alif tidak pernah ditulis dengan
berkepala.
Riq'ah dulu adalah tulisan favorit para kaligrafer
Ottoman dan banyak mengalami pengembangan oleh
Syakh Hamdullah al Amasi. Kemudian riq'ah banyak
direvisi oleh para kaligrafer lainnya dan menjadi tulisan
yang popluler dan dipakai secara luas di dunia Arab.
3. Bentuk-bentuk kaligrafi
a. Kufi
Gaya penulisan kaligrafi ini
banyak digunakan untuk
penyalinan Alquran periode awal.
Karena itu, gaya Kufi ini adalah
model penulisan paling tua di antara semua gaya
kaligrafi. Gaya ini pertama kali berkembang di Kota
Kufah, Irak, yang merupakan salah satu kota terpenting
dalam sejarah peradaban Islam sejak abad ke-7 M. Gaya
penulisan kaligrafi yang diperkenalkan oleh Bapak
Kaligrafi Arab, Ibnu Muqlah, memiliki karakter huruf
yang sangat kaku, patah-patah, dan sangat formal. Gaya
ini kemudian berkembang menjadi lebih ornamental dan
sering dipadu dengan ornamen
floral
b. Tsuluts
69. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 69
Seperti halnya gaya Kufi, kaligrafi gaya Tsuluts
diperkenalkan oleh Ibnu Muqlah yang merupakan
seorang menteri (wazii) di
masa Kekhalifahan Abbasiyah. Tulisan kaligrafi gaya
Tsuluts sangat ornamental, dengan banyak hiasan
tambahan dan mudah dibentuk dalam komposisi tertentu
untuk memenuhi ruang tulisan yang tersedia. Karya
kaligrafi yang menggunakan gaya Tsuluts bisa ditulis
dalam bentuk kurva, dengan kepala meruncing dan
terkadang ditulis dengan gaya sambung dan interseksi
yang kuat. Karena keindahan dan keluwesannya ini,
gaya Tsuluts banyak digunakan sebagai ornamen
arsitektur masjid, sampul buku, dan dekorasi interior.
c. Naskhi
Kaligrafi gaya
Naskhi paling sering
dipakai umat Islam, baik
untuk menulis naskah keagamaan maupun tulisan sehari-
hari. Gaya Naskhi termasuk gaya penulisan kaligrafi
tertua. Sejak kaidah penulisannya dirumuskan secara
sistematis oleh Ibnu Muqlah pada abad ke-10, gaya
kaligrafi ini sangat populer digunakan untuk
menulis mushaf Alquran sampai sekarang. Karakter
hurufnya sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan,
sehingga mudah ditulis dan dibaca.
70. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 70
d. Riq'ah
Kaligrafi gaya
Riq'ah merupakan
hasil pengembangan
kaligrafi gaya Naskhi dan
Tsuluts. Sebagaimana halnya dengan tulisan gaya
Naskhi yang dipakai dalam tulisan sehari-hari. Riq'ah
dikembangkan oleh kaligrafer Daulah Usmaniyah, lazim
pula digunakan untuk tulisan tangan biasa atau untuk
kepentingan praktis lainnya. Karakter hurufnya sangat
sederhana, tanpa harakat, sehingga memungkinkan untuk
ditulis cepat.
e. Ijazah (Raihani) Tulisan kaligrafi
gaya Ijazah (Raihani) merupakan
perpaduan antara gaya Tsuluts dan
Naskhi, yang dikembangkan oleh
para kaligrafer Daulah Usmani. Gaya
ini lazim digunakan untuk penulisan ijazah dari seorang
guru kaligrafi kepada muridnya. Karakter hurufnya
seperti Tsuluts, tetapi lebih sederhana, sedikit hiasan
tambahan, dan tidak lazim ditulis secara bertumpuk
(murakkab).
f. Diwani
71. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 71
Gaya kaligrafi Diwani dikembangkan
oleh kaligrafer Ibrahim Munif. Kemudian,
disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah dan kaligrafer
Daulah Usmani di Turki akhir abad ke-15 dan awal abad
ke-16. Gaya ini digunakan untuk menulis kepala surat
resmi kerajaan. Karakter gaya ini bulat dan tidak
berharakat. Keindahan tulisannya bergantung pada
permainan garisnya yang kadang-kadang pada huruf
tertentu meninggi atau menurun, jauh melebihi patokan
garis horizontalnya. Model kaligrafi Diwani banyak
digunakan untuk ornamen arsitektur dan sampul buku.
g. Diwani Jali
Kaligrafi
gaya Diwani Jali
merupakan pengembangan gaya Diwani. Gaya penulisan
kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hafiz Usman, seorang
kaligrafer terkemuka Daulah Usmani di Turki. Anatomi
huruf Diwani Jali pada dasarnya mirip Diwani, namun
jauh lebih ornamental, padat, dan terkadang bertumpuk-
tumpuk. Berbeda dengan Diwani yang tidak
berharakat, Diwani Jali sebaliknya sangat melimpah.
Harakat yang melimpah ini lebih ditujukan untuk
keperluan dekoratif dan tidak seluruhnya berfungsi
sebagai tanda baca. Karenanya, gaya ini sulit dibaca
secara selintas. Biasanya, model ini digunakan untuk
72. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 72
aplikasi yang tidak fungsional, seperti dekorasi interior
masjid atau benda hias.
h. Farisi
Seperti tampak dari
namanya, kaligrafi gaya
Farisi dikembangkan
oleh orang Persia dan menjadi huruf resmi bangsa ini
sejak masa Dinasti Safawi sampai sekarang. Kaligrafi
Farisi sangat mengutamakan unsur garis, ditulis tanpa
harakat, dan kepiawaian penulisnya ditentukan oleh
kelincahannya mempermainkan tebal-tipis huruf dalam
'takaran' yang tepat. Gaya ini banyak digunakan
sebagai dekorasi eksterior masjid di Iran, yang biasanya
dipadu dengan warna-warni arabes.
i. Moalla
Walaupun belum cukup terkenal,
gaya kaligrafi Moalla merupakan gaya
yang tidak standar, dan tidak masuk
dalam buku panduan kaligrafi yang umum
beredar. Meski tidak begitu terkenal,
kaligrafi ini masih masuk dalam
daftar jenis-jenis kaligrafi dalam wikipedia
Arab, tergolong bagian kaligrafi jenis yang berkembang
di Iran. Kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hamid Ajami,
seorang kaligrafer kelahiran Teheran.
73. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 73
E. Metode Pembimbingan
Bagi Dosen pembimbing khat Al-Quran pada
praktikum mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam dan
konsentrasi jurnalistik maka mahasiswa perlu mengikuti
saran-saran pembimbing demi tercapaikan hasil yang
memuaskan. Metode membimbing pada prinsipnya
membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum atau
magang dalam bidang khat Al-Quran.
Praktikum khat Al-Quran ini dilaksanakan bersama
dengan mahasiswa sesuai dan juknis yang telah ditetap
oleh panitia praktikum di atas, maka bentuk-bentuk kerja
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengamati dan terlibat langsung dalam proses
penulisan khat Al-Quran.
2. Mengamati secara aktif, mahasiswa dalam
melakukan penulisan khat Al-Quran, mulai dari
pemilihan tinta dan jenis khat yang ditulis.
Langkah-langkah pembimbingan dapat diatur
tekniknya tetapi dalam buku panduan ini sangat normatif
sifanya seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
No Materi Bimbingan Indikator
Media :
1. Jenis Huruf Arab Memahami cara tulis kaligrafi Arab dengan
baik sesuai kaidah-kiadahnya.
2. Sejarah kaligrafi Mampu mendeskripsikan histografi kaligrafi
di Indonesia dan pekembangan kaligrafi di
dunia.
3. Bentuk-bentuk
kaligrafi
Mengetahui jenis-jenis kaligrafi dan teknik
menulisnya dengan baik sesuai kaidah yang
berlaku dalam hukum kaligrafi
4. Komposisi dan Tata lay outnya menarik dalam artian
74. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 74
keindahan tulisan menempatkan huruf dan pewarnaan yang
sesuai dengan estetika.
5 Komposisi warna Mahasiswa tahu cara pencapuran warna,
serta mampu meletakkan warna sesuai
dengan kekuatan dari masing-masing huruf
Arab.
6 Media yang
digunakan
Media yang digunakan unik , murah, mudah
didapatkan serta kompetible dengan cat
yang digunakan.
7 Durasi waktu yang
digunakan
Dapat menyelesaikan tepat pada waktunya
yang ditentukan oleh pembimbing khat Al-
Quran.
D. Persiapan Praktikum
1. Persiapan praktikum media dilakukan di jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah
dan Ushuluddin IAIN Ambon yang di koordinir
oleh panitia.
2. Melakukan registrasi/pendaftaran peserta
praktikum bagi mahasiswa yang mengambil mata
kuliah praktikum media pada panitia pendaftaran.
3. Menentukan jumlah dan mekanisme pembayaran
peserta praktikum.
4. Panitia menentukan lokasi tempat praktek
mahasiswa dan atau mahasiswa mencari lokasi
praktikum media secara mandiri yang di fasilitasi
oleh panitia.
5. Panitia melakukan pengelompokan mahasiswa
berdasarkan jumlah. Lokasi yang di pakai dan
kota yang diberikan pada tiap-tiap lokasi atau
lembaga.
75. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 75
6. Panitia menentukan Dosen pembimbing
praktikum (DPP) sesuai bidang keahliannya.
7. Panitia membuat proposal kegiatan untuk di
ajukan kepada fakultas, lembaga/instansi lokasi
praktikum dan pihak-pihak yang berkepentingan.
8. Pengurusan administrasi dan perijinan.
9. Menentukan standar penilaian sebagai wujud
indikator keberhsilan pelaksanaan praktikum
serta evaluasinya.
E. Pembekalan
1. Tujuan
Pertama, menciptakan kesiapan psikologi, fisik
dabn sarana pendukung kepada peserta praktikum
media akan hal-hal yang terkait dengan kegiatan
lapangan yang akan di jalani para peserta
praktikum. Kedua, memberikan tambahan
wawasan dan pengetahuan, terutama yang terkait
dengan praktikum media.
2. Materi dan Metode:
Materi yang diberikan dalam kegiatan
pembekalan ini adalah: praktikum media bagi
mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam fakultas Dakwah dan Ushuluddin,
pengenalan lembaga/lokasi praktikum media,
penyusunan rencan praktikum, pelaksanaan
praktikum, penyusunan laporan, dan evaluasi.
Metode yang digunakan untuk pembekalan
meliputi; cerama, dialog interaktif, dan lain-lain.
3. Tata Tertib Praktikum media:
Peserta wajib mengikuti pembekalan secara
intens (kehadiran, keseriusan, kesopanan, dan
lain-lain).
76. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 76
4. Waktu Pelaksanaan pelaksanaan praktikum
media dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juni 2011
Waktu : 09.00 Wib s/d selesai.
Tempat : Ruangan Pertemuan Lantai dua
Fakultas Dakwah dan
Ushuluddin
F. Pelaksanaan
a. Penerjunan
1) Penerjunan peserta kelokasi praktikum media
dilakukan secara serentak oleh panitia dan
atau berdasarkan permintaan dari lembaga
praktikum setelah mahasiswa mengikuti
pembekalan
2) Mahasiswa diserahkan oleh panitia praktikum
media (dosen pembimbing praktikum) kepada
lembaga tempat praktikum.
b. Penyusunan Rencana Praktikum Media
1) Setiap mahasiswa harus menyusun rencana
praktikum media yang sesuai dengan program
media baik cetak maupun elektronik.
2) Rencana praktikum media di buat dilokasi
praktek berdasarkan hasil temuan atau
pembicaraan dengan pihak lembaga.
3) Waktu untuk pembuatan rencana praktikum
media maksimal 1 (satu) minggu.
4) Rencana program praktikum media digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
praktikum.
c. Pelaksanaan Program Kerja
1) Dilakukan berdasarkan program kerja
praktikum media minimal 12 kali pertemuan.
77. Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 77
2) Menetapkan mekanisme pelaksanaan program
secara tepat dan terpadu (ada pihak-pihak
yang dilibatkan/membangun kebersamaan).
3) Bekerja secara terjadwal (sesuai dengan
jadwal yang ditentukan sebelumnya).
4) Berusaha mencapai tujuan dan target yang
telah ditetapkan dalam rencana program.
5) Memperhatikan dana, sarana dan prasarana
yang diperlukannya.
6) Mengadakan evaluasi proses untuk
mencermati melaksanakan (keberhasilan dan
hambatan yang di jumpainya).
d. Tata Tertib Dan Sanksi
1) Peserta praktikum Media Wajib melaksanakan
kegiatan dengan penuh tanggungjawab.
2) Peserta praktikum Media Wajib menjaga
akhlak dan nama baik almamater.
3) Peserta praktikum Media Wajib menggunakan
identitas diri atau jaket almamater.
4) Peserta praktikum media tidak diperkenankan
memakai sandal.
5) Peserta praktikum Media Wajib menyesuaikan
tatatertib dan ketentuan yang berlaku di
lembaga/tempat praktek.
6) Peserta praktikum Media Wajib menjalankan
tugas-tugas yang telah ditentukan panitia
praktikum melalui dosen pembimbing
praktikum (DPP) dan ketentuan yang dibuat
oleh lembaga tempat praktikum.
7) Peserta praktikum media harus membangun
keharmonisan hubungan dengan
lembaga/tempat praktek.