SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
TUGAS PRODUKSI TANAMAN OBAT DAN AROMATIK 
PENGARUH CEKAMAN DEFISIT AIR TERHADAP PEMBENTUKAN BAHAN AKTIF 
PADA PURWOCENG 
Disusun oleh: 
Novel Akbar Velayati 
Senin, 11. 00 WIB 
Kelas : E 
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 
FAKULTAS PERTANIAN 
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN 
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI 
MALANG 
2014
PENGARUH CEKAMAN DEFISIT AIR TERHADAP PEMBENTUKAN BAHAN AKTIF 
PADA PURWOCENG 
Purwoceng ( Pimpinella pruatjan ) merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia 
berkhasiat aprodisiak seperti pada tanaman ginseng dari Korea (Hernani dan Yuliani 1990; 
Balittro 2000; Anwar 2001). Jaringan akar purwoceng mengandung senya- wa turunan sterol, 
saponin dan alka- loida (Caropeboka dan Lubis 1975). Selain itu akar purwoceng juga 
mengandung saponin dan turunan senyawa kumarin yaitu senyawa bergapten, iso-bergapten 
yang ba- nyak digunakan dalam industri obat modern sebagai obat analgetika, anti piretika, 
sedativa, anthelmitika, anti fungi, antibakteri dan antikanker (Sidik et al . 1985 dalam Syahid et 
al . 2004). Saat ini permintaan simplisia aprodisiak oleh industri obat dan jamu tradisional sangat 
tinggi. Se- bagai gambaran, impor simplisia ginseng dari Korea dengan khasiat yang sama 
(sebagai bahan aprodi- siak) mencapai US$ 101,530 senilai 8,9 milyar rupiah pada tahun 2006 
(BPS 2006). 
Tanaman purwoceng hanya ditemukan pada habitat terbatas di dataran Dieng, Wonosobo, 
Jawa Te- ngah dan merupakan tanaman obat unggulan lokal masyarakat setempat (Rostiana e t al 
. 2003; Rahardjo 2005). Pengembangan dan pembudi- dayaannya masih terbatas karena belum 
tersedianya teknologi budi- daya, terutama teknik budidaya untuk meningkatkan kandungan se-nyawa 
aktif tanaman purwoceng, yang menentukan kualitasnya seba- gai tanaman obat. 
Setiap tahun daerah-daerah di Indonesia mengalami musim kema- rau yang dapat 
menyebabkan cekam- an lingkungan dan dapat berdampak negatif bagi tanaman. Cekaman ling-kungan 
dapat digunakan sebagai strategi untuk mengoptimalkan pro- duksi senyawa tertentu 
pada tanam- an. Faktor lingkungan seperti cekam- an defisit air dapat meningkatkan metabolit 
sekunder pada tanaman obat. Respon tanaman terhadap cekaman defisit air selain menurun- kan 
produktivitas, meningkatkan kadar K dan asam amino prolin, juga dapat meningkatkan produk 
meta- bolit sekunder. Pengaruh cekaman defisit air dalam meningkatkan aktivi- tas metabolisme 
sekunder, akan meningkatkan mutu dan khasiat obat simplisia tanaman. Kadar flavonoid daun 
tempuyung tertinggi (2,11%) apabila mendapat cekaman defisit air 60% KL (kapasitas lapang), 
selain itu kadar asam asiaticosid, asetic dan madecasic pada daun pegagan mak- simal masing-masing 
adalah 3,56, 1,42, dan 1,73% dicapai pada cekaman defisit air sebesar 53,9, 65,1, dan 
68,5% KL (Rahardjo et al 1999 dan 2000). Selain itu, Liu et all (2010) mendapatkan bahwa 
produksi bahan aktif tanshinon IIA pada akar tanaman obat Cina Salvia miltiorrhiza Bunge 
meningkat 76 dan 159% pada 50 dan 40% kapasitas lapang. Sam- pai saat ini, cekaman defisit 
air untuk meningkatkan mutu simplisia pur- woceng masih belum diketahui. Tujuan penelitian 
ini adalah untuk mengetahui pola hubungan an- tara cekaman defisit air dengan pembentukan 
bahan aktif penting pada purwoceng.
Fase pembentukan bahan aktif 
Sebanyak 10 tanaman diperlakukan cekaman defisit air dengan cara menghentikan 
pengairannya. Guna mendapatkan level cekaman yang meningkat, dilakukan perlakuan periode 
defisit air mulai kontrol (tanpa periode defisit air), 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, dan 24 hari periode 
defisit air yang diamati sampai 45 hari. Pemberian cekaman defisit air ini dilakukan pada saat 
tanaman berumur 3 BST, 5 BST, dan 7 BST. Pada saat pelaksanaan sampling kandungan bahan 
aktif, dilakukan pengukuran kadar air tanah (KAT) setiap tiga hari sekali secara gravimetri 
dengan asumsi bahwa perubahan bobot tanaman selama perlakuan cekaman defisit air diabaikan. 
Nilai KAT diduga dengan persamaan : 
Dimana : 
KATs = Kadar air tanah pada saat sampling 
Ws = Bobot riil tanah pada saat sampling 
Wd = Bobot kering tanah yang dicatat pada saat sampling 
Wo = Bobot riil tanah pada awal perlakuan cekaman defisit air 
Potensial air pada jaringan da- un tanaman diukur pada umur 5 dan 7 BST dengan 
menggunakan ”Pressure chamber”.
HASIL DAN PEMBAHASAN 
Fase pembentukan bahan aktif 
Perlakuan cekaman defisit air dengan penghentian pemberian air pada umur tanaman 3 
BST menyebabkan penurunan kadar air tanah. Pola penurunan kadar air tanah (KAT) mulai 
menurun tajam. 
Gambar . Perubahan kadar air tanah setelah perlakuan cekaman defisit air pada 3 BST . 
Pada 21 hari setelah perlakuan cekaman defisit air kadar air tanah pada perlakuan periode 
defisit air menurun tajam mencapai sekitar 30%. Pada lima dan tujuh BST, induksi cekaman 
defisit air dengan penghentian pemberian air, menghasilkan pola perkembangan defisit air tanah 
yang relatif sama. Pada lima BST, KAT menurun mencapai 17- 27% sedangkan pada tujuh BST 
mencapai 21-30% pada 21 hari setelah perlakuan cekaman defisit air. Sehingga pengamatan 
bahan aktif mulai dilakukan pada periode cekaman defisit air 21 hari. Minami et al . (1995) 
dalam Zhu e t al . (2009) mendapatkan bahwa satu bulan setelah cekaman defisit air terjadi 
peningkatan yang signifikan pada kandungan bahan aktif saikosaponin a, c, dan d dari tanaman 
Bupleurum falcatum L.
Gambar. Perubahan Kadar Air Tanah oleh penambahan periode cekaman pada 5 dan 7 
BST. 
Selain berdampak terhadap penurunan pertumbuhan tanaman, cekaman defisit air dapat 
mem- pengaruhi kandungan bahan aktif tanaman. Hasil pengamatan pengaruh perlakuan 
cekaman defisit air dengan penghentian pemberian air pada ta- naman purwoceng berumur tiga 
BST, terhadap kandungan bahan aktifnya ditunjukkan pada Tabel dibawah terdapat variasi dari 
nilai bahan aktif stigma- sterol, sitosterol, bergapten, dan saponin pada berbagai peningkatan 
level cekaman defisit air. Pada 21-24 hari periode cekaman defisit air menghasilkan kandungan 
stigma- sterol dan sitosterol tertinggi, diikuti oleh periode 33 hari cekaman defisit air. 
Kandungan saponin tertinggi dihasilkan dari perlakuan 21 hari periode cekaman defisit air, 
diikuti oleh 33 hari cekaman defisit air. Sedangkan pengaruh cekaman defisit air terhadap 
peningkatan kandungan bergapten dihasilkan pada level cekaman 
defisit air yang lebih lanjut yaitu perlakuan 33 hari periode cekaman defisit air. 
Perubahan status air dalam jaringan akibat cekaman defisit air menyebabkan variasi pada 
kandungan bahan aktif (steroid, saponin, dan bergapten) pada lima dan tujuh BST seperti terlihat 
pada Gambar 4. Trend perubahan kandungan bahan aktif oleh peningkatan daun bervariasi 
diantara jenis bahan aktif. Perubahan bahan aktif oleh perlakuan cekaman pada umur lima BST 
dan tujuh BST hanya konsisten pada bergapten dengan trend menurun seiring de- ngan kenaikan 
daun. Secara umum induksi cekaman defisit air dengan kisaran daun 5-12 Bar menghasil- kan 
peningkatan kandungan stigmasterol, sitosterol, total steroid, dan saponin tertinggi pada umur 
tujuh BST. Keseluruhan komponen bahan aktif meningkat seiring dengan pe- nambahan umur
tanaman. Kandungan bahan aktif pada umur tujuh BST meningkat 2 kali lipat dari nilai pada 
umur 5 BST. Hasil penelitian ini menunjuk- kan bahwa periode cekaman defisit air 21-38 hari 
berpengaruh pada kandungan bahan aktif penting pada purwoceng yakni steroid, saponin, dan 
bergapten , namun tidak menyebabkan kehilangan biomas secara berarti. Hasil ini 
mengindikasikan bahwa pemberian cekaman defisit air dapat memperbaiki mutu kandungan 
bahan aktif tanpa berpengaruh pada produksi ternanya, sehingga memungkinkan menghasilkan 
purwoceng yang tinggi produksi dan mutunya. Pemberian efek cekaman kekeringan level ringan 
sedang dengan daun antara 5-12 bar terbukti dapat memicu peningkatan bahan aktif steroid dan 
saponin. Sebaliknya untuk komponen bergapten, pemberian cekaman defisit air cenderung 
menurunkan kadarnya. Dengan demikian, perlu dilakukan pengaturan level cekaman defisit air 
yang tepat agar performan kan- dungan bahan aktif tersebut sesuai dengan yang diinginkan. 
Korelasi antara level status air jaringan dengan lamanya periode cekaman sangat tergantung pada 
kondisi iklim mikro saat perlakuan. Saat penelitian ini dilakukan, kondisi cuaca secara umum 
adalah banyak terjadi perawanan dengan suhu udara yang rendah. Hal ini menyebabkan 
evaporasi rendah dan perkembangan cekaman air tanah lambat, sehingga sampai pengering- an 
hari ke-38, nilai daun baru mencapai 15-24 bar. 
Tabel . Kandungan bahan aktif stigmasterol, sitosterol, bergapten dan saponin pada 
berbagai level cekaman defisit air (3 BST).
purwoceng pada umur tanaman 5 (A) dan 7 BST (B). 
KESIMPULAN 
Periode cekaman defisit air 21-38 hari berpengaruh terhadap kandungan bahan aktif 
steroid, saponin dan bergapten. Periode cekaman kekeringan selama 21-24 hari pada purwoceng 
berumur tiga bulan menghasilkan kandungan stig- masterol dan sitosterol tertinggi (0,43 dan 
ara 5-12 bar menghasilkan 
kan- dungan bahan aktif steroid dan saponin tertinggi (0,39 dan 0,27%) pada tujuh BST. 
Perlakuan cekaman defisit air pada lima BST dengan pengaturan ketersediaan air tanah setara 
60% kapasitas lapang meng- hasilkan bahan aktif stigmasterol dan sitosterol tertinggi, sedangkan 
kan- dungan tertinggi pada tujuh BST didapat dari perlakuan 60-70% kapa- sitas lapang. 
Peningkatan kandungan bahan aktif steroid dan saponin dapat dilakukan dengan pengurangan 
atau menghentikan pengairan pada per- tanaman purwoceng bebera-pa minggu sebelum panen 
(umur tanaman tujuh bulan).

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch (7)

MR CV SPRING 2015
MR CV SPRING 2015MR CV SPRING 2015
MR CV SPRING 2015
 
Pp no 78_2007
Pp no 78_2007Pp no 78_2007
Pp no 78_2007
 
Loi tieu dinh1
Loi tieu  dinh1Loi tieu  dinh1
Loi tieu dinh1
 
Proses pendaftaran-pindah-datang-penduduk
Proses pendaftaran-pindah-datang-pendudukProses pendaftaran-pindah-datang-penduduk
Proses pendaftaran-pindah-datang-penduduk
 
Profitable Projects for MSME under Make in India Program
Profitable Projects for MSME  under Make in India ProgramProfitable Projects for MSME  under Make in India Program
Profitable Projects for MSME under Make in India Program
 
Blue brain
Blue brainBlue brain
Blue brain
 
Perda 9 tahun 2014 retribusi
Perda 9 tahun 2014 retribusiPerda 9 tahun 2014 retribusi
Perda 9 tahun 2014 retribusi
 

Ähnlich wie Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng

Review Jurnal Solid-State Fermentation Teknik NAB
Review Jurnal Solid-State Fermentation Teknik NABReview Jurnal Solid-State Fermentation Teknik NAB
Review Jurnal Solid-State Fermentation Teknik NABUniversitas Airlangga
 
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...Repository Ipb
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...Asramid Yasin
 
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagungAnalisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagungTwiko Silandro Putra
 
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdf
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdfKualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdf
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdfDEBBYNURCHAIRUNNISA
 
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAMStudi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAMWinces Narko
 
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-20106 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010Risda moe
 
Buklet Sop Budidaya Udang
Buklet Sop Budidaya UdangBuklet Sop Budidaya Udang
Buklet Sop Budidaya UdangPixell Design
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayapadree_box
 
142729-ID-konsep-pengelolaan-sumber-daya-air-berke.pdf
142729-ID-konsep-pengelolaan-sumber-daya-air-berke.pdf142729-ID-konsep-pengelolaan-sumber-daya-air-berke.pdf
142729-ID-konsep-pengelolaan-sumber-daya-air-berke.pdfMSUBHAN13
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1PT. SASA
 
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...Aulia Rizqi
 
PROPOSAL K 3. FIKS.docx
PROPOSAL K 3. FIKS.docxPROPOSAL K 3. FIKS.docx
PROPOSAL K 3. FIKS.docxLubangkolik
 
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirLaporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirMelina Eka
 
7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdfRizkyNazty
 

Ähnlich wie Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng (20)

EKOHIDROLOGI.docx
EKOHIDROLOGI.docxEKOHIDROLOGI.docx
EKOHIDROLOGI.docx
 
Review Jurnal Solid-State Fermentation Teknik NAB
Review Jurnal Solid-State Fermentation Teknik NABReview Jurnal Solid-State Fermentation Teknik NAB
Review Jurnal Solid-State Fermentation Teknik NAB
 
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
jurnal1.pdf
jurnal1.pdfjurnal1.pdf
jurnal1.pdf
 
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...
 
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagungAnalisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
Analisis efisiensi Irigasi tetes dengan air irigasi tanaman jagung
 
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdf
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdfKualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdf
Kualitas_air_minum_isi_ulang_pada_depot_air_minum_ (1).pdf
 
Zaki ppt,
Zaki ppt,Zaki ppt,
Zaki ppt,
 
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAMStudi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
 
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-20106 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
 
Limbah tekstil
Limbah tekstilLimbah tekstil
Limbah tekstil
 
Buklet Sop Budidaya Udang
Buklet Sop Budidaya UdangBuklet Sop Budidaya Udang
Buklet Sop Budidaya Udang
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidaya
 
142729-ID-konsep-pengelolaan-sumber-daya-air-berke.pdf
142729-ID-konsep-pengelolaan-sumber-daya-air-berke.pdf142729-ID-konsep-pengelolaan-sumber-daya-air-berke.pdf
142729-ID-konsep-pengelolaan-sumber-daya-air-berke.pdf
 
Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1Ekosistem danau 1
Ekosistem danau 1
 
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...
Laporan Percobaan Pengaruh Faktor Jenis Air Terhadap Pertumbuhan & Perkembang...
 
PROPOSAL K 3. FIKS.docx
PROPOSAL K 3. FIKS.docxPROPOSAL K 3. FIKS.docx
PROPOSAL K 3. FIKS.docx
 
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirLaporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
 
7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf7423-27419-1-PB.pdf
7423-27419-1-PB.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 

Pengaruh cekaman defisit air terhadap pembentukan bahan aktif pada purwoceng

  • 1. TUGAS PRODUKSI TANAMAN OBAT DAN AROMATIK PENGARUH CEKAMAN DEFISIT AIR TERHADAP PEMBENTUKAN BAHAN AKTIF PADA PURWOCENG Disusun oleh: Novel Akbar Velayati Senin, 11. 00 WIB Kelas : E UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2014
  • 2. PENGARUH CEKAMAN DEFISIT AIR TERHADAP PEMBENTUKAN BAHAN AKTIF PADA PURWOCENG Purwoceng ( Pimpinella pruatjan ) merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia berkhasiat aprodisiak seperti pada tanaman ginseng dari Korea (Hernani dan Yuliani 1990; Balittro 2000; Anwar 2001). Jaringan akar purwoceng mengandung senya- wa turunan sterol, saponin dan alka- loida (Caropeboka dan Lubis 1975). Selain itu akar purwoceng juga mengandung saponin dan turunan senyawa kumarin yaitu senyawa bergapten, iso-bergapten yang ba- nyak digunakan dalam industri obat modern sebagai obat analgetika, anti piretika, sedativa, anthelmitika, anti fungi, antibakteri dan antikanker (Sidik et al . 1985 dalam Syahid et al . 2004). Saat ini permintaan simplisia aprodisiak oleh industri obat dan jamu tradisional sangat tinggi. Se- bagai gambaran, impor simplisia ginseng dari Korea dengan khasiat yang sama (sebagai bahan aprodi- siak) mencapai US$ 101,530 senilai 8,9 milyar rupiah pada tahun 2006 (BPS 2006). Tanaman purwoceng hanya ditemukan pada habitat terbatas di dataran Dieng, Wonosobo, Jawa Te- ngah dan merupakan tanaman obat unggulan lokal masyarakat setempat (Rostiana e t al . 2003; Rahardjo 2005). Pengembangan dan pembudi- dayaannya masih terbatas karena belum tersedianya teknologi budi- daya, terutama teknik budidaya untuk meningkatkan kandungan se-nyawa aktif tanaman purwoceng, yang menentukan kualitasnya seba- gai tanaman obat. Setiap tahun daerah-daerah di Indonesia mengalami musim kema- rau yang dapat menyebabkan cekam- an lingkungan dan dapat berdampak negatif bagi tanaman. Cekaman ling-kungan dapat digunakan sebagai strategi untuk mengoptimalkan pro- duksi senyawa tertentu pada tanam- an. Faktor lingkungan seperti cekam- an defisit air dapat meningkatkan metabolit sekunder pada tanaman obat. Respon tanaman terhadap cekaman defisit air selain menurun- kan produktivitas, meningkatkan kadar K dan asam amino prolin, juga dapat meningkatkan produk meta- bolit sekunder. Pengaruh cekaman defisit air dalam meningkatkan aktivi- tas metabolisme sekunder, akan meningkatkan mutu dan khasiat obat simplisia tanaman. Kadar flavonoid daun tempuyung tertinggi (2,11%) apabila mendapat cekaman defisit air 60% KL (kapasitas lapang), selain itu kadar asam asiaticosid, asetic dan madecasic pada daun pegagan mak- simal masing-masing adalah 3,56, 1,42, dan 1,73% dicapai pada cekaman defisit air sebesar 53,9, 65,1, dan 68,5% KL (Rahardjo et al 1999 dan 2000). Selain itu, Liu et all (2010) mendapatkan bahwa produksi bahan aktif tanshinon IIA pada akar tanaman obat Cina Salvia miltiorrhiza Bunge meningkat 76 dan 159% pada 50 dan 40% kapasitas lapang. Sam- pai saat ini, cekaman defisit air untuk meningkatkan mutu simplisia pur- woceng masih belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola hubungan an- tara cekaman defisit air dengan pembentukan bahan aktif penting pada purwoceng.
  • 3. Fase pembentukan bahan aktif Sebanyak 10 tanaman diperlakukan cekaman defisit air dengan cara menghentikan pengairannya. Guna mendapatkan level cekaman yang meningkat, dilakukan perlakuan periode defisit air mulai kontrol (tanpa periode defisit air), 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, dan 24 hari periode defisit air yang diamati sampai 45 hari. Pemberian cekaman defisit air ini dilakukan pada saat tanaman berumur 3 BST, 5 BST, dan 7 BST. Pada saat pelaksanaan sampling kandungan bahan aktif, dilakukan pengukuran kadar air tanah (KAT) setiap tiga hari sekali secara gravimetri dengan asumsi bahwa perubahan bobot tanaman selama perlakuan cekaman defisit air diabaikan. Nilai KAT diduga dengan persamaan : Dimana : KATs = Kadar air tanah pada saat sampling Ws = Bobot riil tanah pada saat sampling Wd = Bobot kering tanah yang dicatat pada saat sampling Wo = Bobot riil tanah pada awal perlakuan cekaman defisit air Potensial air pada jaringan da- un tanaman diukur pada umur 5 dan 7 BST dengan menggunakan ”Pressure chamber”.
  • 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Fase pembentukan bahan aktif Perlakuan cekaman defisit air dengan penghentian pemberian air pada umur tanaman 3 BST menyebabkan penurunan kadar air tanah. Pola penurunan kadar air tanah (KAT) mulai menurun tajam. Gambar . Perubahan kadar air tanah setelah perlakuan cekaman defisit air pada 3 BST . Pada 21 hari setelah perlakuan cekaman defisit air kadar air tanah pada perlakuan periode defisit air menurun tajam mencapai sekitar 30%. Pada lima dan tujuh BST, induksi cekaman defisit air dengan penghentian pemberian air, menghasilkan pola perkembangan defisit air tanah yang relatif sama. Pada lima BST, KAT menurun mencapai 17- 27% sedangkan pada tujuh BST mencapai 21-30% pada 21 hari setelah perlakuan cekaman defisit air. Sehingga pengamatan bahan aktif mulai dilakukan pada periode cekaman defisit air 21 hari. Minami et al . (1995) dalam Zhu e t al . (2009) mendapatkan bahwa satu bulan setelah cekaman defisit air terjadi peningkatan yang signifikan pada kandungan bahan aktif saikosaponin a, c, dan d dari tanaman Bupleurum falcatum L.
  • 5. Gambar. Perubahan Kadar Air Tanah oleh penambahan periode cekaman pada 5 dan 7 BST. Selain berdampak terhadap penurunan pertumbuhan tanaman, cekaman defisit air dapat mem- pengaruhi kandungan bahan aktif tanaman. Hasil pengamatan pengaruh perlakuan cekaman defisit air dengan penghentian pemberian air pada ta- naman purwoceng berumur tiga BST, terhadap kandungan bahan aktifnya ditunjukkan pada Tabel dibawah terdapat variasi dari nilai bahan aktif stigma- sterol, sitosterol, bergapten, dan saponin pada berbagai peningkatan level cekaman defisit air. Pada 21-24 hari periode cekaman defisit air menghasilkan kandungan stigma- sterol dan sitosterol tertinggi, diikuti oleh periode 33 hari cekaman defisit air. Kandungan saponin tertinggi dihasilkan dari perlakuan 21 hari periode cekaman defisit air, diikuti oleh 33 hari cekaman defisit air. Sedangkan pengaruh cekaman defisit air terhadap peningkatan kandungan bergapten dihasilkan pada level cekaman defisit air yang lebih lanjut yaitu perlakuan 33 hari periode cekaman defisit air. Perubahan status air dalam jaringan akibat cekaman defisit air menyebabkan variasi pada kandungan bahan aktif (steroid, saponin, dan bergapten) pada lima dan tujuh BST seperti terlihat pada Gambar 4. Trend perubahan kandungan bahan aktif oleh peningkatan daun bervariasi diantara jenis bahan aktif. Perubahan bahan aktif oleh perlakuan cekaman pada umur lima BST dan tujuh BST hanya konsisten pada bergapten dengan trend menurun seiring de- ngan kenaikan daun. Secara umum induksi cekaman defisit air dengan kisaran daun 5-12 Bar menghasil- kan peningkatan kandungan stigmasterol, sitosterol, total steroid, dan saponin tertinggi pada umur tujuh BST. Keseluruhan komponen bahan aktif meningkat seiring dengan pe- nambahan umur
  • 6. tanaman. Kandungan bahan aktif pada umur tujuh BST meningkat 2 kali lipat dari nilai pada umur 5 BST. Hasil penelitian ini menunjuk- kan bahwa periode cekaman defisit air 21-38 hari berpengaruh pada kandungan bahan aktif penting pada purwoceng yakni steroid, saponin, dan bergapten , namun tidak menyebabkan kehilangan biomas secara berarti. Hasil ini mengindikasikan bahwa pemberian cekaman defisit air dapat memperbaiki mutu kandungan bahan aktif tanpa berpengaruh pada produksi ternanya, sehingga memungkinkan menghasilkan purwoceng yang tinggi produksi dan mutunya. Pemberian efek cekaman kekeringan level ringan sedang dengan daun antara 5-12 bar terbukti dapat memicu peningkatan bahan aktif steroid dan saponin. Sebaliknya untuk komponen bergapten, pemberian cekaman defisit air cenderung menurunkan kadarnya. Dengan demikian, perlu dilakukan pengaturan level cekaman defisit air yang tepat agar performan kan- dungan bahan aktif tersebut sesuai dengan yang diinginkan. Korelasi antara level status air jaringan dengan lamanya periode cekaman sangat tergantung pada kondisi iklim mikro saat perlakuan. Saat penelitian ini dilakukan, kondisi cuaca secara umum adalah banyak terjadi perawanan dengan suhu udara yang rendah. Hal ini menyebabkan evaporasi rendah dan perkembangan cekaman air tanah lambat, sehingga sampai pengering- an hari ke-38, nilai daun baru mencapai 15-24 bar. Tabel . Kandungan bahan aktif stigmasterol, sitosterol, bergapten dan saponin pada berbagai level cekaman defisit air (3 BST).
  • 7. purwoceng pada umur tanaman 5 (A) dan 7 BST (B). KESIMPULAN Periode cekaman defisit air 21-38 hari berpengaruh terhadap kandungan bahan aktif steroid, saponin dan bergapten. Periode cekaman kekeringan selama 21-24 hari pada purwoceng berumur tiga bulan menghasilkan kandungan stig- masterol dan sitosterol tertinggi (0,43 dan ara 5-12 bar menghasilkan kan- dungan bahan aktif steroid dan saponin tertinggi (0,39 dan 0,27%) pada tujuh BST. Perlakuan cekaman defisit air pada lima BST dengan pengaturan ketersediaan air tanah setara 60% kapasitas lapang meng- hasilkan bahan aktif stigmasterol dan sitosterol tertinggi, sedangkan kan- dungan tertinggi pada tujuh BST didapat dari perlakuan 60-70% kapa- sitas lapang. Peningkatan kandungan bahan aktif steroid dan saponin dapat dilakukan dengan pengurangan atau menghentikan pengairan pada per- tanaman purwoceng bebera-pa minggu sebelum panen (umur tanaman tujuh bulan).