SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 46
Peran Pertanian Keluarga dalam
Menjamin Kedaulatan Pangan
dan Mengentaskan Kemiskinan
Oleh: SYAHYUTI
Jakarta - 4 Juli 2014
Peran Pertanian Keluarga dalam
Menjamin Kedaulatan Pangan
dan Mengentaskan Kemiskinan
Oleh: SYAHYUTI
Jakarta - 4 Juli 2014
1
• Tahun 2014 adalah International Year of Family Farming” (IYFF)
• Tujuannya adalah = to reposition family farming at the centre of
agricultural, environmental and social policies in the national agendas by
identifying gaps and opportunities to promote a shift towards a more
equal and balanced development.
• to defend and strengthen Family Farming as a viable alternative to
eradicate the hunger, malnutrition and poverty suffered by 1000 million
people worldwide.
• Kegiatan 2014 IYFF 2014 = Promosi, diskusi, dan kerjasama di level
nasional, regional, dan global; untuk meningkatkan kesadaran dan
pemahaman tentang tantangan yang dihadapi oleh smallholders dan
mencari cara EFEKTIF untuk MENDUKUNG family farmers.
• IYFF didukung oleh World Rural Forum dan 360 NGO sedunia
• Bagaimana di Indonesia?
2
Berbagai istilah yang “selaras” dengan
Family Farming:
1. peasant (vs farmer)
2. Petani kecil (vs petani besar)
3. Bertani sebagai way of life (vs bertani sebagai
bisnis
4. Petani gurem (vs petani luas)
5. Pertanian agroekologi (vs agribisnis)
6. Pertanian rakyat (vs pertanian kapitalis)
7. Dll
3
Apa sih Family farming (“Pertanian Keluarga”) ?
• a farm owned and operated by family
• Menurut USDA: family farm = memproduksi untuk
dijual, memproduksi cukup untuk kebutuhan keluarga
dan usahatani, TK dari dalam keluarga dan dari luar
(hired labor).
• Di AS : 98 persen adalah family farms
• FAO: family farming = “form of organizing crop and
forest production as well as fishery, livestock raising,
and aquaculture, which is managed and directed by a
family, which mainly depends on family labor of both
women and men. The family and the holding are
linked, co-evolve, and combine economic,
environmental, reproductive, social, and cultural
functions.” 4
Apakah memang “Family Farming”
yang menjadi konteks perjuangan
petani Indonesia ?
5
Posisi konsep “Family Farming” dan
“Small Farmer”
6
Seluruh USAHA PERTANIAN
Perusahaan
Pertanian Pertanian KELUARGA
Pert keluarga skala
sedang/besar
Pert keluarga
SMALL FARMER
Sisi-Sisi Positif Pertanian Keluarga
(Alejandro Asin http://www.astc.org/...)
1. Family farming feeds the world. 70 persen pangan dunia
diproduksi oleh family farmers. Small farms more productive (in
terms of output per unit of land and energy use).
2. Family farming generates well being. 40 persen rumah tangga
dunia bergantung kepada family farming. Dari 3 milyar penduduk
desa di negara berkembang, sebanyak 2,5 milyar bekerja di
pertanian.
3. Combats poverty. Pertumbuhan GDP dari pertanian mampu
mengurangi kemiskinan dua kali lebih banyak dibanding sektor
lain (World Bank).
4. Family farming protects biodiversity and the
environment. (source of genetic diversity, uses seed varieties and
livestock breeds well adapted to various environments, use of
agroecological and traditional techniques, supporting the healthy
functioning of ecosystems, more resilient to the impacts of
climate change, contributes to maintaining the population in rural
areas and preserving historic cultural values).
7
Petani Kecil penting:
• Pidato Dirjen FAO pada The World Food Day -
16 Oktober 2012 = “Small-Scale Farmers As A
Key To Feeding The World”.
• Laporan PBB = “Small Farmer Feed The
World”.
• Kelahiran UU No19 - 2013 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Petani =
bahwa selama ini petani belum memperoleh
perlindungan yang semestinya.
8
Siapa kah “petani kecil” ?
• petani gurem (peasant), petani kecil (small farmer), buruh tani
tanpa tanah (landless laborers), pertanian keluarga (family
farming), dll
• nelayan (fisherfolk), kelompok berburu-meramu (hunter and
gatherer), kelompok penggembala (pastoralists)
• Magna Carta of Small Farmers (Filipina), smallholder = “as natural
persons dependent on small-scale subsistence farming as their
primary source of income”.
• Pasal 4 = “…natural persons dependent on small-scale subsistence
farming as their primary source of income and whose sale, barter
or exchange of agricultural products do not exceed a gross value of
One hundred eighty thousand pesos (P180,000) per annum based
on 1992 constant prices”.
9
Batasan petani kecil:
• Land Bank of the Philippines, petani kecil = petani
yg menguasai lahan < 5 ha.
• Dalam laporan “Empowering Smallholder
Farmers In Markets (ESFIM) Philippines Country
Paper”, petani kecil = penguasaan < 2 ha
• Thapa (2009) dan World Bank (2003) =
menguasai lahan di bawah 2 ha.
• Asian Farmers Association (AFA) = maksimal 3 ha
untuk lowland dan 10 ha untuk upland
10
Di Indonesia:
• Tidak dikenal istilah “petani kecil” secara
resmi
• Dalam literatur ilmiah = ada istilah petani
gurem, petani tuna kisma, dan buruh tani
• Pendekatan teknis-finansial telah
meminggirkan aspek humanity pertanian
• Petani adalah SDM = alat produksi
• Era Revolusi Hijau, petani dipinggirkan dengan
pendekatan “dipaksa, terpaksa, biasa”
11
Batasan “petani” di Indonesia:
• Dalam KBBI, petani = orang yang mata pencahariannya
bercocok tanam (terutama buruh tani dan petani
penggarap) (= luas).
• SP 1963, petani di bawah 1000 m2 = bukan petani
(=sempit).
• SP 2003, RT pertanian = rumah tangga yang mengusahakan
lahan untuk berbagai kegiatan budidaya atau bukan
pengguna lahan namun memanfaatkan produk pertanian
dalam usahanya (penangkaran, memungut hasil hutan),
serta berusaha di bidang jasa pertanian (=luas)
• SP 2013, RT petanian = rumah tangga yang salah satu atau
lebih anggota rumah tangganya memelihara
tanaman/ternak/ikan baik untuk tujuan usaha maupun
tidak (=sempit).
12
• UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, petani =
warga negara Indonesia perseorangan dan/atau
beserta keluarganya yang melakukan usaha tani di
bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
dan/atau peternakan (=sempit)
• Permentan No. 273/ 2007 tentang Pedoman
Pembinaan Kelembagaan Petani. dan UU No. 16/2006
tentang penyuluhan, petani = perorangan warga
negara Indonesia beserta keluarganya atau korporasi
yang mengelola usaha di bidang pertanian, wanatani,
minatani, agropasture, penangkaran satwa dan
tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang
meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri,
pemasaran, dan jasa penunjang.
• UU No. 12/ 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman =
tidak ada batasan tentang petani.
13
Persepsi terhadap petani di Indonesia:
• Petani berada dalam format relasi “negara-
rakyat”
• Basis petani adalah komoditas (petani pangan,
petani hortikultura, pekebun, peternak, dst)
• Petani lemah, di bawah, kurang berpengetahuan,
sehingga perlu diberdayakan
• Kedaulatan petani atas pengetahuan rendah
• Semua pengetahuan berasal dari luar dan atas
petani
• Perlindungan bagi pengetahuan yang dimiliki
petani belum ada.
14
Kondisi Pertanian keluarga di
Indonesia
15
Jumlah RT pertanian berdasarkan luas penguasaan
lahan (juta RT):
Luas
pengusaan
lahan (ha/RT)
1983 1993 2003
<0,5 6.4 10.6 14.0
0,5-0,9 3.7 4.3 4.6
1-1,9 2.9 3.1 3.5
>2,0 2.2 1.6 2.8
Jumlah 17.1 21.1 24.9
16
Gejala guremisasi:
Tahun Jumlah RT
pertanian
(juta)
Total lahan
yg dikuasai
(000 ha)
Rata-rata
penguasaan
(ha/RT)
1983 1.2 63.7 0.05
1993 1.6 83.0 0.05
2003 4.3 96.3 0.02
17
Hasil Sensus Pertanian 2013:
2003 2013 Perubahan (%)
RT petani gurem 19.015.051 14.248.870 Turun 25,0 %
RT usaha pertanian
pengguna lahan
30.419.582 25.751.266 Turun 15,4 &
RT usaha pertanian 31.232.184 26.135.469 Turun 16,3 %
Perusahaan
pertanian
4.011 5.486 Naik 36,8 %
18
Batasan dalam ST 2013:
• RT Petani Gurem = RT pertanian pengguna lahan dengan penguasaan < 0,5 ha
(mencakup lahan pertanian dan lahan bukan pertanian), RT budidaya ikan,
penangkapan ikan, pemungutan hasil hutan, penangkapan satwa liar, dan jasa
pertanian bukan pengguna lahan.
• RT Usaha Pertanian = adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota
rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atau
seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi
hasil, atau milik orang lain dengan menerima upah, dalam hal ini termasuk jasa
pertanian.
• RT Usaha Pertanian Pengguna Lahan = RT usaha pertanian yang melakukan
satu atau lebih kegiatan usaha tanaman padi, palawija, hortikultura,
perkebunan, kehutanan, peternakan, budidaya ikan/biota lain di kolam air
tawar/tambak air payau, dan penangkaran satwa liar.
• Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum = adalah setiap bentuk usaha yang
menjalankan jenis usaha di sektor pertanian yang bersifat tetap, terus menerus
yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang pendirian perusahaan
dilindungi hukum atau izin dari instansi yang berwenang minimal pada tingkat
kabupaten/kota, untuk setiap tahapan kegiatan budidaya pertanian seperti
penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan pemanenan. Contoh: PT, CV,
Koperasi, Yayasan, SIP Pemda
19
Guremisasi dan ketimpangan berlanjut:
Luas penguasaan
(ha/RT)
2003 2013 Perubahan (%)
<0,1 9.4 4.3 -53.8
1-1,9 3.6 3.6 -1.5
2-4,9 6.8 6.7 -1.2
5-9,9 4.8 4.6 -4.8
10,19,9 3.7 3.7 1.0
20-19,9 1.7 1.6 -3.3
>30 1.3 1.6 22.8
Jumlah 31.2 26.1 -16.3
Jumlah RT usaha pertanian berdasarkan luas penguasaan lahan (juta RT)
20
Mengapa petani berkurang?
1. Perbedaan batasan antar sensus pertanian
2. Petani lari ke luar sektor pertanian, karena tidak
ekonomis dan tidak mencukupi untuk
kesejahteraan keluarga
3. Menjadi buruh tani belaka (tidak mengelola
lahan sendiri, tidak menyewa dan tidak
menyakap lahan orang lain)
4. Konversi lahan pertanian
21
Perbedaan ST 2003 vs 2013:
2003 2013
Unit Pencacahan Seluruh RT yang ada kegiatan
pertanian
Hanya RT biasa, yakni RT
yang melakukan kegiatan
pertanian dengan tujuan untuk
usaha (dijual/ditukar).
Konsep Rumah
Tangga Pertanian
RT yang melakukan kegiatan
pertanian dengan tujuan untuk dijual
dan memenuhi Batas Minimal
Usaha yang ditetapkan
RT pertanian tidak
menggunakan Batas Minimal
Usaha
Populasi Komoditi
Pertanian
Seluruh populasi dari RT pertanian
baik yg diusahakan maupun tidak
Hanya mencakup populasi RT
usaha pertanian (sebagian atau
seluruh hasilnya untuk
dijual/ditukar)
22
Karakter pertanian kecil:
• penguasaan lahan sempit
• penggunaan input rendah dan lokal (mandiri)
• ramah lingkungan
• indeks pertanaman tinggi (multicropping dan
intercropping)
• lebih intensif dan diverisifikatif
• Produksi terbatas
• lebih adaptif dan pejal, berkelanjutan
• menjamin keragaman hayati
23
Peran pertanian kecil:
• Untuk mengikis kemiskinan, kelaparan, dan
degradasi lingkungan
• Mampu memberi pangan dunia
• Dengan menerima dan menyadari kehadiran
mereka dengan karakter sosiokultural yang
khas, akan menjamin pemenuhan pangan
bagi mereka yang sekaligus akan membantu
MEA mencapai ketahanan pangan.
24
Kebijakan terhadap petani kecil selama ini:
• “petani kecil” (small farmer) agak tersingkirkan
dari kebijakan pembangunan pemerintah selama
ini.
• Kalangan yang pro kepada usaha besar komersial
= ingin petani kecil “hilang”
• Penerapan teknologi yang rendah = aib kultural
• Belum memadainya pemahaman, rendahnya
pemihakan, dan perlakuan yang kurang adil
kepada petani kecil (“anti-small farm policies”).
• Ini akan melemahkan ketahanan pangan di Asean
25
Kondisi agraria petani kecil :
• Di Indonesia, swasembada tidak otomatis
menjamin kesejahteraan petani. Mata rantai
yang putus adalah penguasaan lahan.
• Laporan “Landless ASEAN Peasants
Threatened by Starvation” oleh Asian Forum
For Human Rights And Development = petani
Asean terancam kelaparan, karena
memproduksi tanaman untuk ekspor.
26
Akses pasar sulit:
• Akses terhadap pasar sangat terbatas.
• perubahan pada pasar dan produk pertanian,
kompetisi juga semakin ketat
• Laporan “Empowering Smallholder Farmers In
Markets (Esfim) Philippines Country Paper” =
petani kecil dikuasai pedagang, kekurangan
informasi pasar, lemahnya modal dan
dukungan pasca panen, distorsi, pasar tidak
efisien
27
Organisasi petani:
Lingkungan kelembagaan yang dihadapi:
• Indonesia = pendekatan organisasi yang
dijalankan merupakan bentuk alat kekuasaan
pemerintah kepada rakyatnya.
• Bourgeois (2003) =“During the Soeharto Era,
there was no room for the development of
organizations that were not under the control of
the government. The government considered all
organizations at the village level (in particular
kelompok Tani, and KUD cooperatives) as
instruments in policy implementation”
• Setiap organisasi di desa tunduk pada kekuasaan
atas-desa (power compliance) 28
Kondisi organisasi:
Studi ASIADHRRA dan AGRITERRA (2002) di Indonesia, Jepang, Korea
Selatan, Malaysia, Thailand, Vietnam and Filipina (19 organisasi petani):
• Organisasi lemah dalam pengetahuan dan keterampilan pengurus dan
anggotanya
• lemah secara politik di level nasional dan lokal.
• Masing-masing organisasi telah mampu mengembangkan
kemampuannya yang khas disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi di
tiap negara.
• Meskipun berskala nasional, namun masih lemah dalam manajemen
dan sistem.
• Di Malaysia ada organisasi NASH yang beranggotakan petani mencakup
petani karet, sawit dan kakao.
• AFA (Asian Farmers’ Association) berdiri tahun 2002.
• Visi AFA: (1) kemandirian, pendidikan, kesehatan dan membebaskan
dari kelaparan dan kemiskinan, (2) akses lahan, sumberdaya lain , (3)
akses kepada pasar yang adil, (4) teknologi ramah lingkungan, dan (5)
membantu petani berpartisipasi dalam proses politik dll 29
Tahap dan pokok perhatian Justifikasi Bentuk kebijakan
1. Productivity and Equity (1950-an)
Kesetaraan dan produktivitas Agenda kebangsaan, dekolonialisasi, kemakmuran rakyat),
menghadang komunisme. Inverse Relationship (IR) theory ,
produktivitas = out put per area of land
Land to the tiller, land
reform “from below” and
“from above”
2. Productivity without Equity (1960-an)
peningkatan produktivitas dan
modernisasi pertanian
dicapai melalui technological change tanpa structural change
State-led developmentalism (negara dalam rekayasa sosial,
penyediaan subsidi dan kredit, serta pengaturan harga dan
pasar)
Liberalisasi pasar finansial dan perdagangan
Revolusi Hijau
3. Liberalisation and efficiency (1980-qn)
efisiensi pasar dan deregulasi Pasar akan mengefisienkan seluruh mekanisme Market-based land reform
Land administration
Land titling (sertifikasi lahan)
4. Commercial Smallholders (abad 21)
inkorporasi smallholders ke
dalam mata rantai nilai global
-Kosep scale and linkages
-kontrak antara smallholders dan perusahaan agribisnis
-Contract farming
-inti-plasma
-kemitraan bisnis
-Visi neoliberal “transisi
agraria” (World Development
Report 2008)
Historik tahapan kebijakan mengenai Smallholders
30
Berbagai hasil Riset PSEKP:Berbagai hasil Riset PSEKP:
31
• Studi Susilowati et al. (2008):
– Partisipasi kerja RTP bergeser dari kegiatan usahatani
ke nonpertanian.
– Pekerja muda berpendidikan tinggi dan petani berlahan
sempit bekerja campuran (pertanian + nonpertanian)
– Petani berpendidikan rendah banyak menjadi buruh
tani
– fenomena “aging farmer”
• Studi Kustiari et al. (2008):
– Pendapatan sektor pertanian dan sektor nonpertanian
berkorelasi rendah, kecuali bagi petani yang berlahan
luas (>1 ha), karena hasil dari pertanian diinvestasikan
ke sektor nonpertanian.
– Pendapatan usaha tani adalah sumber pendapatan
dominan petani sayur
– Buruh tani rata-rata bekerja hanya 100 hari/tahun.
32
• Studi Susilowati et al., 2009) untuk petani pekebun:
– tingkat partisipasi kerja keluarga = 66,9 %, tertinggi pada
petani tebu dan terendah pada petani kakao.
– Pertanian merupakan sumber pekerjaan utama = menyerap
77,4 persen kesempatan kerja di perdesaan
– Pangsa pendapatan pertanian = 43-80 % terhadap pendapatan
RT.
• Rusastra et al. (2004):
– Tidak dijumpai konvergensi upah antarsektor (pertanian,
manufktur, dan jasa) dan wilayah.
– Pasar tenaga kerja ditentukan oleh akses ekonomi wilayah,
jenis komoditas yang diusahakan, dan dinamika kelembagaan
lokal.
– Dinamika kelembagaan sistem pengupahan menunjukkan
kecenderungan pergeseran ke sistem borongan dan harian.
– Sistem pengupahan semakin formal
– Masuk pasar tenaga kerja pertanian tetap bersifat terbuka.
33
• Studi Malian et al. (2004):
- Selama 1975-2000 = telah terjadi kesenjangan upah
antara RT pertanian dan nonpertanian.
-Luasan kepemilikan lahan semakin menurun
-Petani penyakap semakin bertambah
-Selama periode 1985-2003 = perubahan pangsa
pekerja sektor pertanian relatif kecil (berkisar antara
40-55 %).
• Penelitian Saliem et al. (2005):
-peningkatan kompensasi tenaga kerja di sektor
pertanian sangat kecil dan lebih rendah dari sektor
lain (total gaji dan upah dibagi dengan jumlah
tenaga kerja yang diserap) 34
• Penelitian Irawan et al. (2007):
– Alokasi tenaga kerja kegiatan usahatani = 30-40 %,
sisanya untuk usaha nonpertanian.
– Upah borongan (60 persen) lebih mendominasi
dibanding upah harian dan sambatan.
– Sumbangan pendapatan RT dari pertanian = 59-98 %.
• Penelitian Lokollo et al. (2007):
- Sumbangan pendapatan dari pertanian = 60,49
persen.
- Jumlah petani menurun, tapi buruh tani dan
kegiatan nonpertanian meningkat.
- Tanaman pangan lebih banyak menyerap TK
- Kalangan usia muda kurang tertarik bekerja di
sektor pertanian
- pekerja usia lanjut cenderung meningkat.
35
Pertanian Keluarga Ke DEPAN
36
Persepsi dan Harapan terhadap Pertanian
Keluarga:
• Family Farming = our alternative for the future
• Family Farming = feeding the world, caring for
the earth
• Family farming = be a key factor in the UN’s Zero
Hunger Challenge and the UN post-2015
Sustainable Development Goals
• Family Farming = combating poverty, achieving
food security, and attaining a vibrant rural
society, based on respect for the environment
and biodiversity.
37
Kondisi yang dihadapi
(http://www.ruralforum.net/...)
1. Keberadaan pertanian keluarga dipengaruhi oleh krisis
pangan, finansial, dan bahan bakar; serta perubahan iklim
2. Kebijakan yang dibuat belum sesuai kebutuhan pertanian
keluarga
3. Model ekonomi dan kebijakan pemerintah merugikan
pertanian keluarga
4. Ancaman land grabbing terhadap pertanian dan keluarga
dan produksi pangan berkelanjutan.
5. Lahan pertanian keluarga (smallholders, indigenous
communities, and shepherds) diakuisisi untuk tenaman
ekspor
6. Lemah akses dan kontrol pasar, serta posisi tawar
7. Peranan perempuan sangat vital pada pertanian yang 38
Kondisi PEREMPUAN dalam Pertanian Keluarga:
1. Women farmers play a vital role in producing as well as providing
food for their families and their communities.
2. They are custodians of the environment as well as of the more
traditional, less intensive farming and input-efficient techniques.
3. They are leaders in natural and genetic conservation efforts from
seed selection to planting, harvesting, storage, and processing.
4. Their contributions are undercounted and most agricultural
policies and programs are not sensitive to women farmers’ needs.
5. Women lack access to and control over land, access to markets,
education and a political voice in farmers’ organizations and in
government bodies.
6. They face gender-based discrimination in the household and
society at a daily level.
7. These factors reduce their ability to contribute and benefit from
agricultural development and also increase their vulnerabilities.
39
Kebutuhan ke DEPAN:
1. Strengthen family farmer organizations and movements to increase
their influence over policies, institutions and markets, to secure
access to the resources they need, and to ensure they are inclusive
and act positively in favour of the most marginalized (women, youth,
indigenous peoples, etc.).
2. Ensure that public and private institutions, including international
financial institutions are accountable to family farmers and provide
targeted, quality services (i.e. financing, infrastructure, extension,
technology research and innovation, information, public distribution,
education, emergency response, etc.) that build on family farmers'
knowledge, capabilities, and interests.
3. Define investments and develop policies, in consultation with family
farming organizations, which are specifically dedicated to addressing
family farmer needs (inputs, local food availability/procurement,
storage, territorial approach, and adaptation to local systems, etc.),
and to redistributing wealth and opportunities to reduce inequalities
in gender, and in access to critical resources (land, water), and
services (finance, technologies, social protection).
40
Tugas untuk PEMERINTAH:
1. Ensure Family Farmers’ Access And Control Over
Natural Resources, Mainly Land, Water, Forests And
Seeds.
2. Promote Sustainable, Agro –Ecological Approaches By
And With Family Farmers.
3. Ensure Access And Increased Market Power Of Family
Farmers.
4. Promote Women Empowerment And Gender
Equality.
5. Strengthen Organizations Of Family Farmers.
6. Promote Agriculture Among The Youth.
41
Yang dibutuhkan
(Alejandro Asin http://www.astc.org/...)
1. Keterlibatan dan komitmen semua pihak
2. Pendidikan publik dan advokasi
3. Promosi kebijakan
4. Peningkatan infrastruktur dan pelayanan di pedesaan
5. Dukungan langsung untuk perempuan melalui
investasi, kredit, land titling, dll.
6. Peningkatan TK pedesaan terutama kalangan muda
7. Penelitian pertanian
8. Pelatihan untuk peningkatan kapasitas
9. Peningkatan kesadaran sosial tentang peran
pertanian keluarga
42
Dukungan yang dibutuhkan di Indonesia:
• investasi pertanian agroekologis
• memberi perhatian pada kearifan lokal
• memberi akses dan kontrol sumber daya (air, tanah, dan
modal) dari korporasi ke komunitas lokal
• memperkuat organisasi tani.
• Konsep “petani kecil” mesti masuk secara tegas dalam
kebijakan dan menjadi agenda penting setiap negara di
Asean.
• IFPRI and ODI (2005) Berjudul “The Future of Small Farms”
menyebutkan bahwa “….small farmers have a future but
will need a variety of technological and nontechnological
interventions to overcome the challenges they face”.
• Dibutuhkan kreativitas menciptakan teknologi yang sesuai
dengan mereka, serta kelembagaan
43
Karakter 3 strata pertanian Indonesia (optional):
Perusahaan pertanian Pertanian keluarga
ukuran “sedang”
Pertanian keluarga
gurem
Luas penguasaan
lahan
>2 ha 0,5-2 ha <0,5 ha
Sumber tenaga
kerja
Seluruhnya TK upahan
dari luar keluarga
TK keluarga + TK
upahan
Hanya menggunakan TK
dari dalam keluarga
Tipe manajemen
dan teknologi
Industrial , intensif, Semi intensif Aagroekologis, organik,
Tipe teknologi Mekanisasi penuh Semi mekanisasi Mekanisasi rendah,
utamakan tenaga
manusia
Orientasi usaha Bisnis Bisnis Kebutuhan pangan
keluarga
Komoditas yg
ditanam
komoditas pasar,
ekspor, dll
Komoditas pasar dan
pangan keluarga
Menanam komoditas
pangan pokok keluarga
Strata 3 2 1 44
Perbedaan kebutuhan tiga strata pertanian:
Strata 3 Strata 2 Strata 1
Kebutuhan lahan Membeli dan sewa
(HGU tanah negara)
Lahan pribadi Lahan terlalu sempit,
butuh perluasan,
kepastian hak, dll
Kebutuhan modal Bunga komersial ke
perbankan
Butuh subsidi Butuh subsidi
Kebutuhan benih Mampu memproduksi
sendiri
Butuh subsidi Butuh subsidi
Kebutuhan pupuk dan
obat-obatan
Mandiri, membeli
dgn harga komersial
Harga disubidi Subsidi lebih besar
Kebutuhan teknologi Memiliki unit riset
sendiri
Mengandalkan
pemerintah
Butuh riset dengan
pendekatan berbeda
Kebutuhan informasi Sudah mandiri Penyuluhan dan
media massa
Penyuluhan lebih
banyak dan
pemberdayaan
Organisasi Hanya butuh asosiasi Butuh organisasi (kel
tani, Gapoktan,
koperasi)
Butuh organisasi yang
berbeda
45
Terima Kasih
46

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Propagasi modul 1
Propagasi modul 1Propagasi modul 1
Propagasi modul 1Eka Fitri
 
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halAchmad Ridha
 
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Andrew Hutabarat
 
Forages for smallholder project
Forages for smallholder projectForages for smallholder project
Forages for smallholder projectBurhanudin Malik
 
agribisnis dan penyuluhan
agribisnis dan penyuluhanagribisnis dan penyuluhan
agribisnis dan penyuluhanLuna Qyu
 
Budidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utamaBudidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utamaDwi Utomo
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma Wijaya
 
Masalah perkebunan
Masalah  perkebunanMasalah  perkebunan
Masalah perkebunancanisius75
 
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di IndonesiaRevolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesiabung gunawan
 
Pembangunan pertanian dan usahatani
Pembangunan pertanian dan usahataniPembangunan pertanian dan usahatani
Pembangunan pertanian dan usahataniMuhammad Saddam
 
Beberapa devinisi agribisnis edit
Beberapa devinisi agribisnis editBeberapa devinisi agribisnis edit
Beberapa devinisi agribisnis editIcha Brow
 
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakat
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakatBab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakat
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakatNTARTITISARI
 
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANITRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANINazaruddin Margolang
 
Subsistem Budidaya Stroberi
Subsistem Budidaya StroberiSubsistem Budidaya Stroberi
Subsistem Budidaya StroberiMuhammad Hanif
 

Was ist angesagt? (20)

Propagasi modul 1
Propagasi modul 1Propagasi modul 1
Propagasi modul 1
 
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 halEkonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
Ekonomi pertanian prof ir. masyuri 67 hal
 
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
Lamp 1-permentan-no.-273-tahun-2007-pedoman-pembinaan-kelembagaan-petani-penu...
 
Fgd petani kecil psekp (yuti)
Fgd petani kecil psekp  (yuti)Fgd petani kecil psekp  (yuti)
Fgd petani kecil psekp (yuti)
 
Pertanian usaha
Pertanian usahaPertanian usaha
Pertanian usaha
 
Forages for smallholder project
Forages for smallholder projectForages for smallholder project
Forages for smallholder project
 
agribisnis dan penyuluhan
agribisnis dan penyuluhanagribisnis dan penyuluhan
agribisnis dan penyuluhan
 
Budidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utamaBudidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utama
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
Masalah perkebunan
Masalah  perkebunanMasalah  perkebunan
Masalah perkebunan
 
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di IndonesiaRevolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
 
Pembangunan pertanian dan usahatani
Pembangunan pertanian dan usahataniPembangunan pertanian dan usahatani
Pembangunan pertanian dan usahatani
 
Project kpk pt psi
Project kpk pt psiProject kpk pt psi
Project kpk pt psi
 
Beberapa devinisi agribisnis edit
Beberapa devinisi agribisnis editBeberapa devinisi agribisnis edit
Beberapa devinisi agribisnis edit
 
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakat
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakatBab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakat
Bab 3 peran ekonomi dalam menyejahterakan masyarakat
 
10 budidaya-padi
10 budidaya-padi10 budidaya-padi
10 budidaya-padi
 
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
 
Ilmu dasar
Ilmu dasarIlmu dasar
Ilmu dasar
 
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANITRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
 
Subsistem Budidaya Stroberi
Subsistem Budidaya StroberiSubsistem Budidaya Stroberi
Subsistem Budidaya Stroberi
 

Ähnlich wie PERTANIAN KELUARGA

Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2budiresno
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Laporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillahLaporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillahM Abidin
 
Uu tahun 2006 no. 16 tentang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
Uu tahun 2006 no. 16 tentang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutananUu tahun 2006 no. 16 tentang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
Uu tahun 2006 no. 16 tentang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutananLegal Akses
 
Uu16 2006 sistempenyuluhan
Uu16 2006 sistempenyuluhanUu16 2006 sistempenyuluhan
Uu16 2006 sistempenyuluhanProbomarwan
 
1. uu16 2006 sistempenyuluhan
1. uu16 2006 sistempenyuluhan1. uu16 2006 sistempenyuluhan
1. uu16 2006 sistempenyuluhanproglap distanhut
 
Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan ProfesionalPetani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan ProfesionalHikmat Hikmatullah
 
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANDASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANssuser4fd4ff2
 
PPT HOMESTAY AGRIBISNIS.pptx
PPT HOMESTAY AGRIBISNIS.pptxPPT HOMESTAY AGRIBISNIS.pptx
PPT HOMESTAY AGRIBISNIS.pptxsiskaaprilia11
 
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agrariaKonsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agrariaJimmy Mogolid
 
3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptxYantoGalut1
 
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptxIUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptxbudiresno
 
Rhepang Muaif.pptx
Rhepang Muaif.pptxRhepang Muaif.pptx
Rhepang Muaif.pptxJevdeFretes1
 

Ähnlich wie PERTANIAN KELUARGA (20)

Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
kuliah ilmu pengantar pertanian semester 2
 
Klasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanianKlasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanian
 
Unand organisasi petani (yuti)
Unand   organisasi petani (yuti)Unand   organisasi petani (yuti)
Unand organisasi petani (yuti)
 
Pp lumbung desa
Pp lumbung desaPp lumbung desa
Pp lumbung desa
 
Klasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanianKlasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanian
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Laporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillahLaporan besar put bismillah
Laporan besar put bismillah
 
Uu tahun 2006 no. 16 tentang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
Uu tahun 2006 no. 16 tentang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutananUu tahun 2006 no. 16 tentang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
Uu tahun 2006 no. 16 tentang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
 
Uu16 2006 sistempenyuluhan
Uu16 2006 sistempenyuluhanUu16 2006 sistempenyuluhan
Uu16 2006 sistempenyuluhan
 
1. uu16 2006 sistempenyuluhan
1. uu16 2006 sistempenyuluhan1. uu16 2006 sistempenyuluhan
1. uu16 2006 sistempenyuluhan
 
Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan ProfesionalPetani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional
 
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
 
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANDASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
 
PPT HOMESTAY AGRIBISNIS.pptx
PPT HOMESTAY AGRIBISNIS.pptxPPT HOMESTAY AGRIBISNIS.pptx
PPT HOMESTAY AGRIBISNIS.pptx
 
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agrariaKonsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
Konsep dan ciri ciri utama masyarakat agraria
 
3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx
 
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptxIUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
IUT PERKEMBANGAN PERTANIAN dan Masalah UT.pptx
 
Rhepang Muaif.pptx
Rhepang Muaif.pptxRhepang Muaif.pptx
Rhepang Muaif.pptx
 

Mehr von Syahyuti Si-Buyuang

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airSyahyuti Si-Buyuang
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfSyahyuti Si-Buyuang
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 

Mehr von Syahyuti Si-Buyuang (20)

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
 

Kürzlich hochgeladen

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 

Kürzlich hochgeladen (11)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 

PERTANIAN KELUARGA

  • 1. Peran Pertanian Keluarga dalam Menjamin Kedaulatan Pangan dan Mengentaskan Kemiskinan Oleh: SYAHYUTI Jakarta - 4 Juli 2014 Peran Pertanian Keluarga dalam Menjamin Kedaulatan Pangan dan Mengentaskan Kemiskinan Oleh: SYAHYUTI Jakarta - 4 Juli 2014 1
  • 2. • Tahun 2014 adalah International Year of Family Farming” (IYFF) • Tujuannya adalah = to reposition family farming at the centre of agricultural, environmental and social policies in the national agendas by identifying gaps and opportunities to promote a shift towards a more equal and balanced development. • to defend and strengthen Family Farming as a viable alternative to eradicate the hunger, malnutrition and poverty suffered by 1000 million people worldwide. • Kegiatan 2014 IYFF 2014 = Promosi, diskusi, dan kerjasama di level nasional, regional, dan global; untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang tantangan yang dihadapi oleh smallholders dan mencari cara EFEKTIF untuk MENDUKUNG family farmers. • IYFF didukung oleh World Rural Forum dan 360 NGO sedunia • Bagaimana di Indonesia? 2
  • 3. Berbagai istilah yang “selaras” dengan Family Farming: 1. peasant (vs farmer) 2. Petani kecil (vs petani besar) 3. Bertani sebagai way of life (vs bertani sebagai bisnis 4. Petani gurem (vs petani luas) 5. Pertanian agroekologi (vs agribisnis) 6. Pertanian rakyat (vs pertanian kapitalis) 7. Dll 3
  • 4. Apa sih Family farming (“Pertanian Keluarga”) ? • a farm owned and operated by family • Menurut USDA: family farm = memproduksi untuk dijual, memproduksi cukup untuk kebutuhan keluarga dan usahatani, TK dari dalam keluarga dan dari luar (hired labor). • Di AS : 98 persen adalah family farms • FAO: family farming = “form of organizing crop and forest production as well as fishery, livestock raising, and aquaculture, which is managed and directed by a family, which mainly depends on family labor of both women and men. The family and the holding are linked, co-evolve, and combine economic, environmental, reproductive, social, and cultural functions.” 4
  • 5. Apakah memang “Family Farming” yang menjadi konteks perjuangan petani Indonesia ? 5
  • 6. Posisi konsep “Family Farming” dan “Small Farmer” 6 Seluruh USAHA PERTANIAN Perusahaan Pertanian Pertanian KELUARGA Pert keluarga skala sedang/besar Pert keluarga SMALL FARMER
  • 7. Sisi-Sisi Positif Pertanian Keluarga (Alejandro Asin http://www.astc.org/...) 1. Family farming feeds the world. 70 persen pangan dunia diproduksi oleh family farmers. Small farms more productive (in terms of output per unit of land and energy use). 2. Family farming generates well being. 40 persen rumah tangga dunia bergantung kepada family farming. Dari 3 milyar penduduk desa di negara berkembang, sebanyak 2,5 milyar bekerja di pertanian. 3. Combats poverty. Pertumbuhan GDP dari pertanian mampu mengurangi kemiskinan dua kali lebih banyak dibanding sektor lain (World Bank). 4. Family farming protects biodiversity and the environment. (source of genetic diversity, uses seed varieties and livestock breeds well adapted to various environments, use of agroecological and traditional techniques, supporting the healthy functioning of ecosystems, more resilient to the impacts of climate change, contributes to maintaining the population in rural areas and preserving historic cultural values). 7
  • 8. Petani Kecil penting: • Pidato Dirjen FAO pada The World Food Day - 16 Oktober 2012 = “Small-Scale Farmers As A Key To Feeding The World”. • Laporan PBB = “Small Farmer Feed The World”. • Kelahiran UU No19 - 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani = bahwa selama ini petani belum memperoleh perlindungan yang semestinya. 8
  • 9. Siapa kah “petani kecil” ? • petani gurem (peasant), petani kecil (small farmer), buruh tani tanpa tanah (landless laborers), pertanian keluarga (family farming), dll • nelayan (fisherfolk), kelompok berburu-meramu (hunter and gatherer), kelompok penggembala (pastoralists) • Magna Carta of Small Farmers (Filipina), smallholder = “as natural persons dependent on small-scale subsistence farming as their primary source of income”. • Pasal 4 = “…natural persons dependent on small-scale subsistence farming as their primary source of income and whose sale, barter or exchange of agricultural products do not exceed a gross value of One hundred eighty thousand pesos (P180,000) per annum based on 1992 constant prices”. 9
  • 10. Batasan petani kecil: • Land Bank of the Philippines, petani kecil = petani yg menguasai lahan < 5 ha. • Dalam laporan “Empowering Smallholder Farmers In Markets (ESFIM) Philippines Country Paper”, petani kecil = penguasaan < 2 ha • Thapa (2009) dan World Bank (2003) = menguasai lahan di bawah 2 ha. • Asian Farmers Association (AFA) = maksimal 3 ha untuk lowland dan 10 ha untuk upland 10
  • 11. Di Indonesia: • Tidak dikenal istilah “petani kecil” secara resmi • Dalam literatur ilmiah = ada istilah petani gurem, petani tuna kisma, dan buruh tani • Pendekatan teknis-finansial telah meminggirkan aspek humanity pertanian • Petani adalah SDM = alat produksi • Era Revolusi Hijau, petani dipinggirkan dengan pendekatan “dipaksa, terpaksa, biasa” 11
  • 12. Batasan “petani” di Indonesia: • Dalam KBBI, petani = orang yang mata pencahariannya bercocok tanam (terutama buruh tani dan petani penggarap) (= luas). • SP 1963, petani di bawah 1000 m2 = bukan petani (=sempit). • SP 2003, RT pertanian = rumah tangga yang mengusahakan lahan untuk berbagai kegiatan budidaya atau bukan pengguna lahan namun memanfaatkan produk pertanian dalam usahanya (penangkaran, memungut hasil hutan), serta berusaha di bidang jasa pertanian (=luas) • SP 2013, RT petanian = rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya memelihara tanaman/ternak/ikan baik untuk tujuan usaha maupun tidak (=sempit). 12
  • 13. • UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, petani = warga negara Indonesia perseorangan dan/atau beserta keluarganya yang melakukan usaha tani di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan (=sempit) • Permentan No. 273/ 2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani. dan UU No. 16/2006 tentang penyuluhan, petani = perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang. • UU No. 12/ 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman = tidak ada batasan tentang petani. 13
  • 14. Persepsi terhadap petani di Indonesia: • Petani berada dalam format relasi “negara- rakyat” • Basis petani adalah komoditas (petani pangan, petani hortikultura, pekebun, peternak, dst) • Petani lemah, di bawah, kurang berpengetahuan, sehingga perlu diberdayakan • Kedaulatan petani atas pengetahuan rendah • Semua pengetahuan berasal dari luar dan atas petani • Perlindungan bagi pengetahuan yang dimiliki petani belum ada. 14
  • 15. Kondisi Pertanian keluarga di Indonesia 15
  • 16. Jumlah RT pertanian berdasarkan luas penguasaan lahan (juta RT): Luas pengusaan lahan (ha/RT) 1983 1993 2003 <0,5 6.4 10.6 14.0 0,5-0,9 3.7 4.3 4.6 1-1,9 2.9 3.1 3.5 >2,0 2.2 1.6 2.8 Jumlah 17.1 21.1 24.9 16
  • 17. Gejala guremisasi: Tahun Jumlah RT pertanian (juta) Total lahan yg dikuasai (000 ha) Rata-rata penguasaan (ha/RT) 1983 1.2 63.7 0.05 1993 1.6 83.0 0.05 2003 4.3 96.3 0.02 17
  • 18. Hasil Sensus Pertanian 2013: 2003 2013 Perubahan (%) RT petani gurem 19.015.051 14.248.870 Turun 25,0 % RT usaha pertanian pengguna lahan 30.419.582 25.751.266 Turun 15,4 & RT usaha pertanian 31.232.184 26.135.469 Turun 16,3 % Perusahaan pertanian 4.011 5.486 Naik 36,8 % 18
  • 19. Batasan dalam ST 2013: • RT Petani Gurem = RT pertanian pengguna lahan dengan penguasaan < 0,5 ha (mencakup lahan pertanian dan lahan bukan pertanian), RT budidaya ikan, penangkapan ikan, pemungutan hasil hutan, penangkapan satwa liar, dan jasa pertanian bukan pengguna lahan. • RT Usaha Pertanian = adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, atau milik orang lain dengan menerima upah, dalam hal ini termasuk jasa pertanian. • RT Usaha Pertanian Pengguna Lahan = RT usaha pertanian yang melakukan satu atau lebih kegiatan usaha tanaman padi, palawija, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, budidaya ikan/biota lain di kolam air tawar/tambak air payau, dan penangkaran satwa liar. • Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum = adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha di sektor pertanian yang bersifat tetap, terus menerus yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang pendirian perusahaan dilindungi hukum atau izin dari instansi yang berwenang minimal pada tingkat kabupaten/kota, untuk setiap tahapan kegiatan budidaya pertanian seperti penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan pemanenan. Contoh: PT, CV, Koperasi, Yayasan, SIP Pemda 19
  • 20. Guremisasi dan ketimpangan berlanjut: Luas penguasaan (ha/RT) 2003 2013 Perubahan (%) <0,1 9.4 4.3 -53.8 1-1,9 3.6 3.6 -1.5 2-4,9 6.8 6.7 -1.2 5-9,9 4.8 4.6 -4.8 10,19,9 3.7 3.7 1.0 20-19,9 1.7 1.6 -3.3 >30 1.3 1.6 22.8 Jumlah 31.2 26.1 -16.3 Jumlah RT usaha pertanian berdasarkan luas penguasaan lahan (juta RT) 20
  • 21. Mengapa petani berkurang? 1. Perbedaan batasan antar sensus pertanian 2. Petani lari ke luar sektor pertanian, karena tidak ekonomis dan tidak mencukupi untuk kesejahteraan keluarga 3. Menjadi buruh tani belaka (tidak mengelola lahan sendiri, tidak menyewa dan tidak menyakap lahan orang lain) 4. Konversi lahan pertanian 21
  • 22. Perbedaan ST 2003 vs 2013: 2003 2013 Unit Pencacahan Seluruh RT yang ada kegiatan pertanian Hanya RT biasa, yakni RT yang melakukan kegiatan pertanian dengan tujuan untuk usaha (dijual/ditukar). Konsep Rumah Tangga Pertanian RT yang melakukan kegiatan pertanian dengan tujuan untuk dijual dan memenuhi Batas Minimal Usaha yang ditetapkan RT pertanian tidak menggunakan Batas Minimal Usaha Populasi Komoditi Pertanian Seluruh populasi dari RT pertanian baik yg diusahakan maupun tidak Hanya mencakup populasi RT usaha pertanian (sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar) 22
  • 23. Karakter pertanian kecil: • penguasaan lahan sempit • penggunaan input rendah dan lokal (mandiri) • ramah lingkungan • indeks pertanaman tinggi (multicropping dan intercropping) • lebih intensif dan diverisifikatif • Produksi terbatas • lebih adaptif dan pejal, berkelanjutan • menjamin keragaman hayati 23
  • 24. Peran pertanian kecil: • Untuk mengikis kemiskinan, kelaparan, dan degradasi lingkungan • Mampu memberi pangan dunia • Dengan menerima dan menyadari kehadiran mereka dengan karakter sosiokultural yang khas, akan menjamin pemenuhan pangan bagi mereka yang sekaligus akan membantu MEA mencapai ketahanan pangan. 24
  • 25. Kebijakan terhadap petani kecil selama ini: • “petani kecil” (small farmer) agak tersingkirkan dari kebijakan pembangunan pemerintah selama ini. • Kalangan yang pro kepada usaha besar komersial = ingin petani kecil “hilang” • Penerapan teknologi yang rendah = aib kultural • Belum memadainya pemahaman, rendahnya pemihakan, dan perlakuan yang kurang adil kepada petani kecil (“anti-small farm policies”). • Ini akan melemahkan ketahanan pangan di Asean 25
  • 26. Kondisi agraria petani kecil : • Di Indonesia, swasembada tidak otomatis menjamin kesejahteraan petani. Mata rantai yang putus adalah penguasaan lahan. • Laporan “Landless ASEAN Peasants Threatened by Starvation” oleh Asian Forum For Human Rights And Development = petani Asean terancam kelaparan, karena memproduksi tanaman untuk ekspor. 26
  • 27. Akses pasar sulit: • Akses terhadap pasar sangat terbatas. • perubahan pada pasar dan produk pertanian, kompetisi juga semakin ketat • Laporan “Empowering Smallholder Farmers In Markets (Esfim) Philippines Country Paper” = petani kecil dikuasai pedagang, kekurangan informasi pasar, lemahnya modal dan dukungan pasca panen, distorsi, pasar tidak efisien 27
  • 28. Organisasi petani: Lingkungan kelembagaan yang dihadapi: • Indonesia = pendekatan organisasi yang dijalankan merupakan bentuk alat kekuasaan pemerintah kepada rakyatnya. • Bourgeois (2003) =“During the Soeharto Era, there was no room for the development of organizations that were not under the control of the government. The government considered all organizations at the village level (in particular kelompok Tani, and KUD cooperatives) as instruments in policy implementation” • Setiap organisasi di desa tunduk pada kekuasaan atas-desa (power compliance) 28
  • 29. Kondisi organisasi: Studi ASIADHRRA dan AGRITERRA (2002) di Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Vietnam and Filipina (19 organisasi petani): • Organisasi lemah dalam pengetahuan dan keterampilan pengurus dan anggotanya • lemah secara politik di level nasional dan lokal. • Masing-masing organisasi telah mampu mengembangkan kemampuannya yang khas disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi di tiap negara. • Meskipun berskala nasional, namun masih lemah dalam manajemen dan sistem. • Di Malaysia ada organisasi NASH yang beranggotakan petani mencakup petani karet, sawit dan kakao. • AFA (Asian Farmers’ Association) berdiri tahun 2002. • Visi AFA: (1) kemandirian, pendidikan, kesehatan dan membebaskan dari kelaparan dan kemiskinan, (2) akses lahan, sumberdaya lain , (3) akses kepada pasar yang adil, (4) teknologi ramah lingkungan, dan (5) membantu petani berpartisipasi dalam proses politik dll 29
  • 30. Tahap dan pokok perhatian Justifikasi Bentuk kebijakan 1. Productivity and Equity (1950-an) Kesetaraan dan produktivitas Agenda kebangsaan, dekolonialisasi, kemakmuran rakyat), menghadang komunisme. Inverse Relationship (IR) theory , produktivitas = out put per area of land Land to the tiller, land reform “from below” and “from above” 2. Productivity without Equity (1960-an) peningkatan produktivitas dan modernisasi pertanian dicapai melalui technological change tanpa structural change State-led developmentalism (negara dalam rekayasa sosial, penyediaan subsidi dan kredit, serta pengaturan harga dan pasar) Liberalisasi pasar finansial dan perdagangan Revolusi Hijau 3. Liberalisation and efficiency (1980-qn) efisiensi pasar dan deregulasi Pasar akan mengefisienkan seluruh mekanisme Market-based land reform Land administration Land titling (sertifikasi lahan) 4. Commercial Smallholders (abad 21) inkorporasi smallholders ke dalam mata rantai nilai global -Kosep scale and linkages -kontrak antara smallholders dan perusahaan agribisnis -Contract farming -inti-plasma -kemitraan bisnis -Visi neoliberal “transisi agraria” (World Development Report 2008) Historik tahapan kebijakan mengenai Smallholders 30
  • 31. Berbagai hasil Riset PSEKP:Berbagai hasil Riset PSEKP: 31
  • 32. • Studi Susilowati et al. (2008): – Partisipasi kerja RTP bergeser dari kegiatan usahatani ke nonpertanian. – Pekerja muda berpendidikan tinggi dan petani berlahan sempit bekerja campuran (pertanian + nonpertanian) – Petani berpendidikan rendah banyak menjadi buruh tani – fenomena “aging farmer” • Studi Kustiari et al. (2008): – Pendapatan sektor pertanian dan sektor nonpertanian berkorelasi rendah, kecuali bagi petani yang berlahan luas (>1 ha), karena hasil dari pertanian diinvestasikan ke sektor nonpertanian. – Pendapatan usaha tani adalah sumber pendapatan dominan petani sayur – Buruh tani rata-rata bekerja hanya 100 hari/tahun. 32
  • 33. • Studi Susilowati et al., 2009) untuk petani pekebun: – tingkat partisipasi kerja keluarga = 66,9 %, tertinggi pada petani tebu dan terendah pada petani kakao. – Pertanian merupakan sumber pekerjaan utama = menyerap 77,4 persen kesempatan kerja di perdesaan – Pangsa pendapatan pertanian = 43-80 % terhadap pendapatan RT. • Rusastra et al. (2004): – Tidak dijumpai konvergensi upah antarsektor (pertanian, manufktur, dan jasa) dan wilayah. – Pasar tenaga kerja ditentukan oleh akses ekonomi wilayah, jenis komoditas yang diusahakan, dan dinamika kelembagaan lokal. – Dinamika kelembagaan sistem pengupahan menunjukkan kecenderungan pergeseran ke sistem borongan dan harian. – Sistem pengupahan semakin formal – Masuk pasar tenaga kerja pertanian tetap bersifat terbuka. 33
  • 34. • Studi Malian et al. (2004): - Selama 1975-2000 = telah terjadi kesenjangan upah antara RT pertanian dan nonpertanian. -Luasan kepemilikan lahan semakin menurun -Petani penyakap semakin bertambah -Selama periode 1985-2003 = perubahan pangsa pekerja sektor pertanian relatif kecil (berkisar antara 40-55 %). • Penelitian Saliem et al. (2005): -peningkatan kompensasi tenaga kerja di sektor pertanian sangat kecil dan lebih rendah dari sektor lain (total gaji dan upah dibagi dengan jumlah tenaga kerja yang diserap) 34
  • 35. • Penelitian Irawan et al. (2007): – Alokasi tenaga kerja kegiatan usahatani = 30-40 %, sisanya untuk usaha nonpertanian. – Upah borongan (60 persen) lebih mendominasi dibanding upah harian dan sambatan. – Sumbangan pendapatan RT dari pertanian = 59-98 %. • Penelitian Lokollo et al. (2007): - Sumbangan pendapatan dari pertanian = 60,49 persen. - Jumlah petani menurun, tapi buruh tani dan kegiatan nonpertanian meningkat. - Tanaman pangan lebih banyak menyerap TK - Kalangan usia muda kurang tertarik bekerja di sektor pertanian - pekerja usia lanjut cenderung meningkat. 35
  • 37. Persepsi dan Harapan terhadap Pertanian Keluarga: • Family Farming = our alternative for the future • Family Farming = feeding the world, caring for the earth • Family farming = be a key factor in the UN’s Zero Hunger Challenge and the UN post-2015 Sustainable Development Goals • Family Farming = combating poverty, achieving food security, and attaining a vibrant rural society, based on respect for the environment and biodiversity. 37
  • 38. Kondisi yang dihadapi (http://www.ruralforum.net/...) 1. Keberadaan pertanian keluarga dipengaruhi oleh krisis pangan, finansial, dan bahan bakar; serta perubahan iklim 2. Kebijakan yang dibuat belum sesuai kebutuhan pertanian keluarga 3. Model ekonomi dan kebijakan pemerintah merugikan pertanian keluarga 4. Ancaman land grabbing terhadap pertanian dan keluarga dan produksi pangan berkelanjutan. 5. Lahan pertanian keluarga (smallholders, indigenous communities, and shepherds) diakuisisi untuk tenaman ekspor 6. Lemah akses dan kontrol pasar, serta posisi tawar 7. Peranan perempuan sangat vital pada pertanian yang 38
  • 39. Kondisi PEREMPUAN dalam Pertanian Keluarga: 1. Women farmers play a vital role in producing as well as providing food for their families and their communities. 2. They are custodians of the environment as well as of the more traditional, less intensive farming and input-efficient techniques. 3. They are leaders in natural and genetic conservation efforts from seed selection to planting, harvesting, storage, and processing. 4. Their contributions are undercounted and most agricultural policies and programs are not sensitive to women farmers’ needs. 5. Women lack access to and control over land, access to markets, education and a political voice in farmers’ organizations and in government bodies. 6. They face gender-based discrimination in the household and society at a daily level. 7. These factors reduce their ability to contribute and benefit from agricultural development and also increase their vulnerabilities. 39
  • 40. Kebutuhan ke DEPAN: 1. Strengthen family farmer organizations and movements to increase their influence over policies, institutions and markets, to secure access to the resources they need, and to ensure they are inclusive and act positively in favour of the most marginalized (women, youth, indigenous peoples, etc.). 2. Ensure that public and private institutions, including international financial institutions are accountable to family farmers and provide targeted, quality services (i.e. financing, infrastructure, extension, technology research and innovation, information, public distribution, education, emergency response, etc.) that build on family farmers' knowledge, capabilities, and interests. 3. Define investments and develop policies, in consultation with family farming organizations, which are specifically dedicated to addressing family farmer needs (inputs, local food availability/procurement, storage, territorial approach, and adaptation to local systems, etc.), and to redistributing wealth and opportunities to reduce inequalities in gender, and in access to critical resources (land, water), and services (finance, technologies, social protection). 40
  • 41. Tugas untuk PEMERINTAH: 1. Ensure Family Farmers’ Access And Control Over Natural Resources, Mainly Land, Water, Forests And Seeds. 2. Promote Sustainable, Agro –Ecological Approaches By And With Family Farmers. 3. Ensure Access And Increased Market Power Of Family Farmers. 4. Promote Women Empowerment And Gender Equality. 5. Strengthen Organizations Of Family Farmers. 6. Promote Agriculture Among The Youth. 41
  • 42. Yang dibutuhkan (Alejandro Asin http://www.astc.org/...) 1. Keterlibatan dan komitmen semua pihak 2. Pendidikan publik dan advokasi 3. Promosi kebijakan 4. Peningkatan infrastruktur dan pelayanan di pedesaan 5. Dukungan langsung untuk perempuan melalui investasi, kredit, land titling, dll. 6. Peningkatan TK pedesaan terutama kalangan muda 7. Penelitian pertanian 8. Pelatihan untuk peningkatan kapasitas 9. Peningkatan kesadaran sosial tentang peran pertanian keluarga 42
  • 43. Dukungan yang dibutuhkan di Indonesia: • investasi pertanian agroekologis • memberi perhatian pada kearifan lokal • memberi akses dan kontrol sumber daya (air, tanah, dan modal) dari korporasi ke komunitas lokal • memperkuat organisasi tani. • Konsep “petani kecil” mesti masuk secara tegas dalam kebijakan dan menjadi agenda penting setiap negara di Asean. • IFPRI and ODI (2005) Berjudul “The Future of Small Farms” menyebutkan bahwa “….small farmers have a future but will need a variety of technological and nontechnological interventions to overcome the challenges they face”. • Dibutuhkan kreativitas menciptakan teknologi yang sesuai dengan mereka, serta kelembagaan 43
  • 44. Karakter 3 strata pertanian Indonesia (optional): Perusahaan pertanian Pertanian keluarga ukuran “sedang” Pertanian keluarga gurem Luas penguasaan lahan >2 ha 0,5-2 ha <0,5 ha Sumber tenaga kerja Seluruhnya TK upahan dari luar keluarga TK keluarga + TK upahan Hanya menggunakan TK dari dalam keluarga Tipe manajemen dan teknologi Industrial , intensif, Semi intensif Aagroekologis, organik, Tipe teknologi Mekanisasi penuh Semi mekanisasi Mekanisasi rendah, utamakan tenaga manusia Orientasi usaha Bisnis Bisnis Kebutuhan pangan keluarga Komoditas yg ditanam komoditas pasar, ekspor, dll Komoditas pasar dan pangan keluarga Menanam komoditas pangan pokok keluarga Strata 3 2 1 44
  • 45. Perbedaan kebutuhan tiga strata pertanian: Strata 3 Strata 2 Strata 1 Kebutuhan lahan Membeli dan sewa (HGU tanah negara) Lahan pribadi Lahan terlalu sempit, butuh perluasan, kepastian hak, dll Kebutuhan modal Bunga komersial ke perbankan Butuh subsidi Butuh subsidi Kebutuhan benih Mampu memproduksi sendiri Butuh subsidi Butuh subsidi Kebutuhan pupuk dan obat-obatan Mandiri, membeli dgn harga komersial Harga disubidi Subsidi lebih besar Kebutuhan teknologi Memiliki unit riset sendiri Mengandalkan pemerintah Butuh riset dengan pendekatan berbeda Kebutuhan informasi Sudah mandiri Penyuluhan dan media massa Penyuluhan lebih banyak dan pemberdayaan Organisasi Hanya butuh asosiasi Butuh organisasi (kel tani, Gapoktan, koperasi) Butuh organisasi yang berbeda 45