SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
Memahami dan Menakar
KADAULATAN PANGAN Indonesia
Pasca 2014
Syahyuti –
coffee morning PSEKP 30 Mei 2014
Materi presentasi:
• Kekhawatiran konsep “kedaulatan pangan”
disalahartikan, dikooptasi, dan diklaim secara
sepihak oleh pihak-pihak dominan, sehingga jadi
salah arah.
• Saat ini, muncul pemaknaan yang beragam oleh
tokoh-tokoh politik, Bulog, dll (=gejala
simplifikasi konsep “kedaulatan pangan”)
• Bagaimana pemaknaan pemerintahan baru ttg
kedaulatan pangan?
• Belum ada indikator baku di level nasional, lokal,
dan komunitas.
• Tampaknya dibutuhkan gabungan indikator
kuantitatif dan kualitatif
UU No 18 - 2012 tentang PANGAN
Pasal 1:
Kedaulatan Pangan = adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri
menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi
rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan
sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.
Kemandirian Pangan = adalah kemampuan negara dan bangsa dalam
memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang
dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di
tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya
alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.
Ketahanan Pangan = adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara
sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan
yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi,
merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif secara berkelanjutan
• Pasal 2: Penyelenggaraan Pangan dilakukan dengan
berdasarkan asas: kedaulatan, kemandirian, ketahanan,
keamanan, manfaat, pemerataan, berkelanjutan,
keadilan.
• Pasal 3: Penyelenggaraan Pangan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan
manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan
berdasarkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan,
dan Ketahanan Pangan.
• Pasal 6: Perencanaan Pangan dilakukan untuk
merancang Penyelenggaraan Pangan ke arah Kedaulatan
Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.
• Pasal 23: (1) Dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan,
Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan,
Pemerintah menetapkan Cadangan Pangan Nasional.
• Pasal 117: Penelitian dan pengembangan Pangan
dilakukan untuk memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi Pangan serta menjadi dasar dalam
merumuskan kebijakan Pangan yang mampu
meningkatkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian
Pangan, dan Ketahanan Pangan.
• Pasal 125: Pemerintah dan/atau Pemerintah
Daerah memberikan penghargaan dan/atau
insentif bagi peneliti dan/atau penelitian Pangan
yang mampu menghasilkan teknologi unggul yang
bermanfaat bagi masyarakat dalam pewujudan
Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan
Ketahanan Pangan.
• Pasal 126: Dalam hal mewujudkan Kedaulatan
Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan
Pangan nasional, dibentuk lembaga Pemerintah
yang menangani bidang Pangan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
• Pasal 130: (1) Masyarakat dapat berperan serta
dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan,
Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.
Bagian Penjelasan:
• Penyelenggaraan Pangan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat
secara adil, merata, dan berkelanjutan dengan
berdasarkan pada Kedaulatan Pangan, Kemandirian
Pangan, dan Ketahanan Pangan.
• Keberlanjutan dalam pewujudan Kedaulatan Pangan,
Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan bergantung
kepada kemampuan bangsa dan negara dalam
menciptakan inovasi teknologi di bidang Pangan serta
mendiseminasikannya kepada Pelaku Usaha Pangan.
• Dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian
Pangan, dan Ketahanan Pangan, diperlukan kelembagaan
Pangan yang memiliki kewenangan dalam membangun
koordinasi, integrasi, dan sinergi lintas sektor
Pola yang terbentuk:
1. “Kedaulatan pangan” selalu muncul bersama-sama
dengan “ketahanan pangan” dan “kemandirian pangan”.
2. Ketiga nya selalu muncul bersamaan, tidak pernah
sendirian.
3. Kedaulatan pangan di depan, diikuti dua yang lain
4. Ketiga ini menjadi semangat, metode, juga tujuan.
5. Ketiganya sama belaka. Tidak ada penjelasan spesifik
bagaimana mencapai kedaulatan pangan? Apa bedanya
dengan upaya mencapai ketahanan pangan? Bagaimana
pula mencapai kemandirian pangan?
6. Ini sebuah bentuk kompromi dari banyak tekanan
7. Maka: kita belum tahu dan belum bisa mengukur
bagaimana sesungguhnya KEDAULATAN PANGAN?
Aspek Kondisi dan permasalahan
Normatif •Keberpihakan UU Pangan pada petani kecil, pelaku
perdagangan kecil, dst
•Keberpihakan pada petani vs konsumen
•Tidak membedakan pelaku pangan besar dan kecil (Ps 17)
•Menggabungkan ideologi yang bertentangan (ketahanan
pangan, kedaulatan pangan, kemandirian pangan)
Regulatif •Tidak menimbang UUPA 5/1960
•Tidak menimbang UU 11/2005 ttg hak-hak Ekosob
•UUD 1945 hanya menjadi hal teknis
•Inkosistensi (Mis. ketahanan pangan dan kedaulatan pangan)
•Hak atas pangan tidak diatur
Kultural-kognitif •Impor pangan masih dijadikan pilihan (bukan hanya pada
kondisi krisis)
•Di daerah, pangan dan pertanian bukan perhatian utama
•“pangan murah” bisa dari impor
•“pangan murah” vs kesejahteraan petani
Aspek Kondisi dan permasalahan
Organisasi (dan
Keorganisasian),
mencakup tata relasi
organisasi, jaringan
organisasi, dst.
•Bab XII: organisasi dimaksud kurang jelas
•Organisasi vs kepemimpinan nasional
•Pelaku pusat = Badan Otorita Pangan
Nasional (BPON), Badan Ketahanan Pangan
Nasional (BKPN), atau Kementerian
Koordinator Pangan
•Legalitas, power dan sumber daya yang
diberikan kepada pelaku
•Tata hubungan antar pelaku
•Pelaku sebagai regulator vs operator
•Pelaku di pusat dan daerah
• Relasi antara pelaku pemerintah vs
masyarakat
Aspek Ketahanan pangan Kedaulatan pangan
1. Model produksi
pertanian
Fokus pada produksi
atau bertipe industrial
Agro-ekologis
2. Model perdagangan
pertanian
Liberalisasi Proteksionis
3. organisasi yang
memimpin
WTO Via Campesina
4. Instrumen yang
digunakan
AoA, TRIPS, SPS IPC
5. Pendekatan terhadap
sumberdaya genetis
tanaman
Hak penguasaan
individual
Anti hak paten,
penguasaan secara
komunal
6. Wacana tentang
lingkungan
Rasionalis ekonomis Rasionalisme hijau
(green rationalism)
7. Nuansa Teknis Politis-humanis
Visi dan Misi
CAPRES:
Visi dan Misi JOKOWI-JK
“Jalan Perubahan untuk Indonesia yang
BERADULAT, Mandiri dan Berkepribadian”
Visi dan Misi
PRABOWO -HATTA
Visi dan Misi PERTANIAN Capres
Jokowi-JK Prabowo-Hatta
•Pembukaan 3 juta ha
sawah baru
•Mencetak 2 juta ha lahan
baru
•Pencanangan 1.000 desa
berdaulat benih hingga
2019
•Menambah dana riset Rp.
10 trilyun untuk pertanian
•Pendirian Bank Petani
Konsep, Indikator, dan
Variabel KEDAULATAN
PANGAN
Sumber: http://foodsovmaps.info/node/110
• pyramidal structure with three levels: 5 categories, 35
sub-categories and 128 indicators.
• The main criteria used to choose between possible
indicators was the following:
1. Accuracy and relevance for the Food Sovereignty
discourse.
2. Preference for the indicators used and published by
multilateral institutions.
3. Preference for the indicators calculated for several
countries.
4. Preference for the indicators with long time series
data.
• International committee (= La Vía Campesina Asia, The International
NGO/CSO Planning Committee for Food Sovereignty (IPC), La Vía
Campesina África, La Vía Campesina Centro América, La Via Campesina
Europe, Veterinarios sin Fronteras, Centro de Estudios para el cambio
en el campo Mexicano (CECCAM), Focus on the global South, La Vía
Campesina América del Sur and the Autonomous University of
Barcelona)
• An international committee of ten people was established to review the
process. The selection of the members of the international committee
was done considering the following criteria:
1. Knowledge and experience in the Food Sovereignty promotion at the
international level.
2. Regional diversity: to have a good territorial representation we chose
members from the five regions were La Vía Campesina works.
3. Institutional variety: University, NGOs, Multilateral organizations,
peasants organizations and social movements..
4. Gender equality: We promoted the participation of both men (6) and
women (4).
5. Sectorial representation: include all types of agricultural related
sectors, including indigenous people, women and livestock keepers.
Sumber: http://www.urbanagriculture.org.au/.....
• Food Sovereignty = is the right of people to
determine their own food systems.
• Food sovereignty = puts the people who produce,
distribute and consume food at the centre of
decisions on food systems and policies, rather than
the demands of markets and corporations that have
come to dominate the global food system.
The 6 pillars of food sovereignty:
1. Focuses on food for people
2. Values food providers
3. Localises food systems
4. Puts control locally
5. Builds knowledge and skills
6. Works with nature
Food security Food sovereignty
Food security is an end, without much
concern with how we get there – the
end is used to justify the means.
Food sovereignty is concerned with
how we become food secure, so the
means is as important as the end – the
journey is as important as the
destination.
The end The end an the journey
-concerned with ensuring adequate
access to food
-it does not specify where food comes
from, the agricultural and
environmental values with which it is
produced, or the social conditions of
those producing it.
-ensures food security by placing the
environment and people who produce,
process and consume the food at the
centre of food systems.
The declaration of the Forum for Food Sovereignty, Nyéléni (Mali) 2007. Some issues that
are part of the food sovereignty principles (Patel, 2009):
1. Recognition of and respect for women's roles and their rights, including decisions
related to their bodies;
2. All people, mainly in developing countries, should be able to live with decorum,
earning a living wage for their labor and having the opportunity to remain in their
homes, if they so choose;
3. Peasants should be able to conserve and rehabilitate rural environments, fish
populations, landscapes and food traditions based on ecologically sustainable
management of soils, water, seas, seeds, livestock and all other biodiversity;
4. Recognize and respect diversity of traditional knowledge, peasant's values, food,
language and culture, and the methods for organizing and expressing them;
5. Peasants need a genuine and integral agrarian reform that guarantees full rights to
land access, defend and recover territories belonging to indigenous people, ensure
fishing communities' access and control over their fishing areas and eco-systems,
assures decent jobs with fair remuneration and labor rights for all, and future for
young people in the countryside;
6. Peasants should be able to share their lands and territories peacefully and fairly
among their people, including indigenous, artisanal fishers, pastoralists, or others;
7. In the case of natural and human-created disasters and conflict-recovery areas, food
sovereignty acts as a form of 'insurance' that strengthens local recovery efforts and
mitigates negative impacts;
8. Peasant's power to make decisions about their material, natural and spiritual
heritage should be defended;
9. All peasants and indigenous people have the right to defend their territories from
the actions of transnational corporations.
Food sovereignty = improve the quality of life
of peasants and indigenous peoples
Cultural Indicators for Food Sovereignty and Sustainable
Development Field Testing Report, UNPFII 2010
(http://www.worldwewant2015.org/node/295251)
1. They have a food sovereignty focus, in particular relating to the relationship
between food sovereignty and traditional culture
2. They are practical, useful and measurable
3. They should be broad enough to be applied in a range of regions and
situations (where they could be made more specific and detailed if need
be)
4. They can be used to measure trends and changes (increases and decreases
over time)
5. They use the model proposed that includes under each theme structural,
process and results indicators.
6. They reflect Indigenous Peoples’ input and direct involvement in
development, planning, data collection, analysis and follow-up activities.
7. They take into account the role and contributions of Indigenous men and
women, youth and elders
8. They include the collection of anecdotal data, oral histories, interviews and
other information provided by traditional practitioners, producers, elders
and other community members, as well as from other sources (studies,
testing, statistics, etc)
La Via Campesina, tujuh prinsip kedaulatan
pangan adalah:
1. Makanan adalah hak dasar tiap manusia, tidak
semata-mata menjadi barang dagangan belaka.
2. Menerapkan pendekatan Reforma agraria
3. Perlindungan pada sumber daya alam, atau
penggunaan SDA secara bertanggung jawab
4. Penataan pasar pangan
5. Akhiri kelaparan global
6. Kedamaian sosial (social peace).
7. Kontrol pada demokrasi (democratic control).
Buku: Food Security and Food Sovereignty in the Middle East.
“An Economic Analysis of National Food Sovereignty Policies in
the Middle East: The Case of Lebanon and Jordan
(Jane Harrigan):
Tahapan riset:
1. semi-structured interviews with government officials,
academics, and international organizations .
2. the economic opportunity costs of greater domestic food
production? What extent does each country’s planned
food security strategy deviate from the economic dictates
of international comparative advantage? (narrow
neoclassical economic approach using international
comparative advantage, Revealed Comparative Advantage
–RCA, Policy Analysis Matrix -PAM).
Terima kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Otonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi panganOtonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi panganJeffri Argon
 
Kompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-panganKompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-panganade_pitra
 
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalHerry Mulyadie
 
Memahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makananMemahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makananriri_hermana
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalFaharuddin Fahar
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganLilik Sholeha
 
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesiaBeberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesiaDarwin Kadarisman
 
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017Eka Spollediest Aa-moree
 
kebijakan dan program pangan (yuti)
 kebijakan dan program pangan (yuti) kebijakan dan program pangan (yuti)
kebijakan dan program pangan (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Kedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat SejahteraKedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat SejahteraYayasanAbdurrahmanBa
 
Daya saing produk_agribisnis
Daya saing produk_agribisnisDaya saing produk_agribisnis
Daya saing produk_agribisnisYunus Paelo
 
Memahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan panganMemahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan panganriri_hermana
 
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan PanganKomponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan PanganThio Helena Simarmata
 
majalah
majalahmajalah
majalahrin26
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziriri_hermana
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanWarnet Raha
 

Was ist angesagt? (20)

ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
 
Otonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi panganOtonomi daerah dan desentralisasi pangan
Otonomi daerah dan desentralisasi pangan
 
Kompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-panganKompendium ketahanan-pangan
Kompendium ketahanan-pangan
 
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasionalKebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional
 
Memahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makananMemahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makanan
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan Pangan
 
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesiaBeberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
Beberapa isu strategis pengembangan ketahanan pangan indonesia
 
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017Makalah perekonomian indonesia  menuju swasembada pangan 2017
Makalah perekonomian indonesia menuju swasembada pangan 2017
 
Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]
 
kebijakan dan program pangan (yuti)
 kebijakan dan program pangan (yuti) kebijakan dan program pangan (yuti)
kebijakan dan program pangan (yuti)
 
Kebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan GiziKebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan Gizi
 
Kedaulatan pangan
Kedaulatan panganKedaulatan pangan
Kedaulatan pangan
 
Kedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat SejahteraKedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
Kedaulatan Pangan Rakyat Sejahtera
 
Daya saing produk_agribisnis
Daya saing produk_agribisnisDaya saing produk_agribisnis
Daya saing produk_agribisnis
 
Memahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan panganMemahami konsep sistem ketahanan pangan
Memahami konsep sistem ketahanan pangan
 
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan PanganKomponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Komponen, Indikator Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
 
majalah
majalahmajalah
majalah
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
 

Ähnlich wie Coffee morning syahyuti 5

Ekonomi pangan islami tazkia 8 mei 2020 (yuti)
Ekonomi pangan islami tazkia   8 mei 2020 (yuti)Ekonomi pangan islami tazkia   8 mei 2020 (yuti)
Ekonomi pangan islami tazkia 8 mei 2020 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
KONSEP DASAR EKONOMI KESEHATAN.pdf
KONSEP DASAR EKONOMI KESEHATAN.pdfKONSEP DASAR EKONOMI KESEHATAN.pdf
KONSEP DASAR EKONOMI KESEHATAN.pdfRestu48
 
Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
8. rumusan seminar
8. rumusan seminar8. rumusan seminar
8. rumusan seminarHenny Wijaya
 
8. rumusan seminar
8. rumusan seminar8. rumusan seminar
8. rumusan seminarHenny Wijaya
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganHerry Mulyadie
 
UU Nomor 18 Tahun 2012.pdf
UU Nomor 18 Tahun 2012.pdfUU Nomor 18 Tahun 2012.pdf
UU Nomor 18 Tahun 2012.pdfakhiriani1
 
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Akademi Desa 4.0
 
Gizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budayaGizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budayaAndrea Winata
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganEnchink Qw
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
2. Visi Indonesia sehat 2010---.ppt
2. Visi Indonesia sehat 2010---.ppt2. Visi Indonesia sehat 2010---.ppt
2. Visi Indonesia sehat 2010---.pptUmiIstiqomah4
 
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomimateri kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomiDek Pande
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptx
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptxTugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptx
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptxFaqihuddinII1
 
Ketahanan pangan dan gizi dalam situasi darurat
Ketahanan pangan dan gizi dalam situasi daruratKetahanan pangan dan gizi dalam situasi darurat
Ketahanan pangan dan gizi dalam situasi daruratDhenok Citra Panyuluh
 
Pelatihan pendamping & tpd
Pelatihan  pendamping & tpdPelatihan  pendamping & tpd
Pelatihan pendamping & tpdBbpp Ketindan
 

Ähnlich wie Coffee morning syahyuti 5 (20)

Ekonomi pangan islami tazkia 8 mei 2020 (yuti)
Ekonomi pangan islami tazkia   8 mei 2020 (yuti)Ekonomi pangan islami tazkia   8 mei 2020 (yuti)
Ekonomi pangan islami tazkia 8 mei 2020 (yuti)
 
KONSEP DASAR EKONOMI KESEHATAN.pdf
KONSEP DASAR EKONOMI KESEHATAN.pdfKONSEP DASAR EKONOMI KESEHATAN.pdf
KONSEP DASAR EKONOMI KESEHATAN.pdf
 
Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)Krkp kebijakan dan program (yuti)
Krkp kebijakan dan program (yuti)
 
8. rumusan seminar
8. rumusan seminar8. rumusan seminar
8. rumusan seminar
 
8. rumusan seminar
8. rumusan seminar8. rumusan seminar
8. rumusan seminar
 
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan panganPeranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
Peranan penyuluhan pertanian dan ketahanan pangan
 
Lipi daya saing inklusif (yuti)
Lipi   daya saing inklusif (yuti)Lipi   daya saing inklusif (yuti)
Lipi daya saing inklusif (yuti)
 
UU Nomor 18 Tahun 2012.pdf
UU Nomor 18 Tahun 2012.pdfUU Nomor 18 Tahun 2012.pdf
UU Nomor 18 Tahun 2012.pdf
 
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
 
Gizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budayaGizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budaya
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
2. Visi Indonesia sehat 2010---.ppt
2. Visi Indonesia sehat 2010---.ppt2. Visi Indonesia sehat 2010---.ppt
2. Visi Indonesia sehat 2010---.ppt
 
Ff bermartabat (yuti) - 5
Ff   bermartabat (yuti) - 5Ff   bermartabat (yuti) - 5
Ff bermartabat (yuti) - 5
 
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomimateri kuliah Pengantar ilmu ekonomi
materi kuliah Pengantar ilmu ekonomi
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptx
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptxTugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptx
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptx
 
Konsep PHC
Konsep PHCKonsep PHC
Konsep PHC
 
Ketahanan pangan dan gizi dalam situasi darurat
Ketahanan pangan dan gizi dalam situasi daruratKetahanan pangan dan gizi dalam situasi darurat
Ketahanan pangan dan gizi dalam situasi darurat
 
Pelatihan pendamping & tpd
Pelatihan  pendamping & tpdPelatihan  pendamping & tpd
Pelatihan pendamping & tpd
 

Mehr von Syahyuti Si-Buyuang

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airSyahyuti Si-Buyuang
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfSyahyuti Si-Buyuang
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 

Mehr von Syahyuti Si-Buyuang (20)

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
 

Kürzlich hochgeladen

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 

Kürzlich hochgeladen (10)

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 

Coffee morning syahyuti 5

  • 1. Memahami dan Menakar KADAULATAN PANGAN Indonesia Pasca 2014 Syahyuti – coffee morning PSEKP 30 Mei 2014
  • 2. Materi presentasi: • Kekhawatiran konsep “kedaulatan pangan” disalahartikan, dikooptasi, dan diklaim secara sepihak oleh pihak-pihak dominan, sehingga jadi salah arah. • Saat ini, muncul pemaknaan yang beragam oleh tokoh-tokoh politik, Bulog, dll (=gejala simplifikasi konsep “kedaulatan pangan”) • Bagaimana pemaknaan pemerintahan baru ttg kedaulatan pangan? • Belum ada indikator baku di level nasional, lokal, dan komunitas. • Tampaknya dibutuhkan gabungan indikator kuantitatif dan kualitatif
  • 3. UU No 18 - 2012 tentang PANGAN Pasal 1: Kedaulatan Pangan = adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal. Kemandirian Pangan = adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. Ketahanan Pangan = adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan
  • 4. • Pasal 2: Penyelenggaraan Pangan dilakukan dengan berdasarkan asas: kedaulatan, kemandirian, ketahanan, keamanan, manfaat, pemerataan, berkelanjutan, keadilan. • Pasal 3: Penyelenggaraan Pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan. • Pasal 6: Perencanaan Pangan dilakukan untuk merancang Penyelenggaraan Pangan ke arah Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan. • Pasal 23: (1) Dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan, Pemerintah menetapkan Cadangan Pangan Nasional.
  • 5. • Pasal 117: Penelitian dan pengembangan Pangan dilakukan untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi Pangan serta menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan Pangan yang mampu meningkatkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan. • Pasal 125: Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah memberikan penghargaan dan/atau insentif bagi peneliti dan/atau penelitian Pangan yang mampu menghasilkan teknologi unggul yang bermanfaat bagi masyarakat dalam pewujudan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.
  • 6. • Pasal 126: Dalam hal mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan nasional, dibentuk lembaga Pemerintah yang menangani bidang Pangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. • Pasal 130: (1) Masyarakat dapat berperan serta dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.
  • 7. Bagian Penjelasan: • Penyelenggaraan Pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan dengan berdasarkan pada Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan. • Keberlanjutan dalam pewujudan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan bergantung kepada kemampuan bangsa dan negara dalam menciptakan inovasi teknologi di bidang Pangan serta mendiseminasikannya kepada Pelaku Usaha Pangan. • Dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan, diperlukan kelembagaan Pangan yang memiliki kewenangan dalam membangun koordinasi, integrasi, dan sinergi lintas sektor
  • 8. Pola yang terbentuk: 1. “Kedaulatan pangan” selalu muncul bersama-sama dengan “ketahanan pangan” dan “kemandirian pangan”. 2. Ketiga nya selalu muncul bersamaan, tidak pernah sendirian. 3. Kedaulatan pangan di depan, diikuti dua yang lain 4. Ketiga ini menjadi semangat, metode, juga tujuan. 5. Ketiganya sama belaka. Tidak ada penjelasan spesifik bagaimana mencapai kedaulatan pangan? Apa bedanya dengan upaya mencapai ketahanan pangan? Bagaimana pula mencapai kemandirian pangan? 6. Ini sebuah bentuk kompromi dari banyak tekanan 7. Maka: kita belum tahu dan belum bisa mengukur bagaimana sesungguhnya KEDAULATAN PANGAN?
  • 9. Aspek Kondisi dan permasalahan Normatif •Keberpihakan UU Pangan pada petani kecil, pelaku perdagangan kecil, dst •Keberpihakan pada petani vs konsumen •Tidak membedakan pelaku pangan besar dan kecil (Ps 17) •Menggabungkan ideologi yang bertentangan (ketahanan pangan, kedaulatan pangan, kemandirian pangan) Regulatif •Tidak menimbang UUPA 5/1960 •Tidak menimbang UU 11/2005 ttg hak-hak Ekosob •UUD 1945 hanya menjadi hal teknis •Inkosistensi (Mis. ketahanan pangan dan kedaulatan pangan) •Hak atas pangan tidak diatur Kultural-kognitif •Impor pangan masih dijadikan pilihan (bukan hanya pada kondisi krisis) •Di daerah, pangan dan pertanian bukan perhatian utama •“pangan murah” bisa dari impor •“pangan murah” vs kesejahteraan petani
  • 10. Aspek Kondisi dan permasalahan Organisasi (dan Keorganisasian), mencakup tata relasi organisasi, jaringan organisasi, dst. •Bab XII: organisasi dimaksud kurang jelas •Organisasi vs kepemimpinan nasional •Pelaku pusat = Badan Otorita Pangan Nasional (BPON), Badan Ketahanan Pangan Nasional (BKPN), atau Kementerian Koordinator Pangan •Legalitas, power dan sumber daya yang diberikan kepada pelaku •Tata hubungan antar pelaku •Pelaku sebagai regulator vs operator •Pelaku di pusat dan daerah • Relasi antara pelaku pemerintah vs masyarakat
  • 11. Aspek Ketahanan pangan Kedaulatan pangan 1. Model produksi pertanian Fokus pada produksi atau bertipe industrial Agro-ekologis 2. Model perdagangan pertanian Liberalisasi Proteksionis 3. organisasi yang memimpin WTO Via Campesina 4. Instrumen yang digunakan AoA, TRIPS, SPS IPC 5. Pendekatan terhadap sumberdaya genetis tanaman Hak penguasaan individual Anti hak paten, penguasaan secara komunal 6. Wacana tentang lingkungan Rasionalis ekonomis Rasionalisme hijau (green rationalism) 7. Nuansa Teknis Politis-humanis
  • 13. Visi dan Misi JOKOWI-JK “Jalan Perubahan untuk Indonesia yang BERADULAT, Mandiri dan Berkepribadian”
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Visi dan Misi PERTANIAN Capres Jokowi-JK Prabowo-Hatta •Pembukaan 3 juta ha sawah baru •Mencetak 2 juta ha lahan baru •Pencanangan 1.000 desa berdaulat benih hingga 2019 •Menambah dana riset Rp. 10 trilyun untuk pertanian •Pendirian Bank Petani
  • 21. Konsep, Indikator, dan Variabel KEDAULATAN PANGAN
  • 22. Sumber: http://foodsovmaps.info/node/110 • pyramidal structure with three levels: 5 categories, 35 sub-categories and 128 indicators. • The main criteria used to choose between possible indicators was the following: 1. Accuracy and relevance for the Food Sovereignty discourse. 2. Preference for the indicators used and published by multilateral institutions. 3. Preference for the indicators calculated for several countries. 4. Preference for the indicators with long time series data.
  • 23. • International committee (= La Vía Campesina Asia, The International NGO/CSO Planning Committee for Food Sovereignty (IPC), La Vía Campesina África, La Vía Campesina Centro América, La Via Campesina Europe, Veterinarios sin Fronteras, Centro de Estudios para el cambio en el campo Mexicano (CECCAM), Focus on the global South, La Vía Campesina América del Sur and the Autonomous University of Barcelona) • An international committee of ten people was established to review the process. The selection of the members of the international committee was done considering the following criteria: 1. Knowledge and experience in the Food Sovereignty promotion at the international level. 2. Regional diversity: to have a good territorial representation we chose members from the five regions were La Vía Campesina works. 3. Institutional variety: University, NGOs, Multilateral organizations, peasants organizations and social movements.. 4. Gender equality: We promoted the participation of both men (6) and women (4). 5. Sectorial representation: include all types of agricultural related sectors, including indigenous people, women and livestock keepers.
  • 24. Sumber: http://www.urbanagriculture.org.au/..... • Food Sovereignty = is the right of people to determine their own food systems. • Food sovereignty = puts the people who produce, distribute and consume food at the centre of decisions on food systems and policies, rather than the demands of markets and corporations that have come to dominate the global food system.
  • 25. The 6 pillars of food sovereignty: 1. Focuses on food for people 2. Values food providers 3. Localises food systems 4. Puts control locally 5. Builds knowledge and skills 6. Works with nature
  • 26. Food security Food sovereignty Food security is an end, without much concern with how we get there – the end is used to justify the means. Food sovereignty is concerned with how we become food secure, so the means is as important as the end – the journey is as important as the destination. The end The end an the journey -concerned with ensuring adequate access to food -it does not specify where food comes from, the agricultural and environmental values with which it is produced, or the social conditions of those producing it. -ensures food security by placing the environment and people who produce, process and consume the food at the centre of food systems.
  • 27. The declaration of the Forum for Food Sovereignty, Nyéléni (Mali) 2007. Some issues that are part of the food sovereignty principles (Patel, 2009): 1. Recognition of and respect for women's roles and their rights, including decisions related to their bodies; 2. All people, mainly in developing countries, should be able to live with decorum, earning a living wage for their labor and having the opportunity to remain in their homes, if they so choose; 3. Peasants should be able to conserve and rehabilitate rural environments, fish populations, landscapes and food traditions based on ecologically sustainable management of soils, water, seas, seeds, livestock and all other biodiversity; 4. Recognize and respect diversity of traditional knowledge, peasant's values, food, language and culture, and the methods for organizing and expressing them; 5. Peasants need a genuine and integral agrarian reform that guarantees full rights to land access, defend and recover territories belonging to indigenous people, ensure fishing communities' access and control over their fishing areas and eco-systems, assures decent jobs with fair remuneration and labor rights for all, and future for young people in the countryside; 6. Peasants should be able to share their lands and territories peacefully and fairly among their people, including indigenous, artisanal fishers, pastoralists, or others; 7. In the case of natural and human-created disasters and conflict-recovery areas, food sovereignty acts as a form of 'insurance' that strengthens local recovery efforts and mitigates negative impacts; 8. Peasant's power to make decisions about their material, natural and spiritual heritage should be defended; 9. All peasants and indigenous people have the right to defend their territories from the actions of transnational corporations.
  • 28. Food sovereignty = improve the quality of life of peasants and indigenous peoples
  • 29. Cultural Indicators for Food Sovereignty and Sustainable Development Field Testing Report, UNPFII 2010 (http://www.worldwewant2015.org/node/295251) 1. They have a food sovereignty focus, in particular relating to the relationship between food sovereignty and traditional culture 2. They are practical, useful and measurable 3. They should be broad enough to be applied in a range of regions and situations (where they could be made more specific and detailed if need be) 4. They can be used to measure trends and changes (increases and decreases over time) 5. They use the model proposed that includes under each theme structural, process and results indicators. 6. They reflect Indigenous Peoples’ input and direct involvement in development, planning, data collection, analysis and follow-up activities. 7. They take into account the role and contributions of Indigenous men and women, youth and elders 8. They include the collection of anecdotal data, oral histories, interviews and other information provided by traditional practitioners, producers, elders and other community members, as well as from other sources (studies, testing, statistics, etc)
  • 30. La Via Campesina, tujuh prinsip kedaulatan pangan adalah: 1. Makanan adalah hak dasar tiap manusia, tidak semata-mata menjadi barang dagangan belaka. 2. Menerapkan pendekatan Reforma agraria 3. Perlindungan pada sumber daya alam, atau penggunaan SDA secara bertanggung jawab 4. Penataan pasar pangan 5. Akhiri kelaparan global 6. Kedamaian sosial (social peace). 7. Kontrol pada demokrasi (democratic control).
  • 31. Buku: Food Security and Food Sovereignty in the Middle East. “An Economic Analysis of National Food Sovereignty Policies in the Middle East: The Case of Lebanon and Jordan (Jane Harrigan): Tahapan riset: 1. semi-structured interviews with government officials, academics, and international organizations . 2. the economic opportunity costs of greater domestic food production? What extent does each country’s planned food security strategy deviate from the economic dictates of international comparative advantage? (narrow neoclassical economic approach using international comparative advantage, Revealed Comparative Advantage –RCA, Policy Analysis Matrix -PAM).