Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila di masa Orde Baru. Pancasila dijadikan sebagai ideologi penguasa untuk memasung pluralisme dan mengekang kebebasan berpendapat rakyat dengan dalih menjaga persatuan bangsa. Meskipun demikian, tidak semua nilai Pancasila pada masa Orde Baru bernilai negatif.
2. Pengertian Pancasila secara etimologis
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari
Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana) adapun
bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut
Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan
“Pancasila” memilki dua macam arti secara leksikal yaitu :
“panca” artinya “lima”
“syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau
“dasar”
“syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku
yang baik, yang penting atau yang senonoh”
3. Pancasila dalam Perspektif Orde Baru
Orde baru muncul dengan tekad untuk
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen. Semangat tersebut muncul berdasarkan
pengalaman sejarah dari pemerintahan sebelumnya yang
telah menyimpang dari Pancasila serta UUD 1945 demi
kepentingan kekuasaan. Akan tetapi, yang terjadi
sebenarnya adalah tidak jauh berbeda dengan apa yang
terjadi pada masa orde lama, yaitu Pancasila tetap pada
posisinya sebagai alat pembenar rezim otoritarian baru di
bawah Soeharto.
4. Pemusatan ddaann sseekkttoorr uuttaammaa
Partai GOLKAR sebagai
partai berkuasa (budaya)
Kebijakan pembangunan
pada sektor ekonomi
dan stabilitas politik
Militer (dwi fungsi ABRI)
(pertahanandan
keamanan)
Jumlah bantuan dana
dari luar negeri
(ekonomi)
Sentralisasi kekuasaan pada
lembaga kepresidenan
Pembangunan tidak merata dan
terpusat di jawa, (70% PAD harus
disetor ke pusat)
Kekuasaan eksekutif sangat dominan, dengan
menunjuk utusan golongan dan masyarakat
separuh dari 1000 anggota MPR
5. PENGUATAN NEGARA MASA ORDE BARU
Peristiwa Malapetaka Januari AAkkssii ddeemmoonnssttrraassii mmaahhaassiisswwaa
tteerrhhaaddaapp aarruuss iinnvveessttaassii pprroodduukk22
JJeeppaanngg kkee IInnddoonneessiiaa ddaann
mmeemmaattiikkaann sseekkttoorr eekkoonnoommii llookkaall
Berlakunya Normalisasi
Kehidupan Kampus dan Badan
Koordinasi Kemahasiswaan
(NKK/BK)
DDiibbaattaassiinnyyaa kkeebbeebbaassaann
bbeerroorrggaanniissaassii ddaann mmeennyyaattaakkaann
ppeennddaappaatt
Pengekangan pers dan media
massa
DDiibbrreeddeellnnyyaa hhaarriiaann tteemmppoo ppaaddaa
ttaahhuunn 11998822 ddaann ddiibbrreeddeellnnyyaa hhaarriiaann
tteemmppoo,, ddeettiikk ddaann eeddiittoorr ppaaddaa ttaahhuunn
11999944
WWaarrggaa kkeettuurruunnaann ddiiaannggggaapp
sseebbaaggaaii wwaarrggaa nneeggaarraa aassiinngg
WWaarrggaa ttiioonngghhooaa ddiillaarraanngg
mmeerraayyaakkaann iimmlleekk,, ppeellaarraannggaann
bbaahhaassaa mmaannddaarriinn ddaann kkeesseenniiaann
bbaarroonnggssaaii ddii llaarraanngg ddiippeerrttuunnjjuukkkkaann
6. PANCASILA DI MASA ORDE BARU
1. Sosialisasi Penataran P4 (TAP MPR No. II/MPR/1978) di sekolah-sekolah dan
masyarakat dengan tujuan membentuk pemahaman yang sama mengenai demokrasi
Pancasila sehingga mampu menegaskan opini masyarakat terhadap kepemimpinan
orde baru
2. Doktrinisasi melalui upaya indoktrinisasi yang dilakukan secara uniform (seragam)
kepada semua lapisan masyarakat, mahasiwa dan lembaga-lembaga pemerintahan
tanpa disertai dengan keteladanan para pemimpin tentang nilai-nilai pancasila
3. Pada masa Orde Lama Pancasila dimanipulasi menjadi kekuatan politik dalam
bentuk bersatunya tiga kekuatan yang bersumber dari tiga aliran yaitu nasionalisme,
agama dan komunis; sedangkan pada masa Orde Baru Pancasila disalahgunakan
sebagai ideologi penguasa untuk memasung pluralisme dan mengekang kebebasan
berpendapat masyarakat dengan dalih menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Pancasila sebagai alat dan instrumen kekuasaan dengan mengekang kehidupan
bermasyarakat.
5. Tidak semua nilai-nilai pancasila pada masa orde baru negatif, adalah hal yang bijak
untuk menempatkan Pancasila secara dinamis.