SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
MAKALAH
Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu
pada Zaman Yunani
Tugas Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Mas’udi, S.Fil.I. , MA
Disusun Oleh :
SULISTIYANI
NIM : 412088
ELK BKI
B I M B I N G A N D A N K O N S E L I N G I S L AM
J U R U S A N D A K W A H & K O M U N I K AS I
S E K O L AH T I N G G I AG AM A I S L AM N E G E R I K U D U S
2 0 1 3 / 2 0 1 4
SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU PADA ZAMAN YUNANI
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan selama satu setengah abad terakhir ini lebih
banyak dari pada selama berabad-abad sebelumnya. Diskursus perkembangan ilmu
pengetahuan, sains dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini tidak bisa dilepaskan dari
diskursus tentang akar sejarah perkembangannya yang sering dijumpai dalam filsafat ilmu
sebagai metode filsafati dari hal tersebut. Munculnya ilmuwan yang digolongkan sebagai
filosof bukan saja karena mendasarkan filosofinya pada sejarah ilmu pengetahuan tetapi
juga mereka meyakini adanya hubungan antara sejarah ilmu pengetahuan dengan filsafat.
Demikian halnya dengan Filsafat ilmu, sejarah tentang berbagai kemajuan
perkembangannya sangat membantu kita untuk dapat lebih mengenal dan memahami
Filsafat Ilmu itu sendiri sebab pengetahuan tentang sejarah perkembangan suatu aspek
ilmu pengetahuan akan sangat membantu dalam memahami hal tersebut. Filsafat Ilmu
yang merupakan penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara
memperolehnya telah berkembang seiring perkembangan berbagai bidang ilmu
pengetahuan. Kajian tentang sejarah perkembangan filsafat ilmu ini adalah penting, sebab
diharapkan dapat mengarahkan kita serta menerapkan penyelidikan kefilsafatan terhadap
kegiatan ilmiah dan dapat mengarahkan metode-metode penyelidikan ilmiah kejuruan
kepada penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ilmiah.
Makalah ini berusaha mendeskripsikan secara singkat sejarah perkembangan
filsafat ilmu pada zaman Yunani. Akan tetapi, harus diingat bahwa uraian singkat tentang
salah satu periode sejarah harus melewati dan mengungkap banyak tokoh, peristiwa dan
fakta yang memungkinkan dapat mengerti periode tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat dan ilmu yang dikenal di dunia barat dewasa ini berasal dari zaman Yunani
kuno. Pada zaman itu filsafat dan ilmu jalin menjalin menjadi satu dan orang tidak
memisahkannya sebagai dua hal yang berlainan. Keduanya termasuk ke dalam pengertian
episteme. Kata philisophia sendiri merupakan suatu padanan kata dari episteme.
Menurut konsepsi filsuf besar Yunani kuno Aristoteles, episteme adalah “suatu
kumpulan yang teratur dari pengetahuan rasional dengan objeknya sendiri yang tepat.”
Jadi, filsafat dan ilmu tergolong sebagai pengetahuan rasional, yakni pengetahuan yang
diperoleh dari pemikiran atau rasio manusia.
Dalam pemikiran Aristoteles, episteme atau pengetahuan rasional itu dapat dibagi
menjadi tiga bagian yang disebutnya: Praktike (pengetahuan praktis), Poietike
(pengetahuan produktif), dan Theoreitike (pengetahuan teoritis). Dan Theoritike atau
pengetahuan teoritis dibedakan pula menjadi tiga kelompok dengan sebutan : Mathematike
(pengetahuan matematika), Physike (pengetahuan fisika), dan Prote philosophia (filsafat
Pertama). Filsafat pertama adalah pengetahuan yang menelaah peradaban yang abadi, tidak
berubah, dan terpisah dari materi. Aristoteles mendefinisikannya sebagai ilmu tentang
asas-asas pertama, yang dikenal sebagai metafisika.
Matematika, fisika, dan metafisika telah cukup berkembang pada masa hidup
Aristoteles. Sekitar dua ratus tahun sebelumnya telah lahir pemikir yang mempelajari
bidang-bidang tersebut, pemikir pertama yang dikenal sebagai Bapak Filsafat yaitu
Thales. Sebagian sarjana kemudian mengakuinya pula sebagai ilmuwan pertama di dunia.
Bangsa Yunani menyebutkan bahwa dia adalah salah seorang dari tujuh orang arif Yunani.
Thales memperkembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal
mula, sifat dasar, dan struktur komposisi dari alam semesta. Menurutnya semua berasal
dari air sebagai dasar materi kosmis. Sebagai ilmuwan ia mempelajari magnetisme dan
listrik yang merupakan pokok soal fisika. Ia juga berusaha mengembangkan astronomi dan
matematika dengan antara lain mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena
memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, dan membuktikan
dalil-dalil geometri. Salah satu yang dibuktikannya ialah dalil bahwa kedua sudut alas dari
suatu segitiga sama kaki adalah sama besarnya. Dengan demikian, ia merupakan ahli
matematika Yunani yang pertama dan dinyatakan sebagai Bapak dari penalaran deduktif.
Selanjutnya muncullah Pythagoras, pemikir dan tokoh matematik ini
mengemukakan sebuah ajaran metafisika bahwa bilangan-bilangan merupakan intisari
semua benda serta dasar pokok dari sifat-sifat benda. Dalilnya berbunyi, ” bilangan
memerintah jagad raya ini ”.
Menurut Pythagoras, kearifan yang sesungguhnya itu hanyalah dimiliki semata-
mata oleh Tuhan. Oleh karena itu, ia tidak mau disebut sebagai orang arif sebagaimana
halnya Thales, melainkan menganggap dirinya hanya seorang philosophia yang
terjemahannya secara harfiah adalah cinta kearifan. Dengan demikian sampai sekarang
secara etimologi dan singkat sederhana filsafat masih diartikan sebagai cinta kearifan.
Pythagoras berpendapat bahwa matematika merupakan suatu sarana atau alat bagi
pengetahuan filsafati. Pendapat ini kemudian memperoleh pengukuhan dari Plato. Ia
menegaskan bahwa filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran, sedang filsafat
merupakan pencarian yang bersifat perekaan terhadap pandangan seluruh kebenaran.
Filsafat Plato disebut sebagai filsafat spekulatif.
Menurut pendapat Plato, geometri sebagai pengetahuan rasional berdasarkan akal
murni menjadi kunci ke arah pengetahuan dan kebenaran filsafati serta bagi pemahaman
mengenai sifat dasar dari kenyataan terakhir. Geometri merupakan suatu ilmu dengan akal
murni membuktikan posisi-posisi abstrak mengenai hal – hal yang abstrak seperti garis
lurus sempurna, lingkaran sempurna atau segitiga sempurna.
Salah satu murid Plato yang paling cemerlang yang belajar di akademinya adalah
Aristoteles. Tokoh pemikir ini menyusun konsepsinya tentang pembagian pengetahuan
rasional seperti yang telah diuraikan di atas. Mengenai peranannya dalam filsafat yang
berkaitan dengan ilmu, Aristoteles merupakan seorang filsuf ilmu yang pertama. Ia
menciptakan cabang pengetahuan itu dengan menganalisis problem-problem tertentu yang
timbul dalam hubungannya dengan penjelasan Ilmiah.
Dari selintas perkembangan filsafat dan ilmu yang telah diuraikan ternyata sejak
zaman Yunani kuno sesungguhnya berkembang tidak hanya dua, melainkan empat bidang
pengetahuan yaitu, filsafat, ilmu, matematika dan logika. Masing-masing kemudian
mengalami perkembangan kearah yang lebih luas.
1. Filsafat
Filsafat dimulai oleh Thales sebagai filsafat jagad raya yang selanjutnya
berkembang ke arah kosmologi. Filsafat ini kemudian menjurus pada filsafat spekulatif
pada Plato dan metafisika pada Aristoteles. Setelah mulai beralih memasuki zaman
Romawi kuno, para pemikir mencari keselarasan antara manusia dan alam semesta.
Keselarasan itu dapat tercapai bilamana manusia hidup sesuai dengan alam dalam arti
mengikuti petunjuk akal (sebagai asas tertinggi sifat manusiawi) dan mengikuti hukum
alam dari Logos (sebagai akal alam semesta).
Dalam abad pertengahan, filsafat dianggap sebagai pengetahuan yang tertinggi.
Namun kedudukan dan perannya adalah sebagai pelayan dari teologi. Kebenaran yang
diterima oleh kepercayaan - kepercayaan melalui wahyu tidak dapat ditentang oleh
kebenaran filsafati yang diperoleh dari akal manusia. Filsafat merupakan sarana untuk
menetapkan kebenaran-kebenaran tentang Tuhan yang dapat dicapai oleh akal manusia
itu. Dalam abad-abad selanjutnya filsafat berkembang mnejadi dua jalur yaitu filsafat
alam dan filsafat moral.
Perkembangan filsafat berjalan terus seiring dengan perkembangan berbagai ilmu
baru. Sesudah memasuki abad XX, filsafat dalam garis besarnya dibedakan menjadi dua
ragam, yakni filsafat kritis dan filsafat spekulatif. Filsafat kritis itu kemudian oleh
sebagian filsuf disebut filsafat analitik. Ragam filsafat analitik membahas pertanyaan-
pertanyaan tentang arti (meaning) dari pengertian-pengertian yang digunakan dalam
filsafat. Dengan perkataan lain, filsafat analitis terutama memusatkan perhatian pada
analisis secara cermat terhadap makna pengertian yang diuperbincangkan dalam filsafat
seperti misalnya substansi, eksistensi, moral, realitas dan sebagainya. Sedangkan filsafat
spekulatif sesungguhnya merupakan sebutan lain dari metafisika.
2. Ilmu
Pada zaman Yunani kuno episteme atau pengetahuan rasional mencakup filsafat
maupun ilmu. Tidak terdapat masalah besar atau kebutuhan penting untuk membedakan
kedua jenis pengetahuan itu. Thales sebagai seorang filsuf juga mempelajari astronomi,
dan topik-topik pengetahuan yang termasuk fisika ( pengetahuan teoritis yang
mempelajari alam ). Pengetahuan ini kemudian lebih banyak disebut filsafat Alam.
Tetapi, pada zaman Renaissance sejak abad XIV sampai abad XVI terjadi
perkembangan baru. Tokoh-tokoh pembaharu dan pemikir seperti Galileo Galilei,
Francis Bacon dan Rene Descartes, serta Isaac Newton memperkenalkan metode
matematik dan metode eksperimental untuk mempelajari alam. Dengan demikian,
pengertian filsafat Alam memperoleh arti khusus sebagai “ penelaahan sistematis
terhadap alam melalui pemakaian metode-metode yang diperkenalkan oleh para
pembaharu dari zaman Renaissance dan awal abad XVII. ”
Jadi, sejak abad XVII filsafat Alam sesungguhnya bukanlah pengetahuan filsafat,
melainkan pengetahuan yang kini dikenal sebagai Ilmu Alam. Perkembangan ilmu itu
mencapai puncak kejayaan di tangan Newton, yang merumuskan teori gaya berat dan
kaidah-kaidah mekanika dalam karya tulis yang diberi judul Philosophiae Naturalis
Principa (azas-azas mekanik dari Filsafat Alam), terbit tahun 1687.
Dalam perkembangan selanjutnya pada abad XVIII, philosophia naturalis
memisahkan diri dari filsafat dan para ahli menyebutnya kembali dengan nama fisika.
Cabang-cabang lainnya yang tercakup dalam ilmu modern juga berkembang pesat
berkat penerapan metode empiris yang makin cermat, pemakaian alat keilmuan yang
lebih lengkap, dan komunikasi antar ilmuwan yang senantiasa meningkat. James Conat
menyatakan bahwa ilmu modern mencapai tahap berjalan dan berbicara pada tahun
1700 dan mulai memasuki taraf kedewasaan pada sekitar tahun 1780.
Setelah dewasa masing-masing ilmu memisahkan diri dari filsafat seperti halnya
fisika. Pemisahan diri dilakukan oleh biologi awal abad XIX dan psikologi pada sekitar
pertengahan abad itu. Cabang – cabang ilmu lainnya seperti Sosiologi, Antropologi,
Ilmu ekonomi dan Ilmu politik kemudian juga tegas-tegas terpisah dari filsafat.
Seterusnya menurut pengamatan Henry Aiken, dalam abad XX filsafat memberikan
kelahiran pada ilmu-ilmu yang tampaknya juga bebas berupa Logika Formal,
Linguistik, dan Teori tanda. Dalam pertengahan abad ini dapat pula disaksikan lahirnya
serangkaian ilmu antar disiplin seperti misalnya ilmu prilaku yang menggabungkan
psikologi dengan berbagai cabang ilmu sosial seperti sosiologi dan antropologi untuk
menelaah tingkah laku manusia.
Jadi dalam zaman modern timbul kebutuhan untuk memisahkan kelompok ilmu-
ilmu modern dari filsafat karena perbedaan ciri-cirinya yang sangat mencolok. Filsafat
kebanyakan masih bercorak spekulatif, sedang ilmu-ilmu modern telah menetapkan
metode-metode empiris, eksperimental, dan induktif. Kini secara pasti semua cabang
ilmu dinyatakan sebagai ilmu-ilmu empiris. Sifat empiris inilah yang membentuk ciri
umum dari kelompok ilmu modern dan yang membedakannya dari filsafat.
3. Matematika
Bidang pengetahuan yang ketiga setelah filsafat dan ilmu yang berkembang sejak
zaman Yunani kuno ialah matematika. Oleh karena tergolong rumpun pengetahuan
teoritis yang sama, sudah barang tentu matematika mempunyai hubungan yang cukup
erat dengan kedua bidang pengetahuan yang terdahulu itu.
Matematika sejak dahulu menjadi pendorong bagi perkembangan filsafat. J.B.
Burnet misalnya menyatakan bahwa perkembangan filsafat Yunani bergantung pada
kemajuan penemuan ilmiah khususnya matematika lebih daripada sesuatu hal lainnya.
Seorang ilmuwan astronomi terkenal yang berbicara tentang kaitan matematika dengan
filsafat ialah Galileo. Ucapannya yang tekenal itu berbunyi demikian, “ Filsafat ditulis
dalam buku besar ini, jagad raya yang terus menerus terbentang terbuka bagi
pengamatan kita. Tetapi, buku itu tidak dapat dimengerti jika seseorang tidak terlebih
dahulu belajar memahami bahas dan membaca huruf-huruf yang dipakai untuk
menyusunnya. Buku itu ditulis dalam bahasa matematika….”
Sejak permulaan hingga dewasa ini filsafat dan metematika terus menerus saling
mempengaruhi. Filsafat mendorong perkembangan matematika dan sebaliknya
metematika juga memacu pertumbuhan filsafat.
Perbincangan-perbincangan paradoks yang dikemukakan oleh filsuf Zeno misalnya
telah mendorong lahirnya konsep-konsep matematika. Sejak zaman kuno hingga abad
XX, filsafat dan matematika berkembang terus-menerus melalui pemikiran tokoh-tokoh
yang sekaligus seorang filsuf juga ahli matematika seperti misalnya Descartes, Gottfried
Wilhelm von Leibinz, Auguste Comte, Whitehead dan Bertrand Russell.
Kaitan erat antara matematika dengan ilmu-ilmu modern kiranya tidak perlu
dipersoalkan lagi. Pada abad XVII metematik menjadi perintis dari bagian yang
terpenting dari ilmu alam. Newton membongkar rahasia alam dengan mempergunakan
matematika. Pada dewasa ini banyak ahli matematika dan ilmuwan alam menyatakan
bahwa matematika adalah bahasa ilmu.
4. Logika
Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap asas, aturan dan tata
cara penalaran yang benar. Penalaran adalah proses pemikiran manusia yang berusaha
tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang
diketahui. Pernyataan lain yang telah diketahui itu disebut pangkal pikir (premise),
sedangkan pernyataan baru yang diturunkan dinamakan kesimpulan.
Walaupun tidak disebutkan sebagai pengetahuan rasional yang termasuk episteme,
logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional. Menurut Aristoteles yang
mempelopori pengetahuan jenis keempat ini, logika (waktu itu masih disebutnya
sebagai analytika) merupakan suatu alat ilmu (instrumen of science) di luar epistemi
yang justru diperlukan untuk mempelajari kumpulan pengetahuan rasional itu.
Dalam abad pertengahan, wibawa Aristoteles diakui sedemikan tinggi sehingga
pengetahuan logikanya dijadikan mata pelajaran wajib dalam pendidikan untuk warga
bebas. Para pendeta dan guru mengajarkan filsafat sebagai pengetahuan tertinggi
bersama-sama dengan logika Aristoteles. Logika yang dikembangkan oleh Aristoteles
dan selanjutnya diperlengkapi oleh ahli-ahli logika abad pertengahan dan masa
berikutnya kemudian terkenal dengan sebutan logika tradisional. Sampai dengan abad
XIX logika tradisional merupakan satu-satunya pengetahuan tentang penalaran yang
betul untuk studi dan pendidikan.
Tetapi, mulai pertengahan kedua abad XIX dikembangkan logika yang kemudian
tergolong sebagai logika modern oleh ahli-ahli matematika seperti George Boole,
Auguste De Morgan, dan Gottlob Frege. Pada dewasa ini logika telah menjadi bidang
pengetahuan yang amat luas dan tidak lagi senata-mata bersifat filsafati, melainkan juga
bercorak sangat tehnis dan ilmiah. Lebih-lebih logika modern telah tumbuh begitu pesat
dan demikian beragam sehingga mendesak logika tradisional ke samping dan menjadi
bagian kecil yang kurang berarti. Logika modern yang semula hanya mencakup logika
perlambang kini meliputi antara lain logika kewajiban, logika ganda-nilai, logika
intusionistik, dan berbagai sistem logika tata baku.
Selain hubungannya yang erat dengan filsafat dan matematik, logika dewasa ini
juga telah mengembangkan berbagai metode logis yang banyak sekali pemakaiannya
dalam ilmu-ilmu. Kini selain deduksi dan induksi yang merupakan metode-metode
pokok, juga dikenal berbagai metode lainnya seperti analisi logika, abstraksi, analogi,
serta pembagian dan penggolongan logis. Sebagai misal, metode yang umumnya
pertama dipakai oleh sesuatu ilmu ialah penggolongan logis. Ilmu-ilmu yang banyak
memakai grafik dalam penjelasannya pada dasarnya menetapkan metode analogi.
Selain itu, logika modern (terutama logika perlambang) dengan berbagai pengertian
cermat, lambang yang abstrak, dan aturan yang diformalkan untuk keperluan penalaran
yang betul tidak saja dapat menangani perbincangan-perbincangan yang rumit dalam
suatu bidang ilmu, melainkan ternyata mempunyai pula penerapan misalnya dalam
penyusunan program komputer dan pengaturan arus listrik yang tiadak mempunyai
kaitan dengan argumen.
Demikianlah pertumbuhan empat jenis pengetahuan rasional yang telah dipaparkan
secara singkat di atas yang pada akhirnya dalam dewasa ini bermuara pada suatu bidang
pengetahuan rumit yang dinamakan Filsafat Ilmu.
BAB III
PENUTUP
Filsafat yang dipandang sebagai induk ilmu pengetahuan telah dikenal manusia pada masa
Yunani Kuno. Yunani menjadi tempat asal mula munculnya filsafat, ditandai dengan munculnya
pemikir - pemikir (baca: filosof) besar seperti Thales, Anaximandros dan Anaximenes. Pada zaman
Yunani Kuno filsafat dan ilmu merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan. Keduanya termasuk
dalam pengertian episteme yang sepadan dengan kata philosophia. Pemikiran tentang episteme ini
oleh Aristoteles diartikan sebagai an organized body of rational konwledge with its proper object.
Jadi filsafat dan ilmu tergolong sebagai pengetahuan yang rasional. Dalam pemikiran Aritoteles
selanjutnya pengetahuan rasional itu dapat dibedakan menjadi tiga bagian yang disebutnya dengan
praktike (pengetahuan praktis), poietike (pengetahuan produktif), dan theoretike (pengetahuan
teoritis).
Pemikiran dan pandangan Aritoteles memberikan gambaran bahwa nampaknya ilmu
pengetahuan pada masa itu harus didasarkan pada pengertian, dan akibatnya hanya dapat
dilaksanakan bagi aspek-aspek realitas yang terjangkau pikiran. Lalu masuk akal kalau orang
berpendapat bahwa kegiatan ilmiah tidak lain daripada menyusun dan mengaitkan pengertian-
pengertian itu secara logis, yang akhirnya menimbulkan kesan bahwa setiap ilmu pengetahuan
mengikuti metode yang hampir sama yaitu mencari pengertian tentang prima principia, lalu
mengadakan deduksi-deduksi logis.
Pemikirannya tersebut oleh generasi-generasi selanjutnya memandang bahwa Aristoteles-
lah sebagai peletak dasar filsafat ilmu. Selama ribuan tahun sampai dengan akhir abad pertengahan,
filsafat logika Aristoteles diterima di Eropa sebagai otoritas yang besar. Para pemikir waktu itu
menganggap bahwa pemikiran deduktif (logika formal atau sillogistik) dan wahyu sebagai sumber
pengetahuan. Aristoteles adalah peletak dasar „doktrin sillogisme‟ yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan pemikiran di Eropa sampai dengan munculnya Era Renaisance.
Referensi :
Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Depok : Rajawali Press, 2013
Blikololong, J.B. Filsafat Ilmu – Sebuah Pengantar. Seri Diklat Kuliah Universitas
Gunadarma
Pandia, Wisma. Filsafat Ilmu. Diktat Kuliah Sekolah Tinggi Theologi Injili Philadelphia
Utama, I Gusti Bagus Rai. Filsafat Ilmu & Logika. Bali: Universitas Dhyana Pura Badung.
2013

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasilaPancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasilaahminblack
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatFair Nurfachrizi
 
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsOntologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsMutiara Cess
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanHenry Kurniawan
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmusayid bukhari
 
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmusayid bukhari
 
Pemikiran plato
Pemikiran platoPemikiran plato
Pemikiran plato12345Nha
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMujid Rical
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Dasar Logika Modul 1 Kb1
Dasar Logika Modul 1  Kb1Dasar Logika Modul 1  Kb1
Dasar Logika Modul 1 Kb1Pet-pet
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiNasruddin Asnah
 
Power Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat IslamPower Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat IslamFirdika Arini
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiahhiriza
 
Filsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannyaFilsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannyaRudi Sudirdja
 

Was ist angesagt? (20)

Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasilaPancasila   landasan dan tujuan pendidikan pancasila
Pancasila landasan dan tujuan pendidikan pancasila
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
 
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsOntologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawan
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
 
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
Metode Testing atau Psikotes (Psikologi Umum)
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
Pemikiran plato
Pemikiran platoPemikiran plato
Pemikiran plato
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Dasar Logika Modul 1 Kb1
Dasar Logika Modul 1  Kb1Dasar Logika Modul 1  Kb1
Dasar Logika Modul 1 Kb1
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Power Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat IslamPower Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat Islam
 
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiah
 
Filsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannyaFilsafat humanisme dan perkembangannya
Filsafat humanisme dan perkembangannya
 

Andere mochten auch

Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptAZA Zulfi
 
sejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahsejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahLu'lu Almaknuna
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuanSejarah perkembangan ilmu pengetahuan
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuansheilaEka
 
Sejarah perkembangan ilmu di dunia islam
Sejarah perkembangan ilmu di dunia islamSejarah perkembangan ilmu di dunia islam
Sejarah perkembangan ilmu di dunia islamKodogg Kritingg
 
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan barat
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan baratPerkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan barat
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan baratKodogg Kritingg
 
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Rosyidin Pranata
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoDedi Yulianto
 
Makalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modernMakalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modernjuniska efendi
 
Sejarah Perang Dunia 2
Sejarah Perang Dunia 2Sejarah Perang Dunia 2
Sejarah Perang Dunia 2Deny Sullivan
 
Ppt perkembangan-teknologi-informasi-abad-21-08-1996
Ppt perkembangan-teknologi-informasi-abad-21-08-1996Ppt perkembangan-teknologi-informasi-abad-21-08-1996
Ppt perkembangan-teknologi-informasi-abad-21-08-1996Ricky Gaskinz
 
Perkembangan Teknologi Pada Perang Dunia ke-2
Perkembangan Teknologi Pada Perang Dunia ke-2Perkembangan Teknologi Pada Perang Dunia ke-2
Perkembangan Teknologi Pada Perang Dunia ke-2sultan jhorghi
 
Ilmu pengetahuan dan teknologi.ppt
Ilmu pengetahuan dan teknologi.pptIlmu pengetahuan dan teknologi.ppt
Ilmu pengetahuan dan teknologi.pptMELLY AMELIA
 
Sejarah Sains Presentasi
Sejarah Sains PresentasiSejarah Sains Presentasi
Sejarah Sains PresentasiAbdul Jamil
 
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupanPerkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupanfarah rq
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAChristian Lokas
 
Sejarah matematika lambang bilangan (yunani kuno dan romawi)
Sejarah matematika lambang bilangan (yunani kuno dan romawi)Sejarah matematika lambang bilangan (yunani kuno dan romawi)
Sejarah matematika lambang bilangan (yunani kuno dan romawi)tejowati
 
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan TeknologiIlmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan TeknologiMELLY AMELIA
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 

Andere mochten auch (20)

Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .pptSejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan fix .ppt
 
sejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahsejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarah
 
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuanSejarah perkembangan ilmu pengetahuan
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
 
Sejarah perkembangan ilmu di dunia islam
Sejarah perkembangan ilmu di dunia islamSejarah perkembangan ilmu di dunia islam
Sejarah perkembangan ilmu di dunia islam
 
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan barat
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan baratPerkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan barat
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan barat
 
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kuno
 
Makalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modernMakalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modern
 
FILSAFAT PASCA MODERN
FILSAFAT PASCA MODERNFILSAFAT PASCA MODERN
FILSAFAT PASCA MODERN
 
Sejarah Perang Dunia 2
Sejarah Perang Dunia 2Sejarah Perang Dunia 2
Sejarah Perang Dunia 2
 
Ppt perkembangan-teknologi-informasi-abad-21-08-1996
Ppt perkembangan-teknologi-informasi-abad-21-08-1996Ppt perkembangan-teknologi-informasi-abad-21-08-1996
Ppt perkembangan-teknologi-informasi-abad-21-08-1996
 
Perkembangan Teknologi Pada Perang Dunia ke-2
Perkembangan Teknologi Pada Perang Dunia ke-2Perkembangan Teknologi Pada Perang Dunia ke-2
Perkembangan Teknologi Pada Perang Dunia ke-2
 
Ilmu pengetahuan dan teknologi.ppt
Ilmu pengetahuan dan teknologi.pptIlmu pengetahuan dan teknologi.ppt
Ilmu pengetahuan dan teknologi.ppt
 
Sejarah Sains Presentasi
Sejarah Sains PresentasiSejarah Sains Presentasi
Sejarah Sains Presentasi
 
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupanPerkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan
 
Iad ppt
Iad pptIad ppt
Iad ppt
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
Sejarah matematika lambang bilangan (yunani kuno dan romawi)
Sejarah matematika lambang bilangan (yunani kuno dan romawi)Sejarah matematika lambang bilangan (yunani kuno dan romawi)
Sejarah matematika lambang bilangan (yunani kuno dan romawi)
 
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan TeknologiIlmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 

Ähnlich wie SEJARAH FILSAFAT ILMU YUNANI

Filsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putriFilsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putriResaSevia
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasanCindar Tyas
 
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfTaksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfherzanetti
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPAIrma Fitriani
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie nothChie NoTh
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie nothChie NoTh
 
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...ARIS SETIYANI
 
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...ARIS SETIYANI
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Grunge Cobain
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaAcintyaNasywa
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafatAdrian Hulu
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiAfril Wibisono
 
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat PendidikanMakalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikanrumah
 
Artikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatosArtikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatosThiya Apriana
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MSKumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MSkhoinurfaisila
 
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 a
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 aFirman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 a
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 aFirmanNurWahyudi
 
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.elia_deardy
 

Ähnlich wie SEJARAH FILSAFAT ILMU YUNANI (20)

Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Filsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putriFilsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putri
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
 
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfTaksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie noth
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie noth
 
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
 
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
Filsafat ilmu, aris setiyani, hapzi ali, hubungan filsafat dengan ilmu ilmu l...
 
Kul fil 01_fpk
Kul fil 01_fpkKul fil 01_fpk
Kul fil 01_fpk
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
Kul fil 01_fpk
Kul fil 01_fpkKul fil 01_fpk
Kul fil 01_fpk
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
 
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat PendidikanMakalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
Makalah sejarah dan perkembangan Filsafat Pendidikan
 
Artikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatosArtikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatos
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MSKumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
Kumpulan materi tugas membuat makalah Dosen Pengajar Dr. Sigit Sardjono, MS
 
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 a
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 aFirman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 a
Firman nur wahyudi (19060484001) ikor2019 a
 
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu   Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
Tugas Kumpulan Soal Filsafat Ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
 

Mehr von Suya Yahya

Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara Iran
Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara IranPerbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara Iran
Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara IranSuya Yahya
 
Laporan Pendampingan Individu
Laporan Pendampingan IndividuLaporan Pendampingan Individu
Laporan Pendampingan IndividuSuya Yahya
 
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi IslamDasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi IslamSuya Yahya
 
Resume - Membumikan Al Qur'an
Resume - Membumikan Al Qur'anResume - Membumikan Al Qur'an
Resume - Membumikan Al Qur'anSuya Yahya
 
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & Reabilitas
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & ReabilitasSPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & Reabilitas
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & ReabilitasSuya Yahya
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahSuya Yahya
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Resume Tafsir QS. An Najm
Resume Tafsir QS. An NajmResume Tafsir QS. An Najm
Resume Tafsir QS. An NajmSuya Yahya
 
Resume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anResume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anSuya Yahya
 
TERAPI MATA MINUS
TERAPI MATA MINUSTERAPI MATA MINUS
TERAPI MATA MINUSSuya Yahya
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaSuya Yahya
 
Rangkuman Tafsir QS. Adz Dzariyat
Rangkuman Tafsir QS. Adz DzariyatRangkuman Tafsir QS. Adz Dzariyat
Rangkuman Tafsir QS. Adz DzariyatSuya Yahya
 
Pembagian Hadis dari Segi Kualitas
Pembagian Hadis dari Segi KualitasPembagian Hadis dari Segi Kualitas
Pembagian Hadis dari Segi KualitasSuya Yahya
 
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'Suya Yahya
 
FILSAFAT YUNANI
FILSAFAT YUNANIFILSAFAT YUNANI
FILSAFAT YUNANISuya Yahya
 
Teori ilmu sosial & realitas sosial
Teori ilmu sosial & realitas sosialTeori ilmu sosial & realitas sosial
Teori ilmu sosial & realitas sosialSuya Yahya
 

Mehr von Suya Yahya (18)

Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara Iran
Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara IranPerbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara Iran
Perbandingan Pendidikan Islam di Indonesia dan Negara Iran
 
Laporan Pendampingan Individu
Laporan Pendampingan IndividuLaporan Pendampingan Individu
Laporan Pendampingan Individu
 
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi IslamDasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
 
Resume - Membumikan Al Qur'an
Resume - Membumikan Al Qur'anResume - Membumikan Al Qur'an
Resume - Membumikan Al Qur'an
 
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & Reabilitas
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & ReabilitasSPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & Reabilitas
SPSS _ Uji Normalitas Data, Korelasi & Regresi, Validitas & Reabilitas
 
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia PrasekolahAnalisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Analisis Fase-Fase Perkembangan Anak Usia Prasekolah
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Resume Tafsir QS. An Najm
Resume Tafsir QS. An NajmResume Tafsir QS. An Najm
Resume Tafsir QS. An Najm
 
Resume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anResume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'an
 
Alam Semesta
Alam SemestaAlam Semesta
Alam Semesta
 
MANAJEMEN
MANAJEMENMANAJEMEN
MANAJEMEN
 
TERAPI MATA MINUS
TERAPI MATA MINUSTERAPI MATA MINUS
TERAPI MATA MINUS
 
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - JakartaLAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
LAPORAN KARYA WISATA - Jakarta
 
Rangkuman Tafsir QS. Adz Dzariyat
Rangkuman Tafsir QS. Adz DzariyatRangkuman Tafsir QS. Adz Dzariyat
Rangkuman Tafsir QS. Adz Dzariyat
 
Pembagian Hadis dari Segi Kualitas
Pembagian Hadis dari Segi KualitasPembagian Hadis dari Segi Kualitas
Pembagian Hadis dari Segi Kualitas
 
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'
Makalah 'Membangun Negara Berkeadilan'
 
FILSAFAT YUNANI
FILSAFAT YUNANIFILSAFAT YUNANI
FILSAFAT YUNANI
 
Teori ilmu sosial & realitas sosial
Teori ilmu sosial & realitas sosialTeori ilmu sosial & realitas sosial
Teori ilmu sosial & realitas sosial
 

Kürzlich hochgeladen

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Kürzlich hochgeladen (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

SEJARAH FILSAFAT ILMU YUNANI

  • 1. MAKALAH Sejarah Perkembangan Filsafat Ilmu pada Zaman Yunani Tugas Mata Kuliah : Filsafat Ilmu Dosen Pengampu : Mas’udi, S.Fil.I. , MA Disusun Oleh : SULISTIYANI NIM : 412088 ELK BKI B I M B I N G A N D A N K O N S E L I N G I S L AM J U R U S A N D A K W A H & K O M U N I K AS I S E K O L AH T I N G G I AG AM A I S L AM N E G E R I K U D U S 2 0 1 3 / 2 0 1 4
  • 2. SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU PADA ZAMAN YUNANI BAB I PENDAHULUAN Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan selama satu setengah abad terakhir ini lebih banyak dari pada selama berabad-abad sebelumnya. Diskursus perkembangan ilmu pengetahuan, sains dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini tidak bisa dilepaskan dari diskursus tentang akar sejarah perkembangannya yang sering dijumpai dalam filsafat ilmu sebagai metode filsafati dari hal tersebut. Munculnya ilmuwan yang digolongkan sebagai filosof bukan saja karena mendasarkan filosofinya pada sejarah ilmu pengetahuan tetapi juga mereka meyakini adanya hubungan antara sejarah ilmu pengetahuan dengan filsafat. Demikian halnya dengan Filsafat ilmu, sejarah tentang berbagai kemajuan perkembangannya sangat membantu kita untuk dapat lebih mengenal dan memahami Filsafat Ilmu itu sendiri sebab pengetahuan tentang sejarah perkembangan suatu aspek ilmu pengetahuan akan sangat membantu dalam memahami hal tersebut. Filsafat Ilmu yang merupakan penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara memperolehnya telah berkembang seiring perkembangan berbagai bidang ilmu pengetahuan. Kajian tentang sejarah perkembangan filsafat ilmu ini adalah penting, sebab diharapkan dapat mengarahkan kita serta menerapkan penyelidikan kefilsafatan terhadap kegiatan ilmiah dan dapat mengarahkan metode-metode penyelidikan ilmiah kejuruan kepada penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ilmiah. Makalah ini berusaha mendeskripsikan secara singkat sejarah perkembangan filsafat ilmu pada zaman Yunani. Akan tetapi, harus diingat bahwa uraian singkat tentang salah satu periode sejarah harus melewati dan mengungkap banyak tokoh, peristiwa dan fakta yang memungkinkan dapat mengerti periode tersebut.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Filsafat dan ilmu yang dikenal di dunia barat dewasa ini berasal dari zaman Yunani kuno. Pada zaman itu filsafat dan ilmu jalin menjalin menjadi satu dan orang tidak memisahkannya sebagai dua hal yang berlainan. Keduanya termasuk ke dalam pengertian episteme. Kata philisophia sendiri merupakan suatu padanan kata dari episteme. Menurut konsepsi filsuf besar Yunani kuno Aristoteles, episteme adalah “suatu kumpulan yang teratur dari pengetahuan rasional dengan objeknya sendiri yang tepat.” Jadi, filsafat dan ilmu tergolong sebagai pengetahuan rasional, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran atau rasio manusia. Dalam pemikiran Aristoteles, episteme atau pengetahuan rasional itu dapat dibagi menjadi tiga bagian yang disebutnya: Praktike (pengetahuan praktis), Poietike (pengetahuan produktif), dan Theoreitike (pengetahuan teoritis). Dan Theoritike atau pengetahuan teoritis dibedakan pula menjadi tiga kelompok dengan sebutan : Mathematike (pengetahuan matematika), Physike (pengetahuan fisika), dan Prote philosophia (filsafat Pertama). Filsafat pertama adalah pengetahuan yang menelaah peradaban yang abadi, tidak berubah, dan terpisah dari materi. Aristoteles mendefinisikannya sebagai ilmu tentang asas-asas pertama, yang dikenal sebagai metafisika. Matematika, fisika, dan metafisika telah cukup berkembang pada masa hidup Aristoteles. Sekitar dua ratus tahun sebelumnya telah lahir pemikir yang mempelajari bidang-bidang tersebut, pemikir pertama yang dikenal sebagai Bapak Filsafat yaitu Thales. Sebagian sarjana kemudian mengakuinya pula sebagai ilmuwan pertama di dunia. Bangsa Yunani menyebutkan bahwa dia adalah salah seorang dari tujuh orang arif Yunani. Thales memperkembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat dasar, dan struktur komposisi dari alam semesta. Menurutnya semua berasal dari air sebagai dasar materi kosmis. Sebagai ilmuwan ia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika. Ia juga berusaha mengembangkan astronomi dan matematika dengan antara lain mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, dan membuktikan dalil-dalil geometri. Salah satu yang dibuktikannya ialah dalil bahwa kedua sudut alas dari suatu segitiga sama kaki adalah sama besarnya. Dengan demikian, ia merupakan ahli matematika Yunani yang pertama dan dinyatakan sebagai Bapak dari penalaran deduktif. Selanjutnya muncullah Pythagoras, pemikir dan tokoh matematik ini
  • 4. mengemukakan sebuah ajaran metafisika bahwa bilangan-bilangan merupakan intisari semua benda serta dasar pokok dari sifat-sifat benda. Dalilnya berbunyi, ” bilangan memerintah jagad raya ini ”. Menurut Pythagoras, kearifan yang sesungguhnya itu hanyalah dimiliki semata- mata oleh Tuhan. Oleh karena itu, ia tidak mau disebut sebagai orang arif sebagaimana halnya Thales, melainkan menganggap dirinya hanya seorang philosophia yang terjemahannya secara harfiah adalah cinta kearifan. Dengan demikian sampai sekarang secara etimologi dan singkat sederhana filsafat masih diartikan sebagai cinta kearifan. Pythagoras berpendapat bahwa matematika merupakan suatu sarana atau alat bagi pengetahuan filsafati. Pendapat ini kemudian memperoleh pengukuhan dari Plato. Ia menegaskan bahwa filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran, sedang filsafat merupakan pencarian yang bersifat perekaan terhadap pandangan seluruh kebenaran. Filsafat Plato disebut sebagai filsafat spekulatif. Menurut pendapat Plato, geometri sebagai pengetahuan rasional berdasarkan akal murni menjadi kunci ke arah pengetahuan dan kebenaran filsafati serta bagi pemahaman mengenai sifat dasar dari kenyataan terakhir. Geometri merupakan suatu ilmu dengan akal murni membuktikan posisi-posisi abstrak mengenai hal – hal yang abstrak seperti garis lurus sempurna, lingkaran sempurna atau segitiga sempurna. Salah satu murid Plato yang paling cemerlang yang belajar di akademinya adalah Aristoteles. Tokoh pemikir ini menyusun konsepsinya tentang pembagian pengetahuan rasional seperti yang telah diuraikan di atas. Mengenai peranannya dalam filsafat yang berkaitan dengan ilmu, Aristoteles merupakan seorang filsuf ilmu yang pertama. Ia menciptakan cabang pengetahuan itu dengan menganalisis problem-problem tertentu yang timbul dalam hubungannya dengan penjelasan Ilmiah. Dari selintas perkembangan filsafat dan ilmu yang telah diuraikan ternyata sejak zaman Yunani kuno sesungguhnya berkembang tidak hanya dua, melainkan empat bidang pengetahuan yaitu, filsafat, ilmu, matematika dan logika. Masing-masing kemudian mengalami perkembangan kearah yang lebih luas. 1. Filsafat Filsafat dimulai oleh Thales sebagai filsafat jagad raya yang selanjutnya berkembang ke arah kosmologi. Filsafat ini kemudian menjurus pada filsafat spekulatif pada Plato dan metafisika pada Aristoteles. Setelah mulai beralih memasuki zaman Romawi kuno, para pemikir mencari keselarasan antara manusia dan alam semesta.
  • 5. Keselarasan itu dapat tercapai bilamana manusia hidup sesuai dengan alam dalam arti mengikuti petunjuk akal (sebagai asas tertinggi sifat manusiawi) dan mengikuti hukum alam dari Logos (sebagai akal alam semesta). Dalam abad pertengahan, filsafat dianggap sebagai pengetahuan yang tertinggi. Namun kedudukan dan perannya adalah sebagai pelayan dari teologi. Kebenaran yang diterima oleh kepercayaan - kepercayaan melalui wahyu tidak dapat ditentang oleh kebenaran filsafati yang diperoleh dari akal manusia. Filsafat merupakan sarana untuk menetapkan kebenaran-kebenaran tentang Tuhan yang dapat dicapai oleh akal manusia itu. Dalam abad-abad selanjutnya filsafat berkembang mnejadi dua jalur yaitu filsafat alam dan filsafat moral. Perkembangan filsafat berjalan terus seiring dengan perkembangan berbagai ilmu baru. Sesudah memasuki abad XX, filsafat dalam garis besarnya dibedakan menjadi dua ragam, yakni filsafat kritis dan filsafat spekulatif. Filsafat kritis itu kemudian oleh sebagian filsuf disebut filsafat analitik. Ragam filsafat analitik membahas pertanyaan- pertanyaan tentang arti (meaning) dari pengertian-pengertian yang digunakan dalam filsafat. Dengan perkataan lain, filsafat analitis terutama memusatkan perhatian pada analisis secara cermat terhadap makna pengertian yang diuperbincangkan dalam filsafat seperti misalnya substansi, eksistensi, moral, realitas dan sebagainya. Sedangkan filsafat spekulatif sesungguhnya merupakan sebutan lain dari metafisika. 2. Ilmu Pada zaman Yunani kuno episteme atau pengetahuan rasional mencakup filsafat maupun ilmu. Tidak terdapat masalah besar atau kebutuhan penting untuk membedakan kedua jenis pengetahuan itu. Thales sebagai seorang filsuf juga mempelajari astronomi, dan topik-topik pengetahuan yang termasuk fisika ( pengetahuan teoritis yang mempelajari alam ). Pengetahuan ini kemudian lebih banyak disebut filsafat Alam. Tetapi, pada zaman Renaissance sejak abad XIV sampai abad XVI terjadi perkembangan baru. Tokoh-tokoh pembaharu dan pemikir seperti Galileo Galilei, Francis Bacon dan Rene Descartes, serta Isaac Newton memperkenalkan metode matematik dan metode eksperimental untuk mempelajari alam. Dengan demikian, pengertian filsafat Alam memperoleh arti khusus sebagai “ penelaahan sistematis terhadap alam melalui pemakaian metode-metode yang diperkenalkan oleh para pembaharu dari zaman Renaissance dan awal abad XVII. ” Jadi, sejak abad XVII filsafat Alam sesungguhnya bukanlah pengetahuan filsafat,
  • 6. melainkan pengetahuan yang kini dikenal sebagai Ilmu Alam. Perkembangan ilmu itu mencapai puncak kejayaan di tangan Newton, yang merumuskan teori gaya berat dan kaidah-kaidah mekanika dalam karya tulis yang diberi judul Philosophiae Naturalis Principa (azas-azas mekanik dari Filsafat Alam), terbit tahun 1687. Dalam perkembangan selanjutnya pada abad XVIII, philosophia naturalis memisahkan diri dari filsafat dan para ahli menyebutnya kembali dengan nama fisika. Cabang-cabang lainnya yang tercakup dalam ilmu modern juga berkembang pesat berkat penerapan metode empiris yang makin cermat, pemakaian alat keilmuan yang lebih lengkap, dan komunikasi antar ilmuwan yang senantiasa meningkat. James Conat menyatakan bahwa ilmu modern mencapai tahap berjalan dan berbicara pada tahun 1700 dan mulai memasuki taraf kedewasaan pada sekitar tahun 1780. Setelah dewasa masing-masing ilmu memisahkan diri dari filsafat seperti halnya fisika. Pemisahan diri dilakukan oleh biologi awal abad XIX dan psikologi pada sekitar pertengahan abad itu. Cabang – cabang ilmu lainnya seperti Sosiologi, Antropologi, Ilmu ekonomi dan Ilmu politik kemudian juga tegas-tegas terpisah dari filsafat. Seterusnya menurut pengamatan Henry Aiken, dalam abad XX filsafat memberikan kelahiran pada ilmu-ilmu yang tampaknya juga bebas berupa Logika Formal, Linguistik, dan Teori tanda. Dalam pertengahan abad ini dapat pula disaksikan lahirnya serangkaian ilmu antar disiplin seperti misalnya ilmu prilaku yang menggabungkan psikologi dengan berbagai cabang ilmu sosial seperti sosiologi dan antropologi untuk menelaah tingkah laku manusia. Jadi dalam zaman modern timbul kebutuhan untuk memisahkan kelompok ilmu- ilmu modern dari filsafat karena perbedaan ciri-cirinya yang sangat mencolok. Filsafat kebanyakan masih bercorak spekulatif, sedang ilmu-ilmu modern telah menetapkan metode-metode empiris, eksperimental, dan induktif. Kini secara pasti semua cabang ilmu dinyatakan sebagai ilmu-ilmu empiris. Sifat empiris inilah yang membentuk ciri umum dari kelompok ilmu modern dan yang membedakannya dari filsafat. 3. Matematika Bidang pengetahuan yang ketiga setelah filsafat dan ilmu yang berkembang sejak zaman Yunani kuno ialah matematika. Oleh karena tergolong rumpun pengetahuan teoritis yang sama, sudah barang tentu matematika mempunyai hubungan yang cukup erat dengan kedua bidang pengetahuan yang terdahulu itu. Matematika sejak dahulu menjadi pendorong bagi perkembangan filsafat. J.B.
  • 7. Burnet misalnya menyatakan bahwa perkembangan filsafat Yunani bergantung pada kemajuan penemuan ilmiah khususnya matematika lebih daripada sesuatu hal lainnya. Seorang ilmuwan astronomi terkenal yang berbicara tentang kaitan matematika dengan filsafat ialah Galileo. Ucapannya yang tekenal itu berbunyi demikian, “ Filsafat ditulis dalam buku besar ini, jagad raya yang terus menerus terbentang terbuka bagi pengamatan kita. Tetapi, buku itu tidak dapat dimengerti jika seseorang tidak terlebih dahulu belajar memahami bahas dan membaca huruf-huruf yang dipakai untuk menyusunnya. Buku itu ditulis dalam bahasa matematika….” Sejak permulaan hingga dewasa ini filsafat dan metematika terus menerus saling mempengaruhi. Filsafat mendorong perkembangan matematika dan sebaliknya metematika juga memacu pertumbuhan filsafat. Perbincangan-perbincangan paradoks yang dikemukakan oleh filsuf Zeno misalnya telah mendorong lahirnya konsep-konsep matematika. Sejak zaman kuno hingga abad XX, filsafat dan matematika berkembang terus-menerus melalui pemikiran tokoh-tokoh yang sekaligus seorang filsuf juga ahli matematika seperti misalnya Descartes, Gottfried Wilhelm von Leibinz, Auguste Comte, Whitehead dan Bertrand Russell. Kaitan erat antara matematika dengan ilmu-ilmu modern kiranya tidak perlu dipersoalkan lagi. Pada abad XVII metematik menjadi perintis dari bagian yang terpenting dari ilmu alam. Newton membongkar rahasia alam dengan mempergunakan matematika. Pada dewasa ini banyak ahli matematika dan ilmuwan alam menyatakan bahwa matematika adalah bahasa ilmu. 4. Logika Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap asas, aturan dan tata cara penalaran yang benar. Penalaran adalah proses pemikiran manusia yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang diketahui. Pernyataan lain yang telah diketahui itu disebut pangkal pikir (premise), sedangkan pernyataan baru yang diturunkan dinamakan kesimpulan. Walaupun tidak disebutkan sebagai pengetahuan rasional yang termasuk episteme, logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional. Menurut Aristoteles yang mempelopori pengetahuan jenis keempat ini, logika (waktu itu masih disebutnya sebagai analytika) merupakan suatu alat ilmu (instrumen of science) di luar epistemi yang justru diperlukan untuk mempelajari kumpulan pengetahuan rasional itu. Dalam abad pertengahan, wibawa Aristoteles diakui sedemikan tinggi sehingga
  • 8. pengetahuan logikanya dijadikan mata pelajaran wajib dalam pendidikan untuk warga bebas. Para pendeta dan guru mengajarkan filsafat sebagai pengetahuan tertinggi bersama-sama dengan logika Aristoteles. Logika yang dikembangkan oleh Aristoteles dan selanjutnya diperlengkapi oleh ahli-ahli logika abad pertengahan dan masa berikutnya kemudian terkenal dengan sebutan logika tradisional. Sampai dengan abad XIX logika tradisional merupakan satu-satunya pengetahuan tentang penalaran yang betul untuk studi dan pendidikan. Tetapi, mulai pertengahan kedua abad XIX dikembangkan logika yang kemudian tergolong sebagai logika modern oleh ahli-ahli matematika seperti George Boole, Auguste De Morgan, dan Gottlob Frege. Pada dewasa ini logika telah menjadi bidang pengetahuan yang amat luas dan tidak lagi senata-mata bersifat filsafati, melainkan juga bercorak sangat tehnis dan ilmiah. Lebih-lebih logika modern telah tumbuh begitu pesat dan demikian beragam sehingga mendesak logika tradisional ke samping dan menjadi bagian kecil yang kurang berarti. Logika modern yang semula hanya mencakup logika perlambang kini meliputi antara lain logika kewajiban, logika ganda-nilai, logika intusionistik, dan berbagai sistem logika tata baku. Selain hubungannya yang erat dengan filsafat dan matematik, logika dewasa ini juga telah mengembangkan berbagai metode logis yang banyak sekali pemakaiannya dalam ilmu-ilmu. Kini selain deduksi dan induksi yang merupakan metode-metode pokok, juga dikenal berbagai metode lainnya seperti analisi logika, abstraksi, analogi, serta pembagian dan penggolongan logis. Sebagai misal, metode yang umumnya pertama dipakai oleh sesuatu ilmu ialah penggolongan logis. Ilmu-ilmu yang banyak memakai grafik dalam penjelasannya pada dasarnya menetapkan metode analogi. Selain itu, logika modern (terutama logika perlambang) dengan berbagai pengertian cermat, lambang yang abstrak, dan aturan yang diformalkan untuk keperluan penalaran yang betul tidak saja dapat menangani perbincangan-perbincangan yang rumit dalam suatu bidang ilmu, melainkan ternyata mempunyai pula penerapan misalnya dalam penyusunan program komputer dan pengaturan arus listrik yang tiadak mempunyai kaitan dengan argumen. Demikianlah pertumbuhan empat jenis pengetahuan rasional yang telah dipaparkan secara singkat di atas yang pada akhirnya dalam dewasa ini bermuara pada suatu bidang pengetahuan rumit yang dinamakan Filsafat Ilmu.
  • 9. BAB III PENUTUP Filsafat yang dipandang sebagai induk ilmu pengetahuan telah dikenal manusia pada masa Yunani Kuno. Yunani menjadi tempat asal mula munculnya filsafat, ditandai dengan munculnya pemikir - pemikir (baca: filosof) besar seperti Thales, Anaximandros dan Anaximenes. Pada zaman Yunani Kuno filsafat dan ilmu merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan. Keduanya termasuk dalam pengertian episteme yang sepadan dengan kata philosophia. Pemikiran tentang episteme ini oleh Aristoteles diartikan sebagai an organized body of rational konwledge with its proper object. Jadi filsafat dan ilmu tergolong sebagai pengetahuan yang rasional. Dalam pemikiran Aritoteles selanjutnya pengetahuan rasional itu dapat dibedakan menjadi tiga bagian yang disebutnya dengan praktike (pengetahuan praktis), poietike (pengetahuan produktif), dan theoretike (pengetahuan teoritis). Pemikiran dan pandangan Aritoteles memberikan gambaran bahwa nampaknya ilmu pengetahuan pada masa itu harus didasarkan pada pengertian, dan akibatnya hanya dapat dilaksanakan bagi aspek-aspek realitas yang terjangkau pikiran. Lalu masuk akal kalau orang berpendapat bahwa kegiatan ilmiah tidak lain daripada menyusun dan mengaitkan pengertian- pengertian itu secara logis, yang akhirnya menimbulkan kesan bahwa setiap ilmu pengetahuan mengikuti metode yang hampir sama yaitu mencari pengertian tentang prima principia, lalu mengadakan deduksi-deduksi logis. Pemikirannya tersebut oleh generasi-generasi selanjutnya memandang bahwa Aristoteles- lah sebagai peletak dasar filsafat ilmu. Selama ribuan tahun sampai dengan akhir abad pertengahan, filsafat logika Aristoteles diterima di Eropa sebagai otoritas yang besar. Para pemikir waktu itu menganggap bahwa pemikiran deduktif (logika formal atau sillogistik) dan wahyu sebagai sumber pengetahuan. Aristoteles adalah peletak dasar „doktrin sillogisme‟ yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan pemikiran di Eropa sampai dengan munculnya Era Renaisance. Referensi : Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Depok : Rajawali Press, 2013 Blikololong, J.B. Filsafat Ilmu – Sebuah Pengantar. Seri Diklat Kuliah Universitas Gunadarma Pandia, Wisma. Filsafat Ilmu. Diktat Kuliah Sekolah Tinggi Theologi Injili Philadelphia Utama, I Gusti Bagus Rai. Filsafat Ilmu & Logika. Bali: Universitas Dhyana Pura Badung. 2013