1. PENILAIAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013
4 Komentar | Dibaca 10296 kali
MATROKHIM @sdnrogojampi2
02 May 2014
9
A. Penilaian Sikap
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal
dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi
kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan.
Pada jenjang SD, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya, sedangkan kompetensi sikap sosial mengacu pada
KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Berdasarkan rumusan KI-1 dan KI-2 di atas, penilaian sikap pada jenjang SD mencakup:
Tabel 1. Cakupan Penilaian Sikap
Penilaian sikap spiritual Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut
Penilaian sikap sosial 1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggung jawab
4. Toleransi
5. Gotong royong
6. Santun
7. Percaya diri
Penilaian sikap dilakukan secara tidak langsung melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Sikap yang akan dinilai terdapat pada KD dari KI 1 dan KI 2. Sikap tersebut
tampak dari kegiatan pembelajaran yang dirancang dari KD yang berasal dari KI 3 dan KI 4
yang berpasangan. Misalnya, penilaian kegiatan pembelajaran Mengamati Gambar.
Pada kegiatan tersebut, guru dapat melakukan penilaian sikap ketika siswa mengamati
gambar. Sikap yang dinilai misalnya cermat dan mandiri.
2. Teknik dan Bentuk Instrumen
Penilaian sikap dapat dilakukan menggunakan teknik observasi, penilaian diri, penilaian
antarteman, dan jurnal.
a. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
instrumen yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung
dilaksanakan oleh guru secara langsung tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi
tidak langsung dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan
karyawan sekolah.
Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang berupa
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Daftar cek digunakan untuk
mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku. Sedangkan skala penilaian menentukan
posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi
secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan
sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif
atau negatif sesuai indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa :
1) Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah
2) Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik
Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat
petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran
memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih
efektif dan terarah hendaknya :
1) Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup
indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.
2) Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.
3) Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
4) Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.
Untuk menjaga otentivitas dari teknik penilaian ini maka, observasi hendaknya dilakukan di
sepanjang proses kegiatan (mengacu pada pemahaman bahwa KI1 dan KI 2 dititipkan pada
kegiatan yang didesain untuk mencapai KI 3 dan KI 4), oleh karena itu proses observasi sikap
ini tidak bisa dilakukan secara terpisah namun harus terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan siswa dalam mencapai KI 3 dan KI 4.
3. Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v)
pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
5. Penjabaran Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/ atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong
untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus
dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Di bawah ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi pada KD-KD yang berasal
dari KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta
didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan
dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang
telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan
proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara,
maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
4. 6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi
waktu mataelajaran per minggu dengan mempertibangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman,
tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
silabus merupakan perkiraan rerata untuk menguasasi KD yang dibutuhkan oleh peserta didik
yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi dalam RPP.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/ atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya.
E. PROSES PEMBELAJARAN
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran
yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikhis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait
dengan materi yang akan dipelajari;
c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan
untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan embelajaran atau KD yang akan
dicapai;
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif
menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarya, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
muatan pelajaran, yang meliputi: observasi, menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen,
mengasosiasi/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau semdiri membuat
rangkuman/ simpulan materi pembelajaran, melalukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan, memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran, dan merencakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk program
remedial, program pengayaan, layanan konseling dan/ atau memberikan tugas secara
individual atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
HASIL DARI DIKLAT IN DI BATU MALANG
5. ermendikbud 2014 tentang Kurikulum 2013
0 Komentar | Dibaca 389 kali
IDAHARYANI @idaharyani1965
27 September 2014
2
Pergantian kurikulum dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 bukan berarti sekolah tidak
lagi memiliki kewajiban untuk menyusun kurikulum. Dengan diberlakukannya kurikulum
2013 maka sekolah tetap menyusun dokumen kurikulum antara lain KTSP.
KTSP yang dimaksud disini merupakan penyempurnaan dari KTSP yang disusun pada
Kurikulum 2006. KTSP pada K2013 terdiri dari 3 komponen yaitu :
1. Dokumen 1 adalah Buku I KTSP, dalam buku I berisi sekurang-kurangnya visi, misi,
tujuan, muatan, pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan. Penyusunan Buku
I KTSP ini menjadi tanggung jawab kepala sekolah/madrasah
2. Dokumen 2 adalah Buku II KTSP berisi silabus. Buku II KTSP telah disusun oleh
Pemerintah.
3. Dokumen 3 adalah Buku III KTSP berisi rencana pelaksanaan pembelajaran yang
disusun sesuai potensi, minat, bakat, dan kemampuan peserta didik di lingkungan
belajar. Penyusunan Buku III KTSP menjadi tanggung jawab masing-masing tenaga
pendidik.
Sebagai pedoman dalam penyusunan Dokumen KTSP adapah PERMENDIKBUD No 62
tahun 2014 yang merupakan pengganti PERMENDIKBUD No 81A tahun 2013.
PERMENDIKBUD No 62 tahun 2014 dapat anda peroleh disini.
6. Permendikbud yang berkaitan dengan kurikulum 2013 adalah Permendikbud No : 57 Tahun
2014 tentang Kurikulum SD/MI, Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP/MTs,
Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA/MA, Nomor 60 tahun 2014 tentang
Kurikulum SMK/MA Kejuruan, Nomor 61, tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Nomor 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada
Pendidikan Menengah, dan Nomor 79 Tahun 2014 tentang MUATAN LOKAL
KURIKULUM 2013. Semoga Bermanfaat.
Permen No 62 ttg Keg Ekskul, Permen No 63 ttg Kepramukaan, Lampiran Permen Nomor 61
th 2014 ttg KTSP, Permen Nomor 61 th 2014 ttg KTSP,
7. Dokumen Kurikulum 2013
0 Komentar | Dibaca 282 kali
IDAHARYANI @idaharyani1965
03 September 2014
0
Dalam Permendikbud no 81 A mengamanatkan bahwa sebelum pelaksanaan Kurikulum 2013
ada beberapa dokumen yang harus disiapkan oleh sekolah yang terangkum dalam Dokumen
Kurikulum 2013.
Dokumen Kurikulum 2013 terdiri dari
1. Dokumen 1 yang berisi KTSP. dalam KTSP memuat
BAB I PENDAHULUAN yang berisi pengertian, Landasan Hukum Pedoman
Penyusunan Dan Pengelolaan KTSP,
prinsip, dan Mekanisme Pengelolaan.
BAB II KOMPONEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN yang berisi Visi,
Misi, Dan Tujuan, Muatan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, Beban Belajar, dan Kalender Pendidikan
BAB III KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR DAN KENAIKAN KELAS yang terdiri
dari Ketuntasan Belajar, Kriteria
Kenaikan Kelas dan Kelulusan, Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan (SKL-SP) SMP/MTs,
dan Kompetensi Dasar
8. BAB IV PENUTUP
2. Dokumen 2 yang berisi PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER, yang
berisi :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KOMPONEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
BAB III MEKANISME KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
BAB IV PENUTUP
3. Dokumen 3 yang terdiri dari PEDOMAN UMUM PEMBELAJARAN, yang berisi :
BAB I PENDAHULUAN, BAB II TUJUAN PEDOMAN, BAB III PENGGUNA
PEDOMAN, BAB IV CAKUPAN PEDOMAN, BAB V KONSEP DAN STRATEGI
PEMBELAJARAN, BAB VI KONSEP DAN STRATEGI PENERAPAN SISTEM KREDIT
SEMESTER, BAB VII KONSEP DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR, BAB VIII
KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING, BAB IX
MEKANISME PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
4. Dokumen IV terdiri dari Pedoman MULOK
5. DOKUMEN 5 terdiri dari PEDOMAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Demikianlah Isi dari Dokumen kurikulum 2013. Dokumen ini seharusnya telah disiapkan
oleh sekolah sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai bersamaan dengan disiapkannya
buku gur dan buku siswa.