1. TIPE PESISIR
Tipe pesisir berkaitan dengan morfologi (bentuk)
pantai yang membentuk wilayah pesisir
Geomorfologi: ilmu tentang bentang alam, sifat
dan karakteristik dari bentuk morfologi,
klasifikasi dan perbedaannya serta proses yang
berhubungan terhadap pembentukan morfologi
tersebut
Energi yang mempengaruhinya ini dimaksudkan
sbg proses yang berhubungan terhadap
pembentukan morfologi pantai
2. MORFOLOGI PANTAI
Tipe pantai dari sudut morfologinya:
Pantai bertebing (cliffed coast)
Pantai yang memiliki tebing vertikal
Pantai dalam kondisi erosional
Tebing yang terbentuk dapat berupa tebing pada batuan
induk, maupun endapan pasir
Pantai berbatasan langsung dengan kaki bukit/gunung
atau dengan dataran yang sempit.
Pantai berlereng (non-cliffed coast)
Pantai
Pantai
dengan lereng pantai
berlereng ini biasanya merupakan pantai pasir
Pantai ini umumnya mempunyai ciri adanya dataran yang
luas, dasar laut yang relatif dangkal dan merupakan hasil
endapan sedimen dari daratan, dengan kemiringan kearah
laut dalam secara gradual
4. MORFOLOGI PANTAI
Faktor yang mempengaruhi
Faktor geologi / tektonik
Komponen oseanografi
Ulah manusia
morfologi pantai:
5. FAKTOR GEOLOGI/TEKTONIK
Berkaitan dengan pergerakan lempeng tektonik
Dapat berupa penunjaman (subduksi) lempeng satu
terhadap lempeng lainnya atau tubrukan lempeng
sehingga terjadi pengangkatan kerak bumi
Lingkungan tektonik Indonesia terdiri dari tiga
lempeng tektonik: Indo-Australia, Pasifik dan Eurasia
Pertemuan lempeng tersebut mengakibatkan
Inndonesia sbg wilayah seismik yang sangat aktif /
tingkat kegempaan yang tinggi serta banya kegiata
tsunami yang menghancurkan wilayah pesisir
6. FAKTOR GEOLOGI/TEKTONIK
Arah panah menunjukkan arah gerakan lempeng relatif
Batas lempeng tektonik merupakan daerah konsentrasi
bumi yang diplot sebagai garis hitam dan segi tiga
terhadap lainnya.
aktifitas gempa
7. FAKTOR KOMPONEN OSEANOGRAFI
Ombak besar (gelombang)
Berpengaruh terhadap transportasi/pemindahan sedimen (pasir dan
kerikil) serta erosi laut (menghancurkan daratan)
Daya ombak terhadap daratan/batuan dipengaruhi oleh faktor
keterjalan garis pantai, kekerasan batuan, rekahan batuan,
kedalaman laut, bentuk pantai, ada tidaknya barrier di muka pantai
Arus laut
Pergerakan sedimen yang mengapung. Pergerakan sedimen searah
dengan arah pergerakan arus, umumnya menyebar sepanjang garis
pantai
Mempengaruhi morfologi tombolo, akumulasi sedimen di sekitar jetty
(bangunan pelindung pantai di kedua sisi muara sungai)
8. FAKTOR KOMPONEN OSEANOGRAFI
Pasang surut air laut
Terkait dinamika air di sekitar pantai
Pergerakan air akibat pasut dapat diamati pada estuaria
Arus pasut biasanya mengangkat sedimen berbutir halus
(lempung)
Pasang: air tawar berada di atas massa air laut sehingga
terjadi luapan sedimen dan endapan di luar lembahnya
Surut: massa air laut bergerak ke arah laut serta
memperlancar aliran air tawar di atasnya
Mempengaruhi pembentukan morfologi dataran delta
ketika sedimen yang dibawa sungai melebihi kecepatan
pengangkutan sedimen di muara sungai
Mempengaruhi pembentukan rawa pantai dan laguna
9. FAKTOR MANUSIA
Berkaitan dengan kerekayasaan teknik
manusia yang berpengaruh terhadap
perubahan morfologi pantai, misalnya
reklamasi pantai, pengembangan
breakwater, seawall, dll.
Perubahan morfologi pantai akan berdampak
pula terhadap perubahan sistem ekosistem
di wilayah pesisir
11.
KAITAN MORFOLOGI PANTAI DENGAN KONSEP
PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR
Identifikasi awal morfologi pantai dapat
menjadi referensi awal mengenai arahan
pengembangan wilayah pesisir, misalnya:
Konsep pengembangan wisata bahari didasari
pada karakteristik morfologi pantai yang
berpasir, datar, bukan merupakan titik pusat
gempat & tsunami
Lainnya?
12. kawasan pariwisata, kawasan industri, kawasan
TIPOLOGI EKOSISTEM PESISIR
Menurut sifatnya:
Alamiah (natural): terumbu karang, hutan mangrove,
padang lamun, pantai berpasir, pantai berbatu, formasi
pescaprae, formasi baringtonia, estuaria, laguna, dan dellta
Buatan (mandmade): tambak, sawah pasang surut,
pemukiman
Menurut frekuensi tergenang air
Ekosistem pesisir yang secara permanen atau
berkala tergenangi air: hutan mangrove, padang lamun,
terumbu karang, rumput laut, estuaria, pantai berbatu, pantai
berpasir, pulau-pulau kecil
Ekosistem pesisir yang tidak tergenangi air: formasi
pescarpae, formasi baringtonia
13. Gelombang
PARAMETER LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI
TIPOLOGI EKOSISTEM PESISIR
Arus laut
Pasang surut
Salinitas
Suhu
Stabilitas substrat (sedimen)
Kecerahan (sinar matahari)
dll
14. HUTAN MANGROVE
Sebutan lain: hutan pantai, hutan
pasang surut, hutan payau, atau
hutan bakau
Tipe hutan tropika yang khas
tumbuh di sepanjang pantai atau
muara sungai dipengaruhi oleh
pasut air laut
Karakteristik wilayah:
Pasut lemah
Wilayah pesisir landai
Terlindung dari gempuran ombak
besar
Tidak sensitif terhadap suhu dingin
Aliran air banyak mengandung
lumpur
Umumnya banyak terdapat di
Pantai Timur Sumatra,
Kalimantan, Pantai Utara Jawa,
Irian Jaya
15. HUTAN MANGROVE
Parameter yang mempengaruhi
pembentukan hutan mangrove:
Suplai air tawar dan salinitas dipengaruhi
pasut, frekuensi dan volume air dari sistem
sungai, tingkat evaporasi
Pasokan nutrien: input dari ion-ion mineral
anorganik dan bahan organik
oleh
Stabilitas substrat dipengaruhi oleh pasut,
tingkat erosi, tingkat sedimentasi lumpur
16. PADANG LAMUN
Ekosistem khas laut
dangkal di perairan
hangat dengan dasar
pasir dan didominasi
tumbuhan lamun
Padang lamun hanya
dapat terbentuk pada
perairan laut dangkal
(kurang dari tiga meter)
Mirip dengan hutan
mangrove yang memiliki
beberapa fungsi ekologis
17. PADANG LAMUN
Parameter yang mempengaruhi pembentukan
padang lamun:
Intensitas cahaya dipengaruhi oleh kedalaman
perairan dan sedimentasi pada badan air
Suhu (hangat) mempengaruhi kemampuan
fotosintesis
Salinitas dipengaruhi oleh pasut, frekuensi dan
volume air tawar dekat garis pantai
Stabilitas substrat dipengaruhi oleh pasut, tingkat
erosi, tingkat sedimentasi lumpur
18. TERUMBU KARANG
Ekosistem yang khas
terdapat di daerah
tropis, terbentuk dari
endapan2 masif
klasium karbonat dari
organisme karang
Memiliki fungsi ekologis
sbg pelindung
ekosistem pesisir dari
tekanan gelombang
dan badai
19. TERUMBU KARANG
Parameter yang mempengaruhi pembentukan
terumbu karang:
Intensitas cahaya dipengaruhi oleh kedalaman
perairan dan sedimentasi pada badan air
Suhu (hangat) mempengaruhi kemapuan
berfotosintesis
Salinitas dipengaruhi oleh pasut, frekuensi dan
volume air tawar dekat garis pantai
Kecepatan arus dan sedimentasi mengganggu
respirasi dari terumbu karang
20. ESTUARIA (MUARA SUNGAI)
Perairan yang semi tertutup
yang berhubungan bebas
dengan laut, sehingga air
laut dengan salinitas tinggi
dapat bercampur dengan
air tawar
Fungsi ekologis utama:
sebagai sumber zat hara
dan bahan organik yang
diangkut lewat sirkulasi
pasang surut
Penyalahgunaan estuaria
sbg tempat pembuangan
limbah domestik dan
industri berdampak pada
organisme penyusun
ekosistem tsb
21. ESTUARIA
Tipe-tipe estuaria:
Estuaria Berstratifikasi Sempurna/Nyata atau Estuaria
Baji Garam: dicirikan oleh adanya batas yang jelas
antara air tawar dan air laut.
Estuaria Berstratifikasi sebagian/Parsial: paling umum
dijumpai, air tawar dan dari sungai seimbang dengan air
laut yang masuk melalui pasang.
Estuaria Campuran Sempurna atau Estuaria Homogen
Vertikal: arus pasang surut dominan dan kuat, sehingga
air estuaria tercampur sempurna dan tidak terdapat
stratifikasi
22. ESTUARIA
Parameter yang mempengaruhi bentukan
estuaria:
Aliran sungai yang mempengaruhi proses
pengendapan dari adanya limbah, sedimen, dan
nutrien
Pasut mempengaruhi pendangkalan estuaria
Gelombang dan aru laut mempengaruhi
sedimentasi
23. PANTAI BERPASIR
Terjadi hanya di daerah
yang gerakan airnya kuat
mengangkut partikel-
partikel yang halus dan
ringan
Pasir tersebut dapat
dibentuk dari sisa-sisa
pecahan terumbu karang,
atau pelapukan batu di
gunung
Menjadi pemandangan
yang menarik bagi
wisatawan
24. PANTAI BERPASIR
Parameter yang mempengaruhi bentukan
pantai berpasir:
Pola arus yang mengangkut pasir yang halus
Gelombang laut yang mempengaruhi kecepatan
pengangkutan pasir yang halus
Angin yang juga merupakan pengangkut pasir
25. PANTAI BERBATU
Pantai yang berbatu-batu
memanjang ke laut dan
terbenam di air
Menciptakan zonasi
habitat organisme karena
perubahan naik-turunnya
permukaan air laut dan
pasut:
Zona yang selalu
tergenangi air
Zona yang selalu terbuka
terhadap matahari
Zona antara yang berubah
akibat pasut
26. PANTAI BERBATU
Parameter yang mempengaruhi bentukan
pantai berbatu:
Fenomena pasut dinamikanya mempengaruhi
biota yang habitatnya bergantian antara
tergenang dan terbuka
Gelombang laut merusak komunitas biota
yang menempel di batu-batuan
27. DATA & INFORMASI
Gelombang laut
Arus di pantai
Pasut air laut
Salinitas
ASPEK FISIK DASAR
Suhu dan curah
Angin
hujan
Kedalaman perairan pesisir
Topografi wilayah
Kerawanan bencana (gempa bumi & tsunami)