SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
TIPE PESISIR
Tipe pesisir berkaitan dengan morfologi (bentuk)
pantai yang membentuk wilayah pesisir
Geomorfologi: ilmu tentang bentang alam, sifat
dan karakteristik dari bentuk morfologi,
klasifikasi dan perbedaannya serta proses yang
berhubungan terhadap pembentukan morfologi
tersebut
Energi yang mempengaruhinya ini dimaksudkan
sbg proses yang berhubungan terhadap
pembentukan morfologi pantai



MORFOLOGI PANTAI
 Tipe pantai dari sudut morfologinya:
 Pantai bertebing (cliffed coast)
 Pantai yang memiliki tebing vertikal
 Pantai dalam kondisi erosional
 Tebing yang terbentuk dapat berupa tebing pada batuan
induk, maupun endapan pasir
 Pantai berbatasan langsung dengan kaki bukit/gunung
atau dengan dataran yang sempit.
 Pantai berlereng (non-cliffed coast)
 Pantai
 Pantai
dengan lereng pantai
berlereng ini biasanya merupakan pantai pasir
 Pantai ini umumnya mempunyai ciri adanya dataran yang
luas, dasar laut yang relatif dangkal dan merupakan hasil
endapan sedimen dari daratan, dengan kemiringan kearah
laut dalam secara gradual
MORFOLOGI PANTAI
Pantai bertebing Pantai berlereng
MORFOLOGI PANTAI
 Faktor yang mempengaruhi
 Faktor geologi / tektonik
 Komponen oseanografi
 Ulah manusia
morfologi pantai:
FAKTOR GEOLOGI/TEKTONIK
Berkaitan dengan pergerakan lempeng tektonik
Dapat berupa penunjaman (subduksi) lempeng satu
terhadap lempeng lainnya atau tubrukan lempeng
sehingga terjadi pengangkatan kerak bumi
Lingkungan tektonik Indonesia terdiri dari tiga
lempeng tektonik: Indo-Australia, Pasifik dan Eurasia
Pertemuan lempeng tersebut mengakibatkan
Inndonesia sbg wilayah seismik yang sangat aktif /
tingkat kegempaan yang tinggi serta banya kegiata
tsunami yang menghancurkan wilayah pesisir




FAKTOR GEOLOGI/TEKTONIK
Arah panah menunjukkan arah gerakan lempeng relatif
Batas lempeng tektonik merupakan daerah konsentrasi
bumi yang diplot sebagai garis hitam dan segi tiga
terhadap lainnya.
aktifitas gempa
FAKTOR KOMPONEN OSEANOGRAFI
 Ombak besar (gelombang)
 Berpengaruh terhadap transportasi/pemindahan sedimen (pasir dan
kerikil) serta erosi laut (menghancurkan daratan)
 Daya ombak terhadap daratan/batuan dipengaruhi oleh faktor
keterjalan garis pantai, kekerasan batuan, rekahan batuan,
kedalaman laut, bentuk pantai, ada tidaknya barrier di muka pantai
 Arus laut
 Pergerakan sedimen yang mengapung. Pergerakan sedimen searah
dengan arah pergerakan arus, umumnya menyebar sepanjang garis
pantai
 Mempengaruhi morfologi tombolo, akumulasi sedimen di sekitar jetty
(bangunan pelindung pantai di kedua sisi muara sungai)
FAKTOR KOMPONEN OSEANOGRAFI
 Pasang surut air laut
Terkait dinamika air di sekitar pantai
Pergerakan air akibat pasut dapat diamati pada estuaria
Arus pasut biasanya mengangkat sedimen berbutir halus
(lempung)
Pasang: air tawar berada di atas massa air laut sehingga
terjadi luapan sedimen dan endapan di luar lembahnya
Surut: massa air laut bergerak ke arah laut serta
memperlancar aliran air tawar di atasnya
Mempengaruhi pembentukan morfologi dataran delta
ketika sedimen yang dibawa sungai melebihi kecepatan
pengangkutan sedimen di muara sungai
Mempengaruhi pembentukan rawa pantai dan laguna







FAKTOR MANUSIA
 Berkaitan dengan kerekayasaan teknik
manusia yang berpengaruh terhadap
perubahan morfologi pantai, misalnya
reklamasi pantai, pengembangan
breakwater, seawall, dll.
 Perubahan morfologi pantai akan berdampak
pula terhadap perubahan sistem ekosistem
di wilayah pesisir
FAKTOR MANUSIA
Dampak adanya breakwater
Dampak adanya reklamasi pantai

KAITAN MORFOLOGI PANTAI DENGAN KONSEP
PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR
 Identifikasi awal morfologi pantai dapat
menjadi referensi awal mengenai arahan
pengembangan wilayah pesisir, misalnya:
Konsep pengembangan wisata bahari didasari
pada karakteristik morfologi pantai yang
berpasir, datar, bukan merupakan titik pusat
gempat & tsunami
 Lainnya?
kawasan pariwisata, kawasan industri, kawasan
TIPOLOGI EKOSISTEM PESISIR
 Menurut sifatnya:
 Alamiah (natural): terumbu karang, hutan mangrove,
padang lamun, pantai berpasir, pantai berbatu, formasi
pescaprae, formasi baringtonia, estuaria, laguna, dan dellta
 Buatan (mandmade): tambak, sawah pasang surut,
pemukiman
 Menurut frekuensi tergenang air
 Ekosistem pesisir yang secara permanen atau
berkala tergenangi air: hutan mangrove, padang lamun,
terumbu karang, rumput laut, estuaria, pantai berbatu, pantai
berpasir, pulau-pulau kecil
 Ekosistem pesisir yang tidak tergenangi air: formasi
pescarpae, formasi baringtonia
Gelombang
PARAMETER LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI
TIPOLOGI EKOSISTEM PESISIR
 Arus laut
 Pasang surut
 Salinitas

 Suhu
 Stabilitas substrat (sedimen)
 Kecerahan (sinar matahari)
 dll
HUTAN MANGROVE
Sebutan lain: hutan pantai, hutan
pasang surut, hutan payau, atau
hutan bakau
Tipe hutan tropika yang khas
tumbuh di sepanjang pantai atau
muara sungai dipengaruhi oleh
pasut air laut
Karakteristik wilayah:
 Pasut lemah
 Wilayah pesisir landai
 Terlindung dari gempuran ombak
besar
 Tidak sensitif terhadap suhu dingin
 Aliran air banyak mengandung
lumpur
Umumnya banyak terdapat di
Pantai Timur Sumatra,
Kalimantan, Pantai Utara Jawa,
Irian Jaya




HUTAN MANGROVE
 Parameter yang mempengaruhi
pembentukan hutan mangrove:
 Suplai air tawar dan salinitas  dipengaruhi
pasut, frekuensi dan volume air dari sistem
sungai, tingkat evaporasi
 Pasokan nutrien: input dari ion-ion mineral
anorganik dan bahan organik
oleh
 Stabilitas substrat  dipengaruhi oleh pasut,
tingkat erosi, tingkat sedimentasi lumpur
PADANG LAMUN
Ekosistem khas laut
dangkal di perairan
hangat dengan dasar
pasir dan didominasi
tumbuhan lamun
Padang lamun hanya
dapat terbentuk pada
perairan laut dangkal
(kurang dari tiga meter)
Mirip dengan hutan
mangrove yang memiliki
beberapa fungsi ekologis



PADANG LAMUN
 Parameter yang mempengaruhi pembentukan
padang lamun:
 Intensitas cahaya  dipengaruhi oleh kedalaman
perairan dan sedimentasi pada badan air
 Suhu (hangat) mempengaruhi kemampuan
fotosintesis
 Salinitas  dipengaruhi oleh pasut, frekuensi dan
volume air tawar dekat garis pantai
 Stabilitas substrat  dipengaruhi oleh pasut, tingkat
erosi, tingkat sedimentasi lumpur
TERUMBU KARANG
Ekosistem yang khas
terdapat di daerah
tropis, terbentuk dari
endapan2 masif
klasium karbonat dari
organisme karang
Memiliki fungsi ekologis
sbg pelindung
ekosistem pesisir dari
tekanan gelombang
dan badai


TERUMBU KARANG
 Parameter yang mempengaruhi pembentukan
terumbu karang:
 Intensitas cahaya  dipengaruhi oleh kedalaman
perairan dan sedimentasi pada badan air
 Suhu (hangat) mempengaruhi kemapuan
berfotosintesis
 Salinitas  dipengaruhi oleh pasut, frekuensi dan
volume air tawar dekat garis pantai
 Kecepatan arus dan sedimentasi  mengganggu
respirasi dari terumbu karang
ESTUARIA (MUARA SUNGAI)
Perairan yang semi tertutup
yang berhubungan bebas
dengan laut, sehingga air
laut dengan salinitas tinggi
dapat bercampur dengan
air tawar
Fungsi ekologis utama:
sebagai sumber zat hara
dan bahan organik yang
diangkut lewat sirkulasi
pasang surut
Penyalahgunaan estuaria
sbg tempat pembuangan
limbah domestik dan
industri  berdampak pada
organisme penyusun
ekosistem tsb



ESTUARIA
 Tipe-tipe estuaria:
Estuaria Berstratifikasi Sempurna/Nyata atau Estuaria
Baji Garam: dicirikan oleh adanya batas yang jelas
antara air tawar dan air laut.

Estuaria Berstratifikasi sebagian/Parsial: paling umum
dijumpai, air tawar dan dari sungai seimbang dengan air
laut yang masuk melalui pasang.

Estuaria Campuran Sempurna atau Estuaria Homogen
Vertikal: arus pasang surut dominan dan kuat, sehingga
air estuaria tercampur sempurna dan tidak terdapat
stratifikasi

ESTUARIA
 Parameter yang mempengaruhi bentukan
estuaria:
 Aliran sungai yang mempengaruhi proses
pengendapan dari adanya limbah, sedimen, dan
nutrien
 Pasut mempengaruhi pendangkalan estuaria
 Gelombang dan aru laut mempengaruhi
sedimentasi
PANTAI BERPASIR
Terjadi hanya di daerah
yang gerakan airnya kuat
mengangkut partikel-
partikel yang halus dan
ringan
Pasir tersebut dapat
dibentuk dari sisa-sisa
pecahan terumbu karang,
atau pelapukan batu di
gunung
Menjadi pemandangan
yang menarik bagi
wisatawan



PANTAI BERPASIR
 Parameter yang mempengaruhi bentukan
pantai berpasir:
 Pola arus yang mengangkut pasir yang halus
 Gelombang laut yang mempengaruhi kecepatan
pengangkutan pasir yang halus
 Angin yang juga merupakan pengangkut pasir
PANTAI BERBATU
 Pantai yang berbatu-batu
memanjang ke laut dan
terbenam di air
 Menciptakan zonasi
habitat organisme karena
perubahan naik-turunnya
permukaan air laut dan
pasut:
 Zona yang selalu
tergenangi air
 Zona yang selalu terbuka
terhadap matahari
 Zona antara yang berubah
akibat pasut
PANTAI BERBATU
 Parameter yang mempengaruhi bentukan
pantai berbatu:
 Fenomena pasut  dinamikanya mempengaruhi
biota yang habitatnya bergantian antara
tergenang dan terbuka
 Gelombang laut  merusak komunitas biota
yang menempel di batu-batuan
DATA & INFORMASI
 Gelombang laut
 Arus di pantai
 Pasut air laut
 Salinitas
ASPEK FISIK DASAR
 Suhu dan curah
 Angin
hujan
 Kedalaman perairan pesisir
 Topografi wilayah
 Kerawanan bencana (gempa bumi & tsunami)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptrisdiantikakamsiel1
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu ICanny Nainggolan
 
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasMateri Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasSatriyo Unggul Wicaksono
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Nurul Afdal Haris
 
Prinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografiPrinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografiAyik Novitasari
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangRahmat261158
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannyaEkosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannyaMardiah Ahmad
 
Konsep wilayah dan pertumbuhan
Konsep wilayah dan pertumbuhanKonsep wilayah dan pertumbuhan
Konsep wilayah dan pertumbuhanTuti Rina Lestari
 
Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)guest01cdf1
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah Hafida Siti
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaBagus ardian
 
3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptx3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptxDeviKristiani2
 

Was ist angesagt? (20)

ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.pptppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
ppt-1-dasar-pemetaan-penginderaan-jauh-dan-sig1.ppt
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
 
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasMateri Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
 
Prinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografiPrinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografi
 
Geografi : Kota
Geografi : KotaGeografi : Kota
Geografi : Kota
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannyaEkosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
 
Konsep wilayah dan pertumbuhan
Konsep wilayah dan pertumbuhanKonsep wilayah dan pertumbuhan
Konsep wilayah dan pertumbuhan
 
Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)Pasang Surut (Pasut)
Pasang Surut (Pasut)
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 
Review pesisir dan laut
Review pesisir dan lautReview pesisir dan laut
Review pesisir dan laut
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
 
3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptx3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptx
 
Geologi laut 1
Geologi laut 1Geologi laut 1
Geologi laut 1
 
Mklh arus ekman
Mklh arus ekmanMklh arus ekman
Mklh arus ekman
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
 
DASAR GEOLOGI TEKNIK
DASAR GEOLOGI TEKNIKDASAR GEOLOGI TEKNIK
DASAR GEOLOGI TEKNIK
 
geomorfologi
geomorfologigeomorfologi
geomorfologi
 

Ähnlich wie Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR

b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptxb63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptxErikMunandar1
 
EKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxEKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxarisantomico
 
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah BengkuluLaporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu'Oke Aflatun'
 
1. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi.docx
1. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi.docx1. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi.docx
1. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi.docxNadhilahShabrina4
 
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Universitas Maritim Raja Ali Haji
 
Llingkungan Penyelaman
Llingkungan PenyelamanLlingkungan Penyelaman
Llingkungan PenyelamanImam Tolkha
 
FIuktuasi saIinitas dan terbentuknya karakteristik Iingkungan di muara perair...
FIuktuasi saIinitas dan terbentuknya karakteristik Iingkungan di muara perair...FIuktuasi saIinitas dan terbentuknya karakteristik Iingkungan di muara perair...
FIuktuasi saIinitas dan terbentuknya karakteristik Iingkungan di muara perair...oryzaputri
 
Kuliah 4 Faktor Lingkungan dan Adaptasi Mangrove.pdf
Kuliah 4 Faktor Lingkungan dan Adaptasi Mangrove.pdfKuliah 4 Faktor Lingkungan dan Adaptasi Mangrove.pdf
Kuliah 4 Faktor Lingkungan dan Adaptasi Mangrove.pdfDodiTriPutraSitompul
 
Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Register Undip
 
Makalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapanMakalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapanNikolasKalayukin
 
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.ppt
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.pptPertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.ppt
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.pptKelasBiologi2
 
Presentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantaiPresentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantaiNuril Azmi
 
Bentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.pptBentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.pptichsan41
 

Ähnlich wie Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR (20)

b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptxb63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
b63d3_MODUL_04_-_PENGETAHUAN_TEKNIK_PANTAI.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
EKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptxEKOLOGI AKUATIK.pptx
EKOLOGI AKUATIK.pptx
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
 
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah BengkuluLaporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
 
1. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi.docx
1. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi.docx1. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi.docx
1. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi.docx
 
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
 
Muara Sungai
Muara SungaiMuara Sungai
Muara Sungai
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Llingkungan Penyelaman
Llingkungan PenyelamanLlingkungan Penyelaman
Llingkungan Penyelaman
 
Perairan laut dan potensinya
Perairan laut dan potensinyaPerairan laut dan potensinya
Perairan laut dan potensinya
 
FIuktuasi saIinitas dan terbentuknya karakteristik Iingkungan di muara perair...
FIuktuasi saIinitas dan terbentuknya karakteristik Iingkungan di muara perair...FIuktuasi saIinitas dan terbentuknya karakteristik Iingkungan di muara perair...
FIuktuasi saIinitas dan terbentuknya karakteristik Iingkungan di muara perair...
 
Kuliah 4 Faktor Lingkungan dan Adaptasi Mangrove.pdf
Kuliah 4 Faktor Lingkungan dan Adaptasi Mangrove.pdfKuliah 4 Faktor Lingkungan dan Adaptasi Mangrove.pdf
Kuliah 4 Faktor Lingkungan dan Adaptasi Mangrove.pdf
 
Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal
 
Makalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapanMakalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapan
 
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.ppt
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.pptPertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.ppt
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.ppt
 
Pantai
PantaiPantai
Pantai
 
Presentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantaiPresentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantai
 
Ekosistem Perairan Menggenang
Ekosistem Perairan MenggenangEkosistem Perairan Menggenang
Ekosistem Perairan Menggenang
 
Bentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.pptBentang Alam Pantai.ppt
Bentang Alam Pantai.ppt
 

Mehr von suningterusberkarya

kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdfkalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdfsuningterusberkarya
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitansuningterusberkarya
 
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabayaPemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabayasuningterusberkarya
 
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...suningterusberkarya
 
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTAPertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTAsuningterusberkarya
 

Mehr von suningterusberkarya (20)

kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdfkalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
 
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabayaPemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabaya
 
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
 
Jurnal waktu 2011 suning
Jurnal waktu 2011 suningJurnal waktu 2011 suning
Jurnal waktu 2011 suning
 
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTAPertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 

Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR

  • 1. TIPE PESISIR Tipe pesisir berkaitan dengan morfologi (bentuk) pantai yang membentuk wilayah pesisir Geomorfologi: ilmu tentang bentang alam, sifat dan karakteristik dari bentuk morfologi, klasifikasi dan perbedaannya serta proses yang berhubungan terhadap pembentukan morfologi tersebut Energi yang mempengaruhinya ini dimaksudkan sbg proses yang berhubungan terhadap pembentukan morfologi pantai   
  • 2. MORFOLOGI PANTAI  Tipe pantai dari sudut morfologinya:  Pantai bertebing (cliffed coast)  Pantai yang memiliki tebing vertikal  Pantai dalam kondisi erosional  Tebing yang terbentuk dapat berupa tebing pada batuan induk, maupun endapan pasir  Pantai berbatasan langsung dengan kaki bukit/gunung atau dengan dataran yang sempit.  Pantai berlereng (non-cliffed coast)  Pantai  Pantai dengan lereng pantai berlereng ini biasanya merupakan pantai pasir  Pantai ini umumnya mempunyai ciri adanya dataran yang luas, dasar laut yang relatif dangkal dan merupakan hasil endapan sedimen dari daratan, dengan kemiringan kearah laut dalam secara gradual
  • 4. MORFOLOGI PANTAI  Faktor yang mempengaruhi  Faktor geologi / tektonik  Komponen oseanografi  Ulah manusia morfologi pantai:
  • 5. FAKTOR GEOLOGI/TEKTONIK Berkaitan dengan pergerakan lempeng tektonik Dapat berupa penunjaman (subduksi) lempeng satu terhadap lempeng lainnya atau tubrukan lempeng sehingga terjadi pengangkatan kerak bumi Lingkungan tektonik Indonesia terdiri dari tiga lempeng tektonik: Indo-Australia, Pasifik dan Eurasia Pertemuan lempeng tersebut mengakibatkan Inndonesia sbg wilayah seismik yang sangat aktif / tingkat kegempaan yang tinggi serta banya kegiata tsunami yang menghancurkan wilayah pesisir    
  • 6. FAKTOR GEOLOGI/TEKTONIK Arah panah menunjukkan arah gerakan lempeng relatif Batas lempeng tektonik merupakan daerah konsentrasi bumi yang diplot sebagai garis hitam dan segi tiga terhadap lainnya. aktifitas gempa
  • 7. FAKTOR KOMPONEN OSEANOGRAFI  Ombak besar (gelombang)  Berpengaruh terhadap transportasi/pemindahan sedimen (pasir dan kerikil) serta erosi laut (menghancurkan daratan)  Daya ombak terhadap daratan/batuan dipengaruhi oleh faktor keterjalan garis pantai, kekerasan batuan, rekahan batuan, kedalaman laut, bentuk pantai, ada tidaknya barrier di muka pantai  Arus laut  Pergerakan sedimen yang mengapung. Pergerakan sedimen searah dengan arah pergerakan arus, umumnya menyebar sepanjang garis pantai  Mempengaruhi morfologi tombolo, akumulasi sedimen di sekitar jetty (bangunan pelindung pantai di kedua sisi muara sungai)
  • 8. FAKTOR KOMPONEN OSEANOGRAFI  Pasang surut air laut Terkait dinamika air di sekitar pantai Pergerakan air akibat pasut dapat diamati pada estuaria Arus pasut biasanya mengangkat sedimen berbutir halus (lempung) Pasang: air tawar berada di atas massa air laut sehingga terjadi luapan sedimen dan endapan di luar lembahnya Surut: massa air laut bergerak ke arah laut serta memperlancar aliran air tawar di atasnya Mempengaruhi pembentukan morfologi dataran delta ketika sedimen yang dibawa sungai melebihi kecepatan pengangkutan sedimen di muara sungai Mempengaruhi pembentukan rawa pantai dan laguna       
  • 9. FAKTOR MANUSIA  Berkaitan dengan kerekayasaan teknik manusia yang berpengaruh terhadap perubahan morfologi pantai, misalnya reklamasi pantai, pengembangan breakwater, seawall, dll.  Perubahan morfologi pantai akan berdampak pula terhadap perubahan sistem ekosistem di wilayah pesisir
  • 10. FAKTOR MANUSIA Dampak adanya breakwater Dampak adanya reklamasi pantai
  • 11.  KAITAN MORFOLOGI PANTAI DENGAN KONSEP PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR  Identifikasi awal morfologi pantai dapat menjadi referensi awal mengenai arahan pengembangan wilayah pesisir, misalnya: Konsep pengembangan wisata bahari didasari pada karakteristik morfologi pantai yang berpasir, datar, bukan merupakan titik pusat gempat & tsunami  Lainnya?
  • 12. kawasan pariwisata, kawasan industri, kawasan TIPOLOGI EKOSISTEM PESISIR  Menurut sifatnya:  Alamiah (natural): terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun, pantai berpasir, pantai berbatu, formasi pescaprae, formasi baringtonia, estuaria, laguna, dan dellta  Buatan (mandmade): tambak, sawah pasang surut, pemukiman  Menurut frekuensi tergenang air  Ekosistem pesisir yang secara permanen atau berkala tergenangi air: hutan mangrove, padang lamun, terumbu karang, rumput laut, estuaria, pantai berbatu, pantai berpasir, pulau-pulau kecil  Ekosistem pesisir yang tidak tergenangi air: formasi pescarpae, formasi baringtonia
  • 13. Gelombang PARAMETER LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI TIPOLOGI EKOSISTEM PESISIR  Arus laut  Pasang surut  Salinitas   Suhu  Stabilitas substrat (sedimen)  Kecerahan (sinar matahari)  dll
  • 14. HUTAN MANGROVE Sebutan lain: hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau Tipe hutan tropika yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai dipengaruhi oleh pasut air laut Karakteristik wilayah:  Pasut lemah  Wilayah pesisir landai  Terlindung dari gempuran ombak besar  Tidak sensitif terhadap suhu dingin  Aliran air banyak mengandung lumpur Umumnya banyak terdapat di Pantai Timur Sumatra, Kalimantan, Pantai Utara Jawa, Irian Jaya    
  • 15. HUTAN MANGROVE  Parameter yang mempengaruhi pembentukan hutan mangrove:  Suplai air tawar dan salinitas  dipengaruhi pasut, frekuensi dan volume air dari sistem sungai, tingkat evaporasi  Pasokan nutrien: input dari ion-ion mineral anorganik dan bahan organik oleh  Stabilitas substrat  dipengaruhi oleh pasut, tingkat erosi, tingkat sedimentasi lumpur
  • 16. PADANG LAMUN Ekosistem khas laut dangkal di perairan hangat dengan dasar pasir dan didominasi tumbuhan lamun Padang lamun hanya dapat terbentuk pada perairan laut dangkal (kurang dari tiga meter) Mirip dengan hutan mangrove yang memiliki beberapa fungsi ekologis   
  • 17. PADANG LAMUN  Parameter yang mempengaruhi pembentukan padang lamun:  Intensitas cahaya  dipengaruhi oleh kedalaman perairan dan sedimentasi pada badan air  Suhu (hangat) mempengaruhi kemampuan fotosintesis  Salinitas  dipengaruhi oleh pasut, frekuensi dan volume air tawar dekat garis pantai  Stabilitas substrat  dipengaruhi oleh pasut, tingkat erosi, tingkat sedimentasi lumpur
  • 18. TERUMBU KARANG Ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis, terbentuk dari endapan2 masif klasium karbonat dari organisme karang Memiliki fungsi ekologis sbg pelindung ekosistem pesisir dari tekanan gelombang dan badai  
  • 19. TERUMBU KARANG  Parameter yang mempengaruhi pembentukan terumbu karang:  Intensitas cahaya  dipengaruhi oleh kedalaman perairan dan sedimentasi pada badan air  Suhu (hangat) mempengaruhi kemapuan berfotosintesis  Salinitas  dipengaruhi oleh pasut, frekuensi dan volume air tawar dekat garis pantai  Kecepatan arus dan sedimentasi  mengganggu respirasi dari terumbu karang
  • 20. ESTUARIA (MUARA SUNGAI) Perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar Fungsi ekologis utama: sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang surut Penyalahgunaan estuaria sbg tempat pembuangan limbah domestik dan industri  berdampak pada organisme penyusun ekosistem tsb   
  • 21. ESTUARIA  Tipe-tipe estuaria: Estuaria Berstratifikasi Sempurna/Nyata atau Estuaria Baji Garam: dicirikan oleh adanya batas yang jelas antara air tawar dan air laut.  Estuaria Berstratifikasi sebagian/Parsial: paling umum dijumpai, air tawar dan dari sungai seimbang dengan air laut yang masuk melalui pasang.  Estuaria Campuran Sempurna atau Estuaria Homogen Vertikal: arus pasang surut dominan dan kuat, sehingga air estuaria tercampur sempurna dan tidak terdapat stratifikasi 
  • 22. ESTUARIA  Parameter yang mempengaruhi bentukan estuaria:  Aliran sungai yang mempengaruhi proses pengendapan dari adanya limbah, sedimen, dan nutrien  Pasut mempengaruhi pendangkalan estuaria  Gelombang dan aru laut mempengaruhi sedimentasi
  • 23. PANTAI BERPASIR Terjadi hanya di daerah yang gerakan airnya kuat mengangkut partikel- partikel yang halus dan ringan Pasir tersebut dapat dibentuk dari sisa-sisa pecahan terumbu karang, atau pelapukan batu di gunung Menjadi pemandangan yang menarik bagi wisatawan   
  • 24. PANTAI BERPASIR  Parameter yang mempengaruhi bentukan pantai berpasir:  Pola arus yang mengangkut pasir yang halus  Gelombang laut yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan pasir yang halus  Angin yang juga merupakan pengangkut pasir
  • 25. PANTAI BERBATU  Pantai yang berbatu-batu memanjang ke laut dan terbenam di air  Menciptakan zonasi habitat organisme karena perubahan naik-turunnya permukaan air laut dan pasut:  Zona yang selalu tergenangi air  Zona yang selalu terbuka terhadap matahari  Zona antara yang berubah akibat pasut
  • 26. PANTAI BERBATU  Parameter yang mempengaruhi bentukan pantai berbatu:  Fenomena pasut  dinamikanya mempengaruhi biota yang habitatnya bergantian antara tergenang dan terbuka  Gelombang laut  merusak komunitas biota yang menempel di batu-batuan
  • 27. DATA & INFORMASI  Gelombang laut  Arus di pantai  Pasut air laut  Salinitas ASPEK FISIK DASAR  Suhu dan curah  Angin hujan  Kedalaman perairan pesisir  Topografi wilayah  Kerawanan bencana (gempa bumi & tsunami)