SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
PENCEGAHAN INFEKSI 
BAGI TENAGA KESEHATAN 
DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR 
DIREKTORAT JENDERAL PP & PL 
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I 
TOT PENGENDALIAN PTM
Peserta mampu melakukan pencegahan infeksi 
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 
• Peserta mampu melakukan pencegahan infeksi 
pada tangan 
• Peserta mampu melakukan pencegahan infeksi 
pada peralatan
 Kejadian penyakit menular antara lain: HIV, 
Hepatitis B, C, D tinggi 
 Penyebaran infeksi di fasilitas kesehatan 
terutama disebabkan kelalaian petugas 
 Cegah penularan organisme pada semua 
tenaga kesehatan 
 Banyak tenaga kesehatan hanya samar-samar 
memahami risiko terkena infeksi 
 Memutus proses penularan
Di Amerika risiko tertusuk jarum 
800.000/ tahun 
Infeksi Nosokomial bervariasi dari < 1 
% sampai > 40 % 
Infeksi Hepatitis B dan HIV dapat 
menyebar dalam ukuran 10-8 ml. 
percikan darah atau cairan tubuh
Siklus Penularan Penyakit 
AGEN 
Tempat HidupAgen 
TEMPAT 
KELUAR 
CARA PENULARAN 
PEJAMU YANG 
RENTAN 
Orang yang dapat 
terinfeksi 
TEMPAT MASUK 
HBV, HIV/AIDS, HPV 
dimana agen 
meninggalkan pejamu 
Cara agen berpindah dari satu 
tempat/orang ke tempat/orang 
lain 
dimana agen memasuki 
pejamu
Melalui udara (Air borne) 
Melalui darah (Blood borne) 
Kontak langsung (Direct contact) 
Melalui makanan (food borne) 
Gigitan hewan atau serangga
Program Pencegahan Infeksi 
Melaksanakan strategi yang efektif untuk 
semua jenjang tenaga kesehatan 
Mendidik semua tenaga kesehatan tentang 
panduan PI 
Supervisi yang efektif menggunakan umpan 
balik dan memberi penghargaan untuk 
praktek PI yang tepat
PENCEGAHAN INFEKSI 
1. Mencuci tangan selama 10-15 detik sebelum dan sesudah 
pemeriksaan 
2. Memakai sarung tangan 
3. Menggunakan alat pelindung diri 
4. Praktek kerja yang aman
Cuci Tangan 
• Cuci tangan rutin selama 10 – 15 detik 
• Menggunakan sabun dan air mengalir 
• Bila tidak ada air, menggunakan alkohol - gliserin
Larutan Alkohol Cuci Tangan 
Jika tidak ada air dapat menggunakan larutan alkohol cuci tangan dengan cara 
• Mencampur Glycerin atau Sorbitol 2 ml. dalam 100 ml alkohol 60 – 90 
%. Gunakan sebanyak 3 –5 ml setiap kali 
• Terus gosok tangan sampai larutan mengering [ biasanya 2 – 5 menit ] 
gunakan 6 – 10 ml untuk scrub
SARUNG TANGAN 
Bersihkan kedua tangan dengan larutan yang telah 
disiapkan 
Sarung Tangan sekali pakai 
LEPASKAN 
Sarung tangan pakai ulang 
Lepaskan sisi dalam keluar 
Rendam dalam larutan yang telah disiapkan 
Cuci dan keringkan dengan 
dianginkan 
Disinfeksi Tingkat Tinggi atau 
Sterilisasi 
Letakkan di wadah yang 
sesuai 
15-20 min.
PENCEGAHAN INFEKSI 
Untuk Sarung Tangan dan Peralatan 
1. Dekontaminasi 
2. Pencucian 
3. Sterilisasi atau Disinfeksi Tingkat Tinggi
LARUTAN KLORIN 
0,5% 
 Gunakan air 
matang dicampur 
klorin 5 % dengan 
perbandingan klorin 
dengan air 
1 : 9
LARUTAN SABUN 
 Dibuat dengan 
mencampurkan air 
1000 ml dengan 1 
sendok the penuh 
detergen / sabun
PEMROSESAN ALAT 
rendam dalam larutan Klorin 0,5% yang telah disiapkan selama 10 menit 
Cuci dengan larutan deterjen 
Bilas dengan air dan 
dianginkan sampai kering 
Autoclave { sterilisasi uap }
P.I Alat Krioterapi 
Pakai sarung tangan baru, 
bersihkan probe dan cryotip 
dengan ethyl alkohol 70 % 
Lepas cryotip 
Lepas pelindung plastik 
(plastic sleeve) dari cryotip
Alat Krioterapi 
Masukkan penahan 
karet (rubber stopper) 
Cuci cryotip dan plastic 
sleeve dengan air & 
sabun 
Rendam dalam larutan > 20 
menit 
Diamkan sampai kering
DISINFEKSI TINGKAT TINGGI 
1. Rebus 
2. Uap 
3. Panas kering 
4. Disinfeksi kimiawi – hanya dipakai bila perlu 
Ref: ILD และ WHO (GLOBAL Programme on Aids . WHO , 1211 Geneva, Switzerland)
Pencegahan infeksi bagi tenaga kesehatan

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
Chiyapuri
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
tristyanto
 

Was ist angesagt? (15)

Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
Sawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptikSawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptik
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Prinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksiPrinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksi
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
Pedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasiPedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasi
 
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikPemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
 
Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions)
 
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)
Kebutuhan Dasar Manusia (Prinsip Pencegahan Infeksi)
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
 
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Sterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksiSterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksi
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 

Andere mochten auch

Precaution Universal
Precaution UniversalPrecaution Universal
Precaution Universal
uci
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
risdiana21
 
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infusStandar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infus
harvard medical scholarship
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Aci Lasvi
 
Prosedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inap
Prosedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inapProsedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inap
Prosedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inap
Sisca Yoliza
 
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.AminullahPenggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
dki amin
 
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
Santo Prang
 

Andere mochten auch (20)

Lampiran permenkes 004 tahun 2012
Lampiran permenkes 004 tahun 2012Lampiran permenkes 004 tahun 2012
Lampiran permenkes 004 tahun 2012
 
Infeksi nosokomial UHAMKA
Infeksi nosokomial UHAMKAInfeksi nosokomial UHAMKA
Infeksi nosokomial UHAMKA
 
Precaution Universal
Precaution UniversalPrecaution Universal
Precaution Universal
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
Rubella
RubellaRubella
Rubella
 
Sop pelayanan resep rawat inap
Sop pelayanan resep rawat inapSop pelayanan resep rawat inap
Sop pelayanan resep rawat inap
 
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infusStandar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infus
 
Penyuluhan Imunisasi
Penyuluhan ImunisasiPenyuluhan Imunisasi
Penyuluhan Imunisasi
 
Rubella
RubellaRubella
Rubella
 
Hepatitis
HepatitisHepatitis
Hepatitis
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
Pencegahan dan pengendalian infeksi 1
 
Prosedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inap
Prosedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inapProsedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inap
Prosedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inap
 
Lect 6 a measles, mumps and rubella
Lect 6 a measles, mumps and rubellaLect 6 a measles, mumps and rubella
Lect 6 a measles, mumps and rubella
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
BAB 5 Epidemiologi Penyakit Menular CAMPAK (Measles)
 
Obat emergency
Obat emergencyObat emergency
Obat emergency
 
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.AminullahPenggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
 
Sop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasienSop pemulangan pasien
Sop pemulangan pasien
 
rekam medik puskesmas
rekam medik puskesmasrekam medik puskesmas
rekam medik puskesmas
 
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
3 standar akreditasi puskesmas tanpa lampiran
 

Ähnlich wie Pencegahan infeksi bagi tenaga kesehatan

5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt
5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt
5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt
MulyantiUnisaBandung
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
NinaIsnani
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
NinaIsnani
 
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxKONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
elvira381479
 
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptx
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptxImplementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptx
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptx
Rachmaindriani2
 

Ähnlich wie Pencegahan infeksi bagi tenaga kesehatan (20)

5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt
5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt
5-10-2021_Pencegahan Infeksi Bagi Nakes. [Autosaved].ppt
 
PPI di CSSD.pdf
PPI di CSSD.pdfPPI di CSSD.pdf
PPI di CSSD.pdf
 
PELATIHAN KEBERSIHAN TANGAN.pptx
PELATIHAN KEBERSIHAN TANGAN.pptxPELATIHAN KEBERSIHAN TANGAN.pptx
PELATIHAN KEBERSIHAN TANGAN.pptx
 
P i ctu
P i ctuP i ctu
P i ctu
 
PPI magang SMKN sepaku-1.ppt
PPI magang SMKN sepaku-1.pptPPI magang SMKN sepaku-1.ppt
PPI magang SMKN sepaku-1.ppt
 
HH - EDIT.pptx
HH - EDIT.pptxHH - EDIT.pptx
HH - EDIT.pptx
 
PPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptxPPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptx
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
DESINFEKSI PERALATAN LAYANAN KESEHATAN SMK
DESINFEKSI PERALATAN LAYANAN  KESEHATAN SMKDESINFEKSI PERALATAN LAYANAN  KESEHATAN SMK
DESINFEKSI PERALATAN LAYANAN KESEHATAN SMK
 
KEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdf
KEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdfKEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdf
KEBERSIHAN TANGAN BERDASARKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI.pdf
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
 
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.pptBAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
BAHAN TAYANG SOSIALISASI STAFF DAN KARYAWAN.ppt
 
PENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptx
PENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptxPENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptx
PENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptx
 
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptxsosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
 
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptxKEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
KEBERSIHAN TANGAN ( HAND HYGIENE).pptx
 
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxKONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
 
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptx
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptxImplementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptx
Implementasi PPI dan MONEV HH Magetan Rina.pptx
 
KEBERSIHAN TANGAN TOT.ppt
KEBERSIHAN TANGAN TOT.pptKEBERSIHAN TANGAN TOT.ppt
KEBERSIHAN TANGAN TOT.ppt
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
Materi IHT PPI.ppt
Materi IHT PPI.pptMateri IHT PPI.ppt
Materi IHT PPI.ppt
 

Kürzlich hochgeladen

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 

Pencegahan infeksi bagi tenaga kesehatan

  • 1. PENCEGAHAN INFEKSI BAGI TENAGA KESEHATAN DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DIREKTORAT JENDERAL PP & PL KEMENTERIAN KESEHATAN R.I TOT PENGENDALIAN PTM
  • 2. Peserta mampu melakukan pencegahan infeksi TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS • Peserta mampu melakukan pencegahan infeksi pada tangan • Peserta mampu melakukan pencegahan infeksi pada peralatan
  • 3.  Kejadian penyakit menular antara lain: HIV, Hepatitis B, C, D tinggi  Penyebaran infeksi di fasilitas kesehatan terutama disebabkan kelalaian petugas  Cegah penularan organisme pada semua tenaga kesehatan  Banyak tenaga kesehatan hanya samar-samar memahami risiko terkena infeksi  Memutus proses penularan
  • 4. Di Amerika risiko tertusuk jarum 800.000/ tahun Infeksi Nosokomial bervariasi dari < 1 % sampai > 40 % Infeksi Hepatitis B dan HIV dapat menyebar dalam ukuran 10-8 ml. percikan darah atau cairan tubuh
  • 5. Siklus Penularan Penyakit AGEN Tempat HidupAgen TEMPAT KELUAR CARA PENULARAN PEJAMU YANG RENTAN Orang yang dapat terinfeksi TEMPAT MASUK HBV, HIV/AIDS, HPV dimana agen meninggalkan pejamu Cara agen berpindah dari satu tempat/orang ke tempat/orang lain dimana agen memasuki pejamu
  • 6. Melalui udara (Air borne) Melalui darah (Blood borne) Kontak langsung (Direct contact) Melalui makanan (food borne) Gigitan hewan atau serangga
  • 7. Program Pencegahan Infeksi Melaksanakan strategi yang efektif untuk semua jenjang tenaga kesehatan Mendidik semua tenaga kesehatan tentang panduan PI Supervisi yang efektif menggunakan umpan balik dan memberi penghargaan untuk praktek PI yang tepat
  • 8. PENCEGAHAN INFEKSI 1. Mencuci tangan selama 10-15 detik sebelum dan sesudah pemeriksaan 2. Memakai sarung tangan 3. Menggunakan alat pelindung diri 4. Praktek kerja yang aman
  • 9. Cuci Tangan • Cuci tangan rutin selama 10 – 15 detik • Menggunakan sabun dan air mengalir • Bila tidak ada air, menggunakan alkohol - gliserin
  • 10. Larutan Alkohol Cuci Tangan Jika tidak ada air dapat menggunakan larutan alkohol cuci tangan dengan cara • Mencampur Glycerin atau Sorbitol 2 ml. dalam 100 ml alkohol 60 – 90 %. Gunakan sebanyak 3 –5 ml setiap kali • Terus gosok tangan sampai larutan mengering [ biasanya 2 – 5 menit ] gunakan 6 – 10 ml untuk scrub
  • 11. SARUNG TANGAN Bersihkan kedua tangan dengan larutan yang telah disiapkan Sarung Tangan sekali pakai LEPASKAN Sarung tangan pakai ulang Lepaskan sisi dalam keluar Rendam dalam larutan yang telah disiapkan Cuci dan keringkan dengan dianginkan Disinfeksi Tingkat Tinggi atau Sterilisasi Letakkan di wadah yang sesuai 15-20 min.
  • 12. PENCEGAHAN INFEKSI Untuk Sarung Tangan dan Peralatan 1. Dekontaminasi 2. Pencucian 3. Sterilisasi atau Disinfeksi Tingkat Tinggi
  • 13. LARUTAN KLORIN 0,5%  Gunakan air matang dicampur klorin 5 % dengan perbandingan klorin dengan air 1 : 9
  • 14. LARUTAN SABUN  Dibuat dengan mencampurkan air 1000 ml dengan 1 sendok the penuh detergen / sabun
  • 15. PEMROSESAN ALAT rendam dalam larutan Klorin 0,5% yang telah disiapkan selama 10 menit Cuci dengan larutan deterjen Bilas dengan air dan dianginkan sampai kering Autoclave { sterilisasi uap }
  • 16. P.I Alat Krioterapi Pakai sarung tangan baru, bersihkan probe dan cryotip dengan ethyl alkohol 70 % Lepas cryotip Lepas pelindung plastik (plastic sleeve) dari cryotip
  • 17. Alat Krioterapi Masukkan penahan karet (rubber stopper) Cuci cryotip dan plastic sleeve dengan air & sabun Rendam dalam larutan > 20 menit Diamkan sampai kering
  • 18. DISINFEKSI TINGKAT TINGGI 1. Rebus 2. Uap 3. Panas kering 4. Disinfeksi kimiawi – hanya dipakai bila perlu Ref: ILD และ WHO (GLOBAL Programme on Aids . WHO , 1211 Geneva, Switzerland)