Dokumen tersebut membahas tentang prinsip bisnis menurut Nabi Muhammad SAW, yang menempatkan kejujuran, keadilan, dan keuntungan yang wajar kepada pelanggan sebagai prioritas. Dokumen tersebut juga menyertakan contoh-contoh perilaku bisnis Nabi Muhammad SAW sebagai pedagang dan saran-sarannya kepada sahabat untuk bersaing secara jujur.
4. Bahwa transaksi bisnis sama sekali
tidak ditujukan untuk memupuk
kekayaan pribadi, namun justru
untuk membangun kehormatan
dan kemuliaan bisnis dengan etika
yg tinggi.
5. Adapun hasil yang didapat harus
didistribusikan ke sebanyak
mungkin umat.
14. Kepada para pelanggan yang tidak
mampu membayar kontan
(tunai), berikanlah waktu untuk
melunasinya. Bila dia betul-betul
tidak mampu membayar setelah
masa tenggat pengunduran
itu, padahal dia telah
berusaha, maka ikhlaskanlah
15. Hindari sumpah yang berlebihan,
apalagi sumpah palsu untuk
mengelabui konsumen
18. Camkan pada pembeli bahwa yang
membayar di muka bahwa ia tidak
boleh menjualnya sebelum barang
tersebut benar-benar menjadi
miliknya (terbayar lunas terlebih
dahulu)
19. Jangan melakukan transaksi
monopoli dalam perdagangan,
berikan kesempatan yang lain
untuk berdagang juga.
Semoga kita semua bisa
meneladani beliau
20. Kala itu..Sahabat sempat mengeluh kepada Nabi tentang
keuntungan perdagangan mereka di Madinah. Kira2
dialognya seperti ini gan :
Sahabat : “ Ya Rasulullah, keuntungan yang kami dapat
kalah dari keuntungan yang didapat pedagang Yahudi.
Mereka mengurangi takaran pada barang dagangan
mereka.”
Nabi : ” lalu, bagaimana cara kalian berdagang?”
Sahabat : “ Kami tidak membohongi pembeli. Kami
menjual dengan takaran yang pas, tidak dikurangi
sedikitpun.”
Nabi : “ Kalau begitu, cara berdagang kamu kurang
bagus. Lebihkan takarannya. “
Dan, tak sampai 2 tahun kemudian, Pedagang2 muslim
sudah menguasai pasar Madinah