SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Simple Bone Cyst merupakan kista tulang jinak yang secara primer terjadi
pada anak anak dan dewasa. Simple Bone Cyst merupakan rongga dalam tulang
yang berisi cairan, walaupun kista ini dapat terjadi pada tulang manapun, namun
biasanya lebih sering pada tulang panjang yaitu proximal humerus, proximal
femur1
dan proximal tibia2
.
Klasifikasi kista berdasarkan perkembangan kista pada daerah growth
plate dibagi atas 2 yaitu, aktif dan laten. Dikatakan aktif jika kista kontak
langsung dengan growth plate. Kista dapat tumbuh lebih besar dan cenderung
menyebabkan faktur. Kista aktif dan meluas dan merusak growth plate
,menyebabkan deformitas tulang. Sedangkan dikatakan latent jika kista tidak
kontak dengan growth plate , jarak antara growth plate dan kista berjauhan.1
Pada beberapa kasus, simple bone cyst asimptomatis dan sering ditemukan
secara tidak sengaja saat pemeriksaan x_ray yang tidak terkait dengan
pemeriksaan tumor. Pada kasus ini dapat terjadi kelemahan tulang dan fraktur
tulang.1
Pengobatan untuk simple bone cyst berdasarkan beberapa factor meliputi
ukuran dan lokasi kista dan factor resiko terjadinya fraktur, pada beberapa kasus,
pembedahan dianjurkan.1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Simple Bone Cyst/Solitary Bone Cyst/Unicameral Bone Cyst bukan suatu
neoplasma, merupakan suatu rongga yang dibatasi oleh membrane yang tipis dan
berisi cairan serous berwarna kekuningan. Lesi ini dibicarakan karena secara
radiologis memberikan gambaran mirip suatu neoplasma tulang tetapi merupakan
tumor non-neoplastik.3
Ini biasanya terjadi pada tulang panjang anak yang sedang
tumbuh, terutama bagian atas humerus (50 - 60%) atau bagian atas femur (25-
30%). Pada orang dewasa, cenderung terjadi pada tulang pipih (seperti panggul,
rahang, tengkorak atau tulang rusuk) atau tulang tumit (calcaneus). Simple bone
cyst dapat menyebabkan penipisan tulang sekitarnya sehingga mudah menjadi
fraktur dan mikrofraktur.3
Simple bone cyst dianggap jinak, karena tidak bermetastasis di luar
tulang. Beberapa sembuh spontan, sementara yang lain bisa membesar. Kista lebih
invasif dapat tumbuh untuk mengisi sebagian besar metafisis tulang itu dan
menyebabkan fraktur patologis. Sebuah kista lebih invasif juga bisa
menghancurkan lempeng pertumbuhan tulang, yang menyebabkan pemendekan
tulang. Pemendekan di humerus biasanya tidak menyebabkan masalah fungsional,
tetapi dapat menghasilkan masalah kosmetik jika terjadi pada anak usia dini.I
2.2 Epidemiologi
Simple bone cyst lebih sering terjadi pada anak usia 5-15 tahun dengan
usia rata rata 9 tahun.4,5
Banyak penulis beranggapan kista yang terjadi pada
decade pertama kehidupan lebih agresif. Simple bone cyst terjadi dua kali lipat
lebih sering pada laki-laki.4,5
Lesi ini menempati 3% dari seluruh tumor pada
tulang.4
3
2.3 Etiologi dan Patofisiologi
Penyebab tidak diketahui, suatu teori menyatakan bahwa kista muncul dari
growth palate yang berlebihan atau kantong yang abnormal dari jaringan synovial
yang mengelilingi sendi.1
Menurut penelitian Cohen menyatakan bahwa penyebab
simple bone cyst adalah terhambatnya drainase jaringan interstisial pada area
tulang yang berkembang dengan cepat.6
Beberapa berspekulasi mengatakan
bahwa trauma yang berulang pada tulang beresiko juga mengalami kista tulang.
Tapi masih belum terbukti.I
Patogenesis dari simple bone cyst masih belum dapat diketahui. Pada
pemeriksaan secara umum, kista mengekspansi korteks tulang. Periosteum yang
intak terbungkus dengan lapisan kortikal tipis. Kista biasanya berisi cairan serous
jernih, pada beberapa kasus produk darah dapat ditemukan dalam cairan bila
sebelumnya telah didahului oleh fraktur. Membran dengan ketebalan berbeda
membatasi dinding dalam kista tersebut. Septum fibrosa dapat terbentuk bila
sebelumnya terdapat fraktur, sehingga menghasilkan gambaran kista yang
multilokuler.2
2.5 Gejala klinis
Kebanyakan simple bone cyst tidak menimbulkan gejala dan ditemukan
secara kebetulan. Hal ini terjadi ketika tes x-ray atau tes lainnya yang tidak
berkaitan dengan lainnya dan kista ditemukan secara tidak sengaja.1
Beberapa kista ditemukan setelah tulang patah, karena tidak menunjukkan gejala,
kista dapat berkembang dan melemahkan tulang dan membuat tulang disekitar
menjadi rentan patah walaupun hanya dengan trauma ringan, hal ini disebut
fraktur patologi.1
Pasien mungkin menyadari adanya pembengkakan yang sedikit nyeri pada
area tulang jika kista menyebabkan tulang melebar.1
4
2.6 Diagnosis
Simple bone cyst dapat terjadi pada anak- anak dan dewasa, lokasi yang
sering terkena adalah ujung tulang panjang, yang paling sering adalah proximal
humerus dan proximal femur,1
proximal tibia2
. Kista sendiri tidak menimbulkan
banyak gejala dan bisa menimbulkan fraktur patologi.1
Pemeriksaan dilakukan dengan X-ray, pemeriksaan ini memberikan
gambaran yang jelas dari struktur tulang dan biasanya cukup baik menunjukkan
adanya simple bone cyst. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan penting yang
dilakukan oleh seorang dokter untuk mendiagnosis simple bone cyst.1
Pemeriksaan X-ray menunjukkan suatu “welhHiefined”, berlobus, area
radiolusen pada metafisis dan diafisis tulang.3
Pada pemeriksaan radiologis kista
tampak dibagian tengah dan terdapat penipisan korteks tulang dan ekspansi kista
ke segala arah 5
Gambar 2.1 Predileksi simple bone cyst
5
Gambar 2.2 simple bone cyst pada tulang proksimal femur
Gambar 2.3 simple bone cyst pada proksimal tulang humerus
6
Gambar 2.3 Simple bone cyst di proksimal tulang femur
2.7 Diagnosis Banding
Terkadang, tes pencitraan tambahan diperlukan untuk membedakan simple
bone cyst dari kista yang lain seperti aneurisma bone cyst. Pada aneurysma tulang
kista berisi cairan darah.1
Pemeriksaan MRI dan CT scan dapat memberikan informasi rinci
mengenai gambaran kista, pada aneurisma bone cyst akan menunjukkan banyak
rongga-rongga yang berisi cairan dibandingkan dengan rongga yng ditemukan
pada simple bone cyst.1
2.8 Penatalaksanaan
Non Bedah1
a. Observasi
Dilakukan observasi dari waktu ke waktu, diperlukan pemeriksaan X-ray
secara berkala untuk melihat perkembangan kista.
b. Modifikasi aktivitas
7
Jika anak tidak terlalu aktif dalam olahraga atau aktivitas yang beresiko
tinggi, resiko terjadinya fraktur lebih sedikit.
Pembedahan3
Pembedahan dilakukan jika simple bone cyst menimbulkan nyeri,
pertumbuhan kista menjadi lebih besar atau menimbulkan fraktur.
a. Aspirasi dan suntikan
Prosedur ini dilakukan dengan cara jarum dimasukkan ke dalam kista
untuk drainase cairan, ini disebut aspirasi, kemudian kista disuntik dengan
zat yang dapat menghambat pembentukan kista kembali. Beberapa
suntikan berkala diperlukan dalam beberapa bulan. Obat yang digunakan
adalah metilprednisolon dengan dosis 80-200 mg metilprednisolon.2
b. Curretage dan Bone Graf
Prosedur ini dilakukan dengan cara kista di aspirasi kemudian dikorek
keluar, setelah itu lubang akan dimasukkan bone graft.
8
BAB III
KESIMPULAN
1. Simple Bone Cyst/Solitary Bone Cyst/Unicameral Bone Cyst bukan suatu
neoplasma, merupakan suatu rongga yang dibatasi oleh membrane yang
tipis dan berisi cairan serous berwarna kekuningan
2. Menurut penelitian Cohen menyatakan bahwa penyebab simple bone cyst
adalah terhambatnya drainase jaringan interstisial pada area tulang yang
berkembang dengan cepat.
3. Kebanyakan simple bone cyst tidak menimbulkan gejala dan ditemukan
secara kebetulan. Hal ini terjadi ketika tes x-ray atau tes lainnya yang tidak
berkaitan dengan lainnya dan kista ditemukan secara tidak sengaja.
4. Penatalaksanaan
Non Bedah
a. Observasi
Dilakukan observasi dari waktu ke waktu, diperlukan pemeriksaan X-ray
secara berkala untuk melihat perkembangan kista.
b. Modifikasi aktivitas
Jika anak tidak terlalu aktif dalam olahraga atau aktivitas yang beresiko
tinggi, resiko terjadinya fraktur lebih sedikit.
Pembedahan
Pembedahan dilakukan jika simple bone cyst menimbulkan nyeri,
pertumbuhan kista menjadi lebih besar atau menimbulkan fraktur.
a. Aspirasi dan suntikan
Prosedur ini dilakukan dengan cara jarum dimasukkan ke dalam kista
untuk drainase cairan, ini disebut aspirasi, kemudian kista disuntik dengan
zat yang dapat menghambat pembentukan kista kembali. Beberapa
suntikan berkala diperlukan dalam beberapa bulan. Obat yang digunakan
adalah metilprednisolon dengan dosis 80-200 mg metilprednisolon.2
b. Curretage dan Bone Graf
9
Prosedur ini dilakukan dengan cara kista di aspirasi kemudian dikorek
keluar, setelah itu lubang akan dimasukkan bone graft.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. American academy of orthopaedic surgeon. Unicameral bone cyst.
Diunduh dari : http://orthoinfo.aaos.org/topic,cfm?topic=A00081. Diakses
(25 mei 2013)
2. Parvizi J. Simple bone cyst (unicameral). Diunduh dari :
http://www.wheelessonline.com/ortho/simple_bone_cyst_unicameral.
Diakses (26 mei 2013)
3. Maheswari J.Essential orthopaedic.Edisi ke-3. University hospital,Queen’s
medical centre, united kingdom.
4. Lokiec F,Ezra E, Khermosh O, Wientroub S. Simple bone cysts treated by
percutaneous autologous marrow grafting.A preliminary reprt. J bone Joint
Surg Br. Nov 1996;78(6):934-7. Diunduh dari :
http://emedicine.medscape.com/article/1257331-0verview.diakses (23 mei
2013)
5. Lokiec F, Wientroub S. Simple bone cyst : etiology, classification,
pathology, and treatment modalities.J Pediatr orthop B. Oct
1998;7(4):262-73. Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/1257331-overview.diakses (17 mei
2013)
6. Cohen J.Simple Bone cysts. Studies of cyst fluid in six cases with a theory
of pathogenesis. J Bone joint Surg Am. Jun 1960;42-A(4):609-16. Di
unduh dari : http://emedicine.medscape.com/article/1257331-overview.
diakses (20 mei 2013)
7. Mehlman CT. Unicameral Bone Cyst Treatment dan Management.
Diunduh dari :http://emedicine.medscape.com/artcle/1257331-
overview.diakses (20 mei 2013)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

High Frequency Current (SWD & MWD).pptx
High Frequency Current (SWD & MWD).pptxHigh Frequency Current (SWD & MWD).pptx
High Frequency Current (SWD & MWD).pptx
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Epulis granulomatosa
Epulis granulomatosaEpulis granulomatosa
Epulis granulomatosa
 
7. fraktur
7. fraktur7. fraktur
7. fraktur
 
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedKedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
 
Patologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletalPatologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletal
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
 
Pigmented villonodular snynovitis
Pigmented villonodular snynovitis Pigmented villonodular snynovitis
Pigmented villonodular snynovitis
 
Benign bone tumors imaging
Benign bone tumors imagingBenign bone tumors imaging
Benign bone tumors imaging
 
OSTEOMALASIA.pptx
OSTEOMALASIA.pptxOSTEOMALASIA.pptx
OSTEOMALASIA.pptx
 
Tumor mandibula
Tumor mandibulaTumor mandibula
Tumor mandibula
 
Osteoartritis
OsteoartritisOsteoartritis
Osteoartritis
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Radang
RadangRadang
Radang
 
Laporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitisLaporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitis
 
Referat Osteoporosis
Referat OsteoporosisReferat Osteoporosis
Referat Osteoporosis
 
Refhemabaru8
Refhemabaru8Refhemabaru8
Refhemabaru8
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (7)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah osteoporosis
Makalah   osteoporosisMakalah   osteoporosis
Makalah osteoporosis
 
Case report
Case reportCase report
Case report
 
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigi
 
Resorpsi akar
Resorpsi akar Resorpsi akar
Resorpsi akar
 
Osteoporosis
Osteoporosis Osteoporosis
Osteoporosis
 

Ähnlich wie Bab 1 simple bone

Ähnlich wie Bab 1 simple bone (20)

Teknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia
Teknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusiaTeknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia
Teknologi untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak manusia
 
M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9
 
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjK 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 
Osteo artritis
Osteo artritisOsteo artritis
Osteo artritis
 
Karsinoma tulang
Karsinoma tulangKarsinoma tulang
Karsinoma tulang
 
kanker tulang
kanker tulangkanker tulang
kanker tulang
 
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialKb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
 
dr.M.Fadlan Hamzah
dr.M.Fadlan Hamzahdr.M.Fadlan Hamzah
dr.M.Fadlan Hamzah
 
Patologi anatomi slide_osteoarthritis
Patologi anatomi slide_osteoarthritisPatologi anatomi slide_osteoarthritis
Patologi anatomi slide_osteoarthritis
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Tulang
TulangTulang
Tulang
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Askep tumor mata
Askep tumor mataAskep tumor mata
Askep tumor mata
 
140899028 fraktur
140899028 fraktur140899028 fraktur
140899028 fraktur
 
Ppt pleno blok 5 f3-2011
Ppt pleno blok 5   f3-2011Ppt pleno blok 5   f3-2011
Ppt pleno blok 5 f3-2011
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
fraktur_femur.pdf
fraktur_femur.pdffraktur_femur.pdf
fraktur_femur.pdf
 
Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4 Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4
 
Askep Osteoporosis.ppt jdjsjnwjwnwjwbwjwjw
Askep Osteoporosis.ppt jdjsjnwjwnwjwbwjwjwAskep Osteoporosis.ppt jdjsjnwjwnwjwbwjwjw
Askep Osteoporosis.ppt jdjsjnwjwnwjwbwjwjw
 

Bab 1 simple bone

  • 1. 1 BAB 1 PENDAHULUAN Simple Bone Cyst merupakan kista tulang jinak yang secara primer terjadi pada anak anak dan dewasa. Simple Bone Cyst merupakan rongga dalam tulang yang berisi cairan, walaupun kista ini dapat terjadi pada tulang manapun, namun biasanya lebih sering pada tulang panjang yaitu proximal humerus, proximal femur1 dan proximal tibia2 . Klasifikasi kista berdasarkan perkembangan kista pada daerah growth plate dibagi atas 2 yaitu, aktif dan laten. Dikatakan aktif jika kista kontak langsung dengan growth plate. Kista dapat tumbuh lebih besar dan cenderung menyebabkan faktur. Kista aktif dan meluas dan merusak growth plate ,menyebabkan deformitas tulang. Sedangkan dikatakan latent jika kista tidak kontak dengan growth plate , jarak antara growth plate dan kista berjauhan.1 Pada beberapa kasus, simple bone cyst asimptomatis dan sering ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan x_ray yang tidak terkait dengan pemeriksaan tumor. Pada kasus ini dapat terjadi kelemahan tulang dan fraktur tulang.1 Pengobatan untuk simple bone cyst berdasarkan beberapa factor meliputi ukuran dan lokasi kista dan factor resiko terjadinya fraktur, pada beberapa kasus, pembedahan dianjurkan.1
  • 2. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Simple Bone Cyst/Solitary Bone Cyst/Unicameral Bone Cyst bukan suatu neoplasma, merupakan suatu rongga yang dibatasi oleh membrane yang tipis dan berisi cairan serous berwarna kekuningan. Lesi ini dibicarakan karena secara radiologis memberikan gambaran mirip suatu neoplasma tulang tetapi merupakan tumor non-neoplastik.3 Ini biasanya terjadi pada tulang panjang anak yang sedang tumbuh, terutama bagian atas humerus (50 - 60%) atau bagian atas femur (25- 30%). Pada orang dewasa, cenderung terjadi pada tulang pipih (seperti panggul, rahang, tengkorak atau tulang rusuk) atau tulang tumit (calcaneus). Simple bone cyst dapat menyebabkan penipisan tulang sekitarnya sehingga mudah menjadi fraktur dan mikrofraktur.3 Simple bone cyst dianggap jinak, karena tidak bermetastasis di luar tulang. Beberapa sembuh spontan, sementara yang lain bisa membesar. Kista lebih invasif dapat tumbuh untuk mengisi sebagian besar metafisis tulang itu dan menyebabkan fraktur patologis. Sebuah kista lebih invasif juga bisa menghancurkan lempeng pertumbuhan tulang, yang menyebabkan pemendekan tulang. Pemendekan di humerus biasanya tidak menyebabkan masalah fungsional, tetapi dapat menghasilkan masalah kosmetik jika terjadi pada anak usia dini.I 2.2 Epidemiologi Simple bone cyst lebih sering terjadi pada anak usia 5-15 tahun dengan usia rata rata 9 tahun.4,5 Banyak penulis beranggapan kista yang terjadi pada decade pertama kehidupan lebih agresif. Simple bone cyst terjadi dua kali lipat lebih sering pada laki-laki.4,5 Lesi ini menempati 3% dari seluruh tumor pada tulang.4
  • 3. 3 2.3 Etiologi dan Patofisiologi Penyebab tidak diketahui, suatu teori menyatakan bahwa kista muncul dari growth palate yang berlebihan atau kantong yang abnormal dari jaringan synovial yang mengelilingi sendi.1 Menurut penelitian Cohen menyatakan bahwa penyebab simple bone cyst adalah terhambatnya drainase jaringan interstisial pada area tulang yang berkembang dengan cepat.6 Beberapa berspekulasi mengatakan bahwa trauma yang berulang pada tulang beresiko juga mengalami kista tulang. Tapi masih belum terbukti.I Patogenesis dari simple bone cyst masih belum dapat diketahui. Pada pemeriksaan secara umum, kista mengekspansi korteks tulang. Periosteum yang intak terbungkus dengan lapisan kortikal tipis. Kista biasanya berisi cairan serous jernih, pada beberapa kasus produk darah dapat ditemukan dalam cairan bila sebelumnya telah didahului oleh fraktur. Membran dengan ketebalan berbeda membatasi dinding dalam kista tersebut. Septum fibrosa dapat terbentuk bila sebelumnya terdapat fraktur, sehingga menghasilkan gambaran kista yang multilokuler.2 2.5 Gejala klinis Kebanyakan simple bone cyst tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan. Hal ini terjadi ketika tes x-ray atau tes lainnya yang tidak berkaitan dengan lainnya dan kista ditemukan secara tidak sengaja.1 Beberapa kista ditemukan setelah tulang patah, karena tidak menunjukkan gejala, kista dapat berkembang dan melemahkan tulang dan membuat tulang disekitar menjadi rentan patah walaupun hanya dengan trauma ringan, hal ini disebut fraktur patologi.1 Pasien mungkin menyadari adanya pembengkakan yang sedikit nyeri pada area tulang jika kista menyebabkan tulang melebar.1
  • 4. 4 2.6 Diagnosis Simple bone cyst dapat terjadi pada anak- anak dan dewasa, lokasi yang sering terkena adalah ujung tulang panjang, yang paling sering adalah proximal humerus dan proximal femur,1 proximal tibia2 . Kista sendiri tidak menimbulkan banyak gejala dan bisa menimbulkan fraktur patologi.1 Pemeriksaan dilakukan dengan X-ray, pemeriksaan ini memberikan gambaran yang jelas dari struktur tulang dan biasanya cukup baik menunjukkan adanya simple bone cyst. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan penting yang dilakukan oleh seorang dokter untuk mendiagnosis simple bone cyst.1 Pemeriksaan X-ray menunjukkan suatu “welhHiefined”, berlobus, area radiolusen pada metafisis dan diafisis tulang.3 Pada pemeriksaan radiologis kista tampak dibagian tengah dan terdapat penipisan korteks tulang dan ekspansi kista ke segala arah 5 Gambar 2.1 Predileksi simple bone cyst
  • 5. 5 Gambar 2.2 simple bone cyst pada tulang proksimal femur Gambar 2.3 simple bone cyst pada proksimal tulang humerus
  • 6. 6 Gambar 2.3 Simple bone cyst di proksimal tulang femur 2.7 Diagnosis Banding Terkadang, tes pencitraan tambahan diperlukan untuk membedakan simple bone cyst dari kista yang lain seperti aneurisma bone cyst. Pada aneurysma tulang kista berisi cairan darah.1 Pemeriksaan MRI dan CT scan dapat memberikan informasi rinci mengenai gambaran kista, pada aneurisma bone cyst akan menunjukkan banyak rongga-rongga yang berisi cairan dibandingkan dengan rongga yng ditemukan pada simple bone cyst.1 2.8 Penatalaksanaan Non Bedah1 a. Observasi Dilakukan observasi dari waktu ke waktu, diperlukan pemeriksaan X-ray secara berkala untuk melihat perkembangan kista. b. Modifikasi aktivitas
  • 7. 7 Jika anak tidak terlalu aktif dalam olahraga atau aktivitas yang beresiko tinggi, resiko terjadinya fraktur lebih sedikit. Pembedahan3 Pembedahan dilakukan jika simple bone cyst menimbulkan nyeri, pertumbuhan kista menjadi lebih besar atau menimbulkan fraktur. a. Aspirasi dan suntikan Prosedur ini dilakukan dengan cara jarum dimasukkan ke dalam kista untuk drainase cairan, ini disebut aspirasi, kemudian kista disuntik dengan zat yang dapat menghambat pembentukan kista kembali. Beberapa suntikan berkala diperlukan dalam beberapa bulan. Obat yang digunakan adalah metilprednisolon dengan dosis 80-200 mg metilprednisolon.2 b. Curretage dan Bone Graf Prosedur ini dilakukan dengan cara kista di aspirasi kemudian dikorek keluar, setelah itu lubang akan dimasukkan bone graft.
  • 8. 8 BAB III KESIMPULAN 1. Simple Bone Cyst/Solitary Bone Cyst/Unicameral Bone Cyst bukan suatu neoplasma, merupakan suatu rongga yang dibatasi oleh membrane yang tipis dan berisi cairan serous berwarna kekuningan 2. Menurut penelitian Cohen menyatakan bahwa penyebab simple bone cyst adalah terhambatnya drainase jaringan interstisial pada area tulang yang berkembang dengan cepat. 3. Kebanyakan simple bone cyst tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan. Hal ini terjadi ketika tes x-ray atau tes lainnya yang tidak berkaitan dengan lainnya dan kista ditemukan secara tidak sengaja. 4. Penatalaksanaan Non Bedah a. Observasi Dilakukan observasi dari waktu ke waktu, diperlukan pemeriksaan X-ray secara berkala untuk melihat perkembangan kista. b. Modifikasi aktivitas Jika anak tidak terlalu aktif dalam olahraga atau aktivitas yang beresiko tinggi, resiko terjadinya fraktur lebih sedikit. Pembedahan Pembedahan dilakukan jika simple bone cyst menimbulkan nyeri, pertumbuhan kista menjadi lebih besar atau menimbulkan fraktur. a. Aspirasi dan suntikan Prosedur ini dilakukan dengan cara jarum dimasukkan ke dalam kista untuk drainase cairan, ini disebut aspirasi, kemudian kista disuntik dengan zat yang dapat menghambat pembentukan kista kembali. Beberapa suntikan berkala diperlukan dalam beberapa bulan. Obat yang digunakan adalah metilprednisolon dengan dosis 80-200 mg metilprednisolon.2 b. Curretage dan Bone Graf
  • 9. 9 Prosedur ini dilakukan dengan cara kista di aspirasi kemudian dikorek keluar, setelah itu lubang akan dimasukkan bone graft.
  • 10. 10 DAFTAR PUSTAKA 1. American academy of orthopaedic surgeon. Unicameral bone cyst. Diunduh dari : http://orthoinfo.aaos.org/topic,cfm?topic=A00081. Diakses (25 mei 2013) 2. Parvizi J. Simple bone cyst (unicameral). Diunduh dari : http://www.wheelessonline.com/ortho/simple_bone_cyst_unicameral. Diakses (26 mei 2013) 3. Maheswari J.Essential orthopaedic.Edisi ke-3. University hospital,Queen’s medical centre, united kingdom. 4. Lokiec F,Ezra E, Khermosh O, Wientroub S. Simple bone cysts treated by percutaneous autologous marrow grafting.A preliminary reprt. J bone Joint Surg Br. Nov 1996;78(6):934-7. Diunduh dari : http://emedicine.medscape.com/article/1257331-0verview.diakses (23 mei 2013) 5. Lokiec F, Wientroub S. Simple bone cyst : etiology, classification, pathology, and treatment modalities.J Pediatr orthop B. Oct 1998;7(4):262-73. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/1257331-overview.diakses (17 mei 2013) 6. Cohen J.Simple Bone cysts. Studies of cyst fluid in six cases with a theory of pathogenesis. J Bone joint Surg Am. Jun 1960;42-A(4):609-16. Di unduh dari : http://emedicine.medscape.com/article/1257331-overview. diakses (20 mei 2013) 7. Mehlman CT. Unicameral Bone Cyst Treatment dan Management. Diunduh dari :http://emedicine.medscape.com/artcle/1257331- overview.diakses (20 mei 2013)