SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
Downloaden Sie, um offline zu lesen
11/15/2014
1
TEHNIS TEHNIS 
PROSEDUR DAN TATA CARA PROSEDUR DAN TATA CARA 
PENJATUHAN HUKUMANPENJATUHAN HUKUMAN
DISIPLIN (PP. 53/2010)DISIPLIN (PP. 53/2010)( / )( / )
SEKRETARIAT
BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN
PERINSIP DASAR  PP. No 53/2010.
Pelanggaran disiplin PNS  Bukan Delik Aduan, 
oleh karena itu setiap atasan langsung
Yang bertanggung jawab terhadap disiplin
PNS adalah Atasan Langsung masing masing.1
oleh karena itu setiap atasan langsung
mengetahuai / mendapat informasi tentang
dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan
bawahannya, maka atasan langsung tersebut
wajib menindak lanjuti.( Psl. 23 ayat(1).
2
11/15/2014
2
Atasan langsung yang telah mengetahui pelanggaran
disiplin yang dilakukan bawahannya, tetapi tidak
memanggil, memeriksa, menghukum atau tidak
melaporkan kepada atasannya, maka atasan
langsung tersebut juga dijatuhi hukuman disiplin
j i d h k di i li
3
yang jenisnya sama dengan hukuman disiplin yang 
seharusnya dijatuhkan kepada PNS yang melakukan
pelanggaran.( Psl. 21).
Pelanggaran disiplin = Seluruh tindakan/ perbuatan yang  
bersifat negatip, karena bertentangan dgn peraturan per g p g g p p
UU an yang berlaku bagi masyarakat,  maupun yang 
berlaku bagi PNS, baik itu yang berkaitan dengan
kedinasan maupun yang tidak berkaitan dengan
kedinasan, shg termasuk melanggar kewajiban dan atau
larangan ( Psl. 3 dan atau 5).
4
1. Mengucapkan sumpah / janji PNS;
2. Mengucapkan sumpah / janji jabatan;
Kewajiban (17 poin)
g p p / j j j ;
3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,UUD 45, NKRI 
dan Pemerintah;
4. Menaati segala ketentuan Peraturan Per‐UU;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, 
kesadaran dan tanggung jawab;
6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah dan
martabat PNS;;
7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang dan atau golongan;
11/15/2014
3
8. Memegang rahasia jabatan;
9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat utk
kepentingan negara;
10. Melaporkan kpd atasan apabila mengetahui ada hal yg dapat
membahayakan/merugikan negara, atau Pemerintah terutama
dibidang keamanan, keuangan dan materiil;
11 Masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja;11. Masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja;
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. Menggunakan dan memelihara barang‐barang milik negara
dengan sebaik‐baiknya;
14. Memberikan pelayanan sebaik‐baiknya kepada masyarakat;
15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier.e ge ba g a a e
17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang 
berwenang.
1. Menyalahgunakan wewenang;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan atau org lain dgn menggunakan kewenangan org lain;
3 T i i P i t h j di i t b k j t k
Larangan (15 poin)
3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk
negara lain dan atau lembaga atau organisasi internasional;
4. Bekerja pada perusahaan atau LSM asing;
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan
atau meminjamkan barang‐barang baik bergerak atau tidak
bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara
tidak sah;
6 M l k k k i t b d t t j t6. Melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman sejawat, 
bawahan / org lain di dlm maupun di luar lingkungan kerjanya
utk keuntungan pribadi, golongan / pihak lain yg merugikan
negara;
7. Memberi/menyanggupi akan memberi sesuatu kpd siapapun
baik secara langsung/tdk utk diangkat dlm jabatan;
11/15/2014
4
8. Menerima hadiah/suatu pemberian apa saja dari siapapun yg
berhubungan dgn jabatan dan / pekerjaannya;
9. Bertindak sewenang‐wenang thdp bawahannya;
10. Melakukan suatu tindakan / tdk yg dpt menghalangi / mempersulit salah
satu pihak yg dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yg dilayani;
11. Menghalangi jalannya tugas kedinasan;
12. Memberikan dukungan kpd capres/cawapres dengan cara :
ikut serta sbg pelaksana kampanyeikut serta sbg pelaksana kampanye
menjadi peserta kampanye dgn menggunakan atribut
partai /atribut PNS
sbg peserta kampanye dgn mengerahkan PNS lain dan /atau
sbg peserta kampanye dgn menggunakan fasilitas negara
13. Memberikan dukungan kpd capres /cawapres dgn cara:
membuat keputusan dan/ tindakan yg
menguntungkan/merugikan salah satu pasangan calon
/selama masa kampanye dan/atau
mengadakan kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan
terhadap pasangan calon yg menjadi peserta pemilu
sebelum,selama, & sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, 
ajakan himbauan, seruan /pemberian barang kpd PNS dlm lingkungan
unit kerjanya, anggota keluarga, & masyarakat;
14.Memberikan dukungan kpd calon anggota DPD/calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah dgn cara memberikan surat
dukungan disertai fotocopy KTP/Surat Keterangan Tanda
Penduduk sesuai peraturan perUU dan/atau;
15.Memberikan dukungan kpd cakada/ cawakada dgn cara:
a.terlibat dlm kegiatan kampanye utk mendukung cakada
/ k d/cawakada;
b.menggunakan fasilitas yg terkait dgn jabatan dlm kegiatan
kampanye;
c. membuat keputusan dan/tindakan yg
menguntungkan/merugikan salah pasangan calon selama
masa kampanye
d.mengadakan kegiatan yg mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yg menjadi peserta pemilup p g yg j p p
sebelum, selama, & sesudah masa kampanye meliputi
pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian
barang kpd PNS dlm lingkungan unit kerjanya, 
angotakeluarga &  masyarakat.
11/15/2014
5
Tingkat dan Jenis Huk Dis.
• 1. Ringan
a.  lisan.    
b.  tertulis
c.   Tdk puas
• 2.  Sedang
a.  tunda kgb
b.  tunda kp
c.  tp 1 tahun
• 3.  Berat
a. tp 3 tahuna.  tp 3 tahun
b.  turun jab    
c.  bebas jab     
d.  pdh
e.  ptdh
PROTAP PEMANGGILAN, 
PEMERIKSAAN  DAN PENJATUHAN 
HUKUMAN DISIPLIN
I. Pemanggilan
Setiap PNS bawahan diketahui diduga
melakukan pelanggaran disiplin
gg
Atasan langsung memperkaya informasi / 
mencari bukti yang diperlukan dari orang
yang dianggap mengetahui/ pemberi
informasi (Psl. 26)
11/15/2014
6
1. Atasan langsung melakukan pemanggilan
secara tertulis (Psl. 23 ayat 1 ). 
2. Jarak antara tanggal pembuatan srt panggilan
dgn tanggal disuruh menghadap untuk
di ik i i l 7 h i k j ( P l 23 t 2)diperiksa minimal 7 hari kerja.( Psl. 23 ayat 2)
1. Apabila PNS tersebut hadir pada tanggal yang 
ditentukan pada srt panggilan tersebut , maka
dilakukan pemeriksaan, tetapi apabila tdkp , p p
hadir maka dilakukan pemanggilan ke dua
( Psl. 23 ayat 3).
2. Pemanggilan ke dua dibuat selambat‐lambatnya
7 hari setelah tanggal seharusnya ybs hadir pada
panggilan pertama (Psl. 23 ayat 3)
1. Jarak antara tanggal pembuatan srt
panggilan ke 2 dengan tanggal disuruh
menghadap untuk diperiksa tetap minimal 
7 hari kerja7 hari kerja.
2. Apabila PNS tsb hadir pada tanggal yang 
ditetntukan pada srt panggilan ke 2, maka
dilakukan pemeriksaan.
3. Apabila tidak hadir, maka seluruh
pelanggaran disiplin yang diduga
dilakukannya dianggap diakui, dan dapat
dijadikan bahan pertimbangan
menentukan jenis hukuman yang akan
dijatuhkan kepadanya ( Psl. 23 ayat 4).
11/15/2014
7
II. Pemeriksaan
1. Wujud Pemeriksaan dituangkan dalam BAP. 
2. Format BAP dibuat dalam bentuk “Pertanyaan
“dan “Jawaban.” 
3. Utarakan bahwa kejujuran ybs merupakan
pertimbangan menentukan hukumanpertimbangan menentukan hukuman
4.  Utarakan bahwa pengakuan dlm BAP hanya
salah satu bukti
Materi BAP ; 
1. Kesehatan ybs (hanya jawaban orang sehat yang dapat
dipertanggung jawabkan). 
2 K b d l di i li dil k k (2. Kebenaran dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukannya ( 
jangan beritahukan tentang bukti‐bukti atau informasi
tambahan yang telah sdr peroleh atau orang yang 
mengetahui perbuatan ybs, kecuali ybs tdk mengaku atau
untuk menggali yang sebenarnya). 
3. Pertanyaan berikutnya sebaiknya bersumber dari jawaban
ybs atas pertanyaan sebelumnya.
4. Dalam hal ybs tdk mengaku, utarakanlah satu
demi satu bukti / informasi yang ada pada
saudara sesuai dengan substansi pertanyaan
saudara. 
5. Jika belum mengaku juga, utarakanlah bukti/ 
informasi berikutnya demikian seterusnyainformasi berikutnya, demikian seterusnya
sampai ybs mengaku.
6.   Jika telah mengaku, tanyakanlah faktor faktor
yang mendorong ybs melakukan perbuatan
tersebut. 
7. Tanyakan juga tetang akibat/ dampak
perbuatannya terhadap ybs, kantor, pemerintah ( 
untuk mengetahui tingkat kesadaran dan
kesengajaan ybs dalam melakukan perbuatan tsb)
8. Tanyakan juga tentang kebenaran jawabannya, 
keterpaksaan ybs dalam menjawab ( utk
menghindari pencabutan keterangan kemudian). 
11/15/2014
8
1. BAP harus ditanda tangani pemeriksa dan yang 
NB.
diperiksa, jika ybs tdk bersedia menandatangani, 
buat catatan pada kolom tanda tangan ybs bahwa
dia tdk bersedia menanda tangani, dengan demikian
BAP sah. (Psl. 28 ayat 1, 2)
2. Serahkan satu set BAP kepada ybs, bila tdk
bersedia menerima, buat catatan pada kolom
tanda tangan ybs bahwa ybs tdk bersediag y y
menerima copi BAP tersebut, dengan demikian
dianggap telah diterima.
( Psl. 28 ayat 3)
LHP.
( bila kewenangan menjatuhkan jenis hukuman disiplin
ada pd atasan yg lebih tinggi atau pejabat lain.)
1.Setelah pemeriksaan atau setelah ybs tdk hadir
untuk diperiksa, disusun LHP yang memuat
intisari dari pemeriksaan ybs, yang terkait, 
bukti‐bukti, informasi yang diperoleh pemeriksa. 
2 LHP j t li t b t b2.  LHP juga memuat analisa antara perbuatan ybs
dengan peraturan yang terkait. 
3.  LHP juga memuat Kesimpulan dan Saran.
11/15/2014
9
1. Latar belakang perbuatannya :
III. PERTIMBANGAN DLM MENENTUKAN 
JENIS HUKAUMAN YANG AKAN 
DIJATUHKAN
• Terpaksa dilakukan atau tidak.
• Disengaja atau tidak.
• Direncanakan atau tidak.
• Ada atau tidak keuantungan ybs / orang lain atas perbuatan tsb.
2. Berat / ringannya dan banyaknya pelanggaran :
• Pernah dilakukan PNS atau tidak.
• Bertentangan atau tidak dengan program pemerintah.g g p g p
• Melanggar prinsip-pronsip kenegaraan atau tidak.
• Resistensi tinggi atau tidak terhadap PNS lain atau masyarakat.
3. Akibat pelanggaran :
• Ada dampak negatif terhadap unit kerja / Instansi / Pemerintah.
• Menurunkan citra negatif PNS pada unit kerja / Instansi/ Pemerintah.
• Menghalangi pelaksanaan tugas unit kerja / Instansi / Pemerintah.
4. Dampak jenis hukuman terhadap ybs.
• Apakah jenis tersebut akan memberikan efek jera atau tidak terhadap
ybs.
• Cepat atau tidak dampaknya kepada ybs.p p y p y
• Hukuman tersebut mempengaruhi psikologis ybs atau tidak.
5. Kesesuaian dengan peraturan
• Apakah telah ditetapkan limitatip dalam peraturan atau tidak.( mis :
Kawen/ Cerai , TMK)
6. Kejujuran / Penyesalan ybs.
• Apakah mempersulit atau tidak.
• Apakah ada kemungkinan akan mengulangi perbuatannya atau tidak.
• Apakah perbuatan tersebut telah pernah dilakukan sebelumnya atau
tidak.
• Kondite ybs sebelum pelanggaran tersebut.
11/15/2014
10
N
o
PJBW yg
Menghukum
Jenis Kepegawaian PJB yg Dihukum Jenis Hukuman
1 Presiden Semua • Eselon I Pasal 7 ayat (4) huruf b, c, d, e.
2 PPK Pusat
(MENTRI/
PNS Instansi 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a
IV.  Pejabat yg Berwenang Menghukum
di Pusat (Psl. 16)
(MENTRI/
KA. LEMB)
2. Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4)
3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4)
huruf a, d, e.
4. Eselon II, Madya/ Penyelia Pasal 7 ayat (3), (4)
5. Eselon II yg bertanggung
jawab langsung kpd PPK
Pasal 7 ayat (2), (3), (4)
6. IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a,d,e
7. Eselon III, Muda/ Penyelia
ke bawah
Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4)
8. III/d ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a,
d, e.
PNS DPK ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2)
2. Fungsional Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c
3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2)
4. Eselon II ke bawah, Madya,
Penyelia ke bawah
Pasal 7 ayat (4) huruf b, c.
PNS DPB ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf aPNS DPB ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a
2. Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, b, c.
3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a
4. Eselon II, Madya Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a,b,c
5. IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a
6. Eselon III ke bawah, Muda/
Penyelia ke bawah
Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a,
b, c
7. III/d ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a
11/15/2014
11
PNS DPK Keluar 1. Eselon I Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a
2. Eselon II ke bawah, Jenjang
Utama ke bawah
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e
3. IV/e ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e
PNS DPB keluar • Eselon II ke bawah,
Jenjang Utama ke bawah
Pasal 7 ayat (4) huruf d, e
Jenjang Utama ke bawah,
IV/e ke bawah
PNS DPK/DPB ke
Perwakilan RI
• Semua Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e
PNS DPK/DPB ke
Negara Lain
• Semua Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, d, e
3 Eselon I PNS Instansi 1. Eselon II, Jenjang Madya,
IV/a – IV/c
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon III, Muda/Penyelia,
III/b – III/d
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK Kedalam • Eselon II, Jenjang Madya,
IV/a – IV/c
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB kedalam • Eselon III, Muda/Penyelia
III/b – III/d
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
4 Eselon II PNS Instansi 1. Eselon III, Muda, Penyelia,
III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon IV, Pratama/
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda/Penyelia,
III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Eselon IV Pertama Pasal 7 ayat (3) huruf a bPNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pertama,
Pelaksana Lajutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
5 Eselon II yg
atasan
langsungnya PPK/
Eselon I non PPK.
(Kanwil)
PNS Instansi 1. Eselon III, Muda, Penyelia,
III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon IV Kebawah,
Pertama/ Pelaksana lanjutan
III/d ke bawah
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b, c.
PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda/Penyelia,
III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pertama/
Pelaksana lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
11/15/2014
12
6 Eselon III PNS Instansi 1. Eselon IV, Pertama,
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon V, Pelaksana/
Pelaksana Pemula
II/a – II/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon IV, Pertama,
Pelaksana Lanjutan,
Pasal 7 ayat (2)
II/c – III/b
PNS DPB ke dalam • Eselon V, Pelaksana,
Pelaksana Pemula
II/a – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
7 Eselon IV PNS Instansi 1. Eselon V, Pelaksana/
Pelaksana Pemula
II/a – II/b
Pasal 7 ayat (2)
2. I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon V, Pelaksana/
Pelaksana Pemula,
II/a – II/b
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
8 Eselon V PNS Instansi • I/a – I/d Pasal 7 ayat (2)
PNS DPK/DPB ke
dalam
• I/a – I/d Pasal 7 ayat (2)
11/15/2014
13
V.  Pejabat yg Berwenang Menghukum
di Propinsi (Psl. 18,19)
N
o
PJBW yg
Menghukum
Jenis Kepegawaian PJB yg Dihukum Jenis Hukuman
1 Presiden Semua • Eselon I Pasal 7 ayat (4) huruf b,c,d,e.
2 PPK Propinsi PNS Propinsi 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4), huruf a
(GUBERNUR)
2. Fungsional Jenjang
Utama
Pasal 7 ayat (2), (3), (4)
3. Fungsional Umum,
IV/d – IV/e
Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, d, e.
4. Eselon II, Madya, Penyelia Pasal 7 ayat (3), (4)
5. Fungsional Umum,
IV/a – IV/e
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e
6 Eselon III ke bawah Muda Pasal 7 ayat (3) huruf c (4)6. Eselon III ke bawah, Muda,
Penyelia ke bawah
Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4)
7. Fungsional Umum, III/d
kebawah
Pasal 7 ayat (3)huruf c, (4) huruf a,
d, e.
PNS DPK ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2)
2. Fungsional Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c
3. Fungsional Umum
IV/d – IV/e
Pasal 7 ayat (2)
4. Eselon II kebawah, Madya,
Penyelia ke bawah
Pasal 7 ayat (4) huruf b, c.
PNS DPB ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4), huruf a
2. Fungsional Jenjang
Utama
Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, b, c.
3. Fungsional Umum
IV/d – IV/e
Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a
4. Eselon II, Madya Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, b, c
5. Fungsional Umum
IV/a – IV/c
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a
6. Eselon III ke bawah, Muda,
Penyelia ke bawah
Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a,
b, c
7. Fungsional Umum III/d
ke bawah
Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a
11/15/2014
14
PNS DPK Keluar 1. Eselon I Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a
2. Eselon II ke bawah,
Utama ke bawah
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e
3. Fungsional Umum
IV/e ke bawah
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e
PNS DPB keluar • Eselon II ke bawah,
Utama ke bawah
Pasal 7 ayat (4) huruf d, e
Utama ke bawah,
IV/e ke bawah
3 Eselon I (Sekda) PNS Propinsi di
lingkungannya
1. Eselon II, Madya,
IV/a – IV/c
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon III, Madya, Penyelia,
III/b – III/d
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK Kedalam • Eselon II, Madya, IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB kedalam • Eselon III, Madya, Penyelia
III/b – III/d
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
4 Eselon II PNS Propinsi 1. Eselon III, Muda, Penyelia,
III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon IV, Pratama,
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda, Penyelia,
III/c – III/d)
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pratama,
Pelaksana Lajutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
5 Eselon III PNS Propinsi 1. Eselon IV, Pratama,
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon V, Pelaksana,
Pelaksana Pemula, II/a – II/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon IV, Pratama,
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Eselon V, Pelaksana,
Pelaksana Pemula
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
Pelaksana Pemula,
II/a – II/b
6 Eselon IV PNS Propinsi 1. Eselon V, Pelaksana,
Pelaksana Pemula,
II/a – II/b
Pasal 7 ayat (2)
2. Fungsional Umum,
I/a – I/d
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
11/15/2014
15
PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon V, Pelaksana,
Pelaksana Pemula,
II/a – II/b
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Fungsional Umum
I/a – I/d
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
7 Eselon V PNS Propinsi • Fungsional Umum
I/a – I/d
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB/DPK • Fungsional Umum Pasal 7 ayat (2)PNS DPB/DPK Fungsional Umum
I/a – I/d
Pasal 7 ayat (2)
8 Gubernur PNS Kab/Kota, PNS
Kab/Kota DPB/DPK ke
Kab/Kota Lain dlm
propinsi
• Sekda Kab/Kota Pasal 7 ayat (4), huruf
b, c, d, e.
PNS Kab/Kota dari
Propinsi Lain DPB/DPK
ke Kab/Kota di
• Sekda Kab/Kota Pasal 7 ayat (4), huruf b, c.
ke Kab/Kota di
Propinsinya
VI.  Pejabat yg Berwenang Menghukum
di Kab/Kota (Psl. 20)
No
PJBW yg
Menghukum
Jenis Kepegawaian PJB yg Dihukum Jenis Hukuman
1 PPK Kab/Kota
(BUPATI/
WALIKOTA)
PNS Kab/Kota 1. Sekda Pasal 7 ayat (2), (3), (4), huruf a
2. Fungsional Jenjang
Utama
Pasal 7 ayat (2), (3), (4)
WALIKOTA) Utama
3. Fungsional Umum,
IV/d – IV/e
Pasal 7 ayat (2), (3), (4), huruf a,
d, e
4. Eselon II, Madya,
Penyelia
Pasal 7 ayat (2), (3), (4)
5. Fungsional Umum,
IV/a – IV/c
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e
6. Eselon III ke bawah,
Fungsional Muda
Pasal 7 ayat (3), (4)
Fungsional Muda,
Penyelia ke bawah
7. Fungsional Umum
III/d – ke bawah
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e.
11/15/2014
16
PNS DPK ke dalam 1. Sekda Pasal 7 ayat (2)
2. Fungsional Jenjang
Utama
Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c
3. Fungsional Umum,
IV/d – IV/e
Pasal 7 ayat (2)
4. Eselon II Kebawah,
Madya, Penyelia
ke bawah
Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c.
PNS DPB ke dalam 1. Sekda Pasal 7 ayat (2), (3), (4),
huruf a
2. Fungsional Jenjang
Utama
Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf
a, b, c.
3. Fungsional Umum
IV/d – IV/e
Pasal 7 ayat (2), (3), (4)
huruf a.
4. Eselon II, Madya Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf
a b ca, b, c
5. Eselon III ke bawah,
Muda, Penyelia ke bawah
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf
a, b, c.
6. Fungsional Umum
III/c – III/d
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a.
PNS DPK ke luar 1. Eselon II ke bawah,
Jenjang Utama ke bawah
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf
a, d, e.
2. Fungsional Umum
IV/e ke bawah
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf
a, d, e.
PNS DPB ke luar • Eselon II ke bawah,
Utama ke bawah,
IV/e ke bawah
Pasal 7 ayat (4) huruf d, e.
2 (Sekda) PNS Kab/Kota 1. Eselon II, Madya,
IV/a – IV/c
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon III, Muda,
Penyelia, III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
3. Eselon IV, Pratama,
Pelaksana Lanjutan,
II/c– III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK ke
dalam
• Eselon III, Muda,
Penyelia, III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pratama,
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
11/15/2014
17
3 Eselon II PNS Kab/Kota 1. Eselon III, Muda, Penyelia,
III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon IV, Pratama,
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK ke
dalam
• Eselon III, Muda,
Penyelia, III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pratama,
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
4 Eselon III PNS Kab/Kota 1. Eselon IV, Pratama,
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon V, Pelaksana,
Pelaksana Pemula
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
Pelaksana Pemula,
II/a – II/b
PNS DPB/DPK ke
dalam
• Eselon IV, Pratama,
Pelaksana Lajutan,
II/c III/b
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Eselon V, Pelaksana,
Pelaksana Pemula, II/a-II/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
5 Eselon IV PNS Kab/Kota 1. Eselon V, Pelaksana,
Pelaksana Pemula,
II/a – II/b
Pasal 7 ayat (2)
2. Fungsional Umum,
I/a – I/d
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK ke
dalam
• Eselon V, Pelaksana,
Pelaksana Pemula,
II/a – II/b
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Fungsional Umum
I/a – I/d
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
6 Eselon V PNS Kab/Kota • Fungsional Umum
I/a – I/d
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB/DPK ke
dalam
• Fungsional Umum
I/a – I/d
Pasal 7 ayat (2)
11/15/2014
18
VII.   Pejabat yang
berwenang menghukum.
1. Apabila menurut pertimbangan atasan langsung
bahwa hukuman yang setimpal untuk bawahannya
tersebut masih kewenangannya untuk
menjatuhkan maka atasan langsung tersebutmenjatuhkan,  maka atasan langsung tersebut
membuat, menandatangani dan menyerahkan SK 
hukuman disiplin tsb kepada bawahannya
(Psl. 24 ayat 3 hurup a). 
2. Apabila menurut pertimbangan atasan langsung
hukuman yang setimpal dengan pelanggaran
bawahannya telah menjadi kewenangan atasan
l bih i i k j hk kyang lebih tinggi untuk menjatuhkan, maka atasan
langsung tersebut membuat laporan dan dilampiri
BAP, LHP serta disampaikan secara khirarhis
(Psl. 24 ayat 3 hurup b). 
3.  Laporan atasan langsung tersebut memuat dasar‐
dasar pertimbangan dan saran. 
4. Apabila menurut pertimbangan pejabat
yang menerima laporan bahwa saran atasan
langsung dapat disetujui, maka pejabat
tersebut menjatuhkan hukuman disiplin, 
tetapi apabila menurut pertimbanganyatetapi apabila menurut pertimbanganya
BAP,LHP yang ada belum memadai, dapat
dibentuk Tim pemeriksa (Psl. 25).
5.  Apabila menurut pejabat yang menerima
laporan bahwa hukuman yang setimpal
untuk pelanggaran tersebut adalah hukumanuntuk pelanggaran tersebut adalah hukuman
yang lebih berat lagi, dan kewenangan
menjatuhkannya berada pada pejabat yang 
lebih tinggi lagi, maka pejabat tersebut
membuat laporan lagi.
11/15/2014
19
VIII.  Penyerahan SK Hukuman
Disiplin
1. Pada perinsipnya, SK hukuman disiplin diserahkan
langsung kepada yang dihukum (Psl. 31 ayat 2).langsung kepada yang dihukum (Psl. 31 ayat 2). 
2.  SK hukuman disiplin diserahkan kepada ybs dalam
tempo 14 hari setelah ditetapkan (Psl. 31 ayat 3).
3.  Dalam hal PNS yang dihukum tidak berada di
kantor atau tidak bersedia hadir untuk menerima
SK  hukuman disiplin,  maka dibuat surat panggilan
secara tertulis (Psl. 31 ayat 4).
4 Apabila ybs tidak hadir pada tanggal yang4.  Apabila ybs tidak hadir pada tanggal yang 
ditentukan dalam surat panggilan, maka SK dikirim
ke alamat domisili ybs terakhir dilaporkan di
kantor, dgn demikian dianggap telah diterima
(Psl. 31 ayat 4).
5. PNS yg dijatuhi hukuman disiplin
pemberhentian, sejak menerima SK 
atau dianggap telah diterima, tidak
dapat bekerja dan tidak dapat
dibayarkan gajinya lagi, kecuali bagi
yang mengajukan banding dan
mengajukan permohonan izin untukg j p
dapat tetap bekerja selama banding 
serta mendapat izin dari PPK. 
11/15/2014
20
11/15/2014
21
IX.  Keberatan/ Banding.
Keberatan. 
=> Diajukan dan disampaikan kepada atasan pejabat
yang menghukum dlm tempo 14 hari, dany g g p ,
tembusan kpd pejabat yang menghukum. 
=> Pejabat yang menerima keberatan hrs mengambil
keputusan dlm tempo 21 hari kerja sejak
menerima keberatan. (Psl. 35,36,37)
BandingBanding.
=>  Diajukan dan disampaikan kpd BAPEK dlm
tempo 14 hari, dan tembusan kpd PPK.
=> Banding memuat alasan sanggahan dan
dilampiri bukti. (Psl. 38), (PP. 24/2011).

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pnsSosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
dikbud
 
Disiplin pns (pp)
Disiplin pns (pp)Disiplin pns (pp)
Disiplin pns (pp)
Benny Aqbar
 
Disiplin pns
Disiplin pnsDisiplin pns
Disiplin pns
widi25
 
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriPp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
wawan sahib
 
PP nomor 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
PP nomor 94 tahun 2021   tentang disiplin pnsPP nomor 94 tahun 2021   tentang disiplin pns
PP nomor 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
KutsiyatinMSi
 
10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti
Ronalto_Tan
 
Hak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung riHak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung ri
Eri Triwanda
 
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaKUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
Bobby D'Arch
 

Was ist angesagt? (18)

Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pnsSosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
 
Disiplin pns (pp)
Disiplin pns (pp)Disiplin pns (pp)
Disiplin pns (pp)
 
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
 
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
 
Kepegawaian : Pejabat yang Berwenang Menghukum, Pendelegasian Wewenang untuk ...
Kepegawaian : Pejabat yang Berwenang Menghukum, Pendelegasian Wewenang untuk ...Kepegawaian : Pejabat yang Berwenang Menghukum, Pendelegasian Wewenang untuk ...
Kepegawaian : Pejabat yang Berwenang Menghukum, Pendelegasian Wewenang untuk ...
 
Disiplin pns
Disiplin pnsDisiplin pns
Disiplin pns
 
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriPp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
 
Slide paparan dr reda
Slide paparan dr redaSlide paparan dr reda
Slide paparan dr reda
 
PP nomor 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
PP nomor 94 tahun 2021   tentang disiplin pnsPP nomor 94 tahun 2021   tentang disiplin pns
PP nomor 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
 
Uu nomor 16 tahun 2004 tentang kejaksaan republik indonesia
Uu nomor 16 tahun 2004 tentang kejaksaan republik indonesiaUu nomor 16 tahun 2004 tentang kejaksaan republik indonesia
Uu nomor 16 tahun 2004 tentang kejaksaan republik indonesia
 
Alasan penghentian penyidikan
Alasan penghentian penyidikanAlasan penghentian penyidikan
Alasan penghentian penyidikan
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Undang Undang nomor 16 tahun 2004
Undang Undang nomor 16 tahun 2004Undang Undang nomor 16 tahun 2004
Undang Undang nomor 16 tahun 2004
 
10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti
 
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak PidanaPerka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
 
Hak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung riHak uji materil ke mahkamah agung ri
Hak uji materil ke mahkamah agung ri
 
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaKUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
 
Pp532010
Pp532010Pp532010
Pp532010
 

Andere mochten auch

Perka bkn 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Perka bkn 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsPerka bkn 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Perka bkn 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Royadi Nusa
 
Anak lampiran perka bkn juklak disiplin pns
Anak lampiran perka bkn juklak disiplin pnsAnak lampiran perka bkn juklak disiplin pns
Anak lampiran perka bkn juklak disiplin pns
firman35
 
My cool new Slideshow!
My cool new Slideshow!My cool new Slideshow!
My cool new Slideshow!
Parag Gajbhiye
 
Participants List For Jsm
Participants List For JsmParticipants List For Jsm
Participants List For Jsm
JADE aisbl
 
Eclipse con2010 参加報告 upload
Eclipse con2010 参加報告 uploadEclipse con2010 参加報告 upload
Eclipse con2010 参加報告 upload
Shintaro Hosoai
 
Cheryl Physician Presentation
Cheryl Physician PresentationCheryl Physician Presentation
Cheryl Physician Presentation
Terri Whitesel
 

Andere mochten auch (20)

Form pelanggaran disiplin (form kosong seluruh dokumen)
Form pelanggaran disiplin (form kosong seluruh dokumen)Form pelanggaran disiplin (form kosong seluruh dokumen)
Form pelanggaran disiplin (form kosong seluruh dokumen)
 
Perka bkn no 21 tahun 2010 ketentuan pelaksanaan pp no 53 tahun 2010 tentang ...
Perka bkn no 21 tahun 2010 ketentuan pelaksanaan pp no 53 tahun 2010 tentang ...Perka bkn no 21 tahun 2010 ketentuan pelaksanaan pp no 53 tahun 2010 tentang ...
Perka bkn no 21 tahun 2010 ketentuan pelaksanaan pp no 53 tahun 2010 tentang ...
 
Perka bkn 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Perka bkn 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsPerka bkn 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Perka bkn 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
 
Anak lampiran perka bkn juklak disiplin pns
Anak lampiran perka bkn juklak disiplin pnsAnak lampiran perka bkn juklak disiplin pns
Anak lampiran perka bkn juklak disiplin pns
 
PMA No. 45 Tahun 2015 tentang disiplin kehadiran PNS Kemenag
PMA No. 45 Tahun 2015 tentang disiplin kehadiran PNS KemenagPMA No. 45 Tahun 2015 tentang disiplin kehadiran PNS Kemenag
PMA No. 45 Tahun 2015 tentang disiplin kehadiran PNS Kemenag
 
WWF-2014-png.pptx
WWF-2014-png.pptxWWF-2014-png.pptx
WWF-2014-png.pptx
 
Improvement Profs e-Learning Presentation
Improvement Profs e-Learning PresentationImprovement Profs e-Learning Presentation
Improvement Profs e-Learning Presentation
 
NäIn Onnistut Verkossa - HSY tarjoaa vinkkejä ruokaa rippeistä -teemalla Koti...
NäIn Onnistut Verkossa - HSY tarjoaa vinkkejä ruokaa rippeistä -teemalla Koti...NäIn Onnistut Verkossa - HSY tarjoaa vinkkejä ruokaa rippeistä -teemalla Koti...
NäIn Onnistut Verkossa - HSY tarjoaa vinkkejä ruokaa rippeistä -teemalla Koti...
 
My cool new Slideshow!
My cool new Slideshow!My cool new Slideshow!
My cool new Slideshow!
 
Uuden tuotteen lanseerauksen haasteet elintarviketeollisuudessa - miten vältt...
Uuden tuotteen lanseerauksen haasteet elintarviketeollisuudessa - miten vältt...Uuden tuotteen lanseerauksen haasteet elintarviketeollisuudessa - miten vältt...
Uuden tuotteen lanseerauksen haasteet elintarviketeollisuudessa - miten vältt...
 
Picture Essay
Picture EssayPicture Essay
Picture Essay
 
Analogical thinking
Analogical thinkingAnalogical thinking
Analogical thinking
 
20131202 1
20131202 120131202 1
20131202 1
 
Participants List For Jsm
Participants List For JsmParticipants List For Jsm
Participants List For Jsm
 
Unit 0
Unit 0Unit 0
Unit 0
 
Ch25
Ch25Ch25
Ch25
 
View Brand Design
View Brand DesignView Brand Design
View Brand Design
 
Eclipse con2010 参加報告 upload
Eclipse con2010 参加報告 uploadEclipse con2010 参加報告 upload
Eclipse con2010 参加報告 upload
 
Cheryl Physician Presentation
Cheryl Physician PresentationCheryl Physician Presentation
Cheryl Physician Presentation
 
Goodrich Global Achievements
Goodrich Global AchievementsGoodrich Global Achievements
Goodrich Global Achievements
 

Ähnlich wie Protap penjatuhan hukuman disiplin

e-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptxe-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptx
karrie10
 
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdf
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdfDISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdf
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Septian Muna Barakati
 
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptxDISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
Nurmalita11
 
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdf
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdfPPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdf
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdf
MAPBappenasUnsri
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Septian Muna Barakati
 
Kode etik bpk 2011
Kode etik bpk 2011Kode etik bpk 2011
Kode etik bpk 2011
kiclik
 
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptx
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptxPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptx
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptx
TriUlf
 

Ähnlich wie Protap penjatuhan hukuman disiplin (20)

SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptxSLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
 
Kd 12 materi disiplin pegawai
Kd 12 materi disiplin pegawaiKd 12 materi disiplin pegawai
Kd 12 materi disiplin pegawai
 
MATERI UI.ppt
MATERI UI.pptMATERI UI.ppt
MATERI UI.ppt
 
e-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptxe-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptx
 
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdf
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdfDISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdf
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdf
 
Disiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. ppDisiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. pp
 
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsPp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
 
Disiplin PNS
Disiplin PNSDisiplin PNS
Disiplin PNS
 
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptxDISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
 
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian GratifikasiPerbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
Perbawaslu no. 6 tahun 2015 tentang Pengendalian Gratifikasi
 
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdf
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdfPPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdf
PPT Peraturan BKN no 6 Tahun 2022 Bkn Bps 140622 n.pdf
 
Netralitas birokrasi dalam pilkada
Netralitas birokrasi dalam pilkadaNetralitas birokrasi dalam pilkada
Netralitas birokrasi dalam pilkada
 
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxBAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
 
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
 
Kode etik bpk 2011
Kode etik bpk 2011Kode etik bpk 2011
Kode etik bpk 2011
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010
 
Slide pp 94 2021-kumham
Slide pp 94 2021-kumhamSlide pp 94 2021-kumham
Slide pp 94 2021-kumham
 
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptx
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptxPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptx
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptx
 

Mehr von Mohammad Subhan

Sosialisasi peningkatan integritas batam 12 nov 1
Sosialisasi peningkatan integritas batam 12 nov 1Sosialisasi peningkatan integritas batam 12 nov 1
Sosialisasi peningkatan integritas batam 12 nov 1
Mohammad Subhan
 
Rekomendasi sosev batam fix
Rekomendasi sosev batam fixRekomendasi sosev batam fix
Rekomendasi sosev batam fix
Mohammad Subhan
 
Pengembangan aplikasi sinovik 2014 2015
Pengembangan aplikasi sinovik 2014 2015Pengembangan aplikasi sinovik 2014 2015
Pengembangan aplikasi sinovik 2014 2015
Mohammad Subhan
 
Paparan ori batam 11 nov 2014
Paparan ori  batam 11 nov 2014Paparan ori  batam 11 nov 2014
Paparan ori batam 11 nov 2014
Mohammad Subhan
 
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014
Mohammad Subhan
 
Materi integritas sdm ap(1)
Materi integritas sdm ap(1)Materi integritas sdm ap(1)
Materi integritas sdm ap(1)
Mohammad Subhan
 
Langkah langkah pelaksanaan survei
Langkah langkah pelaksanaan surveiLangkah langkah pelaksanaan survei
Langkah langkah pelaksanaan survei
Mohammad Subhan
 
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-bookFaqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Mohammad Subhan
 
Buku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktikBuku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktik
Mohammad Subhan
 
Buku pemimpin reformasi dan birokrasi
Buku pemimpin reformasi dan birokrasiBuku pemimpin reformasi dan birokrasi
Buku pemimpin reformasi dan birokrasi
Mohammad Subhan
 
Bahan presentasi uu asn batam 11 nov 2014
Bahan presentasi uu asn batam 11 nov 2014Bahan presentasi uu asn batam 11 nov 2014
Bahan presentasi uu asn batam 11 nov 2014
Mohammad Subhan
 

Mehr von Mohammad Subhan (20)

Undangankuliahumum
UndangankuliahumumUndangankuliahumum
Undangankuliahumum
 
Sosialisasi peningkatan integritas batam 12 nov 1
Sosialisasi peningkatan integritas batam 12 nov 1Sosialisasi peningkatan integritas batam 12 nov 1
Sosialisasi peningkatan integritas batam 12 nov 1
 
Rekomendasi sosev batam fix
Rekomendasi sosev batam fixRekomendasi sosev batam fix
Rekomendasi sosev batam fix
 
Peta persoalan
Peta persoalanPeta persoalan
Peta persoalan
 
Permenpan2014 013
Permenpan2014 013Permenpan2014 013
Permenpan2014 013
 
Perencanaan asn
Perencanaan asnPerencanaan asn
Perencanaan asn
 
Pengembangan aplikasi sinovik 2014 2015
Pengembangan aplikasi sinovik 2014 2015Pengembangan aplikasi sinovik 2014 2015
Pengembangan aplikasi sinovik 2014 2015
 
Paparan ori batam 11 nov 2014
Paparan ori  batam 11 nov 2014Paparan ori  batam 11 nov 2014
Paparan ori batam 11 nov 2014
 
Materi rapat sosev batam
Materi rapat sosev batamMateri rapat sosev batam
Materi rapat sosev batam
 
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014
 
Materi integritas sdm ap(1)
Materi integritas sdm ap(1)Materi integritas sdm ap(1)
Materi integritas sdm ap(1)
 
Materi integritas sdm ap
Materi integritas sdm apMateri integritas sdm ap
Materi integritas sdm ap
 
Langkah langkah pelaksanaan survei
Langkah langkah pelaksanaan surveiLangkah langkah pelaksanaan survei
Langkah langkah pelaksanaan survei
 
Kesejahteraan1
Kesejahteraan1Kesejahteraan1
Kesejahteraan1
 
Grand strategy
Grand strategyGrand strategy
Grand strategy
 
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-bookFaqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
 
Buku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktikBuku reformasi dalam praktik
Buku reformasi dalam praktik
 
Buku penerapan pmprb1
Buku penerapan pmprb1Buku penerapan pmprb1
Buku penerapan pmprb1
 
Buku pemimpin reformasi dan birokrasi
Buku pemimpin reformasi dan birokrasiBuku pemimpin reformasi dan birokrasi
Buku pemimpin reformasi dan birokrasi
 
Bahan presentasi uu asn batam 11 nov 2014
Bahan presentasi uu asn batam 11 nov 2014Bahan presentasi uu asn batam 11 nov 2014
Bahan presentasi uu asn batam 11 nov 2014
 

Kürzlich hochgeladen

2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
iman333159
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
hartonohajar
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
Di Prihantony
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
citraislamiah02
 

Kürzlich hochgeladen (13)

SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 

Protap penjatuhan hukuman disiplin

  • 1. 11/15/2014 1 TEHNIS TEHNIS  PROSEDUR DAN TATA CARA PROSEDUR DAN TATA CARA  PENJATUHAN HUKUMANPENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN (PP. 53/2010)DISIPLIN (PP. 53/2010)( / )( / ) SEKRETARIAT BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN PERINSIP DASAR  PP. No 53/2010. Pelanggaran disiplin PNS  Bukan Delik Aduan,  oleh karena itu setiap atasan langsung Yang bertanggung jawab terhadap disiplin PNS adalah Atasan Langsung masing masing.1 oleh karena itu setiap atasan langsung mengetahuai / mendapat informasi tentang dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan bawahannya, maka atasan langsung tersebut wajib menindak lanjuti.( Psl. 23 ayat(1). 2
  • 2. 11/15/2014 2 Atasan langsung yang telah mengetahui pelanggaran disiplin yang dilakukan bawahannya, tetapi tidak memanggil, memeriksa, menghukum atau tidak melaporkan kepada atasannya, maka atasan langsung tersebut juga dijatuhi hukuman disiplin j i d h k di i li 3 yang jenisnya sama dengan hukuman disiplin yang  seharusnya dijatuhkan kepada PNS yang melakukan pelanggaran.( Psl. 21). Pelanggaran disiplin = Seluruh tindakan/ perbuatan yang   bersifat negatip, karena bertentangan dgn peraturan per g p g g p p UU an yang berlaku bagi masyarakat,  maupun yang  berlaku bagi PNS, baik itu yang berkaitan dengan kedinasan maupun yang tidak berkaitan dengan kedinasan, shg termasuk melanggar kewajiban dan atau larangan ( Psl. 3 dan atau 5). 4 1. Mengucapkan sumpah / janji PNS; 2. Mengucapkan sumpah / janji jabatan; Kewajiban (17 poin) g p p / j j j ; 3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,UUD 45, NKRI  dan Pemerintah; 4. Menaati segala ketentuan Peraturan Per‐UU; 5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,  kesadaran dan tanggung jawab; 6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah dan martabat PNS;; 7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang dan atau golongan;
  • 3. 11/15/2014 3 8. Memegang rahasia jabatan; 9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat utk kepentingan negara; 10. Melaporkan kpd atasan apabila mengetahui ada hal yg dapat membahayakan/merugikan negara, atau Pemerintah terutama dibidang keamanan, keuangan dan materiil; 11 Masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja;11. Masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja; 12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; 13. Menggunakan dan memelihara barang‐barang milik negara dengan sebaik‐baiknya; 14. Memberikan pelayanan sebaik‐baiknya kepada masyarakat; 15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; 16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier.e ge ba g a a e 17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang  berwenang. 1. Menyalahgunakan wewenang; 2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau org lain dgn menggunakan kewenangan org lain; 3 T i i P i t h j di i t b k j t k Larangan (15 poin) 3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan atau lembaga atau organisasi internasional; 4. Bekerja pada perusahaan atau LSM asing; 5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang‐barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah; 6 M l k k k i t b d t t j t6. Melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman sejawat,  bawahan / org lain di dlm maupun di luar lingkungan kerjanya utk keuntungan pribadi, golongan / pihak lain yg merugikan negara; 7. Memberi/menyanggupi akan memberi sesuatu kpd siapapun baik secara langsung/tdk utk diangkat dlm jabatan;
  • 4. 11/15/2014 4 8. Menerima hadiah/suatu pemberian apa saja dari siapapun yg berhubungan dgn jabatan dan / pekerjaannya; 9. Bertindak sewenang‐wenang thdp bawahannya; 10. Melakukan suatu tindakan / tdk yg dpt menghalangi / mempersulit salah satu pihak yg dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yg dilayani; 11. Menghalangi jalannya tugas kedinasan; 12. Memberikan dukungan kpd capres/cawapres dengan cara : ikut serta sbg pelaksana kampanyeikut serta sbg pelaksana kampanye menjadi peserta kampanye dgn menggunakan atribut partai /atribut PNS sbg peserta kampanye dgn mengerahkan PNS lain dan /atau sbg peserta kampanye dgn menggunakan fasilitas negara 13. Memberikan dukungan kpd capres /cawapres dgn cara: membuat keputusan dan/ tindakan yg menguntungkan/merugikan salah satu pasangan calon /selama masa kampanye dan/atau mengadakan kegiatan yg mengarah kpd keberpihakan terhadap pasangan calon yg menjadi peserta pemilu sebelum,selama, & sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,  ajakan himbauan, seruan /pemberian barang kpd PNS dlm lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, & masyarakat; 14.Memberikan dukungan kpd calon anggota DPD/calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dgn cara memberikan surat dukungan disertai fotocopy KTP/Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perUU dan/atau; 15.Memberikan dukungan kpd cakada/ cawakada dgn cara: a.terlibat dlm kegiatan kampanye utk mendukung cakada / k d/cawakada; b.menggunakan fasilitas yg terkait dgn jabatan dlm kegiatan kampanye; c. membuat keputusan dan/tindakan yg menguntungkan/merugikan salah pasangan calon selama masa kampanye d.mengadakan kegiatan yg mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yg menjadi peserta pemilup p g yg j p p sebelum, selama, & sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kpd PNS dlm lingkungan unit kerjanya,  angotakeluarga &  masyarakat.
  • 5. 11/15/2014 5 Tingkat dan Jenis Huk Dis. • 1. Ringan a.  lisan.     b.  tertulis c.   Tdk puas • 2.  Sedang a.  tunda kgb b.  tunda kp c.  tp 1 tahun • 3.  Berat a. tp 3 tahuna.  tp 3 tahun b.  turun jab     c.  bebas jab      d.  pdh e.  ptdh PROTAP PEMANGGILAN,  PEMERIKSAAN  DAN PENJATUHAN  HUKUMAN DISIPLIN I. Pemanggilan Setiap PNS bawahan diketahui diduga melakukan pelanggaran disiplin gg Atasan langsung memperkaya informasi /  mencari bukti yang diperlukan dari orang yang dianggap mengetahui/ pemberi informasi (Psl. 26)
  • 6. 11/15/2014 6 1. Atasan langsung melakukan pemanggilan secara tertulis (Psl. 23 ayat 1 ).  2. Jarak antara tanggal pembuatan srt panggilan dgn tanggal disuruh menghadap untuk di ik i i l 7 h i k j ( P l 23 t 2)diperiksa minimal 7 hari kerja.( Psl. 23 ayat 2) 1. Apabila PNS tersebut hadir pada tanggal yang  ditentukan pada srt panggilan tersebut , maka dilakukan pemeriksaan, tetapi apabila tdkp , p p hadir maka dilakukan pemanggilan ke dua ( Psl. 23 ayat 3). 2. Pemanggilan ke dua dibuat selambat‐lambatnya 7 hari setelah tanggal seharusnya ybs hadir pada panggilan pertama (Psl. 23 ayat 3) 1. Jarak antara tanggal pembuatan srt panggilan ke 2 dengan tanggal disuruh menghadap untuk diperiksa tetap minimal  7 hari kerja7 hari kerja. 2. Apabila PNS tsb hadir pada tanggal yang  ditetntukan pada srt panggilan ke 2, maka dilakukan pemeriksaan. 3. Apabila tidak hadir, maka seluruh pelanggaran disiplin yang diduga dilakukannya dianggap diakui, dan dapat dijadikan bahan pertimbangan menentukan jenis hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya ( Psl. 23 ayat 4).
  • 7. 11/15/2014 7 II. Pemeriksaan 1. Wujud Pemeriksaan dituangkan dalam BAP.  2. Format BAP dibuat dalam bentuk “Pertanyaan “dan “Jawaban.”  3. Utarakan bahwa kejujuran ybs merupakan pertimbangan menentukan hukumanpertimbangan menentukan hukuman 4.  Utarakan bahwa pengakuan dlm BAP hanya salah satu bukti Materi BAP ;  1. Kesehatan ybs (hanya jawaban orang sehat yang dapat dipertanggung jawabkan).  2 K b d l di i li dil k k (2. Kebenaran dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukannya (  jangan beritahukan tentang bukti‐bukti atau informasi tambahan yang telah sdr peroleh atau orang yang  mengetahui perbuatan ybs, kecuali ybs tdk mengaku atau untuk menggali yang sebenarnya).  3. Pertanyaan berikutnya sebaiknya bersumber dari jawaban ybs atas pertanyaan sebelumnya. 4. Dalam hal ybs tdk mengaku, utarakanlah satu demi satu bukti / informasi yang ada pada saudara sesuai dengan substansi pertanyaan saudara.  5. Jika belum mengaku juga, utarakanlah bukti/  informasi berikutnya demikian seterusnyainformasi berikutnya, demikian seterusnya sampai ybs mengaku. 6.   Jika telah mengaku, tanyakanlah faktor faktor yang mendorong ybs melakukan perbuatan tersebut.  7. Tanyakan juga tetang akibat/ dampak perbuatannya terhadap ybs, kantor, pemerintah (  untuk mengetahui tingkat kesadaran dan kesengajaan ybs dalam melakukan perbuatan tsb) 8. Tanyakan juga tentang kebenaran jawabannya,  keterpaksaan ybs dalam menjawab ( utk menghindari pencabutan keterangan kemudian). 
  • 8. 11/15/2014 8 1. BAP harus ditanda tangani pemeriksa dan yang  NB. diperiksa, jika ybs tdk bersedia menandatangani,  buat catatan pada kolom tanda tangan ybs bahwa dia tdk bersedia menanda tangani, dengan demikian BAP sah. (Psl. 28 ayat 1, 2) 2. Serahkan satu set BAP kepada ybs, bila tdk bersedia menerima, buat catatan pada kolom tanda tangan ybs bahwa ybs tdk bersediag y y menerima copi BAP tersebut, dengan demikian dianggap telah diterima. ( Psl. 28 ayat 3) LHP. ( bila kewenangan menjatuhkan jenis hukuman disiplin ada pd atasan yg lebih tinggi atau pejabat lain.) 1.Setelah pemeriksaan atau setelah ybs tdk hadir untuk diperiksa, disusun LHP yang memuat intisari dari pemeriksaan ybs, yang terkait,  bukti‐bukti, informasi yang diperoleh pemeriksa.  2 LHP j t li t b t b2.  LHP juga memuat analisa antara perbuatan ybs dengan peraturan yang terkait.  3.  LHP juga memuat Kesimpulan dan Saran.
  • 9. 11/15/2014 9 1. Latar belakang perbuatannya : III. PERTIMBANGAN DLM MENENTUKAN  JENIS HUKAUMAN YANG AKAN  DIJATUHKAN • Terpaksa dilakukan atau tidak. • Disengaja atau tidak. • Direncanakan atau tidak. • Ada atau tidak keuantungan ybs / orang lain atas perbuatan tsb. 2. Berat / ringannya dan banyaknya pelanggaran : • Pernah dilakukan PNS atau tidak. • Bertentangan atau tidak dengan program pemerintah.g g p g p • Melanggar prinsip-pronsip kenegaraan atau tidak. • Resistensi tinggi atau tidak terhadap PNS lain atau masyarakat. 3. Akibat pelanggaran : • Ada dampak negatif terhadap unit kerja / Instansi / Pemerintah. • Menurunkan citra negatif PNS pada unit kerja / Instansi/ Pemerintah. • Menghalangi pelaksanaan tugas unit kerja / Instansi / Pemerintah. 4. Dampak jenis hukuman terhadap ybs. • Apakah jenis tersebut akan memberikan efek jera atau tidak terhadap ybs. • Cepat atau tidak dampaknya kepada ybs.p p y p y • Hukuman tersebut mempengaruhi psikologis ybs atau tidak. 5. Kesesuaian dengan peraturan • Apakah telah ditetapkan limitatip dalam peraturan atau tidak.( mis : Kawen/ Cerai , TMK) 6. Kejujuran / Penyesalan ybs. • Apakah mempersulit atau tidak. • Apakah ada kemungkinan akan mengulangi perbuatannya atau tidak. • Apakah perbuatan tersebut telah pernah dilakukan sebelumnya atau tidak. • Kondite ybs sebelum pelanggaran tersebut.
  • 10. 11/15/2014 10 N o PJBW yg Menghukum Jenis Kepegawaian PJB yg Dihukum Jenis Hukuman 1 Presiden Semua • Eselon I Pasal 7 ayat (4) huruf b, c, d, e. 2 PPK Pusat (MENTRI/ PNS Instansi 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a IV.  Pejabat yg Berwenang Menghukum di Pusat (Psl. 16) (MENTRI/ KA. LEMB) 2. Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4) 3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, d, e. 4. Eselon II, Madya/ Penyelia Pasal 7 ayat (3), (4) 5. Eselon II yg bertanggung jawab langsung kpd PPK Pasal 7 ayat (2), (3), (4) 6. IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a,d,e 7. Eselon III, Muda/ Penyelia ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) 8. III/d ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a, d, e. PNS DPK ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2) 2. Fungsional Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c 3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2) 4. Eselon II ke bawah, Madya, Penyelia ke bawah Pasal 7 ayat (4) huruf b, c. PNS DPB ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf aPNS DPB ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a 2. Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, b, c. 3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a 4. Eselon II, Madya Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a,b,c 5. IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a 6. Eselon III ke bawah, Muda/ Penyelia ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a, b, c 7. III/d ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a
  • 11. 11/15/2014 11 PNS DPK Keluar 1. Eselon I Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a 2. Eselon II ke bawah, Jenjang Utama ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e 3. IV/e ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e PNS DPB keluar • Eselon II ke bawah, Jenjang Utama ke bawah Pasal 7 ayat (4) huruf d, e Jenjang Utama ke bawah, IV/e ke bawah PNS DPK/DPB ke Perwakilan RI • Semua Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e PNS DPK/DPB ke Negara Lain • Semua Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, d, e 3 Eselon I PNS Instansi 1. Eselon II, Jenjang Madya, IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon III, Muda/Penyelia, III/b – III/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK Kedalam • Eselon II, Jenjang Madya, IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (2) PNS DPB kedalam • Eselon III, Muda/Penyelia III/b – III/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 4 Eselon II PNS Instansi 1. Eselon III, Muda, Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon IV, Pratama/ Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda/Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Eselon IV Pertama Pasal 7 ayat (3) huruf a bPNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pertama, Pelaksana Lajutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 5 Eselon II yg atasan langsungnya PPK/ Eselon I non PPK. (Kanwil) PNS Instansi 1. Eselon III, Muda, Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon IV Kebawah, Pertama/ Pelaksana lanjutan III/d ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf a, b, c. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda/Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pertama/ Pelaksana lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
  • 12. 11/15/2014 12 6 Eselon III PNS Instansi 1. Eselon IV, Pertama, Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon V, Pelaksana/ Pelaksana Pemula II/a – II/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon IV, Pertama, Pelaksana Lanjutan, Pasal 7 ayat (2) II/c – III/b PNS DPB ke dalam • Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula II/a – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 7 Eselon IV PNS Instansi 1. Eselon V, Pelaksana/ Pelaksana Pemula II/a – II/b Pasal 7 ayat (2) 2. I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon V, Pelaksana/ Pelaksana Pemula, II/a – II/b Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 8 Eselon V PNS Instansi • I/a – I/d Pasal 7 ayat (2) PNS DPK/DPB ke dalam • I/a – I/d Pasal 7 ayat (2)
  • 13. 11/15/2014 13 V.  Pejabat yg Berwenang Menghukum di Propinsi (Psl. 18,19) N o PJBW yg Menghukum Jenis Kepegawaian PJB yg Dihukum Jenis Hukuman 1 Presiden Semua • Eselon I Pasal 7 ayat (4) huruf b,c,d,e. 2 PPK Propinsi PNS Propinsi 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4), huruf a (GUBERNUR) 2. Fungsional Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4) 3. Fungsional Umum, IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, d, e. 4. Eselon II, Madya, Penyelia Pasal 7 ayat (3), (4) 5. Fungsional Umum, IV/a – IV/e Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e 6 Eselon III ke bawah Muda Pasal 7 ayat (3) huruf c (4)6. Eselon III ke bawah, Muda, Penyelia ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) 7. Fungsional Umum, III/d kebawah Pasal 7 ayat (3)huruf c, (4) huruf a, d, e. PNS DPK ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2) 2. Fungsional Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c 3. Fungsional Umum IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2) 4. Eselon II kebawah, Madya, Penyelia ke bawah Pasal 7 ayat (4) huruf b, c. PNS DPB ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4), huruf a 2. Fungsional Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, b, c. 3. Fungsional Umum IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a 4. Eselon II, Madya Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, b, c 5. Fungsional Umum IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a 6. Eselon III ke bawah, Muda, Penyelia ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a, b, c 7. Fungsional Umum III/d ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a
  • 14. 11/15/2014 14 PNS DPK Keluar 1. Eselon I Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a 2. Eselon II ke bawah, Utama ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e 3. Fungsional Umum IV/e ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e PNS DPB keluar • Eselon II ke bawah, Utama ke bawah Pasal 7 ayat (4) huruf d, e Utama ke bawah, IV/e ke bawah 3 Eselon I (Sekda) PNS Propinsi di lingkungannya 1. Eselon II, Madya, IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon III, Madya, Penyelia, III/b – III/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK Kedalam • Eselon II, Madya, IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (2) PNS DPB kedalam • Eselon III, Madya, Penyelia III/b – III/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 4 Eselon II PNS Propinsi 1. Eselon III, Muda, Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon IV, Pratama, Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda, Penyelia, III/c – III/d) Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pratama, Pelaksana Lajutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 5 Eselon III PNS Propinsi 1. Eselon IV, Pratama, Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula, II/a – II/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon IV, Pratama, Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. Pelaksana Pemula, II/a – II/b 6 Eselon IV PNS Propinsi 1. Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula, II/a – II/b Pasal 7 ayat (2) 2. Fungsional Umum, I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
  • 15. 11/15/2014 15 PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula, II/a – II/b Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Fungsional Umum I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 7 Eselon V PNS Propinsi • Fungsional Umum I/a – I/d Pasal 7 ayat (2) PNS DPB/DPK • Fungsional Umum Pasal 7 ayat (2)PNS DPB/DPK Fungsional Umum I/a – I/d Pasal 7 ayat (2) 8 Gubernur PNS Kab/Kota, PNS Kab/Kota DPB/DPK ke Kab/Kota Lain dlm propinsi • Sekda Kab/Kota Pasal 7 ayat (4), huruf b, c, d, e. PNS Kab/Kota dari Propinsi Lain DPB/DPK ke Kab/Kota di • Sekda Kab/Kota Pasal 7 ayat (4), huruf b, c. ke Kab/Kota di Propinsinya VI.  Pejabat yg Berwenang Menghukum di Kab/Kota (Psl. 20) No PJBW yg Menghukum Jenis Kepegawaian PJB yg Dihukum Jenis Hukuman 1 PPK Kab/Kota (BUPATI/ WALIKOTA) PNS Kab/Kota 1. Sekda Pasal 7 ayat (2), (3), (4), huruf a 2. Fungsional Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4) WALIKOTA) Utama 3. Fungsional Umum, IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4), huruf a, d, e 4. Eselon II, Madya, Penyelia Pasal 7 ayat (2), (3), (4) 5. Fungsional Umum, IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e 6. Eselon III ke bawah, Fungsional Muda Pasal 7 ayat (3), (4) Fungsional Muda, Penyelia ke bawah 7. Fungsional Umum III/d – ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e.
  • 16. 11/15/2014 16 PNS DPK ke dalam 1. Sekda Pasal 7 ayat (2) 2. Fungsional Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c 3. Fungsional Umum, IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2) 4. Eselon II Kebawah, Madya, Penyelia ke bawah Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c. PNS DPB ke dalam 1. Sekda Pasal 7 ayat (2), (3), (4), huruf a 2. Fungsional Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, b, c. 3. Fungsional Umum IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a. 4. Eselon II, Madya Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a b ca, b, c 5. Eselon III ke bawah, Muda, Penyelia ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, b, c. 6. Fungsional Umum III/c – III/d Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a. PNS DPK ke luar 1. Eselon II ke bawah, Jenjang Utama ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e. 2. Fungsional Umum IV/e ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e. PNS DPB ke luar • Eselon II ke bawah, Utama ke bawah, IV/e ke bawah Pasal 7 ayat (4) huruf d, e. 2 (Sekda) PNS Kab/Kota 1. Eselon II, Madya, IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon III, Muda, Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) 3. Eselon IV, Pratama, Pelaksana Lanjutan, II/c– III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda, Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pratama, Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
  • 17. 11/15/2014 17 3 Eselon II PNS Kab/Kota 1. Eselon III, Muda, Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon IV, Pratama, Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda, Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pratama, Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 4 Eselon III PNS Kab/Kota 1. Eselon IV, Pratama, Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. Pelaksana Pemula, II/a – II/b PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon IV, Pratama, Pelaksana Lajutan, II/c III/b Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula, II/a-II/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 5 Eselon IV PNS Kab/Kota 1. Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula, II/a – II/b Pasal 7 ayat (2) 2. Fungsional Umum, I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula, II/a – II/b Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Fungsional Umum I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 6 Eselon V PNS Kab/Kota • Fungsional Umum I/a – I/d Pasal 7 ayat (2) PNS DPB/DPK ke dalam • Fungsional Umum I/a – I/d Pasal 7 ayat (2)
  • 18. 11/15/2014 18 VII.   Pejabat yang berwenang menghukum. 1. Apabila menurut pertimbangan atasan langsung bahwa hukuman yang setimpal untuk bawahannya tersebut masih kewenangannya untuk menjatuhkan maka atasan langsung tersebutmenjatuhkan,  maka atasan langsung tersebut membuat, menandatangani dan menyerahkan SK  hukuman disiplin tsb kepada bawahannya (Psl. 24 ayat 3 hurup a).  2. Apabila menurut pertimbangan atasan langsung hukuman yang setimpal dengan pelanggaran bawahannya telah menjadi kewenangan atasan l bih i i k j hk kyang lebih tinggi untuk menjatuhkan, maka atasan langsung tersebut membuat laporan dan dilampiri BAP, LHP serta disampaikan secara khirarhis (Psl. 24 ayat 3 hurup b).  3.  Laporan atasan langsung tersebut memuat dasar‐ dasar pertimbangan dan saran.  4. Apabila menurut pertimbangan pejabat yang menerima laporan bahwa saran atasan langsung dapat disetujui, maka pejabat tersebut menjatuhkan hukuman disiplin,  tetapi apabila menurut pertimbanganyatetapi apabila menurut pertimbanganya BAP,LHP yang ada belum memadai, dapat dibentuk Tim pemeriksa (Psl. 25). 5.  Apabila menurut pejabat yang menerima laporan bahwa hukuman yang setimpal untuk pelanggaran tersebut adalah hukumanuntuk pelanggaran tersebut adalah hukuman yang lebih berat lagi, dan kewenangan menjatuhkannya berada pada pejabat yang  lebih tinggi lagi, maka pejabat tersebut membuat laporan lagi.
  • 19. 11/15/2014 19 VIII.  Penyerahan SK Hukuman Disiplin 1. Pada perinsipnya, SK hukuman disiplin diserahkan langsung kepada yang dihukum (Psl. 31 ayat 2).langsung kepada yang dihukum (Psl. 31 ayat 2).  2.  SK hukuman disiplin diserahkan kepada ybs dalam tempo 14 hari setelah ditetapkan (Psl. 31 ayat 3). 3.  Dalam hal PNS yang dihukum tidak berada di kantor atau tidak bersedia hadir untuk menerima SK  hukuman disiplin,  maka dibuat surat panggilan secara tertulis (Psl. 31 ayat 4). 4 Apabila ybs tidak hadir pada tanggal yang4.  Apabila ybs tidak hadir pada tanggal yang  ditentukan dalam surat panggilan, maka SK dikirim ke alamat domisili ybs terakhir dilaporkan di kantor, dgn demikian dianggap telah diterima (Psl. 31 ayat 4). 5. PNS yg dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian, sejak menerima SK  atau dianggap telah diterima, tidak dapat bekerja dan tidak dapat dibayarkan gajinya lagi, kecuali bagi yang mengajukan banding dan mengajukan permohonan izin untukg j p dapat tetap bekerja selama banding  serta mendapat izin dari PPK. 
  • 21. 11/15/2014 21 IX.  Keberatan/ Banding. Keberatan.  => Diajukan dan disampaikan kepada atasan pejabat yang menghukum dlm tempo 14 hari, dany g g p , tembusan kpd pejabat yang menghukum.  => Pejabat yang menerima keberatan hrs mengambil keputusan dlm tempo 21 hari kerja sejak menerima keberatan. (Psl. 35,36,37) BandingBanding. =>  Diajukan dan disampaikan kpd BAPEK dlm tempo 14 hari, dan tembusan kpd PPK. => Banding memuat alasan sanggahan dan dilampiri bukti. (Psl. 38), (PP. 24/2011).