2. Industri tekstil kian hari kian penting peranannya dalam
perekonomian Indonesia, baik dalam peranannya untuk memenuhi sendiri
kebutuhan di bidang sandang maupun sebagai sub-sektor. Tenaga kerja
wanita mempunyai peranan penting karena selain bertindak sebagai faktor
produksi di dalam industri, juga bertindak sebagai pelaku ekonomi.
Sebagai ibu rumah tangga, tenaga kerja wanita menduduki posisi
strategis, mengingat bahwa pengambilan keputusan dalam urusan-urusan
domestik keluarga banyak ditentukan oleh ibu (Molo, 1990). Sebagai istri,
tenaga kerja wanita lebih banyak mengalami konflik-konflik perkawinan
dalam rumah tangganya (Susmayanti, 1995). Sedangkan di dalam perannya
sebagai pelaku reproduksi, tenaga kerja wanita mengalami lebih banyak
macam gangguan pada kesehatan reproduksinya (Nursyahbani, 1996;
Sumarni, 1996).
3. Peristiwa-peristiwa kehidupan yang dihadapi oleh tenaga kerja wanita
dalam bentuk tekanan-tekanan yang muncul dan mengarah pada dirinya
baik secara langsung maupun tidak langsung, sampai tingkat tertentu akan
mempengaruhi keseimbangan mentalnya. Penelitian Herlanti (1995)
menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga kerja wanita pabrik mengalami
resiko terkena stress lebih tinggi dibandingkan dengan tenaga kerja wanita
yang lain.
Gangguan-gangguan phisik dan psikis akibat stress antara lain:
a.Gejala stimulasi simpatis: gemetaran, berdebar-debar, keringat dingin
keluar, sering buang air kecil, mulut terasa kering, rasa sulit bernapas.
b.Neuromuskuler: memperlihatkan gerakan-gerakan menggigit bibir atau
jari, gelisah antara duduk dan berdiri. Akibat tonus otot-otot meningkat dapat
terjadi berbagai bentuk rasa nyeri di kepala, tengkuk, leher, punggung dan
sakit di persendian, migraine, dapat juga menimbulkan rasa nyeri pada otot-
otot dada.
4. c.Gastrointestinal: mual, muntah, sembelit, hilang nafsu makan, sakit maag,
diare.
d.Kulit: jerawat, enzema, psoriasis, kulit cepat tua.
e.Seksual reproduktif: gangguan menstruasi, gangguan libido, anorgasme.
f.Respiratorik: serangan asma, sesak nafas dan TBC kambuh.
g.Infeksi: stres menyebabkan menurunnya daya tahan sehingga penyakit
yang diakibatkan oleh virus, bakteri yang secara normal ada pada tubuh
bermunculan: sariawan, radang tenggorokan, infeksi saluran kencing.
h.Mental dan emosional: pelupa, sulit konsentrasi, perasaan tumpul, emosi
labil, pemarah, mudah tersinggung, gangguan tidur, gangguan makan.
5. Tenaga kerja yang mengalami stress cenderung sering mengalami
kelelahan dan kecelakaan kerja (Setyowati, 1994). Bekerja di bagian mesin
tenun, dibutuhkan konsentrasi dan kesiagaan penuh. Dalam keadaan stres,
tenaga kerja menjadi mudah mengalami kelelahan dan dapat terseret ke
dalam mesin (tangan, rambut tergulung mesin).
Untuk mencegah timbulnya gangguan phisik dan kecenderungan
kecelakaan kerja perlu diupayakan cara-cara penanggulangan stres.
Penanggulangan stres perlu dilengkapi dengan pendekatan sosiobudaya,
agama dan olah raga, antara lain:
1. Berusaha mengatur waktu secara efektif.
2. Berusaha selalu mempererat tali persahabatan.
6. 3. Berusaha menjalani kehidupan dengan santai, jangan
memaksakan diri, berusaha setiap hari mencari waktu
menenangkan diri (Soewadi, 1987).
4. Olah raga (Soewadi, 1987).
5. Banyak bersabar, karena semua akan berjalan seiring
dengan berjalannya waktu (Asdie, 1997).
6. Meningkatkan diri untuk beribadah, dzikir dan
memohon petunjuk Tuhan YME (Asdie, 1997; Soewadi,
1987).
7. Relaksasi ( Yohana, 1995; Asdie, 1997).
7. Stres dapat menimbulkan beberapa macam gangguan kejiwaan
antara lain:
a.Perasaan ansietas: cemas, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung.
b.Perasaan ketegangan: lesu, tak dapat beristirahat dengan tenang, mudah
terkejut, mudah gelisah dan gemetar.
c.Gangguan kecerdasan: sulit konsentrasi, daya ingat menjadi buruk.
d.Ganguan tingkah laku: muka merah, tegang, nafas pendek dan cepat.
e.Ketakutan pada suasana gelap, takut ditinggal sendiri, merasa takut
berada di tempat ramai, takut pada keramaian lalulintas.
f.Perasaan depresi: murung, sedih.
8. Menurut Nurmiati (1999), gejala-gejala depresi ditandai dengan:
a.Penurunan afektif:
Ditandai dengan adanya perasaan murung atau sedih yang menetap,
anhedonia atau kehilangan minat terhadap segala sesuatu yang biasanya
menyenangkan. Adanya perubahan mood dan bioritmik menunjukkan
keterlibatan sistem limbik-diensefalik.
b.Gangguan psikomotor:
Terjadi perlambanan aktivitas psikomotor yang kadang-kadang disertai
agitasi. Retardasi psikomotor merupakan patologi utama yang mendasari
semua defisit yang terjadi pada depresi. Pasien sering mengatakan bahwa
ia menjadi lamban sehingga aktivitas phisik dan mentalnya menurun. Terjadi
perlambatan gerakan-gerakan spontan, pasien merasa lesu, letih dan lelah,
arus pembicaraan berkurang.
9. c.Gangguan kognitif:
Terdapat penilaian negatif terhadap diri sendiri, dunia dan masa depan.
Selain itu, juga ada perasaan rendah diri, tidak percaya diri, rasa bersalah
yang patologis merasa tidak ada pertolongan, tidak ada harapan atau
pesimis, tidak berdaya dan tidak berguna. Pasien berulang-ulang berpikir
untuk bunuh diri atau bahkan benar-benar melakukan bunuh diri.
d.Gangguan vegetatif:
Terjadi penurunan nafsu makan dan seksual serta gangguan tidur.
Gangguan tidur yang biasanya sering dikeluhkan adalah seringnya
terbangun pada dini hari. Hilangnya nafsu makan dapat disebabkan oleh
hilangnya sensasi rasa terhadap makanan
10. Upaya Penanggulangan Depresi pada Tenaga
Kerja Wanita
a.Psikoterapi:
Merupakan cara terapi dengan pendekatan psikologik
kepada penderita-penderita dengan problem emosional dan
kepribadian. Tujuan dari psikoterapi adalah membuat
penderita merasa bahagia, matang, percaya diri dan dapat
mandiri. Dengan situasi tersebut diharapkan individu akan
lebih mudah melakukan adaptasi dengan stres yang
menimbulkan depresi (Soewadi, 1987).
11. b.Terapi kognitif untuk tenaga kerja wanita:
Kognitif atau kesadaran atau pemikiran seseorang yaitu
cara seseorang melihat sesuatu (persepsi, sikap mental,
keyakinan, cara menafsirkan sesuatu).
Macam-macam bentuk pelatihan terapi kognitif:
Melatih mengangkat harga diri.
Melatih mengatasi “Tidak ingin melakukan apapun”.
Melatih belajar membantah saat menghadapi kritikan.
Melatih mengatasi rasa bersalah.
12. c.Membina dukungan sosial:
Keluarga .
Tetangga/lingkungan masyarakat.
Teman sekerja.
Staf, pimpinan perusahaan.
Organisasi masyarakat dan Perkumpulan keagamaan
Hasil penelitian Cohen dan Wills (1990) menyatakan bahwa dukungan
sosial dapat mempertahankan keadaan sehat, memperkecil atau mencegah
suatu respon stres, memperkecil akibat stres melalui pemecahan masalah,
mengurangi anggapan kepentingan masalah, menenangkan sistem
endokrin.
13. Bentuk-bentuk dukungan sosial yang sering muncul seperti
dikemukakan oleh Fenlanson dan Beehr (1994) dan Wills (1985) adalah
dukungan emosional yaitu perilaku memberi bantuan atau dukungan dalam
bentuk memberi perhatian dan mendengarkan dengan simpati terhadap
orang lain; dukungan penghargaan, dukungan yang berpengaruh pada self
esteem, penerimaan dan dukungan.
Cohen dan Syme (1985) menyatakan bahwa dukungan sosial yang
diperoleh dari anggota keluarga dan teman dekat secara langsung
mempengaruhi kesehatan. Mc Dawell dan Newell (1998) menyatakan
bahwa dukungan sosial dapat berasal dari orang-orang penting yang dapat
dipercaya dan disandari.
16. Stres dapat mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh individu (Kere
Heald, 1997). Stres menyebabkan kadar corticosteroid yang berlebihan
dalam tubuh yang menyebabkan menurunnya daya tahan sehingga
berbagai penyakit yang diakibatkan oleh virus atau bakteri yang secara
normal ada pada tubuh bermunculan (Ernaldi, 1995).
Katherine (1995) menunjukkan hasil penelitian yng menyebutkan
wanita dengan tingkat tekanan jiwa yang tinggi lebih mudah mengalami
siklus menstruasi yang abnormal. Stres dapat mempengaruhi
ketidakseimbangan PH di dalam vagina sehingga dapat menimbulkan
keputihan (Hadiprojo, 1988).
17. Di samping faktor stresor psikososial yang mempengaruhi gangguan
kesehatan reproduksi wanita, lingkungan kerja yang kurang sehat juga
dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi antara lain keterbatasan jumlah
tempat buang air kecil wanita, letaknya yang jauh dari tempat kerja,
keterbatasan persediaan air bersih, keterbatasan waktu yang diberikan
untuk ke kamar kecil, tidak adanya tempat istirahat yang memadai, radiasi
zat-zat kimia, beban kerja berat, posisi kerja berdiri, penerangan yang
kurang, tempat kerja yang lembab, tidak adanya persediaan pembalut
wanita di perusahaan.
Gejala-gejala gangguan kesehatan reproduksi antara lain:
a.Gangguan menstruasi
b.Gangguan kencing
c.Gangguan hubungan seksual
d.Gangguan kehamilan
e.Keputihan
18. Pemeliharaan Alat-alat Reproduksi
Cara pemeliharaan baik untuk laki-laki maupun perempuan:
a.Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari.
b.Membersihkan kotoran yang keluar dari alat kelamin dan anus. Selain
dengan air, dapat digunakan benda-benda lain seperti kertas pembersih
(tissue), pasir, kayu atau tembikar. Gerakan cara pembersihan anus untuk
perempuan adalah dari atas ke bawah (dari daerah vagina ke arah anus).
Hal ini untuk mencegah kotoran dari anus masuk ke vagina.
c.Tidak menggunakan air yang kotor untuk mencuci alat reproduksi.
d.Dianjurkan untuk mencukur/merapihkan rambut kemaluan secara periodik
(misalnya 6 bulan sekali) karena rambut kemaluan bisa ditumbuhi sejenis
jamur atau kutu sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan rasa gatal.
19. Cara pemeliharaan bagi perempuan antara lain:
a.Pemakaian pembilas vagina secukupnya, tidak
berlebihan.
b.Tidak memasukkan benda asing dalam vagina.
c.Tidak menggunakan celana yang tidak menyerap
keringat.
d.Tidak menggunakan celana yang terlalu ketat.
20. MENSTRUASI
Menstruasi merupakan peristiwa keluarnya darah dari vagina karena
luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh
darah (endometrium) karena sel telur tidak dibuahi. Menstruasi umumnya mulai
terjadi pada usia 8-13 tahun. Individu yang belum mengalami menstruasi di
atas 17 tahun biasa dikatakan individu yang mengalami keterlambatan
menstruasi pertama (menarche).
Hormon-hormon yang bekerja saat menstruasi:
a.Hormon Estrogen
b.Hormon Progesteron
21. Gejal-gejala yang dapat menyertai sebelum dan saat menstruasi:
a.Malas, lemas.
b.Nafsu makan meningkat.
c.Emosi labil.
d.Kram perut (dismenorrhoe.)
e.Mual, kepala nyeri (chephalgie).
f.Pingsan.
Pada saat menstruasi, perempuan kadang mengalami rasa nyeri. Sifat dan
derajat rasa nyeri ini bervariasi. Mulai dari yang ringan sampai yang
terberat. Untuk yang berat, lazim disebut Dismenorrhoe.
22. Beberapa tanda-tanda adanya masalah dalam menstruasi yang perlu
dikonsultasikan kepada dokter ahli, antara lain :
a.Apabila haid itu tidak pernah teratur sejak semula walau telah melewati
tahun-tahun”belajar” menarche (haid yang pertama).
b.Timbul nyeri hebat terutama jika baru muncul kemudian yang diperkirakan
ada yang kurang beres dalam organ reproduksi, terutama jika rasa nyeri itu
semakin lama semakin bertambah intensitasnya.
c.Satu hal yang perlu diwaspadai adalah jika darah mengalir sangat
berlebihan, sehingga membutuhkan pembalut lebih dari selusin dalam
sehari.
23. d.Panjang hari haid lebih sembilan hari.
e.Muncul noktah darah antara dua daur haid (spotting).
f. Warna darah kelihatan tidak seperti biasa, menjadi
lebih kecoklatan atau malah merah darah segar.
24. KEPUTIHAN
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari
liang vagina di luar kebiasaan, baik berbau atau tidak
berbau, dapat disertai rasa gatal setempat. Sebabnya dapat
secara normal (fisiologis) dipengaruhi oleh hormon tertentu.
Cairannya berwarna putih, tidak berbau dan jika dilakukan
pemeriksaan laboratorium tidak menunjukkan ada kelainan.
Hal ini tampak pada perempuan yang terangsang nafsu
birahinya waktu senggama atau saat subur (ovulasi).
Keputihan yang abnormal bisa disebabkan oleh
infeksi/peradangan yang terjadi karena mencuci vagina
dengan air kotor, pemeriksan dalam yang tidak benar,
pemakaian pembilas yang berlebihan, pemeriksan yang
tidak higienis dan adanya benda asing dalam vagina.
25. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
Penyakit kelamin adalah penyakit yang mengenai
organ reproduksi pria atau perempuan yang diakibatkan
oleh hubungan senggama dengan orang yang sudah
terjangkit penyakit kelamin.
Penyakit kelamin dikelompokkan menjadi dua kelompok
yaitu :
a.Penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan
seksual biasanya bibit penyakit ada dalam cairan air mani
dan cairan vagina.
b.Penyakit kelamin yang disebabkan/ditularkan tidak
melalui hubungan seksual seperti keputihan. Keputihan
26. Secara umum gejala yang nampak akan dirasakan oleh
penderita PMS pada laki-laki dan perempuan :
a.Rasa sakit atau gatal di kemaluan.
b.Muncul benjolan, bintil atau luka disekitar kemaluan.
c.Keluarnya cairan yang tidak biasa seperti nanah dari
kemaluan.
d.Terjadinya pembengkakan dipangkal paha.
e.Rasa sakit pada perut bagian bawah.
27. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut
terjadi, antara lain:
- Norma masyarakat tentang hubungan laki-laki dan
perempuan yang belum menikah cenderung lebih
longgar.
- Perkembangan teknologi yang canggih, sehingga
semakin mudah remaja untuk mengakses informasi
termasuk tentang seks secara tidak tepat.
- Nilai-nilai tentang ‘cinta’ yang sering disalahgunakan
penempatannya.
- Kurangnya pemahaman remaja tentang bahaya dari
28. PMS dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu :
- PMS yang disebabkan oleh peradangan.
- PMS yang disebabkan oleh erosi.
- Penyakit lain.
a. PMS yang Disebabkan Oleh Peradangan
1) Gonore (GO)
2) Klamidia
3) Vaginosis Bakterial
4) Kandidiasis Vagina
5)Trikomoniasis:
29. b. PMS yang Disebabkan Oleh Erosi
1) Sipilis (Raja Singa)
2) Herpes Kelamin
c. PMS Lainnnya
1) Kutil Kelamin
2) HIV - AIDS
3) Kutu Kelamin