SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Pestisida dan Resistensi
Pertemuan ke 5
Pestisida
• Pestisida adalah senyawa kimia atau lainnya
yang dapat membunuh pest atau binatang
pengganggu
• Pestisida adalah semua zat kimia, bahan lain
dan jasad renik, serta virus yang dipergunakan
untuk memberantas atau mencegah binatang-
binatang yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia (Permenkes No.50/2017)
Pestisida
• Pestisida (Permentan No.107/2014) adalah semua zat kimia an bahan lain
serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:
– Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak
tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian
– Memberantas rerumputan
– Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang diinginkan
– Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian
tanaman (bukan pupuk)
– Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan
dan ternak
– Memberantas atau mencegah hama-hama air
– Memberantas atau mencegah binatang-binatang dab jasad renik dalam rumah
tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan
– Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan
penggunaan pada tanaman, tanah dan air
Penggolongan pestisida menurut
jasad sasaran
• Insektisida, racun serangga (insekta)
• Fungisida, racun cendawan / jamur
• Herbisida, racun gulma / tumbuhan pengganggu
• Akarisida, racun tungau dan caplak (Acarina)
• Rodentisida, racun binatang pengerat (tikus dsb.)
• Nematisida, racun nematoda, dst.
Jenis Pestisida
• Pestisida dikelompokkan berdasarkan jenis
bahan aktifnya (klasifikasi kimia) dan
mekanisme kerjanya, yaitu golongan
karbamat, organoklorin, organofosfat, dan
piretroid
Jenis racun pestisida
Dari segi racunnya pestisida dapat dibedakan atas:
• Racun sistemik, artinya dapat diserap melalui sistem
organisme misalnya melalui akar atau daun kemudian diserap
ke dalam jaringan tanaman yang akan bersentuhan atau
dimakan oleh hama sehingga mengakibatkan peracunan bagi
hama.
• Racun kontak, langsung dapat menyerap melalui kulit pada
saat pemberian insektisida atau dapat pula serangga target
kemudian kena sisa insektisida (residu) insektisida beberapa
waktu setelah penyemprotan
Pestisida Pengendalian Vektor
• Golongan Organofosfat (OP)
– Sistem menghambat enzim kholinestrase. Untuk spce
spraying, IRS, larvasidasi
• Golongan Karbamat
– Bersifat reversilbel (pulih kembali) sehingga relatif lebih
aman dibandingkan OP
• Golongan Piretroid
– Synthetic pyretroid (SP) yang bekerja mengganggu sistem
saraf. Pestisida Rumah Tangga
• Insect Growth Regulator
– Yang mengganggu, menghambat perkembangan dan
pertumbuhan serangga
Cara masuk insektisida ke dalam tubuh
serangga
• Melalui dinding badan, kulit (kutikel)
• Melalui mulut dan saluran makanan (racun
perut)
• Melalui jalan napas (spirakel) misalnya
dengan fumigan.
Cara kerja racun
1. Racun sel umum / protoplasma, misalnya logam-logam berat,
arsenat dll.
2. Racun syaraf :
– Mempengaruhi keseimbangan ion-ion K dan Na dalam neuron (sel
syaraf) dan merusak selubung syaraf : DDT dan OK lainnya
– Menghambat bekerjanya ChE (ensim pengurai acethylcholine yaitu
Choline Esterase) : semua OF dan KB
3. Racun lain misalnya merusak mitokondria, sel darah dll.
Waktu Paruh Insektisida yg relatif persisten dlm tanah
Insektisida Waktu paruh (th)
Organoklorin
DDT
Heptaklor
Endrin
Toksafen
Aldrin
Dieldrin
Klordan
BHC
3-10
7-12
4-8
10
1-4
1-7
2-4
2
Organofosfat
Difonat
Klorfenvinfos
Karbofenotion
0,2
0,2
0,5
Karbamat
Karbofuran 0,05-1
Bahan Pengendalian Vektor
• Nyamuk
– Insektisida yang digunakan untuk penyemprotan
residual dalam program pengendalian malaria
Bendiocarb 80%, Lamdacyhalothrine 10%,
Etofenprox 20%, Bifenthrine 10%, Alfacypermethrine
5% dan Deltamethrin 5%
– Insektisida yang dicelupkan pada kelambu dan
kelambu berinsektisida (LLINs = Long Lasting
Insecticidal dan Permenthrine) dalam program
pengendalian malaria adalah Deltamethrine dan
Permethrine
Bahan Pengendalian Vektor
– Insektisida yang digunakan untuk mengendalikan
larva/jentik nyamuk vektor malaria adalah
Pyriproxyfen, S-Metoprene, Bacillus thuringiensis
sub sp israelensis
– Insektisida yang digunakan untuk pengendalian
vektor DBD adalah Malathion, Metil pyrimifos,
Cypermetrin, Alfacypermetrin
– Insektisida yang dgunakan untuk mengendalikan
larva/jentik nyamuk vektor DBD adalah Temephos,
Pyriproxyfen, Bacillus thuringiensis sub sp
israelensis
Alat Pelindung Diri
Resistensi Insektisida
• Sebagian populasi insekta mempunyai
kemampuan genetik untuk bertahan atau
tidak terpengaruh oleh jumlah pestisida jenis
tertentu
• Pada saat pengendalian insekta dapat
bertahan dan kemudia berkembang biak
menghasilkan populasi yang resisten
Resistensi Insektisida
• Resisten terhadap insektisida lain dari
kelompok zat kimia yang sama disebut cross
resistence
• Bila resistan terhadap DDT, maka akan resistan
terhadap BHC, Lindane dan Chlordane
• Kadang terjadi perubahan kebiasaan (bukan
genetis resisten), dapat menjadikan insketa
dapat berkembang karena dapat menghindari
kontak terhadap insektisida
Proses Resistensi Insektisida
• Peningkatan detoksifikasi
• Penuruanan kepekaan tempat sasaran dalam
tubuh serangga terhadap pestisida
• Penurunan laju penetrasi pestisida melalui
kulit serangga
• Serangga menghindari kontak dengan
pestisida
Pengelolaan Resistensi (1)
• Konversi Musuh Alami
• Pemantauan Resistensi Serangga
• Rotasi Penggunaan Insektisida berdasarkan
cara kerjanya
Pengelolaan Resistensi (2)
• Menerapkan cara pengendalian non kimiawi
• Menggunakan pestisida jika diperlukan
• Dianjurkan menggunakan pestisida selektif
daripada pesisida berspektrum luas
• Menggunakan dosis atau konsentrasi yang
tepat
Tugas
• Sebutkan gangguan kesehatan yang
ditimbulkan pestisida berdasarkan pestisida..
– Golongan Organofosfat (OP)
– Golongan Karbamat
– Golongan Piretroid
– Jenis pestisida lainnya
Selesai
Terima Kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx

Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2
Agus Candra
 
Makalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifMakalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventif
Septian Muna Barakati
 
Cendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alamiCendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alami
Haris Setiawan
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
Operator Warnet Vast Raha
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdfPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
StevenSamuelBangun
 

Ähnlich wie PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx (20)

Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjaniPengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjani
 
laoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintanlaoran praktikum dasperlintan
laoran praktikum dasperlintan
 
Pert-3-Hama.pptx
Pert-3-Hama.pptxPert-3-Hama.pptx
Pert-3-Hama.pptx
 
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
 
Parasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas AParasit kelompok 4 kelas A
Parasit kelompok 4 kelas A
 
GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptx
GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptxGANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptx
GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptx
 
Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2
 
Makalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifMakalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventif
 
Makalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifMakalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventif
 
Cendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alamiCendawan sebagai musuh alami
Cendawan sebagai musuh alami
 
Pengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanPengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewan
 
Pengendalian Hayati
Pengendalian HayatiPengendalian Hayati
Pengendalian Hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdfPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawi
 
Laporan pestisda
Laporan pestisdaLaporan pestisda
Laporan pestisda
 
TEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptx
TEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptxTEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptx
TEKNIK PENGAMATAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN OPT.pptx
 
Identifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alamiIdentifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alami
 

Kürzlich hochgeladen

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

PPT-UEU-Vektor-Penyakit-dan-Pengendalian-Pertemuan-5.pptx

  • 2. Pestisida • Pestisida adalah senyawa kimia atau lainnya yang dapat membunuh pest atau binatang pengganggu • Pestisida adalah semua zat kimia, bahan lain dan jasad renik, serta virus yang dipergunakan untuk memberantas atau mencegah binatang- binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia (Permenkes No.50/2017)
  • 3. Pestisida • Pestisida (Permentan No.107/2014) adalah semua zat kimia an bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk: – Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian – Memberantas rerumputan – Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang diinginkan – Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman (bukan pupuk) – Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan ternak – Memberantas atau mencegah hama-hama air – Memberantas atau mencegah binatang-binatang dab jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan – Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air
  • 4. Penggolongan pestisida menurut jasad sasaran • Insektisida, racun serangga (insekta) • Fungisida, racun cendawan / jamur • Herbisida, racun gulma / tumbuhan pengganggu • Akarisida, racun tungau dan caplak (Acarina) • Rodentisida, racun binatang pengerat (tikus dsb.) • Nematisida, racun nematoda, dst.
  • 5. Jenis Pestisida • Pestisida dikelompokkan berdasarkan jenis bahan aktifnya (klasifikasi kimia) dan mekanisme kerjanya, yaitu golongan karbamat, organoklorin, organofosfat, dan piretroid
  • 6. Jenis racun pestisida Dari segi racunnya pestisida dapat dibedakan atas: • Racun sistemik, artinya dapat diserap melalui sistem organisme misalnya melalui akar atau daun kemudian diserap ke dalam jaringan tanaman yang akan bersentuhan atau dimakan oleh hama sehingga mengakibatkan peracunan bagi hama. • Racun kontak, langsung dapat menyerap melalui kulit pada saat pemberian insektisida atau dapat pula serangga target kemudian kena sisa insektisida (residu) insektisida beberapa waktu setelah penyemprotan
  • 7. Pestisida Pengendalian Vektor • Golongan Organofosfat (OP) – Sistem menghambat enzim kholinestrase. Untuk spce spraying, IRS, larvasidasi • Golongan Karbamat – Bersifat reversilbel (pulih kembali) sehingga relatif lebih aman dibandingkan OP • Golongan Piretroid – Synthetic pyretroid (SP) yang bekerja mengganggu sistem saraf. Pestisida Rumah Tangga • Insect Growth Regulator – Yang mengganggu, menghambat perkembangan dan pertumbuhan serangga
  • 8. Cara masuk insektisida ke dalam tubuh serangga • Melalui dinding badan, kulit (kutikel) • Melalui mulut dan saluran makanan (racun perut) • Melalui jalan napas (spirakel) misalnya dengan fumigan.
  • 9. Cara kerja racun 1. Racun sel umum / protoplasma, misalnya logam-logam berat, arsenat dll. 2. Racun syaraf : – Mempengaruhi keseimbangan ion-ion K dan Na dalam neuron (sel syaraf) dan merusak selubung syaraf : DDT dan OK lainnya – Menghambat bekerjanya ChE (ensim pengurai acethylcholine yaitu Choline Esterase) : semua OF dan KB 3. Racun lain misalnya merusak mitokondria, sel darah dll.
  • 10. Waktu Paruh Insektisida yg relatif persisten dlm tanah Insektisida Waktu paruh (th) Organoklorin DDT Heptaklor Endrin Toksafen Aldrin Dieldrin Klordan BHC 3-10 7-12 4-8 10 1-4 1-7 2-4 2 Organofosfat Difonat Klorfenvinfos Karbofenotion 0,2 0,2 0,5 Karbamat Karbofuran 0,05-1
  • 11. Bahan Pengendalian Vektor • Nyamuk – Insektisida yang digunakan untuk penyemprotan residual dalam program pengendalian malaria Bendiocarb 80%, Lamdacyhalothrine 10%, Etofenprox 20%, Bifenthrine 10%, Alfacypermethrine 5% dan Deltamethrin 5% – Insektisida yang dicelupkan pada kelambu dan kelambu berinsektisida (LLINs = Long Lasting Insecticidal dan Permenthrine) dalam program pengendalian malaria adalah Deltamethrine dan Permethrine
  • 12. Bahan Pengendalian Vektor – Insektisida yang digunakan untuk mengendalikan larva/jentik nyamuk vektor malaria adalah Pyriproxyfen, S-Metoprene, Bacillus thuringiensis sub sp israelensis – Insektisida yang digunakan untuk pengendalian vektor DBD adalah Malathion, Metil pyrimifos, Cypermetrin, Alfacypermetrin – Insektisida yang dgunakan untuk mengendalikan larva/jentik nyamuk vektor DBD adalah Temephos, Pyriproxyfen, Bacillus thuringiensis sub sp israelensis
  • 14. Resistensi Insektisida • Sebagian populasi insekta mempunyai kemampuan genetik untuk bertahan atau tidak terpengaruh oleh jumlah pestisida jenis tertentu • Pada saat pengendalian insekta dapat bertahan dan kemudia berkembang biak menghasilkan populasi yang resisten
  • 15. Resistensi Insektisida • Resisten terhadap insektisida lain dari kelompok zat kimia yang sama disebut cross resistence • Bila resistan terhadap DDT, maka akan resistan terhadap BHC, Lindane dan Chlordane • Kadang terjadi perubahan kebiasaan (bukan genetis resisten), dapat menjadikan insketa dapat berkembang karena dapat menghindari kontak terhadap insektisida
  • 16. Proses Resistensi Insektisida • Peningkatan detoksifikasi • Penuruanan kepekaan tempat sasaran dalam tubuh serangga terhadap pestisida • Penurunan laju penetrasi pestisida melalui kulit serangga • Serangga menghindari kontak dengan pestisida
  • 17. Pengelolaan Resistensi (1) • Konversi Musuh Alami • Pemantauan Resistensi Serangga • Rotasi Penggunaan Insektisida berdasarkan cara kerjanya
  • 18. Pengelolaan Resistensi (2) • Menerapkan cara pengendalian non kimiawi • Menggunakan pestisida jika diperlukan • Dianjurkan menggunakan pestisida selektif daripada pesisida berspektrum luas • Menggunakan dosis atau konsentrasi yang tepat
  • 19. Tugas • Sebutkan gangguan kesehatan yang ditimbulkan pestisida berdasarkan pestisida.. – Golongan Organofosfat (OP) – Golongan Karbamat – Golongan Piretroid – Jenis pestisida lainnya