1. oleh :
Sita Nurhalimah, S.Pd.
disampaikan dalam kegiatan Pendidikan Dasar Koperasi yang
diselenggarakan Kopma BS UPI
Sabtu, 18 Mei 2019
Manajemen Keuangan Koperasi
2. 1. Manajemen Keuangan
sebagai Bagian dari Manajemen
Koperasi
Rapat
Anggota
Pengurus Pengawas
Pengurus memegang peranan untuk
menjalankan usaha koperasi sehingga
membutuhkan keterampilan yang
mumpuni, diantaranya keterampilan
mengelola keuangan.
3. Mengelola Koperasi dan
usahanya
Mengajukan rencana kerja
serta rancangan anggaran
pendapatan dan belanja
Koperasi (RAPBK)
Mengajukan laporan
keuangan dan
pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
Menyelenggarakan
pembukuan keuangan dan
inventaris secara tertib.
Tugas pengurus sebagaimana dinyatakan dalam
Ayat 1 Pasal 30 UU No. 25 Tahun 1992, antara
lain yang berhubungan dengan pengelolaan
keuangan adalah :
4. Yang dimaksud dengan manajemen
keuangan Koperasi adalah :
Aktivitas pencarian dana dengan
cara yang paling menguntungkan
dan aktivitas penggunaan dana
dengan cara efektif dan efisien
dengan memperhatikan prinsip
ekonomi dan prinsip-prinsip
koperasi.
Pengertian dan Fungsi
Manajemen Keuangan Koperasi
6. Persamaan dan Perbedaan
Manajemen Keuangan Koperasi
dengan Badan Usaha Non Koperasi
Persamaan
• Dalam fungsi
memperoleh dana dan
fungsi penggunaan
dana; serta sama-sama
bertujuan untuk
meningkatkan
kemakmuran atau
kesejahteraan para
pemiliknya.
Perbedaan
• Memiliki prinsip yang
berbeda, sesuai dengan
identitasnya. Identitas
tersebut dalam koperasi
adalah prinsip-prinsip
koperasi.
7. PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
KOPERASI DAN NON KOPERASI
Fungsi Koperasi Non Koperasi
Pencarian
atau
perolehan
dana
Swadaya (modal
berasal dari
kemampuan
sendiri yang ada
dalam Koperasi.
Bagi badan usaha non
Koperasi khususnya PT dapat
dengan mudah mencari
modal baik dengan cara
menjual saham kepada
masyarakat maupun dengan
cara menjual obligasi
Penggunaan
dana
lebih difokuskan
pada pelayanan
anggota.
Dana yang dimiliki lebih
diutamakan untuk digunakan
membiayai proyek investasi
yang memberikan peluang
keuntungan tertinggi.
9. Bahwa dalam hubungannya dengan berbagai kegiatan usaha
koperasi, masalah manajemen keuangan merupakan fungsi pokok
yang harus mendapat perhatian. Dalam hal ini, maka pihak pengurus
atau manajemen koperasi harus mengarahkannya pada :
Terwujudnya
pendayagunaan modal
yang optimal
Terwujudnya
kemampuan
membentuk modal
sendiri.
Terwujudnya stabilitas usaha
dengan cara pengelolaan
likuiditas dan solvabilitas yang
baik.
10. • Tiga indikator kinerja keuangan
dan usaha Koperasi.
• Suksesnya pengurus Koperasi
mewujudkan ketiganya, berarti
pengurus telah mencapai kinerja
keuangan yang baik.
• Sebaliknya, apabila pengurus
gagal mewujudkan ketiganya,
berarti kinerja pengurus dinilai
buruk.
14. PENILAIAN KINERJA
KEUANGAN
• Likuditas = Tingkat kemampuan
yang dimiliki dalam memenuhi
kewajiban
• Solvabilitas =kemampuan
melunasi seluruh kewajibannya
jika dibubarkan.
• Rentabilitas = kemampuan
memperoleh laba
15. LIKUIDITAS
Rasio Definisi Contoh
Current Perbandingan
aktiva lancar
dengan utang
lancar
Aktiva lancar : Utang lancar
Rp742.315.465: Rp194.472.978 =
3,82 : 1
Quick Kemampuan
memenuhi
kewajiban tanpa
memperhatikan
persediaan
Current – (persediaan : utang
lancar)
3,82 – (Rp35.044.484:
Rp194.472.978) = 3.64: 1
Cash Kemampuan kas
untuk melunasi
kewajiban secara
tunai setiap saat
(Kas + Simpanan Bank) : Utang
Lancar
(Rp402.697.181 +
Rp101.367.000):Rp194.472.978
=2,59: 1
Cara
membaca
hasil
perhitungan:
artinya setiap
Rp 1.- utang
lancar
dijamin oleh
Rp 3.82 aktiva
lancar
16. SOLVABILITAS
Rasio Definisi Contoh
Debt to
Equity
Rasio yang
menunjukkan
tingkat
keamanan
modal yang
dimiliki setiap
anggota
KOPMA
Total Aktiva : Modal Sendiri
Rp810.410.485: Rp544.488.735 = 1,49
: 1
Artinya, setiap Rp. 1 modal
anggota dijamin oleh Rp.
1,49 total aktiva
17. RENTABILITAS
Rasio Definisi Perhitungan
Return
on
Invest
ment
Rasio yang
menunjukkan
kefektifan aktiva
usaha yang
digunakan untuk
menghasilkan laba
bersih
Peralatan Usaha : SHU
akhir
Rp 62.042.140 :
Rp 476.274.415= 0,13 : 1
Return
on
Equity
Perbandingan
modal sendiri untuk
menghasilkan laba
bersih (SHU)
Modal Sendiri : SHU
Akhir
Rp615.937.506:
Rp476.274.415 = 1.29 : 1
Artinya setiap
Rp. 0,13 dari
nilai
peralatan
usaha yang
digunakan,
mampu
menghasilkan
Rp. 1 laba
bersih.
Artinya
setiap Rp.
1.29 modal
sendiri
mampu
menghasilk
an Rp. 1
laba bersih
18. Usaha Koperasi Sukses
Dinikmati oleh Anggota dan Masyarakat
Asset dari tahun ke tahun meningkat
Omset meningkat
SHU meningkat
Anggota bertambah
Mampu Membayar Pajak
Kepercayaan Pihak III meningkat dst.
Manajemen Koperasi Sukses