SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 52
BAB IV
Aliran-aliran pendidikan dan
implikasi terhadap dunia
by :
srini mutia risma
Aliran Klasik
Aliran Empirisme
Aliran Nativisme
Aliran Naturalisme
Aliran Konvergensi
A. Aliran Empirisme
Empirisme berasal dari bahasa latin, empiri yang
artinya pengalaman. Menurut John Locke (1632-
1704), filosof kebangsaan Inggris dengan teorinya
“Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum
ada tulisan di atasnya.
Menurut konsep empirisme pendidikan adalah
maha kuasa dalam membentuk anak didik menjadi
apa yang diinginkannya. Oleh karena itu aliran ini
dinamakan aliran optimis dalam pendidikan.
Menurut John Locke (dalam Bl
ishen, 1970) hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pendidikan adalah:
1. Pendidikan harus diberikan sejak awal
mungkin
2. Pembiasaan dan latihan lebih penting
daripada peraturan, perintah atau nasehat
3. Anak didik harus diamati dari dekat
untuk melihat:
a. Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan
umurnya (tingkat perkembangannya)
b. Hasrat-hasratnya yang amat kuat
c. Kecenderungannya mengikuti orang tua tanpa
merusak semangat anak itu
d. Anak harus dianggap sebagai makhluk sosial, dalam
hal ini kepada anak harus diberikan alasan tentang hal-
hal yang dituntut darinya
e. Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban
bagi anak, namun hendaknya menyenangkan dan
merupakan suasana bermain.
B. Aliran Nativisme
• Nativisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya
“natives” berarti terlahir.
• Menurut Sckophenhauer
Dia berpendapat bahwa “Pendidikan ialah
membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan
pembawaannya”.
• Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada
artinya, sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam
mempengaruhi perkembangan, dan pendidikan
tidak berpengaruh sama sekali terhadap
perkembangan seseorang. Oleh karena itu aliran ini
merupakan aliran pesimis dalam pendidikan
(pesimisme)
C. Aliran Naturalisme
• Aliran ini dinamakan juga nagatiivisme ialah aliran
yang meragukan pendidikan untuk perkembangan
seseorang karena dia dilahirkan dengan
pembawaan yang baik.
• Ciri utama aliran ini dalam mendidik sesorang
kembalilah kepada alam agar pembawaan
seseorang yang baik itu tidak dirusak oleh pendidik.
Dengan kata lain pendidikan hendaklah dimulai
dengan mempelajari perkembangan anak.
Pelopor aliran ini menulis beberapa
buah buku yaitu:
• a. La Nouvelle Heloise
b. Le Constract sosial
c. Emile ou de ‘L’ education
d. Confession
Gagasan dasar terletak pada kalimat pertama
dalam bukunya “semua adalah baik dari tangan
Pencipta, semua menjadi buruk di tangan manusia”.
Kesimpulan dari pandangan tersebut sebagai
berikut: kodrat atau alam manusia adalah baik;
masyarakat adalah buruk; dan untuk memperbaiki
kesusilaan, kebiasaan dalam masyarakat orang
wajib kembali ke alam atau kodrat.
D. Aliran Konvergensi
• Menurut William Stern seorang ahli pendidikan
Jerman (1871-1937). Aliran ini mempertemukan
atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di
atas antara nativisme dan empirisme.
Perkembangan seseorang tergantung kepada
pembawaan dan lingkungan mempengaruhi
perkembangan seseorang.
Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan
Praktek Pendidikan di Indonesia
• Aliran pendidikan klasik dikenal melalui upaya
pendidikan, utamanya persekolahan dari penguasa penjajah
Belanda dan disusul oleh orang Indonesia yang belajar di
Belanda pada masa penjajahanan. Sebelum itu, pendidikan
di Indonesia terutama oleh keluarga dan masyarakat
(kelompok belajar/padepokan, lembaga
keagamaan/pesantren dan lain-lain).
Meskipun dalam hal-hal tertentu sangat diutamakan bakat
dan potensi lainnya dari anak. Namun upaya penciptaan
lingkungan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan
itu diusahakan juga secara optimal. Dengan kata
lain, meskipun peranan pandangan empirisme dan
nativisme tidak sepenuhnya ditolak, tetapi penerimaan itu
dilakukan dengan pendekatan eklektis fungsional yakni
diterima sesuia dengan kebutuhan, namun di tempatkan
dalam latar pandangan konvergensi
Gerakan Baru Dalam pendidikan
1. Pengajaran Alam Sekitar
2. Pengajaran Pusat Perhatian
3. Sekolah Kerja
4. Pengajaran Proyek
Pengajaran Alam Sekitar
• Gerakan pendidikan yang mengajarkan atau mendekat kan
anak pada alam sekitar
• FR.A.FINGER (1808-1888) di Jerman dengan
heitmakunde(pengajaran alam sekitar), memiliki beberapa
prinsip yaitu:
a. Dengan pengajaran alam sekitar ini guru dapat
memeragakan secara langsung.
b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan
sebanyak-banyaknya agar anak aktif.
c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk
memberikan pengajaran totalitas
d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan
apersepsi intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas.
e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi
emosional, karena alam mempunyai ikatan emosional
dengan anak.
Ciri-ciri bentuk pengajaran
1.Suatu pengajaran yang tidak mengenal pembagian
mata pelajaran dalam daftar pengajaran , tetapi
guru memahami tujuan pengajaran dan mengarah
kan usahanya mencapai tujuan.
2.Suatu pengajaran menarik minat , karena segala
sesuatu di pusat kan atas suatu bahan pengajaran
yang menarik perhatian anak dan di ambil dari alam
sekitarnya.
3.Segala bahan pengajaran berhubungan satu sama
lain seerat-erat nya secara teratur.
J.LINGHART (1959-1916)DI BELANDA
Mengemukakan pegangan dalam Het Vol Leven yaitu:
1.Anak harus mengetahui barang nya terlebih dahulu
sebelum mendengar nama nya tidak kebalikan nya
, sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian
tentang barang itu.
2.Pengajaran sesungguhnya itu harus mendasari
pengajaran selanjutnya,atau mata pelajaran yang
lain harus di pusatkan atas itu.
3.Haruslah di adakan perjalanan memasuki hidup
senyatanya ke semua jurusan apa murid faham
akan hubungan antara bermacam-macam lapangan
hidupnya
Langkah-langkah pokok pengajaran
alam sekitar
• Menetapkan tujuan.
• Persiapan guru dan murid
• Pelaksanaan pengamatan
• Pengolahan kegiatan pengamatan
Keuntungan pengajaran
alam sekitar
• Anak –anak bekerja sesuai fakta dan kenyataan
• Obyek alam sekitar akan dapat membangkitkan
perhatian spontan dari anak-anakyang akan
mendorongnya melakukan kegiatan dengan
sepenuh hati
• Anak akan aktif dan kreatif
• Bahan yang di ajar kan lebih praktis
• Anak –anak di jadikan subyek bagi alam sekitarnya
Pengajaran pusat perhatian
• Pengajaran pusat perhatian di rintis oleh
Ovideminat Decroly(1871-1932) dari
Belgia
pendidikan menurut decroly berdasarkan
pada semboyan’’ Ecole pour la vie,par la
vie (sekolah untuk hidup dan oleh
hidup)
Pendapat declory tentang
pendidikan dan pengajaran
• Metode global (keseluruhan). Anak-anak
mengamati dan mengingat secara global. Dalam
mengajarkan membaca dan menulis ternyata
dengan kalimat ledih mudah dari pada kata-kata.
• Centre d’interest(pusat-pusat minat) . Anak-anak
mempunyai minat yang spontan.
Spontan terhadap diri sendri dapat di bedakan
menjadi: a. Dorongan mempertahan kan diri
b.Dorongan mencari makan dan minum. c. Dorongan
memelihara diri
Asas-asas pengajaran pusat
perhatian
• Pengajaran di dasarkan atas kebutuhan anak dalam
hidup dan perkembangannya .
• Setiap bahan pengajaran harus merupakan suatu
keseluruhan( totalitas).
• Hubungan harus hubungan simbiosis.
• Anak harus aktif dan dididik menjadi bertdi
bertanggung jawab
• Hubungan kerjasama yang erat antara rumah dan
sekolah
Minat terhadap
masyarakat(biosial) ialah
a. Dorongan sibuk bermain-main.
b. Dorongan meniru orang.
Sekolah kerja
J.A.Comenius (1592-1670) menekan kan agar
pendidikan mengembangkan : pikiran, ingatan,
bahasa dan tangan ( keterampilan kerja tangan)
G.Kereschensteiner(1854-1932) Mengatakan bahwa
pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan
individu tetapi berkewajiban menyiapkan warga
negara yang baik yakni: 1.tiap orang adalah pekerja
dalam salah satu lapangan jabatan. 2. tiap orang
wajib menyumbangkan tenaganya untuk
kepentingan negara.3. warga negara menjunjung
tinggi kesusilaan dan keselamatan negara
Tujuan sekolah kerja
Menurut G.kereschensteriner tujuan sekolah
kerja yaitu:
a. Menambah pengetahuan anak
b. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan
kemahiran tertentu.
c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai
persiapan jabatan dalam mengabdi negara.
Banyak nya macam pekerjaan yang
menjadi pusat pelajaran, maka dibagi
dalam 3 golongan:
a.Sekolah-sekolah perindustrian(tukang cukur
, tukang cetak , tukang kayu, tukang daging
, masinis, dll.).
b. Sekolah-sekolah perdagangan( makanan
, pakaian, bank, asuransi
, porselin, pisau, gunting,dll.).
c. Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan
mendidik para calon ibu yang di harap kan
akan menghasilkan warga negara yang baik.
Leo de Paeue dari belgiamendirikan 5
sekolah kerja di negaranya yaitu :
• Sekolah teknik kerajinan
• Sekolah dagang
• Sekolah pertanian bagi anak laki-laki
• Sekolah rumah tangga kota
• Sekolah rumah tangga desa
Dasar- dasar sekolah kerja
• Anak aktif berbuat,mengamati sendiri ,memikirkan dan
memecahkan sendiri persoalan yang ada.
• Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah anak.
• Mendidik anak menjadi berani dan bertanggung jawab.
• Bahan pelajaran di susun dalam suatu keseluruhan yang
berpusat pada masalah kehidupan.
• Pengetahuan fungsional yang dapat di pergunakan untuk
berprakarsa mencipta dan berbuat
• Anak harus berpikir sesuai dengan tingkat kemampuan
• Anak mendapatkan latihan dan pengalaman yang penting
bagi pendidikan moral,kecerdasan, soial.
Macam-macam sekolah kerja
• Sekolah kerja sosiologis digerakkan oleh
G.Kereschensteiner. Aliran pendidikan sosial ekstrem
yang berpendapat bahwa masyarakatlah yang primer.
• Sekolah kerja yang di dasarkan atas konsepsi
O.deckroly dinamakan sekolah kerja psikologis karena
menekankan perkembangan anak didik.
• John Dewey mengikuti aliran pendidikan sosial
modern yang menekankan secara seimbang peranan
individu dan masyarakat.
• Sekolah kerja yang di pelopori H.Gaudig, menekankan
pengembanngan kepribadian anak.
Pengajaran proyek
Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan
pilihannya(terhadap pekerjaannya) merancang
serta memimpinnya.
Proyek yang ditentukan oleh anak ,mendorong
nya mencari jalan pemecahan bila ia
menemukan kesukaran.
Pengajaran proyek akan menumbuhkan
pengembangan kemampuan untuk memandang
dan memecahkan persoalan secara
komprehensif.
Langkah-langkah pokok
pengajaran proyek
• Persiapan. Penetapan masalah yang akan di
bahas
• Kegiatan belajar.pelaksanaan dari rencana
yang telah di siapkan
• Penilaian. Bentuk penilaian yang sering di
lakukan adalah mengadakan pameran.
Misalnya anak membuat gambar, karangan
, laporan dan model. dll
LEMBAGA PENDIDIKAN YANG
BERJIWA NASIONAL DI INDONESIA
SEBELUM KEMERDEKAAN
• PERGURUAN TAMAN SISWA
Peguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di
Yogyakarta. (Burhanuddin, 2010). Peguruan ini
didirikan dalam bentuk yayasan. Latar belakang
pendirian adalah bahwa sekolah-sekolah yang
didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda
sesungguhnya tidaklah diperuntuhkan bagi
kepentingan rakyat Indonesia melainkan untuk
kepentingan politik kolonia Belanda, meskipun
Mr. C. Th. Van Den Venter mengatakan untuk
penebusan dosa kepada rakyat Indonesia.
a. Azas Taman Siswa
1. Setiap orang berhak mengatur hidupnya sendiridengan
mengigat persatuan dalam prikehidupan umum
2. Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah
menjadikannya merdeka batinnya
3. Pendidikan hendaklah didasarkan pada keadaan dan
kebudayaan indonesia yang selaras
4. Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat
tanpa terkecuali
5. Untuk mendapatkan asas kemerdekaan kita harus
berkerja
6. Oleh karena kita bersandar pada kekuatan sendiri kita
harus mampu memikul semua beban dengan uang sendiri
7. Pendidik hendaklah mendidik dengan sepenuh
hati, ikhlas dan bersabar
b. Dasar Taman Siswa
Panca dharma:
1) kebudayaan;
2) kemerdekaan;.
3) kodrat alam;
4) kemanusiaan; dan
5) kebangsaan.
c. Tujuan Perguruan Taman Siswa
Tujuannya adalah menciptakan manusia
merdeka lahir batin, dengan kata lain
manusia yang merdeka lahir batin adalah
manusia yang mampu mewujudkan
kemanusiaannya itu.
d. Semboyan Taman Siswa
1. Suci tata ngesti tunggal
2. Bibit, bebet, bobot
3. Ing ngarso sung tulodo, ing madya
mangun karso, tut wuri handayani
4. Lebih baik mati terhormat daripada hidup
nista
5. Rawe-rawe rantas malang-malang punting
6. Neng ning nung nang
e. Jenis-Jenis Pendidikan Taman
Siswa
1. Taman Indria (taman kanak-kanak, umur sekitar
5 tahun)
2. Taman Anak (kelas I-III SD, umur 8-10 tahun)
3. Taman Muda (kelas IV-VI SD, umur 11-14 tahun)
4. Taman Dewasa (SLTP, umur 15-18 tahun)
5. Taman Dewasa Raya/Taman Madya (SLTA, umur
19 -21)
6. Taman Guru (B1,B2,B3,Dan Taman Guru Indria)
(Ilham, 2011)
f. Hasil-Hasil Yang dicapai Taman
Siswa
1. Gagasan/pemikiran tentang pendidikan
nasional (kebangsaan)
2. Lembaga-lembaga pendidikan dari taman
indria sampai sarjana wiyata
3. Sejumlah alumni perguruan yang telah
menjadi tokoh nasional seperti Ki Hajar
Dewantara, Ki Mangusarkoro, Ki Suratman
2. RUANG PENDIDIKAN INS KAYU
TANAM
Ruang Pendidikan INS (Indonesian Nederlandsche
School) didirikan oleh Muhammad Syafei pada
tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam. Muhammad
Syafei di lahirkan di Mantan, Kalimantan Barat tahun
1893. INS pada mulanya dipimpin oleh bapak
angkatnya Marah Sultan kemudian oleh Muhammad
Syafei sendiri. Dimulai dengan 79 murid, di bagi
dalam dua kelas, serta masuk sekolah secara
bergantian karena gurunya hanya satu yakni
Muhammad Syafei.
“Ruang Pendidikan” artinya suatu tempat yang luas
yang di gunakan untuk belajar dan mengajar yang
bukan hanya terbatas pada adanya guru murid tetapi
dapat di laksanakan dari pengalaman dan kehadiran
alam di sekitarnya (sekolah kerja).
a. Asas Ruang Pendidikan INS Kayu
Tanam
1. Berfikir logis dan rasional
2. Keaktifan atau kegiatan
3. Pendidikan masyarakat
4. Memperhatikan pembawaan anak
5. Menentang Intelektualisme
b. Tujuan Ruang Pendidikan INS
Kayu Tanam
1. Mendidik rakyat kearah kemrdekaan
2. Memberikan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
3. Mendidik para pemuda agar berguna bagi
masyarakat
4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri
sendiri dan bertanggung jawab
5. Mengusahakan sendiri dalam pembiayaan
c. Usaha-Usaha Pendidikan INS Kayu
Tanam
1. INS pada zaman Belanda
menyediakan ruang pendidikan
2. Pada zaman kemerdekaan INS
mendirikan Ruang Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan (RPPK)
3. Tahun 1952 didirikan percetakan dan
penerbitan yang diberi nama
Sridharma
4. Tahun 1953 didirikan ruang khusus
untuk menjadi guru
5. Mencetak buku pelajaran dan lain-lain
PERGURUAN MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18
November 1912 di Yogyakarta yang didirikan
oleh Kiyai Haji Ahmad
Dachlan.muhammadiyah merupakan gerakan
Islam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, beraqidah
Islam dan bersumber pada Al Qur’an dan
Sunnah serta bertujuan untuk menunjung
tinggi agama Islam sehingga tercipta
masyarakat Islam yang benar-benar diridhoi
Allah SWT.
a. Latar Belakang Berdirinya
Pendidikan Muhammadiyah
1. Kerusakan dibidang kepercayaan/agama
(aqidah umat Islam)
2. Kebekuan dalam bidang hukum fiqih
3. Kemunduran dalam pendidikan Islam
4. Kemajuan sending Kristen dan misi Katolik
b. Asas Pendidikan Muhammadiyah
Yaitu berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah.
c. Tujuan dan Target Muhammadiyah
1. Aqidah yang lurus
2. Akhlaqul karimah
3. Akal yang sehat dan cerdas
4. Keterampilan
5. Pengamdiyan kepada masyarakat
d. Cita-Cita Pendidikan
1. Baik budi alim dan beragama
2. Luas pandangan dan ilmu-ilmu dunia
(ilmu-ilmu umum)
3. Bersedia berjuang demi kemajuan
masyarakatnya
Dasar Pendidikan Muhammadiyah
1. Tajdid
2. Kemasyarakatan
3. Aktivitas
4. Kreativitas
5. Optimisme
f. Fungsi Pendidikan Muhammadiyah
1) Alat dakwah kedalam dan keluar anggota
Muhammadiyah
2) Tempat pembibitan kader
3) Gerakan amal anggota
4. PERGURUAN DINIYAH PUTERI PADANG
PANJANG
Didirikan pada tanggal 1 November 1923 di
Padang Panjang oleh Rahmah El Yunusiah. Ia
lahir pada tanggal 29 Desember 1900 ibunya
bernama Rafiah sedangkan ayahnya bernama
Syekh Muhammad Yunus.
a. Latar Belakang Berdirinya Diniyah
Putri
Karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap
Diniyah School yang didirikan tahun 1915 oleh
kakak kandungnya Zainudin Labay.
b. Tujuan Pendidikan Diniyah Putri
Yaitu: melaksanakan penndidikan dan pengajaran
berdasarkan Islam dengan tujuan membentuk
putri yang berjiwa Islam dan ibu pendidikan
yang cakap, aktif serta bertanggung jawab
terhadap tanah air atas dasar pengabdian
terhadap Allah swt.
c. Dasar Pendidikan Diniyah Putri
Didasarkan pada ajaran islam dan berpedoman
terhadap Al-Quran dan Sunnah.
d. Cara Mencapai Tujuan Pendidikan
1. Program Pendidikan Umum (General
Education)
2. Program Pendidikan Agama Islam
3. Program Pendidikan Untuk Menjadi Ibu
Pendidik yang Baik
4. Program Pendidikan Keterampilan
e. Program Pendidikan Asrama
Asrama sebagai salah satu wahana pembinaan para
santri yan mempunyai program yaitu: melatih anak
didik bagai mana cara hidup
bermasyarakat, memimpin serta dipimpin dan
mempraktekkan semua ilmu yang diperoleh pada
pagi hari tadi.
F. Sikap Perguruan Terhadap Pemerintahan
Belanda
Ia tidak mau dibujuk bahkan berkompromi
terhadap pemerintahan Belanda, sehingga
tawaran untuk menjadi sekolah negeri
ditolaknya.
g. Jenis Pendidikan
1. Sekolah Menyesal
2. Sekolah Taman Kanak-Kanak
3. Sekolah Diniyah Putri Rendah
4. Sekolah Diniyah Putri Bagian A
5. Sekolah Diniyah Putri Bagian B
6. Sekolah Diniyah Putrid Bagian Pertama (DPM)
Bagian C, lama belajar 2 tahun
7. Sekolah Kulliyatul Mu’amalat Al-Islamiyah
(Kmi), lama belajar 3 tahun
8. Perguruan Tinggi Diniyah Puteri(Ilham, 2011)
Jenis Sekolah Yang Ada Sampai Saat Sekarang
Adalah:
1) Taman kanak-kanak rahmah el yunusiah.
2) Madrasah ibtidaiyah (MI).
3) Sekolah diniyah putrid menengah pertama (DMP).
4) Kuliyatul mu’alimat el islamiyah (KMI).
5) Pendidikan guru taman kanak-kanak islam
(PGTKI).
6) Sekolah tinggi ilmu tarbiyah (STIT).

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatIrma Puji Lestari
 
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses PembelajaranPerkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses PembelajaranLutfi Koto
 
Pengembangan Pendidikan IPS di SD
Pengembangan Pendidikan IPS di SDPengembangan Pendidikan IPS di SD
Pengembangan Pendidikan IPS di SDLili Puspita Sari
 
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"Sefti Rholanjiba
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Sriwijaya University
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptFiqran Haruna
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanOlivia Tifani
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerDimas Dwi Senggono S
 
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanPpt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanrizka_pratiwi
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniMichelle Rumawir
 
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Universitas Jember
 
Masalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMasalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMastudiar Daryus
 
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIASEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIAPotpotya Fitri
 
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalah
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalahContoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalah
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalahPuji Winarni
 

Was ist angesagt? (20)

Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses PembelajaranPerkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
 
Pengembangan Pendidikan IPS di SD
Pengembangan Pendidikan IPS di SDPengembangan Pendidikan IPS di SD
Pengembangan Pendidikan IPS di SD
 
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
Dasar dasar kurikulum "Landasan Sosial Budaya"
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
 
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanPpt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
 
PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
 
Masalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMasalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinya
 
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIASEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
 
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalah
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalahContoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalah
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalah
 

Andere mochten auch

Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan ria gustini
 
perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikyelti
 
Makalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikanMakalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikanRilo P
 
Ham menurut pandangan barat dan islam
Ham menurut pandangan barat dan islamHam menurut pandangan barat dan islam
Ham menurut pandangan barat dan islamFAS DC
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanzaza29
 
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)iin_sainah
 
1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukurDhea Intan Patya
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriUniversitas Negeri Padang
 

Andere mochten auch (8)

Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didik
 
Makalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikanMakalah aliran pendidikan
Makalah aliran pendidikan
 
Ham menurut pandangan barat dan islam
Ham menurut pandangan barat dan islamHam menurut pandangan barat dan islam
Ham menurut pandangan barat dan islam
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
Aliran aliran dalam filsafat ilmu (aliran empirisme)
 
1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
 

Ähnlich wie Aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia

Bab iv by steffy pratiwi copy
Bab iv by steffy pratiwi   copyBab iv by steffy pratiwi   copy
Bab iv by steffy pratiwi copysteffipratiwi
 
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02Muhamad Putraauliansyah
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikansteffipratiwi
 
P.p bab iv created nila rah
P.p bab iv created nila rahP.p bab iv created nila rah
P.p bab iv created nila rahnilarahmadhani
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanPotpotya Fitri
 
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptxPENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptxRidkynurhavid
 
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanAhmad Ahadi Yusuf
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.pptRiadiSuhendra2
 
Rangkuman materi admin progsus
Rangkuman materi  admin progsusRangkuman materi  admin progsus
Rangkuman materi admin progsusfery_antini
 
Bab iii ( hakikat pendidikan)
Bab iii ( hakikat pendidikan)Bab iii ( hakikat pendidikan)
Bab iii ( hakikat pendidikan)keagustin
 
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdfdeniapt
 
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLIALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLIuniversitas Negeri Medan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 

Ähnlich wie Aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia (20)

Bab iv by steffy pratiwi copy
Bab iv by steffy pratiwi   copyBab iv by steffy pratiwi   copy
Bab iv by steffy pratiwi copy
 
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
P.p bab iv created nila rah
P.p bab iv created nila rahP.p bab iv created nila rah
P.p bab iv created nila rah
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Aliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikanAliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikan
 
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptxPENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI 7.pptx
 
Pp bab 4
Pp bab 4Pp bab 4
Pp bab 4
 
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran PendidikanIlmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
 
Pp bab 3 dan 4
Pp bab 3 dan 4Pp bab 3 dan 4
Pp bab 3 dan 4
 
Bab iii ringkasan
Bab iii ringkasanBab iii ringkasan
Bab iii ringkasan
 
Presentation5
Presentation5Presentation5
Presentation5
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
 
Rangkuman materi admin progsus
Rangkuman materi  admin progsusRangkuman materi  admin progsus
Rangkuman materi admin progsus
 
Bab iii ( hakikat pendidikan)
Bab iii ( hakikat pendidikan)Bab iii ( hakikat pendidikan)
Bab iii ( hakikat pendidikan)
 
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
 
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLIALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
ALIRAN PENDIDIKAN DAN ALIRAN ALIRAN POKOK PENDIDIKAN MENURUT AHLI
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 

Aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia

  • 1. BAB IV Aliran-aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia by : srini mutia risma
  • 2. Aliran Klasik Aliran Empirisme Aliran Nativisme Aliran Naturalisme Aliran Konvergensi
  • 3. A. Aliran Empirisme Empirisme berasal dari bahasa latin, empiri yang artinya pengalaman. Menurut John Locke (1632- 1704), filosof kebangsaan Inggris dengan teorinya “Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum ada tulisan di atasnya. Menurut konsep empirisme pendidikan adalah maha kuasa dalam membentuk anak didik menjadi apa yang diinginkannya. Oleh karena itu aliran ini dinamakan aliran optimis dalam pendidikan.
  • 4. Menurut John Locke (dalam Bl ishen, 1970) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah: 1. Pendidikan harus diberikan sejak awal mungkin 2. Pembiasaan dan latihan lebih penting daripada peraturan, perintah atau nasehat
  • 5. 3. Anak didik harus diamati dari dekat untuk melihat: a. Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan umurnya (tingkat perkembangannya) b. Hasrat-hasratnya yang amat kuat c. Kecenderungannya mengikuti orang tua tanpa merusak semangat anak itu d. Anak harus dianggap sebagai makhluk sosial, dalam hal ini kepada anak harus diberikan alasan tentang hal- hal yang dituntut darinya e. Pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak, namun hendaknya menyenangkan dan merupakan suasana bermain.
  • 6. B. Aliran Nativisme • Nativisme berasal dari bahasa Latin, asal katanya “natives” berarti terlahir. • Menurut Sckophenhauer Dia berpendapat bahwa “Pendidikan ialah membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan pembawaannya”. • Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan, dan pendidikan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perkembangan seseorang. Oleh karena itu aliran ini merupakan aliran pesimis dalam pendidikan (pesimisme)
  • 7. C. Aliran Naturalisme • Aliran ini dinamakan juga nagatiivisme ialah aliran yang meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik. • Ciri utama aliran ini dalam mendidik sesorang kembalilah kepada alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak dirusak oleh pendidik. Dengan kata lain pendidikan hendaklah dimulai dengan mempelajari perkembangan anak.
  • 8. Pelopor aliran ini menulis beberapa buah buku yaitu: • a. La Nouvelle Heloise b. Le Constract sosial c. Emile ou de ‘L’ education d. Confession Gagasan dasar terletak pada kalimat pertama dalam bukunya “semua adalah baik dari tangan Pencipta, semua menjadi buruk di tangan manusia”. Kesimpulan dari pandangan tersebut sebagai berikut: kodrat atau alam manusia adalah baik; masyarakat adalah buruk; dan untuk memperbaiki kesusilaan, kebiasaan dalam masyarakat orang wajib kembali ke alam atau kodrat.
  • 9. D. Aliran Konvergensi • Menurut William Stern seorang ahli pendidikan Jerman (1871-1937). Aliran ini mempertemukan atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antara nativisme dan empirisme. Perkembangan seseorang tergantung kepada pembawaan dan lingkungan mempengaruhi perkembangan seseorang.
  • 10. Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di Indonesia • Aliran pendidikan klasik dikenal melalui upaya pendidikan, utamanya persekolahan dari penguasa penjajah Belanda dan disusul oleh orang Indonesia yang belajar di Belanda pada masa penjajahanan. Sebelum itu, pendidikan di Indonesia terutama oleh keluarga dan masyarakat (kelompok belajar/padepokan, lembaga keagamaan/pesantren dan lain-lain). Meskipun dalam hal-hal tertentu sangat diutamakan bakat dan potensi lainnya dari anak. Namun upaya penciptaan lingkungan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan itu diusahakan juga secara optimal. Dengan kata lain, meskipun peranan pandangan empirisme dan nativisme tidak sepenuhnya ditolak, tetapi penerimaan itu dilakukan dengan pendekatan eklektis fungsional yakni diterima sesuia dengan kebutuhan, namun di tempatkan dalam latar pandangan konvergensi
  • 11. Gerakan Baru Dalam pendidikan 1. Pengajaran Alam Sekitar 2. Pengajaran Pusat Perhatian 3. Sekolah Kerja 4. Pengajaran Proyek
  • 12. Pengajaran Alam Sekitar • Gerakan pendidikan yang mengajarkan atau mendekat kan anak pada alam sekitar • FR.A.FINGER (1808-1888) di Jerman dengan heitmakunde(pengajaran alam sekitar), memiliki beberapa prinsip yaitu: a. Dengan pengajaran alam sekitar ini guru dapat memeragakan secara langsung. b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif. c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas d. Pengajaran alam sekitar memberi kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas. e. Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional, karena alam mempunyai ikatan emosional dengan anak.
  • 13. Ciri-ciri bentuk pengajaran 1.Suatu pengajaran yang tidak mengenal pembagian mata pelajaran dalam daftar pengajaran , tetapi guru memahami tujuan pengajaran dan mengarah kan usahanya mencapai tujuan. 2.Suatu pengajaran menarik minat , karena segala sesuatu di pusat kan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian anak dan di ambil dari alam sekitarnya. 3.Segala bahan pengajaran berhubungan satu sama lain seerat-erat nya secara teratur.
  • 14. J.LINGHART (1959-1916)DI BELANDA Mengemukakan pegangan dalam Het Vol Leven yaitu: 1.Anak harus mengetahui barang nya terlebih dahulu sebelum mendengar nama nya tidak kebalikan nya , sebab kata itu hanya suatu tanda dari pengertian tentang barang itu. 2.Pengajaran sesungguhnya itu harus mendasari pengajaran selanjutnya,atau mata pelajaran yang lain harus di pusatkan atas itu. 3.Haruslah di adakan perjalanan memasuki hidup senyatanya ke semua jurusan apa murid faham akan hubungan antara bermacam-macam lapangan hidupnya
  • 15. Langkah-langkah pokok pengajaran alam sekitar • Menetapkan tujuan. • Persiapan guru dan murid • Pelaksanaan pengamatan • Pengolahan kegiatan pengamatan
  • 16. Keuntungan pengajaran alam sekitar • Anak –anak bekerja sesuai fakta dan kenyataan • Obyek alam sekitar akan dapat membangkitkan perhatian spontan dari anak-anakyang akan mendorongnya melakukan kegiatan dengan sepenuh hati • Anak akan aktif dan kreatif • Bahan yang di ajar kan lebih praktis • Anak –anak di jadikan subyek bagi alam sekitarnya
  • 17. Pengajaran pusat perhatian • Pengajaran pusat perhatian di rintis oleh Ovideminat Decroly(1871-1932) dari Belgia pendidikan menurut decroly berdasarkan pada semboyan’’ Ecole pour la vie,par la vie (sekolah untuk hidup dan oleh hidup)
  • 18. Pendapat declory tentang pendidikan dan pengajaran • Metode global (keseluruhan). Anak-anak mengamati dan mengingat secara global. Dalam mengajarkan membaca dan menulis ternyata dengan kalimat ledih mudah dari pada kata-kata. • Centre d’interest(pusat-pusat minat) . Anak-anak mempunyai minat yang spontan. Spontan terhadap diri sendri dapat di bedakan menjadi: a. Dorongan mempertahan kan diri b.Dorongan mencari makan dan minum. c. Dorongan memelihara diri
  • 19. Asas-asas pengajaran pusat perhatian • Pengajaran di dasarkan atas kebutuhan anak dalam hidup dan perkembangannya . • Setiap bahan pengajaran harus merupakan suatu keseluruhan( totalitas). • Hubungan harus hubungan simbiosis. • Anak harus aktif dan dididik menjadi bertdi bertanggung jawab • Hubungan kerjasama yang erat antara rumah dan sekolah
  • 20. Minat terhadap masyarakat(biosial) ialah a. Dorongan sibuk bermain-main. b. Dorongan meniru orang.
  • 21. Sekolah kerja J.A.Comenius (1592-1670) menekan kan agar pendidikan mengembangkan : pikiran, ingatan, bahasa dan tangan ( keterampilan kerja tangan) G.Kereschensteiner(1854-1932) Mengatakan bahwa pendidikan itu tidak hanya demi kepentingan individu tetapi berkewajiban menyiapkan warga negara yang baik yakni: 1.tiap orang adalah pekerja dalam salah satu lapangan jabatan. 2. tiap orang wajib menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan negara.3. warga negara menjunjung tinggi kesusilaan dan keselamatan negara
  • 22. Tujuan sekolah kerja Menurut G.kereschensteriner tujuan sekolah kerja yaitu: a. Menambah pengetahuan anak b. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu. c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam mengabdi negara.
  • 23. Banyak nya macam pekerjaan yang menjadi pusat pelajaran, maka dibagi dalam 3 golongan: a.Sekolah-sekolah perindustrian(tukang cukur , tukang cetak , tukang kayu, tukang daging , masinis, dll.). b. Sekolah-sekolah perdagangan( makanan , pakaian, bank, asuransi , porselin, pisau, gunting,dll.). c. Sekolah-sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik para calon ibu yang di harap kan akan menghasilkan warga negara yang baik.
  • 24. Leo de Paeue dari belgiamendirikan 5 sekolah kerja di negaranya yaitu : • Sekolah teknik kerajinan • Sekolah dagang • Sekolah pertanian bagi anak laki-laki • Sekolah rumah tangga kota • Sekolah rumah tangga desa
  • 25. Dasar- dasar sekolah kerja • Anak aktif berbuat,mengamati sendiri ,memikirkan dan memecahkan sendiri persoalan yang ada. • Pusat kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah anak. • Mendidik anak menjadi berani dan bertanggung jawab. • Bahan pelajaran di susun dalam suatu keseluruhan yang berpusat pada masalah kehidupan. • Pengetahuan fungsional yang dapat di pergunakan untuk berprakarsa mencipta dan berbuat • Anak harus berpikir sesuai dengan tingkat kemampuan • Anak mendapatkan latihan dan pengalaman yang penting bagi pendidikan moral,kecerdasan, soial.
  • 26. Macam-macam sekolah kerja • Sekolah kerja sosiologis digerakkan oleh G.Kereschensteiner. Aliran pendidikan sosial ekstrem yang berpendapat bahwa masyarakatlah yang primer. • Sekolah kerja yang di dasarkan atas konsepsi O.deckroly dinamakan sekolah kerja psikologis karena menekankan perkembangan anak didik. • John Dewey mengikuti aliran pendidikan sosial modern yang menekankan secara seimbang peranan individu dan masyarakat. • Sekolah kerja yang di pelopori H.Gaudig, menekankan pengembanngan kepribadian anak.
  • 27. Pengajaran proyek Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan pilihannya(terhadap pekerjaannya) merancang serta memimpinnya. Proyek yang ditentukan oleh anak ,mendorong nya mencari jalan pemecahan bila ia menemukan kesukaran. Pengajaran proyek akan menumbuhkan pengembangan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara komprehensif.
  • 28. Langkah-langkah pokok pengajaran proyek • Persiapan. Penetapan masalah yang akan di bahas • Kegiatan belajar.pelaksanaan dari rencana yang telah di siapkan • Penilaian. Bentuk penilaian yang sering di lakukan adalah mengadakan pameran. Misalnya anak membuat gambar, karangan , laporan dan model. dll
  • 29. LEMBAGA PENDIDIKAN YANG BERJIWA NASIONAL DI INDONESIA SEBELUM KEMERDEKAAN • PERGURUAN TAMAN SISWA Peguruan taman siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. (Burhanuddin, 2010). Peguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan. Latar belakang pendirian adalah bahwa sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda sesungguhnya tidaklah diperuntuhkan bagi kepentingan rakyat Indonesia melainkan untuk kepentingan politik kolonia Belanda, meskipun Mr. C. Th. Van Den Venter mengatakan untuk penebusan dosa kepada rakyat Indonesia.
  • 30. a. Azas Taman Siswa 1. Setiap orang berhak mengatur hidupnya sendiridengan mengigat persatuan dalam prikehidupan umum 2. Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah menjadikannya merdeka batinnya 3. Pendidikan hendaklah didasarkan pada keadaan dan kebudayaan indonesia yang selaras 4. Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat tanpa terkecuali 5. Untuk mendapatkan asas kemerdekaan kita harus berkerja 6. Oleh karena kita bersandar pada kekuatan sendiri kita harus mampu memikul semua beban dengan uang sendiri 7. Pendidik hendaklah mendidik dengan sepenuh hati, ikhlas dan bersabar
  • 31. b. Dasar Taman Siswa Panca dharma: 1) kebudayaan; 2) kemerdekaan;. 3) kodrat alam; 4) kemanusiaan; dan 5) kebangsaan.
  • 32. c. Tujuan Perguruan Taman Siswa Tujuannya adalah menciptakan manusia merdeka lahir batin, dengan kata lain manusia yang merdeka lahir batin adalah manusia yang mampu mewujudkan kemanusiaannya itu.
  • 33. d. Semboyan Taman Siswa 1. Suci tata ngesti tunggal 2. Bibit, bebet, bobot 3. Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani 4. Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista 5. Rawe-rawe rantas malang-malang punting 6. Neng ning nung nang
  • 34. e. Jenis-Jenis Pendidikan Taman Siswa 1. Taman Indria (taman kanak-kanak, umur sekitar 5 tahun) 2. Taman Anak (kelas I-III SD, umur 8-10 tahun) 3. Taman Muda (kelas IV-VI SD, umur 11-14 tahun) 4. Taman Dewasa (SLTP, umur 15-18 tahun) 5. Taman Dewasa Raya/Taman Madya (SLTA, umur 19 -21) 6. Taman Guru (B1,B2,B3,Dan Taman Guru Indria) (Ilham, 2011)
  • 35. f. Hasil-Hasil Yang dicapai Taman Siswa 1. Gagasan/pemikiran tentang pendidikan nasional (kebangsaan) 2. Lembaga-lembaga pendidikan dari taman indria sampai sarjana wiyata 3. Sejumlah alumni perguruan yang telah menjadi tokoh nasional seperti Ki Hajar Dewantara, Ki Mangusarkoro, Ki Suratman
  • 36. 2. RUANG PENDIDIKAN INS KAYU TANAM Ruang Pendidikan INS (Indonesian Nederlandsche School) didirikan oleh Muhammad Syafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam. Muhammad Syafei di lahirkan di Mantan, Kalimantan Barat tahun 1893. INS pada mulanya dipimpin oleh bapak angkatnya Marah Sultan kemudian oleh Muhammad Syafei sendiri. Dimulai dengan 79 murid, di bagi dalam dua kelas, serta masuk sekolah secara bergantian karena gurunya hanya satu yakni Muhammad Syafei. “Ruang Pendidikan” artinya suatu tempat yang luas yang di gunakan untuk belajar dan mengajar yang bukan hanya terbatas pada adanya guru murid tetapi dapat di laksanakan dari pengalaman dan kehadiran alam di sekitarnya (sekolah kerja).
  • 37. a. Asas Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam 1. Berfikir logis dan rasional 2. Keaktifan atau kegiatan 3. Pendidikan masyarakat 4. Memperhatikan pembawaan anak 5. Menentang Intelektualisme
  • 38. b. Tujuan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam 1. Mendidik rakyat kearah kemrdekaan 2. Memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat 3. Mendidik para pemuda agar berguna bagi masyarakat 4. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan bertanggung jawab 5. Mengusahakan sendiri dalam pembiayaan
  • 39. c. Usaha-Usaha Pendidikan INS Kayu Tanam 1. INS pada zaman Belanda menyediakan ruang pendidikan 2. Pada zaman kemerdekaan INS mendirikan Ruang Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (RPPK) 3. Tahun 1952 didirikan percetakan dan penerbitan yang diberi nama Sridharma 4. Tahun 1953 didirikan ruang khusus untuk menjadi guru 5. Mencetak buku pelajaran dan lain-lain
  • 40. PERGURUAN MUHAMMADIYAH Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta yang didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad Dachlan.muhammadiyah merupakan gerakan Islam Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah serta bertujuan untuk menunjung tinggi agama Islam sehingga tercipta masyarakat Islam yang benar-benar diridhoi Allah SWT.
  • 41. a. Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah 1. Kerusakan dibidang kepercayaan/agama (aqidah umat Islam) 2. Kebekuan dalam bidang hukum fiqih 3. Kemunduran dalam pendidikan Islam 4. Kemajuan sending Kristen dan misi Katolik
  • 42. b. Asas Pendidikan Muhammadiyah Yaitu berpedoman pada Al-Quran dan Sunnah.
  • 43. c. Tujuan dan Target Muhammadiyah 1. Aqidah yang lurus 2. Akhlaqul karimah 3. Akal yang sehat dan cerdas 4. Keterampilan 5. Pengamdiyan kepada masyarakat
  • 44. d. Cita-Cita Pendidikan 1. Baik budi alim dan beragama 2. Luas pandangan dan ilmu-ilmu dunia (ilmu-ilmu umum) 3. Bersedia berjuang demi kemajuan masyarakatnya
  • 45. Dasar Pendidikan Muhammadiyah 1. Tajdid 2. Kemasyarakatan 3. Aktivitas 4. Kreativitas 5. Optimisme
  • 46. f. Fungsi Pendidikan Muhammadiyah 1) Alat dakwah kedalam dan keluar anggota Muhammadiyah 2) Tempat pembibitan kader 3) Gerakan amal anggota 4. PERGURUAN DINIYAH PUTERI PADANG PANJANG Didirikan pada tanggal 1 November 1923 di Padang Panjang oleh Rahmah El Yunusiah. Ia lahir pada tanggal 29 Desember 1900 ibunya bernama Rafiah sedangkan ayahnya bernama Syekh Muhammad Yunus.
  • 47. a. Latar Belakang Berdirinya Diniyah Putri Karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap Diniyah School yang didirikan tahun 1915 oleh kakak kandungnya Zainudin Labay. b. Tujuan Pendidikan Diniyah Putri Yaitu: melaksanakan penndidikan dan pengajaran berdasarkan Islam dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa Islam dan ibu pendidikan yang cakap, aktif serta bertanggung jawab terhadap tanah air atas dasar pengabdian terhadap Allah swt.
  • 48. c. Dasar Pendidikan Diniyah Putri Didasarkan pada ajaran islam dan berpedoman terhadap Al-Quran dan Sunnah. d. Cara Mencapai Tujuan Pendidikan 1. Program Pendidikan Umum (General Education) 2. Program Pendidikan Agama Islam 3. Program Pendidikan Untuk Menjadi Ibu Pendidik yang Baik 4. Program Pendidikan Keterampilan
  • 49. e. Program Pendidikan Asrama Asrama sebagai salah satu wahana pembinaan para santri yan mempunyai program yaitu: melatih anak didik bagai mana cara hidup bermasyarakat, memimpin serta dipimpin dan mempraktekkan semua ilmu yang diperoleh pada pagi hari tadi.
  • 50. F. Sikap Perguruan Terhadap Pemerintahan Belanda Ia tidak mau dibujuk bahkan berkompromi terhadap pemerintahan Belanda, sehingga tawaran untuk menjadi sekolah negeri ditolaknya.
  • 51. g. Jenis Pendidikan 1. Sekolah Menyesal 2. Sekolah Taman Kanak-Kanak 3. Sekolah Diniyah Putri Rendah 4. Sekolah Diniyah Putri Bagian A 5. Sekolah Diniyah Putri Bagian B 6. Sekolah Diniyah Putrid Bagian Pertama (DPM) Bagian C, lama belajar 2 tahun 7. Sekolah Kulliyatul Mu’amalat Al-Islamiyah (Kmi), lama belajar 3 tahun 8. Perguruan Tinggi Diniyah Puteri(Ilham, 2011)
  • 52. Jenis Sekolah Yang Ada Sampai Saat Sekarang Adalah: 1) Taman kanak-kanak rahmah el yunusiah. 2) Madrasah ibtidaiyah (MI). 3) Sekolah diniyah putrid menengah pertama (DMP). 4) Kuliyatul mu’alimat el islamiyah (KMI). 5) Pendidikan guru taman kanak-kanak islam (PGTKI). 6) Sekolah tinggi ilmu tarbiyah (STIT).