Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Persegi perkalian dan pembagian pecahan
1. Devi Eka Murningsih (12006078)
Sri Kurniawati (12006092)
Istiqomah (12006099)
Kelas : B
2.
3. Fungsi:
Untuk menanamkan konsep perkalian dan pembagian
bilangan pecahan
Sasaran:
Sasaran dari alat peraga 'PERSEGI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
PECAHAN' adalah Sekolah Dasar (SD).
4. Tujuan:
Alat ini bertujuan untuk membantu guru dalam menjelas
Kan materi pecahan sederhana kepada siswa, sehingga
siswa diharapkan dapat dengan mudah memahami
perkalian dan pembagian pecahan
6. Kegiatan 1 :
Keeping-keping mika yang berukuran,
dipasangkan pada bingkai yang berbentuk bujur
sangkar hingga memenuhi bingkai bujursangkar
tersebut. Dalam hal ini bingkai bujursangkar
dianggap mewakili satu satuan.
Setelah diperlihatkan kepada siswa, kemudian
kepingan-kepingan itu diambil dan
dikumpulkan jadi satu, ternyata kepingan-
kepingan itu mempunyai ukuran yang sama.
7. Misal
1
2
×
1
3
=∙∙∙
Ambil dua kepingan mika yang masing-masing bernilai 1
2 , selanjutnya
kepingan-kepingan itu kita isikan ke dalam bingkai bujursangkar .
Ambil juga tiga kepingan mika yang masing-masing bernilai 1
3 kemudian kita
isikan juga ke dalam bingkai bujursangkar berlawanan arah dengan kepingan
yang bernilai 1
2 (bila kepingan yang bernilai 1
2 diletakkan vertical maka
kepingan yang bernilai 1
3 diletakkan horizontal dan begitu sebalikya).
Kepingan-kepingan mika kita ambil semua.
Kita pasangkan satu kepingan mika yang bernilai 1
2 ke dalam bingkai
bujursangkar, kemudian kita pasangkan 1 kepingan mika yang bernilai 1
3
berlawanan arah ke dalam bingkai bujusangkar.
Terlihat adanya daerah-daerah yang tertutup oleh dua kepingan mika yang
berlainan nilainya, yang berjumlah 6 kotak(daerah).
Tanyakan kepada siswa berapa nilai daerah tersebut?”
Jawaban yang diharapkan adalah 1
6 . Berarti
1
2
×
1
3
=
1
6
Setelah mencoba untuk pekalian pecahan yang lain sampai 3 atau 4 kali, maka
guru mengajak siswa untuk menyimpulkan :
𝑎
𝑏
×
𝑐
𝑑
=
𝑎×𝑐
𝑏×𝑑
8. Pembagian Pecahan
Contoh
1
2
÷
1
3
= ⋯
Cara kerja:
Ambil dua kepingan mika yang masing-masing bernilai 1
2 , selanjutnya
kepingan-kepingan itu kita isikan ke dalam bingkai bujursangkar .
Ambil juga tiga kepingan mika yang masing-masing bernilai 1
3 kemudian kita
isikan juga ke dalam bingkai bujursangkar yang sama berlawanan arah dengan
kepingan yang bernilai 1
2 .
Kepingan-kepingan mika kita ambil semua.
Kita pasangkan satu kepingan mika yang bernilai 1
2 ke dalam bingkai
bujursangkar, kemudian kita pasangkan 1 kepingan mika yang bernilai 1
3
berlawanan arah ke dalam bingkai bujusangkar.
Untuk melihat hasil dari pembagian tersebut, pembilang dapat di lihat dari
jumlah mika bagian atas sedangkan penyebutnya dapat di lihat dari mika
bagian bawah.
Tanyakan kepada siswa berapa nilai daerah tersebut?”
Jawaban yang diharapkan adalah 3
2 . Berarti
1
2
÷
1
3
=
3
2
Setelah mencoba untuk pembagian pecahan yang lain sampai 3 atau 4 kali,
maka guru mengajak siswa untuk menyimpulkan :
𝑎
𝑏
÷
𝑐
𝑑
=
𝑎
𝑏
×
𝑑
𝑐
9. Kelebihan
Membantu siswa agar lebih kreatif dalam berpikir
Meningkatkan konsentrasi siswa
Kekurangan
Hanya bisa mengihitung pecahan sesuai dengan mika
yang ada atau yang disediakan
Jika kurang teliti dalam menggunakan alat peraga ini
mudah terjadi kesalahan seperti perbedaan cara
menghitung antara perkalian dan pembagian