1. PETUNJUK TEKNIS
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL BIDANG
KESEHATAN
DI KABUPATEN/KOTA
KEPMENKES
828/MENKES/SK/IX/2008
2. DASAR HUKUM
1. UU No. 32/2004 ttg Pemerintahan Daerah
2. PP No.65 tahun 2005 ttg Pedoman Penyusunan
dan Penerapan SPM
3. PP No.38/2007 ttg Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
4. Perpres RI No. 7/2005 ttg RPJMN 2004-2009
5. Permenkes No. 741/2008 ttg SPM
6. Kepmenkes No. 828 /2008 ttg Petunjuk Teknis
SPM
3. Pembagian Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
Absolut Konkuren
(Pusat, Prov, & Kab/Kota
Wajib Pilihan
(Pelayanan Dasar)
SPM
4. SPM Kesehatan :
adalah tolok ukur kinerja
pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan Daerah
Kabupaten/Kota
Juknis SPM :
digunakan sebagai acuan bagi
perangkat kesehatan di daerah
Kabupaten/Kota untuk
mencapai
target SPM
5. INDIKATOR
1. Cakupan Desa/Kelurahan UCI 100% (tahun 2010)
2. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
100% (tahun 2010) untuk :
a. AFP rate per 100.000 pddk < 15 tahun
b. Penemuan Penderita Pneumonia Balita
c. Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif
d. Penderita DBD yang Ditangani
e. Penemuan Penderita Diare
3. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan PE < 24 Jam 100% (tahun 2015)
7. UCI adalah tercapainya imunisasi dasar secara
lengkap pada bayi (0-11 bulan)
DO : Cakupan desa/kelurahan UCI adalah desa/
kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi
yang ada di desa tersebut sudah mendapat
imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu
tahun
8. RUMUS
Desa/Kelurahan UCI :
Jumlah desa/kelurahan UCI disatu wilayah
kerja pada waktu tertentu
X 100%
Seluruh desa/kelurahan disatu wilayah kerja
dalam waktu yang sama
9. Contoh perhitungan
Jumlah desa/kelurahan UCI di Kabupaten/
Kota X sebanyak 75 desa.Jumlah desa di
kabupaten/kota X sebanyak 90 desa.
Persentase desa/kelurahan UCI di wilayah
Kabupaten/Kota X= 75/90 x 100% = 83.3%
11. AFP (Acute Flacid Paralysis)
Kasus AFP (non Polio) adalah semua
anak berusia kurang dari 15 tahun
dengan kelumpuhan yang sifatnya
flacid (layuh) terjadi secara akut
(mendadak) dan bukan disebabkan
oleh rudapaksa
12. Definisi Operasional
Jumlah kasus AFP Non Polio yang
ditemukan diantara 100.000
penduduk < 15 tahun pertahun di
satu wilayah kerja tertentu
13. Rumus
Non Polio AFP rate per 100.000 penduduk :
Jumlah kasus AFP Non
Polio yang dilaporkan
x 100.000
Jumlah penduduk < 15 tahun
Target tiap tahun : ≥ 2/100.000 pddk dibawah 15 tahun
14. Contoh Perhitungan
Jumlah penduduk < 15 tahun di
Kabupaten A tahun 2005 sebanyak
598.000 jiwa, berarti target yang harus
dicapai dalam 1 tahun adalah 11 kasus.
Selama tahun 2005 telah ditemukan 18
kasus AFP dan hasil labnya tidak
ditemukan virus polio, maka angka AFP
Non Polio sebesar :
18/598.000 x 100.000 = 3,01 (berarti
target tercapai)
15. Penemuan Penderita
Pneumonia Balita
Klasifikasi Pneumonia didasarkan
pada adanya batuk dan/atau
kesukaran bernafas disertai adanya
nafas cepat. Batas nafas cepat pada
anak usia 2 bulan- <1 tahun adalah
50 kali permenit dan 40 kali permenit
untuk anak usia 1 - <5 tahun
16. Definisi Operasional
Persentase balita dengan
Pneumonia yang ditemukan dan
diberikan tatalaksana sesuai
standar di Sarana Kesehatan
disuatu wilayah dalam waktu satu
tahun
17. Rumus
Cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani :
Jumlah penderita Pneumoia balita yang ditangani
disuatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun
x 100 %
Jumlah perkiraan penderita Pneumoia balita di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
18. • Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas X sebesar
30.000 jiwa, jumlah balita di Puskesmas X adalah
3.000 balita. Perkiraan jumlah penderita pneumonia
balita tahun 2004 di Puskesmas X adalah 10% dari
jumlah balita, maka jumlah perkiraan penderita
pneumonia balita = 10% x 3.000 balita = 300 balita
• Jumlah penderita pneumonia yang ditangani di
Puskesmas X tahun 2004 adalah 250 balita .
• Cakupan balita dengan pneumonia balita yang
ditangani = 250/300 x 100% = 83%
Contoh Perhitungan
19. Penemuan Pasien Baru TB
BTA Positif
Penenuan pasien baru TB BTA (+) adalah
penemuan pasien TB melalui pemeriksaan
dahak sewaktu pagi dan sewaktu (SPS) dan
diobati di unit pelayanan kesehatan dalam
suatu wilayah kerja pada waktu tertentu
Pasien baru adalah pasien yang belum pernah
diobati dengan OAT atau sudah pernah
menelan OAT kurang dari 1 bulan (30 dosis)
harian
20. Definisi Operasional
Angka penemuan pasien baru TB BTA
Pos atau Case Detection Rate (CDR)
adalah persentase jumlah penderita
baru TB BTA (+) yang ditemukan dan
diobati dibandingkan dengan jumlah
perkiraan kasus baru TB BTA (+) dalam
wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
21. Rumus
Persentase penemuan pasien baru TB BTA Pos :
Jumlah pasien baru TB BTA (+) yang ditemukan
dan diobati dalam satu wilayah selama satu tahun
x 100 %
Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA(+) dalam satu
wilayah dalam waktu satu tahun
22. Perkiraan jumlah penduduk di Puskesmas A
30.000 jiwa, insiden pada wilayah tersebut 107
per 100.000 x 30.000 = 32 jiwa. Penemuan
penderita baru TB BTA (+) di Puskesmas A
dalam setahun adalah 25 jiwa maka penderita
baru TB BTA (+) yang ditemukan =
25/32 x 100% = 78%
Contoh Perhitungan
23. Penderita DBD yang Ditangani
Penderita yang ditangani sesuai standar/SOP
adalah penderita yang didiagnosis dan
diobati/dirawat sesuai standar dan
ditindaklanjuti dengan penanggulangan fokus
Penderita DBD adalah penderita yang
menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan
HI test atau hasil positif pada pemeriksaan
antibodi dengue Rapid Diagnositic Test
(RDT)/ELISA
24. Definisi Operasional
Persentase penderita DBD yang
ditangani sesuai standar di satu wilayah
dalam waktu satu tahun dibandingkan
dengan jumlah penderita DBD yang
ditemukan/dilaporkan dalam kurun
waktu satu tahun yang sama
25. Rumus
Penderita DBD yang dtangani :
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai
SOP di satu wilayah dalam waktu satu tahun
x 100 %
Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu
wilayah dalam waktu satu tahun yang sama
26. Pada tahun 2007, di Kab A dilaporkan 100
penderita yang didiagnosis klinis DBD, 80
diantaranya ditangani sesuai SOP (didiagnosis
dan diobati/dirawat sesuai standar dan
ditindaklanjuti dengan penanggulangan fokus).
Jadi persentase penderita DBD yang ditangani
di Kab. A tahun 2007 adalah 80/100 x 100% =
80%
Contoh Perhitungan
27. Penemuan Penderita Diare
Angka kesakitan adalah angka kesakitan
Nasional Hasil Survei Morbiditas Diare tahun
2006 adalah 423/1.000 penduduk
Perkiraan jumlah Penderita Diare yang datang
ke sarana kesehatan dan kader adalah 10%
dari angka kesakitan x jumlah penduduk di
satu wilayah kerja dalam waktu satu tahun
28. Definisi Operasional
Penemuan penderita Diare adalah
jumlah penderita yang datang dan
dilayani di sarana kesehatan dan
kader di suatu wilayah tertentu
dalam waktu satu tahun
29. Rumus
Penderita Diare yang dtangani :
Jumlah penderita Diare yang datang dan
dilayani di sarana kesehatan dan kader
di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu
tahun
x 100 %
Jumlah perkiraan penderita diare pada satu
wilayah tertentu dalam waktu yang sama (10%
dari agka kesakitan diare x jumlah penduduk)
30. • Jumlah penduduk suatu wilayah 30.000 jiwa,
• angka kesakitan diare pad tahun 2007 = 423/1000
penduduk
Perkiraan jumlah penderita diare semua umur
adalah : 30.000 x 423/1000 = 12.690 penderita
Contoh Perhitungan
31. Perkiraan cakupan pelayanan kesehatan dan
kader adalah 10%, maka jumlah penderita
diare yang dilayani adalah : 10% x 12.690
penderita = 1269 penderita
Mis : penderita diare yang ditangani sesuai
standar = 800 penderita
maka persentase penderita diare yang
ditangani = (800/1.269) x 100% = 63%
Lanjutan contoh perhitungan diare
33. Penyelidikan K B
L
Serangkaian kegiatan berdasarkan cara-cara
epidemiologi untuk :
memastikan adanya suatu KLB,
mengetahui gambaran penyebaran KLB
Mengetahui sumber dan cara-cara
penanggulangan
34. Penanggulangan K B
L
Upaya untuk menemukan penderita atau
tersangka penderita, penatalaksanaan
penderita, pencegahan, peningkatan,
perluasan dan menghentikan KLB
35. Definisi Operasional
Cakupan desa/kelurahan mengalami
KLB yang ditangani < 24 jam adalah
desa/kelurahan mengalami KLB yang
ditangani <24 jam oleh Kab/ Kota
terhadap KLB periode/kurun waktu
tertentu
36. Rumus
Cakupan KLB Desa/Kelurahan yang ditangani
<24 jam :
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang
Ditangani <24jam dalam periode tertentu
x 100%
Jumlah KLB di desa/kelurahan yang
Terjadi pada periode yang sama