5. Menurut Pidarta tentang
masyarakat lokal dapat
berpartisipasi dalam bidang:
Kurikulum terutama muatan lokal
Alat-alat belajar
Dana
Material untuk bangunan
Auditing keuangan
Kontrol terhadap kegaiatan-kegiatan
sekolah
6. Penyusunan perencanaan
strategik dan tahunan
sekolah
Perumusan kebijakan sekolah
Pemenuhan kebutuhan sekolah
Anggaran sekolah,
Ikut memantau kegiatan
keseharian sekolah
Menilai keberhasilan
program-program yang
dilaksanakan sekolah
Ikut mengesyahkan laporan
tahunan sekolah.
Menurut Aedi dan Rosalin
masyarakat/komite
sekolah ikut
bertanggungjawab dalam
bidang:
7. PERMASALAHAN
1. Tujuan komunikasi yang kurang
jelas
2. Saluran komunikasi yang
transparan dan profesional
3. Keterampilan komunikasi yang
kurang mendukung
4. Tindak lanjut yang kurang
mendukung
5. Pengawasan kurang
terstruktur dan
berkesinambungan
8. Mengintensipkan peran komite sekolah dalam mengembangkan sistem
Two way Traffic Comunication, serta upaya memberdayakan sekolah
dan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan yang dapat melibatkan
secara langsung dalam hal pemikiran, pembahasan, dan pembuatan
keputusan serta evaluasi yang berkelanjutan yang terkait dengan
program-program yang dibuat sekolah;
Mengefektifkan prinsip-prinsip pelaksanaan program sekolah;
Tingkatkan kopetensi keterampilan menejerial kepala sekolah,
menggali potensi guna menjalankan departemen humas sesuai dengan
peran dan fungsinya, meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
memaknai hubungan yang harmonis;
Mengupayakan strategi kampanye public reletion secara efektif
Pembinaan dan pengembangan yang berkesinambungan harus dilakukan
agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik.
9. Partisipasi masyarakat lokal dalam
menentukan kebijakan pendidikan di suatu
sekolah:
Bisa mengembangkan hasana budaya yang ada di suatu
daerah tertentu
Kemandirian dalam arti sekolah tidak terlalu
menggantungkan diri dari pemerintah pusat
Kepercayaan diri dalam artian output sekolah dapat
diberdayakan oleh masyarakat