SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
MAKALAH BAHASA INDONESIA
Disusun Oleh :
Nama/NIM
Kelompok
:
:
ENCEP SURYANA / 10114188
DEDE DARI RAHMADI / 10114183
FAJAR NOVIANDY / 10114338
TIKA ANDRI ROSA / 10114179
FEBI RIYANTO / 10114403
4
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2015
1 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan makalah ini.
kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan.
Bandung, April 2015
2 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
BAB I........................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................. Error! Bookmark not defined.
1.2 Perumusan Masalah............................................ Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan ............................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II.......................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................4
2.1. Kalimat pengaruh bahasa Asing dan Daerah.......................................................4
2.1.1. Pengaruh bahasa Asing...............................................................................4
2.1.2. Pengaruh bahasa daerah............................................................................5
2.2. Kalimat Taksa atau Ambigu..........................................................................7
2.3. Kalimat Nirlogis ...............................................................................................9
BAB III....................................................................................................................11
PENUTUP ...............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................11
Daftar Pustaka..........................................................................................................12
3 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi manusia, baik secara terlisan
maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa. Setelah dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak
dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai
manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Semuanya itu dituangkan dalam
bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Dinegara kebijaksanaan
nasional yang
berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar
bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.
1.2 Perumusan Masalah
1. Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia?
2. Kalimat taksa atau ambigu?
3. Kalimat logis dan non logis?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia.
2. Mengetahui dan memahami kalimat taksa atau ambigu.
3. Mengetahui dan memahami kalimat logis dan non logis.
4 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kalimat pengaruh bahasa Asing dan Daerah
2.1.1. Pengaruh bahasa Asing
Pengertian interferensi menurut para ahli di bidang sosiolinguistik:
Menurut pendapat Chaer (1998: 159) interferensi pertama kali digunakan oleh
Weinrich untuk menyebut adanya perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan
adanya persentuhan bahasa tersebut dengan unsur-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh
penutur yang bilingual. Peristiwa interferensi merupakan penyimpangan dalam
penggunaan suatu bahasa dengan memasukkan sistem bahasa lain, juga penggunaan
klausa dari bahasa lain dalam suatu kalimat.
Menurut Hartman dan Stonk dalam Chair (1998: 160) interferensi terjadi akibat
terbawanya kebiasaan-kebiasaan ujaran bahasa ibu atau dialek ke dalam bahasa atau
dialek kedua.
Jendra (1995: 187) menyatakan bahwa interferensi sebagai gejala penyusupan sistem
suatu bahasa kedalam bahasa lain.
Menurut Jendra (1991: 105) ada tiga unsur pokok pembangun interferensi, yaitu:
1. Bahasa sumber atau bahasa donor adalah bahasa yang menyusup unsur-unsurnya
atau sistemnya ke dalam bahasa lain.
4. Bahasa penerima atau bahasa resipien adalah bahasa yang menerima atau yang
disisipi oleh bahasa sumber;
5. Adanya unsur bahasa yang terserap (importasi) atau unsur serapan.
Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan menjadi:
1. Kontak bahasa menimbulkan gejala interferensi dalam tuturan dwibahasawan.
2. Interferensi merupakan gejala penyususpan system suatu bahasa ke dalam nahasa
lain.
3. Unsur bahasa yang menyusup ke dalam struktur bahasa yang lain dapat
menimbulkan dampak negatif.
4. Interferensi merupakan gejala ujaran yang bersifat perseorangan, dan ruang
geraknya dianggap sempit yang terjadi sebagai gejala parole (speech).
Contoh Pengaruh bahasa asing :
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasaasing terlihat
pada kalimat berikut:
Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.
5 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat terjemahan kalimat
berikut:
I live in Semarang where my mother works.
Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.
Ketidaktepatan penggunaan di mana, yang mana, hal mana, di atas mana dari
mana, dengan siapa, kepada siapa,di dalam mana dalam Konteks Bahasa Indonesia”
Sebetulnya kata ganti penghubung yang telah disebutkan di awal tadi bukanlah asli
struktur bahasa Indonesia, namun merupakan struktur bahasa asing yakni bahasa Belanda.
Penggunaan di mana, yangmana, hal mana, di atas mana dari mana, dengan siapa, kepada
siapa,di dalam mana merupakan pengaruh inferensi bahasa Belanda waar, welke, waarop,
waarvan, met wie, aan wie. Inferansi yang dimaksud di sini ialah penerapan dua sistem
secara serempak pada suatu sistem bahasa.
Untuk memperjelas pembahasan perhatikan contoh di bawah ini:
1. Rumah di mana dia tinggal tidak jauh dari pusat kota.
2. Daerah dari mana wortelitu di datangkan terletak jauh di perkampungan.
Sekarang perhatikan apabila struktur kalimat di atas dikembalikan kepada kalimat
menurut struktur bahasa Indonesia asli:
1. Rumah tempat dia tinggal tidakjauh dari pusat kota.
2. Daerah yang menghasilkan wortelitu terletak jauh di perkampungan.
Berdasarkan contoh di atas tampak jelas kesalahan penggunaan kata ganti
penghubung dimana, yang mana,sebab kaidah yang dipakai tidak mengacu pada aturan
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia namun lebih terpengaruh struktur bahasa asing.
2.1.2. Pengaruh bahasa daerah
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh
terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya
bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki
ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam
dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata
misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e
dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca
lemah) dan di lingkungannya kata “mengapa” diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai
bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan
“mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi sang anak
untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.
6 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa
daerah merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang
harus dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai
negara yang kaya akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah
menandakan identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke
ibukota Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
daerah dengan orang berasal dari daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar
menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula orang mempelajari sedikit atau
hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar terjadi suasana
yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi Bahasa
Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau).
Dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Berikut beberapa pengaruh atau dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa
Indonesia:
1. Dampak positif bahasa daerah
i) Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
ii) Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
iii) Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
iv) Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
2. Dampak Negatif:
i) Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
ii) Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan karena
terlalu banyak kosakata.
iii) Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang
baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
iv) Dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang sama dalam
tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda, berikut beberapa contohnya:
1. Suwek dalam bahasa Sekayu (Sumsel) bermakna tidak ada.
Suwek dalam bahasa Jawa bermakna sobek.
2. Kenek dalam bahasa Batak bermakna kernet (pembantu sopir).
Kenek dalam bahasa Jawa bermakna kena.
3. Abang dalam bahasa Batak dan Jakarta bermakna kakak.
Abang dalam bahasa Jawa bermakna merah.
4. Mangga dalam bahasa Indonesia bermakna buah mangga.
Mangga dalam bahasa Sunda bermakna silakan.
7 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
5. Maen dalam bahasa Indonesia bermakna bermain.
Maen dalam bahasa Batak bermakna gadis.
6. Gedang dalam bahasa Sunda bermakna pepaya.
Gedang dalam bahasa Jawa bermakna pisang.
7. Cungur dalam bahasa Sunda bermakna sejenis kikil.
Cungur dalam bahasa Jawa bermakna hidung.
8. Jagong dalam bahasa Sunda bermakna jagung.
Jagong dalam bahasa Jawa bermakna duduk.
9. Nini dalam bahasa Sunda bermakna nenek.
Nini dalam bahasa Batak bermakna anak dari cucu laki-laki.
10. Tulang dalam bahasa Indonesia bermakna tulang.
Tulang dalam bahasa Batak bermakna abang atau adik dari ibu.
11. Iba dalam bahasa Indonesia bermakna merasa kasihan.
Iba dalam bahasa Batak bermakna saya.
12. Bere dalam bahasa Sunda bermakna memberi.
Bere dalam bahasa Batak bermakna anak dari kakak atau adik perempuan kita
.
Melalui beberapa contoh itu ternyata penggunaan bahasa daerah memiliki tafsiran
yang berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut digunakan dalam situasi formal seperti
seminar, lokakarya, simposium, proses belajar mengajar yang pesertanya beragam
daerahnya akan memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh karena itu, penggunaan
bahasa daerah haruslah pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang tepat.
2.2. Kalimat Taksa atau Ambigu
Ambiguitas ( kata benda ) nerasaldari bahasa inggris ya itu ambiguity yang
berarti suatu konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti. Hal ini mengakibatkan
terjadinya lebih dari satu makna ini dapat terjadi saat pembicaraan lisan ataupun dalam
keadaan tertulis.
Menurut KBBI Ambiguitas /am·bi·gu·i·tas/ n 1 sifat atau hal yg bermakna dua;
kemungkinan yg mempunyai dua pengertian; 2 ketidaktentuan; ke-tidakjelasan; 3
kemungkinan adanya makna atau penafsiran yg lebih dr satu atas suatu karya sastra; 4
Ling kemungkinan adanya makna lebih dr satu dl sebuah kata,gabungan kata, atau
kalimat; ketaksaan.
Ambigu menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu bermakna lebih dr satu
(sehingga kadang-kadang menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dsb); atau
bermakna ganda.
8 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
Ambiguitas ini terdiri dari 3 bentuk yaitu :
1. Ambiguitas Fonetik
2. Ambiguitas Gramatikal
3. Ambiguitas Leksikal
1. Ambiguitas fonetik ( Bunyi )
Terjadi karena pembauran bunyi – bunyi bahasa yang diucapkan. Hal ini
membuat kita kesusahan dan salah dalam menafsirkan makna suatu kata atau frasa yang
diucapkan seseorang. Ambiguitas Fonetik ini biasanya terjadi dalam dialog langsung.
Contohnya :
“kapan emas kawinnya?” hal ini menjadi ambigu karena si penutur baik sengaja
atau tidak menyebut Mas ( panggilan lelaki dalam bahasa jawa ) dengan emas, yang
berarti sejenis logam untuk dijadikan perhiasan. Kalimat tersebut bisa menimbulkan
banyak tafsiran.
2. Ambiguitas Gramatikal ( Bentuk )
Terjadi karena proses pembentukan satuan kebahasaan baik dalam tataran morfologi,
kata, frasa,kalimat ataupun paragraf dan wacana. Ambiguitas kata yang disebabkan
karena morfologi akan hilang dengan sendirinya ketika diletakan dalam konteks kalimat
yang benar. Contoh :
- Orang tua bisa memiliki dua makna yang berbeda. Yang pertama adalah orang
tua seseorang yakni Ayah dan Ibu, Mama dan Papa,Abi dan Umi, Bapak dan
Emak. Atau makna kedua adalah orang yang dituakan. Untuk mengetahui makna
sebenarnya,perlu mengetahui konteks kalimat atau keutuhan kalimat. Misalnya :
- Orang tua Hafid bernama Maenmunah dan Baskoro.
- Orang tua itu masih bekerja karena anak-anaknya tidak menafkahinya secara
materi.
-
3. Ambiguitas Leksikal
Terjadi karena setiap kata dalam bahasa memiliki makna lebih dari satu. Tidak heran kita
sering keliru menafsirkan suatu kata. Makanya makna dari suatu kata bisa berbeda
tergantung dari kalimat bersangkutan. Contoh :
- Kucing itu sedang menggali tanah untuk menyimpan kotorannya sendiri.
- Kami berempat sedang menggali informasi terhadap kasus pencurian itu.
Contoh Kalimat Ambigu
Contoh kalimat amigu, atau kalimat yang mengandung ambiguitas sebagai berikut:
Mayat itu diloncati kucing hidup.
kalimat tersebut bisa berarti
9 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
Mayat diloncati oleh kucing hidup.
Mayat diloncati kucing kemudian hidup.
Habib berenang di laut mati.
kalimat tersebut bisa berarti
Habib berenang di laut yang namanya laut mati.
Habib berenang di laut kemudian mati.
Kuterima hadiah kedua kakakku dengan senang hati
kalimat tersebut bisa berarti
Hadiah kedua dari kakakku.
hadiah dari kedua kakakku.
2.3. Kalimat Nirlogis
Kalimat nirlogis  tidak logis/tidak masuk akal
ketidakcermatan pemakaian diksi (pilihan kata)
Contoh :
a. Yang kencing harus disiram  orangnya yang disiram
b. Dilarang keras membuang sampah ke sungai
c. Kepada yang tidak berkepentingan dilarang masuk
Siapa yang tidak berkepentingan? Kepada
d. Daerah bebas parkir  berarti boleh parkir di mana saja.
Kalimat Logis dan Tidak Logis
Kalimat Logis adalah perkataan yang masuk akal. Kalimat artinya perkataan. Logis
artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal (KBBI).
Contoh Kalimat Logis:
 Saya mengajarkan mata kuliah Jurnalistik Online di kampus.
 Kepada Bapak Asep, kami persilakan.
 Lulusan kampus kami berkualitas dan mudah bekerja
Contoh Kalimat Tidak Logis:
 Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik Online di kampus (tidak logis karena
yang diajar mata kuliah, bukan mahasiswa).
 Waktu dan tempat kami persilakan (tidak logis karena yang dipersilakan waktu
dan tempat, bukan pembicara).
 Kampus kami lulusannya berkualitas dan mudah bekerja (Mestinya: Lulusan
kampus kami berkualitas dan mudah bekerja).
10 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
Contoh lain, dalam surat undangan biasanya ada kalimat seperti ini: "...atas kehadirannya
kami haturkan terima kasih..."
 Atas kehadirannya -> atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara.... (Karena yang
diundang 'kan bukan "nya" (orang ketiga), tapi "orang kedua" (yang
menerima/membaca undangan)
 Kami haturkan -> kami sampaikan. Kata "hatur" tidak ada dalam Kamus Bahasa
Indonesia. Hatur itu bahas daerah, Sunda. Hatur Nuhun = menyampaikan terima
kasih, ngahaturkeun = menyampaikan.
11 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh
terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya
bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki
ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam
dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata
misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e
dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca
lemah) dan di lingkungannya kata “mengapa” diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai
bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan
“mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi sang anak
untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.
Ambiguitas (kata benda) berasal dari bahasa Inggris yaitu ambiguity yang berarti suatu
konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti. Ambiguitas sering juga disebut
ketaksaan yang dapat diartikan atau ditafsirkan memiliki lebih dari satu makna. Hal ini
mengakibatkan terjadinya lebih dari satu makna ini dapat terjadi saat pembicaraan lisan
ataupun dalam keadaan tertulis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kalimat Logis adalah perkataan yang masuk
akal. Kalimat artinya perkataan. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut
penalaran, atau masuk akal. Sedangkan kalimat non logis adalah perkataan yang tidak
masuk akal.
12 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a
Daftar Pustaka
* http://www.bimbie.com/ambiguitas-makna.htm
* kafeilmu.com/kalimat-ambigu-ambiguitas/
* http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/
* http://www.academia.edu/
Kontribusi Kelompok
( Tika Andri )
Kalimat Nirlogis
( Feby )
( Dede )
Kalimat Taksa atau Ambigu
( Encep )
Kalimat pengaruh bahasa Asing Daerah
( Fajar )
Kalimat pengaruh bahasa Asing dan Daerah

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiNuri Andhika Pratama
 
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganLaporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganfriska silalahi
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRipan Nugraha Harahap
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiCici Cweety
 
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesiaMakalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesiaAzharlina Rizqi Ardina
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraSyaiful Ahdan
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamWulandari Rima Kumari
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaChusnul Khotimah
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Syifa Nadia
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaSeptiana Farikha
 
Makalah Globalisasi
Makalah GlobalisasiMakalah Globalisasi
Makalah GlobalisasiRizki Puji
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahNanda Saragih
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasaHIMTI
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANNur Arifaizal Basri
 
Kata pengantar kewirausahaan
Kata pengantar kewirausahaanKata pengantar kewirausahaan
Kata pengantar kewirausahaanazwarkairi
 

Was ist angesagt? (20)

Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
 
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkunganLaporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
Laporan tugas mata kuliah sumberdaya alamiah dan lingkungan
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesiaMakalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
 
Ragam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan TulisanRagam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan Tulisan
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
 
Makalah Globalisasi
Makalah GlobalisasiMakalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahBahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiah
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasa
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
 
Kata pengantar kewirausahaan
Kata pengantar kewirausahaanKata pengantar kewirausahaan
Kata pengantar kewirausahaan
 

Andere mochten auch

Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahSiti Farida
 
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asingMakalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asingSantos Tos
 
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukanroisah453
 
Undang-Undang Kebahasaan (UU 24/2009)
Undang-Undang Kebahasaan (UU 24/2009)Undang-Undang Kebahasaan (UU 24/2009)
Undang-Undang Kebahasaan (UU 24/2009)Bahtera
 
ragam bahasa
ragam bahasaragam bahasa
ragam bahasaroisah453
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaAngelia Tikha
 
Pengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa Indonesia
Pengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa IndonesiaPengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa Indonesia
Pengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa IndonesiaAudria
 
1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesia1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesiawidyaandri
 
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaPengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesiabusitisahara
 
Bm(abdullah munsyi) penggal 1
Bm(abdullah munsyi) penggal 1Bm(abdullah munsyi) penggal 1
Bm(abdullah munsyi) penggal 1SITI HAJAR
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Nurul Khotimah
 
2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesiatarmizitaher
 
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi Sosiologi
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi SosiologiPerilaku seksual di Luar Nikah, materi Sosiologi
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi SosiologiMaulina.jh
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesiabusitisahara
 

Andere mochten auch (20)

Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
 
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asingMakalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
 
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
 
Undang-Undang Kebahasaan (UU 24/2009)
Undang-Undang Kebahasaan (UU 24/2009)Undang-Undang Kebahasaan (UU 24/2009)
Undang-Undang Kebahasaan (UU 24/2009)
 
ragam bahasa
ragam bahasaragam bahasa
ragam bahasa
 
Perkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa IndonesiaPerkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Ppt tindak tutur
Ppt tindak tuturPpt tindak tutur
Ppt tindak tutur
 
Pengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa Indonesia
Pengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa IndonesiaPengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa Indonesia
Pengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa Indonesia
 
Objek penelitian bahasa
Objek penelitian bahasaObjek penelitian bahasa
Objek penelitian bahasa
 
Artikel tanda baca
Artikel tanda bacaArtikel tanda baca
Artikel tanda baca
 
1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesia1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesia
 
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaPengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
 
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
Bm(abdullah munsyi) penggal 1
Bm(abdullah munsyi) penggal 1Bm(abdullah munsyi) penggal 1
Bm(abdullah munsyi) penggal 1
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
 
2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia2. sejarah bahasa indonesia
2. sejarah bahasa indonesia
 
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi Sosiologi
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi SosiologiPerilaku seksual di Luar Nikah, materi Sosiologi
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi Sosiologi
 
Politik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesiaPolitik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesia
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 

Ähnlich wie Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia

UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptx
UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptxUTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptx
UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptxWikariaLahagu1
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)roviantoelieser
 
Sindy zulfa m
Sindy zulfa mSindy zulfa m
Sindy zulfa mtaufiq99
 
Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesiaarifin554
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanmudanp.com
 
makalah bahasa indonesia.docx
makalah bahasa indonesia.docxmakalah bahasa indonesia.docx
makalah bahasa indonesia.docxDRAGON723401
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Rina Fadhali
 
MATERI tugas BAHASA BU SUHARMINpdf.docx
MATERI tugas BAHASA BU SUHARMINpdf.docxMATERI tugas BAHASA BU SUHARMINpdf.docx
MATERI tugas BAHASA BU SUHARMINpdf.docxAmenksOedhien
 
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaDampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaArdhy Danu
 
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...Fransiskus Rahelianto Florus
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanfikri_muh
 

Ähnlich wie Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia (20)

UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptx
UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptxUTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptx
UTS-KELOMPOK-3-RAGAM-BAHASA.pptx
 
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
Bahasa indonesia sebagai media komunikasi baru (2)
 
Untuk cover
Untuk coverUntuk cover
Untuk cover
 
Ricki k
Ricki kRicki k
Ricki k
 
Sindy zulfa m
Sindy zulfa mSindy zulfa m
Sindy zulfa m
 
Disain Penelitian Kebahasaan
Disain Penelitian KebahasaanDisain Penelitian Kebahasaan
Disain Penelitian Kebahasaan
 
Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Doc 1
Doc 1Doc 1
Doc 1
 
makalah bahasa indonesia.docx
makalah bahasa indonesia.docxmakalah bahasa indonesia.docx
makalah bahasa indonesia.docx
 
Nila
NilaNila
Nila
 
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
Sri Lestari "Fonemik Bahasa Melayu Sambas di Sekolah Menengah Pertama Negeri ...
 
MATERI tugas BAHASA BU SUHARMINpdf.docx
MATERI tugas BAHASA BU SUHARMINpdf.docxMATERI tugas BAHASA BU SUHARMINpdf.docx
MATERI tugas BAHASA BU SUHARMINpdf.docx
 
Makalah kata serapan
Makalah kata serapanMakalah kata serapan
Makalah kata serapan
 
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaDampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
Puput h
Puput hPuput h
Puput h
 
Ppt b.ind kel 1
Ppt b.ind kel 1Ppt b.ind kel 1
Ppt b.ind kel 1
 
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...
Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusu...
 
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
 

Kürzlich hochgeladen

Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGYudaPerwira5
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 

Kürzlich hochgeladen (17)

Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 

Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia

  • 1. MAKALAH BAHASA INDONESIA Disusun Oleh : Nama/NIM Kelompok : : ENCEP SURYANA / 10114188 DEDE DARI RAHMADI / 10114183 FAJAR NOVIANDY / 10114338 TIKA ANDRI ROSA / 10114179 FEBI RIYANTO / 10114403 4 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2015
  • 2. 1 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini. kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Bandung, April 2015
  • 3. 2 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................1 DAFTAR ISI..............................................................................................................2 BAB I........................................................................................................................3 PENDAHULUAN......................................................................................................3 1.1 Latar Belakang.............................................. Error! Bookmark not defined. 1.2 Perumusan Masalah............................................ Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan ............................................................... Error! Bookmark not defined. BAB II.......................................................................................................................4 PEMBAHASAN.........................................................................................................4 2.1. Kalimat pengaruh bahasa Asing dan Daerah.......................................................4 2.1.1. Pengaruh bahasa Asing...............................................................................4 2.1.2. Pengaruh bahasa daerah............................................................................5 2.2. Kalimat Taksa atau Ambigu..........................................................................7 2.3. Kalimat Nirlogis ...............................................................................................9 BAB III....................................................................................................................11 PENUTUP ...............................................................................................................11 3.1 Kesimpulan.....................................................................................................11 Daftar Pustaka..........................................................................................................12
  • 4. 3 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Dinegara kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa. 1.2 Perumusan Masalah 1. Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia? 2. Kalimat taksa atau ambigu? 3. Kalimat logis dan non logis? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia. 2. Mengetahui dan memahami kalimat taksa atau ambigu. 3. Mengetahui dan memahami kalimat logis dan non logis.
  • 5. 4 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a BAB II PEMBAHASAN 2.1. Kalimat pengaruh bahasa Asing dan Daerah 2.1.1. Pengaruh bahasa Asing Pengertian interferensi menurut para ahli di bidang sosiolinguistik: Menurut pendapat Chaer (1998: 159) interferensi pertama kali digunakan oleh Weinrich untuk menyebut adanya perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan bahasa tersebut dengan unsur-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur yang bilingual. Peristiwa interferensi merupakan penyimpangan dalam penggunaan suatu bahasa dengan memasukkan sistem bahasa lain, juga penggunaan klausa dari bahasa lain dalam suatu kalimat. Menurut Hartman dan Stonk dalam Chair (1998: 160) interferensi terjadi akibat terbawanya kebiasaan-kebiasaan ujaran bahasa ibu atau dialek ke dalam bahasa atau dialek kedua. Jendra (1995: 187) menyatakan bahwa interferensi sebagai gejala penyusupan sistem suatu bahasa kedalam bahasa lain. Menurut Jendra (1991: 105) ada tiga unsur pokok pembangun interferensi, yaitu: 1. Bahasa sumber atau bahasa donor adalah bahasa yang menyusup unsur-unsurnya atau sistemnya ke dalam bahasa lain. 4. Bahasa penerima atau bahasa resipien adalah bahasa yang menerima atau yang disisipi oleh bahasa sumber; 5. Adanya unsur bahasa yang terserap (importasi) atau unsur serapan. Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan menjadi: 1. Kontak bahasa menimbulkan gejala interferensi dalam tuturan dwibahasawan. 2. Interferensi merupakan gejala penyususpan system suatu bahasa ke dalam nahasa lain. 3. Unsur bahasa yang menyusup ke dalam struktur bahasa yang lain dapat menimbulkan dampak negatif. 4. Interferensi merupakan gejala ujaran yang bersifat perseorangan, dan ruang geraknya dianggap sempit yang terjadi sebagai gejala parole (speech). Contoh Pengaruh bahasa asing : Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasaasing terlihat pada kalimat berikut: Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.
  • 6. 5 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat terjemahan kalimat berikut: I live in Semarang where my mother works. Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi: Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja. Ketidaktepatan penggunaan di mana, yang mana, hal mana, di atas mana dari mana, dengan siapa, kepada siapa,di dalam mana dalam Konteks Bahasa Indonesia” Sebetulnya kata ganti penghubung yang telah disebutkan di awal tadi bukanlah asli struktur bahasa Indonesia, namun merupakan struktur bahasa asing yakni bahasa Belanda. Penggunaan di mana, yangmana, hal mana, di atas mana dari mana, dengan siapa, kepada siapa,di dalam mana merupakan pengaruh inferensi bahasa Belanda waar, welke, waarop, waarvan, met wie, aan wie. Inferansi yang dimaksud di sini ialah penerapan dua sistem secara serempak pada suatu sistem bahasa. Untuk memperjelas pembahasan perhatikan contoh di bawah ini: 1. Rumah di mana dia tinggal tidak jauh dari pusat kota. 2. Daerah dari mana wortelitu di datangkan terletak jauh di perkampungan. Sekarang perhatikan apabila struktur kalimat di atas dikembalikan kepada kalimat menurut struktur bahasa Indonesia asli: 1. Rumah tempat dia tinggal tidakjauh dari pusat kota. 2. Daerah yang menghasilkan wortelitu terletak jauh di perkampungan. Berdasarkan contoh di atas tampak jelas kesalahan penggunaan kata ganti penghubung dimana, yang mana,sebab kaidah yang dipakai tidak mengacu pada aturan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia namun lebih terpengaruh struktur bahasa asing. 2.1.2. Pengaruh bahasa daerah Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata “mengapa” diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan “mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.
  • 7. 6 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau). Dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia Berikut beberapa pengaruh atau dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia: 1. Dampak positif bahasa daerah i) Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata. ii) Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia. iii) Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah. iv) Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi. 2. Dampak Negatif: i) Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain. ii) Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan karena terlalu banyak kosakata. iii) Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah. iv) Dapat menimbulkan kesalahpahaman. Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang sama dalam tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda, berikut beberapa contohnya: 1. Suwek dalam bahasa Sekayu (Sumsel) bermakna tidak ada. Suwek dalam bahasa Jawa bermakna sobek. 2. Kenek dalam bahasa Batak bermakna kernet (pembantu sopir). Kenek dalam bahasa Jawa bermakna kena. 3. Abang dalam bahasa Batak dan Jakarta bermakna kakak. Abang dalam bahasa Jawa bermakna merah. 4. Mangga dalam bahasa Indonesia bermakna buah mangga. Mangga dalam bahasa Sunda bermakna silakan.
  • 8. 7 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a 5. Maen dalam bahasa Indonesia bermakna bermain. Maen dalam bahasa Batak bermakna gadis. 6. Gedang dalam bahasa Sunda bermakna pepaya. Gedang dalam bahasa Jawa bermakna pisang. 7. Cungur dalam bahasa Sunda bermakna sejenis kikil. Cungur dalam bahasa Jawa bermakna hidung. 8. Jagong dalam bahasa Sunda bermakna jagung. Jagong dalam bahasa Jawa bermakna duduk. 9. Nini dalam bahasa Sunda bermakna nenek. Nini dalam bahasa Batak bermakna anak dari cucu laki-laki. 10. Tulang dalam bahasa Indonesia bermakna tulang. Tulang dalam bahasa Batak bermakna abang atau adik dari ibu. 11. Iba dalam bahasa Indonesia bermakna merasa kasihan. Iba dalam bahasa Batak bermakna saya. 12. Bere dalam bahasa Sunda bermakna memberi. Bere dalam bahasa Batak bermakna anak dari kakak atau adik perempuan kita . Melalui beberapa contoh itu ternyata penggunaan bahasa daerah memiliki tafsiran yang berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut digunakan dalam situasi formal seperti seminar, lokakarya, simposium, proses belajar mengajar yang pesertanya beragam daerahnya akan memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh karena itu, penggunaan bahasa daerah haruslah pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang tepat. 2.2. Kalimat Taksa atau Ambigu Ambiguitas ( kata benda ) nerasaldari bahasa inggris ya itu ambiguity yang berarti suatu konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti. Hal ini mengakibatkan terjadinya lebih dari satu makna ini dapat terjadi saat pembicaraan lisan ataupun dalam keadaan tertulis. Menurut KBBI Ambiguitas /am·bi·gu·i·tas/ n 1 sifat atau hal yg bermakna dua; kemungkinan yg mempunyai dua pengertian; 2 ketidaktentuan; ke-tidakjelasan; 3 kemungkinan adanya makna atau penafsiran yg lebih dr satu atas suatu karya sastra; 4 Ling kemungkinan adanya makna lebih dr satu dl sebuah kata,gabungan kata, atau kalimat; ketaksaan. Ambigu menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu bermakna lebih dr satu (sehingga kadang-kadang menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dsb); atau bermakna ganda.
  • 9. 8 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a Ambiguitas ini terdiri dari 3 bentuk yaitu : 1. Ambiguitas Fonetik 2. Ambiguitas Gramatikal 3. Ambiguitas Leksikal 1. Ambiguitas fonetik ( Bunyi ) Terjadi karena pembauran bunyi – bunyi bahasa yang diucapkan. Hal ini membuat kita kesusahan dan salah dalam menafsirkan makna suatu kata atau frasa yang diucapkan seseorang. Ambiguitas Fonetik ini biasanya terjadi dalam dialog langsung. Contohnya : “kapan emas kawinnya?” hal ini menjadi ambigu karena si penutur baik sengaja atau tidak menyebut Mas ( panggilan lelaki dalam bahasa jawa ) dengan emas, yang berarti sejenis logam untuk dijadikan perhiasan. Kalimat tersebut bisa menimbulkan banyak tafsiran. 2. Ambiguitas Gramatikal ( Bentuk ) Terjadi karena proses pembentukan satuan kebahasaan baik dalam tataran morfologi, kata, frasa,kalimat ataupun paragraf dan wacana. Ambiguitas kata yang disebabkan karena morfologi akan hilang dengan sendirinya ketika diletakan dalam konteks kalimat yang benar. Contoh : - Orang tua bisa memiliki dua makna yang berbeda. Yang pertama adalah orang tua seseorang yakni Ayah dan Ibu, Mama dan Papa,Abi dan Umi, Bapak dan Emak. Atau makna kedua adalah orang yang dituakan. Untuk mengetahui makna sebenarnya,perlu mengetahui konteks kalimat atau keutuhan kalimat. Misalnya : - Orang tua Hafid bernama Maenmunah dan Baskoro. - Orang tua itu masih bekerja karena anak-anaknya tidak menafkahinya secara materi. - 3. Ambiguitas Leksikal Terjadi karena setiap kata dalam bahasa memiliki makna lebih dari satu. Tidak heran kita sering keliru menafsirkan suatu kata. Makanya makna dari suatu kata bisa berbeda tergantung dari kalimat bersangkutan. Contoh : - Kucing itu sedang menggali tanah untuk menyimpan kotorannya sendiri. - Kami berempat sedang menggali informasi terhadap kasus pencurian itu. Contoh Kalimat Ambigu Contoh kalimat amigu, atau kalimat yang mengandung ambiguitas sebagai berikut: Mayat itu diloncati kucing hidup. kalimat tersebut bisa berarti
  • 10. 9 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a Mayat diloncati oleh kucing hidup. Mayat diloncati kucing kemudian hidup. Habib berenang di laut mati. kalimat tersebut bisa berarti Habib berenang di laut yang namanya laut mati. Habib berenang di laut kemudian mati. Kuterima hadiah kedua kakakku dengan senang hati kalimat tersebut bisa berarti Hadiah kedua dari kakakku. hadiah dari kedua kakakku. 2.3. Kalimat Nirlogis Kalimat nirlogis  tidak logis/tidak masuk akal ketidakcermatan pemakaian diksi (pilihan kata) Contoh : a. Yang kencing harus disiram  orangnya yang disiram b. Dilarang keras membuang sampah ke sungai c. Kepada yang tidak berkepentingan dilarang masuk Siapa yang tidak berkepentingan? Kepada d. Daerah bebas parkir  berarti boleh parkir di mana saja. Kalimat Logis dan Tidak Logis Kalimat Logis adalah perkataan yang masuk akal. Kalimat artinya perkataan. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal (KBBI). Contoh Kalimat Logis:  Saya mengajarkan mata kuliah Jurnalistik Online di kampus.  Kepada Bapak Asep, kami persilakan.  Lulusan kampus kami berkualitas dan mudah bekerja Contoh Kalimat Tidak Logis:  Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik Online di kampus (tidak logis karena yang diajar mata kuliah, bukan mahasiswa).  Waktu dan tempat kami persilakan (tidak logis karena yang dipersilakan waktu dan tempat, bukan pembicara).  Kampus kami lulusannya berkualitas dan mudah bekerja (Mestinya: Lulusan kampus kami berkualitas dan mudah bekerja).
  • 11. 10 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a Contoh lain, dalam surat undangan biasanya ada kalimat seperti ini: "...atas kehadirannya kami haturkan terima kasih..."  Atas kehadirannya -> atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara.... (Karena yang diundang 'kan bukan "nya" (orang ketiga), tapi "orang kedua" (yang menerima/membaca undangan)  Kami haturkan -> kami sampaikan. Kata "hatur" tidak ada dalam Kamus Bahasa Indonesia. Hatur itu bahas daerah, Sunda. Hatur Nuhun = menyampaikan terima kasih, ngahaturkeun = menyampaikan.
  • 12. 11 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata “mengapa” diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan “mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan. Ambiguitas (kata benda) berasal dari bahasa Inggris yaitu ambiguity yang berarti suatu konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti. Ambiguitas sering juga disebut ketaksaan yang dapat diartikan atau ditafsirkan memiliki lebih dari satu makna. Hal ini mengakibatkan terjadinya lebih dari satu makna ini dapat terjadi saat pembicaraan lisan ataupun dalam keadaan tertulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kalimat Logis adalah perkataan yang masuk akal. Kalimat artinya perkataan. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal. Sedangkan kalimat non logis adalah perkataan yang tidak masuk akal.
  • 13. 12 | U n i v e r s i t a s K o m p u t e r I n d o n e s i a Daftar Pustaka * http://www.bimbie.com/ambiguitas-makna.htm * kafeilmu.com/kalimat-ambigu-ambiguitas/ * http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/ * http://www.academia.edu/ Kontribusi Kelompok ( Tika Andri ) Kalimat Nirlogis ( Feby ) ( Dede ) Kalimat Taksa atau Ambigu ( Encep ) Kalimat pengaruh bahasa Asing Daerah ( Fajar ) Kalimat pengaruh bahasa Asing dan Daerah