SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Ir. Sihar NMP Simamora, MT.
Laboratorium Sistem Komputasi & Jaringan Akses

www.geocities.com/raja_pangalengge/PEd
Bandung, 2007

                               Teknik Switching dan Signalling


Sistem switching dibangun dan diletakkan diantara terminal subscriber yang berperan sebagai
media penyambungan (meneruskan) panggilan antar terminal subscriber tersebut; dan sistem
switching ini dikenal sebagai sentral atau exchange. Untuk N pelanggan hanya diperlukan N
saluran untuk menghubungkan pelanggan; sehingga penambahan satu pelanggan cukup
dengan menghubungkan pelanggan tersebut ke sentral.

Dapat disimpulkan, bahwa fungsi dasar switching adalah sebagai berikut:
   Penyambungan (interconnection)
   Pengendalian (controlling)
   Mendeteksi bila ada permintaan sambungan (panggilan)
   Menerima dan mengirim informasi
   Mengadakan test pada kanal apakah trafik sibuk atau bebas
   Mengawasi pembicaraan

Klasifikasi Teknik Switching secara umum (berdasar jenis kanal/saluran yang diduduki oleh
sinyal informasi) terbagai atas:
    Message Switching
    Karakteristik:
       Data bersifat non real-time
       Koneksi internet dan berhubungan dengan basis data
       Mengenal session
       Contoh: email
       Sinyal informasi menduduki kanal data
       Sinyal informasi yang dikirimkan satu blok data penuh (email tersebut, yang terdiri dari
       header dan body). Header merujuk kepada pihak yang dituju, sedangkan body merujuk
       kepada isi dari message email tersebut.

    Diagram Mekanisme Proses-nya:
                                                        queueing
                                                          delay
      user sends email
                          message
                                                        t


                                    message




                                              message
            propagation
               delay



                          A         B     C         D
           A, B, C, D adalah router / gateway
Circuit Switching
Karakteristik:
  Data bersifat real-time
  Koneksi via sentral atau stasiun pemancar
  Tidak mengenal session
  Contoh: fixed-phone dan mobile-phone, siaran TV dan FM broadcast
  Sinyal informasi menduduki kanal suara
  Sinyal informasi dikirimkan melalui sentral atau stasiun pemancar, dan melewati
  beberapa repeater untuk menguatkan sinyal yang diteruskan.


Diagram Mekanisme Proses-nya:                     time spent hunting for
                                                    an outgoing trunk

 user creates calling

                                                   t
     disconnected-
        signals

         propagation
            delay
                                                    disconnected-
                                                       signals


                        A     B       C       D
          A, B, C, D adalah sentral

Disconnected-signal dibangkitkan jika kondisi:
    Terminal subscriber tujuan tetap kondisi ON-HOOK dalam waktu lama
    Terminal subscriber tujuan beralih dari kondisi OFF-HOOK menjadi ON-HOOK
    Trafik kanal sibuk
Kondisi ON-HOOK, jika hand-set perangkat telepon tidak diangkat (sinyal listrik dari sentral
ke terminal subscriber tetap ON)
Kondisi OFF-HOOK, jika hand-set perangkat telepon diangkat (sinyal listrik dari sentral ke
terminal subscriber menjadi OFF/terputus)


Packet Switching
Karakteristik secara umum:
  Data bersifat non real-time
  Sinyal informasi yang ditransmisikan dalam bentuk data digital
  Biasanya dilakukan pada sistem telekomunikasi untuk jaringan komputer
  Karena sinyal informasi dibentuk dalam format pem-packet-an, maka satu packet data
  bisa terjalin/terdiri dari beberapa data yang berbeda
  Mengenal session dan pipelining-process
  Sinyal informasi menduduki kanal data

Terbagi lagi atas dua klasifikasi, yaitu:
  Datagram packet switching
  Karakteristik:
    Bersifat non real-time ⇒ bisa on-line atau off-line
    Contoh: layanan chatting
Virtual circuit packet switching ⇒ kombinasi antara teknik circuit switching dengan
      datagram packet switching.
      Karakteristik:
        Bersifat non real-time
        Contoh: layanan SMS (Short-Message Services)

Diagram Mekanisme Proses-nya:                                                 queueing
          user sends packets                                                    delay


                                   Pa
                                     ket                                      t
                                        -1
                   source
                                   Pa
                                     ket
                                        -2
                                                 Pa
                                                   ket
                                                      -1
                                   Pa
                                     ket
                                        -3
                                                 Pa
                                                   ket
                                                      -2
                                                               Pa
                                                                 ket
                                                 Pa                 -1
                                                   ket
                                                      -3
                                                               Pa
                                                                 ket
                                                                    -2

                                                               Pa
                 propagation                                     ket
                                                                    -3
                    delay
                                                                             destination
                               A             B             C             D
                 A, B, C, D bisa sentral atau router / gateway



Setiap sentral identik dengan fungsi switching dan signalling; switching digunakan untuk
melakukan teknik propagasi dan routing, agar sinyal informasi yang dikirimkan dapat melalui
node-node yang terdekat, sedangkan signalling digunakan untuk memberikan kode/tanda
sebagai maksud atau pemberitahuan bagaimana status sinyal informasi yang telah melalui
fungsi switching tersebut.

Yang dimaksud dengan signalling adalah pertukaran informasi antar-elemen dalam jaringan
yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati; tujuannya ⇒
untuk membangun/ membentuk hubungan komunikasi, pengaturan, dan pembubaran.

Klasifikasi signalling berdasarkan pemakaian kanal:
    Common Associated Signalling (CAS) ⇒ pensinyalan kanal yang bersesuaian; yakni tiap
    kanal voice memiliki 1 kanal signalling yang terasosiasi menggunakan kanal fisik yang
    sama, tetapi secara timing atau logika terpisah.
    Contoh: hubungan komunikasi pada telepon tetap
    Common Channel Signalling (CCS) ⇒ pensinyalan kanal bersama; yakni sejumlah kanal
    signalling digunakan oleh banyak kanal voice secara bersama (common-channel), namun
    secara fisik berbeda/terpisah. Contohnya: hubungan komunikasi pada telepon bergerak.


Klasifikasi signalling berdasarkan fungsi kerja-nya:
    Line-signalling: pensinyalan yang berfungsi sebagai pengaturan, yakni: memonitor
    kondisi/status kanal apakah sibuk atau bebas; dan mengontrol line/saluran.
    Register-signalling: pensinyalan yang berfungsi membawa informasi tentang: nomor
    telepon tujuan dan asal/sumber, kelas/kategori panggilan (lokal/interlokal/internasional),
    kondisi bebas/sibuk subscriber yang dipanggil.
Klasifikasi signalling berdasarkan metode penyaluran:
    Link-by-link ⇒ pengiriman sinyal informasi (satu-per-satu, yakni sequensial) secara utuh
    (penuh) dilakukan secara estafet (bersambungan) melalui sentral transit.

     sinyal informasi
         lengkap
                         sentral
                         transit                sentral
                                                tujuan
            sentral
             asal
                                     sentral
                                     transit
                Link-by-link Signalling

   End-to-end ⇒ pengiriman sinyal informasi dilakukan melalui dua tahap (sinyal dikirimkan
   tidak sepenuhnya, melainkan separuhnya terlebih dahulu); tahap-1, sebagian informasi
   (menyangkut routing) dikirimkan ke sentral transit; tahap-2, setelah sentral asal dan
   sentral tujuan terhubung, maka informasi yang sebagian lagi (lengkap) lalu dikirimkan
   sepenuhnya ke tujuan.
       sebagian sinyal
          informasi
         dikirimkan

                          sentral
                          transit                sentral
                                                 tujuan
             sentral
              asal
                                      sentral
                                      transit
            setelah terhubung


     sinyal informasi
         lengkap

                         sentral
                         transit                sentral
                                                tujuan
             sentral
              asal
                                    sentral
                                    transit
                 End-to-end Signalling


   Endblock ⇒ sama seperti Link-by-link, namun yang membedakannya dalam hal
   penggunaan istilah. Endblock digunakan untuk CCS, sedangkan istilah Link-by-link
   digunakan untuk CAS.
   Overlap ⇒ pensinyalan kombinasi antara Link-by-link dan End-to-end; yakni sebagian
   sinyal informasi (secara serentak) dikirimkan terlebih dahulu ke sentral transit, setelah
   terhubung antara sentral asal ke sentral tujuan, barulah sinyal informasi yang lengkap
   dikirimkan.
Pada proses signalling terdapat fase dialing, yaitu menekan nomor tujuan. Terdapat dua
metode dialing, yaitu Decadic-pulse (sistem tombol tekan, yakni setiap tombol
direpresentasikan dalam masing-masing frekuensi identik), dan DTMF (Dual Tone Multiple-
Frequency, yakni sinyal tersusun dari kombinasi dua kelompok frekuensi berbeda; lebih tinggi
atau lebih rendah). Saat ini, DTMF digunakan untuk perangkat telepon (tetap maupun
bergerak).

                                                            DTMF




Reference:
   Simamora, SNMP., “EL-211 Dasar Telekomunikasi”, Departemen Sistem Komputer,
   Fak.Teknik – ITHB, Bandung, 2002.
   Simamora, SNMP., “SK-306 Jaringan Komunikasi dan Komputer”, Departemen Sistem
   Komputer, Fak.Teknik – ITHB, Bandung, 2003.

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Andere mochten auch (18)

history of computers
history of computershistory of computers
history of computers
 
Генетика прокариот
Генетика прокариотГенетика прокариот
Генетика прокариот
 
Lietuva Pirmauja ES
Lietuva Pirmauja ESLietuva Pirmauja ES
Lietuva Pirmauja ES
 
Tanki Online — multiplayer 3D-action in browser
Tanki Online — multiplayer 3D-action in browserTanki Online — multiplayer 3D-action in browser
Tanki Online — multiplayer 3D-action in browser
 
Nachos
NachosNachos
Nachos
 
Roxi2
Roxi2Roxi2
Roxi2
 
偏最小二乘回归方法及其应用
偏最小二乘回归方法及其应用偏最小二乘回归方法及其应用
偏最小二乘回归方法及其应用
 
классный час «как вас зовут
классный  час «как вас зовутклассный  час «как вас зовут
классный час «как вас зовут
 
Coleções bibliográficas patrimoniais
Coleções bibliográficas patrimoniaisColeções bibliográficas patrimoniais
Coleções bibliográficas patrimoniais
 
Effie09 Coop Jednota
Effie09 Coop JednotaEffie09 Coop Jednota
Effie09 Coop Jednota
 
Creative News
Creative NewsCreative News
Creative News
 
Tavole Flussi
Tavole FlussiTavole Flussi
Tavole Flussi
 
Ch16
Ch16Ch16
Ch16
 
Luz y espacio
Luz y espacioLuz y espacio
Luz y espacio
 
Iniciação ao futsal final
Iniciação ao futsal  finalIniciação ao futsal  final
Iniciação ao futsal final
 
nudos
nudosnudos
nudos
 
Manual vinculacion
Manual vinculacionManual vinculacion
Manual vinculacion
 
Bagaimana Blogger Menyikapi UU ITE?
Bagaimana Blogger Menyikapi UU ITE?Bagaimana Blogger Menyikapi UU ITE?
Bagaimana Blogger Menyikapi UU ITE?
 

Mehr von S N M P Simamora

Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementS N M P Simamora
 
konsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionkonsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionS N M P Simamora
 
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1S N M P Simamora
 
sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110S N M P Simamora
 
Cover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonCover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonS N M P Simamora
 
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerSilabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerS N M P Simamora
 
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiSilabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiS N M P Simamora
 
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaTeknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaS N M P Simamora
 
Model Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaModel Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaS N M P Simamora
 
Konsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksKonsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksS N M P Simamora
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptS N M P Simamora
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptS N M P Simamora
 
UBB105 Pengantar Teknologi Informasi
UBB105 Pengantar Teknologi InformasiUBB105 Pengantar Teknologi Informasi
UBB105 Pengantar Teknologi InformasiS N M P Simamora
 

Mehr von S N M P Simamora (20)

Power over-ethernet
Power over-ethernetPower over-ethernet
Power over-ethernet
 
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
 
konsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionkonsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instruction
 
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
 
sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110
 
Cover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonCover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma Symboolon
 
Algoritma Symboolon
Algoritma SymboolonAlgoritma Symboolon
Algoritma Symboolon
 
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerSilabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
 
Wireless Sensor Network
Wireless Sensor NetworkWireless Sensor Network
Wireless Sensor Network
 
ADICT 2012 Presentation
ADICT 2012 PresentationADICT 2012 Presentation
ADICT 2012 Presentation
 
Cloud Computing
Cloud ComputingCloud Computing
Cloud Computing
 
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiSilabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
 
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaTeknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
 
Model Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaModel Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan Logaritma
 
Formula Matematika
Formula MatematikaFormula Matematika
Formula Matematika
 
Konsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksKonsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan Matriks
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan Script
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan Script
 
UBB105 Pengantar Teknologi Informasi
UBB105 Pengantar Teknologi InformasiUBB105 Pengantar Teknologi Informasi
UBB105 Pengantar Teknologi Informasi
 
KOM356 Jaringan Komputer
KOM356 Jaringan KomputerKOM356 Jaringan Komputer
KOM356 Jaringan Komputer
 

Kürzlich hochgeladen

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Switching and Signalling Technique

  • 1. Ir. Sihar NMP Simamora, MT. Laboratorium Sistem Komputasi & Jaringan Akses www.geocities.com/raja_pangalengge/PEd Bandung, 2007 Teknik Switching dan Signalling Sistem switching dibangun dan diletakkan diantara terminal subscriber yang berperan sebagai media penyambungan (meneruskan) panggilan antar terminal subscriber tersebut; dan sistem switching ini dikenal sebagai sentral atau exchange. Untuk N pelanggan hanya diperlukan N saluran untuk menghubungkan pelanggan; sehingga penambahan satu pelanggan cukup dengan menghubungkan pelanggan tersebut ke sentral. Dapat disimpulkan, bahwa fungsi dasar switching adalah sebagai berikut: Penyambungan (interconnection) Pengendalian (controlling) Mendeteksi bila ada permintaan sambungan (panggilan) Menerima dan mengirim informasi Mengadakan test pada kanal apakah trafik sibuk atau bebas Mengawasi pembicaraan Klasifikasi Teknik Switching secara umum (berdasar jenis kanal/saluran yang diduduki oleh sinyal informasi) terbagai atas: Message Switching Karakteristik: Data bersifat non real-time Koneksi internet dan berhubungan dengan basis data Mengenal session Contoh: email Sinyal informasi menduduki kanal data Sinyal informasi yang dikirimkan satu blok data penuh (email tersebut, yang terdiri dari header dan body). Header merujuk kepada pihak yang dituju, sedangkan body merujuk kepada isi dari message email tersebut. Diagram Mekanisme Proses-nya: queueing delay user sends email message t message message propagation delay A B C D A, B, C, D adalah router / gateway
  • 2. Circuit Switching Karakteristik: Data bersifat real-time Koneksi via sentral atau stasiun pemancar Tidak mengenal session Contoh: fixed-phone dan mobile-phone, siaran TV dan FM broadcast Sinyal informasi menduduki kanal suara Sinyal informasi dikirimkan melalui sentral atau stasiun pemancar, dan melewati beberapa repeater untuk menguatkan sinyal yang diteruskan. Diagram Mekanisme Proses-nya: time spent hunting for an outgoing trunk user creates calling t disconnected- signals propagation delay disconnected- signals A B C D A, B, C, D adalah sentral Disconnected-signal dibangkitkan jika kondisi: Terminal subscriber tujuan tetap kondisi ON-HOOK dalam waktu lama Terminal subscriber tujuan beralih dari kondisi OFF-HOOK menjadi ON-HOOK Trafik kanal sibuk Kondisi ON-HOOK, jika hand-set perangkat telepon tidak diangkat (sinyal listrik dari sentral ke terminal subscriber tetap ON) Kondisi OFF-HOOK, jika hand-set perangkat telepon diangkat (sinyal listrik dari sentral ke terminal subscriber menjadi OFF/terputus) Packet Switching Karakteristik secara umum: Data bersifat non real-time Sinyal informasi yang ditransmisikan dalam bentuk data digital Biasanya dilakukan pada sistem telekomunikasi untuk jaringan komputer Karena sinyal informasi dibentuk dalam format pem-packet-an, maka satu packet data bisa terjalin/terdiri dari beberapa data yang berbeda Mengenal session dan pipelining-process Sinyal informasi menduduki kanal data Terbagi lagi atas dua klasifikasi, yaitu: Datagram packet switching Karakteristik: Bersifat non real-time ⇒ bisa on-line atau off-line Contoh: layanan chatting
  • 3. Virtual circuit packet switching ⇒ kombinasi antara teknik circuit switching dengan datagram packet switching. Karakteristik: Bersifat non real-time Contoh: layanan SMS (Short-Message Services) Diagram Mekanisme Proses-nya: queueing user sends packets delay Pa ket t -1 source Pa ket -2 Pa ket -1 Pa ket -3 Pa ket -2 Pa ket Pa -1 ket -3 Pa ket -2 Pa propagation ket -3 delay destination A B C D A, B, C, D bisa sentral atau router / gateway Setiap sentral identik dengan fungsi switching dan signalling; switching digunakan untuk melakukan teknik propagasi dan routing, agar sinyal informasi yang dikirimkan dapat melalui node-node yang terdekat, sedangkan signalling digunakan untuk memberikan kode/tanda sebagai maksud atau pemberitahuan bagaimana status sinyal informasi yang telah melalui fungsi switching tersebut. Yang dimaksud dengan signalling adalah pertukaran informasi antar-elemen dalam jaringan yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati; tujuannya ⇒ untuk membangun/ membentuk hubungan komunikasi, pengaturan, dan pembubaran. Klasifikasi signalling berdasarkan pemakaian kanal: Common Associated Signalling (CAS) ⇒ pensinyalan kanal yang bersesuaian; yakni tiap kanal voice memiliki 1 kanal signalling yang terasosiasi menggunakan kanal fisik yang sama, tetapi secara timing atau logika terpisah. Contoh: hubungan komunikasi pada telepon tetap Common Channel Signalling (CCS) ⇒ pensinyalan kanal bersama; yakni sejumlah kanal signalling digunakan oleh banyak kanal voice secara bersama (common-channel), namun secara fisik berbeda/terpisah. Contohnya: hubungan komunikasi pada telepon bergerak. Klasifikasi signalling berdasarkan fungsi kerja-nya: Line-signalling: pensinyalan yang berfungsi sebagai pengaturan, yakni: memonitor kondisi/status kanal apakah sibuk atau bebas; dan mengontrol line/saluran. Register-signalling: pensinyalan yang berfungsi membawa informasi tentang: nomor telepon tujuan dan asal/sumber, kelas/kategori panggilan (lokal/interlokal/internasional), kondisi bebas/sibuk subscriber yang dipanggil.
  • 4. Klasifikasi signalling berdasarkan metode penyaluran: Link-by-link ⇒ pengiriman sinyal informasi (satu-per-satu, yakni sequensial) secara utuh (penuh) dilakukan secara estafet (bersambungan) melalui sentral transit. sinyal informasi lengkap sentral transit sentral tujuan sentral asal sentral transit Link-by-link Signalling End-to-end ⇒ pengiriman sinyal informasi dilakukan melalui dua tahap (sinyal dikirimkan tidak sepenuhnya, melainkan separuhnya terlebih dahulu); tahap-1, sebagian informasi (menyangkut routing) dikirimkan ke sentral transit; tahap-2, setelah sentral asal dan sentral tujuan terhubung, maka informasi yang sebagian lagi (lengkap) lalu dikirimkan sepenuhnya ke tujuan. sebagian sinyal informasi dikirimkan sentral transit sentral tujuan sentral asal sentral transit setelah terhubung sinyal informasi lengkap sentral transit sentral tujuan sentral asal sentral transit End-to-end Signalling Endblock ⇒ sama seperti Link-by-link, namun yang membedakannya dalam hal penggunaan istilah. Endblock digunakan untuk CCS, sedangkan istilah Link-by-link digunakan untuk CAS. Overlap ⇒ pensinyalan kombinasi antara Link-by-link dan End-to-end; yakni sebagian sinyal informasi (secara serentak) dikirimkan terlebih dahulu ke sentral transit, setelah terhubung antara sentral asal ke sentral tujuan, barulah sinyal informasi yang lengkap dikirimkan.
  • 5. Pada proses signalling terdapat fase dialing, yaitu menekan nomor tujuan. Terdapat dua metode dialing, yaitu Decadic-pulse (sistem tombol tekan, yakni setiap tombol direpresentasikan dalam masing-masing frekuensi identik), dan DTMF (Dual Tone Multiple- Frequency, yakni sinyal tersusun dari kombinasi dua kelompok frekuensi berbeda; lebih tinggi atau lebih rendah). Saat ini, DTMF digunakan untuk perangkat telepon (tetap maupun bergerak). DTMF Reference: Simamora, SNMP., “EL-211 Dasar Telekomunikasi”, Departemen Sistem Komputer, Fak.Teknik – ITHB, Bandung, 2002. Simamora, SNMP., “SK-306 Jaringan Komunikasi dan Komputer”, Departemen Sistem Komputer, Fak.Teknik – ITHB, Bandung, 2003.