SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Downloaden Sie, um offline zu lesen
TA.2011/2012 Semester – 3
                       TK2092 Elektronika Dasar (2 sks)
                         Dosen: Ir. S.N.M.P. Simamora, MT
                             Laboratorium Elektronika
                          Program studi Teknik Komputer
                           Jurusan Teknologi Informasi




                          Electronic Workbench v5.12

Referensi:
[1] Simamora, S.N.M.P., 2003. Elektronika. Departemen Sistem Komputer, Fak. Teknik.
    ITHB. Bandung.
[2] Warring, R.H. 1994. Understanding Electronics, 3rd Edition. Prentice-Hall.


Tampilan:




Simbol komponen dasar elektronika:
a. Resistor




b. Kapasitor




                                                                                 1
c. Induktor




d. Beda-potensial




e. LED (Light-Emitting-Diode)




f.   Dioda




g. Lampu




Simbol secara umum:




                                2
Perhatikan skematik rangkaian elektronika berikut:




Didesain menggunakan EWB:




Tahapannya:
a. Buat dan ambil komponen beda-potensial dari blok ’source’ dan lampu (istilahnya
   ’bubble’) dari blok ’indicator’




b. Hubungkan setiap connector komponen satu dengan yang lain




c. Sebelum di-START, perhatikan atribut beda-potensial kerja lampu; harus sama
   dengan beda-potensial sumber yang dibuat, yaitu 12 Volt.



                                                                                3
Jika lampu nyala, maka warna lampu hitam atau berwarna seperti berikut ini:




Simpankan file dengan nama: lampu1.ewb




                               Hasil dan Pengujian

1. Jika lampu di-set beda-potensial kerja di bawah beda-potensial sumber 12V,
   misalkan: 9V
   Click kanan pada komponen lampu dan pilih ’Componen Properties’, lalu set 9 pada
   field ’Value’.
   Terlihat hasilnya berikut ini:




   Hasil: Lampu putus



                                                                                 4
2. Tambahkan resistor dengan nilai 1K di-seri-kan dengan lampu; beda-potensial kerja
   lampu di-set 9V dan beda-potensial source 9V.




   Hasil: lampu tidak menyala

   Ubah nilai resistor dengan nilai lebih kecil 50Ω.




   Hasil: lampu tidak menyala


   Ubah kembali nilai tahanan menjadi 1Ω.




   Hasil: lampu menyala
   Kesimpulan → kuat-arus dinaikkan untuk menyalakan lampu dengan menurunkan
   nilai hambatan pada resistor.




                                                                                  5
Lakukan pemeriksaan berapa nilai kuat-arus yang mengalir pada resistor atau lampu




Hasil: i = 1A
Analisis:
Kuat-arus pada lampu: i = 10v = 1 1 A ... dengan demikian harus dalam threshold nilai
                           9
                             w
                                  9
arus ini untuk menyalakan lampu.

Ubah kembali nilai tahanan menjadi 50Ω, hasil kuat-arus terukur pada Amp-Meter:




Hasil: i=0.1549A
Kesimpulan → tentu saja belum melewati threshold 1.111A untuk menyalakan lampu.

Kondisi berikutnya, dua resistor @50Ω diparalelkan untuk kemudian di-seri-kan
dengan lampu (dengan karakteristik beda-potensial kerja sama seperti sebelumnya).




Hasil: belum bisa menyalakan lampu


                                                                                   6
Selanjutnya, tambahkan kapasitor 1µF          dengan memparalelkan antara kedua
resistor.




Hasil: belum bisa menyalakan lampu


Turunkan nilai masing-masing kedua resistor            menjadi   5Ω,   dengan   tetap
mempertahankan keberadaan kapasitor 1µF.




Hasil: bisa menyalakan lampu
Analisis    kuat-arus diatur oleh besar resistansi yang diberikan.

Selanjutnya, akan diuji apakah ada kuat-arus mengalir pada kapasitor 1µF.




Hasil: tidak ada arus yang mengalir (i=0µA)



                                                                                   7
Selanjutnya ingin diukur berapa beda-potensial pada kapasitor 1µF.




Hasil: VDC = 2.12Volt
Analisis       terukur pada Amp-Meter adalah kuat-arus dari Volt-Meter, jadi
bukanlah kuat-arus terukur dari kapasitor 1µF.
Hal ini bisa dibuktikan, dengan melepaskan Volt-Meter, sebagai berikut:




Hasil: Volt-meter masih menyajikan nilai 2.122Volt sebelum Volt-meter dilepas
(terpasang pada kapasitor 1µF)

Selanjutnya, diperlihatkan hasil berikut jika kapasitor 1µF elektrolit ini, terpasang
terbalik.




                                                                                   8
Hasil: lampu bisa menyala, namun kuat-arus terukur pada kapasitor 1µF tetap 0.
Analisis     kuat-arus yang menyalakan lampu berasal dari dua resistor yang
terpasang secara paralel.

Selanjutnya, diuji terlebih dahulu bila kapasitor 1µF diserikan sebelum dua resistor
yang diparalelkan (agar terukur, maka dipasang sebelum Amp-Meter).




Hasil: lampu tidak menyala, membuktikan tidak ada kuat-arus yang mengalir dari
dua resistor yang diparalelkan; dan ini terbukti pada Amp-Meter memberikan arus =
0µA.

Selanjutnya, diuji kembali kapasitor 1µF dipasang sesuai polaritasnya, dan
diperlihatkan sebagai berikut:




Hasil: lampu tidak menyala, kuat-arus terukur pada Amp-Meter 0µA, dan Volt-
Meter terukur 0µV.
Analisis    kapasitor berfungsi sebagai isolator saat diberi tegangan searah,
sehingga menahan kuat-arus yang datang dari beda-potensial (sumber-tegangan).


                                                                                  9
3. Pemasangan dioda pada rangkaian elektronika, dengan kriteria:
   • Lampu: 9V;10W
   • Resistor: @5Ω
   • Beda-potensial 9VDC
   Selanjutnya kapasitor 1µF di-seri-kan dengan lampu dan Amp-Meter; peran Amp-
   Meter dipasang untuk melihat apakah ada arus yang mengalir dan besar-nya
   berapa.
   Tampilannya berikut ini:




   Hasil: lampu tidak menyala, Amp-Meter menunjukkan arus=0µA.
   Analisis     ini disebabkan kapasitor 1µF menahan arus yang keluar dari lampu,
   sehingga kuat-arus tersaturasi, menyebabkan lampu tidak menyala.
   Dioda berperan sebagai gerbang penyearah bila polaritas dari beda-potensial
   terbalik dipasang.

   Untuk membuktikannya, kapasitor 1µF yang diserikan pada lampu dilepas, dan
   rangkaian elektronika dijalankan; tampilannya berikut ini:




   Hasil: lampu menyala, dan kuat-arus total (rangkaian elektronika) terukur 770.9mA.




                                                                                    10
Selanjutnya diuji peranan dioda, dengan memasang terbalik polaritas beda-
   potensial.




   Hasil: lampu tidak menyala
   Analisis      dioda akan menahan arus apabila polaritas beda-potensial dipasang
   terbalik; hal ini penting sekali agar tidak merusak komponen elektronika, karena
   sensitif terhadap perubahan besaran fisis, seperti: tegangan dan kuat-arus.


4. Dipasang LED, dengan men-seri-kan dengan lampu sebelum Amp-Meter




   Hasil: lampu dan LED menyala, kuat-arus rangkaian elektronika terukur 693.4mA




                                                                                   11
Untuk membuktikan lampu dan LED menyala atau mati, dapat dilihat pada tampilan
berikut ini:




Hasil: lampu menyala, bila berwarna hitam; LED menyala bila tanda panah
berwarna hitam.


Selanjutnya dibuat rangkaian elektronika dengan skema berikut ini:




Didesain dengan EWB, dilakukan sebagai berikut:




Hasil: LED menyala, dan kuat-arus rangkaian terukur 7kA, ini sangat besar.

Diuji-coba dengan nilai tahanan 1K.




Hasil: kuat-arus ada, namun tidak mampu menyalakan LED (terukur 44.78mV).


                                                                             12
Hal lain terlihat kuat-arus turun dari 7kA menjadi 8.955mA.
Dilakukan tindakan, dengan menurunkan nilai resistansi menjadi 500Ω.




Hasil: masih belum bisa menyalakan LED (terukur tegangan 89.11mV)

Diturunkan nilai tahanan menjadi 50Ω, berikut tampilannya:




Hasil: LED menyala, dengan tegangan yang terukur sebesar 731.4mV

Selanjutnya, ingin diuji-coba apakah ada pengaruh kapasitor 47µF dipasang atau
tidak.




Hasil: tidak memberikan pengaruh apa-apa; Amp-Meter            dan     Volt-Meter
menunjukkan hasil sebelum dan sesudah kapasitor dipasang.




                                                                              13
Bila dipasang dioda sebelum resistor 50Ω, apakah akan memberi pengaruh (bisa
terlihat pada Amp-Meter).




Hasil: LED tidak menyala, dan Amp-Meter menunjukkan penurunan kuat-arus yang
mengalir demikian juga pada Volt-Meter menunjukkan penurunan nilai tegangan,
sehingga tidak mampu menyalakan LED.
Analisis      pemasangan dioda memberi (menambah) beban hambatan pada
rangkaian elektronika.
Solusi: turunkan nilai resistansi R 50Ω menjadi 30Ω.




Hasil: LED menyala, Amp-Meter menunjukkan nilai 247.7mA dan Volt-Meter
menunjukkan nilai 772.4mV.

Terlihat linieritas sebagai berikut:

            Amp-Meter: 247.7mA         165.4mA   150.1mA
LED menyala                                            LED padam
            Volt-Meter:   772.4mV      731.4mV   709.5mV

Kasus:
a) Ukur tegangan pada R 30Ω dan tegangan Amp-Meter.




                                                                         14
Hasil: tegangan terukur pada R 30Ω sebesar 7.430V, sedangkan Amp-Meter
   terukur tegangan 247µV.


b) Ukur tegangan sebelum masuk ke junction paralel.




   Hasil: Amp-meter memiliki tegangan 247.7µV, walaupun nilainya sangat kecil;
   hambatan Amp-meter bernilai 1mΩ.


c) Ukur kuat-arus rangkaian elektronika
   Terlihat, kuat-arus total rangkaian = 247.7mA

   Misalkan :
                     R1                Hitung nilai resistor agar LED bisa menyala
                                       dengan beda-potensial 9V dan dioda
                          R2      R3   IN4001.



                                                                               15
Analisis-1:




Hasil: LED tidak menyala, disebabkan besar tegangan belum mampu
menyalakan LED; LED silikon bekerja pada tegangan >0.7V.
Solusi  nilai R1 diturunkan agar tegangan ke LED naik.


Analisis-2:




Hasil: LED menyala
Analisis   Amp-meter dipasang seri dengan current-flow yang mengalir pada
komponen elektronika, sedangkan Volt-Meter dipasang paralel dengan
komponen elektronika yang akan dihitung tegangannya.
Perhitungan tegangan total sebagai berikut:
VDC = 9V




                                                                      16
Tampilan perhitungan Amp-Meter dan Volt-Meter:




      Hasil: Perhatikan, total tegangan terukur harus bernilai 9Volt.
      Maka:
        Vdioda + VR90Ω + Vparalel-junction + VLED
        1.409V + 1.409V + 5.823V + 0.7186
      Didapatkan 8.9996V ≅ 9Volt .... terbukti!




5. Project Lampu Flip-Flop:




   Hasil: LED1 dan LED2 menyala segala bergantian, dengan komponen sebagai
   berikut: TR1 dan TR2: 2N2218 (BJT); kapasitor 4.7µF; resistor (470Ω 2 buah dan
   22K 2 buah)



                                                                              17

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderAnarstn
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"Varilia Wardani
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiAndrean Yogatama
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaMuhammad Hendra
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Moh Ali Fauzi
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searahSimon Patabang
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Annisa Icha
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstoneumammuhammad27
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 

Was ist angesagt? (20)

Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorder
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
 
Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
Modulator dan demodulator fsk
Modulator dan demodulator fskModulator dan demodulator fsk
Modulator dan demodulator fsk
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah
 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Osciloscope
OsciloscopeOsciloscope
Osciloscope
 

Ähnlich wie Electronic Work-bench Tutorial

Ähnlich wie Electronic Work-bench Tutorial (20)

Exercise on electronic circuit
Exercise on electronic circuitExercise on electronic circuit
Exercise on electronic circuit
 
Makalah voltmeter
Makalah voltmeterMakalah voltmeter
Makalah voltmeter
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
 
Soal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-finalSoal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-final
 
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenEksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
 
6 refriza andriani
6 refriza andriani6 refriza andriani
6 refriza andriani
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian ListrikRangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
Dasar kelistrikan
Dasar kelistrikanDasar kelistrikan
Dasar kelistrikan
 
Modul 02
Modul 02Modul 02
Modul 02
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
 
Bab 3 sumber arus listrik
Bab 3 sumber arus listrikBab 3 sumber arus listrik
Bab 3 sumber arus listrik
 
3 komponen elektronika
3 komponen elektronika3 komponen elektronika
3 komponen elektronika
 
Laporan avometer
Laporan avometerLaporan avometer
Laporan avometer
 
Tugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukurTugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukur
 
M1 kb1 teknik elektronika
M1 kb1 teknik elektronikaM1 kb1 teknik elektronika
M1 kb1 teknik elektronika
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeter
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Multitester
MultitesterMultitester
Multitester
 

Mehr von S N M P Simamora

Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementS N M P Simamora
 
konsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionkonsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionS N M P Simamora
 
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1S N M P Simamora
 
sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110S N M P Simamora
 
Cover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonCover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonS N M P Simamora
 
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerSilabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerS N M P Simamora
 
Konsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem KomputerKonsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem KomputerS N M P Simamora
 
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiSilabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiS N M P Simamora
 
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaTeknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaS N M P Simamora
 
Model Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaModel Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaS N M P Simamora
 
Konsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksKonsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksS N M P Simamora
 
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiTelekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiS N M P Simamora
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptS N M P Simamora
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptS N M P Simamora
 

Mehr von S N M P Simamora (20)

Power over-ethernet
Power over-ethernetPower over-ethernet
Power over-ethernet
 
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statementAlgoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
Algoritma dan Pemrograman-I_konsep_statement
 
konsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instructionkonsep mnemonic-instruction
konsep mnemonic-instruction
 
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
Organisasi Komputer bhn kuliah m10 r1
 
sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110sns_paper complement_r010110
sns_paper complement_r010110
 
Cover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma SymboolonCover paper Algoritma Symboolon
Cover paper Algoritma Symboolon
 
Algoritma Symboolon
Algoritma SymboolonAlgoritma Symboolon
Algoritma Symboolon
 
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi KomputerSilabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
Silabus TIK-2303 Arsitektur & Organisasi Komputer
 
Wireless Sensor Network
Wireless Sensor NetworkWireless Sensor Network
Wireless Sensor Network
 
Konsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem KomputerKonsep Process dalam Sistem Komputer
Konsep Process dalam Sistem Komputer
 
ADICT 2012 Presentation
ADICT 2012 PresentationADICT 2012 Presentation
ADICT 2012 Presentation
 
Cloud Computing
Cloud ComputingCloud Computing
Cloud Computing
 
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem OperasiSilabus TIK-3601 Sistem Operasi
Silabus TIK-3601 Sistem Operasi
 
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan KarakteristiknyaTeknologi Wireless dan Karakteristiknya
Teknologi Wireless dan Karakteristiknya
 
Model Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan LogaritmaModel Eksponensial dan Logaritma
Model Eksponensial dan Logaritma
 
Formula Matematika
Formula MatematikaFormula Matematika
Formula Matematika
 
Konsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan MatriksKonsep dan Terapan Matriks
Konsep dan Terapan Matriks
 
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi InformasiTelekomunikasi dan Teknologi Informasi
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan Script
 
Bahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan ScriptBahasa Pemrograman dan Script
Bahasa Pemrograman dan Script
 

Kürzlich hochgeladen

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

Electronic Work-bench Tutorial

  • 1. TA.2011/2012 Semester – 3 TK2092 Elektronika Dasar (2 sks) Dosen: Ir. S.N.M.P. Simamora, MT Laboratorium Elektronika Program studi Teknik Komputer Jurusan Teknologi Informasi Electronic Workbench v5.12 Referensi: [1] Simamora, S.N.M.P., 2003. Elektronika. Departemen Sistem Komputer, Fak. Teknik. ITHB. Bandung. [2] Warring, R.H. 1994. Understanding Electronics, 3rd Edition. Prentice-Hall. Tampilan: Simbol komponen dasar elektronika: a. Resistor b. Kapasitor 1
  • 2. c. Induktor d. Beda-potensial e. LED (Light-Emitting-Diode) f. Dioda g. Lampu Simbol secara umum: 2
  • 3. Perhatikan skematik rangkaian elektronika berikut: Didesain menggunakan EWB: Tahapannya: a. Buat dan ambil komponen beda-potensial dari blok ’source’ dan lampu (istilahnya ’bubble’) dari blok ’indicator’ b. Hubungkan setiap connector komponen satu dengan yang lain c. Sebelum di-START, perhatikan atribut beda-potensial kerja lampu; harus sama dengan beda-potensial sumber yang dibuat, yaitu 12 Volt. 3
  • 4. Jika lampu nyala, maka warna lampu hitam atau berwarna seperti berikut ini: Simpankan file dengan nama: lampu1.ewb Hasil dan Pengujian 1. Jika lampu di-set beda-potensial kerja di bawah beda-potensial sumber 12V, misalkan: 9V Click kanan pada komponen lampu dan pilih ’Componen Properties’, lalu set 9 pada field ’Value’. Terlihat hasilnya berikut ini: Hasil: Lampu putus 4
  • 5. 2. Tambahkan resistor dengan nilai 1K di-seri-kan dengan lampu; beda-potensial kerja lampu di-set 9V dan beda-potensial source 9V. Hasil: lampu tidak menyala Ubah nilai resistor dengan nilai lebih kecil 50Ω. Hasil: lampu tidak menyala Ubah kembali nilai tahanan menjadi 1Ω. Hasil: lampu menyala Kesimpulan → kuat-arus dinaikkan untuk menyalakan lampu dengan menurunkan nilai hambatan pada resistor. 5
  • 6. Lakukan pemeriksaan berapa nilai kuat-arus yang mengalir pada resistor atau lampu Hasil: i = 1A Analisis: Kuat-arus pada lampu: i = 10v = 1 1 A ... dengan demikian harus dalam threshold nilai 9 w 9 arus ini untuk menyalakan lampu. Ubah kembali nilai tahanan menjadi 50Ω, hasil kuat-arus terukur pada Amp-Meter: Hasil: i=0.1549A Kesimpulan → tentu saja belum melewati threshold 1.111A untuk menyalakan lampu. Kondisi berikutnya, dua resistor @50Ω diparalelkan untuk kemudian di-seri-kan dengan lampu (dengan karakteristik beda-potensial kerja sama seperti sebelumnya). Hasil: belum bisa menyalakan lampu 6
  • 7. Selanjutnya, tambahkan kapasitor 1µF dengan memparalelkan antara kedua resistor. Hasil: belum bisa menyalakan lampu Turunkan nilai masing-masing kedua resistor menjadi 5Ω, dengan tetap mempertahankan keberadaan kapasitor 1µF. Hasil: bisa menyalakan lampu Analisis kuat-arus diatur oleh besar resistansi yang diberikan. Selanjutnya, akan diuji apakah ada kuat-arus mengalir pada kapasitor 1µF. Hasil: tidak ada arus yang mengalir (i=0µA) 7
  • 8. Selanjutnya ingin diukur berapa beda-potensial pada kapasitor 1µF. Hasil: VDC = 2.12Volt Analisis terukur pada Amp-Meter adalah kuat-arus dari Volt-Meter, jadi bukanlah kuat-arus terukur dari kapasitor 1µF. Hal ini bisa dibuktikan, dengan melepaskan Volt-Meter, sebagai berikut: Hasil: Volt-meter masih menyajikan nilai 2.122Volt sebelum Volt-meter dilepas (terpasang pada kapasitor 1µF) Selanjutnya, diperlihatkan hasil berikut jika kapasitor 1µF elektrolit ini, terpasang terbalik. 8
  • 9. Hasil: lampu bisa menyala, namun kuat-arus terukur pada kapasitor 1µF tetap 0. Analisis kuat-arus yang menyalakan lampu berasal dari dua resistor yang terpasang secara paralel. Selanjutnya, diuji terlebih dahulu bila kapasitor 1µF diserikan sebelum dua resistor yang diparalelkan (agar terukur, maka dipasang sebelum Amp-Meter). Hasil: lampu tidak menyala, membuktikan tidak ada kuat-arus yang mengalir dari dua resistor yang diparalelkan; dan ini terbukti pada Amp-Meter memberikan arus = 0µA. Selanjutnya, diuji kembali kapasitor 1µF dipasang sesuai polaritasnya, dan diperlihatkan sebagai berikut: Hasil: lampu tidak menyala, kuat-arus terukur pada Amp-Meter 0µA, dan Volt- Meter terukur 0µV. Analisis kapasitor berfungsi sebagai isolator saat diberi tegangan searah, sehingga menahan kuat-arus yang datang dari beda-potensial (sumber-tegangan). 9
  • 10. 3. Pemasangan dioda pada rangkaian elektronika, dengan kriteria: • Lampu: 9V;10W • Resistor: @5Ω • Beda-potensial 9VDC Selanjutnya kapasitor 1µF di-seri-kan dengan lampu dan Amp-Meter; peran Amp- Meter dipasang untuk melihat apakah ada arus yang mengalir dan besar-nya berapa. Tampilannya berikut ini: Hasil: lampu tidak menyala, Amp-Meter menunjukkan arus=0µA. Analisis ini disebabkan kapasitor 1µF menahan arus yang keluar dari lampu, sehingga kuat-arus tersaturasi, menyebabkan lampu tidak menyala. Dioda berperan sebagai gerbang penyearah bila polaritas dari beda-potensial terbalik dipasang. Untuk membuktikannya, kapasitor 1µF yang diserikan pada lampu dilepas, dan rangkaian elektronika dijalankan; tampilannya berikut ini: Hasil: lampu menyala, dan kuat-arus total (rangkaian elektronika) terukur 770.9mA. 10
  • 11. Selanjutnya diuji peranan dioda, dengan memasang terbalik polaritas beda- potensial. Hasil: lampu tidak menyala Analisis dioda akan menahan arus apabila polaritas beda-potensial dipasang terbalik; hal ini penting sekali agar tidak merusak komponen elektronika, karena sensitif terhadap perubahan besaran fisis, seperti: tegangan dan kuat-arus. 4. Dipasang LED, dengan men-seri-kan dengan lampu sebelum Amp-Meter Hasil: lampu dan LED menyala, kuat-arus rangkaian elektronika terukur 693.4mA 11
  • 12. Untuk membuktikan lampu dan LED menyala atau mati, dapat dilihat pada tampilan berikut ini: Hasil: lampu menyala, bila berwarna hitam; LED menyala bila tanda panah berwarna hitam. Selanjutnya dibuat rangkaian elektronika dengan skema berikut ini: Didesain dengan EWB, dilakukan sebagai berikut: Hasil: LED menyala, dan kuat-arus rangkaian terukur 7kA, ini sangat besar. Diuji-coba dengan nilai tahanan 1K. Hasil: kuat-arus ada, namun tidak mampu menyalakan LED (terukur 44.78mV). 12
  • 13. Hal lain terlihat kuat-arus turun dari 7kA menjadi 8.955mA. Dilakukan tindakan, dengan menurunkan nilai resistansi menjadi 500Ω. Hasil: masih belum bisa menyalakan LED (terukur tegangan 89.11mV) Diturunkan nilai tahanan menjadi 50Ω, berikut tampilannya: Hasil: LED menyala, dengan tegangan yang terukur sebesar 731.4mV Selanjutnya, ingin diuji-coba apakah ada pengaruh kapasitor 47µF dipasang atau tidak. Hasil: tidak memberikan pengaruh apa-apa; Amp-Meter dan Volt-Meter menunjukkan hasil sebelum dan sesudah kapasitor dipasang. 13
  • 14. Bila dipasang dioda sebelum resistor 50Ω, apakah akan memberi pengaruh (bisa terlihat pada Amp-Meter). Hasil: LED tidak menyala, dan Amp-Meter menunjukkan penurunan kuat-arus yang mengalir demikian juga pada Volt-Meter menunjukkan penurunan nilai tegangan, sehingga tidak mampu menyalakan LED. Analisis pemasangan dioda memberi (menambah) beban hambatan pada rangkaian elektronika. Solusi: turunkan nilai resistansi R 50Ω menjadi 30Ω. Hasil: LED menyala, Amp-Meter menunjukkan nilai 247.7mA dan Volt-Meter menunjukkan nilai 772.4mV. Terlihat linieritas sebagai berikut: Amp-Meter: 247.7mA 165.4mA 150.1mA LED menyala LED padam Volt-Meter: 772.4mV 731.4mV 709.5mV Kasus: a) Ukur tegangan pada R 30Ω dan tegangan Amp-Meter. 14
  • 15. Hasil: tegangan terukur pada R 30Ω sebesar 7.430V, sedangkan Amp-Meter terukur tegangan 247µV. b) Ukur tegangan sebelum masuk ke junction paralel. Hasil: Amp-meter memiliki tegangan 247.7µV, walaupun nilainya sangat kecil; hambatan Amp-meter bernilai 1mΩ. c) Ukur kuat-arus rangkaian elektronika Terlihat, kuat-arus total rangkaian = 247.7mA Misalkan : R1 Hitung nilai resistor agar LED bisa menyala dengan beda-potensial 9V dan dioda R2 R3 IN4001. 15
  • 16. Analisis-1: Hasil: LED tidak menyala, disebabkan besar tegangan belum mampu menyalakan LED; LED silikon bekerja pada tegangan >0.7V. Solusi nilai R1 diturunkan agar tegangan ke LED naik. Analisis-2: Hasil: LED menyala Analisis Amp-meter dipasang seri dengan current-flow yang mengalir pada komponen elektronika, sedangkan Volt-Meter dipasang paralel dengan komponen elektronika yang akan dihitung tegangannya. Perhitungan tegangan total sebagai berikut: VDC = 9V 16
  • 17. Tampilan perhitungan Amp-Meter dan Volt-Meter: Hasil: Perhatikan, total tegangan terukur harus bernilai 9Volt. Maka: Vdioda + VR90Ω + Vparalel-junction + VLED 1.409V + 1.409V + 5.823V + 0.7186 Didapatkan 8.9996V ≅ 9Volt .... terbukti! 5. Project Lampu Flip-Flop: Hasil: LED1 dan LED2 menyala segala bergantian, dengan komponen sebagai berikut: TR1 dan TR2: 2N2218 (BJT); kapasitor 4.7µF; resistor (470Ω 2 buah dan 22K 2 buah) 17