SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 45
USAHA KESEHATAN
SEKOLAH (UKS) DALAM
UPAYA KESEHATAN JIWA
DI SEKOLAH
PENGANTAR
1
3
UKS
o Program UKS adalah upaya terpadu lintas
program dan lintas sektor dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk perilaku hidup bersih dan sehat
anak usia sekolah.
o Usaha Kesehatan Sekolah merupakan bagian
dari program kesehatan anak usia sekolah,
yang berusia 6 –19 tahun.
o Sesuai dengan proses tumbuh kembangnya
dapat dibagi menjadi dua sub kelompok yaitu
praremaja 6- 9 tahun dan remaja 10- 19 tahun.
TUJUAN
Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan
sehat, serta meningkatkan derajat kesehatan
siswa yang mencakup :
1. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan
untuk melaksanakan hidup bersih dan sehat
serta berpartisipasi aktif di dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah, maupun
masyarakat
2. Sehat fisik, mental, maupun sosial
3. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh
buruk, NAPZA.
SASARAN
1. Warga sekolah ( Kepala Sekolah, Guru,
Peserta Didik, Pegawai Sekolah)
2. Unsur Puskesmas dan Pelaksana
Sekolah tingkat dasar sampai tingkat
Menengah Atas
RUANG
LINGKUP Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri
Program UKS (TRIAS UKS) yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan,
2. Pelayanan kesehatan,
3. Pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah sehat.
Organisasi
dan
pembinaan
1.Di tingkat Kecamatan kepengurusan TIM UKS terdiri atas:
a. Ketua : Camat
b. Ketua I : Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan
Kecamatan
c. Ketua II : Kepala Puskesmas
d. Ketua III : Pengawas Pendais Depag/PPA/KUA
e. Ketua IV : Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan
f. Sekretaris : Sekretaris kecamatan
g. Anggota terdiri dari unsur Kantor Kecamatan, Puskesmas,
Kemenag, PKK Kecamatan, Satuan Pelaksana Pendidikan
Kecamatan, dan unsur yang dianggap perlu.
Tim
Pelaksana
di sekolah
1. Pembina : Kepala Desa / lurah
2. Ketua : Kepala Sekolah
3. Wakil Ketua I : Guru UKS yang sudah dilatih
4. Wakil Ketua II: Komite Sekolah
5. Sekretaris I : Guru Pembina UKS
6. Sekretaris II : Ketua Komite Sekolah
7. Anggota :
a. Unsur Komite Sekolah/Orang Tua
b. Petugas UKS dan Puskesmas
c. Unsur Peserta Didik
d. Unsur OSIS, Kader UKS, PKK Desa dan Semua
Guru
e. Unsur yang dianggap perlu sesuai kebutuhan
Pendidikan
9
kesehatan
jiwa di
sekolah/
madrasah
•Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi pada semua
usia (termasuk anak dan remaja)
•Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah =
pelaksanaan pelayanan kesehatan lainnya
(Program UKS).
•Pengembangan sekolah sehat jiwa dilakukan upaya
menanamkan perilaku sehat sedini mungkin melalui:
- pendidikan kesehatan
- pelayanan kesehatan
- pembinaan lingkungan sekolah sehat.
TUJUAN
1
- Memberikan penyuluhan, pelatihan, dan
bimbingan kepada warga sekolah
- Melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa
kepada warga sekolah
- Melakukan intervensi dini terhadap warga sekolah yang
terdeteksi
- Merujuk warga sekolah yang tidak bisa mendapatkan
intervensi maksimal ke puskesmas atau rumah sakit
GAMBARAN
1
PERMASALAHAN
DI SEKOLAH
▹ Bullying
▹ Psikosomatis
▹ Kecemasan
▹ Depresi
▹ Mogok sekolah
▹ Membolos
▹ NAPZA
▹ Slow Learner
▹ Mental Retardasi
▹ Minder
▹ Gangguan
Pemusatan
Perhatian (GPP)
▹ Hiperaktifitas
▹ Adiksi Gadget
▹ KTD
▹ dll
Petugas
Kesehatan
yang Terlibat
1
(Promotif,Preventif,
Kuratif,
rehabilitatif)
▹ Penanggungjawab
UKS
▹ Penaggungjawab
Upaya Kesehatan
Jiwa
▹ Penanggungjawab
Upaya Kesehatan
reproduksi
▹ Penanggungjawab
Upaya Perkesmas
▹ Tenaga Medis dan
paramedis
▹ Psikolog
▹ Promkes
▹ Nutrisionist
▹ Sanitarian
MANFAAT
8
2
Bagi Pendidik
14
&
Tenaga
Kependidikan
▹ Memahami tentang perkembangan jiwa peserta didik
sesuai kelompok usia mereka, dikaitkan dengan
perkembangan fisik.
▹ Memahami permasalahan kesehatan jiwa yang sering
dihadapi peserta didik sesuai kelompok usia dan warga
sekolah lainnya.
▹ Mampu membimbing peserta didik dalam meningkatkan
kesehatan jiwa
▹ Warga sekolah mampu berfikir dan berperilaku positif
terhadap diri sendiri dan orang lain.
▹ Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis antara
sesama warga sekolah.
Bagi Peserta
Didik
15
▹ Mampu menghadapi tantangan hidup serta memiliki
daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar
(narkoba, arus dan teknologi informasi).
▹ Mampu berfikir dan berperilaku positif terhadap diri
sendiri dan orang lain.
▹ Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis
antara sesama warga sekolah.
PELAKU
11
3
KEPALA
SEKOLAH
Peran :
Mengkondisikan
semua warga untuk
peduli terhadap
program yang
dijalankan
17
Memberikan
fasilitas yang
dibutuhkan
Melakukan
komunikasi dengan
institusi lain untuk
bekerja sama
GURU ▹
▹ Peran:
 Pendamping murid
Penerima rujukan
sementara pada kasus yang
telah ditemukan oleh kader
atau helper
Melanjutkan rujukan ke
puskesmas atau rumah sakit
atau yankeswa terkait
Koordinator deteksi dini
keswa awal dan deteksi
keswa berjangka
18
MURID
▹ Peran:
Kader keswa
sekolah / helper /
konselor sebaya
19
ORANG TUA
▹ Peran :
 Pendukung
utama kondisi
siswa
 Melakukan
rujukan di
yankeswa
20
SATPAM,
CLEANING
SERVICE,
KANTIN
OBSERVER
21
TAHAPAN
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
MONITORING
DAN EVALUASI
22
PERSIAPAN
18
4
PERSIAPAN PENDUKUNG KEBIJAKAN
 DINAS PENDIDIKAN
 DINAS KESEHATAN
 RSUD / RSJ
SEKOLAH
 KEPALA SEKOLAH DAN WARGA
SEKOLAH
 MURID DAN ORANG TUA
LINTAS SEKTOR
 SEMUA INSTITUSI YANG TERLIBAT : INSTITUSI
PENDIDIKAN YANG LAIN, LSM
24
PERSIAPAN
25
1. Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Linsek (Dinas pendidikan
dan Kemenag) untuk sosialisasi kepada sekolah
 Kesepakatan
 Identifikasi kebutuhan operasional
 Persiapan pelaksanaan : Puskesmas, jumlah sekolah, jumlah
warga sekolah
2. Dinas Kesehatan menugaskan Puskesmas melaksanakan deteksi
dini kesehatan jiwa (Pediatric Symptom Checklist) sebagai dasar
pemetaan
3. Puskesmas mengadakan pertemuan dengan Tim Pembina UKS
Kecamatan dan Kepala Sekolah :
 Menghitung jumlah sekolah
 Rencana kerja
PERSIAPAN
26
4. Satuan Pendidikan
 Mendata jumlah murid, pendidik (guru) dan tenaga
Kependidikan (Dinkes)
 Mendata jumlah pendidik untuk dilatih melakukan deteksi dini dan
intervensi psikoedukasi
 Mendata jumlah murid yang dilatih sebagai kader kesehatan remaja
5. Memberikan informasi kepada murid dan orangtua terkait deteksi dini
6. Menyediakan form pemeriksaan Tim Puskesmas dan sekolah
7. Mengenali gejala perilaku berisiko dan merujuk ke Puskesmas
PELAKSANAAN
5
22
PELAKSANAAN
28
(PUSKESMAS)  Puskesmas bertanggung jawab dalam
pelaksanaan
 Deteksi kesehatan jiwa
 Pelatihan
 Pembinaan
 Pemberian tindak lanjut
SEKOLAH
29
 Sosialisasi program kepada
semua warga sekolah
 Kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakulikuler
KEGIATAN
KESEHATAN
JIWA DI
SEKOLAH
1.Kegiatan intrakurikuler
Integrasi dengan semua
mata pelajaran pada
kurikulum yang berlaku.
Pelaksanaan : sesuai
dengan usia peserta
didik
2.Kegiatan ekstrakurikuler
30
Pembelajaran yang
dilaksanakan di luar jam
pelajaran sekolah
maupun di luar sekolah
untuk menerapkan
materi kesehatan jiwa
serta meningkatkan
perilaku hidup sehat
bagi peserta didik
KEGIATAN
KESEHATAN
JIWADI
SEKOLAH
3. Kegiatan sosial di sekolah
▹ Kegiatan - kegiatan
bersifat sosial yang
mendukung kesehatan
jiwa peserta didik
seperti:
▹ Kerja bakti yang dapat
mempererat rasa
persaudaraan dan
kebersamaan
▹ Aksi sosial (kunjungan
dan memberi bantuan
ke panti sosial) dsb.
4. Kegiatan perlombaan
31
▹ Pertandingan olah raga
▹ Perlombaan pada Hari-
hari besar Nasional
yang dirayakan oleh
sekolah dan Madrasah
dsb.
Kegiatan
32
intrakurikuler
Untuk usia 11 - 18 tahun (SD Kelas 5 - SMA)
Materi pendidikan kesehatan jiwa mencakup :
▹ Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia
peserta didik (lihat Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa
Anak Usia Sekolah di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah dan Sekolah Lanjutan)
▹ Permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi
peserta didik.
▹ Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi
pengaruh negatif dari luar serta membimbing siswa untuk
berperilaku hidup sehat, berteman yang baik (lihat materi
kesehatan jiwa “Keterampilan Sosial”).
Ekstra
Kurikuler
33
a. Kegiatan yang melibatkan warga sekolah dan
tenaga kesehatan,meliputi :
▹ Kader kesehatan sekolah (dokter kecil, kader
kesehatan sekolah/KKR, konselor sebaya/peer
conselor, pramuka, PMR, kunjungan ke RS
Jiwa, Panti sosial dll).
▹ Kreatifitas peserta didik : Majalah dinding (untuk
menampilkan prestasi, kegiatan dan informasi
kesehatan jiwa di Sekolah yang bertujuan untuk
meningkatkan dan memotivasi warga sekolah).
Ekstra
Kurikuler
34
b. Pendidikan dan bimbingan kesehatan yang
diberikan kepada tenaga pendidik dan
kependidikan
- Materi pola asuh.
- Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup sehat
seperti menghindari kebiasaan merokok dan
NAPZA - Meningkatkan kerjasama kelompok
- Tidak terlibat tawuran, perkelahian
- Adanya hubungan yang harmonis antara peserta
didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan kepala
sekolah melalui materi keterampilan sosial.
PENDEKATAN 1). Individual
konseling oleh guru
dan teman sebaya).
2)Kelompok di
dalam dan di luar
jam pelajaran :
▹Di dalam kelas
▹Di luar kelas
▹Lingkungan
Keluarga
35
METODE
36
▹ belajar kelompok
▹ kerja kelompok
▹ Diskusi
▹ belajar perorangan
▹ pemberian tugas
▹ karya wisata
▹ bermain peran
▹ tanya jawab
▹ simulasi dan bimbingan (konseling).
Perlu
37
Diperhatikan
Dalam
Pelaksanaan
1)Memperhatikan kebutuhan pembangunan
nasional.
2)Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi.
3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
4) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan
perbedaan individual peserta didik.
5)Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan
peran aktif peserta didik.
6) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan
kesehatan jiwa.
PROMOTIF
38
▹ dilaksanakan melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan termasuk
penyuluhan masalah emosi,
perilaku dan latihan
keterampilan sosial, dll
PREVENTIF
39
DETEKSI KEPADA PESERTA DIDIK, PENDIDIK,TENAGA
KEPENDIDIKAN SECARA MASSAL:
 kuesioner PSC (Pediatric Symptomp Checlist)
 Terjaring, dilanjutkan dengan SDQ (Strength Difficult
Questioner)
SDQ Anak (usia 4 – 10 tahun)
SDQ Remaja (usia 11 – 18 tahun)
3 Bulan SDQ lanjutan.
dan orangtua/pengasuh dengan menggunakan SCL-90.
 Deteksi dini kepada tenaga pendidik dan kependidikan
 Deteksi dini dilakukan melalui pemeriksaan secara
berkala dan pengamatan.
ALUR DETEKSI
PEMERIKSAAN
KESEHATAN
JIWA
DETEKSI
PEMERIKSAAN PADA
KELOMPOK
TERINDIKASI
•SDQ (Strenght Dififcult Questionioner)
•Untuk mengetahui masalah kesehatan jiwa
dan mempermudah arah tindak lanjut
•Sasaran peserta didik dengan indikasi masalah
psikososial
•Rekomendasi tindak lanjut
• PSC (Pediatric Symptom
Ceklist)
• Skrining masalah psikososial
• Sasaran peserta didik
• 6 bulan sekali
SDQ ulang setelah
3 bulan
• SDQ siswa mendapat intervensi
• Rujukan ke Faskes / Konseling di sekolah
40
KURATIF,
PREVENTIF
41
psikoedukasi dan
1. Intervensi dini berupa
konseling (oleh guru dan teman sebaya).
2.Pembinaan dan konseling kepada keluarga
agar ikut berperan aktif dalam memberikan
bimbingan, meningkatkan kemampuan anak didik
serta meningkatkan kesehatan jiwanya.
3.Bila permasalahan tidak dapat ditangani di
sekolah dapat dirujuk ke puskesmas atau rumah
sakit.
Monitoring dan
Evaluasi
6
38
MONITORING,
43
EVALUASI,
PELAPORAN  Monitoring
Tujuan : manfaat program
• Sasaran : Pelaksanaan
program
• Hasil : Input, Proses,
Output
 Evaluasi
• Tujuan : umpan balik
dan mengukur
keberhasilan
 Pelaporan ( Tahunan
dan bulanan)
Indikator kinerja
kegiatan
pembinaan
kesehatan jiwa
tahun 2022-
2024
1. Presentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan
resiko masalah kesehatan jiwa ( anak siswa baru
dan tingkat akhir)  60%
2. Presentase penyandang gangguan jiwa yang
memperoleh layanan di Fasyankes  60%
3. Jumlah penyalahgunaan napza yang mendapatkan
pelayanan rehabilitasi medis  11.000
TERIMAKSIH……
45

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx

PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJATPENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
kharir3
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uks
Joni Iswanto
 

Ähnlich wie sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx (20)

PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJATPENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
PENGELOLAAN UKS/M DI JENJANG SMP SEDERAJAT
 
Pembahasan fitra
Pembahasan fitraPembahasan fitra
Pembahasan fitra
 
Materi lilik fitra AKPER PEMKAB MUNA
Materi lilik fitra AKPER PEMKAB MUNA Materi lilik fitra AKPER PEMKAB MUNA
Materi lilik fitra AKPER PEMKAB MUNA
 
Materi lilik fitra
Materi lilik fitraMateri lilik fitra
Materi lilik fitra
 
Usaha_kesehatan_sekolah_UKS.pptx
Usaha_kesehatan_sekolah_UKS.pptxUsaha_kesehatan_sekolah_UKS.pptx
Usaha_kesehatan_sekolah_UKS.pptx
 
UKS STRATIFIKASI.ppt
UKS STRATIFIKASI.pptUKS STRATIFIKASI.ppt
UKS STRATIFIKASI.ppt
 
Uks dokcil
Uks   dokcilUks   dokcil
Uks dokcil
 
Usaha kesehatan sekolah
Usaha kesehatan sekolahUsaha kesehatan sekolah
Usaha kesehatan sekolah
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uks
 
Materi uks dokcil2
Materi uks dokcil2Materi uks dokcil2
Materi uks dokcil2
 
Rencana program UKS
Rencana program UKSRencana program UKS
Rencana program UKS
 
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.pptbahan-sekolah-sehat-uks.ppt
bahan-sekolah-sehat-uks.ppt
 
Uks 2012
Uks 2012Uks 2012
Uks 2012
 
phbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdfphbs-di-sekolah.pdf
phbs-di-sekolah.pdf
 
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah SehatPetunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah/Madrasah Sehat
 
Keperawatan Komunitas: USAHA KESEHATAN SEKOLAH.pptx
Keperawatan Komunitas: USAHA KESEHATAN SEKOLAH.pptxKeperawatan Komunitas: USAHA KESEHATAN SEKOLAH.pptx
Keperawatan Komunitas: USAHA KESEHATAN SEKOLAH.pptx
 
PPT_Promkes_di_Sekolah.pptx
PPT_Promkes_di_Sekolah.pptxPPT_Promkes_di_Sekolah.pptx
PPT_Promkes_di_Sekolah.pptx
 
Keperawatan Sekolah.pptx
Keperawatan Sekolah.pptxKeperawatan Sekolah.pptx
Keperawatan Sekolah.pptx
 
uks.pptx
uks.pptxuks.pptx
uks.pptx
 
PPT DOKTER KECIL.pptx
PPT DOKTER KECIL.pptxPPT DOKTER KECIL.pptx
PPT DOKTER KECIL.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdfManajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Namtan19
 
Reseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
Reseptor inti-ayu.pptxddddddddddddddddddddddddReseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
Reseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
devahimerharsep
 
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Denpasar 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di ...
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Denpasar 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di ...Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Denpasar 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di ...
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Denpasar 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di ...
agusmenyut7
 

Kürzlich hochgeladen (8)

Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdfManajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
 
499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt
499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt
499150484-Tubel-Nusantara-Sehat-ppt-revisi-24-Feb-2020.ppt
 
Reseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
Reseptor inti-ayu.pptxddddddddddddddddddddddddReseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
Reseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd
 
Pemantauan Pertumbuhan Pada Bayi dan Balita
Pemantauan Pertumbuhan Pada Bayi dan BalitaPemantauan Pertumbuhan Pada Bayi dan Balita
Pemantauan Pertumbuhan Pada Bayi dan Balita
 
Peraturan Menteri Kesehatan no 755 ttg K
Peraturan Menteri Kesehatan no 755 ttg KPeraturan Menteri Kesehatan no 755 ttg K
Peraturan Menteri Kesehatan no 755 ttg K
 
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Denpasar 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di ...
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Denpasar 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di ...Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Denpasar 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di ...
Toko Obat Kuat Viagra Asli Di Denpasar 081227526446 Jual Viagra USA 100mg Di ...
 
pengenalan pada penyakit diabetes melitus
pengenalan pada penyakit diabetes melituspengenalan pada penyakit diabetes melitus
pengenalan pada penyakit diabetes melitus
 
Pelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIK
Pelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIKPelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIK
Pelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIK
 

sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx

  • 1. USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH
  • 3. UKS o Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah. o Usaha Kesehatan Sekolah merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah, yang berusia 6 –19 tahun. o Sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dapat dibagi menjadi dua sub kelompok yaitu praremaja 6- 9 tahun dan remaja 10- 19 tahun.
  • 4. TUJUAN Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan derajat kesehatan siswa yang mencakup : 1. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, maupun masyarakat 2. Sehat fisik, mental, maupun sosial 3. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk, NAPZA.
  • 5. SASARAN 1. Warga sekolah ( Kepala Sekolah, Guru, Peserta Didik, Pegawai Sekolah) 2. Unsur Puskesmas dan Pelaksana Sekolah tingkat dasar sampai tingkat Menengah Atas
  • 6. RUANG LINGKUP Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (TRIAS UKS) yang meliputi: 1. Pendidikan kesehatan, 2. Pelayanan kesehatan, 3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
  • 7. Organisasi dan pembinaan 1.Di tingkat Kecamatan kepengurusan TIM UKS terdiri atas: a. Ketua : Camat b. Ketua I : Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan Kecamatan c. Ketua II : Kepala Puskesmas d. Ketua III : Pengawas Pendais Depag/PPA/KUA e. Ketua IV : Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan f. Sekretaris : Sekretaris kecamatan g. Anggota terdiri dari unsur Kantor Kecamatan, Puskesmas, Kemenag, PKK Kecamatan, Satuan Pelaksana Pendidikan Kecamatan, dan unsur yang dianggap perlu.
  • 8. Tim Pelaksana di sekolah 1. Pembina : Kepala Desa / lurah 2. Ketua : Kepala Sekolah 3. Wakil Ketua I : Guru UKS yang sudah dilatih 4. Wakil Ketua II: Komite Sekolah 5. Sekretaris I : Guru Pembina UKS 6. Sekretaris II : Ketua Komite Sekolah 7. Anggota : a. Unsur Komite Sekolah/Orang Tua b. Petugas UKS dan Puskesmas c. Unsur Peserta Didik d. Unsur OSIS, Kader UKS, PKK Desa dan Semua Guru e. Unsur yang dianggap perlu sesuai kebutuhan
  • 9. Pendidikan 9 kesehatan jiwa di sekolah/ madrasah •Masalah kesehatan jiwa dapat terjadi pada semua usia (termasuk anak dan remaja) •Pengembangan kesehatan jiwa di sekolah = pelaksanaan pelayanan kesehatan lainnya (Program UKS). •Pengembangan sekolah sehat jiwa dilakukan upaya menanamkan perilaku sehat sedini mungkin melalui: - pendidikan kesehatan - pelayanan kesehatan - pembinaan lingkungan sekolah sehat.
  • 10. TUJUAN 1 - Memberikan penyuluhan, pelatihan, dan bimbingan kepada warga sekolah - Melakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa kepada warga sekolah - Melakukan intervensi dini terhadap warga sekolah yang terdeteksi - Merujuk warga sekolah yang tidak bisa mendapatkan intervensi maksimal ke puskesmas atau rumah sakit
  • 11. GAMBARAN 1 PERMASALAHAN DI SEKOLAH ▹ Bullying ▹ Psikosomatis ▹ Kecemasan ▹ Depresi ▹ Mogok sekolah ▹ Membolos ▹ NAPZA ▹ Slow Learner ▹ Mental Retardasi ▹ Minder ▹ Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP) ▹ Hiperaktifitas ▹ Adiksi Gadget ▹ KTD ▹ dll
  • 12. Petugas Kesehatan yang Terlibat 1 (Promotif,Preventif, Kuratif, rehabilitatif) ▹ Penanggungjawab UKS ▹ Penaggungjawab Upaya Kesehatan Jiwa ▹ Penanggungjawab Upaya Kesehatan reproduksi ▹ Penanggungjawab Upaya Perkesmas ▹ Tenaga Medis dan paramedis ▹ Psikolog ▹ Promkes ▹ Nutrisionist ▹ Sanitarian
  • 14. Bagi Pendidik 14 & Tenaga Kependidikan ▹ Memahami tentang perkembangan jiwa peserta didik sesuai kelompok usia mereka, dikaitkan dengan perkembangan fisik. ▹ Memahami permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi peserta didik sesuai kelompok usia dan warga sekolah lainnya. ▹ Mampu membimbing peserta didik dalam meningkatkan kesehatan jiwa ▹ Warga sekolah mampu berfikir dan berperilaku positif terhadap diri sendiri dan orang lain. ▹ Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis antara sesama warga sekolah.
  • 15. Bagi Peserta Didik 15 ▹ Mampu menghadapi tantangan hidup serta memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar (narkoba, arus dan teknologi informasi). ▹ Mampu berfikir dan berperilaku positif terhadap diri sendiri dan orang lain. ▹ Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis antara sesama warga sekolah.
  • 17. KEPALA SEKOLAH Peran : Mengkondisikan semua warga untuk peduli terhadap program yang dijalankan 17 Memberikan fasilitas yang dibutuhkan Melakukan komunikasi dengan institusi lain untuk bekerja sama
  • 18. GURU ▹ ▹ Peran:  Pendamping murid Penerima rujukan sementara pada kasus yang telah ditemukan oleh kader atau helper Melanjutkan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit atau yankeswa terkait Koordinator deteksi dini keswa awal dan deteksi keswa berjangka 18
  • 19. MURID ▹ Peran: Kader keswa sekolah / helper / konselor sebaya 19
  • 20. ORANG TUA ▹ Peran :  Pendukung utama kondisi siswa  Melakukan rujukan di yankeswa 20
  • 24. PERSIAPAN PENDUKUNG KEBIJAKAN  DINAS PENDIDIKAN  DINAS KESEHATAN  RSUD / RSJ SEKOLAH  KEPALA SEKOLAH DAN WARGA SEKOLAH  MURID DAN ORANG TUA LINTAS SEKTOR  SEMUA INSTITUSI YANG TERLIBAT : INSTITUSI PENDIDIKAN YANG LAIN, LSM 24
  • 25. PERSIAPAN 25 1. Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Linsek (Dinas pendidikan dan Kemenag) untuk sosialisasi kepada sekolah  Kesepakatan  Identifikasi kebutuhan operasional  Persiapan pelaksanaan : Puskesmas, jumlah sekolah, jumlah warga sekolah 2. Dinas Kesehatan menugaskan Puskesmas melaksanakan deteksi dini kesehatan jiwa (Pediatric Symptom Checklist) sebagai dasar pemetaan 3. Puskesmas mengadakan pertemuan dengan Tim Pembina UKS Kecamatan dan Kepala Sekolah :  Menghitung jumlah sekolah  Rencana kerja
  • 26. PERSIAPAN 26 4. Satuan Pendidikan  Mendata jumlah murid, pendidik (guru) dan tenaga Kependidikan (Dinkes)  Mendata jumlah pendidik untuk dilatih melakukan deteksi dini dan intervensi psikoedukasi  Mendata jumlah murid yang dilatih sebagai kader kesehatan remaja 5. Memberikan informasi kepada murid dan orangtua terkait deteksi dini 6. Menyediakan form pemeriksaan Tim Puskesmas dan sekolah 7. Mengenali gejala perilaku berisiko dan merujuk ke Puskesmas
  • 28. PELAKSANAAN 28 (PUSKESMAS)  Puskesmas bertanggung jawab dalam pelaksanaan  Deteksi kesehatan jiwa  Pelatihan  Pembinaan  Pemberian tindak lanjut
  • 29. SEKOLAH 29  Sosialisasi program kepada semua warga sekolah  Kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler
  • 30. KEGIATAN KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH 1.Kegiatan intrakurikuler Integrasi dengan semua mata pelajaran pada kurikulum yang berlaku. Pelaksanaan : sesuai dengan usia peserta didik 2.Kegiatan ekstrakurikuler 30 Pembelajaran yang dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah maupun di luar sekolah untuk menerapkan materi kesehatan jiwa serta meningkatkan perilaku hidup sehat bagi peserta didik
  • 31. KEGIATAN KESEHATAN JIWADI SEKOLAH 3. Kegiatan sosial di sekolah ▹ Kegiatan - kegiatan bersifat sosial yang mendukung kesehatan jiwa peserta didik seperti: ▹ Kerja bakti yang dapat mempererat rasa persaudaraan dan kebersamaan ▹ Aksi sosial (kunjungan dan memberi bantuan ke panti sosial) dsb. 4. Kegiatan perlombaan 31 ▹ Pertandingan olah raga ▹ Perlombaan pada Hari- hari besar Nasional yang dirayakan oleh sekolah dan Madrasah dsb.
  • 32. Kegiatan 32 intrakurikuler Untuk usia 11 - 18 tahun (SD Kelas 5 - SMA) Materi pendidikan kesehatan jiwa mencakup : ▹ Materi perkembangan fisik dan jiwa sesuai kelompok usia peserta didik (lihat Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa Anak Usia Sekolah di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Lanjutan) ▹ Permasalahan kesehatan jiwa yang sering dihadapi peserta didik. ▹ Meningkatkan kecakapan hidup dalam menghadapi pengaruh negatif dari luar serta membimbing siswa untuk berperilaku hidup sehat, berteman yang baik (lihat materi kesehatan jiwa “Keterampilan Sosial”).
  • 33. Ekstra Kurikuler 33 a. Kegiatan yang melibatkan warga sekolah dan tenaga kesehatan,meliputi : ▹ Kader kesehatan sekolah (dokter kecil, kader kesehatan sekolah/KKR, konselor sebaya/peer conselor, pramuka, PMR, kunjungan ke RS Jiwa, Panti sosial dll). ▹ Kreatifitas peserta didik : Majalah dinding (untuk menampilkan prestasi, kegiatan dan informasi kesehatan jiwa di Sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan dan memotivasi warga sekolah).
  • 34. Ekstra Kurikuler 34 b. Pendidikan dan bimbingan kesehatan yang diberikan kepada tenaga pendidik dan kependidikan - Materi pola asuh. - Bimbingan untuk menerapkan perilaku hidup sehat seperti menghindari kebiasaan merokok dan NAPZA - Meningkatkan kerjasama kelompok - Tidak terlibat tawuran, perkelahian - Adanya hubungan yang harmonis antara peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah melalui materi keterampilan sosial.
  • 35. PENDEKATAN 1). Individual konseling oleh guru dan teman sebaya). 2)Kelompok di dalam dan di luar jam pelajaran : ▹Di dalam kelas ▹Di luar kelas ▹Lingkungan Keluarga 35
  • 36. METODE 36 ▹ belajar kelompok ▹ kerja kelompok ▹ Diskusi ▹ belajar perorangan ▹ pemberian tugas ▹ karya wisata ▹ bermain peran ▹ tanya jawab ▹ simulasi dan bimbingan (konseling).
  • 37. Perlu 37 Diperhatikan Dalam Pelaksanaan 1)Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional. 2)Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. 3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. 4) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta didik. 5)Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan peran aktif peserta didik. 6) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan jiwa.
  • 38. PROMOTIF 38 ▹ dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan termasuk penyuluhan masalah emosi, perilaku dan latihan keterampilan sosial, dll
  • 39. PREVENTIF 39 DETEKSI KEPADA PESERTA DIDIK, PENDIDIK,TENAGA KEPENDIDIKAN SECARA MASSAL:  kuesioner PSC (Pediatric Symptomp Checlist)  Terjaring, dilanjutkan dengan SDQ (Strength Difficult Questioner) SDQ Anak (usia 4 – 10 tahun) SDQ Remaja (usia 11 – 18 tahun) 3 Bulan SDQ lanjutan. dan orangtua/pengasuh dengan menggunakan SCL-90.  Deteksi dini kepada tenaga pendidik dan kependidikan  Deteksi dini dilakukan melalui pemeriksaan secara berkala dan pengamatan.
  • 40. ALUR DETEKSI PEMERIKSAAN KESEHATAN JIWA DETEKSI PEMERIKSAAN PADA KELOMPOK TERINDIKASI •SDQ (Strenght Dififcult Questionioner) •Untuk mengetahui masalah kesehatan jiwa dan mempermudah arah tindak lanjut •Sasaran peserta didik dengan indikasi masalah psikososial •Rekomendasi tindak lanjut • PSC (Pediatric Symptom Ceklist) • Skrining masalah psikososial • Sasaran peserta didik • 6 bulan sekali SDQ ulang setelah 3 bulan • SDQ siswa mendapat intervensi • Rujukan ke Faskes / Konseling di sekolah 40
  • 41. KURATIF, PREVENTIF 41 psikoedukasi dan 1. Intervensi dini berupa konseling (oleh guru dan teman sebaya). 2.Pembinaan dan konseling kepada keluarga agar ikut berperan aktif dalam memberikan bimbingan, meningkatkan kemampuan anak didik serta meningkatkan kesehatan jiwanya. 3.Bila permasalahan tidak dapat ditangani di sekolah dapat dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
  • 43. MONITORING, 43 EVALUASI, PELAPORAN  Monitoring Tujuan : manfaat program • Sasaran : Pelaksanaan program • Hasil : Input, Proses, Output  Evaluasi • Tujuan : umpan balik dan mengukur keberhasilan  Pelaporan ( Tahunan dan bulanan)
  • 44. Indikator kinerja kegiatan pembinaan kesehatan jiwa tahun 2022- 2024 1. Presentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa ( anak siswa baru dan tingkat akhir)  60% 2. Presentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan di Fasyankes  60% 3. Jumlah penyalahgunaan napza yang mendapatkan pelayanan rehabilitasi medis  11.000