Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islamMeileni Nurhayati
Mengulas lengkap tentang kerajaan Mataram Islam. tentang awal berdiri, raja-raja, kemunduran, kehidupan politik sosial ekonomi dan budaya, serta hasil kebudayaan berupa bangunan maupun sastra
Kerajaan Pajajaran hancur setelah diserang beberapa kerajaan Islam seperti Banten dengan bantuan Cirebon dan Demak. Kerajaan Pajajaran mulai melemah ketika pelabuhan Sunda Kelapa direbut oleh Banten pada 1527. Akhirnya pada 1579, Banten berhasil menguasai Pajajaran sehingga menandai runtuhnya kerajaan Hindu tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Kediri, mulai dari berdirinya kerajaan pada tahun 1042 hingga runtuhnya kerajaan pada tahun 1222 akibat perang melawan Kerajaan Tumapel di bawah pimpinan Ken Arok. Dokumen ini juga menyinggung tentang raja-raja, prasasti, kebudayaan, dan faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri.
Kerajaan Singasari berdiri di Jawa Timur pada abad ke-13. Kerajaan ini dipimpin oleh serangkaian raja mulai dari Ken Arok hingga Kertanegara. Masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, dan pengrajin. Agama Hindu dan Buddha berkembang berdampingan. Zaman kejayaannya terjadi di bawah pemerintahan Kertanegara melalui kebijakan dalam negeri dan luar negeri. Keruntu
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islamMeileni Nurhayati
Mengulas lengkap tentang kerajaan Mataram Islam. tentang awal berdiri, raja-raja, kemunduran, kehidupan politik sosial ekonomi dan budaya, serta hasil kebudayaan berupa bangunan maupun sastra
Kerajaan Pajajaran hancur setelah diserang beberapa kerajaan Islam seperti Banten dengan bantuan Cirebon dan Demak. Kerajaan Pajajaran mulai melemah ketika pelabuhan Sunda Kelapa direbut oleh Banten pada 1527. Akhirnya pada 1579, Banten berhasil menguasai Pajajaran sehingga menandai runtuhnya kerajaan Hindu tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Kediri, mulai dari berdirinya kerajaan pada tahun 1042 hingga runtuhnya kerajaan pada tahun 1222 akibat perang melawan Kerajaan Tumapel di bawah pimpinan Ken Arok. Dokumen ini juga menyinggung tentang raja-raja, prasasti, kebudayaan, dan faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri.
Kerajaan Singasari berdiri di Jawa Timur pada abad ke-13. Kerajaan ini dipimpin oleh serangkaian raja mulai dari Ken Arok hingga Kertanegara. Masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, dan pengrajin. Agama Hindu dan Buddha berkembang berdampingan. Zaman kejayaannya terjadi di bawah pemerintahan Kertanegara melalui kebijakan dalam negeri dan luar negeri. Keruntu
Kerajaan Singasari adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-13 di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok dan mengalami masa kejayaan di bawah pemerintahan Kertanegara, namun runtuh akibat pemberontakan pada tahun 1292.
Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)Purna Senda
Kerajaan Mataram Kuno didirikan pada abad ke-8 di Jawa Tengah dan terdiri dari dua dinasti yaitu Dinasti Sanjaya bercorak Hindu dan Dinasti Syailendra bercorak Buddha. Kedua dinasti ini membangun candi-candi agung seperti Candi Borobudur dan Prambanan yang menjadi bukti semangat keagamaan tinggi pada masa itu.
Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia meliputi Kerajaan Medang Kamulan dan Kerajaan Kediri. Kerajaan Medang Kamulan berdiri pada abad ke-9 di Jawa Timur dengan ibu kotanya di Watumasin. Kerajaan ini makmur pada masa pemerintahan Raja Airlangga namun runtuh akibat perebutan takhta. Kerajaan Kediri didirikan setelah runtuhnya Medang Kamulan dan berdiri hingga abad ke-13 di Jawa Timur dengan
Kerajaan Kediri merupakan kerajaan besar yang berdiri pada abad ke-12 di Jawa Timur dengan ibu kotanya bernama Daha. Kerajaan ini mencapai kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Jayabaya. Kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Kediri berpusat pada pertanian dan perdagangan serta dipengaruhi agama Hindu. Beberapa peninggalan bersejarah Kediri antara lain Candi Penataran, Candi Gurah,
Sejarah Kerajaan Singasari ; Latar belakang kerajaan, kondisi politik dan pemerintahan, penyebab keruntuhan serta tradisi kerajaan yang masih ada hingga sekarang.
Kerajaan Medang Kamulan adalah kerajaan Hindu yang berdiri pada abad ke-8 di Jawa Tengah kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Kerajaan ini dipimpin oleh raja-raja seperti Mpu Sindok, Dharmawangsa, dan Airlangga. Masa kejayaannya terjadi pada pemerintahan Airlangga antara tahun 1028-1035 M ketika berhasil mengalahkan musuh-musuhnya dan membangun kemakmuran. Namun
Kerajaan Dinasti Warmadewa merupakan kerajaan Hindu Budha tertua di Bali yang berkembang pada abad IX-XI Masehi. Kerajaan ini mengalami kemunduran setelah ditaklukkan Majapahit pada tahun 1343 M. Kerajaan Buleleng dahulunya merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Dinasti Warmadewa sebelum akhirnya berdiri sendiri pada abad ke-17.
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 di Jawa Timur. Kerajaan ini hanya bertahan 70 tahun sampai runtuh akibat pemberontakan oleh Jayakatwang, sepupu Raja Kertanegara. Kertanegara adalah raja terbesar Singasari yang memperluas pengaruh kerajaan melalui ekspedisi militer.
Kerajaan Singasari bermula dari Kerajaan Tumapel dan berkembang menjadi kerajaan besar di bawah kepemimpinan Raja Kertanegara. Masa kejayaannya dicatat dalam kitab-kitab sejarah dan peninggalan candi serta prasasti.
Kerajaan Kediri - X - Sejarah IndonesiaAditya Nur Jr
Kerajaan Kediri bercorak Hindu yang terletak di Jawa Timur berdiri setelah Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua pada abad ke-11. Kerajaan ini makmur pada masa pemerintahan Raja Jayabhaya pada abad ke-12 ketika agama Hindu berkembang dan ekonomi berbasis pertanian dan perdagangan tumbuh. Namun pada akhir abad ke-13, Kerajaan Kediri runtuh setelah diserang oleh Ken Arok dari Tumapel.
Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan Buddha di Jawa Tengah abad ke-7 M yang dipimpin Ratu Sima. Kerajaan ini mengalami masa kejayaan di bawah kepemimpinannya namun runtuh setelah puteranya dihukum mati karena dituduh mencuri. Beberapa peninggalan bersejarah Kalingga masih ditemukan di Jawa Tengah seperti prasasti dan candi.
Perlawanan Sultan Agung dari Mataram (1613-1645)Krisdiana 1911
Dokumen ini merangkum biografi dan perlawanan Sultan Agung dari Mataram melawan Belanda pada abad ke-17. Sultan Agung berhasil memperluas kekuasaannya dengan menaklukkan Madura pada 1624 dan Surabaya pada 1628, namun serangan berulangnya terhadap Batavia pada 1628-1629 gagal. Kekalahan ini memicu pemberontakan daerah bawahan dan melemahkan kekuasaan Mataram. Sultan Agung meninggal pada 1646 dan digantikan putranya
Sejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijayahanakamilah4
Kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh sekitar 20 raja mulai abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Beberapa raja terkenal adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa pendiri kerajaan, Balaputradewa yang memperluas wilayah kekuasaan, dan Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa yang memerintah pada masa kejayaan K
Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok di muara Sungai Brantas dengan ibukota bernama Watan Mas. Wilayah kekuasaannya meliputi Nganjuk, Pasuruan, Surabaya, dan Malang. Beberapa raja yang memerintah antara lain Mpu Sindok, Sri Isyana Tunggawijaya, Sri Makutawangsawardhana, hingga Airlangga yang kemudian membelah kerajaan menjadi Kediri dan Janggala.
Medang Kamulan diyakini sebagai kerajaan pertama di Jawa berdasarkan sumber-sumber sejarah dan cerita rakyat. Kerajaan ini tidak memiliki bukti fisik keberadaannya namun disebutkan sebagai tempat berkuasanya raja-raja mitologis seperti Batara Guru dan Prabu Gilingwesi. Beberapa naskah kuno dan legenda juga menyebutkan adanya kerajaan bernama Medang Kamulan di Jawa bagian tengah sebelum berdiriny
Kerajaan Singasari adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-13 di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok dan mengalami masa kejayaan di bawah pemerintahan Kertanegara, namun runtuh akibat pemberontakan pada tahun 1292.
Power point mataram kuno ( kelas xi ipa 1)Purna Senda
Kerajaan Mataram Kuno didirikan pada abad ke-8 di Jawa Tengah dan terdiri dari dua dinasti yaitu Dinasti Sanjaya bercorak Hindu dan Dinasti Syailendra bercorak Buddha. Kedua dinasti ini membangun candi-candi agung seperti Candi Borobudur dan Prambanan yang menjadi bukti semangat keagamaan tinggi pada masa itu.
Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia meliputi Kerajaan Medang Kamulan dan Kerajaan Kediri. Kerajaan Medang Kamulan berdiri pada abad ke-9 di Jawa Timur dengan ibu kotanya di Watumasin. Kerajaan ini makmur pada masa pemerintahan Raja Airlangga namun runtuh akibat perebutan takhta. Kerajaan Kediri didirikan setelah runtuhnya Medang Kamulan dan berdiri hingga abad ke-13 di Jawa Timur dengan
Kerajaan Kediri merupakan kerajaan besar yang berdiri pada abad ke-12 di Jawa Timur dengan ibu kotanya bernama Daha. Kerajaan ini mencapai kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Jayabaya. Kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Kediri berpusat pada pertanian dan perdagangan serta dipengaruhi agama Hindu. Beberapa peninggalan bersejarah Kediri antara lain Candi Penataran, Candi Gurah,
Sejarah Kerajaan Singasari ; Latar belakang kerajaan, kondisi politik dan pemerintahan, penyebab keruntuhan serta tradisi kerajaan yang masih ada hingga sekarang.
Kerajaan Medang Kamulan adalah kerajaan Hindu yang berdiri pada abad ke-8 di Jawa Tengah kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Kerajaan ini dipimpin oleh raja-raja seperti Mpu Sindok, Dharmawangsa, dan Airlangga. Masa kejayaannya terjadi pada pemerintahan Airlangga antara tahun 1028-1035 M ketika berhasil mengalahkan musuh-musuhnya dan membangun kemakmuran. Namun
Kerajaan Dinasti Warmadewa merupakan kerajaan Hindu Budha tertua di Bali yang berkembang pada abad IX-XI Masehi. Kerajaan ini mengalami kemunduran setelah ditaklukkan Majapahit pada tahun 1343 M. Kerajaan Buleleng dahulunya merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Dinasti Warmadewa sebelum akhirnya berdiri sendiri pada abad ke-17.
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 di Jawa Timur. Kerajaan ini hanya bertahan 70 tahun sampai runtuh akibat pemberontakan oleh Jayakatwang, sepupu Raja Kertanegara. Kertanegara adalah raja terbesar Singasari yang memperluas pengaruh kerajaan melalui ekspedisi militer.
Kerajaan Singasari bermula dari Kerajaan Tumapel dan berkembang menjadi kerajaan besar di bawah kepemimpinan Raja Kertanegara. Masa kejayaannya dicatat dalam kitab-kitab sejarah dan peninggalan candi serta prasasti.
Kerajaan Kediri - X - Sejarah IndonesiaAditya Nur Jr
Kerajaan Kediri bercorak Hindu yang terletak di Jawa Timur berdiri setelah Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua pada abad ke-11. Kerajaan ini makmur pada masa pemerintahan Raja Jayabhaya pada abad ke-12 ketika agama Hindu berkembang dan ekonomi berbasis pertanian dan perdagangan tumbuh. Namun pada akhir abad ke-13, Kerajaan Kediri runtuh setelah diserang oleh Ken Arok dari Tumapel.
Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan Buddha di Jawa Tengah abad ke-7 M yang dipimpin Ratu Sima. Kerajaan ini mengalami masa kejayaan di bawah kepemimpinannya namun runtuh setelah puteranya dihukum mati karena dituduh mencuri. Beberapa peninggalan bersejarah Kalingga masih ditemukan di Jawa Tengah seperti prasasti dan candi.
Perlawanan Sultan Agung dari Mataram (1613-1645)Krisdiana 1911
Dokumen ini merangkum biografi dan perlawanan Sultan Agung dari Mataram melawan Belanda pada abad ke-17. Sultan Agung berhasil memperluas kekuasaannya dengan menaklukkan Madura pada 1624 dan Surabaya pada 1628, namun serangan berulangnya terhadap Batavia pada 1628-1629 gagal. Kekalahan ini memicu pemberontakan daerah bawahan dan melemahkan kekuasaan Mataram. Sultan Agung meninggal pada 1646 dan digantikan putranya
Sejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijayahanakamilah4
Kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh sekitar 20 raja mulai abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Beberapa raja terkenal adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa pendiri kerajaan, Balaputradewa yang memperluas wilayah kekuasaan, dan Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa yang memerintah pada masa kejayaan K
Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok di muara Sungai Brantas dengan ibukota bernama Watan Mas. Wilayah kekuasaannya meliputi Nganjuk, Pasuruan, Surabaya, dan Malang. Beberapa raja yang memerintah antara lain Mpu Sindok, Sri Isyana Tunggawijaya, Sri Makutawangsawardhana, hingga Airlangga yang kemudian membelah kerajaan menjadi Kediri dan Janggala.
Medang Kamulan diyakini sebagai kerajaan pertama di Jawa berdasarkan sumber-sumber sejarah dan cerita rakyat. Kerajaan ini tidak memiliki bukti fisik keberadaannya namun disebutkan sebagai tempat berkuasanya raja-raja mitologis seperti Batara Guru dan Prabu Gilingwesi. Beberapa naskah kuno dan legenda juga menyebutkan adanya kerajaan bernama Medang Kamulan di Jawa bagian tengah sebelum berdiriny
Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok di Jawa Timur pada abad ke-10 Masehi. Kerajaan ini kemudian berkembang di bawah pemerintahan raja-raja selanjutnya seperti Dharmawangsa dan Airlangga. Airlangga kemudian memindahkan ibukota kerajaan ke Kahuripan. Kerajaan Kediri kemudian berdiri setelah pembagian Kerajaan Kahuripan menjadi Jenggala dan Panjalu.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai kerajaan Hindu-Buddha yang berkembang di Indonesia sejak zaman prasejarah hingga abad pertengahan. Mulai dari Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Holing, Kanjuruhan, Mataram, Sriwijaya, Medang Kamulan, Jenggala dan Kediri, Singasari hingga Majapahit yang mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.
Kerajaan Mataram Kuno terdiri dari dua dinasti yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Dinasti Sanjaya didirikan oleh Raja Sanjaya pada abad ke-8 M sedangkan Dinasti Syailendra didirikan oleh Raja Bhanu pada abad ke-8 M. Pada abad ke-10, pusat Kerajaan Mataram dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok dan dikenal sebagai Kerajaan Medang Kamulan.
Kerajaan Singhasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 di daerah Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Kertanegara (1268-1292) yang memperluas pengaruhnya ke luar Jawa melalui ekspedisi militer. Kertanegara juga dikenal sebagai raja terakhir dan terbesar Kerajaan Singhasari.
Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu di Indonesia di dasari dengan masuknya agama Hindu pada zaman dahulu. Agama dan kepercayaan Hindu sangat berpengaruh di Nusantara, sehingga menimbulkan banyaknya kerajaan yang muncul. Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para Musafir India yang memang berniat menyebarkan kepercayaan.
Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada tahun 732 M di Jawa Tengah dan berkembang menjadi kerajaan Hindu-Buddha yang kuat di bawah kepemimpinan Raja Sanjaya dan penggantinya. Kerajaan ini mulai melemah pada abad ke-10 karena berpindahnya ibu kota ke Jawa Timur dan ancaman dari kerajaan Sriwijaya. Masyarakatnya menganut agama Hindu dan Buddha secara toleran sambil membangun cand
Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok pada abad ke-9 di Jawa Timur. Ibukotanya berada di Watan Mas. Masa pemerintahan Mpu Sindok dan penerusnya Sri Isana merupakan masa damai, namun pada zaman Dharmawangsa kerajaan mengembangkan militer dan perdagangan luar negeri. Puncak kejayaannya di bawah Airlangga yang menyatukan kerajaan setelah peristiwa Pralaya Medang pada 101
4. Kerajaan Medang (atau sering juga dikatan Kerajaan Mataram
Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama suatu Kerajaan
yang berdiri di Jawa Timur pada abad ke-10. Dengan Ibu Kota
Wantan Mas yang terletak di kawasan sungai Brantas.
Sebelumnya, Kerajaan Medang berdiri di Jawa Tengah dengan
nama Kerajaan Mataram.
Kerajaan bercorak Hindu ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram.
Kerajaan ini dipindahkan oleh Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana
Wikramadharmottunggadewa alias Mpu Sindok ke Jawa Timur, karena itu disebut
juga Kerajaan Medang periode Jawa Timur.
Menurut para ahli, pemindahan Kerajaan Mataram (Medang) ke Jawa Timur
disebabkan terjadinya letusan Gunung Merapi yang disertai gempa bumi dan hujan
material vulkanik yang memorak-porandakan sebagian besar wilayah Jawa Tengah.
Faktor lain adalah adanya konflik perebutan takhta di dalam istana. Adanya konflik
semacam ini ditunjukkan dalam Prasasti Wanua Tengah III.
5. Nama Medang Kamulan berarti Medang adalah nama lain dari Mataram dan
Kamulan berarti Pada Awalnya.
Adapun Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok pada abad ke-10.
Ia pun juga dijadikan sebagai raja pertama Medang Kamulan dan memimpin
kerajaan selama kurang lebih 20 tahun, yakni mulai 929 M – 949 M.
Adapun letak tepat dari Kerajaan Medang Kamulan berada di sekitar muara
Sungai Brantas yang dengan Ibu Kota Wutan Mas. Lokasi Medang Kamulan
termasuk Nganjuk sebelah barat, Pasuruan timur, Surabaya utara, dan Malang
selatan.
Kerajaan Medang Kamulan
6. 1). Mpu Sindok
Mpu Sindok tentunya menjadi salah satu sosok
yang paling penting bagi Medang Kamulan. Sebab,
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
pendiri dari Kerajaan Medang Kamulan adalah Mpu
Sindok. Selain itu, Mpu Sindok juga dijadikan sebagai
raja pertama Medang Kamulan dengan dibantu oleh
permaisuri, Sri Wardhani Pu Kbi.
Mpu Sindok adalah menantu Raja Wawa, yang pada masa pemerintahan Raja
Tulodhong dan Raja Wawa menjabat sebagai mahamantri (jabatan tingkat tinggi
yang biasanya hanya diisi putra mahkota), la naik takhta pada tahun 929 M dan
dianggap sebagai pendiri dinasti baru bernama Dinasti isana, mengikuti nama
raja
pertamanya. Adapun Mpu Sindok juga mendirikan dinasti baru, yakni Dinasti
Isyana setelah Dinasti Sanjaya dan Syailendra. Mpu Sindok juga mendapatkan
Tokoh yang Berpengaruh dari
Kerajaan Medang Kamulan
7. 2). Raja Dharmawangsa
Raja Dharmawangsa adalah raja yang keempat dari
Medang Kamulan. Sebelumnya, Kerajaan ini dipimpin
oleh menantu Mpu Sindok, yaitu Raja Lokapala, dan
kemudian ada Raja Makutawangsawardhana. Raja
Dharmawangsa adalah salah satu raja yang membuat
Kerajaan ini berhasil mencapai puncak kejayaan.
Di bawah kepemimpinannya, Medang Kamulan
mampu menyaingi Kerajaan Sriwijaya yang juga
memiliki kebijakan politik luar negeri. Namun, kesalahan dari Raja
Dharmawangsa adalah ketika menyerang Kerajaan Sriwijaya.
Sebab, Medang Kamulan justru mengalami kekalahan. Bahkan, Raja
Dharmawangsa gugur karena serangan balik dari kerajaan bawahan
Kerajaan Sriwijaya.
8. 3). Airlangga
Airlangga adalah menantu dari Raja Dharmawangsa.
Ia sempat melarikan diri ketika Medang Kamulan
diserang oleh bawahan dari Kerajaan Sriwijaya.
Airlangga sembunyi di hutan selama serangan terjadi,
hingga pada akhirnya ia kembali dan merebut lagi
Kerajaan ini.
Airlangga pun akhirnya dijadikan sebagai raja pengganti
mertuanya dan diberikan gelar Rakai Halu Sri Lakeswara
Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta
Wikramatunggadewa.
Seperti mertuanya, Airlangga juga melakukan kesalahan ketika membagi dua
kerajaan. Maksud Airlangga membagi Kerajaan Medang Kamulan
menjadi dua sebenarnya baik, yaitu untuk menghindarkan dari perang
saudara. Namun, pembagian itu membuat Medang Kamulan justru mengalami
kemunduran.Kala itu kerajaan dibagi menjadi dua, yaitu Jenggala yang
dikuasai
oleh Samarawijaya dan Panjalu yang dipimpin oleh Mapanji
Garasakan. Alhasil
10. Raja pertama dari kerajaan ini bernama Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana
Wikramadharmottunggadewa alias Mpu Sindok pada Tahun 929 M. Pada
masa pemerintahan Mpu Sindok kerajaan aman dan tentram, ia merupakan
sosok raja yang sangat toleransi terhadap agama lain. Hal ini bisa kita lihat
dari penganugrahan Desa Wajang untuk perkembangan ajaran yang
mencampurkan agama Buddha dan Hindu.
Kemudian kerajaan Medang Kamulan dipimpin oleh ratu Sri Isana
Tunggawijaya, dan diteruskan oleh anaknya Sri MakutawangSawardhana.
Setelahnya Medang dikuasai oleh Dharmawangsa dan pernah menyerang
kerajaan Sriwijaya pada Tahun 990M. Penyerangan itu gagal yang kemudian
menjadi malapetaka bagi kerajaan medang karena Sriwijaya berhasil
menghasut Raja Wurawari untuk menyerang mereka ketika pernikahan putri
Dharmawangsa dan Airlangga (Tahun 1016M).Seluruh keluarga kerajaan
tewas
tapi Airlangga berhasil selamat dan ia bertapa di Wonogiri.
11. Pada Tahun 1019 Airlangga kembali dinobatkan sebagai raja dan
Airlangga langsung melakukan pemulihan hubungan dengan Sriwijaya.
Airlangga dikenal sebagai raja yang sangat memperhatikan rakyatnya,
banyak karya-karya, dan agama yang berkembang pada zamannya.
Agama yang berkembang pada masa pemerintahan Airlangga adalah
agama Hindu beraliran Wisnu. Airlangga memang dianggap sebagai titisan
Dewa Wisnu. Pada masa pemerintahannya, berkembang banyak aliran
keagamaan, seperti Hindu aliran Siwa dan Buddha, Airlangga menolerir
eksistensi semua aliran itu.
Sebelum ia mengundurkan diri, Airlangga membagi kerajaanya menjadi 2
agar tidak adanya perang saudara. Kerajaan Jenggala(timur) yang
diberikan kepada Mapanji Garasakan. Kedua, Kerajaan Kediri (barat) yang
diberikan kepada Sri Samarawijaya.
Kemudian Airlangga menjadi petapa dan mengkat pada Tahun 1049M.
12. 1). Bidang Ekonomi
Keadaan ekonomi dari Kerajaan ini berjalan sesuai dengan letaknya yang
berada di wilayah sungai Brantas dan sungai Bengawan Solo.
Ketika Medang Kamulan dipimpin oleh Airlangga, Medang Kamulan memiliki
pelabuhan yang bernama Pelabuhan Hujung Galuh yang letaknya berada di
muara sungai Brantas. Pelabuhan Hujung Galuh itu pun dijadikan sebagai
pusat perdagangan bahkan sampai level internasional.
Oleh sebab itu, Medang Kamulan akhirnya mendapatkan penghasilan dari
aktivitas pada pelabuhan tersebut.
Selain itu, Airlangga juga membangun jalan yang menghubungkan antara
pesisir dengan pusat kerajaan. Ia juga membangun Waduk Waringin Sapta
untuk irigasi sawah dan juga mencegah banjir.
Kemudian Airlangga juga memberikan hak istimewa untuk Pelabuhan
Kembang Putih, Tuban.
Tak hanya memanfaatkan pelabuhan, Kerajaan ini juga mendapatkan
pemasukan dari pertanian.
2). Bidang Agama
Sementara dari bidang agama, Medang Kamulan merupakan kerajaan yang
dasarnya adalah beragama Hindu. Jadi ketika itu, agama yang berkembang
di
Kerajaan ini adalah agama Hindu, yaitu Hindu Wisnu dan Hindu Syiwa.
14. 1) Prasasti
a. Prasasti Mpu Sindok
Prasasti Mpu Sindok tentunya adalah prasasti peninggalan Mpu Sindok
yang menjelaskan mengenai kehidupan politik Medang Kamulan semasa
Mpu Sindok bersama dengan Sri Wardhani Pu Kbi. Prasasti itu ditemukan di
Jombang, Jawa Timur dalam bentuk batu besar.
b. Prasasti Calcuta
Selanjutnya adalah Prasasti Calcuta yang menjadi peninggalan dari Raja
Airlangga. Prasasti Calcuta ini berisi tentang silsilah keluarga dari raja
pertama Medang Kamulan, Mpu Sindok. Selain itu juga berisi tentang
peristiwa hancurnya istana milik Dharmawangsa.
c. Prasasti Anjuk Ladang
Prasasti Anjuk Ladang adalah prasasti yang ditemukan di Jawa Timur.
Prasasti ini berisi tentang awal berdirinya Medang Kamulan.
d. Prasasti Lor
Prasasti Lor merupakan prasasti yang dibuat pada sekitar tahun (939
Masehi), prasasti tersebut menceritakan tentang perintah untuk membuat
candi yang bernama Jayamrata dan juga Jayastambo yang terletak di Desa
Antik Lodang untuk memperingati kemenangan dari Mpu Sindok.
15. e. Prasasti Tengaran
Prasasti Tengaran merupakan prasasti yang dibuat pada sekitar (933
Masehi), prasasti tersebut menceritakan tentang Mpu Sindok memerintah
bersama dengan Istrinya yang bernama Sri Wardhani Pu Kabin atau
Rakryan Bawang.
f. Prasasti Bangil
Prasasti Bangil merupakan prasasti yang menceritakan tentang pembuatan
candi yang digunakan untuk pemakaman ayahanda dari Mpu Sindok dan
sang Permaisuri yakni Rakryan Bawang.
2) Candi-Candi
Terdapat beberapa candi yang menjadi peninggalan dari Kerajaan ini.
Candi-candi yang ditinggalkan oleh Medang Kamulan ini dapat dibilang
adalah candi-candi besar di Jawa Tengah, seperti Candi Prambanan, Candi
Kalasan, dan Candi Ijo.
16. Berikut Daftar beberapa Candi Peninggalan dari
Kerajaan Medang Kamulan:
Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Sewu di Sleman, Yogyakarta.
Candi Sari di Sleman, Yogyakarta.
Candi Gunung Wukir di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Gebang di Sleman, Yogyakarta.
Candi Kalasan di Sleman, Yogyakarta.
Candi Prambanan di Sleman, Yogyakarta.
Candi Merak di Klaten, Jawa Tengah.
Candi Plaosan di Klaten, Jawa Tengah.
Candi Sambisari di Sleman, Yogyakarta.
Candi Lumbung di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Pawon di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Ngawen di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Morangan di Sleman, Yogyakarta.
Candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Sojiwan di Klaten, Jawa Tengah.
Candi Ijo di Sleman, Yogyakarta.
Candi Barong di Sleman, Yogyakarta.
Candi Banyunibo di Sleman, Yogyakarta.
Candi Ratu Boko di Sleman, Yogyakarta.
18. Ketika pesta pernikahan putri Raja Dharmawangsa dengan Airlangga,
terjadi serangan mendadak dari Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya menyerang
Medang Kamulan dengan bantuan dari Kerajaan Wurawari.Serangan
tersebut mengakibatkan meninggalnya keluarga Kerajaan Medang.
Sementara itu, Airlangga dan pengikut setianya berhasil selamat.
Pada 1031, Airlangga berupaya memulihkan kejayaan Dinasti Isyana
dengan mengangkat dirinya sebagai raja.Airlangga menggunakan gelar
Rakai Hali Sri Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta
Wikramatunggadewa. Ia kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke
wilayah Kahuripan. Airlangga secara perlahan mengembalikan Dinasti
Isyana dengan mendirikan Kerajaan Kahuripan.
Runtuhnya Kerajaan Medang Kamulan dimulai setelah dipimpin oleh
Raja Airlangga. Kerajaan tersebut terpaksa dibagi menjadi dua kerajaan,
yakni Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kediri.Keputusan tersebut
dilakukan oleh Raja Airlangga guna mencegah terjadinya perang saudara.
Diketahui, sang putri dari permaisuri Raja Airlangga memutuskan untuk
tidak terlibat dalam kerajaan dan menjadi seorang petapa.
Akhirnya, Kerajaan Medang diberikan putra-putra dari selir Raja
Airlangga. Sehingga sejarah Kerajaan Medang berakhir di zaman
pemerintahan ini.