Sejarah batik Indonesia atik mulai dikembangkan pada masa kerajaan Mataram, kemudian berlanjut di masa kerajaan Solo dan Yogyakarta . Batik awalnya hanya digunakan di keraton untuk pakaian para raja dan keluarganya, namun kemudian mulai diproduksi oleh masyarakat umum dan menjadi populer sebagai pakaian.
Jasatoto99 Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Gampang Menang Terbaru
SEJARAH BATIK INDONESIA DAN JENISNYA.pptx
1.
2.
3. BATIK
Adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan
telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak
dulu.
Batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti
menulis dan “tik” yang artinya titik/menitik . Jadi
batik adalah salah satu seni tekstil menghias kain
polos dengan cara menulis/melukis atau
menggambar dengan menggunakan alat canting
dengan menggunakan media bahan malam/lilin.
“malam” (wak),” pewarna”(dye),
atau dalam bahasa inggris “wak resist dying”
4. Sejarah Batik Indonesia
Seni batik Indonesia mulai dikenal mulai akhir abad 18 atau abad 19 pada
abad ini batik yang dihasilkan adalah batik tulis. Sedangkan batik cap mulai
dikenal pada tahun 1920. Kain batik pada masa lalu yang memakai hanya
raja, keluarga raja dan kaum bangsawan saja.
Bagaimana penyebarannya sampai bisa kalangan rakyat
bisa menggunakan kain batik ???
A. ZAMAN MAJAPAHIT
Majapahit adalah sebuah kerajaan terbesar dipulau Jawa yang terletak di kota
Mojokerto dan batik yang terkenal pada zaman ini adalah didaerah Bonorowo
yaitu suatu daerah ya dipimpin oleh adipati Kalang yaitu seorang adipati yang
balelo atau tidak mau tunduk dengan kerajaan Majapahit. Adipati inilah yang
menyebarkan seni batik dari kalangan keluarga raja ke kalangan rakyat nama
daerah ini sekarang bernama Tulungagung. Kemudian daerah pembatikan
Mojokerto berkembang kedaerah lain yaitu daerah Majan, Simo, Kwali,
Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Ciri kas batik daerah Mojokerto yaitu
dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua.
5. Bukti kain batik sudah ada
sejak zaman Majapahit
adalah dengan penemuan
arca dalam Candi Ngrimbi
dekat Jombang yang
menggambarkan sosok
Raden Wijaya, raja pertama
Majapahit (1294-1309),
memakai kain batik
bermotif kawung.
6. B. ZAMAN PENYEBARAN ISLAM
Riwayat pembatikan berkaitan dengan penyebaran Islam erat
hubungannya dengan pertumbuhan agama Islam serta
kerajaan- kerajaan sebelumnya. Konon, di wilayah Batoro
Katong, terdapat seorang generasi dari kerajaan Majapahit
yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro
Katong inilah yang bawa agama Islam ke Ponorogo serta
petilasan yang terdapat saat ini yakni suatu mesjid didaerah
Patihan Wetan. Betoro katong inilah yang mengembangkan
batik pada zaman penyebaran Islam , kemudian berkembang
di wilayah Tegalsari terdapat suatu pesantren yang diurus
Kyai Hasan Basri ataupun
yang dikenal dengan
istilah
Kyai Agung Tegalsari
7. Di Pesantren Tegalsari inilah perkembangan batik pada masa perkembanag
Islam maju dengan pesat karena dalam pendidikan di pesantren tidak hanya
mengajarkan agama Islam, ilmu ketatanegaraan, ilmu perang serta kesusasteraan
disinilahSeni batik juga diajarkan oleh istri Kyai Hasan Basori yang berasal dari
keraton Solo.
Wilayah perbatikan lama yang dapat kita amati saat ini yakni wilayah Kauman
ialah Kepatihan Wetan saat ini serta dari mari meluas ke desa- desa Ronowijoyo,
Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari,
Cekok, Banyudono serta Ngunut.
Obat- obat atau pewarna yang dipakai dalam pembatikan saat itu yakni
buatan dalam negara sendiri dari kayu- kayuan antara lain; tumbuhan tom, mengkudu.
Kain putihnya juga memakai buatan sendiri dari hasil tenunan
Pembuatan batik cap di Ponorogo
dibawa oleh seseorang
Tiongkok bernama
Kwee Seng dari Banyumas.
abad ke- 20
8. C. ZAMAN KERAJAAN SOLO DAN YOGJAKARTA
Perjalanan pembatikan di kerajaan Solo dan Yogjakarta dikenal semenjak
kerajaan Mataram ke-I dengan rajanya Panembahan Senopati.
Daerah pembatikan pertama ialah didesa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas
dalam lingkungan keluarga kraton yang dikerjakan oleh wanita-wanita
pembantu ratu.
Akibat dari peperangan waktu zaman dahulu baik antara keluarga raja-raja
maupun antara penjajahan Belanda dahulu, maka banyak keluarga-keluarga raja
yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain ke Banyumas,
Pekalongan, dan kedaerah Timur Ponorogo, Tulungagung dan sebagainya.
Meluasnya daerah pembatikan ini sampai kedaerah-daerah itu menurut
perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimulai abad ke-18. Keluarga-
keluarga kraton yang mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan seluruh
pelosok pulau Jawa yang ada sekarang dan berkembang menurut alam dan daerah
baru itu.
9. Perang Pangeran Diponegoro melawan Belanda,
mendesak sang pangeran dan keluarganya serta para
pengikutnya harus meninggalkan daerah kerajaan.
Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat.
Kemudian di daerah-daerah baru itu para keluarga dan
pengikut pangeran Diponegoro mengembangkan batik.
Ke Timur batik Solo dan Yogyakarta
menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto
serta Tulung Agung. Selain itu juga menyebar ke Gresik,
Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik
berkembang di Banyumas, Pekalongan, Tegal, Cirebon.