Peran SDM dalan Merancang Pekerjaan
Peranan sumber daya manusia dalam mendesain pekerjaannya adalah hubungan yang sangat dinamis. Jadi masukan-masukan atau pikiran-pikiran yang cerdas, tidak hanya bersumber dari majikan atau perusahaan ke karyawan
Peran SDM dalam Merancang Pekerjaan
Peranan sumber daya manusia dalam mendesain pekerjaannya adalah hubungan yang sangat dinamis. Jadi masukan-masukan atau pikiran-pikiran yang cerdas, tidak hanya bersumber dari majikan atau perusahaan ke karyawan, tapi juga ada hak-hak mereka untuk berperan aktif dalam merancang pekerjaannya
1.1 ANALISIS PEKERJAAN DAN RENCANA PEKERJAAN
Pekerjaan dianalisis sebagai kegiatan rutin pada manajemen strategis. Kemudian
diperbarui dengan pengertian mengenai pengukuran kinerja, biaya dan standardisasi, peningkatan produktivitas prosedur teknik industri lainnya.
Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (dalam tulisan ini disebut juga dengan istilah pegawai) dalam organisasi adalah evaluasi kinerja pegawai dan pemberian kompensasi.
Peran SDM dalan Merancang Pekerjaan
Peranan sumber daya manusia dalam mendesain pekerjaannya adalah hubungan yang sangat dinamis. Jadi masukan-masukan atau pikiran-pikiran yang cerdas, tidak hanya bersumber dari majikan atau perusahaan ke karyawan
Peran SDM dalam Merancang Pekerjaan
Peranan sumber daya manusia dalam mendesain pekerjaannya adalah hubungan yang sangat dinamis. Jadi masukan-masukan atau pikiran-pikiran yang cerdas, tidak hanya bersumber dari majikan atau perusahaan ke karyawan, tapi juga ada hak-hak mereka untuk berperan aktif dalam merancang pekerjaannya
1.1 ANALISIS PEKERJAAN DAN RENCANA PEKERJAAN
Pekerjaan dianalisis sebagai kegiatan rutin pada manajemen strategis. Kemudian
diperbarui dengan pengertian mengenai pengukuran kinerja, biaya dan standardisasi, peningkatan produktivitas prosedur teknik industri lainnya.
Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (dalam tulisan ini disebut juga dengan istilah pegawai) dalam organisasi adalah evaluasi kinerja pegawai dan pemberian kompensasi.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
2. mendesain jabatan adalah proses merinci dan merancang peran atau pekerjaan yang akan
diisi dalam sebuah organisasi. Ini melibatkan definisi tugas, tanggung jawab, otoritas,
kualifikasi yang diperlukan, serta hubungan pekerjaan dengan jabatan-jabatan lain dalam
organisasi
Langkah-langkah mendesain jabatan sebagai berikut :
Analisis jabatan
Spesifikasi jabatan
Penentuan struktur organisasi
Penentuan gaji dan penghargaan
Dokumentasi jabatan
3. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) harus mempunyai pemahaman
tentang desain pekerjaan. Hal ini karena desain (rancangan) pekerjaan merefleksi
organisasi, lingkungan dan permintaan pelaku, Produktivitas dan kepuasan tenaga
kerja memberikan umpan baik, bagaimana sebaiknya pekerjaan itu di rancang.
Buruknya rancangan pekerjaan berpengaruh pada rendahnya produktivitas ,
perputaran karyawan, absensi, keluhan, sabotase, pengunduran diri, serikat kerja
dan lain lain.
Untuk memecah masalah ini harus ada trade-off keperilakuan dan efesiensi,
peranan ahli personalia adalah menyeimbangkan trade-off yang ada. Jika pekerjaan
underspecialized untuk pekerjaan mudah maka tugas dikurangi, jika overspecialized
4. Unsur/elemen desain pekerjaan :
Elemen elemen organisasional
- pendekatan mekanistik
- Aliran kerja
- Praktek praktek kerja
Elemen elemen lingkungan
- Kemampuan atau potensial serta pengharapan pengharapan social.pertimbangan
efisiensi harus diselaraskan dengan kemampuan dan tersedianya pegawai yang akan
melakukan pekerjaan. Para perancang tidak dapat mengabaikan pengaruh lingkungan
eksternal, misalnya banyak lowongan kerja yang kadang kadang sulit untuk diisi karena
tidak memiliki kemampuan tertentu
Elemen elemen keprilakuan
- Otonomi
- Variasi
- Identitas tugas
- Umpan balik
5. Teknik Teknik desain pekerjaan :
Simplikasi pekerjaan
bahwa pekerjaan dapat dibagi bagi kedalam tugas yang sederhana dan di ulang ulang
hingga memaksimalkan efisiensi
Rotasi pekerjaan
Perputaran jabatan atau tanggung jawab kerja,hingga perpindahan tempat kerja di dalam
sebuah perusahaan
Pemekaran pekerjaan
Teknik desain pekerjaan dengan mengadakan perluasan kerja(kebalikan dari simpikasi kerja)
Pemerkayaan pekerjaan
Bentuk desain pekerjaan dimana terdapat pengembangan pekerjaan secara vertical dalam
hal variasi keterampilan, identitas tugas, signifikasi tugas, otonomi dan umpan balik
6. KESIMPULAN
Desain pekerjaan merupakan faktor kunci dalam manajemen sumber daya manusia dan
organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan dan efisiensi organisasi.
Sistem desain kerja adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi dan saling
berkaitan untuk meningkatkan kepuasan kerja yang berhubungan dengan produktifitas
kerja dan membentuk pekerjaan yang lengkap, agar mencapai efektifitas dan efesiensi
kerja. Keberhasilan mendesain pekerjaan dalam suatu organisasi, banyak sedikitnya
dipengaruhi oleh factor yang berasal dari dalam organisasi ,maupun faktor dari luar
organisasi itu sendiri.
Menurut penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa sistem desain kerja sangat amat
diperlukan untuk meningkatkan kualitas kerja dalam membentuk pekerjaan yang
sempurna agar dapat tercapainya keefektifitasan dan efesiensi kerja. Dalam mendesain
pekerjaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi maupun
faktor dari luar organisasi