Biaya dasar (baseline cost) merupakan biaya yang diperoleh dari estimasi kerugian
apabila suatu risiko tetap terjadi dan memberikan konsekuensi secara finansial tanpa
melakukan upaya pengendalian. Biaya residual (residual cost) merupakan biaya sisa yang diperoleh dari estimasi
kerugian apabila suatu risiko tetap terjadi dan memberikan konsekuensi secara
finansial setelah melakukan upaya pengendalian. Contohnya adalah ketika
kebakaran tidak bisa dihindari dan dicegah, terdapat beberapa atau bahkan semua
benda-benda yang hangus terbakar. Biaya kerugian yang ditanggung akibat peristiwa
risiko yang terjadi ini disebut sebagai biaya residual
Biaya Implementasi (Implementation cost) merupakan biaya yang dihitung dari total
biaya yang dikeluarkan oleh organisasi untuk melakukan upaya atau tindakan
pengendalian untuk mengelola risiko. Contohnya seperti total biaya yang dikeluarkan
untuk membeli pemancar air (water sprinkler) alat pemadam api ringan, pendeteksi
asap (smoke detector), dan lain-lainnya untuk mencegah kebakaran di suatu kantor.
Membeli asuransi kebakaran juga dapat dikategorikan sebagai upaya pengendalian
dan biaya yang dikeluarkan dari aktivitas ini juga dapat dihitung sebagai bagian dari
biaya implementasi. Manfaat merupakan hasil dari perhitungan biaya dasar dikurangi dengan biaya
residual. Perhitungan manfaat dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar estimasi
biaya yang tidak perlu dikeluarkan oleh organisasi terkait dengan suatu risiko apabila
upaya pengendalian berhasil dilakukan dan menurunkan tingkat kerugian yang dapat
dialami oleh organisasi. Keluaran dari suatu analisis biaya/manfaat adalah informasi mengenai nilai biaya
dan manfaat dari berbagai opsi atau tindakan perlakuan risiko. Hasil keluaran
seperti ini dapat juga digunakan sebagai dasar untuk membandingkan antara
perlakuan satu dengan perlakuan lainnya beserta nilai manfaat dan biayanya. Hasil
perbandingan tersebut dapat juga digunakan sebagai dasar pertukaran / campur
dan padu (mix and match) antara suatu risiko dengan perlakuan risiko satu dan
yang lainnya. Pada akhirnya, teknik ini akan memberikan keluaran berupa
rekomendasi apakah suatu perlakuan risiko layak untuk diterapkan atau tidak
Dokumen tersebut membahas tentang overhead pabrik yang direncanakan, aktual, dan diterapkan dalam analisis varians. Topik utama meliputi pendefinisian overhead pabrik, faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan dasar dan tingkat kegiatan overhead, serta pengakumulasi biaya overhead aktual untuk tujuan pengendalian.
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP) sebagai alat perencanaan manajerial untuk memprediksi perubahan biaya dan membantu pengambilan keputusan."
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan biaya per unit menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC). ABC membagi biaya overhead menjadi kelompok tingkat batch dan kelompok tingkat unit berdasarkan aktivitasnya. Kemudian biaya overhead dialokasikan ke produk menggunakan penggerak aktivitas seperti proses produksi, jam mesin, dan jam tenaga kerja langsung. Metode ini menghasilkan perhitungan biaya per unit yang lebih akurat dibandingkan metode konvension
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, fungsi, tujuan pengawasan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persediaan. Dokumen ini juga menjelaskan klasifikasi ABC dalam persediaan, di mana persediaan dikelompokkan menjadi tiga kelas berdasarkan nilai volume tahunannya.
Dokumen tersebut membahas tentang overhead pabrik yang direncanakan, aktual, dan diterapkan dalam analisis varians. Topik utama meliputi pendefinisian overhead pabrik, faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan dasar dan tingkat kegiatan overhead, serta pengakumulasi biaya overhead aktual untuk tujuan pengendalian.
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP) sebagai alat perencanaan manajerial untuk memprediksi perubahan biaya dan membantu pengambilan keputusan."
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan biaya per unit menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC). ABC membagi biaya overhead menjadi kelompok tingkat batch dan kelompok tingkat unit berdasarkan aktivitasnya. Kemudian biaya overhead dialokasikan ke produk menggunakan penggerak aktivitas seperti proses produksi, jam mesin, dan jam tenaga kerja langsung. Metode ini menghasilkan perhitungan biaya per unit yang lebih akurat dibandingkan metode konvension
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, fungsi, tujuan pengawasan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persediaan. Dokumen ini juga menjelaskan klasifikasi ABC dalam persediaan, di mana persediaan dikelompokkan menjadi tiga kelas berdasarkan nilai volume tahunannya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem biaya standar sebagai alat pengendalian manajerial. Sistem ini digunakan untuk perencanaan dan pengendalian anggaran dengan membandingkan biaya aktual dan rencana serta menghitung variansinya. Dokumen ini juga menjelaskan jenis-jenis standar, alasan penerapan sistem biaya standar, dan contoh perhitungan variansi harga bahan baku, penggunaan bahan baku, tarif tenaga kerja, efisi
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya dan beberapa metode penentuan harga pokok produksi seperti metode harga pokok pesanan, metode harga pokok proses, serta klasifikasi biaya seperti biaya variabel, tetap, dan semi variabel. Dokumen ini juga menjelaskan arus biaya pada perusahaan manufaktur dan perdagangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem biaya standar, termasuk standar bahan baku, tenaga kerja, overhead, model analisis varians, dan pertimbangan dalam membangun standar biaya. Sistem biaya standar digunakan untuk meningkatkan efisiensi, motivasi, perencanaan, pengawasan, pembuatan keputusan, dan evaluasi kinerja.
Bab 12 membahas pengambilan keputusan taktis yang terdiri atas pemilihan alternatif dengan hasil langsung atau terbatas. Keputusan harus mencapai tujuan jangka panjang dan meningkatkan daya saing. Proses pengambilan keputusan meliputi 6 langkah yaitu mendefinisikan masalah, mengidentifikasi alternatif, mengidentifikasi biaya dan manfaat, menghitung total biaya dan manfaat, menilai faktor kualitatif, dan
Chapter 10 Segmented Reporting, Investment Center Evaluation, And Transfer Pr...Yesica Adicondro
This document contains questions and problems related to segmented reporting, investment center evaluation, and transfer pricing. It discusses concepts such as decentralized decision making, reasons for decentralization, absorption versus variable costing, contribution margin, residual income, return on investment, and transfer pricing approaches. Sample calculations are provided for problems involving product line income statements, divisional performance measurement, investment center analysis, and transfer pricing.
Biaya modal merupakan biaya peluang dari penggunaan dana untuk diinvestasikan dalam proyek baru. Terdiri dari biaya hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan. Manfaat mengetahui biaya modal antara lain untuk menentukan proyek menguntungkan, sebagai faktor diskonto arus kas, dan regulasi perusahaan monopoli. Besarnya biaya modal dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, keputusan investasi, dan jumlah pembiaya
Model EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan tahunan. Dokumen menjelaskan komponen biaya yang dipertimbangkan dalam model EOQ serta contoh penerapannya untuk menghitung jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan, dan reorder point untuk suatu perusahaan.
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Dwi Wahyu
1. Standard costing systems set quantity and price standards to establish planned costs. Variances are calculated by comparing actual costs to planned costs to identify areas for improvement.
2. A standard cost sheet provides details of standard costs for direct materials, direct labor, and overhead to calculate the standard cost per unit.
3. Total variances are decomposed into price and usage/efficiency variances to determine who or what is responsible for variances and make the information more useful for management control.
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelMuhammad Fajar
Dokumen menjelaskan perbedaan pendekatan full costing dan variable costing dalam penentuan harga pokok produk dan penyusunan laporan laba rugi. Full costing membebankan semua biaya ke produk sedangkan variable costing hanya membebankan biaya variabel. Variable costing lebih mudah untuk pengambilan keputusan operasional dan penetapan harga jual.
Dokumen tersebut membahas tiga metode kalkulasi biaya yaitu kalkulasi biaya pesanan, kalkulasi biaya proses, dan kalkulasi biaya operasi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengalokasikan biaya berdasarkan jenis produk dan proses produksinya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kas perusahaan, termasuk pengertian kas, motif penahanan kas, perencanaan kas, sumber dan penggunaan kas, serta model-model penentuan saldo kas optimal.
2. Beberapa model yang dijelaskan antara lain model Baumol untuk menentukan saldo kas optimal, serta model Miller-Orr yang mempertimbangkan fluktuasi aliran kas.
3. Manajemen kas bertujuan menjaga lik
Bab 4 membahas perhitungan biaya berdasarkan aktivitas menggunakan metode sistem biaya aktivitas berdasarkan (ABC). Metode ini mengidentifikasi aktivitas perusahaan dan mengalokasikan biaya overhead ke setiap aktivitas, kemudian mengalokasikan biaya aktivitas ke produk berdasarkan penggunaan sumber daya aktivitas oleh masing-masing produk. Rumus dan prosedur perhitungan biaya per unit dengan metode ABC dijelaskan secara rinci.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh utama faktor-faktor seperti pelanggan, pesaing, dan biaya dalam penentuan harga serta pendekatan-pendekatan dalam menentukan harga jangka pendek dan panjang seperti berbasis biaya dan berbasis pasar. Dibahas pula tentang kalkulasi biaya menggunakan metode activity based costing dan life cycle costing serta pertimbangan-pertimbangan tambahan dalam penentuan harga.
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit produk selama periode tertentu, yang terdiri dari standar fisik dan harga. Biaya standar digunakan untuk menetapkan anggaran, mengendalikan biaya, mempercepat laporan biaya, dan menetapkan harga. Terdapat tiga model analisis varians biaya produksi langsung yaitu model satu selisih, dua selisih, dan tiga selisih.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem biaya standar sebagai alat pengendalian manajerial. Sistem ini digunakan untuk perencanaan dan pengendalian anggaran dengan membandingkan biaya aktual dan rencana serta menghitung variansinya. Dokumen ini juga menjelaskan jenis-jenis standar, alasan penerapan sistem biaya standar, dan contoh perhitungan variansi harga bahan baku, penggunaan bahan baku, tarif tenaga kerja, efisi
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya dan beberapa metode penentuan harga pokok produksi seperti metode harga pokok pesanan, metode harga pokok proses, serta klasifikasi biaya seperti biaya variabel, tetap, dan semi variabel. Dokumen ini juga menjelaskan arus biaya pada perusahaan manufaktur dan perdagangan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem biaya standar, termasuk standar bahan baku, tenaga kerja, overhead, model analisis varians, dan pertimbangan dalam membangun standar biaya. Sistem biaya standar digunakan untuk meningkatkan efisiensi, motivasi, perencanaan, pengawasan, pembuatan keputusan, dan evaluasi kinerja.
Bab 12 membahas pengambilan keputusan taktis yang terdiri atas pemilihan alternatif dengan hasil langsung atau terbatas. Keputusan harus mencapai tujuan jangka panjang dan meningkatkan daya saing. Proses pengambilan keputusan meliputi 6 langkah yaitu mendefinisikan masalah, mengidentifikasi alternatif, mengidentifikasi biaya dan manfaat, menghitung total biaya dan manfaat, menilai faktor kualitatif, dan
Chapter 10 Segmented Reporting, Investment Center Evaluation, And Transfer Pr...Yesica Adicondro
This document contains questions and problems related to segmented reporting, investment center evaluation, and transfer pricing. It discusses concepts such as decentralized decision making, reasons for decentralization, absorption versus variable costing, contribution margin, residual income, return on investment, and transfer pricing approaches. Sample calculations are provided for problems involving product line income statements, divisional performance measurement, investment center analysis, and transfer pricing.
Biaya modal merupakan biaya peluang dari penggunaan dana untuk diinvestasikan dalam proyek baru. Terdiri dari biaya hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan. Manfaat mengetahui biaya modal antara lain untuk menentukan proyek menguntungkan, sebagai faktor diskonto arus kas, dan regulasi perusahaan monopoli. Besarnya biaya modal dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, keputusan investasi, dan jumlah pembiaya
Model EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan tahunan. Dokumen menjelaskan komponen biaya yang dipertimbangkan dalam model EOQ serta contoh penerapannya untuk menghitung jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan, dan reorder point untuk suatu perusahaan.
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Dwi Wahyu
1. Standard costing systems set quantity and price standards to establish planned costs. Variances are calculated by comparing actual costs to planned costs to identify areas for improvement.
2. A standard cost sheet provides details of standard costs for direct materials, direct labor, and overhead to calculate the standard cost per unit.
3. Total variances are decomposed into price and usage/efficiency variances to determine who or what is responsible for variances and make the information more useful for management control.
Variable Costing: Penentuan Harga Pokok VariabelMuhammad Fajar
Dokumen menjelaskan perbedaan pendekatan full costing dan variable costing dalam penentuan harga pokok produk dan penyusunan laporan laba rugi. Full costing membebankan semua biaya ke produk sedangkan variable costing hanya membebankan biaya variabel. Variable costing lebih mudah untuk pengambilan keputusan operasional dan penetapan harga jual.
Dokumen tersebut membahas tiga metode kalkulasi biaya yaitu kalkulasi biaya pesanan, kalkulasi biaya proses, dan kalkulasi biaya operasi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengalokasikan biaya berdasarkan jenis produk dan proses produksinya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kas perusahaan, termasuk pengertian kas, motif penahanan kas, perencanaan kas, sumber dan penggunaan kas, serta model-model penentuan saldo kas optimal.
2. Beberapa model yang dijelaskan antara lain model Baumol untuk menentukan saldo kas optimal, serta model Miller-Orr yang mempertimbangkan fluktuasi aliran kas.
3. Manajemen kas bertujuan menjaga lik
Bab 4 membahas perhitungan biaya berdasarkan aktivitas menggunakan metode sistem biaya aktivitas berdasarkan (ABC). Metode ini mengidentifikasi aktivitas perusahaan dan mengalokasikan biaya overhead ke setiap aktivitas, kemudian mengalokasikan biaya aktivitas ke produk berdasarkan penggunaan sumber daya aktivitas oleh masing-masing produk. Rumus dan prosedur perhitungan biaya per unit dengan metode ABC dijelaskan secara rinci.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh utama faktor-faktor seperti pelanggan, pesaing, dan biaya dalam penentuan harga serta pendekatan-pendekatan dalam menentukan harga jangka pendek dan panjang seperti berbasis biaya dan berbasis pasar. Dibahas pula tentang kalkulasi biaya menggunakan metode activity based costing dan life cycle costing serta pertimbangan-pertimbangan tambahan dalam penentuan harga.
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit produk selama periode tertentu, yang terdiri dari standar fisik dan harga. Biaya standar digunakan untuk menetapkan anggaran, mengendalikan biaya, mempercepat laporan biaya, dan menetapkan harga. Terdapat tiga model analisis varians biaya produksi langsung yaitu model satu selisih, dua selisih, dan tiga selisih.
Dokumen tersebut membahas sistem biaya standar (full costing) yang dirancang untuk mengendalikan biaya produksi. Sistem ini menentukan biaya standar bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik berdasarkan kuantitas dan harga standar. Sistem ini menganalisis selisih antara biaya standar dan aktual untuk mengidentifikasi penyimpangan biaya.
Dokumen tersebut membahas sistem kalkulasi biaya standar. Secara ringkas, sistem ini menetapkan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Sistem ini memberikan pedoman biaya dan menganalisis perbedaan antara biaya aktual dengan biaya standar. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan standar biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.
Teks tersebut membahas tentang penghitungan biaya standar dan analisis varians. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit produk selama periode tertentu. Biaya standar digunakan untuk perencanaan anggaran, pengendalian biaya, pelaporan biaya, dan penetapan harga jual. Analisis varians digunakan untuk mengidentifikasi penyebab perbedaan antara biaya aktual dengan biaya standar.
Kalkulasi biaya standar sebagai alat pengendalian manajerialIsmha Mhanyun
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kalkulasi biaya standar menggunakan metode full costing. Biaya standar ditentukan di muka dan terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Ada beberapa model analisis selisih biaya yang dapat digunakan seperti model satu, dua, tiga, atau empat selisih. Model-model tersebut dapat menganalisis penyimpangan antara biaya standar dan biaya aktual.
Dokumen tersebut membahas tentang biaya standar dan analisis varians biaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi biaya standar, manfaat sistem biaya standar, prosedur penentuan biaya standar untuk bahan baku dan tenaga kerja, serta metode analisis varians satu, dua, dan tiga untuk mengidentifikasi penyimpangan biaya aktual dari biaya standar.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem biaya standar dalam akuntansi biaya, mulai dari pengertian, tujuan, penyusunan standar biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead pabrik, hingga analisis dan penutupan selisih biaya. Sistem biaya standar digunakan sebagai pedoman biaya yang seharusnya terjadi dan alat untuk mengukur kinerja serta meningkatkan efisiensi.
Sistem biaya standar digunakan untuk perencanaan dan pengendalian biaya serta perhitungan harga pokok produk. Biaya standar merupakan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu unit produk berdasarkan asumsi efisiensi tertentu. Biaya aktual dibandingkan dengan biaya standar untuk mengidentifikasi penyimpangan dan meningkatkan efisiensi.
Dokumen tersebut membahas sistem biaya standar yang meliputi pengertian biaya standar, prosedur penentuan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Juga dibahas analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.
Sistem Biaya Standar - Bisnis Menejemennuyy widyasti
Dokumen tersebut membahas tentang sistem biaya standar yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan biaya produksi sesungguhnya. Biaya standar ditentukan di muka dan digunakan untuk mengontrol biaya produksi dan menentukan harga pokok produk. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, manfaat, jenis, dan cara penyusunan biaya standar serta analisis penyebab selisih antara biaya standar dan biaya sesungguhnya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang harga pokok standar, yang merupakan harga pokok yang ditentukan sebelum produksi berdasarkan kondisi efisiensi dan ekonomi tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan proses penetapan harga pokok standar, termasuk penetapan standar, biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Selanjutnya dijelaskan analisis selisih antara harga pokok standar dengan harga pok
Akuntansi biaya merupakan proses pengklasifikasian, pencatatan, dan alokasi pengeluaran untuk menentukan biaya produk dan jasa serta menyajikan data untuk pengendalian manajemen. Tujuannya antara lain menentukan harga jual, mengontrol efisiensi, dan menetapkan nilai persediaan. Akuntansi biaya berhubungan erat dengan berbagai departemen untuk memfasilitasi pengambilan keputusan.
makalah keputusan penetapan harga dan manajemen biayaFitri Bersahabat
Dokumen tersebut membahas tentang kalkulasi biaya dan penetapan harga dalam jangka pendek dan panjang. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa penetapan harga bergantung pada biaya dan permintaan, serta menganalisis biaya relevan dalam jangka pendek dan panjang untuk menentukan harga. Dokumen juga membahas kalkulasi biaya target untuk menetapkan harga target berdasarkan target laba.
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptxssuser28d19b
Sistem biaya produksi berdasarkan pesanan dan proses. Biaya diakumulasi berdasarkan pekerjaan atau proses untuk memberikan informasi kepada manajemen. Sistem biaya standar digunakan untuk mengendalikan biaya dengan menetapkan standar biaya yang seharusnya. Produksi bersama menghasilkan beberapa produk sekaligus dengan biaya bersama yang harus dialokasikan.
Ähnlich wie Perhitungan Biaya Standar-penetapan standar dan analisis varians.ppt (20)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
2. BIAYA STANDAR
Biaya Standar adalah:
Biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk
memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu
produk selama suatu periode tertentu.
Biaya yang direncanakan untuk suatu produk
dalam kondisi operasi sekarang atau yang
diantisipasi.
Dua komponen biaya standar;
Standar fisik, yaitu kuantitas standar dari input
per unit output.
Standar harga, yaitu biaya standar atau tarif
standar per unit input.
3. Kegunaan Biaya Standar:
1. Untuk menetapkan anggaran
2. Mengendalikan biaya dengan cara memotivasi
karyawan dan mengukur efisiensi operasi.
3. Menyederhanakan prosedur perhitungan biaya
dan mempercepat laporan biaya.
4. Membebankan biaya ke persediaan bahan
baku, barang dalam proses dan barang jadi.
5. Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual.
4. MENETAPKAN STANDAR
Menghitung biaya standar memerlukan standar
fisik.
Dua jenis standar fisik:
1. Standar dasar, adalah tolak ukur yang digunakan
untuk membandingkan kinerja yang diperkirakan
dengan kinerja aktual (serupa dengan angka indeks
yang digunakan untuk mengukur hasil-hasil
berikutnya).
2. Standar sekarang, terdiri atas tiga jenis:
a. Standar aktual yang diperkirakan : mencerminkan
tingkat aktivitas dan efisiensi yang diperkirakan. Standar
ini merupakan estimasi yang paling dekat dengan hasil
aktual.
b. Standar normal: mencerminkan tingkat aktivitas dan
efisiensi normal. Standar ini mencerminkan hasil yang
menantang namun dapat dicapai.
c. Standar teoritis: mencerminkan tingkat aktivitas dan
5. Prosedur penentuan biaya
standar
Biaya produksi standar dibagi atas
tiga bagian, yaitu:
Biaya Bahan Baku Standar
Biaya Tenaga Kerja Standar
Biaya Overhead Pabrik
Standar
6. BIAYA BAHAN BAKU
STANDAR
Terdiri atas:
Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi
sejumlah keluaran fisik tertentu kuantitas standar
Harga per satuan masukan fisik tersebut harga standar
Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan
dengan menggunakan:
1. Penyelidikan teknis
2. Analisis catatan masa lalu dalam bentuk:
Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku uantuk produk
atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu di masa
lalu.
Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam
pelaksanaan pekerjaan yang paling baik dan yang paling
buruk di masa lalu.
Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam
pelaksanaan pekerjaan yang paling baik
7. Harga standar pada umumnya ditentukan dari : daftar
harga pemasok, katalog atau informasi yang sejenis
dan informasi lain yang tersedia yang berhubungan
dengan kemungkinan perubahan harga-harga
tersebut di masa depan.
Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat
berupa:
a. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang
akan datang, biasanya untuk jangka waktu satu tahun.
b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar
c. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal
dalam jangka panjang.
Harga standar bahan baku digunakan untuk:
a. Mengecek pelaksanaan pekerjaan Departemen
Pembelian
b. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga
terhadap laba perusahaan.
8. Biaya Tenaga Kerja Standar
Biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur,
yaitu: jam tenaga kerja standar dan tarif upah standar.
Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar
adalah:
1. Tata letak pabrik yang efisien dengan peralatan modern,
sehingga dapat dilakukan produksi yang maksimum
dengan biaya yang minimum.
2. Pengembangan staf perencanaan produksi, routing dan
scheduling agar aliran proses produksi lancar tanpa
terjadi penundaan dan kesimpangsiuran.
3. Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik,
sehingga tersedia pada saat dibutuhkan untuk produksi.
4. Standardisasi kerja karyawan dan metode kerja dengan
instruksi dan latihan yang cukup bagi karyawan,
sehingga proses produksi dapat dilaksanakan di bawah
kondisi yang paling baik.
9. Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara:
a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu
pekerjaan dari kartu harga pokok periode yang lalu.
b. Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal
yang diharapkan.
c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja
karyawan di bawah keadaan nyata yang diharapkan.
d. Mengadakan taksiran yang wajar yang didasarkan pada
pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk.
Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan
mengenai kegiatan yang dijalankan, tingkat kecepatan
tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata tarif upah per
jam yang diperkirakan akan dibayar.
Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar:
1. Perjanjian dengan organisasi karyawan
2. Data upah masa lalu (rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau
median dari upah karyawan masa lalu)
3. Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.
10. BIAYA OVERHEAD PABRIK
STANDAR
Tarif overhead standar dihitung dengan membagi
jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada
kapasitas normal dengan kapasitas normal.
Untuk pengendalian biaya overhead pabrik dalam
sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran
fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk beberapa
kisaran (range) kapasitas.
Anggaran fleksibel memisahkan faktor-faktor
biaya tetap dan variabel dan memperlakukan
biaya overhead tetap sebagai biaya yang jumlah
totalnya tetap dalam volume tertentu.
11. ANALISIS VARIANS
Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya
standar disebut dengan selisih (Variance).
Dalam analisis varians biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung hanya dikenal dua
macam kapasitas, yaitu: kapasitas sesungguhnya
dan kapasitas standar.
Dalam analisis varians biaya overhead pabrik
dikenal tiga macam kapasitas, yaitu: kapasitas
sesungguhnya, kapasitas standar dan kapasitas
normal.
12. ANALISIS SELISIH BIAYA
PRODUKSI LANGSUNG
Terdapat tiga model analisis
varians biaya produksi langsung:
1. Model Satu Selisih (The
One Way Model)
2. Model Dua Selisih (The Two
Way Model)
3. Model Tiga Selisih (The
Three Way Model)
13. MODEL SATU SELISIH (THE ONE
WAY MODEL)
Rumus untuk biaya bahan baku:
Rumus untuk biaya tenaga kerja:
dimana:
TS = Total Selisih
HSt = Harga Standar TUSt = Tarif upah standar
KSt = Kuantitas Standar JKSt = Jam Kerja Standar
HS = Harga Sesungguhnya TUS = Tarif upah sesungguhnya
KS = Kuantitas SesungguhnyaJKS = Jam Kerja Sesungguhnya
Hasil perhitungan selisih diberi tanda L untuk selisih laba atau
selisih yang menguntungkan dan tanda R untuk selisih rugi.
TS = (HSt x KSt) – (HS x KS)
TS = (TUSt x JKSt) – (TUS x
JKS)
14. MODEL DUA SELISIH (THE TWO
WAY MODEL)
Dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga
dan selisih kuantitas atau efisiensi.
Rumus perhitungan selisih harga:
dimana: SH = Selisih Harga STU = Selisih Tarif Upah
Rumus perhitungan selisih kuantitas:
dimana : SK = Selisih Kuantitas SEU = Selisih Efisiensi Upah
Dalam pembelian bahan baku selisih harga yang timbul
menjadi tanggung jawab manajer fungsi pembelian.
Sedangkan selisih kuantitas menjadi tanggung jawab
manajer fungsi produksi.
SH = (HSt – HS) x
KS
Untuk biaya bahan baku
SK = (KSt – KS) x
HSt
STU = (TUSt – TUS) x
JKS
Untuk biaya tenaga kerja langsung
SEU = (JKSt – JKS) x
TUSt
15. MODEL TIGA SELISIH (THE
THREE WAY MODEL)
Dipecah menjadi tiga macam selisih, yaitu: selisih
harga, selisih kuantitas dan selisih
harga/kuantitas.
Tiga kemungkinan dari hubungan harga dan
kuantitas standar dengan harga dan kuantitas
sesungguhnya:
1. Harga dan kuantitas standar masing-masing lebih
tinggi atau lebih rendah dari harga sesungguhnya
dan kuantitas sesungguhnya.
2. Harga standar lebih rendah dari harga
sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar
lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya.
3. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya,
namun kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas
16. 1. Harga & kuantitas standar lebih tinggi atau lebih
rendah dari harga & kuantitas sesungguhnya
Kondisi 1: Harga standar dan kuantitas standar
masing-masing lebih rendah dari harga dan
kuantitas sesungguhnya, rumus:
SH = (HSt – HS) x KSt
SK = (KSt – KS) x HSt
SHK = (HSt – HS) x (KSt –
KS)
Untuk biaya bahan baku
STU = (TUSt – TUS) x JKSt
SEU = (JKSt – JKS) x TUSt
STEU = (TUSt – TUS) x (JKSt –
JKS)
Untuk biaya tenaga kerja langsung
17. Kondisi 2: Harga & kuantitas standar lebih
tinggi dari harga & kuantitas sesungguhnya,
rumus:
SH =(HSt – HS) x KS
SK =(KSt – KS) x HS
SHK =(HSt – HS) x (KSt –
KS)
Untuk biaya bahan baku
STU =(TUSt – TUS) x JKS
SEU =(JKSt – JKS) x TUS
STEU =(TUSt – TUS) x (JKSt –
JKS)
Untuk biaya tenaga kerja
18. 2. Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya,
sebaliknya kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas
sesungguhnya.
Pada kondisi ini selisih gabungan yang
merupakan selisih harga/kuantitas tidak akan
terjadi.
Rumus:
SH = (HSt - HS) x KS
SK =(KSt - KS) x HSt
SHK = 0
Untuk biaya bahan baku
STU = (TUSt - TUS) x
JKS
SEU =(JKSt - JKS) x
TUSt
STEU = 0
Untuk biaya tenaga kerja
19. 3. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya,
sebaliknya kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas
sesungguhnya.
Pada kondisi ini selisih gabungan yang
merupakan selisih harga/kuantitas tidak akan
terjadi.
Rumus:
SH = (HSt – HS) x
KSt
SK = (KSt – KS) x HS
SHK = 0
Untuk biaya bahan baku
STU = (TUSt - TUS) x
JKSt
SEU = (JKSt – JKS) x
TUS
STEU = 0
Untuk biaya tenaga kerja
20. Contoh:
PT Rimendi menggunakan sistem biaya standar.
Data biaya standar dan biaya sesungguhnya
dalam bulan Januari adalah sbb:
Perhitungan varians dari berbagai model adalah
sbb:
Biaya Kuantitas
standar
Kuantitas
Sesungguhnya
Harga
Standar
Harga
Sesungguhny
a
Bahan Baku 4.000 unit 5.000 unit Rp 20 Rp 15
Tenaga kerja 1.000 jam 2.000 jam Rp 10 Rp 20
21. a. Model satu selisih:
Selisih biaya bahan baku:
TS = (Rp 20 x 4.000 unit) – (Rp 15 x 5.000 unit) = Rp 5.000
L
Selisih biaya tenaga kerja :
TS = (Rp 10 x 1.000 jam) – (Rp 20 x 2.000 jam) = Rp
30.000R
TS biaya bahan baku & tenaga kerja = Rp
25.000 R
b. Model dua selisih:
Selisih biaya bahan baku:
SH = (RP 20 – Rp15) x 5.000 unit = Rp 25.000 L
SK = (4.000 unit-5.000unit) X Rp 20 = Rp 20.000 R
TS = (HSt x KSt) – (HS x KS) TS = (TUSt x JKSt) –
(TUS x JKS)
SH = (HSt – HS) x KS SK = (KSt – KS) x HSt
22. Selisih biaya tenaga kerja:
STU = (Rp 10 – Rp 20) x 2.000 jam = Rp 20.000 R
SEU = (1.000 jam – 2.000 jam)xRp10 = Rp 10.000 R
TS biaya tenaga kerja = Rp 30.000 R
TS biaya bahan baku & tenaga kerja = Rp 25.000 R
a. Model tiga selisih
Selisih Biaya Bahan Baku
SH = (Rp 20- Rp 15) x 4.000 unit = Rp 20.000 L
SK = (4.000 unit – 5.000 unit) x Rp 15 = Rp 15.000 R
TS Biaya Bahan Baku = Rp 5.000 L
STU = (TUSt – TUS) x JKS SEU = (JKSt – JKS)
x TUSt
SH = (HSt – HS) x KSt
SK = (KSt – KS) x HS
SHK = 0
23. Selisih Biaya Tenaga Kerja
STU = (Rp 10- Rp 20) x 1.000 jam = Rp 10.000 R
SEU = (1.000 jam–2.000 jam)x Rp 10 = Rp
10.000 R
STEU= (Rp10 – Rp 20) x (1.000-2.000) = Rp
10.000 R
TS biaya tenaga kerja = Rp 30.000 R
TS biaya bahan baku & tenaga kerja = Rp
25.000 R
STU = (TUSt – TUS) x JKSt
SEU = (JKSt – JKS) x TUSt
STEU = (TUSt – TUS) x (JKSt –
JKS)
24. SELISIH BIAYA OVERHEAD
PABRIK
Terdapat lima model analisis selisih biaya overhead
pabrik, yaitu:
1. Model satu selisih: mengurangi biaya overhead pabrik
dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan BOP
sesungguhnya.
TS = BOP sesungguhnya – BOP dibebankan
2. Model dua selisih: dipecah menjadi:
Selisih terkendalikan : perbedaan BOP sesungguhnya
dengan dengan BOP dianggarkan pada kapasitas standar.
TS = (BOP sesungguhnya – BOP tetap kapasitas
normal)-BOP variabel pada jam tenaga kerja standar
Selisih volume : perbedaan BOP dianggarkan pada jam
standar dengan BOP dibebankan kepada produk ( kapasitas
standar dengan tarif standar).
TS = (Jam tenaga kerja kapasitas normal – jam tenaga
kerja standar) x tarif BOP tetap
25. 3. Model tiga selisih, terdiri atas:
Selisih pengeluaran: perbedaan BOP sesungguhnya
dengan BOP dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya.
TS = (BOP sesungguhnya – BOP tetap kapasitas normal
)– BOP variabel dianggarkan pd jam sesungguhnya
dicapai.
Selisih kapasitas: perbedaan BOP dianggarkan pada
kapasitas sesungguhnya dengan BOP yang dibebankan
pada kapasitas sesungguhnya(kapasitas sesungguhnya
dengan tarif standar).
TS = (Kapasitas normal-kapasitas sesungguhnya) x tarif
BOP tetap
Selisih efisiensi: tarif BOP dikalikan dengan selisih antara
kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya.
TS = (Jam standar –Jam sesungguhnya) x tarif BOP
4. Model empat selisih, dalam model ini selisih efisensi
dalam model tiga selisih dipecah lagi menjadi:
Selisih efisiensi variabel
Selisih efisiensi tetap