SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
PEMETAAN
RISIKO BENCANA
SECARA PARTISIPATIF
Materi diberikan Dinas
Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana
Kota Bandung
Widianto Soekarnen
*) Adapted from ADPC DRM tools
Widianto Soekarnen
Widhie
Menggeluti experiential learning sejak akhir dekade 90-
an, Widhie berkembang menjadi seorang trainer bukan
hanya berbasis outdoor/adventure base learning tetapi
juga indoor base learning. Menggunakan mix method
antara experiential learning dengan beberapa metoda
lainnya.
Tersertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi di
bidang Metoda Pelatihan dan Fasilitator Experiential
Learning level Utama, Widhie banyak memberikan
pelatihan di bidang interpersonal skill, leadership, team
building, dan organizational development. Disamping itu
Widhie juga dikenal sebagai researcher di bidang
kesehatan dan praktisi manajemen kebencanaan baik di
tingkat nasional maupun internasional. Saat ini Widhie
juga merupakan seorang Asesor Kompetensi dibawah
Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Widhie merupakan Sekretaris Forum Pengurangan Risiko
Bencana (FPRB) Provinsi Jawa Barat dan owner dari
Mahawangga, Bandung, sebuah social- entrepreneurship
yang bergerak di bidang peningkatan kapasitas dan
konsultan pemberdayaan masyarakat.
Tujuan
 Membuat peta daerah rawan bahaya dengan
metode yang sederhana
 Menjelaskan peta tingkat kerawanan dari
masing masing daerah
 Bagaimana mengintegrasikan peta rawan
bahaya dan peta tingkat kerawanan menjadi
peta resiko bahaya
• Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin
tentang daerah yang mau di petakan;
Cakupan lokasi bahaya/potensi bencana
• Informasi terkait dgn penduduk, demografi,
sumber daya, bencana dan juga potensi
dari masing masing desa; potensi jumlah
korban, potensi kerusakan prasarana dan
sarana, gangguan thdp fungsi pelayanan
umum dan pemerintahan, kemampuan
sumberdaya,
Sebelum melakukan pemetaan resiko bahaya,
sebaiknya sudah melakukan hal berikut ini:
Apakah yang dimaksud dengan
Pemetaan Resiko Bahaya?
Pemetaan resiko bahaya hanya fokus pada
karakteristik bahaya saja dan TIDAK pada
dampak bahaya (bencana), baik fisik, sosial
maupun lingkungan.
Langkah pemetaan resiko Bahaya:
1. Mengutamakan rawan bahaya yang
lebih dari satu jenis (multi-hazard
environment)
2. Membuat prioritas jenis bahaya
(hazard priority)
3. Membuat tingkat kerawanan bahaya
(Hazard Severity)
4. Menganalisa kerentanan
(vulnerability assessment)
5. Mengintegrasikan tingkat kerawanan
dengan analisa kerentanan dan
kapasitas masyarakat
6. Ada peta wilayah/desa (map)
Melakukan Analisa PRIORITAS bahaya
Hazard Priority
1. Mengumpulkan informasi mengenai kondisi bahaya
Contoh:
Jenis Bahaya Frekuensi dan waktu
bahaya
Tingkat keparahan
Longsor Satu tahun sekali pada
waktu musim hujan
Satu meter, kecepatan
longsoran 2 m.detik
Banjir Dua kali setahun pada
waktu musim hujan
Tinggi air 4 meter dan
bisa bertahan sampai 1
minggu
Tingkat frekuensi
bencana (A)
Keterangan
1 Sepuluh tahun sekali atau lebih
2 Sekali dalam 5-10 tahun
3 Sekali dalam 3-5 tahun
4 Sekali dalam 1-2 tahun
5 Dua kali atau lebih dalam satu tahun
Nilai tingkat frekuensi berdasarkan kesepakatan dengan kelompok masyarakat
dan pengalaman bencana sebelumnya. Facilitator hanya membantu dan
mengarahkan bagaimana membuat dan mengisi secara konsisten
Tingkat keparahan
Bahaya (B)
Kondisi bencana
1 < 0.5 meter
2 > 0.5 to ≤ 2 meter
3 > 2 to ≤ 3 meter
4 > 3 to ≤ 4 meter
5 > 4 meter
Jenis
bahaya
Frekuansi
kejadian dan
waktunya
Nilai
Frekuensi
(tabel A)
Area yang
terkena
bahaya
Tingkat
Keparahan
bahaya
Nilai
tingkat
keparaha
n (tabel
B)
Total nilai
(Nilai
frekuensi x
Nilai
keparahan) =
(A)x (B)
Longsor Sekali dalam
satu tahun
waktu musim
hujan
4
Sebagian
desa
Kedalaman
1 mt
dengan
kecepatan
longsoran
2 m/detik
2 8
Banjir Dua kali dalam
satu tahun
waktu musim
hujan
5
Seluruh desa Tinggi air
mencapai 4
meter
3 15
2. Nilai Tingkatan bencana
Tingkat
frekuensi
bahaya (A)
Keterangan
1 Sepuluh tahun sekali atau lebih
2 Sekali dalam 5-10 tahun
3 Sekali dalam 3-5 tahun
4 Sekali dalam 1-2 tahun
5 Dua kali atau lebih dalam satu tahun
Tingkat
keparahan
bahaya (B)
Kondisi Bahaya
1 < 0.5 meter longsoran material/tanah
2 > 0.5 to ≤ 2.0 meter
3 > 2.0 to ≤ 3.0 meter
4 > 3.0 to ≤ 4.0 meter
5 > 4.0 meter
Banjir Merupakan prioritas bahaya yang perlu di antisipasi
Melakukan Assessment Bahaya
Ketika prioritas jenis bahaya sudah diketahui,
kita bisa meneruskan dengan melakukan survey dan analisa lanjutan, misalnya BANJIR
Daerah banjir Kondisi banjir Lama banjir Tingkat
keparahan
Sepanjang DAS 3 meter 5 hari 6
Jalan depan desa 2 meter 2 hari 3
Sawah 1 meter 3 hari 1
Perkampungan 3 meter 2 hari 5
Buat Ranking berdasarkan tingkat keparahan
1 = < 1 meter max 2 hari
2 = < 1 meter lebih dari 2 hari
3 = 1 – 3 meter max 2 hari
4 = 1-3 meter lebih dari 2 hari
5 = > 3 meter max 2 hari
6 = > 3 meter lebih dari 2 hari
Prosedur:
Dari data yang dikumpulkan berdasarkan
pengalaman banjir Sebelumnya, buat nilai tingkat
keparahan didalam peta. Harus konsisten
Bagaimana memetakan daerah
Rawan berdasarkan skala?
Peta !!!!
Peta bisa didapat dari Desa, kecamatan,
kabupaten, PU, atau internet
5
5 5
5
5
5 5 5
5
5
5
5
4
4
4 4
4
4 4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3 3 3 3
3 3
3
2
2
2 2 2
2 2
2 2
2
2
2
Bahaya 1
Bahaya 2
Bahaya 3
5
4
3
Legenda
Bahaya 1
Bahaya 2
Bahaya 3
Peta Wilayah Rawan Bahaya
(Hazard Severity Map)
Menganalisa kerentanan
(vulnerability assessment)
Analisa kerentanan (Vulnerability)
Analisa kerentanan menjawab pertanyaan
mengenai:
Siapa atau apa saja yang akan terkena dampak
bencana? Berapa orang, seberapa besar dampak
dari bencana tersebut ke orang atau masyarakat di
daerah yang terkena bencana.
2
1
2
1
5
4
3
Legenda
Puskesmas
Gereja
Masjid
Sekolah SD, SMP
Sawah produktif
Rumah
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 1 11
13 14 15
16 18
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
32 35 33
31 34
1 1 1
1 1
20 22 1
21 25
40 41 42
Jenis Bahaya: Banjir
Jenis Kerentanan: Orang
Dewasa Balita Anak-
anak
Remaja Orang
tua
(>60th)
Ibu hamil Orang perlu
perhatian
khusus
Orang
sakit
Total nilai
Rumah 1 4 1 1 2 1 11
Rumah 2 2 2 1 1 8
Rumah 3 1 3 2 1 9
Rumah 20 2 1 1 1 1 7
Rumah 50 2 1 1 1 1 1 8
TOTAL 11 5 4 7 5 2 2 2 38
Nilai kerentaan bisa berdasarkan kesepakatan. Misalnya orang dewasa nilai=1, balita=2, ibu hamil=2, orang tua =1
Anak dan remaja =1. lalu jumlahkan nilai tersebut menjadi total nilai kerentaan dari setiap rumah.
Matrik ini juga mambantu kita untuk mengetahui jumlah orang/jiwa dengan detail dan lebih akurat dibanding data
Dari kantor desa atau kecamatan.
SIMBOL dan ARTI
Satu Orang Dewasa
Satu Anak
Ibu Hamil
Orang Tua
Balita
Disabled
Hewan piaraan
Aset misal. mobil
$ Bisnis / Ada Usaha
2
1
5
4
3
Legenda
Puskesmas
Gereja
Masjid
Sekolah SD, SMP
Sawah produktif
Rumah
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 1 11
13 14 15
16 18
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
32 35 33
31 34
1 1 1
1 1
20 22 1
21 25
40 41 42
Total Kerentanan Tingkat
Kerentanan
Kurang /sama
dengan 5
1
6-10 2
11-15 3
16-20 4
Lbih dari 20 5
Hasil ranking: Semakin besar nomernya artinya semakin besar tingkat kerentanan
Capacity Assessment (C)
Jenis Bahaya: YA TIDAK
Kapasitas yang ada
Sistem peringatan dini
Tempat aman evakuasi
Sistem komunikasi peringatan berjalan
Tim SAR
Masyarakat tahu yang harus dilakukan jika ada bencana
Masyarakat pergi jika diminta mengevakuasi diri sendiri
Ada sistem kepemimpinan yang berjalan
Ada tenaga medis atau terlatih untuk PPPK
Ada cadangan makanan yang cukup jika terjadi bencana
Ada sumber/orang/lembaga yang bisa di mobilisasi jika
ada bencana
Score:
Nilai 1 = Ya 2
Nilai 2 = Ya 4
Nilai 3 = Ya 6
Nilai 4 = Ya 8
NIlai 5 = Ya >8
Menilai Resiko:
Mengintegrasikan tingkat kerawanan
dan analisa kerentaan menjadi
Analisa resiko bencana dengan rumus sederhana:
Jenis Bahaya Tingkat
Kerawanan(A)
Tingkat
Kerentaan (B)
Kapasitas
(C)
Resiko
[(A) x (B)] / (c)
Dusun X 3 2 1 6
Dusun Y 2 5 5 2
Dusun Z 1 2 4 0.2
Tingkat Kerawanan (A) x Tingkat Kerentanan (B) = Disaster Risk (R)
Capacity (C)
Tingkat kerawanan: bahaya 1=1, bahaya 2=2, bahaya 3=3
Menyiapkan Peta RESIKO
Resiko ranking Tingkat Resiko
>0.0 sampai < 2 Rendah
>2 sampai < 4 Sedang
> 4 Tinggi
PIlih semua nomor 0, kemudian nomor 2, nomor 4
dan sampai lebih dari 4 letakkan di dalam peta dan diwarnai sesuai dengan kesepakatan
2
1
5
4
3
Legenda
Puskesmas
Gereja
Masjid
Sekolah SD, SMP
Sawah produktif
Rumah
1 2 3
4 5 6
7 8 9
10 1 11
13 14 15
16 18
1 1 1
1 1
1 1 1
1 1
32 35 33
31 34
1 1 1
1 1
20 22 1
21 25
40 41 42
5
5 5
5
5
5 5 5
5
5
5
5
4
4
4 4
4
4 4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3 3 3 3
3 3
3
2
2
2 2 2
2 2
2 2
2
2
2
Daerah resiko rendah
Daerah resiko sedang
Daerah resiko tinggi
Catatan
1. Nilai nilai angka dalam matrik tergantung dari
kesepakatan dengan peserta/masyarakat.
2. Analisa kapasitas. Sebelum membuat penilaian,
diskusikan dulu dengan peserta/masyarakat apa yang
dimaksud dengan kapasitas?
Kapasitas adalah sumberdaya atau sistem organisasi
di dalam kelompok masyarakat yang siap dan dapat diakses
jika diperlukan untuk kegiatan tanggap darurat.
KESIMPULAN
• PEMETAAN RISIKO BWNCANA
DAPAT DILAKUKAN SECARA
PARTISIPATIF
• PEMETAAN RISIKO BENCANA
DILAKUKAN PER ANCAMAN
• TERDAPAT 3 PETA DASAR
YAITU PETA ANCAMAN, PETA
KERENTANAN, DAN PETA
KAPASITAS UNTUK
MEMBENTUK SUATU PETA
RISIKO BENCANA
TERIMA KASIH
PEMETAAN RISIKO PARTISIPATIF.pptx

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensiJoni Iswanto
 
Pengelolaan sampah rumah tangga
Pengelolaan sampah rumah tanggaPengelolaan sampah rumah tangga
Pengelolaan sampah rumah tanggaEdy Sutrisno
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
 
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahKesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahresabela putri
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan SampahJoy Irman
 
3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutikTV Desa
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,Amnita Ginting
 
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptxSTANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptxMuhammadFaizSatriaWi
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Manajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratanManajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratanJoni Iswanto
 
hospital_disaster_plan.ppt
hospital_disaster_plan.ppthospital_disaster_plan.ppt
hospital_disaster_plan.pptganaadyaksa
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahJoy Irman
 
Format Presentasi PICA Project.pptx
Format Presentasi PICA Project.pptxFormat Presentasi PICA Project.pptx
Format Presentasi PICA Project.pptxRikoHutabarat1
 

Was ist angesagt? (20)

Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Sop prl kkp
Sop prl kkpSop prl kkp
Sop prl kkp
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensi
 
KONSEP K3 RS
KONSEP K3 RSKONSEP K3 RS
KONSEP K3 RS
 
Analisa hva rs 2
Analisa hva rs 2Analisa hva rs 2
Analisa hva rs 2
 
Slide pmkp
Slide pmkpSlide pmkp
Slide pmkp
 
Pengelolaan sampah rumah tangga
Pengelolaan sampah rumah tanggaPengelolaan sampah rumah tangga
Pengelolaan sampah rumah tangga
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
 
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumahKesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
Kesehatan keselamatan kerja (k3) di rumah
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan Sampah
 
3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik
 
5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,5 m (man, material, method,
5 m (man, material, method,
 
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptxSTANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Manajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratanManajemen bencana kedaruratan
Manajemen bencana kedaruratan
 
hospital_disaster_plan.ppt
hospital_disaster_plan.ppthospital_disaster_plan.ppt
hospital_disaster_plan.ppt
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Kak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerjaKak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerja
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
Format Presentasi PICA Project.pptx
Format Presentasi PICA Project.pptxFormat Presentasi PICA Project.pptx
Format Presentasi PICA Project.pptx
 

Ähnlich wie PEMETAAN RISIKO PARTISIPATIF.pptx

Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesiabramantiyo marjuki
 
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesiabramantiyo marjuki
 
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesiabramantiyo marjuki
 
Questionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersQuestionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersawakmila
 
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.pptPENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.pptalik_septian
 
5. analisis risiko MR PU S.pptx
5. analisis risiko MR PU S.pptx5. analisis risiko MR PU S.pptx
5. analisis risiko MR PU S.pptxMsprayoga1
 
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptxFINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptxFerry Faisal
 

Ähnlich wie PEMETAAN RISIKO PARTISIPATIF.pptx (9)

Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka , Sulawesi Tenggara, Indonesia
 
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
 
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia
 
Questionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersQuestionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc members
 
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.pptPENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
PENGANTAR KEPERAWATAN DISASTER.ppt
 
HVA.pptx
HVA.pptxHVA.pptx
HVA.pptx
 
5. analisis risiko MR PU S.pptx
5. analisis risiko MR PU S.pptx5. analisis risiko MR PU S.pptx
5. analisis risiko MR PU S.pptx
 
PRESENTASI TABALONG.pdf
PRESENTASI TABALONG.pdfPRESENTASI TABALONG.pdf
PRESENTASI TABALONG.pdf
 
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptxFINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx
FINAL .PENYUSUNAN PROFIL RESIKO RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR AKREDITASI.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptx14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptxNadyaChitayae2
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfAjrunAzhiima
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfkhalisahumairahh
 
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docxFORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docxthorixahmad
 
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdfSLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdfdenata02062005
 
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...hanikawiwin50
 
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptxManajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptxannisaputriramadhani1
 

Kürzlich hochgeladen (7)

14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptx14 - Komponen UI user interface okk.pptx
14 - Komponen UI user interface okk.pptx
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docxFORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
FORMULIR D AKTIVITAS INTERAKTIF saj.docx
 
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdfSLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
 
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
 
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptxManajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
 

PEMETAAN RISIKO PARTISIPATIF.pptx

  • 1. PEMETAAN RISIKO BENCANA SECARA PARTISIPATIF Materi diberikan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Widianto Soekarnen *) Adapted from ADPC DRM tools
  • 2. Widianto Soekarnen Widhie Menggeluti experiential learning sejak akhir dekade 90- an, Widhie berkembang menjadi seorang trainer bukan hanya berbasis outdoor/adventure base learning tetapi juga indoor base learning. Menggunakan mix method antara experiential learning dengan beberapa metoda lainnya. Tersertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi di bidang Metoda Pelatihan dan Fasilitator Experiential Learning level Utama, Widhie banyak memberikan pelatihan di bidang interpersonal skill, leadership, team building, dan organizational development. Disamping itu Widhie juga dikenal sebagai researcher di bidang kesehatan dan praktisi manajemen kebencanaan baik di tingkat nasional maupun internasional. Saat ini Widhie juga merupakan seorang Asesor Kompetensi dibawah Badan Nasional Sertifikasi Profesi Widhie merupakan Sekretaris Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Provinsi Jawa Barat dan owner dari Mahawangga, Bandung, sebuah social- entrepreneurship yang bergerak di bidang peningkatan kapasitas dan konsultan pemberdayaan masyarakat.
  • 3. Tujuan  Membuat peta daerah rawan bahaya dengan metode yang sederhana  Menjelaskan peta tingkat kerawanan dari masing masing daerah  Bagaimana mengintegrasikan peta rawan bahaya dan peta tingkat kerawanan menjadi peta resiko bahaya
  • 4. • Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang daerah yang mau di petakan; Cakupan lokasi bahaya/potensi bencana • Informasi terkait dgn penduduk, demografi, sumber daya, bencana dan juga potensi dari masing masing desa; potensi jumlah korban, potensi kerusakan prasarana dan sarana, gangguan thdp fungsi pelayanan umum dan pemerintahan, kemampuan sumberdaya, Sebelum melakukan pemetaan resiko bahaya, sebaiknya sudah melakukan hal berikut ini:
  • 5. Apakah yang dimaksud dengan Pemetaan Resiko Bahaya? Pemetaan resiko bahaya hanya fokus pada karakteristik bahaya saja dan TIDAK pada dampak bahaya (bencana), baik fisik, sosial maupun lingkungan.
  • 6. Langkah pemetaan resiko Bahaya: 1. Mengutamakan rawan bahaya yang lebih dari satu jenis (multi-hazard environment) 2. Membuat prioritas jenis bahaya (hazard priority) 3. Membuat tingkat kerawanan bahaya (Hazard Severity) 4. Menganalisa kerentanan (vulnerability assessment) 5. Mengintegrasikan tingkat kerawanan dengan analisa kerentanan dan kapasitas masyarakat 6. Ada peta wilayah/desa (map)
  • 7. Melakukan Analisa PRIORITAS bahaya Hazard Priority 1. Mengumpulkan informasi mengenai kondisi bahaya Contoh: Jenis Bahaya Frekuensi dan waktu bahaya Tingkat keparahan Longsor Satu tahun sekali pada waktu musim hujan Satu meter, kecepatan longsoran 2 m.detik Banjir Dua kali setahun pada waktu musim hujan Tinggi air 4 meter dan bisa bertahan sampai 1 minggu
  • 8. Tingkat frekuensi bencana (A) Keterangan 1 Sepuluh tahun sekali atau lebih 2 Sekali dalam 5-10 tahun 3 Sekali dalam 3-5 tahun 4 Sekali dalam 1-2 tahun 5 Dua kali atau lebih dalam satu tahun Nilai tingkat frekuensi berdasarkan kesepakatan dengan kelompok masyarakat dan pengalaman bencana sebelumnya. Facilitator hanya membantu dan mengarahkan bagaimana membuat dan mengisi secara konsisten
  • 9. Tingkat keparahan Bahaya (B) Kondisi bencana 1 < 0.5 meter 2 > 0.5 to ≤ 2 meter 3 > 2 to ≤ 3 meter 4 > 3 to ≤ 4 meter 5 > 4 meter
  • 10. Jenis bahaya Frekuansi kejadian dan waktunya Nilai Frekuensi (tabel A) Area yang terkena bahaya Tingkat Keparahan bahaya Nilai tingkat keparaha n (tabel B) Total nilai (Nilai frekuensi x Nilai keparahan) = (A)x (B) Longsor Sekali dalam satu tahun waktu musim hujan 4 Sebagian desa Kedalaman 1 mt dengan kecepatan longsoran 2 m/detik 2 8 Banjir Dua kali dalam satu tahun waktu musim hujan 5 Seluruh desa Tinggi air mencapai 4 meter 3 15 2. Nilai Tingkatan bencana Tingkat frekuensi bahaya (A) Keterangan 1 Sepuluh tahun sekali atau lebih 2 Sekali dalam 5-10 tahun 3 Sekali dalam 3-5 tahun 4 Sekali dalam 1-2 tahun 5 Dua kali atau lebih dalam satu tahun Tingkat keparahan bahaya (B) Kondisi Bahaya 1 < 0.5 meter longsoran material/tanah 2 > 0.5 to ≤ 2.0 meter 3 > 2.0 to ≤ 3.0 meter 4 > 3.0 to ≤ 4.0 meter 5 > 4.0 meter Banjir Merupakan prioritas bahaya yang perlu di antisipasi
  • 11. Melakukan Assessment Bahaya Ketika prioritas jenis bahaya sudah diketahui, kita bisa meneruskan dengan melakukan survey dan analisa lanjutan, misalnya BANJIR Daerah banjir Kondisi banjir Lama banjir Tingkat keparahan Sepanjang DAS 3 meter 5 hari 6 Jalan depan desa 2 meter 2 hari 3 Sawah 1 meter 3 hari 1 Perkampungan 3 meter 2 hari 5 Buat Ranking berdasarkan tingkat keparahan 1 = < 1 meter max 2 hari 2 = < 1 meter lebih dari 2 hari 3 = 1 – 3 meter max 2 hari 4 = 1-3 meter lebih dari 2 hari 5 = > 3 meter max 2 hari 6 = > 3 meter lebih dari 2 hari Prosedur: Dari data yang dikumpulkan berdasarkan pengalaman banjir Sebelumnya, buat nilai tingkat keparahan didalam peta. Harus konsisten
  • 12. Bagaimana memetakan daerah Rawan berdasarkan skala? Peta !!!! Peta bisa didapat dari Desa, kecamatan, kabupaten, PU, atau internet
  • 13. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
  • 14. Bahaya 1 Bahaya 2 Bahaya 3 5 4 3 Legenda Bahaya 1 Bahaya 2 Bahaya 3 Peta Wilayah Rawan Bahaya (Hazard Severity Map)
  • 16. Analisa kerentanan (Vulnerability) Analisa kerentanan menjawab pertanyaan mengenai: Siapa atau apa saja yang akan terkena dampak bencana? Berapa orang, seberapa besar dampak dari bencana tersebut ke orang atau masyarakat di daerah yang terkena bencana.
  • 17. 2 1
  • 18. 2 1 5 4 3 Legenda Puskesmas Gereja Masjid Sekolah SD, SMP Sawah produktif Rumah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 11 13 14 15 16 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 35 33 31 34 1 1 1 1 1 20 22 1 21 25 40 41 42
  • 19. Jenis Bahaya: Banjir Jenis Kerentanan: Orang Dewasa Balita Anak- anak Remaja Orang tua (>60th) Ibu hamil Orang perlu perhatian khusus Orang sakit Total nilai Rumah 1 4 1 1 2 1 11 Rumah 2 2 2 1 1 8 Rumah 3 1 3 2 1 9 Rumah 20 2 1 1 1 1 7 Rumah 50 2 1 1 1 1 1 8 TOTAL 11 5 4 7 5 2 2 2 38 Nilai kerentaan bisa berdasarkan kesepakatan. Misalnya orang dewasa nilai=1, balita=2, ibu hamil=2, orang tua =1 Anak dan remaja =1. lalu jumlahkan nilai tersebut menjadi total nilai kerentaan dari setiap rumah. Matrik ini juga mambantu kita untuk mengetahui jumlah orang/jiwa dengan detail dan lebih akurat dibanding data Dari kantor desa atau kecamatan.
  • 20. SIMBOL dan ARTI Satu Orang Dewasa Satu Anak Ibu Hamil Orang Tua Balita Disabled Hewan piaraan Aset misal. mobil $ Bisnis / Ada Usaha
  • 21. 2 1 5 4 3 Legenda Puskesmas Gereja Masjid Sekolah SD, SMP Sawah produktif Rumah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 11 13 14 15 16 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 35 33 31 34 1 1 1 1 1 20 22 1 21 25 40 41 42
  • 22. Total Kerentanan Tingkat Kerentanan Kurang /sama dengan 5 1 6-10 2 11-15 3 16-20 4 Lbih dari 20 5 Hasil ranking: Semakin besar nomernya artinya semakin besar tingkat kerentanan
  • 23. Capacity Assessment (C) Jenis Bahaya: YA TIDAK Kapasitas yang ada Sistem peringatan dini Tempat aman evakuasi Sistem komunikasi peringatan berjalan Tim SAR Masyarakat tahu yang harus dilakukan jika ada bencana Masyarakat pergi jika diminta mengevakuasi diri sendiri Ada sistem kepemimpinan yang berjalan Ada tenaga medis atau terlatih untuk PPPK Ada cadangan makanan yang cukup jika terjadi bencana Ada sumber/orang/lembaga yang bisa di mobilisasi jika ada bencana Score: Nilai 1 = Ya 2 Nilai 2 = Ya 4 Nilai 3 = Ya 6 Nilai 4 = Ya 8 NIlai 5 = Ya >8
  • 24. Menilai Resiko: Mengintegrasikan tingkat kerawanan dan analisa kerentaan menjadi Analisa resiko bencana dengan rumus sederhana: Jenis Bahaya Tingkat Kerawanan(A) Tingkat Kerentaan (B) Kapasitas (C) Resiko [(A) x (B)] / (c) Dusun X 3 2 1 6 Dusun Y 2 5 5 2 Dusun Z 1 2 4 0.2 Tingkat Kerawanan (A) x Tingkat Kerentanan (B) = Disaster Risk (R) Capacity (C) Tingkat kerawanan: bahaya 1=1, bahaya 2=2, bahaya 3=3
  • 25. Menyiapkan Peta RESIKO Resiko ranking Tingkat Resiko >0.0 sampai < 2 Rendah >2 sampai < 4 Sedang > 4 Tinggi PIlih semua nomor 0, kemudian nomor 2, nomor 4 dan sampai lebih dari 4 letakkan di dalam peta dan diwarnai sesuai dengan kesepakatan
  • 26. 2 1 5 4 3 Legenda Puskesmas Gereja Masjid Sekolah SD, SMP Sawah produktif Rumah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 11 13 14 15 16 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 35 33 31 34 1 1 1 1 1 20 22 1 21 25 40 41 42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Daerah resiko rendah Daerah resiko sedang Daerah resiko tinggi
  • 27. Catatan 1. Nilai nilai angka dalam matrik tergantung dari kesepakatan dengan peserta/masyarakat. 2. Analisa kapasitas. Sebelum membuat penilaian, diskusikan dulu dengan peserta/masyarakat apa yang dimaksud dengan kapasitas? Kapasitas adalah sumberdaya atau sistem organisasi di dalam kelompok masyarakat yang siap dan dapat diakses jika diperlukan untuk kegiatan tanggap darurat.
  • 28. KESIMPULAN • PEMETAAN RISIKO BWNCANA DAPAT DILAKUKAN SECARA PARTISIPATIF • PEMETAAN RISIKO BENCANA DILAKUKAN PER ANCAMAN • TERDAPAT 3 PETA DASAR YAITU PETA ANCAMAN, PETA KERENTANAN, DAN PETA KAPASITAS UNTUK MEMBENTUK SUATU PETA RISIKO BENCANA