2. PENGERTIAN PASAR MODAL
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik
surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif
maupun instrumen lainnya.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun
institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan
berinvestasi.
3. DASAR-DASAR HUKUM PASAR MODAL
• UU RI no.8/1995 tentang Pasar Modal
• UU RI no. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas (PT)
• UU RI no. 24/2002 tentang Surat Utang Negara
• Peraturan Pemerintah RI no. 12 tahun 2004 (Perubahan PP no. 45
tahun 1995)
• Peraturan BAPEPAM dan LK
• Peraturan Bursa Efek Indonesia
• Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
• Peraturan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
4. Struktur Pasar Modal Indonesia
Menteri Keuangan
Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM-LK)
Lembaga Kliring dan Lembaga Penyimpanan
Bursa Efek
Penjamin dan Penyelesaian
(BEI)
(KPEI) (KSEI)
Perusahaan Lembaga Profesi
Investor
Efek Penunjang Penunjang
Emiten
Penjamin Emisi Akuntan Publik
Biro Administrasi Perusahaan
Perantara Konsultan
Efek (BAE) Publik
Lokal
Pedagang Hukum
Bank Kustodian
Efek
Wali Amanat Asing Reksadana
Notaris
Pemeringkat Efek
Manajer
Investasi Penilai
5. TIPE PASAR MODAL
1. PASAR PRIMER
Pasar primer adalah tempat pertama kali terbitnya saham atau obligasi
baru. Ini adalah tempat perusahaan atau pemerintah pertama kali
menjual sekuritas kepada investor untuk mengumpulkan modal.
Perusahaan atau pemerintah menggunakan pasar primer untuk
mendapatkan dana baru yang dapat digunakan untuk proyek-proyek
investasi, pengembangan, atau keperluan modal lainnya.
Peserta: Pada pasar primer, peserta utama adalah emiten (perusahaan
atau pemerintah) dan investor yang ingin membeli sekuritas baru
tersebut.
6. TIPE PASAR MODAL
2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah tempat perdagangan sekuritas yang telah
diterbitkan sebelumnya di pasar primer. Ini adalah tempat di mana
investor membeli dan menjual sekuritas di antara mereka sendiri,
dan perusahaan atau pemerintah tidak terlibat langsung dalam
transaksi ini.
Pasar sekunder memberikan likuiditas kepada investor,
memungkinkan mereka untuk membeli atau menjual sekuritas
dengan mudah tanpa harus menunggu hingga jatuh tempo.
Peserta: Peserta pasar sekunder termasuk investor individu,
lembaga keuangan, dan pedagang saham.
7. TIPE PASAR MODAL
3. PASAR KETIGA
Pasar ketiga merupakan tempat perdagangan saham yang ada di luar bursa
atau biasa disebut over the counter market. Untuk proses transaksi
dilakukan antara market dengan investor yang mana harganya sudah
ditentukan oleh anggota bursa. Third market tidak memiliki pusat lokasi
perdagangan (floor trading).
4. Pasar Keempat
Pasar keempat adalah bentuk transaksi jual beli efek antara pemodal dari satu
pemegang saham ke lainnya tanpa melalui perantara. Walaupun transaksi
dalam pengalihan saham terjadi secara langsung antara pemodal satu dengan
lainnya tetapi mekanisme kerjanya menghendaki pelaporan terhadap
transaksi block sale.
8. PASAR PRIMER
Bankir Investasi
Umumnya Perusahaan menyerahkan permasalahan IPO ke
Bankir investasi yang mempunyai keahlian dalam penjualan
sekuritas
Fungsi dari bankir investasi adalah sebagai berikut:
1. Melakukan penjualan dan pembelian produk atas nama
nasabah maupun bank sendiri.
2. Bertindak sebagai penghubung antara investor dengan
perusahaan bagi kelangsungan pertumbuhan bisnis.
3. Mengambil alih risiko perdagangan melalui transaksi yang
tidak berhubungan langsung dengan nasabah.
9. PASAR SEKUNDER
Pasar Bursa saham yaitu transaksi saham berada di bawah pengawasan
lembaga untuk memastikan bahwa seluruh aturan telah dipatuhi dan
bersifat lelang. Pasar lelang melakukan transaksi secara terbuka dan
harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan dari anggota bursa.
Over The Counter yaitu proses perdagangan sekuritas secara langsung
antara beberapa pihak tanpa perlu terdaftar lewat bursa saham atau
exchange.
10. OTORITAS PASAR MODAL : BAPEPAM-LK
(BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA
KEUANGAN)
• TUGAS (UU PASAR MODAL NO.8 PASAL 3)
Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-
hari kegiatan pasar modal)
• TUJUAN (UU PASAR MODAL NO.8 PASAL 4)
Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang
teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan
pemodal dan masyarakat
• WEWENANG (UU PASAR MODAL NO.8 PASAL 5)
11. WEWENANG BAPEPAM-LK
• Memberikan izin usaha kepada Bursa Efek, KPEI, KSEI, Reksa Dana, Perusahaan
Efek, Penasehat Investasi dan Biro Administrasi Efek
• Memberikan izin orang perseorangan kepada Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil
Perantara Pedagang Efek, Wakil Manajer Investasi dan Wakil Agen Penjual Reksa
Dana
• Memberikan persetujuan bagi Bank Kustodian
• Mewajibkan pendaftaran kepada Profesi Penunjang Pasar Modal, yaitu: Notaris,
Konsultan Hukum, Penilai dan Akuntan Publik
• Menetapkan persyaratan dan tata cara pendaftaran
• Melakukan pemeriksaan dan penyidikan
12. FASILITATOR
• BURSA EFEK
Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan
atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli
Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek
di antara mereka.
Pemegang saham terdiri dari Perusahaan Efek yang telah
memperoleh izin usaha sebagai Perantara Perdagangan Efek.
• LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN (KPEI)
Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transakasi bursa
• LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (KSEI)
Pihak yang menyelenggaraan kegiatan Kustodian sentral bagi
bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain
13. TUGAS BURSA EFEK
• Menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar
dan efisien
• Menyediakan sarana pendukung serta mengawasi kegiatan
anggota bursa efek
• Menyusun rencana anggaran tahunan dan penggunaan laba
bursa efek, dan melaporkannya kepada Bapepam-LK
• Bursa Efek Indonesia fokus pada perdagangan saham dan
obligasi
14. TUGAS KPEI
• Melaksanakan kliring dan penjaminan transaksi bursa yang
teratur, wajar dan efisien
• Menjamin penyerahan secara fisik baik saham maupun uang
TUGAS KSEI
• Menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian
transaksi yang teratur, wajar dan efisien
• Mengamankan pemindahtanganan efek
• Menyelesaikan (settlement)
15. PELAKU PASAR MODAL
• Emiten dan Perusahaan Publik
Emiten adalah pihak atau perusahaan yang menawarkan
efeknya kepada masyarakat investor/pemodal melalui
penawaran umum.
Perusahaan publik adalah emiten atau perseroan yang
sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga
ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-
kurangnya Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) atau suatu
jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
• Pemodal di Pasar Modal : Perorangan, Institusi, Domestik dan
Asing
• Perusahaan Efek : Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer),
Penjamin Emisi Efek (Underwriter) dan Manajer Investasi
(Investment Manager), Penasehat Investasi
17. EFEK
Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang,
unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek
EFEK-EFEK DI PASAR MODAL
• Saham
• Obligasi
• Derivatif (warrants, rights, options, futures contract)
• ETF (Exchange Traded Fund)
• Efek lain (unit penyertaan reksa dana dan efek beragun aset)
18. INDIKATOR PASAR MODAL
• INDEKS HARGA SAHAM
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga
saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan
indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif
atau lesu. Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga
saham saat ini; apakah sedang naik, stabil atau turun.
Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk
menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau
beberapa saham.
• INDEKS OBLIGASI PEMERINTAH
Indeks Obligasi Pemerintah pertama kali diluncurkan pada tanggal 01 Juli 2004,
sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat pasar modal dalam memperoleh data
sehubungan dengan informasi perdagangan obligasi pemerintah.
Indeks Obligasi memberikan nilai lebih, antara lain:
• Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi.
• Sebagai alat analisa teknikal untuk pasar obligasi pemerintah
• Benchmark dalam mengukur kinerja portofolio obligasi
• Analisa pengembangan instrumen obligasi pemerintah.
19. INDEKS HARGA SAHAM
• Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham
terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat
di BEI.
• Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk
dalam masing-masing sektor. Di BEI indeks sektoral terbagi atas sembilan
sektor yaitu: pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri,
konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan
manufaktur.
• Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price
Index), menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen
penghitungan indeks.
• Indeks LQ 45, yaitu indeks yang terdiri 45 saham pilihan dengan mengacu
kepada 2 variabel yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap
6 bulan terdapat saham-saham baru yang masuk kedalam LQ 45 tersebut.
• Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan. Yaitu indeks harga saham
yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI
yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.
20. INDEKS HARGA SAHAM (2)
• Indeks Kompas 100: Indeks ini mencakup 100 saham pilihan dari
berbagai sektor yang terdaftar di BEI. Kompas 100 adalah indeks
yang dirancang untuk mencerminkan kinerja perusahaan-perusahaan
terkemuka di Indonesia. Saham-saham yang terpilih untuk
dimasukkan dalam indeks Kompas100 ini selain memiliki likuiditas
yang tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan
saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik.
• Indeks Bisnis 27 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari
27 saham yang dipilih oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia. Indeks
BISNIS-27 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan
perusahaan media PT Jurnalindo Aksara Grafika (penerbit surat
kabar harian Bisnis Indonesia).
21. Indeks PEFINDO, Indeks yang mengukur kinerja harga saham
dari 25 perusahaan tercatat kecil dan menengah yang memiliki
kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.
Indeks PEFINDO25 diluncurkan dan dikelola berkerja sama
dengan perusahaan pemeringkat PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PEFINDO).
Indeks sri-kehati , indeks yang mengukur kinerja harga saham
dari 25 perusahaan tercatat yang memiliki kinerja yang baik
dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki
kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola
perusahaan yang baik atau disebut Sustainable and Responsible
Investment (SRI). Indeks SRI-KEHATI diluncurkan dan
dikelola berkerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman
Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI).
INDEKS HARGA SAHAM (3)
22. Indeks Saham Syariah Indonesia/Indonesia Sharia
Stock Index (ISSI), Indeks yang mengukur kinerja harga
seluruh saham di Papan Utama dan Papan
Pengembangan yang dinyatakan sebagai saham syariah
sesuai dengan Daftar Efek Syariah (DES) yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keungan (OJK).
IDX30, Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30
saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi
pasar besar serta didukung oleh fundamental
perusahaan yang baik.
Indeks Infobank 15, Indeks yang mengukur kinerja
harga dari 15 saham perbankan yang memiliki faktor
fundamental yang baik dan likuiditas perdagangan yang
tinggi. Indeks infobank15 diluncurkan dan dikelola
berkerja sama dengan perusahaan media PT Info Artha
Pratama (penerbit Majalah Infobank).
INDEKS HARGA SAHAM (4)
23. Indeks SMintra 18, Indeks yang mengukur kinerja harga dari
18 saham yang konstituennya dipilih dari sektorsektor
infrastruktur, dan pembiayaan infrastruktur (dari sektor
berdasarkan kriteria tertentu. Indeks SMinfra18 diluncurkan
sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI).
Indeks MNC 36, Indeks yang mengukur kinerja harga dari 36
saham yang memiliki kinerja positif yang dipilih berdasarkan
likuiditas transaksi, dan fundametal serta rasio keuangan.
diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan
Nusantara Citra (MNC) Group
Indeks Investor 33, Indeks yang mengukur kinerja harga dari
33 saham yang dipilih dari 100 (seratus) Perusahaan Tercatat
Majalah Investor yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar,
dan fundamental serta rasio keuangan. Indeks Investor33
berkerja sama dengan perusahaan media PT Media Investor
Majalah Investor).
INDEKS HARGA SAHAM (5)
24. INDEKS HARGA SAHAM (6)
Index Obligasi Indonesia (INDObex) terdiri dari 3 indeks yaitu:
INDOBex Composite yaitu indeks obligasi yang terdiri dari Surat
Berharga Negara (SBN) dengan kupon tetap, Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) akad ijarah, obligasi korporasi dengan kupon tetap dan
sukuk korporasi akad ijarah.
INDOBeX Government, ini merupakan indeks yang berisi SBN dengan
kupon fixed rate dan SBSN akad ijarah.
INDOBeX Corporate yang merupakan acuan bagi obligasi korporasi
yang berisi surat utang korporasi berkupon tetap dan sukuk korporasi
akad ijarah.
25. INDEKS HARGA SAHAM (7)
• Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index). JII merupakan indeks
yang terdiri 30 saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau
Indeks yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam Indeks ini
dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat
Islam. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang
kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti:
• Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang.
• Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan
asuransi konvensional.
• Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang tergolong haram.
• Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
26. INDEKS OBLIGASI PEMERINTAH
Formula yang digunakan dalam pengembangan informasi Indeks
Obligasi Pemerintah:
1. Price (Performance) Index
2. Yield Index
3. Total Return Index