2. APAsih REVOLUSI INDUSTRI 4.0
ITU??
Revolusi industri 4.0 adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perubahan besar-besaran dalam dunia industri yang didorong oleh perkembangan
teknologi digital dan siber. Revolusi ini melibatkan penggunaan teknologi seperti
Internet of Things (IoT), big data, artificial intelligence (AI), dan cyber physical
system (CPS) untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan fleksibilitas dalam proses
produksi dan layanan . Revolusi industri 4.0 juga berdampak pada berbagai sektor
lain, seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, dan ekonomi kreatif . Revolusi
industri 4.0 diharapkan dapat membawa manfaat bagi Indonesia, seperti
peningkatan produktivitas, daya saing, inovasi, dan kesejahteraan masyarakat.
Namun, revolusi ini juga menimbulkan tantangan dan risiko, seperti perubahan pola
kerja, kebutuhan kompetensi baru, ancaman keamanan siber, dan kesenjangan
digital. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan dan adaptasi dari semua pihak untuk
menghadapi revolusi industri 4.0
3. sejarah REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Revolusi industri 4.0 adalah fase keempat dari perjalanan revolusi
industri yang dimulai pada abad ke-18.
Revolusi
industri 2.0
Terjadi pada akhir 1800-an,
ditandai oleh penggunaan listrik
untuk menggerakkan mesin dan
memperkenalkan konsep lini
perakitan.
Revolusi industri
4.0
Terjadi pada abad ke-21, ditandai
oleh penggunaan teknologi siber-fisik,
seperti IoT, big data, cloud computing,
kecerdasan buatan, dan
pembelajaran mesin untuk
menciptakan sistem produksi yang
cerdas dan terhubung.
Revolusi
industri 3.0
Terjadi pada pertengahan 1900-an,
ditandai oleh penggunaan
elektronik, komputer, dan robotika
untuk mengotomatisasi proses
produksi.
Revolusi
industri 1,0
Terjadi pada abad ke-18, ditandai
oleh penggunaan mesin uap untuk
menggantikan tenaga otot, air, dan
angin dalam proses produksi
5. Globalisasi dan
kosmopolitanisme
01
Globalisasi dan kosmopolitanisme, yang dapat menimbulkan
pergeseran budaya, identitas, dan nilai lokal. Hal ini dapat
mengurangi rasa nasionalisme, patriotisme, dan kebanggaan
terhadap Pancasila sebagai ideologi negara.
Liberalisme dan
kapitalisme
02
Liberalisme dan kapitalisme, yang dapat menimbulkan ketimpangan
sosial dan ekonomi, serta mengabaikan hak-hak asasi manusia
dan kesejahteraan rakyat. Hal ini dapat bertentangan dengan
sila kemanusiaan yang adil dan beradab, serta sila keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
6. Komunisme dan atheisme
03
Komunisme dan atheisme, yang dapat menimbulkan paham yang
menolak keberadaan Tuhan dan mengingkari nilai-nilai
agama. Hal ini dapat bertentangan dengan sila ketuhanan yang
maha esa, serta mengancam kerukunan antar umat beragama.
Individualisme dan
markentilisme
04
Individualisme dan merkantilisme, yang dapat menimbulkan sikap
egois, oportunis, dan materialis, serta mengorbankan
kepentingan bersama demi keuntungan pribadi. Hal ini dapat
bertentangan dengan sila persatuan Indonesia, serta sila
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
7. Terorisme dan
radikalisme
05
Terorisme dan radikalisme, yang dapat menimbulkan aksi
kekerasan dan intoleransi yang bertujuan untuk merusak
persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini dapat bertentangan
dengan semua sila Pancasila.