3. Alamat IP untuk keperluan khusus
0.0.0.0 : Internet ID
127.0.0.1: loopback (localhost)
255.255.255.255 : internet subnet mask
255.0.0.0 ~ 255.255.255.0: (sub)net mask
Alokasi IP berdasar penggunaan di jaringan:
Public: alamat internet
Private: alamat lokal
A: 10.x.x.x SM: 255.0.0.0
B: 172.16.x.x – 172.31.x.x SM: 255.255.0.0
C: 192.168.x.x SM: 255.255.255.0
4. Tata aturan pengalamatan IP
1.IP pertama dari sebuah network (subnet) adalah NetworkID.
2.IP terakhir dari sebuah network (subnet) adalah BroadcastID.
3.255.X.X.X adalah subnet mask dari sebuah network (subnet) dimana
X bernilai 0 atau 255.
4.IP kelas D digunakan untuk multicast.
5.IP kelas E digunakan untuk penelitian dan cadangan.
5. Contoh 1:
Sebuah jaringan dialamati dengan IPv4 sebagai berikut:
NetworkID: 192.168.1.0
Subnet Mask: 255.255.255.0
Maka:
NetworkID: 192.168.1.0
SubnetMask: 255.255.255.0 alamat IP yang tersedia = 256-0=256
BroadcastID: 192.168.1.255
Alamat untuk gateway dan host: 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254
Misal Gateway: 192.168.1.1
Alamat untuk PC/host adalah: 192.168.1.2 s/d 192.168.1.254
Jumlah komputer yang dapat dialamati adalah: 256-3=253
6. Contoh 2:
Sebuah jaringan dialamati dengan IPv4
NetworkID: 192.168.10.0
SubnetMask: 255.255.255.128 jumlah alamat yang tersedia
= 256-128 = 128
Maka:
NetworkID: 192.168.10.0
SubnetMask: 255.255.255.128
BroadcastID: 192.168.10.127
Alamat yang tersedia (gateway+host): 192.168.10.1 s/d 192.168.10.126
Misal alamat gateway: 192.168.10.1
Maka alamat untuk PC (host) : 192.168.10.2 s/d 192.168.10.126 (125
host)
7. Latihan:
Sebuah jaringan dialamati dengan IPv4
NetworkID: 171.16.0.0
SubnetMask: 255.255.0.0=11111111.11111111.00000000.00000000
Alamat: 171.16.0.0 s/d 171.16.255.255 --> satu network
NetID: 171.16.0.0
BroadcastID: 171.16.255.255
Gateway dan host: 171.16.0.1 s/d 171.16.255.254
------------------------------------------------------------------------------------
NetID: 171.16.0.0
SM: 255.255.255.0 = 1111111.1111111.11111111.00000000
Alamat: 171.16.0.0 s/d 171.16.0.255 ---> satu subnetwork
NetID: 171.16.0.0; SMID: 171.16.0.255
Gateway dan host: 171.16.0.1 s/d 171.16.0.254
8. Penggunaan:
Kelas A: 256x256x256 alamat
Kelas B: 256x256 alamat
Kelas C: 256 alamat
Teknik Subnetting:
-CIDR : Classless Inter Domain Routing
Membagi network menjadi subnetwork dengan jumlah alamat yang
sama
-VLSM : Variable Length Subnet Mask
Membagi network menjadi subnetwork berdasarkan jumlah host
tiap subnetwork.
9. CIDR
Contoh: diberikan alamat 1 blok kelas C 192.168.10.0/24 untuk mengalamati 4
subnet.
Terdapat 256 alamat yang akan dibagi untuk 4 subnet.
Maka masing-masing subnet akan mendapat jatah alamat sebanyak = 256/4 = 64
alamat.
Pembagian alamat ini tidak mempertimbangkan jumlah host pada masing-masing
subnet.
Subnet 1: 192.168.10.0 – 192.168.10.63,
NetworkID= 192.168.10.0,
Alamat valid= 192.168.10.1 - 192.168.10.62 (termasuk GW)
Jumlah komputer yg bisa dialamati sebanyak=61. (-NetID, BroadcastID, GW)
BroadcastID= 192.168.10.63
SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.0/26.
10. Subnet 2: 192.168.10.64 – 192.168.10.127,
NetworkID= 192.168.10.64,
Alamat valid= 192.168.10.65 - 192.168.10.126 (termasuk GW)
Jumlah komputer yg bisa dialamati sebanyak=61. (-NetID, BroadcastID, GW)
BroadcastID= 192.168.10.127
SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.64/26
Subnet 3: 192.168.10.128– 192.168.10.191,
NetworkID= 192.168.10.128,
Alamat valid= 192.168.10.129 - 192.168.10.190 (termasuk GW)
Jumlah komputer yg bisa dialamati sebanyak=61. (-NetID, BroadcastID, GW)
BroadcastID= 192.168.10.191
SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.128/26
11. Subnet 4: 192.168.10.192– 192.168.10.255,
NetworkID= 192.168.10.192,
Alamat valid= 192.168.10.193 - 192.168.10.254 (termasuk GW)
Jumlah komputer yg bisa dialamati sebanyak=61. (-NetID, BroadcastID,
GW)
BroadcastID= 192.168.10.255
SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.192/26
13. 192.168.10.0/24 dibagi menjadi 8 subnet
Terdapat 2(32-24) alamat = 28 alamat = 256 alamat.
Per subnet terdiri dari (256/8) alamat = 32 alamat per subnet.
Subnet ke-n :
Mulai dari (n-1)*32 sampai (n*32)-1
192
15. Notasi subnetmask
Subnet mask dapat dinyatakan dengan menggunakan angka desimal
maupun biner.
Contoh:
NetID 192.168.10.0 SM 255.255.255.0 artinya
Terdapat 256 alamat valid pada subnet ini yang ditunjukkan oleh angka
0 pada oktet keempat dari SM. Nilai pada oktet terakhir pada SM
adalah (256-2n) dimana 2n adalah jumlah alamat valid tiap subnet.
Contoh: SM 255.255.255.192 artinya terdapat alamat valid per subnet
sebanyak (256-192)=64. Sehingga jumlah subnet pada blok tsb adalah
(256/64)=4 subnet.
16. Contoh:
Satu blok IP kelas C yang dimulai dari 192.168.100.0 s/d 192.168.100.255
dibagi dalam 8 subnet. Tentukan SM masing-masing subnet.
... Jumlah alamat valid per subnet = 256/8 = 32.
Subnet dalam IP kelas C, oktet ke-1 sampai ke tiga bernilai 255, sedangkan
oktet terakhir akan bernilai = 256-32 = 224. Sehingga SM adalah
255.255.255.224. SM adalah sama untuk semua subnet yaitu
255.255.255.224.
17. Cara lain menuliskan SM yaitu dengan /
Tanda / diikuti jumlah bit bernilai satu dari SM yang dituliskan dalam
angka biner.
Contoh: IP 192.168.123.0 dengan SM 255.255.255.224
Dituliskan dalam angka biner 11111111.11111111.11111111.11100000
Jumlah bit 1 pada SM adalah sebanyak 27. Maka SM 255.255.255.224
pada IP 192.168.123.0 dapat dituliskan secara singkat
192.168.123.0/27 untuk subnet pertama.
Jumlah alamat valid tiap subnet adalah sama dengan dua pangkat
jumlah bit bernilai 0. Bit 0 pada SM diatas berjumlah 5, maka jumlah
alamat yang valid sebanyak 25 atau 32.
Sehingga jumlah subnet dari /27 adalah 256/32 = 8 subnet.
19. VLSM
Pembagian alamat blok IP didasarkan pada jumlah host tiap subnet
yang akan dialamati.
Pada CIDR jumlah alamat tiap subnet sama padahal faktanya jumlah
host per subnet bervariasi.
Contoh:
Ada sebuah komputer lab A dengan jumlah 22, sedang pada lab B
sejumlah 40, dan terakhir lab C sejumlah 12. Diberikan alamat IP
192.168.111.0 SM 255.255.255.0.
Langkah penyelesaian dengan VLSM:
1.Tentukan jumlah alamat tiap subnet merupakan perpangkatan dari 2
(2n) yang lebih besar dari jumlah host pada subnet tsb. Diperoleh:
20. - Subnet A = 22 host maka jumlah alamat yang diperlukan adalah
2n>(22+3), diperoleh n=5 atau 32 alamat.
- Subnet B = 40 host maka jumlah alamat yang diperlukan adalah
2n>(40+3), diperoleh n=6 atau 64 alamat.
- Subnet C = 12 host maka jumlah alamat yang diperlukan adalah
2n>(12+3), diperoleh n=4 atau 16 alamat.
Penambahan 3 alamat digunakan untuk NetID, BroadcastID, dan GW.
2. Urutkan subnet dari jumlah alamat terbesar ke terkecil. Diperoleh
B=64 alamat, A=32 alamat, C=16 alamat.
3. Terdapat 256 alamat, sementara yang dibutuhkan sebanyak
(64+32+16) = 112 alamat. Artinya alokasi alamat IP yang diberikan
mencukupi kebutuhan seluruh subnet.
4. Dihitung masing-masing subnet dari yang terbesar.
21. Subnet B: 64 alamat
Dialokasikan pada 192.168.111.0 – 192.168.111.63
NetID= 192.168.111.0
BroadcastID= 192.168.111.63
Alamat valid= 192.168.111.1 – 192.168.111.62
SM= 255.255.255.(256-64) = 255.255.255.192
atau subnet B dapat dituliskan 192.168.111.0/26
26 diperoleh dari (32-n) dimana n adalah 2n=64, diperoleh n=6.
Panjang alamat IPv4 dalam biner (32 bit)
22. Subnet A: 32 alamat
Ingat: alamat yang tersisa adalah 192.168.111.64 – 192.168.111.255
(setelah dikurangi alamat yang digunakan pada Subnet B).
Dialokasikan 32 alamat untuk subnet A dari alamat yang masih tersisa.
Diperoleh: 192.168.111.64 - 192.168.111.95 (diperoleh dari
192.168.111.64 + 32 alamat)
NetID= 192.168.111.64
BroadcastID= 192.168.111.95
Alamat valid= 192.168.111.65-192.168.111.94
SM= 255.255.255.224 (diperoleh dari 256-32) atau subnet A dapat
dituliskan secara singkat 192.168.111.64/27.
23. Subnet C: 16 alamat
Ingat: alamat yang tersisa adalah 192.168.111.96 – 192.168.111.255
(setelah dikurangi alamat yang digunakan pada Subnet B dan A).
Dialokasikan 16 alamat untuk subnet C dari alamat yang masih tersisa.
Diperoleh: 192.168.111.96 - 192.168.111.111 (diperoleh dari
192.168.111.96 + 16 alamat)
NetID= 192.168.111.96
BroadcastID= 192.168.111.111
Alamat valid= 192.168.111.97-192.168.111.110
SM= 255.255.255.240 (diperoleh dari 256-16) atau subnet C dapat
dituliskan secara singkat 192.168.111.96/28.
24. Contoh:
Ada sebuah komputer lab A dengan jumlah 123, sedang pada lab B
sejumlah 63, dan terakhir lab C sejumlah 21 dan D sejumlah 7.
Diberikan alamat IP 192.168.234.0 SM 255.255.255.0.
Jawab:
Lab A
Penyelesaian untuk Lab A (123 alamat)
27 = 128
Diperoleh 192.168.234.0 s.d. 192.168.234.127
Network ID = 192.168.234.0
Broadcast = 192.168.234.127
IP yg valid 192.168.234.1 s.d 192.168.234.126
Subnetmask 255.255.255.128 atau dapat ditulis 192.168.234.0/25
25. Lab B (63 host)
Penyelesaian untuk Lab B (64 alamat)
27 = 128
Diperoleh 192.168.234.128 s.d. 192.168.234.255
Network ID = 192.168.234.128
Broadcast = 192.168.234.255
IP yg valid 192.168.234.129 s.d 192.168.234.254
Subnetmask 255.255.255.128 atau dapat ditulis 192.168.234.128/25
Lab C dan Lab D tidak mendapat jatah IP.