SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
Efek - Efek
Komunikasi Massa
Disusun oleh :
Iwan Setiawan SE, M.I.Kom
Kontak@BungIwan.com
0818 799 543
• Apakah komunikasi massa
mempunyai pengaruh atau efek?
• Apakah komunikasi massa
mempunyai pengaruh atau efek?
• Jenis efek seperti apa yang
ditimbulkan oleh komunikasi massa?
Bahwa komunikasi massa itu mempunyai
efek, tidak perlu dibantah, tetapi kalau kita
membahas jenis efek seperti apa yang
ditimbulkan dari komunikasi massa,
dibutuhkan pembahasan yang lebih dalam.
Masalahnya,efek berkaitan erat dengan
sejarah kemunculan media massa (yang
masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan). Di samping itu, ada banyak
variasi efek oleh para ahli.
Sebenarnya, efek komunikasi massa itu jelas dan
nyata. Coba kita melihat pada diri kita sendiri.
Berapa persen materi pembicaraan yang kita
kemukakan setiap hari berasal dari atau didasarkan
pada saluran komunikasi massa (radio,televisi,
majalah, surat kabar, dan internet) dan berapa
persenyang tidak?
Jawabannya tentu sangat fantastis, bahwa materi
pembicaraan yang kita lakukan lebih banyak
berdasarkan informasi yang kita dapatkan dari
saluran komunikasi massa. Meskipun tidak ada bukti
valid yang mendukung asumsi tersebut, kita tetap
yakin efek komunikasi massa sedemikian besar
A. Jenis-jenis Efek
Efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi
beberapa bagian. Secara sederhana Keith R.
Stamm dan John E. Bowes(1990) membagi kedua
bagian dasar.
Pertama, efek primer meliputi terpaan, perhatian,
dan pemahaman.
Kedua, efek sekunder meliputi perubahan tingkat
kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap), dan
perubahan perilaku (menerima dan memilih).
Efek Primer
Terpaan media massa yang mengenai audience menjadi
salah satu bentuk efek primer. Akan lebih bagus lagi jika
audience tersebut memperhatikan pesan-pesan media
massa.
Sama seperti kita yang memperhatikan orang yang
sedang berbicara, ketika kita memperhatikan, berarti ada
efek primer yang terjadi pada diri kita.
Ketika di radio diberitakan tentang kecelakaan beruntun
di jalan tol dan kita tertarik untuk mendengarkannya,
efek primer juga melekat pada diri kita. Bahkan jika kita
memahami apa yang disiarkan media massaitu sama
saja semakin kuat efek primer terjadi.
Efek Sekunder
Secara tradisional, ada beberapa jenis "efek” yang
disebabkan media massa. Salah satunya adalah efek
uses and gratifications (kegunaan dan kepuasan).
Sebenarnya, ada banyak efek yang ditimbulkan oleh
saluran komunikasi massa, tetapi dalam efek
sekunder kita membahas efek kegunaan dan
kepuasan tersebut.
Di samping itu, efek ini diyakini lebih menggambarkan
realitas konkret yang terjadi di masyarakat. Jadi, uses
and gratifications merupakan salah satu bentuk efek
sekunder.
• Menurut John R. Bittner (1996), fokus utama
efek iniadalah tidak hanya bagaimana media
memengaruhi audience, tetapi juga bagaimana
audience mereaksi pesan-pesan mediayang
sampai pada dirinya.
• Faktor interaksi yang terjadi antar-individu akan
ikut memengaruhi pesan yang diterima. Inijelas
bertolak belakang dengan asumsi efek peluru
atau jarumhipodermik. Semua itu bisa dibingkai
dengan pertanyaan tidak saja, “Apa yang
dikerjakan media pada audience?", tetapi yang
lebih penting adalah “Apa yang dikerjakan
audience pada media?"
B. Teori-Teori Efek
Penelitian empirik efek komunikasi massa mempunyai sejarah yang
relatif cukup singkat. Sejarahnya dimulai padatahun 1930-an dengan
munculnya motion picture (gambar bergerak). Sampai saat ini, taksiran
rentang waktu efek komenikasi massa beragam versi.
Namun yang jelas, paling tidak dikenal tiga efek dalam komunikasi
massa sejak tahun 1930.an, yakni efek tak terbatas (unlimited effect),
diikuti efek terbatas(limited effect), kemudian efek moderat (gabungan
keduanyalnot so limited effect) (Keith R. Stamm dan John E. Bowes,
1990). Jika dirinci rentang waktunya sebagai berikut.
• 1930-1950 efek tak terbatas (unlimited effect)
• 1950-1970 efek terbatas (limited effect)
• 1970-1980-an efek moderat (not-so limited effect)
1. Efek Tidak Terbatas (1930 – 1950)
• Efek tidak terbatas ini didasarkan pada teori atau
model peluru (bullet) atau jarum hipodermik
(hypodermic needle).
• Jadi, media massa diibaratkan peluru. Jika peluru itu
ditembakkan ke sasaran, sasaran tidak akan bisa
menghindar. Analogi ini menunjukkan bahwa peluru
mempunyai kekuatan yang luar biasa di dalam
usaha "mempengaruhi" sasaran.
• Menurut asumsi efek ini, media massa mempunyai
kekuatan luar biasa (all powerfull). Hal inilah yang
mendasari bahwa media massa mempunyai efek
tidak terbatas.
Efek tidak terbatas ini masih diyakini memiliki
pengaruh yang kuat dalam “membentuk” benak
audience, Setidaknya ada beberapa hal yang bisa
di jadikan sebagai alasan, yaitu sebagai berikut :
• Pengulangan( Redundancy)
• Mengidentifikasi dan memfokuskan pada
audience tertentu yangdi targetkan
A. Pengulangan( Redundancy)
Agar pesan yang disiarkan bisa mengubah perilaku di
inginkan komunikan, perlu diadakan pengulangan
(redundancy), Pengulangan ini sering dilakukan oleh
iklan-iklan di televisi khususnya. Artinya, iklan itu
diulang-ulang sampai tiga kalidalam durasi 30 detik
agar iklan yang disiarkan berdampak pada diri
penonton televisi.
Pengulangan tersebut tidakhanya pada tayangan
iklannya, tetapi dialog atau perkataan yang dilakukan
pemeran iklan tersebut.
A. Pengulangan( Redundancy)
Pengulangan dilakukan agar terjadi efek yang nyata pada
diri komunikan. Hal itu pulalah mengapa media massa
mempunyai efek kuat pada diri komunikannya, sebab media
massa melakukan pengulangan-pengulangan pada
programacara atau iklan yang disiarkan.
Pengulangan di satu sisi menjadi bukti nyata bahwa
komunikan tidak memiliki kekuatan untuk menolak pesan
media massa, sementara disisi lain media massa memiliki
kekuatan yang luar biasa.
Jadi,jika dipertanyakan mengapa efek tak terbatas bisa
terjadi, jawabannya adalah karena terjadi pengulangan
dalam pesan-pesan yang disebarkannya.
Mengidentifikasi dan memfokuskan pada
audience tertentu yangdi targetkan
Cara lain yang bisa dijadikan alasan munculnya efek tidak terbatas
adalah jika suatu media ditujukan pada sasaran tertentu.
Pihak yang dijadikan sasaran akan merasa bahwa program yang
disiarkan itu mewakili dirinya sehingga perluvditiru. Dalam iklan,
ada produk parfum yang dikhususkanvuntuk para remaja. Hal itu
dibuktikan dengan pemilihan bahasa "gaul” yang dilakukan atau
pemeran yang dilakukan oleh remaja pula.
Sangat janggal jika iklan yang ditujukanpada anak muda terdidik,
tetapi jingle iklan yang digunakan adalah lagu-lagu dangdut,
pemerannya orangtua, dan bahasa yang digunakan formal seperti
yang biasa dilakukan orang tua. Jadi, program atau pesan yang
ditujukan pada sasaran tertentu akan mempunyai efek yang lebih
besar jika dibandingkan dengan yang tidak ditujukan pada sasaran
tertentu atau bersifat umum
2. Efek Terbatas
Berbeda dengan asal usul "efek tidak terbatas" yang meragukan,
sumber model efek terbatas (limited effect) sangat terkenal. Efek
terbatas awalnya diperkenalkan oleh Joseph Klaper. Ia pernah
menulis disertasi tentang efek terbatas media massa yang
dipublikasikannya dengan judul “Pengaruh Media Massa” pada
tahun 1960.
Klaper menyimpulkan bahwa media massa mempunyai efek
terbatas berdasarkan penelitiannya pada kasus kampanye publik,
kampanye politik, dan percobaan pada desain pesan yang
bersifat persuasif. Dalam pandangan Klaper, hasil semua
penelitian ini bisa dikemukakan dalam satu kesimpulan sebagai
berikut:
"Ketika media menawarkan isi yang diberitakan ternyata
hanya sedikit yang bisa mengubah pandangan dan perilaku
audience”.
• Perhatian para peneliti tersebut difokuskan pada
pengaruh kampanye terhadap perilaku pemberian
suara. Mereka mencari bukti seberapa jauh
perubahan yang terjadi pada diri para pemilih,
misalnya berapa besar dari para pemilih
itu"membelot” dari pilihannya semula setelah
adanya kampanye politik tersebut.
• Ternyata, hanya sekitar 8 persen para pemilih
membuat perubahan pilihan sepanjang waktu
penelitian. Ini berarti bahwa perubahan tersebut
relatif kecil. Dengan kata lain, efek media massa
sangatlah kecil.
Joseph Klaper dalam buku The Effect of Mass
Communication (1960) menunjukkan temuan yang
menarik, bahwa faktor psikologis dan sosial ikut
berpengaruh dalam proses penerimaan pesan dari
media massa. Faktor-faktor tersebut antara lain proses
seleksi, proses kelompok, norma kelompok, dan
keberadaan pemimpin opini.
Persoalannya adalah mengapa efek terbatas bisa
terjadi? Ada dua alasan berikut yang bisa dikemukakan.
• Rendahnya Terpaan Media Massa
• Perlawanan
1) Rendahnya Terpaan Media Massa
Pengelola televisi sering merasa yakin bahwa berita
yang disiarkannya mempengaruhi audience. Pendapat
ini muncul karena pihak televisi menganggap bahwa
banyak orang menontonnya. Asumsinya, dengan
menonton, efek yang di timbulkan televisi begitu jelas
dan nyata. Namun banyak pemirsa televisi lebih
menyukai acara hiburan daripada politik. Maka dalam
urusan publik atau politik, persentase yang di raih
hanya sedikit.
2. Perlawanan
• Perlawanan berasal dari individu sebagai
audience komunikasi massa. Perlawanan
menjadi salah satu "alat penyaring” yang akan
ikut mempengaruhi penolakan pesan-pesan
media massa. Ini artinya, perlawanan lebih kuat
pengaruhnya dibandingkan dengan terpaan
media massa itu sendiri.
3. Efek Moderat
Model efek moderat ini sebenarnya mempunyai
implikasi positif bagi pengembangan studi media
massa. Bagi para praktisi komunikasi, akan
menggugah kesadaran baru bahwa sebelum sebuah
pesan disiarkan perlu direncanakan dan diformat
secara matang dan lebih baik.
Sebab bagaimanapun, pesan tetap mempunyai
dampak. Akan tetapi, pesan juga tidak serta-merta
diterima audience secara membabi buta.
Artinya, ada banyak variabel yang ikut mempengaruhi
proses penerimaan pesan. Ini artinya efek dimiliki
media massa, tetapi penerimaan efek itu juga
dipengaruhi faktor lain (tingkat pendidikan,
lingkungan sosial, kebutuhan, dan sistem nilai yang
dianutnya).
Jadi, semakin tinggi tingkat pendidikan individu,
semakin selektif untuk menerima pesan-pesan yang
berasal dari media massa.
C. Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Efek
Komunikasi massa mempunyai efek itu tidak bisa dibantah.
Wujud efek bisa berwujud tiga hal:
• efek kognitif(pengetahuan),
• afektif (emosional dan perasaan), dan
• behavioral (perubahan pada perilaku).
Dalam perkembanganKomkomunikasi kontemporer saat ini,
sebenarnya proses pengaruh (munculnya efek kognitif, afektif,
dan behavioral) tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata lain,
ada beberapa faktor yangikut memengaruhi proses
penerimaan pesan.
C. Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Efek
Jadi, pesan itu tidak langsung mengenai individu, tetapi
"disaring", dipikirkan, dan dipertimbangkan, apakah
seseorang mau menerima pesan-pesan media massa itu
atau tidak.
Faktor-faktor inilah yang ikut menjadi penentu besar tidaknya
faktor efek yang dilakukan media massa.
Ada dua faktor utama yang bisa didiskusikan yakni:
• Faktor Individu
• Faktor Sosial
Faktor Individu
Faktor individu yang ikut berpengaruh pada proses
penerimaan pesan lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran
psikologi. Seorang psikolog akan melihat bahwa faktor
pribadi seseorang ikut menentukan proses efek yang terjadi.
Ada banyak faktor pribadi yang ikut mempengaruhi proses
komunikasi, antara lain :
• selective attention,
• selective perception, dan
• selective retention, motivasi dan pengetahuan,
kepercayaan, pendapat, nilai dan kebutuhan,
pembujukan, kepribadian, dan penyesuaian diri.
Selective attention
• Adalah individu yang cenderung memperhatikan
dan menerima terpaan pesan media massa yang
sesuai dengan pendapat dan minatnya. Di samping
itu, ia menghindari pesan-pesan yang tidak sesuai
dengan pendapat dan minatnya.
• Misalnya :Seorang yang menjadi anggota A akan
cenderung menghadiri atau menonton kampanye
partai A dibandingkan dengan kampanye partai lain.
• Demikian pula orang suka dengan berita tentang
pemberantasan korupsi,berita olahraga, agama dll
Menurut Alexis S. Tan (1981), selective attention
mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut
• Pertama, perbedaan individu merupakan hasil dari struktur
kognitif seseorang yang berbeda dalam menerima pesan-
pesan media, jenis media massa pun beragam silih berganti
menerpa seseorang. Kita mempunyai kemampuan untuk
selektif hanya pada pesan-pesan yang menarik perhatian kita.
• Kedua, keanggotaan sosial pada berbagai kelompok sosial
pun ikut mempengaruhi pesan mana yang kita pilih. Misalnya,
afiliasi agama, partai,suku. Dengan demikian, mereka yang
mempunyai agama sama cenderung memerhatikan pesan-
pesan yang sama.
• Ketiga,orang lebih berminat kalau suatu informasi dapat
membanguncitra hubungan dengan orang lain.
Selective perception
• Adalah seorang individu secara sadar akan mencari media
yang bisa mendorong kecenderungan dirinya.
Kecenderungan dirinya ini bisa berupa pendapat, sikap,atau
keyakinan. Jadi, individu aktif mencari informasi yang bisa
memperkuat keyakinannya.
• Sama seperti contoh di atas,orang yang percaya pada
makhluk halus, akan mencari informasi yang mendukung
bahwa makhluk halus itu ada. Jadi dalam hal ini, individu
tersebut aktif mencari informasi.
• Seorang mahasiswa yang sedang belajar tentang demokrasi
dan di setiap kesempatan memperbincangkan arti pentingnya
demokrasi, akan merasa perlu untuk mencari buku-buku yang
bisa mendukung pendapatnya tersebut. Jarang dari mereka
yang mencari buku-buku yang justru menolak ide-idenya.
Selective retention
• Selective retention adalah kecenderungan seseorang hanya
untuk mengingat pesan yang sesuai dengan pendapat dan
kebutuhan dirinya. Misalnya, seorang mahasiwa, pada suatu
saat dosen Anda memberikan informasi tentang soal-soal
yang akan keluar dalam Final Test. Ada kemungkinan besar
Anda hanya akan mengingat atau menghafalkan soal materi
yang berhubungan dengan soal-soal yang dianjurkan dosen
tersebut.
• Faktor lainnya adalah motivasi dan pengetahuan, kepercayaan,
pendapat, nilai dan kebutuhan, pembujukan, kepribadian,
danpenyesuaian diri.
Faktor Sosial
• Sosilog (karena memang basis dasar kajiannya adalah
masyarakat) lebih melihat individu sebagai gejala sosial.
Artinya, bagaimana individu tersebut berhubungan
dengan orang lain (dalam kerangka yang lebih luas). Itu
semua akan mempengaruhi proses efek yang terjadi.
• Memang membedakan antara faktor individu dengan
faktor sosial sangat sulit sebab batasannya sangat tipis
sekali, tetapi bukan berarti tidak bisa dibedakan.
• Bagi Wilbur Schramm konteks kelompok ketika komunikan
menjadi anggotanya ikut mempengaruhi proses penerimaan
pesan media massa. Artinya, organisasi tempat individu
bergabung akan ikut menentukan bagaimana pesan media
massa itu mempengaruhi perilaku individu.
• Misalnya,Anda masuk organisasi sosial keagamaan Nahdlatul
Ulama(NU) atau Muhammadiyah. Individu yang masuk
organisasi NU akan lebih mudah menerima pesan-pesan media
massayang mendukung keberadaan NU dan menolak kritik-kritik
yang ditujukan pada NU, begitu juga dengan mereka yang
masuk anggota Muhammadiyah.
• Bahkan reaksi individu yang masuk sebuah organisasi sering
kali reaktif sekali. Artinya,bisa jadi pesan-pesan media massa itu
benar, tetapi karena ia berada dalam sebuah organisasi, maka
pesan-pesan itu tidaklah begitu mengena pada diri individu itu.
TERIMAKASIH
Iwan Setiawan SE, M.I.Kom
BungIwan.com
0818 799 543

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theorymankoma2013
 
Sistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptSistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.ppt
Eka Ariyanti
 
Model lasswell.ppt
Model lasswell.pptModel lasswell.ppt
Model lasswell.ppt
Nasria Ika
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
Fatimah Bilqis
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Erwin Rasyid
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaReni Kurniati
 
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi pptMetode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
Hafidz Wahyuddin
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
elsatamara
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
Eka Kristina Dewi
 
Two Step Flow Theory
Two Step Flow TheoryTwo Step Flow Theory
Two Step Flow Theory
Salma Aina
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 
pesan komunikasi politik
pesan komunikasi politikpesan komunikasi politik
pesan komunikasi politik
Sekar larasati
 
Model - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi MassaModel - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi Massa
iwan setiawan
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
mankoma2013
 
Masyarakat cyber
Masyarakat cyberMasyarakat cyber
Masyarakat cyber
University of Andalas
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
University of Andalas
 
Konsep Mediamorfosis
Konsep MediamorfosisKonsep Mediamorfosis
Konsep Mediamorfosis
Erwin Rasyid
 
Media massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda pptMedia massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda ppt
Cha Cha D Talo
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologimankoma2013
 

Was ist angesagt? (20)

Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 
Sistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptSistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.ppt
 
Model lasswell.ppt
Model lasswell.pptModel lasswell.ppt
Model lasswell.ppt
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massa
 
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi pptMetode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Two Step Flow Theory
Two Step Flow TheoryTwo Step Flow Theory
Two Step Flow Theory
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Teori komunikasi
Teori komunikasiTeori komunikasi
Teori komunikasi
 
pesan komunikasi politik
pesan komunikasi politikpesan komunikasi politik
pesan komunikasi politik
 
Model - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi MassaModel - Model Komunikasi Massa
Model - Model Komunikasi Massa
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Masyarakat cyber
Masyarakat cyberMasyarakat cyber
Masyarakat cyber
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Konsep Mediamorfosis
Konsep MediamorfosisKonsep Mediamorfosis
Konsep Mediamorfosis
 
Media massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda pptMedia massa & propaganda ppt
Media massa & propaganda ppt
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 

Ähnlich wie Efek Efek Komunikasi Massa

Efek media
Efek mediaEfek media
Efek media
Ratih Aini
 
Teoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massaTeoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massaMuhammad Syazmi
 
Psikologi media
Psikologi mediaPsikologi media
Psikologi media
iwayan suta
 
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
ashrafkhairulAzam
 
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
AdePutraTunggali
 
Fungsi Komunikasi
Fungsi KomunikasiFungsi Komunikasi
Fungsi Komunikasi
Ratih Aini
 
Persentase Dampak kom massa
Persentase Dampak kom massaPersentase Dampak kom massa
Persentase Dampak kom massa
Lingga - Universitas Riau
 
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptx
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptxDay 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptx
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptx
AdePutraTunggali
 
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdfAZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
ashrafkhairulAzam
 
Hypodermic needle
Hypodermic needleHypodermic needle
Hypodermic needle
Ines Pratiwi
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
ashrafkhairulAzam
 
131222 tugas komunikasi massa
131222 tugas komunikasi massa131222 tugas komunikasi massa
131222 tugas komunikasi massa
Liesbeth Aritonang
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
Ratih Aini
 
komunikasi massa sebagai pintu berkomunikasi
komunikasi massa sebagai pintu berkomunikasikomunikasi massa sebagai pintu berkomunikasi
komunikasi massa sebagai pintu berkomunikasi
LukmanHakim577
 
Sistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi MassaSistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi Massa
guestcc0e45
 
Opini Publik
Opini PublikOpini Publik
Opini Publik
Mira Veranita
 
Komunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahapKomunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahap
AlfiahSeptianiSiradj
 
Cultivation analysis
Cultivation analysisCultivation analysis
Cultivation analysis
Ronzzy Kevin
 
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
EkoBintiLestari1
 

Ähnlich wie Efek Efek Komunikasi Massa (20)

Efek media
Efek mediaEfek media
Efek media
 
Teoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massaTeoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massa
 
Psikologi media
Psikologi mediaPsikologi media
Psikologi media
 
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
Fungsi Komunikasi
Fungsi KomunikasiFungsi Komunikasi
Fungsi Komunikasi
 
Persentase Dampak kom massa
Persentase Dampak kom massaPersentase Dampak kom massa
Persentase Dampak kom massa
 
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptx
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptxDay 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptx
Day 9 - Psikologi Komunikasi Kommas.pptx
 
Makalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massaMakalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massa
 
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdfAZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
 
Hypodermic needle
Hypodermic needleHypodermic needle
Hypodermic needle
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
 
131222 tugas komunikasi massa
131222 tugas komunikasi massa131222 tugas komunikasi massa
131222 tugas komunikasi massa
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
komunikasi massa sebagai pintu berkomunikasi
komunikasi massa sebagai pintu berkomunikasikomunikasi massa sebagai pintu berkomunikasi
komunikasi massa sebagai pintu berkomunikasi
 
Sistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi MassaSistem Komunikasi Massa
Sistem Komunikasi Massa
 
Opini Publik
Opini PublikOpini Publik
Opini Publik
 
Komunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahapKomunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahap
 
Cultivation analysis
Cultivation analysisCultivation analysis
Cultivation analysis
 
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
 

Mehr von iwan setiawan

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Reposition
iwan setiawan
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
iwan setiawan
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merek
iwan setiawan
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
iwan setiawan
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
iwan setiawan
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digital
iwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
iwan setiawan
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigital
iwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2
iwan setiawan
 
Clickbait Journalism
Clickbait JournalismClickbait Journalism
Clickbait Journalism
iwan setiawan
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosial
iwan setiawan
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
iwan setiawan
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
iwan setiawan
 
Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digital
iwan setiawan
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digital
iwan setiawan
 
Chloskin
Chloskin   Chloskin
Chloskin
iwan setiawan
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020
iwan setiawan
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
iwan setiawan
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digital
iwan setiawan
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massa
iwan setiawan
 

Mehr von iwan setiawan (20)

Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Reposition
 
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R12 Rumusan Dasar Produk & STP R
12 Rumusan Dasar Produk & STP R
 
Formula Membuat Merek
Formula Membuat MerekFormula Membuat Merek
Formula Membuat Merek
 
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era DigitalMengembangkan Bisnis Di Era Digital
Mengembangkan Bisnis Di Era Digital
 
Strategi Kreatif
Strategi KreatifStrategi Kreatif
Strategi Kreatif
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digital
 
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
Etika Komunikasi Massa (lanjutan)
 
Kredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigitalKredibilitas MediaDigital
Kredibilitas MediaDigital
 
Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2Etika Komunikasi Massa 2
Etika Komunikasi Massa 2
 
Clickbait Journalism
Clickbait JournalismClickbait Journalism
Clickbait Journalism
 
Jurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media SosialJurnalisme Media Sosial
Jurnalisme Media Sosial
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
Gaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah DigitalGaya Penulisan Naskah Digital
Gaya Penulisan Naskah Digital
 
Radio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi DigitalRadio dan Televisi Digital
Radio dan Televisi Digital
 
Chloskin
Chloskin   Chloskin
Chloskin
 
Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020Sprintesgold Product Knowledge 2020
Sprintesgold Product Knowledge 2020
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
 
UTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media DigitalUTS Manajemen Media Digital
UTS Manajemen Media Digital
 
Teori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi MassaTeori Teori Komunikasi Massa
Teori Teori Komunikasi Massa
 

Kürzlich hochgeladen

Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
andimagfirahwati1
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
walidumar
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
dwiwahyuningsih74
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
 
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptxPRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
Hasbullah66
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdfTugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
SafaAgrita1
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
WAYANDARSANA1
 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Habibatut Tijani
 
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docxModul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
SuciHarianti3
 
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
 
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptxPRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdfTugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptxBab 7Korupsi sebagai persoalan moral  .pptx
Bab 7Korupsi sebagai persoalan moral .pptx
 
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docxModul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
Modul Kimia Fase E Kelas X TH 24 - E10.6 Kimia Hijau.docx
 
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
 

Efek Efek Komunikasi Massa

  • 1. Efek - Efek Komunikasi Massa Disusun oleh : Iwan Setiawan SE, M.I.Kom Kontak@BungIwan.com 0818 799 543
  • 2. • Apakah komunikasi massa mempunyai pengaruh atau efek? • Apakah komunikasi massa mempunyai pengaruh atau efek? • Jenis efek seperti apa yang ditimbulkan oleh komunikasi massa?
  • 3. Bahwa komunikasi massa itu mempunyai efek, tidak perlu dibantah, tetapi kalau kita membahas jenis efek seperti apa yang ditimbulkan dari komunikasi massa, dibutuhkan pembahasan yang lebih dalam. Masalahnya,efek berkaitan erat dengan sejarah kemunculan media massa (yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan). Di samping itu, ada banyak variasi efek oleh para ahli.
  • 4. Sebenarnya, efek komunikasi massa itu jelas dan nyata. Coba kita melihat pada diri kita sendiri. Berapa persen materi pembicaraan yang kita kemukakan setiap hari berasal dari atau didasarkan pada saluran komunikasi massa (radio,televisi, majalah, surat kabar, dan internet) dan berapa persenyang tidak? Jawabannya tentu sangat fantastis, bahwa materi pembicaraan yang kita lakukan lebih banyak berdasarkan informasi yang kita dapatkan dari saluran komunikasi massa. Meskipun tidak ada bukti valid yang mendukung asumsi tersebut, kita tetap yakin efek komunikasi massa sedemikian besar
  • 5. A. Jenis-jenis Efek Efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Secara sederhana Keith R. Stamm dan John E. Bowes(1990) membagi kedua bagian dasar. Pertama, efek primer meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman. Kedua, efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap), dan perubahan perilaku (menerima dan memilih).
  • 6. Efek Primer Terpaan media massa yang mengenai audience menjadi salah satu bentuk efek primer. Akan lebih bagus lagi jika audience tersebut memperhatikan pesan-pesan media massa. Sama seperti kita yang memperhatikan orang yang sedang berbicara, ketika kita memperhatikan, berarti ada efek primer yang terjadi pada diri kita. Ketika di radio diberitakan tentang kecelakaan beruntun di jalan tol dan kita tertarik untuk mendengarkannya, efek primer juga melekat pada diri kita. Bahkan jika kita memahami apa yang disiarkan media massaitu sama saja semakin kuat efek primer terjadi.
  • 7. Efek Sekunder Secara tradisional, ada beberapa jenis "efek” yang disebabkan media massa. Salah satunya adalah efek uses and gratifications (kegunaan dan kepuasan). Sebenarnya, ada banyak efek yang ditimbulkan oleh saluran komunikasi massa, tetapi dalam efek sekunder kita membahas efek kegunaan dan kepuasan tersebut. Di samping itu, efek ini diyakini lebih menggambarkan realitas konkret yang terjadi di masyarakat. Jadi, uses and gratifications merupakan salah satu bentuk efek sekunder.
  • 8. • Menurut John R. Bittner (1996), fokus utama efek iniadalah tidak hanya bagaimana media memengaruhi audience, tetapi juga bagaimana audience mereaksi pesan-pesan mediayang sampai pada dirinya. • Faktor interaksi yang terjadi antar-individu akan ikut memengaruhi pesan yang diterima. Inijelas bertolak belakang dengan asumsi efek peluru atau jarumhipodermik. Semua itu bisa dibingkai dengan pertanyaan tidak saja, “Apa yang dikerjakan media pada audience?", tetapi yang lebih penting adalah “Apa yang dikerjakan audience pada media?"
  • 9. B. Teori-Teori Efek Penelitian empirik efek komunikasi massa mempunyai sejarah yang relatif cukup singkat. Sejarahnya dimulai padatahun 1930-an dengan munculnya motion picture (gambar bergerak). Sampai saat ini, taksiran rentang waktu efek komenikasi massa beragam versi. Namun yang jelas, paling tidak dikenal tiga efek dalam komunikasi massa sejak tahun 1930.an, yakni efek tak terbatas (unlimited effect), diikuti efek terbatas(limited effect), kemudian efek moderat (gabungan keduanyalnot so limited effect) (Keith R. Stamm dan John E. Bowes, 1990). Jika dirinci rentang waktunya sebagai berikut. • 1930-1950 efek tak terbatas (unlimited effect) • 1950-1970 efek terbatas (limited effect) • 1970-1980-an efek moderat (not-so limited effect)
  • 10. 1. Efek Tidak Terbatas (1930 – 1950) • Efek tidak terbatas ini didasarkan pada teori atau model peluru (bullet) atau jarum hipodermik (hypodermic needle). • Jadi, media massa diibaratkan peluru. Jika peluru itu ditembakkan ke sasaran, sasaran tidak akan bisa menghindar. Analogi ini menunjukkan bahwa peluru mempunyai kekuatan yang luar biasa di dalam usaha "mempengaruhi" sasaran. • Menurut asumsi efek ini, media massa mempunyai kekuatan luar biasa (all powerfull). Hal inilah yang mendasari bahwa media massa mempunyai efek tidak terbatas.
  • 11. Efek tidak terbatas ini masih diyakini memiliki pengaruh yang kuat dalam “membentuk” benak audience, Setidaknya ada beberapa hal yang bisa di jadikan sebagai alasan, yaitu sebagai berikut : • Pengulangan( Redundancy) • Mengidentifikasi dan memfokuskan pada audience tertentu yangdi targetkan
  • 12. A. Pengulangan( Redundancy) Agar pesan yang disiarkan bisa mengubah perilaku di inginkan komunikan, perlu diadakan pengulangan (redundancy), Pengulangan ini sering dilakukan oleh iklan-iklan di televisi khususnya. Artinya, iklan itu diulang-ulang sampai tiga kalidalam durasi 30 detik agar iklan yang disiarkan berdampak pada diri penonton televisi. Pengulangan tersebut tidakhanya pada tayangan iklannya, tetapi dialog atau perkataan yang dilakukan pemeran iklan tersebut.
  • 13. A. Pengulangan( Redundancy) Pengulangan dilakukan agar terjadi efek yang nyata pada diri komunikan. Hal itu pulalah mengapa media massa mempunyai efek kuat pada diri komunikannya, sebab media massa melakukan pengulangan-pengulangan pada programacara atau iklan yang disiarkan. Pengulangan di satu sisi menjadi bukti nyata bahwa komunikan tidak memiliki kekuatan untuk menolak pesan media massa, sementara disisi lain media massa memiliki kekuatan yang luar biasa. Jadi,jika dipertanyakan mengapa efek tak terbatas bisa terjadi, jawabannya adalah karena terjadi pengulangan dalam pesan-pesan yang disebarkannya.
  • 14. Mengidentifikasi dan memfokuskan pada audience tertentu yangdi targetkan Cara lain yang bisa dijadikan alasan munculnya efek tidak terbatas adalah jika suatu media ditujukan pada sasaran tertentu. Pihak yang dijadikan sasaran akan merasa bahwa program yang disiarkan itu mewakili dirinya sehingga perluvditiru. Dalam iklan, ada produk parfum yang dikhususkanvuntuk para remaja. Hal itu dibuktikan dengan pemilihan bahasa "gaul” yang dilakukan atau pemeran yang dilakukan oleh remaja pula. Sangat janggal jika iklan yang ditujukanpada anak muda terdidik, tetapi jingle iklan yang digunakan adalah lagu-lagu dangdut, pemerannya orangtua, dan bahasa yang digunakan formal seperti yang biasa dilakukan orang tua. Jadi, program atau pesan yang ditujukan pada sasaran tertentu akan mempunyai efek yang lebih besar jika dibandingkan dengan yang tidak ditujukan pada sasaran tertentu atau bersifat umum
  • 15. 2. Efek Terbatas Berbeda dengan asal usul "efek tidak terbatas" yang meragukan, sumber model efek terbatas (limited effect) sangat terkenal. Efek terbatas awalnya diperkenalkan oleh Joseph Klaper. Ia pernah menulis disertasi tentang efek terbatas media massa yang dipublikasikannya dengan judul “Pengaruh Media Massa” pada tahun 1960. Klaper menyimpulkan bahwa media massa mempunyai efek terbatas berdasarkan penelitiannya pada kasus kampanye publik, kampanye politik, dan percobaan pada desain pesan yang bersifat persuasif. Dalam pandangan Klaper, hasil semua penelitian ini bisa dikemukakan dalam satu kesimpulan sebagai berikut: "Ketika media menawarkan isi yang diberitakan ternyata hanya sedikit yang bisa mengubah pandangan dan perilaku audience”.
  • 16. • Perhatian para peneliti tersebut difokuskan pada pengaruh kampanye terhadap perilaku pemberian suara. Mereka mencari bukti seberapa jauh perubahan yang terjadi pada diri para pemilih, misalnya berapa besar dari para pemilih itu"membelot” dari pilihannya semula setelah adanya kampanye politik tersebut. • Ternyata, hanya sekitar 8 persen para pemilih membuat perubahan pilihan sepanjang waktu penelitian. Ini berarti bahwa perubahan tersebut relatif kecil. Dengan kata lain, efek media massa sangatlah kecil.
  • 17. Joseph Klaper dalam buku The Effect of Mass Communication (1960) menunjukkan temuan yang menarik, bahwa faktor psikologis dan sosial ikut berpengaruh dalam proses penerimaan pesan dari media massa. Faktor-faktor tersebut antara lain proses seleksi, proses kelompok, norma kelompok, dan keberadaan pemimpin opini. Persoalannya adalah mengapa efek terbatas bisa terjadi? Ada dua alasan berikut yang bisa dikemukakan. • Rendahnya Terpaan Media Massa • Perlawanan
  • 18. 1) Rendahnya Terpaan Media Massa Pengelola televisi sering merasa yakin bahwa berita yang disiarkannya mempengaruhi audience. Pendapat ini muncul karena pihak televisi menganggap bahwa banyak orang menontonnya. Asumsinya, dengan menonton, efek yang di timbulkan televisi begitu jelas dan nyata. Namun banyak pemirsa televisi lebih menyukai acara hiburan daripada politik. Maka dalam urusan publik atau politik, persentase yang di raih hanya sedikit.
  • 19. 2. Perlawanan • Perlawanan berasal dari individu sebagai audience komunikasi massa. Perlawanan menjadi salah satu "alat penyaring” yang akan ikut mempengaruhi penolakan pesan-pesan media massa. Ini artinya, perlawanan lebih kuat pengaruhnya dibandingkan dengan terpaan media massa itu sendiri.
  • 20. 3. Efek Moderat Model efek moderat ini sebenarnya mempunyai implikasi positif bagi pengembangan studi media massa. Bagi para praktisi komunikasi, akan menggugah kesadaran baru bahwa sebelum sebuah pesan disiarkan perlu direncanakan dan diformat secara matang dan lebih baik. Sebab bagaimanapun, pesan tetap mempunyai dampak. Akan tetapi, pesan juga tidak serta-merta diterima audience secara membabi buta.
  • 21. Artinya, ada banyak variabel yang ikut mempengaruhi proses penerimaan pesan. Ini artinya efek dimiliki media massa, tetapi penerimaan efek itu juga dipengaruhi faktor lain (tingkat pendidikan, lingkungan sosial, kebutuhan, dan sistem nilai yang dianutnya). Jadi, semakin tinggi tingkat pendidikan individu, semakin selektif untuk menerima pesan-pesan yang berasal dari media massa.
  • 22. C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efek Komunikasi massa mempunyai efek itu tidak bisa dibantah. Wujud efek bisa berwujud tiga hal: • efek kognitif(pengetahuan), • afektif (emosional dan perasaan), dan • behavioral (perubahan pada perilaku). Dalam perkembanganKomkomunikasi kontemporer saat ini, sebenarnya proses pengaruh (munculnya efek kognitif, afektif, dan behavioral) tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata lain, ada beberapa faktor yangikut memengaruhi proses penerimaan pesan.
  • 23. C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efek Jadi, pesan itu tidak langsung mengenai individu, tetapi "disaring", dipikirkan, dan dipertimbangkan, apakah seseorang mau menerima pesan-pesan media massa itu atau tidak. Faktor-faktor inilah yang ikut menjadi penentu besar tidaknya faktor efek yang dilakukan media massa. Ada dua faktor utama yang bisa didiskusikan yakni: • Faktor Individu • Faktor Sosial
  • 24. Faktor Individu Faktor individu yang ikut berpengaruh pada proses penerimaan pesan lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran psikologi. Seorang psikolog akan melihat bahwa faktor pribadi seseorang ikut menentukan proses efek yang terjadi. Ada banyak faktor pribadi yang ikut mempengaruhi proses komunikasi, antara lain : • selective attention, • selective perception, dan • selective retention, motivasi dan pengetahuan, kepercayaan, pendapat, nilai dan kebutuhan, pembujukan, kepribadian, dan penyesuaian diri.
  • 25. Selective attention • Adalah individu yang cenderung memperhatikan dan menerima terpaan pesan media massa yang sesuai dengan pendapat dan minatnya. Di samping itu, ia menghindari pesan-pesan yang tidak sesuai dengan pendapat dan minatnya. • Misalnya :Seorang yang menjadi anggota A akan cenderung menghadiri atau menonton kampanye partai A dibandingkan dengan kampanye partai lain. • Demikian pula orang suka dengan berita tentang pemberantasan korupsi,berita olahraga, agama dll
  • 26. Menurut Alexis S. Tan (1981), selective attention mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut • Pertama, perbedaan individu merupakan hasil dari struktur kognitif seseorang yang berbeda dalam menerima pesan- pesan media, jenis media massa pun beragam silih berganti menerpa seseorang. Kita mempunyai kemampuan untuk selektif hanya pada pesan-pesan yang menarik perhatian kita. • Kedua, keanggotaan sosial pada berbagai kelompok sosial pun ikut mempengaruhi pesan mana yang kita pilih. Misalnya, afiliasi agama, partai,suku. Dengan demikian, mereka yang mempunyai agama sama cenderung memerhatikan pesan- pesan yang sama. • Ketiga,orang lebih berminat kalau suatu informasi dapat membanguncitra hubungan dengan orang lain.
  • 27. Selective perception • Adalah seorang individu secara sadar akan mencari media yang bisa mendorong kecenderungan dirinya. Kecenderungan dirinya ini bisa berupa pendapat, sikap,atau keyakinan. Jadi, individu aktif mencari informasi yang bisa memperkuat keyakinannya. • Sama seperti contoh di atas,orang yang percaya pada makhluk halus, akan mencari informasi yang mendukung bahwa makhluk halus itu ada. Jadi dalam hal ini, individu tersebut aktif mencari informasi. • Seorang mahasiswa yang sedang belajar tentang demokrasi dan di setiap kesempatan memperbincangkan arti pentingnya demokrasi, akan merasa perlu untuk mencari buku-buku yang bisa mendukung pendapatnya tersebut. Jarang dari mereka yang mencari buku-buku yang justru menolak ide-idenya.
  • 28. Selective retention • Selective retention adalah kecenderungan seseorang hanya untuk mengingat pesan yang sesuai dengan pendapat dan kebutuhan dirinya. Misalnya, seorang mahasiwa, pada suatu saat dosen Anda memberikan informasi tentang soal-soal yang akan keluar dalam Final Test. Ada kemungkinan besar Anda hanya akan mengingat atau menghafalkan soal materi yang berhubungan dengan soal-soal yang dianjurkan dosen tersebut. • Faktor lainnya adalah motivasi dan pengetahuan, kepercayaan, pendapat, nilai dan kebutuhan, pembujukan, kepribadian, danpenyesuaian diri.
  • 29. Faktor Sosial • Sosilog (karena memang basis dasar kajiannya adalah masyarakat) lebih melihat individu sebagai gejala sosial. Artinya, bagaimana individu tersebut berhubungan dengan orang lain (dalam kerangka yang lebih luas). Itu semua akan mempengaruhi proses efek yang terjadi. • Memang membedakan antara faktor individu dengan faktor sosial sangat sulit sebab batasannya sangat tipis sekali, tetapi bukan berarti tidak bisa dibedakan.
  • 30. • Bagi Wilbur Schramm konteks kelompok ketika komunikan menjadi anggotanya ikut mempengaruhi proses penerimaan pesan media massa. Artinya, organisasi tempat individu bergabung akan ikut menentukan bagaimana pesan media massa itu mempengaruhi perilaku individu. • Misalnya,Anda masuk organisasi sosial keagamaan Nahdlatul Ulama(NU) atau Muhammadiyah. Individu yang masuk organisasi NU akan lebih mudah menerima pesan-pesan media massayang mendukung keberadaan NU dan menolak kritik-kritik yang ditujukan pada NU, begitu juga dengan mereka yang masuk anggota Muhammadiyah. • Bahkan reaksi individu yang masuk sebuah organisasi sering kali reaktif sekali. Artinya,bisa jadi pesan-pesan media massa itu benar, tetapi karena ia berada dalam sebuah organisasi, maka pesan-pesan itu tidaklah begitu mengena pada diri individu itu.
  • 31. TERIMAKASIH Iwan Setiawan SE, M.I.Kom BungIwan.com 0818 799 543