[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pengembangan modul ajar kurikulum merdeka. Tujuannya antara lain agar peserta mampu memahami konsep, tujuan, dan strategi pengembangan modul ajar, mampu memodifikasi modul ajar yang ada, dan menentukan asesmen yang sesuai. Modul ini juga membahas tentang komponen-komponen penting dalam pengembangan modul ajar seperti tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, dan asesmen.
Modul ini membahas pengembangan dan modifikasi modul ajar untuk mendukung pembelajaran di sekolah. Terdapat penjelasan mengenai konsep, tujuan, dan komponen modul ajar serta cara memilih dan memodifikasi modul ajar agar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Modul ini juga memberikan panduan untuk menentukan asesmen pembelajaran yang tepat.
Modul ini membahas pengembangan modul ajar, meliputi tujuan pengembangan modul ajar, konsep dan prosedur pengembangan modul ajar, serta modifikasi modul ajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Modul ini juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam pengembangan modul ajar seperti tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran.
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam.
2. Pembelajaran berdiferensiasi mencakup pemetaan kebutuhan belajar murid, penentuan strategi dan alat penilaian, serta penentuan kegiatan pembelajaran.
3. Dokumen tersebut memberikan contoh rencana pembelajaran
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pengembangan modul ajar kurikulum merdeka. Tujuannya antara lain agar peserta mampu memahami konsep, tujuan, dan strategi pengembangan modul ajar, mampu memodifikasi modul ajar yang ada, dan menentukan asesmen yang sesuai. Modul ini juga membahas tentang komponen-komponen penting dalam pengembangan modul ajar seperti tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, dan asesmen.
Modul ini membahas pengembangan dan modifikasi modul ajar untuk mendukung pembelajaran di sekolah. Terdapat penjelasan mengenai konsep, tujuan, dan komponen modul ajar serta cara memilih dan memodifikasi modul ajar agar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Modul ini juga memberikan panduan untuk menentukan asesmen pembelajaran yang tepat.
Modul ini membahas pengembangan modul ajar, meliputi tujuan pengembangan modul ajar, konsep dan prosedur pengembangan modul ajar, serta modifikasi modul ajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Modul ini juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam pengembangan modul ajar seperti tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran.
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam.
2. Pembelajaran berdiferensiasi mencakup pemetaan kebutuhan belajar murid, penentuan strategi dan alat penilaian, serta penentuan kegiatan pembelajaran.
3. Dokumen tersebut memberikan contoh rencana pembelajaran
Modul ini merancang projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk mengatasi masalah kekurangan air bersih di sekolah yang berada di daerah kering dan tandus dengan melibatkan masyarakat setempat. Projek ini bertujuan meningkatkan kompetensi bergotong royong, mandiri, dan peka terhadap lingkungan.
Dokumen ini membahas program i-THINK yang bertujuan untuk mempromosikan kemahiran berfikir tingkat tinggi di kalangan siswa dan guru di Malaysia. Program ini memperkenalkan delapan peta pemikiran visual untuk digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran. Buku panduan ini juga menjelaskan bagaimana program ini akan diterapkan secara bertahap di sekolah-sekolah Malaysia mulai tahun 2012.
Dokumen ini membahas program i-THINK yang bertujuan untuk mempromosikan kemahiran berfikir tingkat tinggi di kalangan siswa dan guru di Malaysia. Program ini memperkenalkan delapan peta pemikiran visual untuk digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran. Buku ini juga menjelaskan langkah-langkah untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya berfikir di sekolah-sekolah.
Lokakarya memberikan pemahaman baru tentang merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang berpusat pada murid dengan melibatkan siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua dalam perancangan dan pelaksanaannya serta mempertimbangkan hal-hal penting seperti pertanyaan pemantik dan evaluasi.
Dokumen tersebut merupakan modul pelatihan tentang pembelajaran diferensiasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Modul tersebut membahas tentang pengertian fasilitasi, peran penting fasilitator, kerangka teori pembelajaran berbasis pengalaman, dan praktik menyusun pertanyaan pemantik serta memfasilitasi diskusi kelompok menggunakan kerangka 4P.
Modul ini merancang projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk mengatasi masalah kekurangan air bersih di sekolah yang berada di daerah kering dan tandus dengan melibatkan masyarakat setempat. Projek ini bertujuan meningkatkan kompetensi bergotong royong, mandiri, dan peka terhadap lingkungan.
Dokumen ini membahas program i-THINK yang bertujuan untuk mempromosikan kemahiran berfikir tingkat tinggi di kalangan siswa dan guru di Malaysia. Program ini memperkenalkan delapan peta pemikiran visual untuk digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran. Buku panduan ini juga menjelaskan bagaimana program ini akan diterapkan secara bertahap di sekolah-sekolah Malaysia mulai tahun 2012.
Dokumen ini membahas program i-THINK yang bertujuan untuk mempromosikan kemahiran berfikir tingkat tinggi di kalangan siswa dan guru di Malaysia. Program ini memperkenalkan delapan peta pemikiran visual untuk digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran. Buku ini juga menjelaskan langkah-langkah untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya berfikir di sekolah-sekolah.
Lokakarya memberikan pemahaman baru tentang merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang berpusat pada murid dengan melibatkan siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua dalam perancangan dan pelaksanaannya serta mempertimbangkan hal-hal penting seperti pertanyaan pemantik dan evaluasi.
Dokumen tersebut merupakan modul pelatihan tentang pembelajaran diferensiasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Modul tersebut membahas tentang pengertian fasilitasi, peran penting fasilitator, kerangka teori pembelajaran berbasis pengalaman, dan praktik menyusun pertanyaan pemantik serta memfasilitasi diskusi kelompok menggunakan kerangka 4P.
2. PERINTAH SOAL
Lembar Kerja
Refleksikan kembali pengalaman Anda ketika melakukan observasi dan praktik di sekolah
(sewaktu pertemuan 4, atau pada saat PPL). Dari pengalaman tersebut, kondisi dan situasi apa
saja yang menurut Anda….
Berpotensi menghambat Anda menerapkan Design Thinking di sekolah?
1.
Berpotensi memudahkan/mendukung Anda menerapkan Design Thinking di sekolah?
2.
Catatan: coba renungkan berbagai aspek seperti budaya lokal, kebijakan, budaya sekolah,
kapasitas pendidik, struktur kurikulum, karakteristik peserta didik, sikap/keterlibatan orang tua,
dan sebagainya.
3. BERPOTENSI MENGHAMBAT ANDA MENERAPKAN DESIGN
THINKING DI SEKOLAH?
1.
Kekurangan
Pelatihan dan
Pemahaman:
Keterbatasan
Sumber Daya:
Pemahaman tentang
Konsep Design Thinking:
Kurangnya Pelatihan yang
Memadai:
Kesulitan dalam
Menerapkan Proses Iteratif:
Teknologi:
Bahan Kreatif:
Waktu Tambahan:
4. BERPOTENSI
MEMUDAHKAN/MENDUKUNG
ANDA MENERAPKAN DESIGN
THINKING DI SEKOLAH?
Dengan Kurikulum Merdeka sebagai landasan, SMA 15 telah berhasil
menciptakan ruang yang ideal bagi penerapan Design Thinking dalam
pengajaran dan pembelajaran. Fleksibilitas yang diberikan oleh kurikulum ini
memungkinkan guru-guru untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran
mereka dengan kebutuhan dan minat siswa, serta menyesuaikan konten
kurikulum dengan isu-isu lokal dan global yang relevan.