2. • KBBI: abadi/aba·di/ kekal; tidak berkesudahan
kekal/ke·kal/ tetap (tidak berubah, tidak bergeser, dan
sebagainya) selama-lamanya; abadi; lestari.
• Keabadian: (Wikipedia) (harfiah) satuan waktu yang tidak
ada batasnya, atau waktu yang yang tidak berhingga,
seperti yang diungkapkan dalam ungkapan perdamaian
yang abadi, atau istirahat yang abadi.
• Falsafi: realita transendental yang tidak sama dengan
realita yang biasa.
• Keabadian Ilahi: keberadaan yang tanpa awal dan tanpa
akhir, serta tak mengandung perubahan maupun urutan
dalam waktu. Keabadian ilahi berada di luar dimensi
waktu.
Apa itu KeabadianKeabadian / Kekekalan
3. Abadi Paling Dicari
Legenda (Mitologi) --- Modern
03 Resep Keabadian Tiongkok
04 Treatment Awet muda (modern)
01 Aji-aji Pancasona
02Philosoper's Stone
Orang Tiongkok kuno percaya, menelan zat
berharga yang tahan lama sprt batu giok atau
emas dapat memberikan umur panjang.
Gagasan minum dari cangkir emas
ditemukan di Tiongkok pada akhir abad ketiga
SM.
Googling “cara panjang umur/
awet muda”
SEMANGATNYA SAMA: Ingin
hidup lebih lama
Apa ini Keabadian Sejati?
ilmu yang membuat pemiliknya
tidak bisa mati. Ketika
jenazahnya menyentuh tanah,
pemilik ilmu ini akan hidup kembali
Ada dalam film Harry Potter and
the Sorcerer's Stone. “Batu Bijak”
ini dipercaya bisa mengubah logam
biasa jadi emas, menyembuhkan
segala penyakit bahkan bisa
membuat hidup abadi.
4. KeabadianBukan Hanya Kuantitas
Keabadian bukan hanya berbicara soal berapa lama
orang hidup Kronos (kronologi)
• Cenderung abai menghidupi “Keabadian”
• Abadi diisi dgn pemuasan nafsu diri, badani (biologis)
dan jiwani (psikologis)
• e.g. legenda raja2 / kaisar yg ingin hidup lama hanya
untuk memperpanjang masa berkuasanya.(Terhormat;
Kuasa dan Menguasai; Bisa melakukan apa saja)
TERPUSAT PADA DIRI.
• Tapi soal “tujuan mulia” dibalik Abadi
• Soal pengertian/Prinsip penting dibalik keabadian
• Soal Bagaimana mengisi
Panjangnya Hidup
5. Keabadian Jiwa dalam Mitologi Yunani
Keabadian (jiwa)
Bukan Sekadar Karakteristik
Orang Yunani percaya Jiwa memiliki karakteristik ABADI
Manusia terdiri dari badan (materi) dan jiwa (rohani)
Badan adalah jahat/buruk, jiwa baik dan suci.
Selagi manusia hidup, jiwa terpenjara; pada waktu mati, jiwa menjadi
bebas dan hidup dalam kekekalannya. Bagi orang Yunani tidak ada
kebangkitan badan; yang ada hanya kekekalan jiwa.
Hindu: Atman berasal dari Brahman
Atman percikan kecil dari Brahman yang berada di dalam setiap makhluk
hidup. Atman di dalam badan manusia disebut: Jiwatman atau jiwa
atau roh yaitu yang menghidupkan manusia. Bagaikan matahari
dengan sinarnya. Sang Hyang Widhi Wasa sebagai matahari dan atma-
atma sebagai sinar- Nya yang terpencar memasuki dalam hidup semua
makhluk.
7. Mutlak: menunjuk pd Allah
• Tuhan satu-satunya pemilik
keabadian
• bukan kekekalan yang
dilekatkan atau diberikan Keberadaan yg Terus Menerus
Sebuah keabadian kuantitatif dan
tanpa warna. Berkof menyebut ini
tak lebih dari sebuah
kesinambungan kosong dari jiwa
Keabadian Dalam Teologi
8. Bebas dari benih Kehancuran
Kondisi Manusia
sebelum kejatuhan
dalam dosa
Keabadian (eskatologis)
Keadaan Manusia yang
tidak dipengaruhi oleh
kematian dan tidak bisa
menjadi mangsa kematian
(setelah Kristus datang
kedua kali)
9. Aionios
• Helenistik Aion = dewa keabadian
• Gabungan konsep waktu:
[lampau/purbakala (luk 1:7); selama-
lamanya.(luk 1:55); abad ke abad
(kol1:26)“
• Keberadaan Tanpa awal dan tanpa
akhir
Aphtharsia
• sifat yg Tidak dapat Rusak/
tercemar (1 Kor15:52)
• e.g. Bunga yang tidak layu/
besi tidak berkarat
Athanasia
• A-Thanatos Tidak dapat mati/ Kekal
• lebih dari sekadar keberadaan yang tidak
berakhir/panjangnya hidup (durasi). Tapi lebih
mengarah pada kekalan yg dimiliki (Dewa/ Ilahi)
Keabadian
Dalam Kitab Suci
Aidios
• Abadi bersifat tanpa awal dan akhir
• “belenggu abadi” Yud 1:6
• “kekuatan-Nya yang kekal..” (Rm 1:20)
10. 1 Tim 6:15-16
“….Penguasa yang satu-satunya dan yang
penuh bahagia, Raja di atas segala raja
dan Tuan di atas segala tuan.
Dialah satu-satunya yang tidak takluk
kepada maut, bersemayam dalam terang
yang tak terhampiri. Seorangpun tak
pernah melihat Dia dan memang manusia
tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah
hormat dan kuasa yang kekal! Amin.”
11. Mutlak: menunjuk pd Allah
• Tuhan satu-satunya pemilik keabadian
• Digambarkan sebagai satu-satunya pribadi yang tidak
takluk kepada maut; bersemayam dalam terang yang tak
terhampiri; Seorang pun tak pernah melihat Dia dan
memang manusia tidak dapat melihat Dia (1 Tim 6:16)
• Lebih dari sekadar menunjukkan keberadaan yang tidak
akan berakhir kekekalan yang orisinil (asli)
• Allah adalah mata air / sumber kehidupan bagi semua
“keabadian” atau “kekekalan” Ciptaan.
Allah adalah Keabadian/ Kekekalan (1 Timotius 6:16)
Allah Sumber Keabadian
12. Diciptakan Sempurna (segambar dan serupa dengan Allah) (Kej 1:26-27)
• Kesegambaran dengan Allah tidak hanya ada dalam; Pengetahuan, kebenaran dan
kesucian asali; dalam elemen-elemen lain: intelektual, perasaan dan moralitas; tapi
juga terdapat elemen lain kesegambaran Dengan Allah, yakni: KEKEKALAN
Allah Sumber Kehidupan (kekal) Manusia.(Kej 2:7) : “..TUHAN Allah membentuk manusia itu dari
debu tanah dan menghembuskan nafas hidup…”;
Mzm 36:9 (36-10) “Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.”
Kekalan manusia tidak hanya berupa keberadaan tanpa akhir; tapi juga dalam arti tidak
membawa benih dan tidak berada dibawah hukum kematian.
Manusia Diciptakan Dengan Keabadian
Keabadian Manusia Pemberian Allah
13. Dosa = menentang Allah Allah bertindak melawannya (murka-Nya.)
Dosa= Benih Kehancuran menjalar ke sendi hidup manusia
• Elemen kesegambaran Dengan Allah “KEKEKALAN” rusak.
• Dosa membuat manusia tak lagi abadi (spt yg Allah ingini)
“Rom 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia
oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah
menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa”
• Mati bukan hanya spiritual, tapi juga jasmani, Dampak:
Manusia terpisah dari Allah;
Tubuh (materi) kualitasnya menurun. Hidup (umur) semakin pendek
menjadi tinggal 80-an;
Dosa Merusak Kesegambaran dengan Allah
Dampak Dosa Terhadap Keabadian
14. • Beberapa teolog menyangkali kematian sebagai akibat dari
jatuhnya manusia ke dalam dosa. Mereka berdalih keberadaan
manusia sebagai makhluk bertubuh (materi), dengan sendirinya
membawa bukan hanya “potensi” bisa mati, tapi pasti mati.
implikasi:
manusia berada dalam kuasa kematian, sebelum jatuh dalam dosa
Menyangkali keseriusan Allah terhadap dosa (Kej 3:19; 1Kor 15:21,22 )
mendegradasi pesan kitab suci: “...memakan pasti mati” Kej 2:17 ;
UPAH DOSA IALAH MAUT (Rm 6:23);
Dosa Mendatangkan Maut
Dampak Dosa Terhadap Keabadian
15. • Seperti terjebak dalam kubangan lumpur hisap, manusia tak
bisa menyelamatkan diri lumpur dosa. Manusia tak mungkin
keluar dari jurang maut. (band Ayub 9:30,31; Ams 20:9; Yer 2:22)
• Hanya Pribadi yang tidak berdosa; Suci yang dapat
menyelamatkan manusia. Mengembalikan “kekekalan”
manusia sebagai bagian dari elemen kesegambaran dengan
Allah.
• Pribadi itu adalah Kristus!
Manusia Mustahil menyelamatkan Diri
Dampak Dosa Terhadap Keabadian
16. Tidak dikuasai
Maut
Roma 6:9
Kristus adalah
Keabadian
1 Yoh 5:20
Kristus
Membangkitkan
Ef 2:6
Memberi
Keabadian
Yohanes 10:28
Kristus dan Keabadian
Memulihkan Keabadian
17. • Dipulihkan tidak berarti manusia tidak bisa mati
“Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang
tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan
yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan
yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan
• Keabadian dalam Kesementaraan: Paradoks Keabadian:
Keabadian yg terkurung waktu (Pdt. Stephen Tong)
Keabadian Progresif
Keabadian yang Dipulihkan
Perspektif Baru Mati dan Hidup
• Mati bukan lagi dipandang sebagai hukuman/kutukan; tapi
fase yang harus dilewati untuk menuju kepada keabadian
“aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus --itu
memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di
dunia ini karena kamu.” (Filipi 1:23-24)
Bukan Soal Mati dan Hidup; tapi bagaimana mati dan hidup
memiliki arti (makna/nilai)
18. MENUJU
KEABADIAN
“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa,
melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada
hidup yang kekal…..” (Yohanes 6:27)
• Menjalani Kekinian dalam Perspektif Kekekalan:
• Bekerja untuk “makanan” kekal (Yoh 6:27)
• Menemukan Kairos dalam Kronos
• Bertanding dlm iman yg benar dan rebutlah
(1Tim 6:12)
Penguasa satu-satunya; Besar dari apapun
Transendensi Allah:
Penguasa yang satu-satunya
bersemayam dalam terang yang tak terhampiri.
Seorangpun tak pernah melihat Dia
tidak takluk kepada maut
Karena dosa adalah sikap menentang Allah, maka Allah tak dapat ‘membiarkan dosa atau tak acuh terhadapnya. Allah bertindak melawannya. Dan tindakan-Nya yg khas adalah murka-Nya.
Mengapa Harus Kristus?
Roma 6:9: Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
1Yoh 5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
Ef 2:6 …dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
Yohanes 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.