SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
SAMPAH YANG MERAMBAH
Tugas Presentasi
Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan
Lingkungan
PENGERTIAN PENCEMARAN & SAMPAH
Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh prossampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Sampah adalah bahan sisa yang tidak diinginkan atau bahan yang
tidak mempunyai nilai (harga) setelah berakhirnya suatu proses.
SAMPAH
SUMBER
SIFATBENTUK
Dampak Sampah
Dampak Terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai
(pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan
tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat
menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang
dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
 Penyakit diare, kolera, tifus dan demam bedarah.
 Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
 Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan.
 Sampah beracun
Dampak Terhadap Lingkungan
Terganggunya Ekosistem
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga
beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya
ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam
air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana.
Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat
meledak.
Terjadinya Banjir
Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat
akibat akibat hujan besar dan peluapan air sungai. Sampah yang dibuang
ke dalam got/saluran air yang menyebabakan mampat adalah faktor
utama yang belum disentuh, berton-ton sampah masuk aliran sungai dan
memampatkan aliran dan menyebabkan polusi sampah di muara
pantai,sungai dan danau.
Banjir dan sampah, keduanya dipandang oleh sebagian golongan sangat
berhubungan dengan sebab-akibat.
Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
• Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan
yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap
dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-
mana.
• Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
• Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat.
• Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir
dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum
seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
• Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah
yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk
pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak
efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal
ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.
ISU SAMPAH DI SEKITAR
@ JURUG, KENTINGAN
SURAKARTA
Dua TPS Membahayakan Warga
Sumber: JOGLOSEMAR
Rabu, 19/06/2013 09:00 WIB – Arief Setiyanto
JEBRES – Kondisi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kentingan dan Jurug
membahayakan pengguna masyarakat dan pengguna jalan. Pasalnya, sampah
meluber dan memenuhi setengah bahu jalan, sehingga sangat mengganggu lalu
lintas.
Menurut pantauan Joglosemar Selasa (18/6), sampah yang luber hampir memenuhi
separuh badan jalan di Kentingan. Bahkan, karena TPS bersifat terbuka, jika hujan
turun, sampah hanyut dan menutupi saluran air, hingga mengakibatkan genangan.
“Karena jalannya menyempit, di situ sering terjadi kecelakaan. Kalan hujan, air hujan
sampai ke kios saya ini karena saluran air tertutup sampah,” kata Tarjo (58), perajin
mebel di samping TPS tersebut.
Terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surakarta, Hasta Gunawan
kepada Joglosemar, mengatakan, setiap harinya petugas DKP mengangkut 12 ton
sampah dari dua TPS tersebut.
“Soal luapan sampah itu, bisa karena kapasitas dan jadwal pembuangan dari gerobak
yang karena faktor tidak disiplin,” ujarnya.
Pihaknya juga telah menambah lima unit armada untuk mengangkut sampah menuju
Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan berpegang pada jadwal pembuangan dan
penambahan armada pihaknya optimis persoalan sampah dapat terselesaikan.
Jadi, Apa Yang Bisa Dilakukan?
1. Untuk menjaga lingkungan dari pencemaran, usaha-usaha pencegahan
adalah prioritas utama, dan kunci utamanya adalah dengan tidak
menggunakan bahan yang berpotensi menjadi pencemar (ramah
lingkungan)
2. Melakukan Metode Pembuangan dan Penimbunan
Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yang tidak terpakai, lubang bekas
pertambangan, atau lubang-lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat
yang dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan
sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yang tidak
dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai
masalah lingkungan diantaranya angin berbau sampah, menarik
berkumpulnya hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain
dari sampah adalah gas methan dan CO2 yang juga sangat berbahaya.
Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah
metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau
pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan
dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus).
Banyak penimbunan sampah yang mempunyai sistem pengekstrasi gas yang
dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan
dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar
atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
3. 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
– Reduce (Mengurangi Sampah)
(1) Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi
sampah kantong plastik pembungkus barang belanja
(2) Membeli kemasan isi ulang untuk sampo &
sabun daripada membeli botol baru tiap kali habis
(3) Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan
lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli
beberapa paket kecil untuk volume yang sama
(4) Memilih dengan bijak antara botol kaca, botol
plastik, ataukah kaleng aluminium?
– Re-use (Menggunakan sisa sampah yang masih
bisa dipakai)
(1) Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
(2) Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan
belanja untuk pembungkus.
(3) Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas
untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap),
maupun berbagai keperluan lainnya.
– Recycle (Daur Ulang Sampah)
Ada beberapa cara daur ulang, yaitu pengambilan bahan sampah untuk
diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk
membangkitkan listrik. Metode baru dari daur ulang yaitu:
• Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang telah dibuang
contohnya kaleng minum alumunium, kaleng baja, botol, kertas karton, koran,
majalah dan kardus. Pengumpulan biasanya dilakukan dari sampah yang
sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah / kendaraan sampah khusus), atau
dari sampah yang sudah tercampur. Jenis sampah plastik lain yang dapat
digunakan seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang. Daur ulang
dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena
bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
Meskipun sampah yang tercampur merupakan ladang rezeki bagi pemulung,
namun semestinya, sampah yang dibuang haruslah dipilah terlebih dahulu,
sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal,
daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang
ada saat ini. Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi
nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi.
• Pengolahan kembali secara biologis
Material sampah (organik), seperti zat makanan, sisa makanan / kertas, bisa diolah dengan
menggunakan proses biologis untuk kompos atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah
kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Secara umum, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting
dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos,
vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan
nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang
tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung
dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti
bakteri dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka
produk akhirnya adalah kompos.
Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia
(perantara) yang merombak bahan organik menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil perombakan
tersebut disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah.
Aktivitas mikroorganisme bisa dioptimalisasi pertumbuhannya dengan pengkondisian sampah dalam
keadaan basah (nitrogen), suhu dan kelembaban udara (tidak terlalu basah dan atau kering), dan aerasi
yang baik (kandungan oksigen). Secara umum, metode ini bagus karena menghasilkan pupuk organik
yang ekologis (pembenah lahan) dan tidak merusak lingkungan. Serta sangat memungkinkan melibatkan
langsung masyarakat sebagai pengelola (basis komunal) dengan pola manajemen sentralisasi
desentralisasi (se-Desentralisasi) atau metode Inti (Pemerintah/Swasta)-Plasma (kelompok usaha di
masyarakat). Hal ini pula akan berdampak pasti terhadap penanggulangan pengangguran. Metode ini
yang perlu mendapat perhatian serius/penuh oleh pemerintah daerah (kab/kota)
Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber
mencatat bahwa penggunaan kompos sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi
Musa. Tercatat juga bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi
pengomposan sudah berkembang cukup pesat.
Contoh dari pengolahan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program
(program tong hijau) di Toronto, Kanada dimana sampah organik rumah tangga seperti sampah dapur
dn potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
• Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil
langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak
langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain.
Daur-ulang melalui cara “perlakuan panas” bervariasi mulai dari
menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan
sampai menggunakannya untuk memanaskan borlaer untuk
menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan
Gasifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan,
dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin
oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada tekanan
tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk
berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk
menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan
sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif.
Gasifikasi busure plasma yang canggih digunakan untuk mengonversi
material organik langsung menjadi gas sintetis (campuran antara
karbon monoksida dan hidrogen). Gas kemudian dibakar untuk
menghasilkan listrik dan uap.
refleksi
Apapun itu solusinya, jangan bermimpi
dapat mengubah dunia jika mengubah diri
sendiri saja tidak mau.
Sekian dan Terima Kasih
Daftar Pustaka:
• http://thatenvironmentalblog.tumblr.com

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Joy Irman
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahAinul Mardhiah
 
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahPersyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahJoy Irman
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanNahdya Maulina
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampahwindi_noe
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTQuirella Bellinda
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatSugeng Budiharsono
 
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah TanggaPengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah TanggaLidia Fibriana
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahSeptya Kaunang
 
Tempat pengolahan sampah 3 r (tps3r)
Tempat pengolahan sampah 3 r (tps3r)Tempat pengolahan sampah 3 r (tps3r)
Tempat pengolahan sampah 3 r (tps3r)Nico Halomoan
 
Wastes prevention; classification, handling and control measures
Wastes prevention; classification, handling and control measuresWastes prevention; classification, handling and control measures
Wastes prevention; classification, handling and control measuresJudith Kobusingye
 
Menanggulangi limbah kain
Menanggulangi limbah kainMenanggulangi limbah kain
Menanggulangi limbah kainGriha Pambayun
 
Teknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada TahuTeknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada TahuNuruliswati
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantationsKetut Swandana
 
Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3Ari Perdana
 

Was ist angesagt? (20)

Sampah
SampahSampah
Sampah
 
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan (bagian 1/3)
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
 
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahPersyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
 
Kreatif botol bekas
Kreatif botol bekasKreatif botol bekas
Kreatif botol bekas
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi TerbarukanPemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
Pemanfaatan Sampah / Limbah Sebagai Energi Terbarukan
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
Daur Ulang
Daur UlangDaur Ulang
Daur Ulang
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
 
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah TanggaPengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Tempat pengolahan sampah 3 r (tps3r)
Tempat pengolahan sampah 3 r (tps3r)Tempat pengolahan sampah 3 r (tps3r)
Tempat pengolahan sampah 3 r (tps3r)
 
Wastes prevention; classification, handling and control measures
Wastes prevention; classification, handling and control measuresWastes prevention; classification, handling and control measures
Wastes prevention; classification, handling and control measures
 
Menanggulangi limbah kain
Menanggulangi limbah kainMenanggulangi limbah kain
Menanggulangi limbah kain
 
Materi 1 teknologi bersih
Materi 1 teknologi bersihMateri 1 teknologi bersih
Materi 1 teknologi bersih
 
Teknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada TahuTeknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada Tahu
 
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantationsKelompok water treatment limbah cair  pt gunung madu plantations
Kelompok water treatment limbah cair pt gunung madu plantations
 
Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3
 

Ähnlich wie Ppt ipl (20)

Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasi
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapra
 
PROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdfPROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdf
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Presentation1 proker
Presentation1 prokerPresentation1 proker
Presentation1 proker
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Management sampah terpadu
Management  sampah terpaduManagement  sampah terpadu
Management sampah terpadu
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Kelola_sampah.pdf
Kelola_sampah.pdfKelola_sampah.pdf
Kelola_sampah.pdf
 

Mehr von Siti Khoirunika

Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)
essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)
essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)Siti Khoirunika
 
Pandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datangPandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datangSiti Khoirunika
 
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatanMakalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatanSiti Khoirunika
 
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatanppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatanSiti Khoirunika
 
peta konsep lengkaptentang benda tegar
peta konsep lengkaptentang  benda tegarpeta konsep lengkaptentang  benda tegar
peta konsep lengkaptentang benda tegarSiti Khoirunika
 

Mehr von Siti Khoirunika (12)

Isi makalah bk
Isi makalah bkIsi makalah bk
Isi makalah bk
 
Makalah ppd
Makalah ppdMakalah ppd
Makalah ppd
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)
essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)
essay (Uns pencipta mahasiswa produktif)
 
Makalah sel volta.1
Makalah sel volta.1Makalah sel volta.1
Makalah sel volta.1
 
Pandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datangPandangan islam di masa yang akan datang
Pandangan islam di masa yang akan datang
 
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatanMakalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
 
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatanppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
ppt Kalor reaksi, hukum hess dan energi ikatan
 
Makalah elektrolisis
Makalah elektrolisisMakalah elektrolisis
Makalah elektrolisis
 
ppt elektrolisis
ppt elektrolisisppt elektrolisis
ppt elektrolisis
 
peta konsep lengkaptentang benda tegar
peta konsep lengkaptentang  benda tegarpeta konsep lengkaptentang  benda tegar
peta konsep lengkaptentang benda tegar
 
Pembelajaran mipa
Pembelajaran mipaPembelajaran mipa
Pembelajaran mipa
 

Kürzlich hochgeladen

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 

Ppt ipl

  • 1. SAMPAH YANG MERAMBAH Tugas Presentasi Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan
  • 2. PENGERTIAN PENCEMARAN & SAMPAH Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh prossampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Sampah adalah bahan sisa yang tidak diinginkan atau bahan yang tidak mempunyai nilai (harga) setelah berakhirnya suatu proses.
  • 4.
  • 5.
  • 6. Dampak Sampah Dampak Terhadap Kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:  Penyakit diare, kolera, tifus dan demam bedarah.  Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).  Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan.  Sampah beracun
  • 7. Dampak Terhadap Lingkungan Terganggunya Ekosistem Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Terjadinya Banjir Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat akibat hujan besar dan peluapan air sungai. Sampah yang dibuang ke dalam got/saluran air yang menyebabakan mampat adalah faktor utama yang belum disentuh, berton-ton sampah masuk aliran sungai dan memampatkan aliran dan menyebabkan polusi sampah di muara pantai,sungai dan danau. Banjir dan sampah, keduanya dipandang oleh sebagian golongan sangat berhubungan dengan sebab-akibat.
  • 8. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi • Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana- mana. • Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. • Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. • Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. • Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
  • 9.
  • 10. ISU SAMPAH DI SEKITAR @ JURUG, KENTINGAN SURAKARTA
  • 11. Dua TPS Membahayakan Warga Sumber: JOGLOSEMAR Rabu, 19/06/2013 09:00 WIB – Arief Setiyanto JEBRES – Kondisi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kentingan dan Jurug membahayakan pengguna masyarakat dan pengguna jalan. Pasalnya, sampah meluber dan memenuhi setengah bahu jalan, sehingga sangat mengganggu lalu lintas. Menurut pantauan Joglosemar Selasa (18/6), sampah yang luber hampir memenuhi separuh badan jalan di Kentingan. Bahkan, karena TPS bersifat terbuka, jika hujan turun, sampah hanyut dan menutupi saluran air, hingga mengakibatkan genangan. “Karena jalannya menyempit, di situ sering terjadi kecelakaan. Kalan hujan, air hujan sampai ke kios saya ini karena saluran air tertutup sampah,” kata Tarjo (58), perajin mebel di samping TPS tersebut. Terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surakarta, Hasta Gunawan kepada Joglosemar, mengatakan, setiap harinya petugas DKP mengangkut 12 ton sampah dari dua TPS tersebut. “Soal luapan sampah itu, bisa karena kapasitas dan jadwal pembuangan dari gerobak yang karena faktor tidak disiplin,” ujarnya. Pihaknya juga telah menambah lima unit armada untuk mengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan berpegang pada jadwal pembuangan dan penambahan armada pihaknya optimis persoalan sampah dapat terselesaikan.
  • 12. Jadi, Apa Yang Bisa Dilakukan?
  • 13. 1. Untuk menjaga lingkungan dari pencemaran, usaha-usaha pencegahan adalah prioritas utama, dan kunci utamanya adalah dengan tidak menggunakan bahan yang berpotensi menjadi pencemar (ramah lingkungan) 2. Melakukan Metode Pembuangan dan Penimbunan Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yang tidak terpakai, lubang bekas pertambangan, atau lubang-lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yang dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan CO2 yang juga sangat berbahaya. Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah yang mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
  • 14. 3. 3R (Reduce, Reuse, Recycle) – Reduce (Mengurangi Sampah) (1) Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja (2) Membeli kemasan isi ulang untuk sampo & sabun daripada membeli botol baru tiap kali habis (3) Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama (4) Memilih dengan bijak antara botol kaca, botol plastik, ataukah kaleng aluminium?
  • 15. – Re-use (Menggunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai) (1) Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah. (2) Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus. (3) Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.
  • 16. – Recycle (Daur Ulang Sampah) Ada beberapa cara daur ulang, yaitu pengambilan bahan sampah untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode baru dari daur ulang yaitu: • Pengolahan kembali secara fisik Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang telah dibuang contohnya kaleng minum alumunium, kaleng baja, botol, kertas karton, koran, majalah dan kardus. Pengumpulan biasanya dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah / kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur. Jenis sampah plastik lain yang dapat digunakan seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang. Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya. Meskipun sampah yang tercampur merupakan ladang rezeki bagi pemulung, namun semestinya, sampah yang dibuang haruslah dipilah terlebih dahulu, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi.
  • 17. • Pengolahan kembali secara biologis Material sampah (organik), seperti zat makanan, sisa makanan / kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. Secara umum, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk akhirnya adalah kompos. Pengomposan didefinisikan sebagai proses biokimiawi yang melibatkan jasad renik sebagai agensia (perantara) yang merombak bahan organik menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil perombakan tersebut disebut kompos. Kompos biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk dan pembenah tanah. Aktivitas mikroorganisme bisa dioptimalisasi pertumbuhannya dengan pengkondisian sampah dalam keadaan basah (nitrogen), suhu dan kelembaban udara (tidak terlalu basah dan atau kering), dan aerasi yang baik (kandungan oksigen). Secara umum, metode ini bagus karena menghasilkan pupuk organik yang ekologis (pembenah lahan) dan tidak merusak lingkungan. Serta sangat memungkinkan melibatkan langsung masyarakat sebagai pengelola (basis komunal) dengan pola manajemen sentralisasi desentralisasi (se-Desentralisasi) atau metode Inti (Pemerintah/Swasta)-Plasma (kelompok usaha di masyarakat). Hal ini pula akan berdampak pasti terhadap penanggulangan pengangguran. Metode ini yang perlu mendapat perhatian serius/penuh oleh pemerintah daerah (kab/kota) Kompos dan pengomposan (composting) sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Berbagai sumber mencatat bahwa penggunaan kompos sebagai pupuk telah dimulai sejak 1000 tahun sebelum Nabi Musa. Tercatat juga bahwa pada zaman Kerajaan Babylonia dan kekaisaran China, kompos dan teknologi pengomposan sudah berkembang cukup pesat. Contoh dari pengolahan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada dimana sampah organik rumah tangga seperti sampah dapur dn potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
  • 18. • Pemulihan energi Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara “perlakuan panas” bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan borlaer untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan Gasifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi busure plasma yang canggih digunakan untuk mengonversi material organik langsung menjadi gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
  • 20. Apapun itu solusinya, jangan bermimpi dapat mengubah dunia jika mengubah diri sendiri saja tidak mau.
  • 21.
  • 22. Sekian dan Terima Kasih Daftar Pustaka: • http://thatenvironmentalblog.tumblr.com