3. Pengertian Istiqamah
Jenis-jenis Istiqamah
Hadits tentang Istiqamah
Ayat Al-Quran tentang Istiqamah
4. Menurut bahasa, istiqâmah artinya adalah al-
i’tidâl (lurus). Dikatakan aqâmasy syai-a was
taqâma artinya lurus dan mapan.
Sedang menurut syari’at, istiqâmah adalah
meniti jalan lurus yaitu agama yang lurus
(Islam) tanpa menyimpang ke kanan atau ke
kiri. Istiqâmah mencakup melakukan seluruh
ketaatan, baik yang terlihat maupun yang
tersembunyi dan meninggalkan seluruh yang
dilarang
5. Jenis-jenis Istiqamah
Yang dimaksud dengan istiqomah di sini
terdapat tiga pendapat di kalangan ahli tafsir:
1. Istiqomah di atas tauhid
2. Istiqomah dalam ketaatan dan menunaikan
kewajiban Allah
3. Istiqomah di atas ikhlas dan dalam beramal
hingga maut menjemput
6. ْنَعَلْيِق َو ،روْمَع يِبَأ:ْب ُانَيْفُس َة َرْمَع يِبَأيِفَقَّثال ِهللا ِدْبَع ِن
ِمَالْسِإلْا يِف يِل ْلُق ِهللا َل ْوُس َر اَي َلاَق ُهْنَع ُهللا َي ِضَر:ْلُقُت
ًال ْوَقًادَحَأ ُهْنَع ُلَأْسَأ َالَك َْريَغ.َلاَق:َمآ ْلُقْمِقَتْسا َّمُث ِهللاِب ُتْن
[ رواهمسلم ]
Artinya:
Abu amr, (Sufyan) bin Abdillah ra. Berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah,
katakana kepadaku perkataan tentang islam yang tidak akan aku tanyakan kepada
selain engkau!" Beliau bersabda, 'Katakanlah, 'Amantu Billah (Aku beriman kepada
Allah), kemudian istiqamalah'." (Diriwayatkan oleh Imam Muslim)
7. Mutiara-mutiara Hadis
1. Hadis ini termasuk kalimat yang singkat-padat yang
diajarkan Allah kepada Nabi SAW dan itu sesuai dengan
firman Allah SWT yang terdapat dalam Q.S Fushshilat: 30.
2. Istiqamah adalah berpegang teguh pada manhaj Islam.
Umar ibnul Khathab r.a. Berkata “istiqamah yaitu engkau
mematuhi perintah dan larangan, serta tidak berbolak-balik
darinya (menyimpang) seperti berbolak-baliknya serigala.
3. Pengakuan iman tidaklah cukup selama tidak ada bukti
amal perbuatan yang menunjukan adanya iman itu, karena
amal adalah manifestasi dan buah iman
4. Istiqamah merupakan tingkatan spiritual yang tinggi yang
menunjukan kesempurnaan iman dan tekad yang tinggi
8. Hadis Tentang Istiqamah
ْنَعْيِبَأَْةَريَرُهَْي ِضَرُْللاُْهنَعَْلاَق،:َْقَْلاُْلوُسَرِْللاىَّلَصُْللا
ِْهيَلَعَْمَّلَس َو:اوُب ِارَقاُودِدَس َو،ْاع َواوُمَلُْهَّنَأْنَلَْوُجنَيَْحَأْدْمُكنِم
ِْهِلَمَعِب.اوُلاَق:َْل َوَْتنَأَْلوُسَارَيِْللا؟َْلاَق:َْل َوَانأ،َّْلِإْأن
َْيِنَدَّمَغَتَيُْللاحَرِبْةَمُْهنِمْلضَف َو .
9. Arti Hadis
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata:
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bersikaplah yang lurus dan tetaplah dalam
kebenaran. Dan ketahuilah, bahwasanya tidak
ada seorang pun dari kalian yang selamat karena
amal perbuatannya”. Para sahabat bertanya,
“Termasuk engkau, wahai Rasûlullâh?” Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Termasuk
aku, hanya saja Allâh meliputi diriku dengan
rahmat dan karunia-Nya.”
10. Mutiara-mutiara Hadis
1. Pahala, siksa dan hukum syar’i tidak ditetapkan dengan akal,
melainkan ditetapkan dengan syari’at
2. Karunia Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya jauh lebih luas dari
pada amalan mereka. Allah tidak wajib melakukan apa pun.
3. Seseorang tidak berhak masuk surga dengan amalnya selama tidak
memperoleh rahmat dari Allah SWT. Firman Allah SWT dalam
Q.S. An-Nahl: 32
4. Manusia tidak ada yang dapat melaksanakan semua hak
rububiyah, karena nikmat Allah SWT itu sangat banyak dan
manusia sangat lemah.
5. Amal saleh adalah penyebab seseorang masuk surga. Namun
keberhasilan untuk melakukan amal saleh itu merupakan anugrah,
rahmat dan kasih sayang Allah SWT.
6. Kewajiban seorang mukmin adalah bekerja dengan dibarengi doa,
agar memperoleh rahmat dan pertolongan Allah dengan
mendapatkan surga.
11. Hadis Tentang Istiqamah
ْتَلاَقْاَهنَعُْللاَْي ِضَْرَةَشِئاَعْنَع:ْاَلِئُسَْحَْأِلاَمعَألْاُّيَْصلمْأُّيِبَّنلُّْب
َْلْاكَلاَق َْوَّلَقْنِإ َاْوَهُم َودَْأَلاَقِْللاَْلىِإْوُقيِطُتْاَمِْلاَمعَألْاَنِاْموُفَْن.
( رواهْالبخارى )
Artinya :” Dari Aisyah r.a. berkata : Nabi pernah
ditanya :”Manakah amal yang paling dicintai Allah?
Beliau bersabda :”Yang dilakukan secara terus
menerus meskipun sedikit”. Beliau bersabda lagi
:”Dan lakukanlah amal-amal itu, sekadar kalian
sanggup melakukannya.” (HR. Bukhari)
12. Ayat Al-Quran yang Menjelaskan
Tentang Istiqamah
َْتْ َل َْوَكَعَمَْابَتْنَم َْوَترِمُاْأَمَكْمِقَتاسَفَْونُلَمعَتْاَمِبُْهَّنِإْْاَوغطْير ِصَب
“Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan
yang benar), sebagaimana telah diperintahkan
kepadamu dan (juga) orang yang bertaubat
bersamamu, dan janganlah kamu melampaui
batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.” [Hûd/11:112]
13. ُْثُْ ََّاْاَّللنُّبَواْرُلاَقَْينِذَّْالَّنِإَْعُْلََّزنَتَتْواُماَقَتْاسَّمُْمِهيَل
ْحَتْ َل َواْوُفَاخَتْ َّلَْأُةَكِئ ََلَمالَْجالِبْواُرِشبَأ َواْوُنَزِْةَّن
َُْوندَعوُتْمُتنُكْيِتَّال
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Rabb
kami adalah Allah,” kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan
turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah
kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih
hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh)
surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
[Fushshilat/41:30]
14. Kiat Menggapai Istiqâmah
Di antara kiat yang dapat mengantarkan kepada
istiqâmah dalam berbagai kondisi, perkataan, dan
perbuatan ialah:
1. Taubat nasûha.
2. Murâqabatullâh, yaitu selalu merasa diawasi oleh
Allah Azza wa Jalla, baik ketika tidak terlihat orang lain
maupun saat terlihat.
3. Muhâsabah, yaitu menginstrospeksi segala amal
perbuatan yang telah dikerjakan.
4. Mujâhadah, yaitu berjuang sungguh-sungguh
menggembleng jiwa dalam ketaatan kepada Allah
Azza wa Jalla
15. Agar tetap istiqâmah, ada beberapa hal
yang bisa dilakukan, di antaranya :
1. Ikhlas dalam beramal dan mutâba’ah (mengikuti contoh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam ).
2. Menjaga shalat lima waktu dengan berjama’ah di masjid.
3. Berani dalam melakukan amar ma’rûf dan nahi munkar.
4. Menuntut ilmu syar’i.
5. Takut kepada Allah Azza wa Jalla dengan mengingat siksa Neraka
yang sangat pedih.
6. Mencari teman yang shalih.
7. Menjaga hati, lisan, dan anggota badan dari yang diharamkan.
8. Mengetahui langkah-langkah setan.
9. Senantiasa berdzikir dan berdo’a agar diteguhkan di atas
istiqâmah.