SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
nama kelompok:
1. Camilia alya k.
2. Koen garindra
3. mega
4. Rahadian f.
5. Rifa nadila
6. Siti asiyah
MACAM – MACAM HADIS DALAM KEKUATAN
HUKUM DAN CARA PENGAMALANNYA
Macam – macam hadis
1. Hadis
Mutawattir
2. Hadis
Masyhur
3. Hadis
Ahad
 Kedudukan hadis sebagai sumber hukum islam
Sebagai sumber hukum islam, hadis berada satu tingkat di bawah al-Quran,
yang harus dijadikan sandaran berikutnya adalah hadis tersebut. Hal ini
sebagaimana ada di firman Allah Swt : Q.S al-Hasyr/59:7 yang artinya “ dan
apa – apa yang diberikan rasul kepadamu maka terimalah ia. Dan apa - apa
yang dilarangnya, maka tinggalkanlah.” Demikian pula firman Allah Swt,
dalam ayat lain : Q.S. an-Nisa /4:80 yang artinya “ Barangsiapa menaati Rasul
(Muhammad), maka sesungguhnya ia telah menaati Allah Swt. Dan
barangsiapa berpaling (darinya), maka (ketahuilah) kami tidak mengutusmu
(Muhammad) untuk menjadi pemeliharaan mereka.
Hadis juga menetapkan hukum baru yang tidak terdapat pada al-Quran.
1. Hadis mutawattir
Hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi dan sudah dipastikan
diantara mereka tidak bersepakat dusta
Contoh hadis :
‫ه‬ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫َل‬‫ص‬ ‫ه‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ‫ه‬‫ن‬َ‫أ‬ ‫عنهما‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ِ‫اص‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ‫رو‬ْ‫م‬َ‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫وا‬‫ه‬‫غ‬ِِّ‫ل‬َ‫ب‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫َس‬‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ي‬ِِّ‫ن‬َ‫ع‬
َ‫ع‬َ‫ت‬‫ه‬‫م‬ ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ْ‫َن‬‫م‬َ‫و‬ َ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ح‬ َ‫ََل‬‫و‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫س‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫وا‬‫ه‬‫ث‬ِِّ‫د‬َ‫ح‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬ ْ‫و‬َ‫َل‬‫و‬َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ه‬َُ‫د‬َ‫ع‬َْْ‫م‬ ْ‫أ‬‫ه‬‫و‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬ََ ‫ا‬ً‫د‬ِِّ‫م‬‫ار‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬
Daripada ‘Abdullah bin ‘Amru bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, bahawa
Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah dariku walau
satu ayat, dan ceritakanlah tentang Bani Israil tanpa perlu takut. Dan
barangsiapa berbohong ke atasku dengan sengaja maka bersiaplah dia
mengambil tempat duduknya di Neraka.” (Riwayat Al-Bukhari)
2. Hadis masyhur
Hadis yang diriwayatkan oleh dua orang sahabat atau
lebih yang tidak mencapai derajat mutawwir namun
setelah itu tersebar dan riwayatkan oleh sekian tabiin.
Contoh hadis : hadis yang artinya “ orang islam adalah
orang - orang yang tidak meganggu orang lain dengan
lidah dan tangannya.”(h.r. bukhari, muslim dan tirmizi )
3. Hadis Ahad
Hadis yang diriwayatkan oleh satu atau dua perawi sehingga tidak
mencapai derajat muttawir. Hadis ini dibagi 4:
Hadis Sahih
Hadis Hasan
Hadis Da’if
Hadis Maudu’
Kekuatan hukum hadist
Sebagai sumber hukum islam, hadis berada satu tingkat dibawah al-quran.
Artinya jika sebuah perkara hukumnya tidak terdapat di dalam al-quran, yang
harus dijadikan sandaran berikutnya adalah hadis tersebut. Kekuatan hadits
sebagai sumber hukum ditentukan oleh dua segi yaitu segi kebenaran
materinya (wurudnya) dan kekutan sunnah yang mengikuti kebenaran
pemberitaannya apakah hadits itu mutawatir atau ahad. Hadits sebagai
sumber hukum Islam dimaksudkan sebagai tasyri’ (menetapkan hukum) yang
mencakup segala urusan dan permasalahan, apakah itu masalah ibadah,
makanan, minuman, politik, peradilan, keluarga dan seterusnya. Dan semua
hadits yang diriwayatkan dengan sahih dari Nabi Saw. adalah hukum-hukum
yang wajib diikuti sepanjang masa, selama tidak ada qarinah (indikasi) yang
menggugurkan kewajiban tersebut.
Memahami Kandungan Hadis dihubungkan dengan Fungsi Nabi Muhammad SAW.
 1. Sebagai Rasulullah saw.
 Dalam memahami hadis Nabi saw. seorang pencinta hadis harus memahami dan
meneliti hadis Nabi tersebut, apakah hadis itu ketika diucapkan, beliau berkapasitas
sebagai Nabi atau Rasul?. Meskipun hal ini sulit untuk dilakukan tapi sangat dibutuhkan
dalam memahami hadis-hadis Rasulullah saw. Karena Nabi adalah manusia layaknya
manusia yang lain tentunya memiliki sifat sebagaimana manusia umumnya, yang
terkadang keliru dalam mengambil sebuah kebijakan mengangkut masalah
keduniaan. Hal ini tergambar dalam sabda beliau sebagaimana yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhari “bahwasanya Ummu Salamah ra., istri Nabi saw, memberitakan dari
Rasulullah saw. bahwasanya beliau mendangar pertengkaran di (muka) pintu kamar
beliau. Maka beliau keluar menemui mereka, kemudian beliau bersabda:
 ‫بذلك‬ ‫له‬ ‫َأقضي‬ ‫صدق‬ ‫أنه‬ ‫َأحسب‬ ‫بعض‬ ‫من‬ ‫أبلغ‬ ‫يكون‬ ‫أن‬ ‫بعضكم‬ ‫َلعل‬ ‫الخصم‬ ‫يأتيني‬ ‫وإنه‬ ‫بشر‬ ‫أنا‬ ‫إنما‬
‫َليتركه‬ ‫أو‬ ‫َليأخذها‬ ‫النار‬ ‫من‬ ‫قطعة‬ ‫هي‬ ‫َإنما‬ ‫مسلم‬ ‫بحق‬ ‫له‬ ‫قضيت‬ ‫َمن‬
 Artinya: Sesungguhnya saya adalah manusia (seperti manusia lainnya). Sesungguhnya
orang yang terlibat pertengkaran mendatangi saya, maka mungkin saja sebagian dari
kalian (orang-orang yang bertengkar) lebih mampu (berargumen) daripada yang
lainnya, maka saya (Nabi) menduga bahwa sungguh dia yang benar, lalu saya
putuskan (perkara itu) dengan memenangkannya. Barangsiapa yang telah saya
putusnya dengan (mengambil) hak sesama muslim, maka sesungguhnya keputusan itu
adalah potongan bara api neraka, maka, (terserah) dia mengambilnya atau
menolaknya
2. Sebagai Kepala Negara atau Pemimpin Masyarakat
Dalam kehidupan bernegara, kehadiran seorang pemimpin adalah sesuatu yang sangat
penting untuk menjaga berbagai stabilitas baik politik, ekonomi, keamanan, maupun sosial.
Karenanya, setiap negara memiliki aturan tentang persyaratan untuk menjadi seorang
pemimpin. Menyangkut masalah kepemimpinan, Nabi saw selaku sebagai kepala negara
sangat memperhatikan masalah kepemimpinan. Nabi saw mengharuskan orang-orang
mukmin agar taat pada pemimpin walaupun pemimpin tersebut dari budak Habsyi. Nabi
juga mensyaratkan agar yang menjadi pemimpin adalah dari suku Quraisy. Hadis tentang
kepemimpinan dari suku Quraisy dapat ditemukan dalam kitab hadis yang diriwayatkan oleh
Imam al- Bukhari, Imam Muslim, Imam al- Tirmidzi, dan Imam Ahmad bin Hanbal.
.
.
3. Sebagai Hakim
Adakalanya suatu hadis dinyatakan Nabi saw dalam kapasitas beliau sebagai hakim atau manusia
layaknya manusia yang lain. Sebagai contoh adalah hadis Nabi tentang keterbatasan pengetahuan
hakim, berbunyi:
‫بحق‬ ‫له‬ ‫قضيت‬ ‫َمن‬ ‫بذلك‬ ‫له‬ ‫َأقضي‬ ‫صدق‬ ‫أنه‬ ‫َأحسب‬ ‫بعض‬ ‫من‬ ‫أبلغ‬ ‫يكون‬ ‫أن‬ ‫بعضكم‬ ‫َلعل‬ ‫الخصم‬ ‫يأتيني‬ ‫وإنه‬ ‫بشر‬ ‫أنا‬ ‫إنما‬
‫َليتركها‬ ‫أو‬ ‫َليأخذها‬ ‫النار‬ ‫من‬ ‫قطعة‬ ‫هي‬ ‫َإنما‬ ‫مسلم‬
Artinya: Sesungguhnya saya adalah manusia (seperti manusia lainnya). Sesungguhnya orang yang
terlibat pertengkaran mendatangi saya, maka mungkin saja sebagian dari kalian (orang-orang yang
bertengkar) lebih mampu (berargumen) daripada yang lainnya, maka saya (Nabi) menduga bahwa
sungguh dia yang benar, lalu saya putuskan (perkara itu) dengan memenangkannya. Barangsiapa
yang telah saya putusnya dengan (mengambil) hak sesama muslim, maka sesungguhnya keputusan
itu adalah potongan bara api neraka, maka, (terserah) dia mengambilnya atau menolaknya. (HR.
Jama’ah). Apa yang berlaku bagi hakim sebagaimana yang dikemukakan oleh Nabi saw. tersebut
bersifat universal. Akan tetapi, keputusan yang ditetapkan oleh hakim disuatu segi mungkin bersifat
universal, temporal, ataupun lokal, sedangkan di segi yang lain, keputusan hakim itu mungkin benar
dan mungkin tidak benar. Dengan demikian, hadis Nabi tersebut dinyatakan oleh Nabi saw. dalam
kapasitas beliau sebagai hakim.[15]
4. Sebagai Pribadi
Dalam kapasitas beliau sebagai manusia layaknya manusia yang lain, banyak pernyataan
Nabi saw, yang berkaitan dengan beliau ketika beliau menyabdakan hadis tersebut
layaknya manusia umumnya. Contoh;
‫عمه‬ ‫عن‬ ‫تميم‬ ‫بن‬ ‫عباد‬ ‫عن‬:‫إحدى‬ ‫واضعا‬ ‫المسجد‬ ‫َي‬ ‫مستلْيا‬ ‫سلم‬ ‫و‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫رأى‬ ‫أنه‬
‫األخرى‬ ‫على‬ ‫رجليه‬.
Artinya: Dari Ubad bin Tamin dari pamannya (Abdullah bin Zaid) bahwasanya dia telah
melihat Rasulullah saw. Berbaring dalam mesjid sambil meletakkan kaki yang satu di atas kaki
yang lain. (HR. Bukhari,Muslim, dan Ahmad).
Secara tekstual, hadis di atas menunjukkan bahwa cara Nabi Saw. Berbaring dalam posisi
meletakkan kaki yang satu di atas kaki yang lain. Pada saat itu tampaknya Nabi sedang
merasa nyaman dengan berbaring dalam posisi seperti yang digambarkan oleh hadis di
atas, meletakkan kaki yang satu di atas kaki yang lain.Perbuatan itu dilakukan oleh Nabi Saw.
Dalam kapasitas beliau sebagai pribadi.
Pengamalan hadits
 Yang dimaksud pengamalan hadits adalah mengunakan hadits sebagai fungsinya yakni
sebagai hujjah, bayanul Al-Qur'an, ta'qidul-Qur'an dan manhajul ‘amaliyah . Adalah hadits
yang berkatagori hadits maqbul (yang diterima) yaitu; Hadits sahih, baik yang lizatihi
maupun yang ligairihi dan Hadits hasan baik yang lizatihi maupun yang ligairihi. Jadi Hadits
yang berkatagori hadits mardud (hadits da'if) tidak dapat diamalkan. Namun demikian,
menurut mayoritas ulama hadits (muhaditsin) tidak semua hadits maqbul tidak dapat
diamalkan semuanya. Hal ini bukan karena kurang kemaqbulannya namun karena sebab
yang lain. Oleh sebab itu, hadits maqbul itu dibagi dua bagian yaitu:
 1. Hadits Maqbul wama'mulun bih (hadits yang diterima dan dapat diamalkan)
2. Hadits Maqbul waghairu ma'mulun bih (hadits yang diterima tetapi tidak dapat
diamalkan)
 a. Hadits Maqbul wama'mulun bih (hadits yang diterima dan dapat diamalkan)
kekuatan hukum hadist

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamTasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
 
3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx
3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx
3. SUMBER HUKUM ISLAM.pptx
 
Pengertian al quran
Pengertian al quranPengertian al quran
Pengertian al quran
 
Cinta kepada Al Qur'an
Cinta kepada Al Qur'anCinta kepada Al Qur'an
Cinta kepada Al Qur'an
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
 
Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8
 
KHAUF ( Takut Pada Allah )
KHAUF ( Takut Pada Allah )KHAUF ( Takut Pada Allah )
KHAUF ( Takut Pada Allah )
 
Assigment dpli blog
Assigment dpli blogAssigment dpli blog
Assigment dpli blog
 
1.2
1.21.2
1.2
 
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
 
3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquran3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquran
 
Fiqh Jinayah Bab Hudud
Fiqh Jinayah Bab HududFiqh Jinayah Bab Hudud
Fiqh Jinayah Bab Hudud
 
Beriman kepada kitabkitab allah
Beriman kepada kitabkitab allahBeriman kepada kitabkitab allah
Beriman kepada kitabkitab allah
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
 
ASWAJA_MABADI KHAIRA UMMAH
ASWAJA_MABADI KHAIRA UMMAHASWAJA_MABADI KHAIRA UMMAH
ASWAJA_MABADI KHAIRA UMMAH
 
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
 
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis NabawiPerbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
Perbedaan antara Al-Qur'an, Hadis Qudsi, dan Hadis Nabawi
 
Hadith
HadithHadith
Hadith
 
Presentation psi
Presentation psiPresentation psi
Presentation psi
 
Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
HhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhHhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
 

Ähnlich wie kekuatan hukum hadist

Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxPertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxFauziahNurHutauruk
 
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxPertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxFauziahNurHutauruk
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisQomaruz Zaman
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islamJuaria Muin
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSAzzahra Azzahra
 
Sumber-sumber Hukum Islam
Sumber-sumber Hukum IslamSumber-sumber Hukum Islam
Sumber-sumber Hukum Islamfebryan46
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islamfebryan46
 
hadits mutawatir dan ahad.pptx
hadits mutawatir dan ahad.pptxhadits mutawatir dan ahad.pptx
hadits mutawatir dan ahad.pptxRaefanggaAngga
 
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islamMemahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islamFitriHastuti2
 
6. METODE PEMAHAMAN HADITS YUSUF AL-QARDHAWI.pptx
6. METODE PEMAHAMAN HADITS YUSUF AL-QARDHAWI.pptx6. METODE PEMAHAMAN HADITS YUSUF AL-QARDHAWI.pptx
6. METODE PEMAHAMAN HADITS YUSUF AL-QARDHAWI.pptxantungjos
 
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamkelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdfulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdfahmadasif16
 

Ähnlich wie kekuatan hukum hadist (20)

Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxPertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
 
Dalil syara (2)
Dalil syara (2)Dalil syara (2)
Dalil syara (2)
 
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxPertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
 
SUMBER HUKUM ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAMSUMBER HUKUM ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAM
 
Pengantar mata kuliah masa
Pengantar mata kuliah masaPengantar mata kuliah masa
Pengantar mata kuliah masa
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratis
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
 
makalah studi hadis
makalah studi hadismakalah studi hadis
makalah studi hadis
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Sumber-sumber Hukum Islam
Sumber-sumber Hukum IslamSumber-sumber Hukum Islam
Sumber-sumber Hukum Islam
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
 
hadits mutawatir dan ahad.pptx
hadits mutawatir dan ahad.pptxhadits mutawatir dan ahad.pptx
hadits mutawatir dan ahad.pptx
 
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islamMemahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
Memahami alquran, al hadist, dan istihad sebagai sumber hukum islam
 
6. METODE PEMAHAMAN HADITS YUSUF AL-QARDHAWI.pptx
6. METODE PEMAHAMAN HADITS YUSUF AL-QARDHAWI.pptx6. METODE PEMAHAMAN HADITS YUSUF AL-QARDHAWI.pptx
6. METODE PEMAHAMAN HADITS YUSUF AL-QARDHAWI.pptx
 
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamkelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
 
4. sumber hukum islam
4. sumber hukum islam4. sumber hukum islam
4. sumber hukum islam
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdfulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxWahyuSolehudin1
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxMarto Marbun
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Adam Hiola
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANGilbertFibriyantAdan
 

Kürzlich hochgeladen (7)

PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
 

kekuatan hukum hadist

  • 1.
  • 2. nama kelompok: 1. Camilia alya k. 2. Koen garindra 3. mega 4. Rahadian f. 5. Rifa nadila 6. Siti asiyah
  • 3. MACAM – MACAM HADIS DALAM KEKUATAN HUKUM DAN CARA PENGAMALANNYA Macam – macam hadis 1. Hadis Mutawattir 2. Hadis Masyhur 3. Hadis Ahad
  • 4.  Kedudukan hadis sebagai sumber hukum islam Sebagai sumber hukum islam, hadis berada satu tingkat di bawah al-Quran, yang harus dijadikan sandaran berikutnya adalah hadis tersebut. Hal ini sebagaimana ada di firman Allah Swt : Q.S al-Hasyr/59:7 yang artinya “ dan apa – apa yang diberikan rasul kepadamu maka terimalah ia. Dan apa - apa yang dilarangnya, maka tinggalkanlah.” Demikian pula firman Allah Swt, dalam ayat lain : Q.S. an-Nisa /4:80 yang artinya “ Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya ia telah menaati Allah Swt. Dan barangsiapa berpaling (darinya), maka (ketahuilah) kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemeliharaan mereka. Hadis juga menetapkan hukum baru yang tidak terdapat pada al-Quran.
  • 5. 1. Hadis mutawattir Hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi dan sudah dipastikan diantara mereka tidak bersepakat dusta Contoh hadis : ‫ه‬ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫َل‬‫ص‬ ‫ه‬‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ‫ه‬‫ن‬َ‫أ‬ ‫عنهما‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ِ‫اص‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ‫رو‬ْ‫م‬َ‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫وا‬‫ه‬‫غ‬ِِّ‫ل‬َ‫ب‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫َس‬‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ي‬ِِّ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ع‬َ‫ت‬‫ه‬‫م‬ ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ْ‫َن‬‫م‬َ‫و‬ َ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ح‬ َ‫ََل‬‫و‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ر‬ ْ‫س‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫وا‬‫ه‬‫ث‬ِِّ‫د‬َ‫ح‬َ‫و‬ ً‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬ ْ‫و‬َ‫َل‬‫و‬َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ه‬َُ‫د‬َ‫ع‬َْْ‫م‬ ْ‫أ‬‫ه‬‫و‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬ََ ‫ا‬ً‫د‬ِِّ‫م‬‫ار‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ Daripada ‘Abdullah bin ‘Amru bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, bahawa Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah dariku walau satu ayat, dan ceritakanlah tentang Bani Israil tanpa perlu takut. Dan barangsiapa berbohong ke atasku dengan sengaja maka bersiaplah dia mengambil tempat duduknya di Neraka.” (Riwayat Al-Bukhari)
  • 6. 2. Hadis masyhur Hadis yang diriwayatkan oleh dua orang sahabat atau lebih yang tidak mencapai derajat mutawwir namun setelah itu tersebar dan riwayatkan oleh sekian tabiin. Contoh hadis : hadis yang artinya “ orang islam adalah orang - orang yang tidak meganggu orang lain dengan lidah dan tangannya.”(h.r. bukhari, muslim dan tirmizi )
  • 7. 3. Hadis Ahad Hadis yang diriwayatkan oleh satu atau dua perawi sehingga tidak mencapai derajat muttawir. Hadis ini dibagi 4: Hadis Sahih Hadis Hasan Hadis Da’if Hadis Maudu’
  • 8. Kekuatan hukum hadist Sebagai sumber hukum islam, hadis berada satu tingkat dibawah al-quran. Artinya jika sebuah perkara hukumnya tidak terdapat di dalam al-quran, yang harus dijadikan sandaran berikutnya adalah hadis tersebut. Kekuatan hadits sebagai sumber hukum ditentukan oleh dua segi yaitu segi kebenaran materinya (wurudnya) dan kekutan sunnah yang mengikuti kebenaran pemberitaannya apakah hadits itu mutawatir atau ahad. Hadits sebagai sumber hukum Islam dimaksudkan sebagai tasyri’ (menetapkan hukum) yang mencakup segala urusan dan permasalahan, apakah itu masalah ibadah, makanan, minuman, politik, peradilan, keluarga dan seterusnya. Dan semua hadits yang diriwayatkan dengan sahih dari Nabi Saw. adalah hukum-hukum yang wajib diikuti sepanjang masa, selama tidak ada qarinah (indikasi) yang menggugurkan kewajiban tersebut.
  • 9. Memahami Kandungan Hadis dihubungkan dengan Fungsi Nabi Muhammad SAW.  1. Sebagai Rasulullah saw.  Dalam memahami hadis Nabi saw. seorang pencinta hadis harus memahami dan meneliti hadis Nabi tersebut, apakah hadis itu ketika diucapkan, beliau berkapasitas sebagai Nabi atau Rasul?. Meskipun hal ini sulit untuk dilakukan tapi sangat dibutuhkan dalam memahami hadis-hadis Rasulullah saw. Karena Nabi adalah manusia layaknya manusia yang lain tentunya memiliki sifat sebagaimana manusia umumnya, yang terkadang keliru dalam mengambil sebuah kebijakan mengangkut masalah keduniaan. Hal ini tergambar dalam sabda beliau sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari “bahwasanya Ummu Salamah ra., istri Nabi saw, memberitakan dari Rasulullah saw. bahwasanya beliau mendangar pertengkaran di (muka) pintu kamar beliau. Maka beliau keluar menemui mereka, kemudian beliau bersabda:  ‫بذلك‬ ‫له‬ ‫َأقضي‬ ‫صدق‬ ‫أنه‬ ‫َأحسب‬ ‫بعض‬ ‫من‬ ‫أبلغ‬ ‫يكون‬ ‫أن‬ ‫بعضكم‬ ‫َلعل‬ ‫الخصم‬ ‫يأتيني‬ ‫وإنه‬ ‫بشر‬ ‫أنا‬ ‫إنما‬ ‫َليتركه‬ ‫أو‬ ‫َليأخذها‬ ‫النار‬ ‫من‬ ‫قطعة‬ ‫هي‬ ‫َإنما‬ ‫مسلم‬ ‫بحق‬ ‫له‬ ‫قضيت‬ ‫َمن‬  Artinya: Sesungguhnya saya adalah manusia (seperti manusia lainnya). Sesungguhnya orang yang terlibat pertengkaran mendatangi saya, maka mungkin saja sebagian dari kalian (orang-orang yang bertengkar) lebih mampu (berargumen) daripada yang lainnya, maka saya (Nabi) menduga bahwa sungguh dia yang benar, lalu saya putuskan (perkara itu) dengan memenangkannya. Barangsiapa yang telah saya putusnya dengan (mengambil) hak sesama muslim, maka sesungguhnya keputusan itu adalah potongan bara api neraka, maka, (terserah) dia mengambilnya atau menolaknya
  • 10. 2. Sebagai Kepala Negara atau Pemimpin Masyarakat Dalam kehidupan bernegara, kehadiran seorang pemimpin adalah sesuatu yang sangat penting untuk menjaga berbagai stabilitas baik politik, ekonomi, keamanan, maupun sosial. Karenanya, setiap negara memiliki aturan tentang persyaratan untuk menjadi seorang pemimpin. Menyangkut masalah kepemimpinan, Nabi saw selaku sebagai kepala negara sangat memperhatikan masalah kepemimpinan. Nabi saw mengharuskan orang-orang mukmin agar taat pada pemimpin walaupun pemimpin tersebut dari budak Habsyi. Nabi juga mensyaratkan agar yang menjadi pemimpin adalah dari suku Quraisy. Hadis tentang kepemimpinan dari suku Quraisy dapat ditemukan dalam kitab hadis yang diriwayatkan oleh Imam al- Bukhari, Imam Muslim, Imam al- Tirmidzi, dan Imam Ahmad bin Hanbal. . .
  • 11. 3. Sebagai Hakim Adakalanya suatu hadis dinyatakan Nabi saw dalam kapasitas beliau sebagai hakim atau manusia layaknya manusia yang lain. Sebagai contoh adalah hadis Nabi tentang keterbatasan pengetahuan hakim, berbunyi: ‫بحق‬ ‫له‬ ‫قضيت‬ ‫َمن‬ ‫بذلك‬ ‫له‬ ‫َأقضي‬ ‫صدق‬ ‫أنه‬ ‫َأحسب‬ ‫بعض‬ ‫من‬ ‫أبلغ‬ ‫يكون‬ ‫أن‬ ‫بعضكم‬ ‫َلعل‬ ‫الخصم‬ ‫يأتيني‬ ‫وإنه‬ ‫بشر‬ ‫أنا‬ ‫إنما‬ ‫َليتركها‬ ‫أو‬ ‫َليأخذها‬ ‫النار‬ ‫من‬ ‫قطعة‬ ‫هي‬ ‫َإنما‬ ‫مسلم‬ Artinya: Sesungguhnya saya adalah manusia (seperti manusia lainnya). Sesungguhnya orang yang terlibat pertengkaran mendatangi saya, maka mungkin saja sebagian dari kalian (orang-orang yang bertengkar) lebih mampu (berargumen) daripada yang lainnya, maka saya (Nabi) menduga bahwa sungguh dia yang benar, lalu saya putuskan (perkara itu) dengan memenangkannya. Barangsiapa yang telah saya putusnya dengan (mengambil) hak sesama muslim, maka sesungguhnya keputusan itu adalah potongan bara api neraka, maka, (terserah) dia mengambilnya atau menolaknya. (HR. Jama’ah). Apa yang berlaku bagi hakim sebagaimana yang dikemukakan oleh Nabi saw. tersebut bersifat universal. Akan tetapi, keputusan yang ditetapkan oleh hakim disuatu segi mungkin bersifat universal, temporal, ataupun lokal, sedangkan di segi yang lain, keputusan hakim itu mungkin benar dan mungkin tidak benar. Dengan demikian, hadis Nabi tersebut dinyatakan oleh Nabi saw. dalam kapasitas beliau sebagai hakim.[15]
  • 12. 4. Sebagai Pribadi Dalam kapasitas beliau sebagai manusia layaknya manusia yang lain, banyak pernyataan Nabi saw, yang berkaitan dengan beliau ketika beliau menyabdakan hadis tersebut layaknya manusia umumnya. Contoh; ‫عمه‬ ‫عن‬ ‫تميم‬ ‫بن‬ ‫عباد‬ ‫عن‬:‫إحدى‬ ‫واضعا‬ ‫المسجد‬ ‫َي‬ ‫مستلْيا‬ ‫سلم‬ ‫و‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫رأى‬ ‫أنه‬ ‫األخرى‬ ‫على‬ ‫رجليه‬. Artinya: Dari Ubad bin Tamin dari pamannya (Abdullah bin Zaid) bahwasanya dia telah melihat Rasulullah saw. Berbaring dalam mesjid sambil meletakkan kaki yang satu di atas kaki yang lain. (HR. Bukhari,Muslim, dan Ahmad). Secara tekstual, hadis di atas menunjukkan bahwa cara Nabi Saw. Berbaring dalam posisi meletakkan kaki yang satu di atas kaki yang lain. Pada saat itu tampaknya Nabi sedang merasa nyaman dengan berbaring dalam posisi seperti yang digambarkan oleh hadis di atas, meletakkan kaki yang satu di atas kaki yang lain.Perbuatan itu dilakukan oleh Nabi Saw. Dalam kapasitas beliau sebagai pribadi.
  • 13. Pengamalan hadits  Yang dimaksud pengamalan hadits adalah mengunakan hadits sebagai fungsinya yakni sebagai hujjah, bayanul Al-Qur'an, ta'qidul-Qur'an dan manhajul ‘amaliyah . Adalah hadits yang berkatagori hadits maqbul (yang diterima) yaitu; Hadits sahih, baik yang lizatihi maupun yang ligairihi dan Hadits hasan baik yang lizatihi maupun yang ligairihi. Jadi Hadits yang berkatagori hadits mardud (hadits da'if) tidak dapat diamalkan. Namun demikian, menurut mayoritas ulama hadits (muhaditsin) tidak semua hadits maqbul tidak dapat diamalkan semuanya. Hal ini bukan karena kurang kemaqbulannya namun karena sebab yang lain. Oleh sebab itu, hadits maqbul itu dibagi dua bagian yaitu:  1. Hadits Maqbul wama'mulun bih (hadits yang diterima dan dapat diamalkan) 2. Hadits Maqbul waghairu ma'mulun bih (hadits yang diterima tetapi tidak dapat diamalkan)  a. Hadits Maqbul wama'mulun bih (hadits yang diterima dan dapat diamalkan)