Dokumen ini membahas pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Thailand, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti pengajar sebagai penutur asli atau asing, kelebihan dan kekurangan siswa Thailand, serta proses pengajaran melalui analisis kontrastif untuk mengurangi interferensi bahasa ibu. Persamaan fonologi, morfologi, dan budaya antara bahasa Indonesia dan Thailand memudahkan pembelajaran bahasa
3. Faktor penagajaran BIPA di Thailand
Pengajar
Pengajar sebagai penutur asli
Pengajar sebagai penutur asing
Pengajar
Keuntungan
Kekurangan
Proses pengajaran dan pembelajaran
Fonologi
Morfologi
Tips untuk memudahkan pengajaran dan pembelajaran
4. Pengajar
Pengajar sebagai penutur asli
Kelebihan: Sumber Bahasa Indonesia dalam 4
keterampilan (menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis) dan budaya yang lebih efektif
Kekurangan: Cara menjelaskan pembelajaran
5. Pengajar sebagai penutur asing
Kekurangan: Bukan sumber Bahasa Indonesia
dalam 4 keterampilan (menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis) dan budaya yang asli.
Kelebihan:
Pernah menjadi pelajar BIPA
Cara menjelaskan pembelajaran
Penelitian
Pengajar
7. Kekurangan
Dipengaruhi oleh bahasa Inggris
Salah membaca
dan - [daen]
enam - [inam]
untuk - [antak]
Salah menyusun
Kelas bahasa Indonesia -bahasa Indonesia kelas
Pelajar
8. Dipengaruhi oleh bahasa Thai mereka
Selamat datang ke Thailand.
Terima kasih dibalas dengan ‘tidak apa-apa’.
Saya mempunyai seorang adik.
Saya mempunyai adik satu orang.
Pelajar
10. Proses pengajaran dan pembelajaran
:Contrastive Analysis
Fonologi
huruf initial [g-, j-, ny- , dan z-]
Contoh : gigi, jendela, bernyanyi, zaman
huruf final [-h, -l, -r]
Contoh : rumah, mahal, besar
vokal [i-a] dan [u-a]
Contoh : dia, dua
11. Morfologi
Memilih kata yang sama dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Thai
Contoh :
air mata air terjun
gunung api kamar mandi
kapal terbang kereta api
kipas angin pekerjaan rumah
Proses pengajaran dan pembelajaran
:Contrastive Analysis
12. Tips untuk memudahkan pengajaran dan
pembelajaran
1. Mengajak pelajar untuk mengamati makna
perkata
terima + kasih
apa + kabar
lidah buaya (bahasa Thai : ekor buaya)
pulang-pergi (bahasa Thai : pergi-pulang)
Proses pengajaran dan pembelajaran
:Contrastive Analysis
13. Kata-kata yang suaranya hampir sama
kunci kuncae
pintu pratu:
cicak cingcok
hidung hu:dang
kertas krada:t
Proses pengajaran dan pembelajaran
:Contrastive Analysis
14. 2. Analogi
menjadi: man ca dii
lutut : ruu tuut
sama : som
ini : ii nii
Proses pengajaran dan pembelajaran
:Contrastive Analysis
15. 3. Kata serapan bahasa Sanskerta yang sama dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Thai
Proses pengajaran dan pembelajaran
:Contrastive Analysis
Bahasa Indonesia Bahasa Thai
aneka ane:k
giri khi:ri:
kencana ka:ncana:
loba lo:p
madu mathu
mega me:k
Bahasa Indonesia Bahasa Thai
nila nin
suami sa:mi:
warna wan
sama som
asrama a:som
kepala kaba:n
16. 4.Peribahasa yang sama dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Thai
Air mata jatuh ke dalam
Tak termakan oleh anjing kata-katanya
Licin bagai belut
Seperti harimau menyembunyikan kuku
Bagaikan bumi dan langit
Buah jatuhnya tak akan jauh dari pohonnya
Air di daun keladi
Jam terbang tinggi
Proses pengajaran dan pembelajaran
:Contrastive Analysis
17. Simpulan
Salah satu permasalahan untuk belajar bahasa
asing adalah interferensi dari bahasa ibu. Maka
Contrastive analysis bisa mengurangi masalah
tersebut. Persamaan fonologi, morfologi,
sintaksis, dan budaya antara bahasa Indonesia
dan bahasa Thai menjadi hal menguntungkan
bagi pelajar Thai untuk belajar bahasa
Indonesia dengan mudah.