Hypomagnesemia adalah ketidakseimbangan elektrolit dengan kadar magnesium rendah dalam darah. Gejalanya meliputi mual, muntah, dan kelemahan otot. Penyebabnya termasuk diare kronis, alkoholisme, diabetes, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan darah dan urine, serta manajemennya meliputi suplemen magnesium dan menghindari faktor risiko.
4. Prevelensi
Insiden terjadinya hypomagnesemia :
2% pada populasi umum
10-20% pada pasien rawat inap
50-60% pasien di unit perawatan intensif (ICU)
30-80% pada orang dengan alkoholisme
25% pada pasien rawat jalan dengan diabetes
Alin Gragossian et.al. Hypomagnesemia. State Pearls Publishing 2020
5. Etiologi/Penyebab
• Diare kronis
• Alkoholik
• Sindrom tulang lapar
• Diabetes
• Penggunaan obat kemoterapi, seperti cisplatin,
siklosporin
• Obat-obatan dengan toksisitas terhadap ginjal
(amfoterisin B, cisplatin, siklosporin, aminoglikosida)
• Penggunaan diuretik seperti thiazide, dan loop diuretik
Alin Gragossian et.al. Hypomagnesemia. State Pearls Publishing 2020
6. Tanda dan Gejala
Gejala awal :
• Mual
• Muntah
• Rasa lemah
• Berkurangnya nafsu
makan
Saat kadar magnesium dalam
tubuh semakin menurun :
• Mati rasa
• Kejang
• Pergerakan mata yang tidak
normal
• Kelelahan
• Kejang otot
• Denyut jantung yang tidak
normal
SehatQ. Hypomagnesemia. Accessed from https://www.sehatq.com/reviewer/dr-widiastuti-2
at Oktober 2020
7. Tes Diagnostik/Tes Lab/Nilai Lab
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan darah
• Pemeriksaan urine
SehatQ. Hypomagnesemia. Accessed from https://www.sehatq.com/reviewer/dr-widiastuti-2
at Oktober 2020
8. Manajement Terapi Fisik
• Penurunan Kekuatan Otot
• Kelelahan
• Gerakan mata yang tidak normal
Physiopedia. Hipomagnesemia. Accessed from https://www.physio-pedia.com/Hypomagnesemia
at Oktober 2020
9. Cara mencegah
• Memperhatikan pola makan
• Hindari konsumsi alkohol
• Mengkonsumsi makanan yang mengandung
magnesium seperti :
Alpukat
Pisang
Sayuran hijau
Kacang-kacangan
Susu
SehatQ. Hypomagnesemia. Accessed from https://www.sehatq.com/reviewer/dr-widiastuti-2
at Oktober 2020
10.
11. Referensi
Physiopedia. Hipomagnesemia. Accessed from
https://www.physio-pedia.com/Hypomagnesemia at Oktober
2020
Alin Gragossian et.al. Hypomagnesemia. State Pearls
Publishing 2020
SehatQ. Hypomagnesemia. Accessed from
https://www.sehatq.com/reviewer/dr-widiastuti-2 at Oktober
2020
Hinweis der Redaktion
Belum ada penelitian terbaru yang mengidentifikasi kelompok usia mana yang berisiko lebih tinggi mengalami hipomagnesemia.
Kenapa pasien rawat inap dan pasien di unit ICU beresiko terkena : penyakit yang diderita, tindakan-tindakan medis yang dilalui, kekurangan asupan magnesium dan penggunaan obat diuretik.
mengapa orang yang mengkonsumsi alkohol beresiko terkena : Ketergantungan pada alkohol memiliki banyak dampak buruk untuk tubuh, seperti penyakit liver (hati), gagal ginjal, urine yang bertambah banyak dan kurangnya asupan magnesium yang membuat rendahnya kadar magnesium dalam tubuh, serta komplikasi-komplikasi lain yang dapat merusak tubuh.
Penderita Diabetes : Diabetes adalah penyakit tingginya kadar gula darah akibat pola hidup yang buruk. Tingginya kadar gula dalam darah dapat menyebabkan ginjal memproduksi lebih banyak urine, sehingga banyak magnesium yang terbuang bersama urine.
diare dalam jangka waktu yang cukup lama. Kondisi ini menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi, termasuk magnesium.
Ketergantungan pada alkohol memiliki banyak dampak buruk untuk tubuh, seperti penyakit liver (hati), gagal ginjal, urine yang bertambah banyak dan kurangnya asupan magnesium yang membuat rendahnya kadar magnesium dalam tubuh, serta komplikasi-komplikasi lain yang dapat merusak tubuh.
Diabetes : Tingginya kadar gula dalam darah dapat menyebabkan ginjal memproduksi lebih banyak urine, sehingga banyak magnesium yang terbuang bersama urine.
Sindrom tulang lapar (peningkatan pengambilan magnesium dengan memperbarui tulang setelah paratiroidektomi atau tiroidektomi, menyebabkan penurunan magnesium serum)
Pasien dengan gejala deplesi magnesium dapat muncul dengan berbagai cara. Manifestasi klinis utama termasuk manifestasi neuromuskuler dan kardiovaskular serta kelainan elektrolit lainnya. Tanda dan gejala khusus diuraikan
Pemeriksaan fisik terhadap gejala-gejala yang Anda alami, termasuk pemeriksaan riwayat kesehatan
Pemeriksaan darah, untuk melihat kadar magnesium yang terdapat dalam darah. Kadar magnesium normal dalam darah adalah 1.8- 2.2 miligram per desiliter (mg/dL). Apabila kadar magnesium dalam darah di bawah 1.8 mg/dL, maka Anda dikategorikan menderita hipomagnesemia. Sementara itu, apabila kadar magnesium dalam darah di bawah 1.25 mg/dL, maka Anda dikategorikan menderita hipomagnesemia berat. Selain itu, pemeriksaan darah juga dilakukan untuk melihat kadar kalsium dan potasium (kalium) dalam darah. Selain itu, hipomagnesemia umumnya disertai juga dengan kekurangan kalsium dan potasium.
Pemeriksaan urine, untuk melihat kadar magnesium dalam urine. Hal tersebut dilakukan karena kadar magnesium dalam tubuh sebagian besar dikontrol oleh ginjal yang juga mengatur produksi urine dalam tubuh.
Tidak ada intervensi terapi fisik langsung untuk hipomagnesemia. Pasien akan dirujuk ke terapi fisik untuk pengobatan gangguan yang mungkin menjadi penyebab hipomagnesemia seperti penurunan kekuatan otot, kelelahan, atau gerakan mata yang tidak normal. (Lihat Presentasi Klinis)
Terapis fisik dapat mengambil pendekatan tim dengan manajemen medis melalui pendidikan pasien tentang:
Makanan tinggi magnesium
Pentingnya mengikuti rekomendasi medis untuk asupan magnesium