SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
          (Studi Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
                           Ap & J Pasuruan)

                                            Sinollah


Setiap perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang dalam memenangkan persaingan bisnis
dunia usaha harus mampu           meningkatkan kualitas sumber daya yang dimilikinya, termasuk
sumber daya manusia yang memegang peranan penting demi kelangsungan perusahaan.
          Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif dibutuhkan
perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia yang sesuai dengan karakteristik
perusahaan. Salah satu fungsi operasional dari perencanaan dan pengelolaan yaitu pemberian
kompensasi. Dengan pemberian kompensasi tersebut diharapkan karyawan mendapatkan
kepuasan dalam melaksanakan pekerjaanya.
          Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian penjelasan (explanatory reseach).
Penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu menguji
adanya pengaruh variabel-variabel kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan. sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
AP&J Pasuruan yang berjumlah 60 orang dari total populasi sebesar 76 orang. sedangkan metode
analisisnya menggunakan korelasi berganda. Korelasi simultan, korelasi parsial dan regresi linier
berganda. Analisis data ini dilakukan pada tingkat signifikasi 0,05 dengan menggunakan program
SPSS 11.0 For Window.
          Dari hipotesis yang telah diajukan terbukti ada pengaruh yang signifikan antara variabel
kompensasi finansial (X1) dan variabel kompensasi nonfinansial(X2) terhadap kepuasan kerja
karyawan (Y). pengambilan keputusan berdasarkan Analisis Regresi linier berganda menghasilkan
Y = 22.904+0.452 (X1) dan Sig F sebesar 0.000 nilai ini lebih kecil dari 0.05 yaitu (0.000 < 0.05) Ha
diterima yang artinya secara bersama-sama kompensasi finansial (X1) dan kompensasi
nonfinansial (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). sedangkan
variabel yang mempunyai pengaruh paling kuat adalah kompensasi finansial (X1) dengan koefisien
korelasi sebesar 0.283 dan kontribusi sebesar 8.12% serta memiliki nilai Sig t sebesar 0.029 nilai
ini lebih kecil dari 0.05 yaitu (0.029 < 0.05)Ha diterima yang artinya secara parsial kompensasi
finansial (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan(Y).
Degan diketahuinya hasil dari penelitian ini yang menyebutkan adanya pengaruh yang signifikan
antara variabel kompensasi terhadap kepuasan kerja, maka peneliti harapkan dapat memberikan
masukan bagi perusahaan agar dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
mengevaluasi sistem kerja yang berkaitan dengan kompensasi dan kepuasan kerja para karyawan
di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur AP&J Pasuruan.




BAB I. PENDAHULUAN                                     kuat. Bila kompensasi diberikan secara
                                                       benar, para karyawan akan terpuaskan dan
A.  Latar Belakang                                     termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran
           Kompensasi sebagai salah satu               organisasi.
fungsi penting dalam manajemen sumber                              Menurut Handoko, (1996:155)
daya manusia. Berfungsi sebagai alat                   salah satu faktor yang memungkinkan
penarik, pemeliharaan dan mempertahankan               tumbuhnya      kepuasan      kerja  adalah
tenaga kerja bagi kepentingan organisasi.              pengaturan yang tepat dan adil atas
(Martoyo, 1996:113). Lebih lanjut Martoyo              kompensasi kepada karyawan. Apabila nilai
(1996:113) menyatakan bahwa kompensasi                 balas jasa atau kompensasi yang diberikan
adalah wujud penghargaan atas jasa                     perusahaan sesuai dengan harapan dari
seorang pada perusahaan dimana ia                      karyawan, maka dapat dikatakan karyawan
bekerja. Perwujudan balas jasa ini                     mengalami kepuasan kerja. Dan bila
memerlukan suatu mekanisme pengaturan                  kepuasan kerja terjadi, maka pada umumnya
yang memiliki dasar yang logis, rasional, dan          akan diwujudkan dalam sikap positif




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                         1
karyawan terhadap pekerjaannya, yaitu                        pengetahuan dan penelitian pada
naiknya produktivitas, atau prestasi kerja.                  lingkup manajemen sumber daya
Namun apabila sebaliknya, bukan mustahil                     manusia dan sebagai bahan
akan menjadi penyebab berbagai macam                         referensi bagi peneliti yang akan
permasalahan seperti dalam hal absensi,                      datang.
perputaran tenaga kerja, semagat kerja,                 2.   Bagi Perusahaan
sampai aksi-aksi demonstrasi yang menuntut                   Diharapkan dapat bermanfaat
penyesuaian kompensasi.                                      bagi manajemen perusahaan
          Oleh karena itu mekanisme                          dalam     upaya      meningkatkan
pengaturan dan pemberian kompensasi                          kepuasan       kerja     karyawan
yang tepat, cermat dan kontinyu akan                         sehubungan dengan kompensasi
memberikan kepuasan kerja karyawan.                          yang diberikan.
Berdasarkan latar belakang permasalahan                 3.   Bagi Peneliti
tersebut, maka menarik untuk dikaji                          Dapat        menambah         dan
mengenai      "Pengaruh       Kompensasi                     mengembangkan         ilmu   serta
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan".                           mengaplikasikan teori-teori yang
                                                             didapat dibangku kuliah dalam
B.   Perumusan Masalah                                       bidang Manajemen Sumber Daya
            Sebagaimana telah diuraikan                      Manusia.
sebelumnya, salah satu unsur penting dalam
pengelolaan manajemen sumber daya
manusia agar mendapatkan personalia yang          BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
terampil, berdedikasi, dan memberikan
kontribusi    yang    signifikan    terhadap      A.   Kompensasi
pencapaian tujuan organisasi, adalah              1.   Pengertian Kompensasi
dengan pemberian kompensasi, yang                        Istilah kompensasi berasal dari kata
meliputi kompensasi secara langsung dalam         compensation yang mempunyai kesamaan
bentuk finansial, dan kompensasi secara           arti dengan reward (bahasa inggris) yang
tidak langsung dalam bentuk non finansial         bermakna bayaran, imbalan, atau upah.
(Dessler, 1997:85). Sebagai wujud dari balas             Kompensasi dapat diartikan “sebagai
jasa organisasi atas waktu, tenaga dan            sesuatu yang diterima karyawan sebagai
pikiran yang disumbangkan karyawan,               balas jasa untuk kerja mereka”. (Umar,
pemberian kompensasi hendaknya mampu              1998:201). Senada dengan pengertian
menciptakan perasaan puas dalam diri              kompensasi         sebelumnya,       Desseler
karyawan terhadap pekerjaan yang selama           (1997:87) menyatakan bahwa kompensasi
ini mereka tekuni. Apabila kepuasan kerja ini     karyawan adalah “setiap bentuk pembayaran
tercapai melalui pemberian kompensasi             atau imbalan yang diberikan kepada
yang adil, memadai, dan rasional, maka            karyawan dan timbul dari dikerjakannya
perasaan kepuasan kerja karyawan ini akan         karyawan itu”.
termanivestasikan     pada       peningkatan             Simamora (2003: 442) menyatakan
produktivitas dan prestasi kerjanya. Oleh         kompensasi merupakan apa yang diterima
sebab itu, dapat dirumuskan permasalahan          oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi
dari penelitian ini yaitu "Bagaimana              mereka kepada organisasi. Sedangkan
Pengaruh        Kompensasi         Terhadap       Handoko (2001:155) berpendapat bahwa
Kepuasan Kerja Karyawan ?".                       kompensasi adalah segala sesuatu yang
                                                  diterima para karyawan sebagai balas jasa
C.   Tujuan Penelitian                            untuk kerja mereka.
     Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :          Pengertian     lain   diberikan   oleh
     1. Untuk mengetahui seberapa besar           Hasibuan (2000:117) yang menyatakan
         pengaruh kompensasi terhadap             bahwa        kompensasi     adalah     semua
         kepuasan kerja karyawan.                 pendapatan yang berbentuk uang, barang
     2. Untuk      mengetahui          variabel   langsung atau tidak langsung yang diterima
         kompensasi yang dominan dalam            karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
         mempengaruhi kepuasan kerja              diberikan kepada perusahaan. Sedangkan
         karyawan.                                Martoyo        (1996:114)      mendefinisikan
                                                  kompensasi          sebagai        pengaturan
                                                  keseluruhan pemberian balas jasa bagi
D.   Manfaat Penelitian                           employers maupun employees baik yang
     Adapun manfaat penelitian ini, yaitu :       langsung berupa uang (finansial) maupun
       1. Bagi Akademis                           yang tidak langsung berupa uang (non
          Diharapkan bermanfaat bagi              finansial).
          pengembangan                    ilmu




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                   2
Dari     beberapa      pengertian        c.   Berfungsi       Sebagai    Pengadaan
kompensasi     di    atas   masing-masing              Karyawan yang Efektif
pengertian mempunyai arti sama dan tidak          d. Memberikan Motivasi
bertentangan yaitu merupakan segala               e. Menjaga Stabilitas Karyawan
sesuatu imbalan yang diterima karyawan            f. Meningkatkan Disiplin
dalam bentuk finansial maupun non finansial       g. Meredusir Pengaruh Serikat Buruh
baik secara langsung maupun tidak                 h. Meredusir Pengaruh Pemerintah
langsung atas kewajiban yang telah                         Dari tujuan kompensasi di atas
diberikan pada perusahaan dan karyawan            dapat diketahui bahwa tujuan pemberian
menerima jasa secara adil.                        balas     jasa    hendaknya     memberikan
                                                  kepuasan kepada semua pihak, karyawan
2.   Tujuan Pemberian Kompensasi                  dapat memenuhi kebutuhannya, pengusaha
            Salah satu tujuan seseorang           mendapatkan laba, peraturan pemerintah
bekerja adalah mengharapkan imbalan dari          harus ditaati. Agar tujuan kompensasi diatas
organisasi tempat ia bekerja, sedangkan           dapat tercapai dengan baik, maka perlu
pihak perusahaan mengharapkan karyawan            ditetapkan atas pemberian kompensasi,
memberikan kinerja yang terbaik bagi              yang meliputi asas keadilan dan asas
organisasi. Perlu dirancang suatu system          kelayakan.        Hasibuan       (2000:121)
kompensasi yang dapat menjembatani                menguraikannya sebagai berikut:
kepentingan kedua pihak, sehingga harapan                  a. Asas Adil
individu dan tujuan organisasi dapat tercapai              b. Asas Layak dan Wajar
Rahmawati (2004) dalam Lutfi (2006:12)
            Sebagai karyawan, kompensasi          3.   Faktor-faktor yang mempengaruhi
mempunyai peranan yang sangat penting                  kebijakan kompensasi
dalam rangka mencapai tujuan mereka, yaitu                 Menurut Mangkunegara (2000:84)
kesejahteraan saat ini dan masa depan.            setidaknya     ada    enam     faktor yang
Sedangkan tujuan setiap organisasi dalam          mempengaruhi kebijakan kompensasi, yaitu
merancang system kompensasi adalah: 1)            faktor pemerintah, penawaran bersama,
Menarik orang yang berkualifikasi untuk           standard dan biaya kehidupan, upah
bergabung        dengan     organisasi,     2)    perbandingan, permintaan dan persediaan
Mempertahankan karyawan untuk tetap               dan kemampuan membayar. Keenam faktor
bekerja, 3) Memotivasi karyawan untuk             tersebut diuraikan sebagai berikut:
mencapai prestasi tinggi Gibson (1996)                     a. Faktor Pemerintah
dalam Lutfi (2006:19).                                     b. Penawaran Bersama Antara
            Simamora              (2003:449)                    perusahaan dan Pegawai
menyatakan organisasi memiliki beberapa                    c. Standard dan biaya Hidup
tujuan     dalam       merancang      system                    Pegawai
kompensasi:                                                d. Ukuran Perbandingan Upah
a. Memikat karyawan                                        e. Permintaan dan Penawaran
b. Mempertahankan karyawan-karyawan                        f. Kemampuan Membayar
     yang kompeten                                         Lebih lanjut, Hasibuan (2000:127)
c. Memotivasi        para   karyawan      dan     menyatakan bahwa faktor-faktor yang
     mematuhi semua peraturan hukum               mempengaruhi kompensasi antara lain:
Pada dasarnya tujuan pemberian
kompensasi adalah :                               a.   Penawaran dan Permintaan Tenaga
a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup                      Kerja
     sehari-hari karyawan.                        b. Kemampuan           dan      Kesediaan
b. Untuk mendorong terciptanya                         Perusahaan
     produktivitas kerja.                         c. Serikat Buruh/Organisasi Karyawan
c. Untuk meningkatkan pengembangan                d. Produktivitas Kerja Karyawan
     karyawan sehingga tujuan perusahaan          e. Pemerintah Dengan Undang-undang
     tercapai. (Martoyo, 1996:117).                    dan Keppres
            Agar tujuan kompensasi tercapai       f. Biaya Hidup (Cost of Living)
dan memberikan kepuasan bagi semua                g. Posisi Jabatan Karyawan
pihak, maka program kompensasi perlu              h. Pendidikan dan Pengalaman Kerja
ditetapkan berdasarkan Undang-undang              i. Kondisi Perekonomian Nasional
perburuhan, prinsip       adil dan       wajar    j. Jenis dan Sifat Pekerjaan
(Hasibuan,      2000:119).    Lebih     lanjut,              Dari beberapa faktor yang
Hasibuan, 2000:119) menjelaskan tujuan            mempengaruhi kebijakan kompensasi dapat
kompensasi yaitu:                                 disimpulkan bahwa banyak faktor yang dapat
a. Memberikan Ikatan Kerjasama                    mempengaruhi besar kecilnya tingkat
b. Menciptakan Kepuasan Kerja                     upah/kompensasi. Hal ini perlu mendapat




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                  3
perhatian supaya prinsip pengupahan adil                 suatu bentuk kompensasi non finansial
dan layak lebih baik dan kepuasan kerja                  yang sangat penting dalam organisasi.
akan tercapai. Kompensasi yang diberikan                 Keadaan aman dan sehat dari
agar mempunyai efek positif, jumlah minimal              seseorang karyawan tercermin dalam
yang dihasilkan haruslah dapat memenuhi                  sikap      individual      dan      aktivitas
kebutuhan minimal serta sesuai dengan                    organisasional         karyawan         yang
peraturan yang sedang berlaku.                           bersangkutan (Martoyo, 1996:127).
                                                                Flippo (1990:56) membagi jenis-
4.   Bentuk-bentuk Kompensasi                            jenis    tunjangan       dalam    beberapa
     Karyawan                                            kategori utama, yaitu:
          Secara umum, ada dua komponen                  1. Pembayaran untuk waktu tidak
dalam kompensasi, yaitu pembayaran                            bekerja (Payment For Time Not
keuangan langsung dalam bentuk upah, gaji,                    Work).
insentif, komisi dan bonus, dan pembayaran               2. Perlindungan terhadap bahaya
yang tidak langsung dalam bentuk tunjangan                    (hazard protection) u.
keuangan seperti asuransi dan uang liburan               3. Pelayanan karyawan (Employee
yang      dibayarkan       majikan.    (Dessler,              Service)
1997:85). Umar (1999:202) membagi                        4. Pembayaran yang dituntut oleh
kompensasi menjadi dua macam yaitu                            hukum (legally reguired payment)
imbalan yang bersifat finansial (sering                               Sedangkan              menurut
disebut kompensasi langsung) dan non                     Simamora        (2003:442)      menyatakan
finansial    (sering    disebut     kompensasi           kompensasi dibagi menjadi dua yaitu:
pelengkap atau kompensasi tidak langsung),               kompensasi finansial langusng (Direct
yang tidak berkaitan langsung dengan                     Finansial Compensation) yang terdiri
prestasi      kerja.    Martoyo      (1996:114)          dari bayaran yang diperoleh seseorang
menyatakan           kompensasi        berwujud          dalam bentuk gaji, upah, bonus dan
kompensasi finansial, yaitu yang langsung                komisi. Kompensasi finansial tidak
berupa uang, dan kompensasi non finansial                langsung           (Indirect       Finansial
yang tidak langsung berupa uang. Hasibuan                Compensation) yang disebut juga
(2000:117) juga membedakan bentuk                        dengan tunjangan, meliputi semua
kompensasi menjadi dua, yaitu kompensasi                 imbalan finansial yang tidak tercakup
langsung yang berupa gaji, upah dan upah                 dalam         kompensasi          langsung.
insentif dan kompensasi tidak langsung yang              Kompensasi nonfinansial (Nonfinansial
berupa pemberian kesejahteraan karyawan.                 Compensation) terdiri dari kepuasan
          Selanjutnya,        kedua       bentuk         yang      diperoleh       seseorang      dari
kompensasi diatas dijelaskan sebagai                     pekerjaan      itu    sendiri   atau     dari
berikut:                                                 lingkungan psikologis dan fisik dimana
a. Kompensasi Finansial                                  orang tersebut bekerja.
     1) Gaji dan Upah                                                 Dari beberapa pendapat
     2) Insentif                                         diatas penulis menarik kesimpulan
          Menurut Sarwoto dalam Martini                  bahwa       kompensasi        terdiri    dari
          (2000:9), tipe-tipe insentif dapat             kompensasi terdiri dari: kompensasi
          digolongkan dalam dua golongan,                finansial yang terdiri dari gaji, bonus,
          yaitu:                                         insentif, asuransi kesehatan, dan
          a. Insentif Material                           tunjangan. Sedangkan kompensasi
               1. Insentif dalam bentuk uang             nonfinansial terdiri dari tugas-tugas yang
               2.Insentif      dalam      bentuk         menarik, pengakuan, kerabat kerja yang
                  jaminan                                menyenangkan dan lingkungan kerja
          b. Insentif Non Material                       yang nyaman.
b. Kompensasi Non Finansial
             Kompensasi         non     finansial
     merupakan bentuk-bentuk kompensasi             B.   Kepuasan kerja
     yang tidak secara langsung berkaitan           1.   Pengertian Kepuasan Kerja
     dengan prestasi kerja, pemberian                       Wherther dan Davis di dalam
     kompensasi tidak langsung memberikan           Mangkunegara (2000:117) menjelaskan
     nilai penting tersendiri dikarenakan           kepuasan kerja sebagai: Pendapat perasaan
     berkaitan       dengan       kesejahteraan     yang menyokong atau tidak menyokong diri
     karyawan, jaminan masa depan, dan              pegawai    yang    berhubungan     dengan
     kelangsungan        hidup     mereka      di   pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti
     organisasi tempat mereka bekerja.              upah atau gaji lainnya, penempatan kerja,
     Pembinaan            keamanan           dan    jenis   pekerjaan,   struktur   organisasi
     kesejahteraan karyawan merupakan               perusahaan, mutu pengawasan. Sedangkan




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                          4
perasaan yang berhubungan dengan dirinya           kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan
antara lain umur, konisi kesehatan,                karyawan meningkat. Berikut ini teori-teori
kemampuan, pendidikan.                             tentang kepuasan kerja yaitu:
         Pendapat lain dikemukakan oleh            a. Teori Keseimbangan (Equity Theory)
Martoyo (1996:132) bahwa kepuasan kerja                                       Menurut teori ini
adalah keadaan emosional karyawan                                puas atau tidaknya karyawan
dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu                  merupakan           hasil       dari
antara nilai balas jasa kerja karyawan dari                      perbandingan antara input-
perusahaan atau organisasi dengan tingkat                        outcome dirinya dengan input-
nilai balas jasa yang memang diinginkan                          outcome        karyawan         lain
oleh karyawan yang bersangkutan.                                 (comparison person). Jadi jika
         Gibson        (1996:150)           juga                 perbandingan               tersebut
mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu                       dirasakan seimbang (equity)
sikap yang di punyai individu mengenai                           maka karyawan tersebut akan
pekerjaannya. Hal ini dihasilkan dari                            merasa puas. Tetapi, apabila
persepsi mereka terhadap pekerjaannya,                           terjadi tidak seimbang dapat
didasarkan pada faktor lingkungan kerja                          menyebabkan                     dua
seperti gaya penyelia, kebijakan dan                             kemungkinan          yaitu     over
prosedur, afiliasi kelompok kerja, kondisi                       compensation                inequity
kerja dan tunjangan.                                             (ketidakseimbangan             yang
         Dari ketiga definisi di atas dapat                      menguntungkan dirinya) dan
disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah                          sebaliknya,                   under
sesuatu yang bersifat relatif dimana antara                      compensation                inequity
orang yang satu dengan orang yang lain                           (ketidakseimbangan             yang
tingkat    kepuasannya     atas     pekerjaan                    menguntungkan karyawan lain
berbeda-beda dalam setiap kondisi dari                           yang menjadi pembanding)
waktu ke waktu. Karyawan akan merasa               b. Teori Perbedaan (Discovery Theory)
puas dalam bekerja apabila aspek-aspek                                        Menurut teori ini,
pekerjaan     dan     aspek-aspek        dirinya                 apabila     terjadi     perbedaan
menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek                        antara apa yang seharusnya
tersebut tidak menyokong, maka karyawan                          didapatkan karyawan dan apa
akan merasa tidak puas. Bila kepuasan kerja                      yang       diharapkan,        maka
terjadi maka pada umumnya tercermin pada                         kepuasan atau tidak kepuasan
perasaan karyawan terhadap pekerjaannya,                         kerja akan terjadi.
yang sering diwujudkan dalam sikap positif         c. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need
karyawan terhadap pekerjaannya dan segala               Fulfillment Theory)
sesuatu yang dihadapi ataupun ditugaskan                                      Menurut teori ini
kepadanya di lingkungan kerjanya.                                "Kepuasan kerja karyawan
                                                                 bergantung pada terpenuhi
2.   Teori-teori tentang kepuasan kerja                          atau     tidaknya       kebutuhan
            Sebelum membahas lebih lanjut                        karyawan".       (Mangkunegara,
mengenai teori kepuasan lebih dahulu hal                         2000:121). Karyawan akan
yang harus diketahui adalah motivasi, sebab                      merasa puas apabila ia
kepuasan merupakan bagian dari motivasi.                         mendapatkan          apa       yang
"Motivasi adalah kekuatan yang mendorong                         dibutuhkannya. Makin besar
seseorang         yang menimbulkan dan                           kebutuhan karyawan terpenuhi,
mengarahkan perilaku. (Gibson, 1996:185).                        makin puas pula karyawan
Dengan demikian motivasi merupakan suatu                         tersebut. Begitu sebaliknya
konsep yang bersifat penjelasan yang                             apabila kebutuhan karyawan
digunakan untuk memahami perilaku.                               tidak terpenuhi, karyawan akan
            Teori motivasi terbagi dalam dua                     merasa tidak puas.
kategori yaitu teori kepuasan dan teori            d. Teori Pandangan Kelompok (Sosial
proses. "Teori kepuasan memuaskan                       Reference Group Theory)
perhatian pada faktor-faktor didalam individu                    Menurut teori ini "Kepuasan
yang        mendorong,          mengarahkan,            kerja karyawan bukanlah bergantung
mempertahankan         dan      menghentikan            pada pemenuhan kebutuhan saja, tetapi
perilaku.    Sedangkan        teori    proses           sangat tergantung pada pandangan dan
menerangkan dan menganalisa bagaimana                   pendapat kelompok yang oleh para
perilaku didorong, diarahkan, diperhatikan              karyawan dianggap sebagai kelompok
dan dihentikan. (Gibson, 1996:187)                      acuan. Kelompok acuan tersebut oleh
            Kepuasan kerja karyawan harus               karyawan dijadikan tolak ukur untuk
diciptakan sebaik-baiknya supaya moral




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                         5
menilai dirinya maupun lingkungannya".
     (Mangkunegara, 2000:121).                      C.   Hubungan Kompensasi dan
e.   Teori      Pengharapan         (Expectancy          Kepuasan Kerja
     Theory)                                                    Mangkunegara            (2000:120)
             Teori                 pengharapan      secara umum menyatakan bahwa kepuasan
     dikembangkan oleh Victor H. Vroom              kerja dipengaruhi oleh faktor internal dan
     yang menjelaskan bahwa "Motivasi               faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor
     merupakan        suatu      produk      dari   yang timbul dari karyawan sendiri, meliputi
     bagaimana seseorang menginginkan               kecakapan, ketrampilan, umur, jenis kelamin,
     sesuatu, dan penaksiran seseorang              kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi
     memungkinkan aksi tertentu yang akan           dan sikap kerja. Faktor-faktor eksternal
     menuntunnya.              (Mangkunegara,       antara lain jenis pekerjaan, struktur
     2000:122)                                      organisasi, pangkat, kedudukan, mutu
     Pengharapan merupakan kekuatan                 pengawasan, jaminan finansial, interaksi
     keyakinan pada suatu perlakuan yang            sosial, hubungan kerja, dan kesempatan
     diikuti dengan hasil khusus atau aksi          promosi jabatan.
     yang berhubungan dengan hasil.                             Umar (1998:201) menegaskan
f.   Teori Dua Faktor dari Herzberg                 salah    satu     cara    manajemen      untuk
               Teori ini dikemukakan oleh           meningkatkan kepuasan kerja karyawan
     Herzberg, dimana ia mengembangkan              adalah melalui kompensasi. Secara empiris,
     dua       rangkaian       kondisi      yang    hasil yang dilakukan menunjukkan bahwa
     mempengaruhi         seseorang       dalam     alasan dari sebagian responden yang tidak
     pekerjaannya, yaitu rangkaian kondisi          puas dengan pekerjannya disebabkan oleh
     yang pertama yang disebut "Faktor              adanya kompensasi yang tidak sesuai. Dari
     Motivator", dan rangkaian kondisi kedua        Uraian-uraian        sebelumnya,         dapat
     yang disebut faktor hygiene. Menurut           disimpulkan bahwa hubungan antara
     Herzberg dalam Robbins (1996:201),             kompensasi      dengan      kepuasan      kerja
     faktor-faktor intrinsic atau motivator         sangatlah erat, mengingat tingkat kepuasan
     berhubungan dengan kepuasan kerja.             kerja dapat diukur dari seberapa banyak,
     Martoyo (1996:157) menyatakan bahwa            seberapa layak, dan seberapa besar
     faktor-faktor motivator adalah yang            kompensasi diberikan kepada karyawan.
     mampu memuaskan dan mendorong                  Oleh sebab itu, penting bagi pihak
     orang untuk bekerja baik. Faktor-faktor        manajemen untuk mengukur mekanisme
     tersebut terdiri atas:                         pemberian kompensasi yang mampu
     1. Achievement                 (pencapaian     mewujudkan rasa keadilan dan kepuasan
          hasil/prestasi)                           bagi karyawan.
     2. Recognition (pengakuan)
     3. The work it self (pekerjaan)                D.  Model Konsepsi dan Hipotesis
     4. Responsibilities (tanggung jawab)                      Dari tinjauan pustaka diatas
     5. Advancement (pengembangan)                  dapat disimpulkan suatu kerangka berpikir
     Sedangkan faktor-faktor ekstrinsik atau        dengan permasalahan yang ada ke dalam
     faktor higienis yang dapat menimbulkan         sebuah bentuk model konsepsi dan model
     rasa tidak tidak puas terdiri dari:            hipotesis sebagai berikut:
     1. Company           Policy      (kebijakan
          perusahaan)                                              GAMBAR 1
     2. Tehnical supervisor (pengawasan                          MODEL KONSEPSI
          secara teknis)                                      PENGARUH KOMPENSASI
     3. Interpersonal                supervision            TERHADAP KEPUASAN KERJA
          (pengawasan interpersonal)
     4. Working condition (kondisi kerja)                 Kompensasi                 Kepuasan
     5. Wages (gaji/upah)                                                              Kerja
                 Menurut Herzberg, perbiakan
     faktor-faktor hygiene tidak memberikan
     pengaruh terhadap sikap kerja yang
     positif, namun bila diabaikan maka akan                   Setelah terbentuk menjadi model
     menimbulkan ketidakpuasan. Faktor              konsepsi, agar hubungan variabel dapat
     Higiene      pada      dasarnya     adalah     diukur. Kemudian diterjemahkan dalam
     hubungan kerja dengan lingkungan               sebuah hipotesis. Hipotesis penelitian
     kerja dimana karyawan itu bekerja.             diperlukan     untuk     penelitian   yang
     Perbaikan faktor-faktor hygiene dengan         mempersoalkan hubungan antar variabel.
     tepat akan memotivasi karyawan untuk           Hipotesis tidak lain adalah jawaban
     bekerja lebih baik.                            sementara atas permasalahan penelitian




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                       6
yang kebenarannya harus diuji secara              berupa uang (finansial) maupun
empiris. Hipotesis menyatakan hubungan            yang bukan uang (non finansial).
yang kita cari atau apa yang kita pelajari.       Hasibuan (2000:117)
(Nasir, 1998:183).                                1. Variabel Kompensasi Finansial
            Menurut Hasibuan (2005) dalam             (X1)
menentukan Variabel terikat kompensasi                Merupakan pemberian yang
finansial (X1) dan kompensasi Nonfinansial            langsung berupa uang atau
(X2) dan Pendapat Budiono (2007) dalam                finansial.indikator serta item
variabel terbebas adalah variabel kepuasan            sebagai berikut :
kerja karyawan (Y) dan dapat dilihat pada             Indicator : Gaji yan diterima,
gambar model dibawah ini:                             item-item sebagai berikut:
                                                      a) Kesesuaian antara gaji
                  GAMBAR 2                                 yang diterima dengan
                 MODEL HIPOTESIS                           yang diharapkan.
                                                      b) Perbandingan gaji yang
     Kompensasi                                            diterima dengan karyawan
     Finansial (X1)                                        lain yang setingkat.
                             Kepuasan Kerja           c) Kesesuaian antara gaji
                              Karyawan (Y)                 yang diterima dengan
Kompensasi Non
                                                           ketentuan perusahaan.
 Finansial (X2)
                                                      Indicator     :   Insentif    yang
                                                      diterima, item-item sebagai
          Berdasarkan model hipotesis di              berikut:
atas, maka hipotesis dalam penelitian ini             a) Kesesuaian                antara
adalah:                                                    promosi      jabatan     yang
    1. Terdapat pengaruh yang signifikan                   diperoleh dengan yang
        variabel kompensasi finansial &                    diharapkan
        kompensasi non finansial terhadap             b) Kesesuaian                antara
        kepuasan kerja karyawan baik                       promosi      jabatan     yang
        secara simeta maupun parsial.                      diperoleh dengan masa
    2. Variabel finansial berpengaruh                      kerja
        dominant & signifikan terhadap                c) Perbandingan              antara
        kepuasan kerja karyawan.                           promosi      jabatan     yang
                                                           diperoleh              dengan
                                                           karyawan lain setingkat.
BAB III. METODE PENELITIAN                            d) Kesesuaian antara bonus
A. Jenis Penelitian                                        yang diterima dengan
            Jenis penelitian yang di gunakan               yang diharapkan.
adalah penelitian explanatory (penjelasan)            e) Kesesuaian antara bonus
bertujuan untuk menguji hubungan antara                    yang diterima dengan
variabel. Penelitian explanatiris (explanatory             masa kerja.
researeh) adalah untuk menguji hubungan           2. Variabel       Kompensasi       Non
antara     variabel   yang      dihipotesiskan.       Finansial (X2)
Penelitian juga termasuk penelitian deskriptif        Merupakan              pemberian
dan kuantitatif disebut diskriptif karena             kompensasi         yang       tidak
penelitian      ini    menjelaskan         atau       langsung berupa uang, namun
menggambarkan variabel yang sedang                    berupa       tunjangan-tunjangan
terjadi dan disebut kuantitatif karena banyak         yang memberikan kontribusi
menggunakan         angka,       mulai     dari       positif    terhadap     kepuasan
pengumpulan data, penafsiran terhadap data            kerja.
serta dari penampilan dan hasilnya.                   Indicator : Tunjangan yang
Demikian juga dengan pemahaman akan                   diterima, item-item :
kesimpulan penelitian. (Arikunto, 2002 : 9)           a) Kesesuaian                antara
                                                           tunjangan yang diterima
B.     Konsep Variabel dan Pengukuran                      dengan yang diharapkan
1.     Konsep dan Variabel                            b) Kesesuaian                antara
       •  Konsep Pertama : Kompensasi                      tunjangan yang diterima
                   Mengacu pada pendapat                   dengan masa kerja.
          Martoyo     (1996:114)     bahwa            c) Keberadaan              jaminan
          kompensasii            merupakan                 pesangon       akhir     masa
          pengaturan keseluruhan balas jasa                kerja.
          bagi karyawan baik yang langsung




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                             7
d)   Keberadaan              jaminan           untuk memberi penilaian pada indeks
                   kesehatan.                                “salah satu cara yang paling sering
              e) Keberadaan                 fasilitas        digunakan dalam menentukan adalah
                   pakaian                    dinas,         dengan      menghadapkan        seorang
                   transportasi, kenyamanan                  responden dengan sebuah pernyataan
                   tempat kerja.                             dan kemudian diminta untuk memberi
     •   Konsep Kedua : kepuasan kerja                       jawaban sangat setuju, setuju, ragu-
         Mengacu pada teori                    yang          ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.
         dikemukakan            davis         dalam          Jawaban ini diberi skor 1 sampai 5”.
         mangkunegara (2000:117) yang                        (Singarimbun dan Effendi,1995:111).
         menyatakan kepuasan kerja “Is The                   Alternatif  jawaban    tersebut    akan
         Favourable Or Unfavorable With                      bervariasi sesuai dengan pertanyaan
         Employees View Their Work”.                         atau pernyataan yang diberikan.
         Variabel        kepuasan              kerja
         karyawan (Y)                                   C.   Populasi dan Sampel
         Faktor kepuasan kepuasan kerja                           Dalam suatu penelitian tidak
         merupakan       suatu        hal      yang     mungkin meneliti individu didalam sesuatu
         berhubungan dengan nilai intrinsik             populasi, karena keterbatasan waktu,
         atau kondisi motivator yang mampu              tenaga, dan biaya, sehingga meneliti
         mendorong karyawan bekerja lebih               sebagian dari populasi diharapkan dapat
         baik. (Herzberg dalam Robin,                   menggambarkan hasil sesungguhnya dari
         1996:201). Martoyo (1996:157)                  populasi. Menurut Sugiyono (2007 : 800)
         menegaskan bahwa faktor-faktor                 “Populasi adalah wilayah generasi yang
         motifator adalah faktor yang mampu             terdiri atas obyek dan subyek yang
         mendorong dan memuaskan orang                  mempunyai kualitas        dan karakteristik
         untuk bekerja lebih baik.                      tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
         1. Indikator        :      Achievement         dipelajari    dan       kemudian       ditarik
              (pencapaian                       hasil   kesimpulannya”.     Pada    penelitian     ini,
              kerja/prestasi), item :                   populasinya adalah karyawan. Sedangkan
              a) Upaya untuk mencapai                   sebagian dari populasi yang terwarnai oleh
                   hasil                                sifat dan karakteristik populasinya disebut
              b) kemampuan melaksanakan                 sampel, sampell yang diambil dari populasi
              tugas                                     harus betul-betul mewakili “sampel adalah
         2. Indikator         :      Recognition        bagian populasi yang menjadi sumber data
              (penghargaan pengakuan)                   yang sebenarnya dalam suatu penelitian”
              a) Penghargaan dari atasan                (nawawi, 1985, 144). Menurut Arikunto
              b) Dukungan rekan kerja                   (1993:107) jika jumlah subyek yang
         3. Indikator : Responsibilities                digunakan kurang dari 100 maka lebih baik
              (tanggung jawab)                          diambil keseluruhan. Jika subyek yang
              a) Tanggung jawab dalam                   digunakan lebih dari 100 maka sampel
                   melaksanakan           instruksi     diambil sebesar 10% - 15% dan 20% - 25%.
                   atasan                               Untuk penentuan jumlah sampel digunakan
              b) Kemampuan                     untuk    rumus slovin (Umar, 1998;49) sebagai
                   melaksanakan               target    berikut :
                   perusahaan                                        N
         4. Indikator : The work it self                     n=
              (pekerjaan itu sendiri)                             1 + Ne 2
              a) Pandangan               terhadap            Keterangan :
                   pekejaan                                  n = Banyaknya sampel
              b) Pandangan terhadap karir                    N = Ukuran populasi
         5. Indikator       :      Advancement               e   = Presisi (batas ketelitian) yang
              (pengembangan)                                         digunakan    (10%)       yang
              a) Pandangan               terhadap                    diinginkan        (presentase
                   tingkat keahlian                                  kelonggaran,   ketidaktelitian
              b) Pandangan               terhadap                    karena mengambil sampel)
                   tingkat ketrampilan
                                                        D.   Pengumpulan Data
                                                        1.   Sumber Data
2.   Skala Pengukuran                                                “Yang dimaksud sumber data
               Skala     pengukuran     yang                 dalam    penelitian adalah     subyek
     digunakan adalah skala likert. Skala                    darimana data di peroleh” (Arikunto,
     likert adalah suatu cara yang sistematis                1998;114) pada penelitian ini terdapat




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                           8
dua sumber data yang digunakan yaitu :               b.   Uji t
     sumberdata primer dan sekunder.                           Uji t adalah uji hipotesis yang
     Dalam                pengumpulannya                       digunakan untuk menguji pengaruh
     mempergunakan wawancara, kuesioner                        signifikan     dan    masing-masing
     dan dokumentasi.                                          variabel      Kompensasi     terhadap
                                                               variabel kepuasan kerja. secara
                                                               parsial.
2.   Validitas                                                 •     Jika t Sig < 0,05 maka Ho
              Pada penelitian ini digunakan                          ditolak dan Ha diterima.
     validitas person berdasarkan rumus                        •     Jika t Sig > 0,05 maka Ho
     korelasi produk moment. Adapun criteria                         diterima dan Ha ditolak.
     pengujianya adalah Apabila r hitung < r
     table maka tidak terdapat data yang
     valid sedangkan apabila r hitung > r            BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
     table      terdapat data yang valid.
     (Singarimbun dan Effendi,1993:137).             A.    Hasil Penelitian
                                                     1.    Sejarah Singkat PT. PLN (Persero)
3.   Reliabilitas                                          Distribusi      Jawa      Timur     AP&J
               Uji reliabilitas dilakukan dengan           Pasuruan
     skor item-item suatu variabel, apabila                  Menurut berbagai keterangan yang
     angka korelasi yang diperoleh lebih             ditemukan listrik mulai bersinar diwilayah
     besar dari nilai kritis berarti item tersebut   indonesia pada akhir abad ke-19 zaman
     reliable. Uji validitas dan reliabilitas        pemerintah hindia belanda.
     masig masing variabel penelitian ini                    Pengambilan pimpinan perusahaan
     menghitung pada taraf signifikan 0,05.          listrik pertama terjadi pada tanggal 21
               Kedua          langkah       diatas   september 1945 di pusat jakarta oleh
     mempunyai uji instrument pengumpulan            kesatuan aksi karyawan listrik, setelah
     data dalam hal ini koesioner sebelum            gagalnya rapat tanggal 19 september 1945
     menguji hipotesis agar hasil yang               dan pada hari berikutnya pengamb alihan
     diperoleh benar-benar dapat dipercaya.          meluas      ke     daerah      lainnya   seperti
                                                     perusahaan       di      surabaya,    semarang,
E.   Analisis Data                                   bandung dan di berbagai kota lainya di jawa
1.   Analisis Regresi Linier Berganda                maupun diluar jawa.
                 Dengan       menggunakan                    Setelah penyerahan kedaulatan dan
     model analisis regresi linier berganda          pemerintahan belanda kepada RIS yaitu
     maka besarnya pengaruh variabel-                perusahaan        listrik    belanda     kecuali
     variabel independent tersebut akan              pembangkit tenaga listrik LWB tetap dikuasai
     dapat diketahui, Adapun regresi linier          pemerintahan RI dengan nama PLN.
     berganda yang dimaksud adalah:                          Perusahaan listrik yang diambil alih
          Y’ = a+b1X1+b2X2+ε                         tahun 1957 oleh pemerintah dimasukkan
          Dimana                                     dalam badan pimpinan umum perusahaan
          Y      = kepuasan kerja karyawan           listrik berdasarkan UU no. 19 tahun 1960
          X 1 = Kompensasi Finansial                 dengan keputusan menteri PUT no. 16/1/20
                                                     tanggal 20 mei 1961. Pada tahun 1965
          X 2 = Kompensasi Non Finansial             struktur organisasi PLN di wilayah indonesia
         a       = konstanta                         ditetapkan menjadi 14 kesatuan wilayah
         b.1,2,3 = koefisien arah regresi            yaitu :
         ε       = standar eror estimate                       a) 12 PLN Eksploitasi Distribusi
                                                               b) 1            PLN         Eksploitasi
                                                                    Pembangkitan
2.   Pengujian Hipotesis                                       c) 1 PLN Gas
     a. Uji F                                                Tahun 1965 dengan peraturan PUT
        Uji F di gunakan untuk menguji               no.9/PRT/1964 BPU PLN di bekukan dan
        signikasi pengaruh farabel bebas             dengan peraturan no. 1/PRT/1965 dua
        terhadap variabel terikat secara             perusahaan listrik dan gas menjadi :
        simultan                                               1) Perusahaan listrik Negara
        •    Jika F Sig < 0,05 maka Ho                              (PLN)
             ditolak dan Ha diterima.                          2) Perusahaan Gas Negara
        •    Jika F Sig > 0,05 maka Ho                              (PGN)
             diterima dan Ha ditolak.                         Dengan           keputusan       PUTL
                                                     no.1/PRT/1973 PLN berubah menjadi
                                                     perusahan umum listrik Negara yang




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                          9
memiliki wewenang tunggal. Perusahaan            dengan keputusan General Manager tahun
Negara       dibentuk      pemerintah    untuk   2003 nama PT PLN (PERSERO) CABANG
merencanakan,                     membangun,     PASURUAN diubah menjadi PT PLN
membangkitkan          dan    mendistribusikan   (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN
tenaga listrik di wilayah seluruh indonesia.     JARINGAN PASURUAN dengan unit-unitnya
         Untuk meningkatkan efisiensi dan        yaitu Unit Pelayanan (UP), Unit Jaringan
efektivitas usaha penyediaan tenaga listrik,     (UJ), Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ)
maka PERUM listrik Negara dinilai                dan Area Pelayanan (AP).
memenuhi persyaratan untuk dialihkan                      Sedangkan proses bisnis PT. PLN
bentuknya menjadi PERSERO berdasarkan            (PERSERO) Area Pelayanan & Jaringan
peraturan pemerintah RI No.23/1994 tanggal       Pasuruan yaitu terdapat dua komponen
16 juni 1994 dan yang memiliki kewenangan        diantaranya:
dari UU No. 15/1985, PP 10/1989 Jo. PP                      1 PLN pembangkit diantaranya
03/2005 dengan kepemilikan saham 99,9%                          PLTA, PLTU, transmisi dan
milik Negara cq.Men.Keu dan 0,01% milik                         gardu induk.
perseorangan, sebagai badan hukum privat                    2 PLN distribusi diantaranya
tentang pendirian/perubahan dengan akta                         jaringan      distribusi, trafo
notaris, mengikuti ketentuan hukum perdata                      distribusi, pelanggan.
(PT): Anggaran Dasar, Akta Notaris tanggal                Dimana Energi Listrik diperoleh
30 juli 1994 dan perubahan terhadap persero      pembangkit (PLTA/PLTU) melalui transmisi
berlaku ketentuan & prinsip UU No. 1 tahun       disalurkan kegardu induk. Dan diatur oleh
1995 tentang PT:                                 pengatur beban (P3B). selanjutnya energi
PP No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan          listrik tersebut dari gardu induk melalui
Perseroan,UU No. 19 tahun 2003 tentang           jaringan distribusi dengan tegangan energi
BUMN dan Ikatan Hukum : Hubungan Jual            listrik 20 KV melalui trafo distribusi energi
Beli (SPJBTL) Surat Perjanjian Jual Beli         listrik disalurkan kepelanggan selesai 220-
Tenaga listrik.                                  380 Volt.
          Persero        mengelola     cabang
produksi/usaha menyangkut hajat hidup
orang banyak/masyarakat (Public Entitiy):        2.   Wilayah dan Bidang Kerja
          1 Pemegang Kuasa                              Lokasi     PT.    PLN       (PERSERO)
               Ketenagalistrikan (PKUK)          DISTRIBUSI        JAWA       TIMUR      AP&J
          2 Ada hal yang dikuasai oleh           PASURUAN terletak di jalan panglima
               peraturan Negara yaitu Tarip      sudirman no.69 Pasuruan Jawa Timur.
          3 Modal seluruhnya / mayoritas                  PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI
               dimiliki Negara                   JAWA TIMUR AP&J PASURUAN bergerak
          Berdasarkan Peraturan pemerintah       dalam     bidangketenaga      listrikan  yang
RI tahun 2004 dengan mengikuti fenomena          mempunyai beberapa unit pelayanan dan
perubahan yang timbul, serta dengan              jaringan dapat dilihat pada tabel 4.1
berbagai pertimbangan internal maupun
eksternal, PT PLN harus menyesuaikan diri
baik institusional maupun mekanisme kerja
dengan “customer servis oriented “, Maka

                                            Tabel 4.1
                           UP&J pada PT. PLN (Persero) AP&J Pasuruan
   No Unit pelayanan & jaringan     Alamat
   1.  UP. Pasuruan kota            JL. Diponegoro No.1 Pasuruan
   2.  UP. Grati                    JL.Ir.Juanda No.19 Blandongan pasuruan
   3.  UP. Gondang wetan            JL.Raya pasuruan-malang km 7, kejayan-Malang
   4.  UJ. Kota                     JL. Panglima Sudirman no 69 Pasuruan
   5.  UP&J Probolinggo             JL. Dr. Sutomo No.60, Probolinggo
   6.  UP&J Kraksaan                JL. Rengganis No.99, Kraksaan
   7.  UP&J Pandaan                 JL. Raya kasri No.48, Pandaan
   8.  UP&J Prigen                  JL. Taman wisata No.543, Prigen
   9.  UP&J Bangil                  JL. Mangga No.68, Bangil
   10. UP&J Sukorejo                JL.Raya buluagung No.56, Purwosari-Pasuruan
    Sumber: intern perusahaan




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                10
3.   Visi, Misi dan Tujuan PT. PLN               mempunyai masa kerja 25-29 tahun dan
     (PERSERO) AP&J Pasuruan                     48% berpendidikan SLTA.
          Visi PT. PLN (PERSERO) AP&J
     Pasuruan                                    C.   Diskripsi frekuensi penelitian
            “Diakui   sebagai    perusahaan              Pada bagian ini akan disajikan
     kelas dunia yang bertumbuh kembang,         distribusi frekuensi jawaban responden
     unggul     dan    terpercaya    dengan      terhadap item-item pertanyaan masing-
     bertumpuh pada potensi insani”.             masing variabel penelitian. Berdasarkan
                                                 hasil    penelitian  menunjukkan       bahwa
          Misi PT. PLN (PERSERO) AP&J            jawaban responden terhadap item-item
     Pasuruan                                    penelitian berada pada daerah positif.
     1. Menjalankan                     bisnis
          ketenagalistrikan dan bidang lain      D. Uji Validitas Dan Reliabilitas
          yang terkait, berorientasi pada                 Berdasarkan hasil uji coba kepada
          kepuasan       pelanggan,   anggota    responden,     berikut    rekapitulasi    hasil
          perusahaan dan pemegang saham.         perhitungannya.     Berdaarkan      hasil   uji
     2. Menjadikan tenaga listrik sebagai        menunjukkan bahwa item-item yang di uji
          media untuk meningkatkan kualitas      sudah valid dan reliable.
          kehidupan masyarakat.
     3. Mengupayakan agar tenaga listrik         E. Analisis Regresi Linier Berganda
          menjadi      pendorong      kegiatan             Sedangkan untuk menguji hipotesis
          ekonomi.                               mengunakan uji analisis Regresi linier
     4. Menjalankan kegiatan usaha yang          berganda dengan menggunakan SPSS 11.0
          berwawasan lingkungan.                 For Window Menghasilkan data sebagai
     Peran dan Tujuan PT. PLN (Persero)          berikut :
Distribusi Jawa Timur AP&J Pasuruan                               Tabel 4.13
          Menyediakan tenaga listrik bagi          Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
kepentingan umum dan sekaligus akumulasi
profit berdasarkan prinsip pengelolaan            Variabel    B           T Hitung       Sig
perusahaan. Mengusahakan penyediaan               X1          0,452       0,241          0,029
tenaga listrik dalam jumlah dan mutu dengan       X2          0,132       0,509          0,613
tujuan:
1 Meningkatkan           kesejahteraan    dan    Konstanta                    : 22.904
     kemakmuran rakyat secara adil dan           Multiple R                   : 0,498
     merata serta mendorong peningkatan          R. square                    : 0,248
     kegiatan ekonomi.                           Adjusted R Square            : 0,222
2 Mengusahakan keuntungan agar dapat             Sig F                        : 0,000
     membiayai pengembangan.                             Dari analisis di atas dapat di ketahui
3 Merintis kegiatan usaha menyediakan            persamaan Regresi linier berganda sebagai
     tenaga listrik menyelenggarakan usaha       berikut :
     –    usaha     lain    yang    menunjang    Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
     penyediaan tenaga listrik dengan            Y = 22,904 + 0,452 (X1)+e
     peraturan perundang – undang yang           1. Konstanta sebesar 22,904 menyatakan
     berlaku.                                         bahwa jika tidak ada kompensasi
                                                      finansial maka kepuasan kerja adalah
4.  Kebijakan Mutu PT. PLN (Persero)                  22,904%.
    Distribusi   Jawa     Timur    AP&J          2. Koefisien regresi 0,452 menyatakan
    Pasuruan                                          bahwa setiap penambahan satu satuan
        “Senantiasa         meningkatkan              kompensasi           finansial         akan
pelayanan terintegrasi untuk memenuhi                 meningkatkan kepuasan kerja karyawan
harapan dan kepuasan pelanggan serta                  sebesar 45,2%
menyempurnakan        system      secara         3. Multiple R sebesar 0,498 menunjukkan
berkesinambungan.                                     bahwa      korelasi/hubungan          antara
                                                      kompensasi       finansial     (X1)     dan
                                                      kompensasi non finansial (X2) dengan
                                                      kepuasan kerja karyawan (Y) adalah
B. Diskripsi Responden                                cukup kuat.
       Responden dalam penelitian ini            4. Catatan : definisi cukup kuat karena
adalah karyawan PT. PLN (Persero)                     angka di atas 0,5
Distribusi Jawa Timur AP & J Pasuruan. 83%       5. Koefisien determinasi bertujuan untuk
berjenis kelamin laki-laki,   23% berusia             mengetahui         kontribusi      finansial
antara 43-47 tahun, 90% sudah kawin, 38%




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                   11
kompensasi     finansial    (X1)    dan                     demikian pengujian menunjukkan
     kompensasi non finansial (X2) terhadap                      Ho       diterima.       Hasil      ini
     kepuasan    karyawan      (Y)    dengan                     memperlihatkan bahwa kompensasi
     menggunakan R square 0,248. artinya                         non finansial (X2) tidak berpengaruh
     finansial kepuasan kerja karyawan                           signifikan     terhadap       finansial
     dipengaruhi   sebesar     24,8%     oleh                    kepuasan kerja (Y).
     variabel kompensasi finansial (X1) dan
     kompensasi non finansial (X2)                    Hipotesis 2
                                                                Diduga      variabel     kompensasi
                                                      finansial (X1) berpengaruh dominant dan
                                                      signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
F. Uji Hipotesis                                      (Y).Untuk mengetahui variabel mana yang
Hipotesis 1                                           paling dominan berpengaruh terhadap
        Di duga terdapat pengaruh yang                variabel kepuasan kerja karyawan (Y) yaitu
signifikan antara kompensasi finansial dan            dengan       mengetahui     terlebih   dahulu
kompensasi         non      finansial    terhadap     kontribusi       masing-masing        variabel
kepuasan kerja karyawan secara bersama-               kompensasi finansial (X1) dan variabel
sama (simultan) maupun secara parsial.                kompensasi non finansial (X2) terhadap
•    Uji F                                            variabel kepuasan kerja karyawan (Y)
           Uji F dimaksudkan mengetahui               kontribusi diketahui dengan penguadratan
                                                                             2
           pengaruh variabel bebas terhadap           dari hasil korelasi (r ) variabel kompensasi
           variabel terikat secara bersama-           finansial (X1) dan finansial non finansial (X2)
           sama (simultan). Berdasarkan hasil         terhadap variabel kepuasan kerja karyawan
           out put SPSS 11.0 For Window               (Y). masing-masing kontribusi varibel
           yang terdapat pada tabel 4.13 yang         kompensasi finansial (X1) dan variabel non
           diketahui bahwa Sig F sebesar              finansial (X2) terhadap variabel kepuasan
           0.000 nilai ini lebih kecil dari 0.05      kerja karyawan (Y) disajikan dalam tabel
           yaitu (0.000 < 0,05) berarti Ha            berikut:
           diterima yang artinya bahwa secara
           bersama-sama (simultan) variabel
           kompensasi finansial (X1) dan                          TABEL 4.14
           variabel kompensasi non finansial           KONTRIBUSI VARIABEL KOMPENSASI
           (X2)      berpengaruh         signifikan      FINANSIAL (X1) DAN VARIABEL
           terhadap variabel kepuasan kerja             KOMPENSASI NON FINANSIAL (X2)
           karyawan (Y)                                 TERHADAP VARIABEL KEPUASAN
•    Uji t                                                  KERJA KARYAWAN (Y)
     Uji t dimaksudkan untuk mengetahui
     pengaruh variabel bebas terhadap                  Variabel      Koefisien        r²     Kontribu
     variabel terikat secara parsial. Uji t                           korelasi                  si
     digunakan untuk mengukur seberapa                  X1 – Y         0,283       0,812      8,12%
     besar pengaruh masing-masing variabel              X2 – Y         0,067       0,005      0,45%
     bebas.
     Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui                    Data pada tabel di atas terlihat
     bahwa untuk :                                    bahwa variabel kompensasi finansial (X1)
     -     Variabel Kompensasi Finansial (X1)         memiliki koefisien korelasi sebesar 0,283
           Untuk variabel kompensasi finansial        dan memiliki kontribusi yang paling tinggi
           (X1) memiliki Sig t sebesar 0.029          yaitu sebesar 8,12% pengaruhnya terhadap
           nilai ini lebih kecil dari 0.05 yaitu      kepuasan kerja karyawan (Y) sedangkan
           (0.029 < 0.05) Dengan demikian             variabel kompensasi non finansial (X2)
           pengujian        menunjukkan          Ha   memiliki koefisien korelasi sebesar 0,067
           diterima. Hasil ini memperlihatkan         dan memiliki kontribusi sebesar 0,45%
           bahwa        variabel       kompensasi     pengaruhnya terhadap kompensasi kerja
           finansial      (X1)        berpengaruh     karyawan (Y). Dengan kondisi hipotesis
           signifikan      terhadap        variabel   seperti ini menyatakan     bahwa variabel
           kepuasan kerja karyawan (Y)                kompensasi finansial (X1) adalah variabel
                                                      yang paling berpengaruh terhadap kepuasan
     -    Variabel Kompensasi Non Finansial           kerja (Y) dengan demikian PT. PLN
          (X2)                                        (Persero) Area Pelayanan & Jaringan
          Untuk variabel kompensasi non               Pasuruan dapat diterima.
          finansial (X2) memiliki Sig t sebesar
          0.613 nilai ini lebih besar dari 0.05
          yaitu (0.613 > 0.05) Dengan




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                         12
G. Pembahasan Hasil Penelitian                    BAB V. PENUTUP
          Berdasarkan hipotesis I Uji F
(secara simultan) menunjukkan bahwa Sig F         KESIMPULAN
sebesar 0.000 nilai ini lebih kecil dari 0.05     1. Alat ukur dalam penelitian ini bentuk
yaitu (0.000 < 0,05) yang berarti Ha diterima.       kusioner yang diajukan oleh peneliti
Artinya bahwa secara simultan variabel               kepada 76 responden di PT. PLN
kompensasi finansial X1 dan kompensasi               (Persero) Distribusi Jawa Timur AP&J
nonfinansial X2 berpengaruh signifikan               Pasuruan yang telah dijawab 60
terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).                responden dan sisanya 16 kuesioner
Temuan ini sekaligus menguatkan teori                tidak kembali. Jawaban responden
Umar et.al (1999:206) yang menyatakan                menghasilkan data yang valid dan
bahwa salah satu cara manajemen untuk                reliable setelah diuji secara statistik
meningkatkan kepuasan kerja karyawan                 dengan menggunakan program SPSS
adalah melalui kompensasi. Sedangkan                 11.0 For Window.
dalam Uji t untuk variabel kompensasi             2. Dari Hipotesis 1 hasil Uji F
finansial X1 menunjukkan bahwa Sig F                 menunjukkan bahwa model regresi yang
sebesar 0.029 nilai ini lebih kecil dari 0.05        dibentuk oleh peneliti diterima secara
yaitu (0.029 < 0.05) Dengan demikian                 statistik terbukti dari Sig F sebesar
pengujian menunjukkan Ha diterima. Artinya           0.000 nilai ini lebih kecil dari 0.05 yaitu
secara parsial kompensasi finansial (X1)             (0.000 < 0,05) Ha diterima,artinya
berpengaruh signifikan terhadap finansial            secara        bersama-sama        (simultan)
kepuasan kerja karyawan (Y) dan untuk uji t          finansial kompensasi finansial (X1) dan
kompensasi nonfinansial (X2) menunjukkan             finansial kompensasi nonfinansial (X2)
Sig F sebesar 0.613 nilai ini lebih besar dari       berpengaruh         signifikan     terhadap
0.05 yaitu (0.613 > 0.05) Dengan demikian            kepuasan kerja karyawan (Y).
pengujian menunjukkan Ho diterima Artinya         3. Dari hasil uji t menunjukkan bahwa
secara parsial kompensasi nonfinansial (X2)          kompensasi finansial (X1) secara parsial
tidak    berpengaruh       terhadap    variabel      berpengaruh         signifikan     terhadap
kepuasan kerja karyawan (Y). dan dalam               kepuasan kerja karyawan (Y) dengan
hipotesis 2 untuk mengetahui variabel yang           Sig t sebesar 0.029 nilai ini lebih kecil
paling dominant berpengaruh terhadap                 dari 0.05 yaitu (0.029 < 0.05) Ha
kepuasan kerja karyawan (Y) di PT. PLN               diterima dan kompensasi non finansial
(Persero) Distribusi Jawa Timur AP&J                 (X2) secara parsial tidak berpengaruh
Pasuruan, dengan mengetahui kontribusi               siginifikan terhadap kepuasan kerja
masing-masing         variabel     kompensasi        karyawan dengan Sig t sebesar 0,613
finansial (X1) dan variabel kompensasi               nilai ini lebih besar dari 0.05 yaitu (0,613
nonfinansial (X2) terhadap variabel kepuasan         > 0.05) Ho diterima.
kerja karyawan (Y) yang mana dapat                4. Dari Hipotesis 2,kompensasi finansial
diketahui dengan koefisien determinasi dari          (X1) pada PT. PLN (Persero) Distribusi
                                     2
hasil penguadratan hasil korelasi (r ) variabel      Jawa Timur AP & J Pasuruan adalah
kompensasi finansial (X1) dan kompensasi             variable yang dominan berpengaruh
non finansial (X2) terhadap variabel                 pada kepuasan kerja karyawan (Y)
kepuasan kerja karyawan (Y):kompensasi               dengan nilai koefisien korelasi 0,283
finansial terhadap kepuasan kerja karyawan           dan memiliki kontribusi sebesar 8,12%.
(X1-Y) dengan koefisien korelasi sebesar
0,283 dan mempunyai kontribusi sebesar            SARAN
8,12% dan variabel kompensasi Nonfinansial                 Berdasarkan hasil penelitian yang
terhadap kepuasan kerja karyawan (X2-Y)           ada, maka dapat dirumuskan beberapa
dengan koefisien dengan korelasi 0,067 dan        saran sebagai berikut:
mempunyai kontribusi sebesar 0,045%. Dari         1. Seyogyanya        kompensasi    finansial
sini terlihat bahwa variabel kompensasi               dipertahankan karena berpengaruh
finansial (X1) memiliki kontribusi lebih tinggi       signifikan terhadap kepuasan kerja
yaitu sebesar 8,12% pengaruhnya terhadap              karyawan. Kompensasi non finansial
variabel kepuasan kerja karyawan (Y) di PT.           diupayakan ditingkatkan, meskipun tidak
PLN (Persero) distribusi jawa timur AP&J              berpengaruh signifikan, tetapi secara
Pasuruan. Sedangkan sisanya dipengaruhi               teoritis finansial tersebut mempunyai
oleh finansial lain yang tidak diikutkan dalam        pengaruh terhadap kepuasan kerja
penelitian ini.                                       karyawan.
                                                  2. Kompensasi yang adil dan layak
                                                      dikalangan karyawan perlu ditingkatkan,
                                                      apabila dilihat dari pengaruh yang




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                  13
kurang dominant dalam kompensasi            Lutfi.       2006. Pengaruh Penelitian &
     terhadap kepuasan kerja karyawan yaitu                          Pengembangan Kompensasi.
     mengenai kompensasi non finansial,                              Malang: Universitas Merdeka.
     khususnya keberadaan pensiun pada           Mangkunegara. 2000. Prabu, Anwar, AA.
     akhir masa kerja, jaminan kesehatan                             2000. Manajemen Sumber
     dan tunjangan karyawan karena dengan                            Daya Manusia Perusahaan.
     terpenuhinya kebutuhan di atas, maka                            Bandung:       PT.       Remaja
     karyawan akan merasa nyaman dan                                 Rosdakarya.
     sehat yang dapat direfleksikan ke dalam     Martoyo. Susile. 1998. Manajemen Sumber
     sikap kerja yang positif terhadap                               Daya Manusia. Yogyakarta:
     perusahaan.                                                     PT. BPFE.
3.   Kepuasan kerja yang baik dan tinggi         .................... . 1996. Pengeahuan Dasar
     perlu dijaga dan ditingkatkan, terutama                         Menejemen                   Dan
     melalui pandangan terhadap pekerjaan                            Kepemimpinan          Edisi    I.
     dan pandangan terhadap karir yang                               Yogyakarta PT. BPFE.
     tidak sesuai dengan bakat, minat dan        Nawawi, Hadari. 1985. Metode Penelitian
     kemampuan karyawan, dukungan dari                               Bidang      Sosial.      Jakarta:
     rekan kerja dan saling kerja sama                               Universitas Gajahmada Pres..
     intensif yang lebih baik dari sebelumnya.   Nazir, Moh. 1996. Metode Penelitian.
     Hal ini dapat berimplikasi langsung pada                        Jakarta: Ghalia Indonesia.
     puas atau tidaknya karyawan dalam           Rahmawati Ike Kusdyah. 2004. Menejemen
     dalam melaksanakan pekerjaanya.                                 Edisi Pertama. Malang: UMM
                                                                     Press.
DAFTAR PUSTAKA                                   Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku
                                                                     Organisasi jilid 1. Jakarta: PT.
Arikunto   suharsimi.    1998.   Prosedur                            Prehalindo.     Alih    Bahasa:
            Penelitian Suatu Pendekatan                              Hadyana Pujaatmaka.
            Praktek, Edisi Revisi V.             Simamora, Henry. 1997. Manajemen
            Jakarta: PT. Rineka Cipta.                               Sumber      Daya       Manusia.
……………. 1993. Prosedur Penelitian                                     Yogyakarta: STIE YKPN.
            Suatu Pendekatan Praktek,            Singarimbun, Masri, Sofian Effendi. 1995.
            Edisi Revisi II. Jakarta: PT.                            Metode Penelitian Survey.
            Rineka Cipta.                                            Jakarta: LP3ES.
Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber            Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis.
            Daya Manusia Jilid 2. Jakarta:                           Alfabeta.
            PT. Prehalindo.                      Suprihanto           Jhon.    1987.      Menejemen
Flippo, Edwin, B. 1990. Manajemen                                    Personalia         Edisi       I.
            Personalia. Jakarta. Erlangga.                           Yogyakarta: PT. PBFE.
            Alih Bahasa : Moh. Mahmud.           Umar, Husain. 1998. Riset Sumber Daya
Gibson, U, Ivancevich JM’ & Donelly, J.H                             Manusia. Jakarta: Gramedia
            1996. Organisasi, Perilaku,                              Pustaka Utama.
            Struktur & Proses Jilid I Alih
            Bahasa Nunuk Adiami Edisi
            Delapan. Jakarta. Penerbit
            Bina Rupa Aksara.
Gomes, C.F. 1999. Manajemen Sumber
            Daya Manusia. Yogyakarta:
            Andi Offset.
Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen
            Personalia dan Sumber Daya
            Manusia. Yogyakarta: BPFE.
……………….          .    1987.    Manajemen
            Personalia      dan       SDM.
            Yogyakarta: PT. BPFE.
Hasibuan, S.P, Malayu. 2000. Manajemen
            Sumber Daya Manusia dan
            Kunci Keberhasilan. Jakarta:
            Gunung Agung.
………………. . 2005. Manajemen Sumber
            Daya Manusia. Jakarta: Bumi
            Aksara.




Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011                                                       14

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiMakalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiSerpatiSaid
 
Tugas 2 Makalah kompensasi sumber daya manusia
Tugas 2 Makalah  kompensasi sumber daya manusiaTugas 2 Makalah  kompensasi sumber daya manusia
Tugas 2 Makalah kompensasi sumber daya manusiaFuziati
 
Makalah tugas 2 kompensasi maheni lahijah 11140904 7 p msdm
Makalah tugas 2 kompensasi maheni lahijah 11140904 7 p msdmMakalah tugas 2 kompensasi maheni lahijah 11140904 7 p msdm
Makalah tugas 2 kompensasi maheni lahijah 11140904 7 p msdmmahenilahijahheni
 
Makalah kompensasi
Makalah kompensasiMakalah kompensasi
Makalah kompensasiJeriKojer
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....andhikapratama176
 
Kompensasi (gaji dan upah)
Kompensasi (gaji dan upah)Kompensasi (gaji dan upah)
Kompensasi (gaji dan upah)odyjoana
 
Makalah konpensasi puput handayani 11140217
Makalah konpensasi puput handayani 11140217Makalah konpensasi puput handayani 11140217
Makalah konpensasi puput handayani 11140217puputjens
 
Pembayaran kinerja
Pembayaran kinerjaPembayaran kinerja
Pembayaran kinerjaheeka_109
 
Makalah word rosnilawati)
Makalah word rosnilawati)Makalah word rosnilawati)
Makalah word rosnilawati)kakrosnilawati
 
Makalah kompensasi ayyu Tugas 2
Makalah kompensasi ayyu Tugas 2Makalah kompensasi ayyu Tugas 2
Makalah kompensasi ayyu Tugas 2Fuziati
 

Was ist angesagt? (17)

Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiMakalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
 
Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasi
 
Tugas 2 Makalah kompensasi sumber daya manusia
Tugas 2 Makalah  kompensasi sumber daya manusiaTugas 2 Makalah  kompensasi sumber daya manusia
Tugas 2 Makalah kompensasi sumber daya manusia
 
Makalah tugas 2 kompensasi maheni lahijah 11140904 7 p msdm
Makalah tugas 2 kompensasi maheni lahijah 11140904 7 p msdmMakalah tugas 2 kompensasi maheni lahijah 11140904 7 p msdm
Makalah tugas 2 kompensasi maheni lahijah 11140904 7 p msdm
 
Makalah kompensasi
Makalah kompensasiMakalah kompensasi
Makalah kompensasi
 
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
Makalah evaluasi kinerja dan kompensasi UTS.ANDHIKA PRATAMA,11150937,7I MSDM....
 
Hasil framework
Hasil frameworkHasil framework
Hasil framework
 
Kompensasi (gaji dan upah)
Kompensasi (gaji dan upah)Kompensasi (gaji dan upah)
Kompensasi (gaji dan upah)
 
Makalah konpensasi puput handayani 11140217
Makalah konpensasi puput handayani 11140217Makalah konpensasi puput handayani 11140217
Makalah konpensasi puput handayani 11140217
 
Pembayaran kinerja
Pembayaran kinerjaPembayaran kinerja
Pembayaran kinerja
 
Tugas uas 2 2018
Tugas  uas 2 2018Tugas  uas 2 2018
Tugas uas 2 2018
 
Makalah word rosnilawati)
Makalah word rosnilawati)Makalah word rosnilawati)
Makalah word rosnilawati)
 
Makalah kompensasi
Makalah kompensasiMakalah kompensasi
Makalah kompensasi
 
perubahan 3
perubahan 3perubahan 3
perubahan 3
 
Makalah Kompensasi
Makalah KompensasiMakalah Kompensasi
Makalah Kompensasi
 
Penelitian uas
Penelitian uasPenelitian uas
Penelitian uas
 
Makalah kompensasi ayyu Tugas 2
Makalah kompensasi ayyu Tugas 2Makalah kompensasi ayyu Tugas 2
Makalah kompensasi ayyu Tugas 2
 

Andere mochten auch

Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Univ. Kahuripan Kediri
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011Univ. Kahuripan Kediri
 

Andere mochten auch (10)

Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.4. oktober 2012
 
Uts metpen ganjil 2012 2013
Uts metpen ganjil 2012 2013Uts metpen ganjil 2012 2013
Uts metpen ganjil 2012 2013
 
Uts statistik i ganjil 2012 2013
Uts statistik i ganjil 2012 2013Uts statistik i ganjil 2012 2013
Uts statistik i ganjil 2012 2013
 
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april  2012
Jurnal “otonomi” vol. 12 no.2. april 2012
 
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010
Jurnal otonomi volume 10. no. 2 nopember 2010
 
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
Jurnal otonomi volume 11. no. 2 nopember 2011
 
Contoh korelasi dan regresi
Contoh korelasi dan regresiContoh korelasi dan regresi
Contoh korelasi dan regresi
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
Jurnal manajemen agribisnis vol. 12 no. 1 januari 2012
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 4 oktober 2011
 
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3  juli 2011
Jurnal manajemen agribisnis vol. 11 no. 3 juli 2011
 

Ähnlich wie Kompensasi dan Kepuasan Kerja

Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiMakalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiSerpatiSaid
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2Fuziati
 
Makalah 2 kompensasi
Makalah 2 kompensasi Makalah 2 kompensasi
Makalah 2 kompensasi Nafis Imron
 
Makalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah Evaluasi Kinerja dan KompensasiDevysry Wahyuni
 
Makalah Kompensasi Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi Semester 7 (Yu...
Makalah Kompensasi Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi Semester 7 (Yu...Makalah Kompensasi Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi Semester 7 (Yu...
Makalah Kompensasi Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi Semester 7 (Yu...Yusinadia Sekar Sari
 
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10Makalah manajemen kompensasi kelompok 10
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10maureen07
 
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...maureen07
 
Bab ii detry skripsi
Bab  ii detry skripsiBab  ii detry skripsi
Bab ii detry skripsiDerby Alfilah
 
Makalah 7n pk ade
Makalah 7n pk adeMakalah 7n pk ade
Makalah 7n pk adepitri93
 
Rangkuman tugas uas
Rangkuman tugas uasRangkuman tugas uas
Rangkuman tugas uasMuhamad Rian
 
Kompensasi makalah 2
Kompensasi makalah 2Kompensasi makalah 2
Kompensasi makalah 2fitriyani33
 

Ähnlich wie Kompensasi dan Kepuasan Kerja (20)

Makalahkompensasi
MakalahkompensasiMakalahkompensasi
Makalahkompensasi
 
Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiMakalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Makalah 2 kompensasi
Makalah 2 kompensasi Makalah 2 kompensasi
Makalah 2 kompensasi
 
Makalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
 
Kompensasi.pptx
Kompensasi.pptxKompensasi.pptx
Kompensasi.pptx
 
Makalah Kompensasi Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi Semester 7 (Yu...
Makalah Kompensasi Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi Semester 7 (Yu...Makalah Kompensasi Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi Semester 7 (Yu...
Makalah Kompensasi Mata Kuliah Evaluasi Kinerja dan Kompensasi Semester 7 (Yu...
 
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10Makalah manajemen kompensasi kelompok 10
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10
 
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Inisiasi 4 new
Inisiasi 4 newInisiasi 4 new
Inisiasi 4 new
 
Hasil framework
Hasil frameworkHasil framework
Hasil framework
 
Bab ii detry skripsi
Bab  ii detry skripsiBab  ii detry skripsi
Bab ii detry skripsi
 
Makalah 7n pk ade
Makalah 7n pk adeMakalah 7n pk ade
Makalah 7n pk ade
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 
Rangkuman tugas uas
Rangkuman tugas uasRangkuman tugas uas
Rangkuman tugas uas
 
Makalah kompensasi isi
Makalah kompensasi isiMakalah kompensasi isi
Makalah kompensasi isi
 
Ismat
IsmatIsmat
Ismat
 
Kompensasi makalah 2
Kompensasi makalah 2Kompensasi makalah 2
Kompensasi makalah 2
 

Mehr von Univ. Kahuripan Kediri (20)

Cara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresiCara mencari korelasi dan regresi
Cara mencari korelasi dan regresi
 
6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi
 
Membuat blog gratis di wordpress
Membuat blog gratis di wordpressMembuat blog gratis di wordpress
Membuat blog gratis di wordpress
 
11. spss
11. spss11. spss
11. spss
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
 
Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi6. korelasi dan regresi
6. korelasi dan regresi
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
6. instrumen penelitian
6. instrumen penelitian6. instrumen penelitian
6. instrumen penelitian
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
9. teknik analisa data (regresi)
9. teknik analisa data (regresi)9. teknik analisa data (regresi)
9. teknik analisa data (regresi)
 
8. teknik pengumpulan data
8. teknik pengumpulan data8. teknik pengumpulan data
8. teknik pengumpulan data
 
7. populasi dan teknik pengambilan sampel
7. populasi dan teknik pengambilan sampel7. populasi dan teknik pengambilan sampel
7. populasi dan teknik pengambilan sampel
 
5. variabel dan skala ukur
5. variabel dan skala ukur5. variabel dan skala ukur
5. variabel dan skala ukur
 
4. tahapan penelitian
4. tahapan penelitian4. tahapan penelitian
4. tahapan penelitian
 
3. desain penelitian
3. desain penelitian3. desain penelitian
3. desain penelitian
 
2. hakekat penelitian
2. hakekat penelitian2. hakekat penelitian
2. hakekat penelitian
 
1. manusia dan ilmu pengetahuan
1. manusia dan ilmu pengetahuan1. manusia dan ilmu pengetahuan
1. manusia dan ilmu pengetahuan
 
5. pengukuran variabilitas
5. pengukuran variabilitas5. pengukuran variabilitas
5. pengukuran variabilitas
 

Kompensasi dan Kepuasan Kerja

  • 1. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Ap & J Pasuruan) Sinollah Setiap perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang dalam memenangkan persaingan bisnis dunia usaha harus mampu meningkatkan kualitas sumber daya yang dimilikinya, termasuk sumber daya manusia yang memegang peranan penting demi kelangsungan perusahaan. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif dibutuhkan perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia yang sesuai dengan karakteristik perusahaan. Salah satu fungsi operasional dari perencanaan dan pengelolaan yaitu pemberian kompensasi. Dengan pemberian kompensasi tersebut diharapkan karyawan mendapatkan kepuasan dalam melaksanakan pekerjaanya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian penjelasan (explanatory reseach). Penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu menguji adanya pengaruh variabel-variabel kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan. sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur AP&J Pasuruan yang berjumlah 60 orang dari total populasi sebesar 76 orang. sedangkan metode analisisnya menggunakan korelasi berganda. Korelasi simultan, korelasi parsial dan regresi linier berganda. Analisis data ini dilakukan pada tingkat signifikasi 0,05 dengan menggunakan program SPSS 11.0 For Window. Dari hipotesis yang telah diajukan terbukti ada pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi finansial (X1) dan variabel kompensasi nonfinansial(X2) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). pengambilan keputusan berdasarkan Analisis Regresi linier berganda menghasilkan Y = 22.904+0.452 (X1) dan Sig F sebesar 0.000 nilai ini lebih kecil dari 0.05 yaitu (0.000 < 0.05) Ha diterima yang artinya secara bersama-sama kompensasi finansial (X1) dan kompensasi nonfinansial (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh paling kuat adalah kompensasi finansial (X1) dengan koefisien korelasi sebesar 0.283 dan kontribusi sebesar 8.12% serta memiliki nilai Sig t sebesar 0.029 nilai ini lebih kecil dari 0.05 yaitu (0.029 < 0.05)Ha diterima yang artinya secara parsial kompensasi finansial (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan(Y). Degan diketahuinya hasil dari penelitian ini yang menyebutkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi terhadap kepuasan kerja, maka peneliti harapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan agar dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam mengevaluasi sistem kerja yang berkaitan dengan kompensasi dan kepuasan kerja para karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur AP&J Pasuruan. BAB I. PENDAHULUAN kuat. Bila kompensasi diberikan secara benar, para karyawan akan terpuaskan dan A. Latar Belakang termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran Kompensasi sebagai salah satu organisasi. fungsi penting dalam manajemen sumber Menurut Handoko, (1996:155) daya manusia. Berfungsi sebagai alat salah satu faktor yang memungkinkan penarik, pemeliharaan dan mempertahankan tumbuhnya kepuasan kerja adalah tenaga kerja bagi kepentingan organisasi. pengaturan yang tepat dan adil atas (Martoyo, 1996:113). Lebih lanjut Martoyo kompensasi kepada karyawan. Apabila nilai (1996:113) menyatakan bahwa kompensasi balas jasa atau kompensasi yang diberikan adalah wujud penghargaan atas jasa perusahaan sesuai dengan harapan dari seorang pada perusahaan dimana ia karyawan, maka dapat dikatakan karyawan bekerja. Perwujudan balas jasa ini mengalami kepuasan kerja. Dan bila memerlukan suatu mekanisme pengaturan kepuasan kerja terjadi, maka pada umumnya yang memiliki dasar yang logis, rasional, dan akan diwujudkan dalam sikap positif Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 1
  • 2. karyawan terhadap pekerjaannya, yaitu pengetahuan dan penelitian pada naiknya produktivitas, atau prestasi kerja. lingkup manajemen sumber daya Namun apabila sebaliknya, bukan mustahil manusia dan sebagai bahan akan menjadi penyebab berbagai macam referensi bagi peneliti yang akan permasalahan seperti dalam hal absensi, datang. perputaran tenaga kerja, semagat kerja, 2. Bagi Perusahaan sampai aksi-aksi demonstrasi yang menuntut Diharapkan dapat bermanfaat penyesuaian kompensasi. bagi manajemen perusahaan Oleh karena itu mekanisme dalam upaya meningkatkan pengaturan dan pemberian kompensasi kepuasan kerja karyawan yang tepat, cermat dan kontinyu akan sehubungan dengan kompensasi memberikan kepuasan kerja karyawan. yang diberikan. Berdasarkan latar belakang permasalahan 3. Bagi Peneliti tersebut, maka menarik untuk dikaji Dapat menambah dan mengenai "Pengaruh Kompensasi mengembangkan ilmu serta Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan". mengaplikasikan teori-teori yang didapat dibangku kuliah dalam B. Perumusan Masalah bidang Manajemen Sumber Daya Sebagaimana telah diuraikan Manusia. sebelumnya, salah satu unsur penting dalam pengelolaan manajemen sumber daya manusia agar mendapatkan personalia yang BAB II. TINJAUAN PUSTAKA terampil, berdedikasi, dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap A. Kompensasi pencapaian tujuan organisasi, adalah 1. Pengertian Kompensasi dengan pemberian kompensasi, yang Istilah kompensasi berasal dari kata meliputi kompensasi secara langsung dalam compensation yang mempunyai kesamaan bentuk finansial, dan kompensasi secara arti dengan reward (bahasa inggris) yang tidak langsung dalam bentuk non finansial bermakna bayaran, imbalan, atau upah. (Dessler, 1997:85). Sebagai wujud dari balas Kompensasi dapat diartikan “sebagai jasa organisasi atas waktu, tenaga dan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pikiran yang disumbangkan karyawan, balas jasa untuk kerja mereka”. (Umar, pemberian kompensasi hendaknya mampu 1998:201). Senada dengan pengertian menciptakan perasaan puas dalam diri kompensasi sebelumnya, Desseler karyawan terhadap pekerjaan yang selama (1997:87) menyatakan bahwa kompensasi ini mereka tekuni. Apabila kepuasan kerja ini karyawan adalah “setiap bentuk pembayaran tercapai melalui pemberian kompensasi atau imbalan yang diberikan kepada yang adil, memadai, dan rasional, maka karyawan dan timbul dari dikerjakannya perasaan kepuasan kerja karyawan ini akan karyawan itu”. termanivestasikan pada peningkatan Simamora (2003: 442) menyatakan produktivitas dan prestasi kerjanya. Oleh kompensasi merupakan apa yang diterima sebab itu, dapat dirumuskan permasalahan oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi dari penelitian ini yaitu "Bagaimana mereka kepada organisasi. Sedangkan Pengaruh Kompensasi Terhadap Handoko (2001:155) berpendapat bahwa Kepuasan Kerja Karyawan ?". kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa C. Tujuan Penelitian untuk kerja mereka. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu : Pengertian lain diberikan oleh 1. Untuk mengetahui seberapa besar Hasibuan (2000:117) yang menyatakan pengaruh kompensasi terhadap bahwa kompensasi adalah semua kepuasan kerja karyawan. pendapatan yang berbentuk uang, barang 2. Untuk mengetahui variabel langsung atau tidak langsung yang diterima kompensasi yang dominan dalam karyawan sebagai imbalan atas jasa yang mempengaruhi kepuasan kerja diberikan kepada perusahaan. Sedangkan karyawan. Martoyo (1996:114) mendefinisikan kompensasi sebagai pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa bagi D. Manfaat Penelitian employers maupun employees baik yang Adapun manfaat penelitian ini, yaitu : langsung berupa uang (finansial) maupun 1. Bagi Akademis yang tidak langsung berupa uang (non Diharapkan bermanfaat bagi finansial). pengembangan ilmu Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 2
  • 3. Dari beberapa pengertian c. Berfungsi Sebagai Pengadaan kompensasi di atas masing-masing Karyawan yang Efektif pengertian mempunyai arti sama dan tidak d. Memberikan Motivasi bertentangan yaitu merupakan segala e. Menjaga Stabilitas Karyawan sesuatu imbalan yang diterima karyawan f. Meningkatkan Disiplin dalam bentuk finansial maupun non finansial g. Meredusir Pengaruh Serikat Buruh baik secara langsung maupun tidak h. Meredusir Pengaruh Pemerintah langsung atas kewajiban yang telah Dari tujuan kompensasi di atas diberikan pada perusahaan dan karyawan dapat diketahui bahwa tujuan pemberian menerima jasa secara adil. balas jasa hendaknya memberikan kepuasan kepada semua pihak, karyawan 2. Tujuan Pemberian Kompensasi dapat memenuhi kebutuhannya, pengusaha Salah satu tujuan seseorang mendapatkan laba, peraturan pemerintah bekerja adalah mengharapkan imbalan dari harus ditaati. Agar tujuan kompensasi diatas organisasi tempat ia bekerja, sedangkan dapat tercapai dengan baik, maka perlu pihak perusahaan mengharapkan karyawan ditetapkan atas pemberian kompensasi, memberikan kinerja yang terbaik bagi yang meliputi asas keadilan dan asas organisasi. Perlu dirancang suatu system kelayakan. Hasibuan (2000:121) kompensasi yang dapat menjembatani menguraikannya sebagai berikut: kepentingan kedua pihak, sehingga harapan a. Asas Adil individu dan tujuan organisasi dapat tercapai b. Asas Layak dan Wajar Rahmawati (2004) dalam Lutfi (2006:12) Sebagai karyawan, kompensasi 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi mempunyai peranan yang sangat penting kebijakan kompensasi dalam rangka mencapai tujuan mereka, yaitu Menurut Mangkunegara (2000:84) kesejahteraan saat ini dan masa depan. setidaknya ada enam faktor yang Sedangkan tujuan setiap organisasi dalam mempengaruhi kebijakan kompensasi, yaitu merancang system kompensasi adalah: 1) faktor pemerintah, penawaran bersama, Menarik orang yang berkualifikasi untuk standard dan biaya kehidupan, upah bergabung dengan organisasi, 2) perbandingan, permintaan dan persediaan Mempertahankan karyawan untuk tetap dan kemampuan membayar. Keenam faktor bekerja, 3) Memotivasi karyawan untuk tersebut diuraikan sebagai berikut: mencapai prestasi tinggi Gibson (1996) a. Faktor Pemerintah dalam Lutfi (2006:19). b. Penawaran Bersama Antara Simamora (2003:449) perusahaan dan Pegawai menyatakan organisasi memiliki beberapa c. Standard dan biaya Hidup tujuan dalam merancang system Pegawai kompensasi: d. Ukuran Perbandingan Upah a. Memikat karyawan e. Permintaan dan Penawaran b. Mempertahankan karyawan-karyawan f. Kemampuan Membayar yang kompeten Lebih lanjut, Hasibuan (2000:127) c. Memotivasi para karyawan dan menyatakan bahwa faktor-faktor yang mematuhi semua peraturan hukum mempengaruhi kompensasi antara lain: Pada dasarnya tujuan pemberian kompensasi adalah : a. Penawaran dan Permintaan Tenaga a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup Kerja sehari-hari karyawan. b. Kemampuan dan Kesediaan b. Untuk mendorong terciptanya Perusahaan produktivitas kerja. c. Serikat Buruh/Organisasi Karyawan c. Untuk meningkatkan pengembangan d. Produktivitas Kerja Karyawan karyawan sehingga tujuan perusahaan e. Pemerintah Dengan Undang-undang tercapai. (Martoyo, 1996:117). dan Keppres Agar tujuan kompensasi tercapai f. Biaya Hidup (Cost of Living) dan memberikan kepuasan bagi semua g. Posisi Jabatan Karyawan pihak, maka program kompensasi perlu h. Pendidikan dan Pengalaman Kerja ditetapkan berdasarkan Undang-undang i. Kondisi Perekonomian Nasional perburuhan, prinsip adil dan wajar j. Jenis dan Sifat Pekerjaan (Hasibuan, 2000:119). Lebih lanjut, Dari beberapa faktor yang Hasibuan, 2000:119) menjelaskan tujuan mempengaruhi kebijakan kompensasi dapat kompensasi yaitu: disimpulkan bahwa banyak faktor yang dapat a. Memberikan Ikatan Kerjasama mempengaruhi besar kecilnya tingkat b. Menciptakan Kepuasan Kerja upah/kompensasi. Hal ini perlu mendapat Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 3
  • 4. perhatian supaya prinsip pengupahan adil suatu bentuk kompensasi non finansial dan layak lebih baik dan kepuasan kerja yang sangat penting dalam organisasi. akan tercapai. Kompensasi yang diberikan Keadaan aman dan sehat dari agar mempunyai efek positif, jumlah minimal seseorang karyawan tercermin dalam yang dihasilkan haruslah dapat memenuhi sikap individual dan aktivitas kebutuhan minimal serta sesuai dengan organisasional karyawan yang peraturan yang sedang berlaku. bersangkutan (Martoyo, 1996:127). Flippo (1990:56) membagi jenis- 4. Bentuk-bentuk Kompensasi jenis tunjangan dalam beberapa Karyawan kategori utama, yaitu: Secara umum, ada dua komponen 1. Pembayaran untuk waktu tidak dalam kompensasi, yaitu pembayaran bekerja (Payment For Time Not keuangan langsung dalam bentuk upah, gaji, Work). insentif, komisi dan bonus, dan pembayaran 2. Perlindungan terhadap bahaya yang tidak langsung dalam bentuk tunjangan (hazard protection) u. keuangan seperti asuransi dan uang liburan 3. Pelayanan karyawan (Employee yang dibayarkan majikan. (Dessler, Service) 1997:85). Umar (1999:202) membagi 4. Pembayaran yang dituntut oleh kompensasi menjadi dua macam yaitu hukum (legally reguired payment) imbalan yang bersifat finansial (sering Sedangkan menurut disebut kompensasi langsung) dan non Simamora (2003:442) menyatakan finansial (sering disebut kompensasi kompensasi dibagi menjadi dua yaitu: pelengkap atau kompensasi tidak langsung), kompensasi finansial langusng (Direct yang tidak berkaitan langsung dengan Finansial Compensation) yang terdiri prestasi kerja. Martoyo (1996:114) dari bayaran yang diperoleh seseorang menyatakan kompensasi berwujud dalam bentuk gaji, upah, bonus dan kompensasi finansial, yaitu yang langsung komisi. Kompensasi finansial tidak berupa uang, dan kompensasi non finansial langsung (Indirect Finansial yang tidak langsung berupa uang. Hasibuan Compensation) yang disebut juga (2000:117) juga membedakan bentuk dengan tunjangan, meliputi semua kompensasi menjadi dua, yaitu kompensasi imbalan finansial yang tidak tercakup langsung yang berupa gaji, upah dan upah dalam kompensasi langsung. insentif dan kompensasi tidak langsung yang Kompensasi nonfinansial (Nonfinansial berupa pemberian kesejahteraan karyawan. Compensation) terdiri dari kepuasan Selanjutnya, kedua bentuk yang diperoleh seseorang dari kompensasi diatas dijelaskan sebagai pekerjaan itu sendiri atau dari berikut: lingkungan psikologis dan fisik dimana a. Kompensasi Finansial orang tersebut bekerja. 1) Gaji dan Upah Dari beberapa pendapat 2) Insentif diatas penulis menarik kesimpulan Menurut Sarwoto dalam Martini bahwa kompensasi terdiri dari (2000:9), tipe-tipe insentif dapat kompensasi terdiri dari: kompensasi digolongkan dalam dua golongan, finansial yang terdiri dari gaji, bonus, yaitu: insentif, asuransi kesehatan, dan a. Insentif Material tunjangan. Sedangkan kompensasi 1. Insentif dalam bentuk uang nonfinansial terdiri dari tugas-tugas yang 2.Insentif dalam bentuk menarik, pengakuan, kerabat kerja yang jaminan menyenangkan dan lingkungan kerja b. Insentif Non Material yang nyaman. b. Kompensasi Non Finansial Kompensasi non finansial merupakan bentuk-bentuk kompensasi B. Kepuasan kerja yang tidak secara langsung berkaitan 1. Pengertian Kepuasan Kerja dengan prestasi kerja, pemberian Wherther dan Davis di dalam kompensasi tidak langsung memberikan Mangkunegara (2000:117) menjelaskan nilai penting tersendiri dikarenakan kepuasan kerja sebagai: Pendapat perasaan berkaitan dengan kesejahteraan yang menyokong atau tidak menyokong diri karyawan, jaminan masa depan, dan pegawai yang berhubungan dengan kelangsungan hidup mereka di pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti organisasi tempat mereka bekerja. upah atau gaji lainnya, penempatan kerja, Pembinaan keamanan dan jenis pekerjaan, struktur organisasi kesejahteraan karyawan merupakan perusahaan, mutu pengawasan. Sedangkan Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 4
  • 5. perasaan yang berhubungan dengan dirinya kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan antara lain umur, konisi kesehatan, karyawan meningkat. Berikut ini teori-teori kemampuan, pendidikan. tentang kepuasan kerja yaitu: Pendapat lain dikemukakan oleh a. Teori Keseimbangan (Equity Theory) Martoyo (1996:132) bahwa kepuasan kerja Menurut teori ini adalah keadaan emosional karyawan puas atau tidaknya karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu merupakan hasil dari antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perbandingan antara input- perusahaan atau organisasi dengan tingkat outcome dirinya dengan input- nilai balas jasa yang memang diinginkan outcome karyawan lain oleh karyawan yang bersangkutan. (comparison person). Jadi jika Gibson (1996:150) juga perbandingan tersebut mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu dirasakan seimbang (equity) sikap yang di punyai individu mengenai maka karyawan tersebut akan pekerjaannya. Hal ini dihasilkan dari merasa puas. Tetapi, apabila persepsi mereka terhadap pekerjaannya, terjadi tidak seimbang dapat didasarkan pada faktor lingkungan kerja menyebabkan dua seperti gaya penyelia, kebijakan dan kemungkinan yaitu over prosedur, afiliasi kelompok kerja, kondisi compensation inequity kerja dan tunjangan. (ketidakseimbangan yang Dari ketiga definisi di atas dapat menguntungkan dirinya) dan disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah sebaliknya, under sesuatu yang bersifat relatif dimana antara compensation inequity orang yang satu dengan orang yang lain (ketidakseimbangan yang tingkat kepuasannya atas pekerjaan menguntungkan karyawan lain berbeda-beda dalam setiap kondisi dari yang menjadi pembanding) waktu ke waktu. Karyawan akan merasa b. Teori Perbedaan (Discovery Theory) puas dalam bekerja apabila aspek-aspek Menurut teori ini, pekerjaan dan aspek-aspek dirinya apabila terjadi perbedaan menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek antara apa yang seharusnya tersebut tidak menyokong, maka karyawan didapatkan karyawan dan apa akan merasa tidak puas. Bila kepuasan kerja yang diharapkan, maka terjadi maka pada umumnya tercermin pada kepuasan atau tidak kepuasan perasaan karyawan terhadap pekerjaannya, kerja akan terjadi. yang sering diwujudkan dalam sikap positif c. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need karyawan terhadap pekerjaannya dan segala Fulfillment Theory) sesuatu yang dihadapi ataupun ditugaskan Menurut teori ini kepadanya di lingkungan kerjanya. "Kepuasan kerja karyawan bergantung pada terpenuhi 2. Teori-teori tentang kepuasan kerja atau tidaknya kebutuhan Sebelum membahas lebih lanjut karyawan". (Mangkunegara, mengenai teori kepuasan lebih dahulu hal 2000:121). Karyawan akan yang harus diketahui adalah motivasi, sebab merasa puas apabila ia kepuasan merupakan bagian dari motivasi. mendapatkan apa yang "Motivasi adalah kekuatan yang mendorong dibutuhkannya. Makin besar seseorang yang menimbulkan dan kebutuhan karyawan terpenuhi, mengarahkan perilaku. (Gibson, 1996:185). makin puas pula karyawan Dengan demikian motivasi merupakan suatu tersebut. Begitu sebaliknya konsep yang bersifat penjelasan yang apabila kebutuhan karyawan digunakan untuk memahami perilaku. tidak terpenuhi, karyawan akan Teori motivasi terbagi dalam dua merasa tidak puas. kategori yaitu teori kepuasan dan teori d. Teori Pandangan Kelompok (Sosial proses. "Teori kepuasan memuaskan Reference Group Theory) perhatian pada faktor-faktor didalam individu Menurut teori ini "Kepuasan yang mendorong, mengarahkan, kerja karyawan bukanlah bergantung mempertahankan dan menghentikan pada pemenuhan kebutuhan saja, tetapi perilaku. Sedangkan teori proses sangat tergantung pada pandangan dan menerangkan dan menganalisa bagaimana pendapat kelompok yang oleh para perilaku didorong, diarahkan, diperhatikan karyawan dianggap sebagai kelompok dan dihentikan. (Gibson, 1996:187) acuan. Kelompok acuan tersebut oleh Kepuasan kerja karyawan harus karyawan dijadikan tolak ukur untuk diciptakan sebaik-baiknya supaya moral Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 5
  • 6. menilai dirinya maupun lingkungannya". (Mangkunegara, 2000:121). C. Hubungan Kompensasi dan e. Teori Pengharapan (Expectancy Kepuasan Kerja Theory) Mangkunegara (2000:120) Teori pengharapan secara umum menyatakan bahwa kepuasan dikembangkan oleh Victor H. Vroom kerja dipengaruhi oleh faktor internal dan yang menjelaskan bahwa "Motivasi faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor merupakan suatu produk dari yang timbul dari karyawan sendiri, meliputi bagaimana seseorang menginginkan kecakapan, ketrampilan, umur, jenis kelamin, sesuatu, dan penaksiran seseorang kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi memungkinkan aksi tertentu yang akan dan sikap kerja. Faktor-faktor eksternal menuntunnya. (Mangkunegara, antara lain jenis pekerjaan, struktur 2000:122) organisasi, pangkat, kedudukan, mutu Pengharapan merupakan kekuatan pengawasan, jaminan finansial, interaksi keyakinan pada suatu perlakuan yang sosial, hubungan kerja, dan kesempatan diikuti dengan hasil khusus atau aksi promosi jabatan. yang berhubungan dengan hasil. Umar (1998:201) menegaskan f. Teori Dua Faktor dari Herzberg salah satu cara manajemen untuk Teori ini dikemukakan oleh meningkatkan kepuasan kerja karyawan Herzberg, dimana ia mengembangkan adalah melalui kompensasi. Secara empiris, dua rangkaian kondisi yang hasil yang dilakukan menunjukkan bahwa mempengaruhi seseorang dalam alasan dari sebagian responden yang tidak pekerjaannya, yaitu rangkaian kondisi puas dengan pekerjannya disebabkan oleh yang pertama yang disebut "Faktor adanya kompensasi yang tidak sesuai. Dari Motivator", dan rangkaian kondisi kedua Uraian-uraian sebelumnya, dapat yang disebut faktor hygiene. Menurut disimpulkan bahwa hubungan antara Herzberg dalam Robbins (1996:201), kompensasi dengan kepuasan kerja faktor-faktor intrinsic atau motivator sangatlah erat, mengingat tingkat kepuasan berhubungan dengan kepuasan kerja. kerja dapat diukur dari seberapa banyak, Martoyo (1996:157) menyatakan bahwa seberapa layak, dan seberapa besar faktor-faktor motivator adalah yang kompensasi diberikan kepada karyawan. mampu memuaskan dan mendorong Oleh sebab itu, penting bagi pihak orang untuk bekerja baik. Faktor-faktor manajemen untuk mengukur mekanisme tersebut terdiri atas: pemberian kompensasi yang mampu 1. Achievement (pencapaian mewujudkan rasa keadilan dan kepuasan hasil/prestasi) bagi karyawan. 2. Recognition (pengakuan) 3. The work it self (pekerjaan) D. Model Konsepsi dan Hipotesis 4. Responsibilities (tanggung jawab) Dari tinjauan pustaka diatas 5. Advancement (pengembangan) dapat disimpulkan suatu kerangka berpikir Sedangkan faktor-faktor ekstrinsik atau dengan permasalahan yang ada ke dalam faktor higienis yang dapat menimbulkan sebuah bentuk model konsepsi dan model rasa tidak tidak puas terdiri dari: hipotesis sebagai berikut: 1. Company Policy (kebijakan perusahaan) GAMBAR 1 2. Tehnical supervisor (pengawasan MODEL KONSEPSI secara teknis) PENGARUH KOMPENSASI 3. Interpersonal supervision TERHADAP KEPUASAN KERJA (pengawasan interpersonal) 4. Working condition (kondisi kerja) Kompensasi Kepuasan 5. Wages (gaji/upah) Kerja Menurut Herzberg, perbiakan faktor-faktor hygiene tidak memberikan pengaruh terhadap sikap kerja yang positif, namun bila diabaikan maka akan Setelah terbentuk menjadi model menimbulkan ketidakpuasan. Faktor konsepsi, agar hubungan variabel dapat Higiene pada dasarnya adalah diukur. Kemudian diterjemahkan dalam hubungan kerja dengan lingkungan sebuah hipotesis. Hipotesis penelitian kerja dimana karyawan itu bekerja. diperlukan untuk penelitian yang Perbaikan faktor-faktor hygiene dengan mempersoalkan hubungan antar variabel. tepat akan memotivasi karyawan untuk Hipotesis tidak lain adalah jawaban bekerja lebih baik. sementara atas permasalahan penelitian Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 6
  • 7. yang kebenarannya harus diuji secara berupa uang (finansial) maupun empiris. Hipotesis menyatakan hubungan yang bukan uang (non finansial). yang kita cari atau apa yang kita pelajari. Hasibuan (2000:117) (Nasir, 1998:183). 1. Variabel Kompensasi Finansial Menurut Hasibuan (2005) dalam (X1) menentukan Variabel terikat kompensasi Merupakan pemberian yang finansial (X1) dan kompensasi Nonfinansial langsung berupa uang atau (X2) dan Pendapat Budiono (2007) dalam finansial.indikator serta item variabel terbebas adalah variabel kepuasan sebagai berikut : kerja karyawan (Y) dan dapat dilihat pada Indicator : Gaji yan diterima, gambar model dibawah ini: item-item sebagai berikut: a) Kesesuaian antara gaji GAMBAR 2 yang diterima dengan MODEL HIPOTESIS yang diharapkan. b) Perbandingan gaji yang Kompensasi diterima dengan karyawan Finansial (X1) lain yang setingkat. Kepuasan Kerja c) Kesesuaian antara gaji Karyawan (Y) yang diterima dengan Kompensasi Non ketentuan perusahaan. Finansial (X2) Indicator : Insentif yang diterima, item-item sebagai Berdasarkan model hipotesis di berikut: atas, maka hipotesis dalam penelitian ini a) Kesesuaian antara adalah: promosi jabatan yang 1. Terdapat pengaruh yang signifikan diperoleh dengan yang variabel kompensasi finansial & diharapkan kompensasi non finansial terhadap b) Kesesuaian antara kepuasan kerja karyawan baik promosi jabatan yang secara simeta maupun parsial. diperoleh dengan masa 2. Variabel finansial berpengaruh kerja dominant & signifikan terhadap c) Perbandingan antara kepuasan kerja karyawan. promosi jabatan yang diperoleh dengan karyawan lain setingkat. BAB III. METODE PENELITIAN d) Kesesuaian antara bonus A. Jenis Penelitian yang diterima dengan Jenis penelitian yang di gunakan yang diharapkan. adalah penelitian explanatory (penjelasan) e) Kesesuaian antara bonus bertujuan untuk menguji hubungan antara yang diterima dengan variabel. Penelitian explanatiris (explanatory masa kerja. researeh) adalah untuk menguji hubungan 2. Variabel Kompensasi Non antara variabel yang dihipotesiskan. Finansial (X2) Penelitian juga termasuk penelitian deskriptif Merupakan pemberian dan kuantitatif disebut diskriptif karena kompensasi yang tidak penelitian ini menjelaskan atau langsung berupa uang, namun menggambarkan variabel yang sedang berupa tunjangan-tunjangan terjadi dan disebut kuantitatif karena banyak yang memberikan kontribusi menggunakan angka, mulai dari positif terhadap kepuasan pengumpulan data, penafsiran terhadap data kerja. serta dari penampilan dan hasilnya. Indicator : Tunjangan yang Demikian juga dengan pemahaman akan diterima, item-item : kesimpulan penelitian. (Arikunto, 2002 : 9) a) Kesesuaian antara tunjangan yang diterima B. Konsep Variabel dan Pengukuran dengan yang diharapkan 1. Konsep dan Variabel b) Kesesuaian antara • Konsep Pertama : Kompensasi tunjangan yang diterima Mengacu pada pendapat dengan masa kerja. Martoyo (1996:114) bahwa c) Keberadaan jaminan kompensasii merupakan pesangon akhir masa pengaturan keseluruhan balas jasa kerja. bagi karyawan baik yang langsung Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 7
  • 8. d) Keberadaan jaminan untuk memberi penilaian pada indeks kesehatan. “salah satu cara yang paling sering e) Keberadaan fasilitas digunakan dalam menentukan adalah pakaian dinas, dengan menghadapkan seorang transportasi, kenyamanan responden dengan sebuah pernyataan tempat kerja. dan kemudian diminta untuk memberi • Konsep Kedua : kepuasan kerja jawaban sangat setuju, setuju, ragu- Mengacu pada teori yang ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. dikemukakan davis dalam Jawaban ini diberi skor 1 sampai 5”. mangkunegara (2000:117) yang (Singarimbun dan Effendi,1995:111). menyatakan kepuasan kerja “Is The Alternatif jawaban tersebut akan Favourable Or Unfavorable With bervariasi sesuai dengan pertanyaan Employees View Their Work”. atau pernyataan yang diberikan. Variabel kepuasan kerja karyawan (Y) C. Populasi dan Sampel Faktor kepuasan kepuasan kerja Dalam suatu penelitian tidak merupakan suatu hal yang mungkin meneliti individu didalam sesuatu berhubungan dengan nilai intrinsik populasi, karena keterbatasan waktu, atau kondisi motivator yang mampu tenaga, dan biaya, sehingga meneliti mendorong karyawan bekerja lebih sebagian dari populasi diharapkan dapat baik. (Herzberg dalam Robin, menggambarkan hasil sesungguhnya dari 1996:201). Martoyo (1996:157) populasi. Menurut Sugiyono (2007 : 800) menegaskan bahwa faktor-faktor “Populasi adalah wilayah generasi yang motifator adalah faktor yang mampu terdiri atas obyek dan subyek yang mendorong dan memuaskan orang mempunyai kualitas dan karakteristik untuk bekerja lebih baik. tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk 1. Indikator : Achievement dipelajari dan kemudian ditarik (pencapaian hasil kesimpulannya”. Pada penelitian ini, kerja/prestasi), item : populasinya adalah karyawan. Sedangkan a) Upaya untuk mencapai sebagian dari populasi yang terwarnai oleh hasil sifat dan karakteristik populasinya disebut b) kemampuan melaksanakan sampel, sampell yang diambil dari populasi tugas harus betul-betul mewakili “sampel adalah 2. Indikator : Recognition bagian populasi yang menjadi sumber data (penghargaan pengakuan) yang sebenarnya dalam suatu penelitian” a) Penghargaan dari atasan (nawawi, 1985, 144). Menurut Arikunto b) Dukungan rekan kerja (1993:107) jika jumlah subyek yang 3. Indikator : Responsibilities digunakan kurang dari 100 maka lebih baik (tanggung jawab) diambil keseluruhan. Jika subyek yang a) Tanggung jawab dalam digunakan lebih dari 100 maka sampel melaksanakan instruksi diambil sebesar 10% - 15% dan 20% - 25%. atasan Untuk penentuan jumlah sampel digunakan b) Kemampuan untuk rumus slovin (Umar, 1998;49) sebagai melaksanakan target berikut : perusahaan N 4. Indikator : The work it self n= (pekerjaan itu sendiri) 1 + Ne 2 a) Pandangan terhadap Keterangan : pekejaan n = Banyaknya sampel b) Pandangan terhadap karir N = Ukuran populasi 5. Indikator : Advancement e = Presisi (batas ketelitian) yang (pengembangan) digunakan (10%) yang a) Pandangan terhadap diinginkan (presentase tingkat keahlian kelonggaran, ketidaktelitian b) Pandangan terhadap karena mengambil sampel) tingkat ketrampilan D. Pengumpulan Data 1. Sumber Data 2. Skala Pengukuran “Yang dimaksud sumber data Skala pengukuran yang dalam penelitian adalah subyek digunakan adalah skala likert. Skala darimana data di peroleh” (Arikunto, likert adalah suatu cara yang sistematis 1998;114) pada penelitian ini terdapat Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 8
  • 9. dua sumber data yang digunakan yaitu : b. Uji t sumberdata primer dan sekunder. Uji t adalah uji hipotesis yang Dalam pengumpulannya digunakan untuk menguji pengaruh mempergunakan wawancara, kuesioner signifikan dan masing-masing dan dokumentasi. variabel Kompensasi terhadap variabel kepuasan kerja. secara parsial. 2. Validitas • Jika t Sig < 0,05 maka Ho Pada penelitian ini digunakan ditolak dan Ha diterima. validitas person berdasarkan rumus • Jika t Sig > 0,05 maka Ho korelasi produk moment. Adapun criteria diterima dan Ha ditolak. pengujianya adalah Apabila r hitung < r table maka tidak terdapat data yang valid sedangkan apabila r hitung > r BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN table terdapat data yang valid. (Singarimbun dan Effendi,1993:137). A. Hasil Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) 3. Reliabilitas Distribusi Jawa Timur AP&J Uji reliabilitas dilakukan dengan Pasuruan skor item-item suatu variabel, apabila Menurut berbagai keterangan yang angka korelasi yang diperoleh lebih ditemukan listrik mulai bersinar diwilayah besar dari nilai kritis berarti item tersebut indonesia pada akhir abad ke-19 zaman reliable. Uji validitas dan reliabilitas pemerintah hindia belanda. masig masing variabel penelitian ini Pengambilan pimpinan perusahaan menghitung pada taraf signifikan 0,05. listrik pertama terjadi pada tanggal 21 Kedua langkah diatas september 1945 di pusat jakarta oleh mempunyai uji instrument pengumpulan kesatuan aksi karyawan listrik, setelah data dalam hal ini koesioner sebelum gagalnya rapat tanggal 19 september 1945 menguji hipotesis agar hasil yang dan pada hari berikutnya pengamb alihan diperoleh benar-benar dapat dipercaya. meluas ke daerah lainnya seperti perusahaan di surabaya, semarang, E. Analisis Data bandung dan di berbagai kota lainya di jawa 1. Analisis Regresi Linier Berganda maupun diluar jawa. Dengan menggunakan Setelah penyerahan kedaulatan dan model analisis regresi linier berganda pemerintahan belanda kepada RIS yaitu maka besarnya pengaruh variabel- perusahaan listrik belanda kecuali variabel independent tersebut akan pembangkit tenaga listrik LWB tetap dikuasai dapat diketahui, Adapun regresi linier pemerintahan RI dengan nama PLN. berganda yang dimaksud adalah: Perusahaan listrik yang diambil alih Y’ = a+b1X1+b2X2+ε tahun 1957 oleh pemerintah dimasukkan Dimana dalam badan pimpinan umum perusahaan Y = kepuasan kerja karyawan listrik berdasarkan UU no. 19 tahun 1960 X 1 = Kompensasi Finansial dengan keputusan menteri PUT no. 16/1/20 tanggal 20 mei 1961. Pada tahun 1965 X 2 = Kompensasi Non Finansial struktur organisasi PLN di wilayah indonesia a = konstanta ditetapkan menjadi 14 kesatuan wilayah b.1,2,3 = koefisien arah regresi yaitu : ε = standar eror estimate a) 12 PLN Eksploitasi Distribusi b) 1 PLN Eksploitasi Pembangkitan 2. Pengujian Hipotesis c) 1 PLN Gas a. Uji F Tahun 1965 dengan peraturan PUT Uji F di gunakan untuk menguji no.9/PRT/1964 BPU PLN di bekukan dan signikasi pengaruh farabel bebas dengan peraturan no. 1/PRT/1965 dua terhadap variabel terikat secara perusahaan listrik dan gas menjadi : simultan 1) Perusahaan listrik Negara • Jika F Sig < 0,05 maka Ho (PLN) ditolak dan Ha diterima. 2) Perusahaan Gas Negara • Jika F Sig > 0,05 maka Ho (PGN) diterima dan Ha ditolak. Dengan keputusan PUTL no.1/PRT/1973 PLN berubah menjadi perusahan umum listrik Negara yang Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 9
  • 10. memiliki wewenang tunggal. Perusahaan dengan keputusan General Manager tahun Negara dibentuk pemerintah untuk 2003 nama PT PLN (PERSERO) CABANG merencanakan, membangun, PASURUAN diubah menjadi PT PLN membangkitkan dan mendistribusikan (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN tenaga listrik di wilayah seluruh indonesia. JARINGAN PASURUAN dengan unit-unitnya Untuk meningkatkan efisiensi dan yaitu Unit Pelayanan (UP), Unit Jaringan efektivitas usaha penyediaan tenaga listrik, (UJ), Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) maka PERUM listrik Negara dinilai dan Area Pelayanan (AP). memenuhi persyaratan untuk dialihkan Sedangkan proses bisnis PT. PLN bentuknya menjadi PERSERO berdasarkan (PERSERO) Area Pelayanan & Jaringan peraturan pemerintah RI No.23/1994 tanggal Pasuruan yaitu terdapat dua komponen 16 juni 1994 dan yang memiliki kewenangan diantaranya: dari UU No. 15/1985, PP 10/1989 Jo. PP 1 PLN pembangkit diantaranya 03/2005 dengan kepemilikan saham 99,9% PLTA, PLTU, transmisi dan milik Negara cq.Men.Keu dan 0,01% milik gardu induk. perseorangan, sebagai badan hukum privat 2 PLN distribusi diantaranya tentang pendirian/perubahan dengan akta jaringan distribusi, trafo notaris, mengikuti ketentuan hukum perdata distribusi, pelanggan. (PT): Anggaran Dasar, Akta Notaris tanggal Dimana Energi Listrik diperoleh 30 juli 1994 dan perubahan terhadap persero pembangkit (PLTA/PLTU) melalui transmisi berlaku ketentuan & prinsip UU No. 1 tahun disalurkan kegardu induk. Dan diatur oleh 1995 tentang PT: pengatur beban (P3B). selanjutnya energi PP No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan listrik tersebut dari gardu induk melalui Perseroan,UU No. 19 tahun 2003 tentang jaringan distribusi dengan tegangan energi BUMN dan Ikatan Hukum : Hubungan Jual listrik 20 KV melalui trafo distribusi energi Beli (SPJBTL) Surat Perjanjian Jual Beli listrik disalurkan kepelanggan selesai 220- Tenaga listrik. 380 Volt. Persero mengelola cabang produksi/usaha menyangkut hajat hidup orang banyak/masyarakat (Public Entitiy): 2. Wilayah dan Bidang Kerja 1 Pemegang Kuasa Lokasi PT. PLN (PERSERO) Ketenagalistrikan (PKUK) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AP&J 2 Ada hal yang dikuasai oleh PASURUAN terletak di jalan panglima peraturan Negara yaitu Tarip sudirman no.69 Pasuruan Jawa Timur. 3 Modal seluruhnya / mayoritas PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI dimiliki Negara JAWA TIMUR AP&J PASURUAN bergerak Berdasarkan Peraturan pemerintah dalam bidangketenaga listrikan yang RI tahun 2004 dengan mengikuti fenomena mempunyai beberapa unit pelayanan dan perubahan yang timbul, serta dengan jaringan dapat dilihat pada tabel 4.1 berbagai pertimbangan internal maupun eksternal, PT PLN harus menyesuaikan diri baik institusional maupun mekanisme kerja dengan “customer servis oriented “, Maka Tabel 4.1 UP&J pada PT. PLN (Persero) AP&J Pasuruan No Unit pelayanan & jaringan Alamat 1. UP. Pasuruan kota JL. Diponegoro No.1 Pasuruan 2. UP. Grati JL.Ir.Juanda No.19 Blandongan pasuruan 3. UP. Gondang wetan JL.Raya pasuruan-malang km 7, kejayan-Malang 4. UJ. Kota JL. Panglima Sudirman no 69 Pasuruan 5. UP&J Probolinggo JL. Dr. Sutomo No.60, Probolinggo 6. UP&J Kraksaan JL. Rengganis No.99, Kraksaan 7. UP&J Pandaan JL. Raya kasri No.48, Pandaan 8. UP&J Prigen JL. Taman wisata No.543, Prigen 9. UP&J Bangil JL. Mangga No.68, Bangil 10. UP&J Sukorejo JL.Raya buluagung No.56, Purwosari-Pasuruan Sumber: intern perusahaan Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 10
  • 11. 3. Visi, Misi dan Tujuan PT. PLN mempunyai masa kerja 25-29 tahun dan (PERSERO) AP&J Pasuruan 48% berpendidikan SLTA. Visi PT. PLN (PERSERO) AP&J Pasuruan C. Diskripsi frekuensi penelitian “Diakui sebagai perusahaan Pada bagian ini akan disajikan kelas dunia yang bertumbuh kembang, distribusi frekuensi jawaban responden unggul dan terpercaya dengan terhadap item-item pertanyaan masing- bertumpuh pada potensi insani”. masing variabel penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Misi PT. PLN (PERSERO) AP&J jawaban responden terhadap item-item Pasuruan penelitian berada pada daerah positif. 1. Menjalankan bisnis ketenagalistrikan dan bidang lain D. Uji Validitas Dan Reliabilitas yang terkait, berorientasi pada Berdasarkan hasil uji coba kepada kepuasan pelanggan, anggota responden, berikut rekapitulasi hasil perusahaan dan pemegang saham. perhitungannya. Berdaarkan hasil uji 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai menunjukkan bahwa item-item yang di uji media untuk meningkatkan kualitas sudah valid dan reliable. kehidupan masyarakat. 3. Mengupayakan agar tenaga listrik E. Analisis Regresi Linier Berganda menjadi pendorong kegiatan Sedangkan untuk menguji hipotesis ekonomi. mengunakan uji analisis Regresi linier 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berganda dengan menggunakan SPSS 11.0 berwawasan lingkungan. For Window Menghasilkan data sebagai Peran dan Tujuan PT. PLN (Persero) berikut : Distribusi Jawa Timur AP&J Pasuruan Tabel 4.13 Menyediakan tenaga listrik bagi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda kepentingan umum dan sekaligus akumulasi profit berdasarkan prinsip pengelolaan Variabel B T Hitung Sig perusahaan. Mengusahakan penyediaan X1 0,452 0,241 0,029 tenaga listrik dalam jumlah dan mutu dengan X2 0,132 0,509 0,613 tujuan: 1 Meningkatkan kesejahteraan dan Konstanta : 22.904 kemakmuran rakyat secara adil dan Multiple R : 0,498 merata serta mendorong peningkatan R. square : 0,248 kegiatan ekonomi. Adjusted R Square : 0,222 2 Mengusahakan keuntungan agar dapat Sig F : 0,000 membiayai pengembangan. Dari analisis di atas dapat di ketahui 3 Merintis kegiatan usaha menyediakan persamaan Regresi linier berganda sebagai tenaga listrik menyelenggarakan usaha berikut : – usaha lain yang menunjang Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e penyediaan tenaga listrik dengan Y = 22,904 + 0,452 (X1)+e peraturan perundang – undang yang 1. Konstanta sebesar 22,904 menyatakan berlaku. bahwa jika tidak ada kompensasi finansial maka kepuasan kerja adalah 4. Kebijakan Mutu PT. PLN (Persero) 22,904%. Distribusi Jawa Timur AP&J 2. Koefisien regresi 0,452 menyatakan Pasuruan bahwa setiap penambahan satu satuan “Senantiasa meningkatkan kompensasi finansial akan pelayanan terintegrasi untuk memenuhi meningkatkan kepuasan kerja karyawan harapan dan kepuasan pelanggan serta sebesar 45,2% menyempurnakan system secara 3. Multiple R sebesar 0,498 menunjukkan berkesinambungan. bahwa korelasi/hubungan antara kompensasi finansial (X1) dan kompensasi non finansial (X2) dengan kepuasan kerja karyawan (Y) adalah B. Diskripsi Responden cukup kuat. Responden dalam penelitian ini 4. Catatan : definisi cukup kuat karena adalah karyawan PT. PLN (Persero) angka di atas 0,5 Distribusi Jawa Timur AP & J Pasuruan. 83% 5. Koefisien determinasi bertujuan untuk berjenis kelamin laki-laki, 23% berusia mengetahui kontribusi finansial antara 43-47 tahun, 90% sudah kawin, 38% Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 11
  • 12. kompensasi finansial (X1) dan demikian pengujian menunjukkan kompensasi non finansial (X2) terhadap Ho diterima. Hasil ini kepuasan karyawan (Y) dengan memperlihatkan bahwa kompensasi menggunakan R square 0,248. artinya non finansial (X2) tidak berpengaruh finansial kepuasan kerja karyawan signifikan terhadap finansial dipengaruhi sebesar 24,8% oleh kepuasan kerja (Y). variabel kompensasi finansial (X1) dan kompensasi non finansial (X2) Hipotesis 2 Diduga variabel kompensasi finansial (X1) berpengaruh dominant dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan F. Uji Hipotesis (Y).Untuk mengetahui variabel mana yang Hipotesis 1 paling dominan berpengaruh terhadap Di duga terdapat pengaruh yang variabel kepuasan kerja karyawan (Y) yaitu signifikan antara kompensasi finansial dan dengan mengetahui terlebih dahulu kompensasi non finansial terhadap kontribusi masing-masing variabel kepuasan kerja karyawan secara bersama- kompensasi finansial (X1) dan variabel sama (simultan) maupun secara parsial. kompensasi non finansial (X2) terhadap • Uji F variabel kepuasan kerja karyawan (Y) Uji F dimaksudkan mengetahui kontribusi diketahui dengan penguadratan 2 pengaruh variabel bebas terhadap dari hasil korelasi (r ) variabel kompensasi variabel terikat secara bersama- finansial (X1) dan finansial non finansial (X2) sama (simultan). Berdasarkan hasil terhadap variabel kepuasan kerja karyawan out put SPSS 11.0 For Window (Y). masing-masing kontribusi varibel yang terdapat pada tabel 4.13 yang kompensasi finansial (X1) dan variabel non diketahui bahwa Sig F sebesar finansial (X2) terhadap variabel kepuasan 0.000 nilai ini lebih kecil dari 0.05 kerja karyawan (Y) disajikan dalam tabel yaitu (0.000 < 0,05) berarti Ha berikut: diterima yang artinya bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel kompensasi finansial (X1) dan TABEL 4.14 variabel kompensasi non finansial KONTRIBUSI VARIABEL KOMPENSASI (X2) berpengaruh signifikan FINANSIAL (X1) DAN VARIABEL terhadap variabel kepuasan kerja KOMPENSASI NON FINANSIAL (X2) karyawan (Y) TERHADAP VARIABEL KEPUASAN • Uji t KERJA KARYAWAN (Y) Uji t dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap Variabel Koefisien r² Kontribu variabel terikat secara parsial. Uji t korelasi si digunakan untuk mengukur seberapa X1 – Y 0,283 0,812 8,12% besar pengaruh masing-masing variabel X2 – Y 0,067 0,005 0,45% bebas. Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui Data pada tabel di atas terlihat bahwa untuk : bahwa variabel kompensasi finansial (X1) - Variabel Kompensasi Finansial (X1) memiliki koefisien korelasi sebesar 0,283 Untuk variabel kompensasi finansial dan memiliki kontribusi yang paling tinggi (X1) memiliki Sig t sebesar 0.029 yaitu sebesar 8,12% pengaruhnya terhadap nilai ini lebih kecil dari 0.05 yaitu kepuasan kerja karyawan (Y) sedangkan (0.029 < 0.05) Dengan demikian variabel kompensasi non finansial (X2) pengujian menunjukkan Ha memiliki koefisien korelasi sebesar 0,067 diterima. Hasil ini memperlihatkan dan memiliki kontribusi sebesar 0,45% bahwa variabel kompensasi pengaruhnya terhadap kompensasi kerja finansial (X1) berpengaruh karyawan (Y). Dengan kondisi hipotesis signifikan terhadap variabel seperti ini menyatakan bahwa variabel kepuasan kerja karyawan (Y) kompensasi finansial (X1) adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan - Variabel Kompensasi Non Finansial kerja (Y) dengan demikian PT. PLN (X2) (Persero) Area Pelayanan & Jaringan Untuk variabel kompensasi non Pasuruan dapat diterima. finansial (X2) memiliki Sig t sebesar 0.613 nilai ini lebih besar dari 0.05 yaitu (0.613 > 0.05) Dengan Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 12
  • 13. G. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V. PENUTUP Berdasarkan hipotesis I Uji F (secara simultan) menunjukkan bahwa Sig F KESIMPULAN sebesar 0.000 nilai ini lebih kecil dari 0.05 1. Alat ukur dalam penelitian ini bentuk yaitu (0.000 < 0,05) yang berarti Ha diterima. kusioner yang diajukan oleh peneliti Artinya bahwa secara simultan variabel kepada 76 responden di PT. PLN kompensasi finansial X1 dan kompensasi (Persero) Distribusi Jawa Timur AP&J nonfinansial X2 berpengaruh signifikan Pasuruan yang telah dijawab 60 terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). responden dan sisanya 16 kuesioner Temuan ini sekaligus menguatkan teori tidak kembali. Jawaban responden Umar et.al (1999:206) yang menyatakan menghasilkan data yang valid dan bahwa salah satu cara manajemen untuk reliable setelah diuji secara statistik meningkatkan kepuasan kerja karyawan dengan menggunakan program SPSS adalah melalui kompensasi. Sedangkan 11.0 For Window. dalam Uji t untuk variabel kompensasi 2. Dari Hipotesis 1 hasil Uji F finansial X1 menunjukkan bahwa Sig F menunjukkan bahwa model regresi yang sebesar 0.029 nilai ini lebih kecil dari 0.05 dibentuk oleh peneliti diterima secara yaitu (0.029 < 0.05) Dengan demikian statistik terbukti dari Sig F sebesar pengujian menunjukkan Ha diterima. Artinya 0.000 nilai ini lebih kecil dari 0.05 yaitu secara parsial kompensasi finansial (X1) (0.000 < 0,05) Ha diterima,artinya berpengaruh signifikan terhadap finansial secara bersama-sama (simultan) kepuasan kerja karyawan (Y) dan untuk uji t finansial kompensasi finansial (X1) dan kompensasi nonfinansial (X2) menunjukkan finansial kompensasi nonfinansial (X2) Sig F sebesar 0.613 nilai ini lebih besar dari berpengaruh signifikan terhadap 0.05 yaitu (0.613 > 0.05) Dengan demikian kepuasan kerja karyawan (Y). pengujian menunjukkan Ho diterima Artinya 3. Dari hasil uji t menunjukkan bahwa secara parsial kompensasi nonfinansial (X2) kompensasi finansial (X1) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). dan dalam kepuasan kerja karyawan (Y) dengan hipotesis 2 untuk mengetahui variabel yang Sig t sebesar 0.029 nilai ini lebih kecil paling dominant berpengaruh terhadap dari 0.05 yaitu (0.029 < 0.05) Ha kepuasan kerja karyawan (Y) di PT. PLN diterima dan kompensasi non finansial (Persero) Distribusi Jawa Timur AP&J (X2) secara parsial tidak berpengaruh Pasuruan, dengan mengetahui kontribusi siginifikan terhadap kepuasan kerja masing-masing variabel kompensasi karyawan dengan Sig t sebesar 0,613 finansial (X1) dan variabel kompensasi nilai ini lebih besar dari 0.05 yaitu (0,613 nonfinansial (X2) terhadap variabel kepuasan > 0.05) Ho diterima. kerja karyawan (Y) yang mana dapat 4. Dari Hipotesis 2,kompensasi finansial diketahui dengan koefisien determinasi dari (X1) pada PT. PLN (Persero) Distribusi 2 hasil penguadratan hasil korelasi (r ) variabel Jawa Timur AP & J Pasuruan adalah kompensasi finansial (X1) dan kompensasi variable yang dominan berpengaruh non finansial (X2) terhadap variabel pada kepuasan kerja karyawan (Y) kepuasan kerja karyawan (Y):kompensasi dengan nilai koefisien korelasi 0,283 finansial terhadap kepuasan kerja karyawan dan memiliki kontribusi sebesar 8,12%. (X1-Y) dengan koefisien korelasi sebesar 0,283 dan mempunyai kontribusi sebesar SARAN 8,12% dan variabel kompensasi Nonfinansial Berdasarkan hasil penelitian yang terhadap kepuasan kerja karyawan (X2-Y) ada, maka dapat dirumuskan beberapa dengan koefisien dengan korelasi 0,067 dan saran sebagai berikut: mempunyai kontribusi sebesar 0,045%. Dari 1. Seyogyanya kompensasi finansial sini terlihat bahwa variabel kompensasi dipertahankan karena berpengaruh finansial (X1) memiliki kontribusi lebih tinggi signifikan terhadap kepuasan kerja yaitu sebesar 8,12% pengaruhnya terhadap karyawan. Kompensasi non finansial variabel kepuasan kerja karyawan (Y) di PT. diupayakan ditingkatkan, meskipun tidak PLN (Persero) distribusi jawa timur AP&J berpengaruh signifikan, tetapi secara Pasuruan. Sedangkan sisanya dipengaruhi teoritis finansial tersebut mempunyai oleh finansial lain yang tidak diikutkan dalam pengaruh terhadap kepuasan kerja penelitian ini. karyawan. 2. Kompensasi yang adil dan layak dikalangan karyawan perlu ditingkatkan, apabila dilihat dari pengaruh yang Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 13
  • 14. kurang dominant dalam kompensasi Lutfi. 2006. Pengaruh Penelitian & terhadap kepuasan kerja karyawan yaitu Pengembangan Kompensasi. mengenai kompensasi non finansial, Malang: Universitas Merdeka. khususnya keberadaan pensiun pada Mangkunegara. 2000. Prabu, Anwar, AA. akhir masa kerja, jaminan kesehatan 2000. Manajemen Sumber dan tunjangan karyawan karena dengan Daya Manusia Perusahaan. terpenuhinya kebutuhan di atas, maka Bandung: PT. Remaja karyawan akan merasa nyaman dan Rosdakarya. sehat yang dapat direfleksikan ke dalam Martoyo. Susile. 1998. Manajemen Sumber sikap kerja yang positif terhadap Daya Manusia. Yogyakarta: perusahaan. PT. BPFE. 3. Kepuasan kerja yang baik dan tinggi .................... . 1996. Pengeahuan Dasar perlu dijaga dan ditingkatkan, terutama Menejemen Dan melalui pandangan terhadap pekerjaan Kepemimpinan Edisi I. dan pandangan terhadap karir yang Yogyakarta PT. BPFE. tidak sesuai dengan bakat, minat dan Nawawi, Hadari. 1985. Metode Penelitian kemampuan karyawan, dukungan dari Bidang Sosial. Jakarta: rekan kerja dan saling kerja sama Universitas Gajahmada Pres.. intensif yang lebih baik dari sebelumnya. Nazir, Moh. 1996. Metode Penelitian. Hal ini dapat berimplikasi langsung pada Jakarta: Ghalia Indonesia. puas atau tidaknya karyawan dalam Rahmawati Ike Kusdyah. 2004. Menejemen dalam melaksanakan pekerjaanya. Edisi Pertama. Malang: UMM Press. DAFTAR PUSTAKA Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi jilid 1. Jakarta: PT. Arikunto suharsimi. 1998. Prosedur Prehalindo. Alih Bahasa: Penelitian Suatu Pendekatan Hadyana Pujaatmaka. Praktek, Edisi Revisi V. Simamora, Henry. 1997. Manajemen Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sumber Daya Manusia. ……………. 1993. Prosedur Penelitian Yogyakarta: STIE YKPN. Suatu Pendekatan Praktek, Singarimbun, Masri, Sofian Effendi. 1995. Edisi Revisi II. Jakarta: PT. Metode Penelitian Survey. Rineka Cipta. Jakarta: LP3ES. Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Daya Manusia Jilid 2. Jakarta: Alfabeta. PT. Prehalindo. Suprihanto Jhon. 1987. Menejemen Flippo, Edwin, B. 1990. Manajemen Personalia Edisi I. Personalia. Jakarta. Erlangga. Yogyakarta: PT. PBFE. Alih Bahasa : Moh. Mahmud. Umar, Husain. 1998. Riset Sumber Daya Gibson, U, Ivancevich JM’ & Donelly, J.H Manusia. Jakarta: Gramedia 1996. Organisasi, Perilaku, Pustaka Utama. Struktur & Proses Jilid I Alih Bahasa Nunuk Adiami Edisi Delapan. Jakarta. Penerbit Bina Rupa Aksara. Gomes, C.F. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset. Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. ………………. . 1987. Manajemen Personalia dan SDM. Yogyakarta: PT. BPFE. Hasibuan, S.P, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kunci Keberhasilan. Jakarta: Gunung Agung. ………………. . 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Jurnal OTONOMI Volume 11. No. 1 Juli 2011 14