SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
PENENTUAN BIAYA PER UNIT


A. Alokasi Biaya Departemen Pendukung
       Alokasi berarti cara membagi sekelompok biaya dan membebankannya pada berbagai
sub unit. Hal yang perlu ditekankan adalah alokasi tidak mempengaruhi biaya total. Biaya total
tidak berkurang atau meningkat dengan adanya alokasi. Meskipun demikian, jumlah biaya yang
dibebankan pada subunit dapat dipengaruhi oleh prosedur alokasi yang dipilih.Karena alokasi
biaya dapat mempengaruhi harga penawaran, profitabilitas setiap produk, dan perilaku
manajer, maka alokasi biaya merupakan suatu hal yang penting.
       Biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama yang terjadi ketika sumber daya yang
sama digunakan dalam output disebut sebagai biaya bersama. Cara biaya bersama dibebankan
pada departemen akan dijelaskan dalam bab ini. Berdasarkan fungsinya, perusahaan memiliki
dua kategori departemen, departemen produksi dan departemen pendukung.Departemen
produksi bertanggungjawab pada pembuatan produk atau jasa yang langsung dijual kepada
konsumen.Sedangkan departemen pendukung menyediakan pelayanan pendukung yang
diperlukan oleh departemen produksi.Departemen ini tidak berhubungan langsung dengan
konsumen.Setelah departemen produksi dan pendukung diidentifikasi, biaya overhead yang
muncul di tiap departemen dapat ditentukan.Overhead yang tidak dapat dibebankan dengan
mudah pada departemen produksi dan pendukung dibebankan pada departemen umum.Biaya
overhead ini hanya dibebankan pada satu departemen saja.
       Setelah perusahaan dibagi dalam departemen dan semua biaya overhead ditelusuri ke
tiap departemen, biaya departemen pendukung diberikan pada departemen produksi dan tarif
overhead dibuat untuk menentukan biaya produk.Tarif overhead departemen adalah penting
karena tiap departemen produksi mengerjakan banyak produk.Jika dalam suatu departemen
produksi hanya terdapat satu produk, semua biaya jasa yang dialokasikan ke departemen
tersebut adalah milik produk tersebut. Tarif overhead ditentukan terlebih dahulu dihitung
dengan menjumlahkan estimasi total overhead suatu departemen dan membaginya dengan
estimasi dasar pengalokasian yang sesuai.
Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung.Oleh sebab itu, biaya departemen
pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen produksi.Faktor penyebab adalah variabel
atau aktivitas dalam departmen produksi yang menyebabkan timbulnya biaya jasa
pendukung.Dalam memilih dasar pengalokasian biaya departemen pendukung, dilakukan
identifikasi faktor penyebab yang sesuai. Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan
biaya produk yang lebih akurat. Selain itu, jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat
mengontrol konsumsi pendukung secara lebih baik.


Tujuan alokasi adalah:


1. Memperoleh harga yang disepakati bersama.
2. Menghitung profitabilitas lini produk.
3. Memperkirakan pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian.
4. Menilai persediaan.
5. Memotivasi para manajer.


Biaya departemen pendukung sering dialokasikan ke departemen lain melalui penggunaan tarif
pembebanan. Tarif pembebanan dapat dibedakan menjadi dua, tarif pembebanan tunggal dan
tarif pembebanan ganda.Suatu tarif tunggal mengkombinasikan biaya variabel dan tetap
departemen pendukung untuk menghasilkan tarif pembebanan.Namun, penggunaan tarif
tunggal mengakibatkan biaya tetap diperlakukan seakan-akan biaya tersebut merupakan biaya
variabel.Jumlah tambahan yang dibebankan adalah akibat dari perlakuan terhadap biaya tetap
yang seakan-akan menjadi biaya variabel. Dalam tarif perhitungan ganda, masalah ini akan
dihilangkan. Ketika tarif ganda digunakan, suatu tarif terpisah dihitung untuk tiap jenis sumber
daya berdasarkan pada faktor penyebab.Kemudian, penggunaan aktual tiap jenis faktor
penyebab dikalikan dengan tarif yang sesuai untuk mendapatkan jumlah biaya departemen
pendukung yang dialokasikan.
Biaya yang seharusnya dialokasikan adalah biaya yang dianggarkan, bukan biaya aktual.Hal ini
dilakukan agar efisiensi atau ketidakefisiensian departemen pendukung tidak diserap oleh
departemen produksi.Para manajer departemen produksi, tidak memiliki pengendalian atas
tingkat efisiensi yang dicapai manajer departemen pendukung.Dengan mengalokasikan biaya
yang dianggarkan (bukan biaya aktual), tidak ada ketidakefisiensian atau efisiensi yang
ditransfer dari satu departemen ke departemen lainnya.


Terdapat tiga metode alokasi biaya departemen pendukung,
       metode alokasi langsung,
       Ketika perusahaan mengalokasikan biaya departemen pendukung hanya ke departemen
       produksi, mereka menggunakan metode alokasi langsung.Metode alokasi langsung
       adalah metode yang paling sederhana dan paling langsung untuk mengalokasikan biaya
       departemen pendukung.Biaya jasa variabel dialokasikan secara langsung ke departemen
       produksi sesuai proporsi penggunaan jasa departemen tersebut.Biaya tetap juga
       dialokasikan secara langsung ke departemen produksi tetapi sesuai proporsi kapasitas
       normal atau praktis departemen produksi.
       metode alokasi berurutan, dan
       Metode       alokasi   berurutan,   mengakui   adanya   interaksi   antar   departemen
       pendukung.Akan tetapi, metode berurutan tidak sepenuhnya mengakui interaksi
       tersebut. Alokasi biaya dilakukan dengan cara menurun, mengikuti prosedur rangking
       yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Urutannya biasanya dilakukan dengan
       mengurutkan departemen pendukung sesuai jumlah pelayanan terbanyak hingga
       tersedikit.Tingkat pelayanannya diukur dengan biaya langsung tiap departemen
       pendukung.Departemen dengan biaya tertinggi dianggap sebagai pemberi layanan
       terbanyak.
       metode alokasi timbal balik.
       Metode alokasi timbal balik (reciprokal) mengakui semua interaksi antar departemen
       pendukung. Dalam metode alokasi timbal balik ini, pemakaian suatu departemen
       pendukung oleh departemen menentukan biaya total tiap departemen pendukung yang
biaya totalnya mencerminkan interaksi antar departemen pendukung. Kemudian, biaya
       total departemen pendukung didefinisikan sebagai jumlah biaya langsung departemen
       ditambah proporsi jasa yang diterima dari departemen pendukung lainnya.
    Setelah mengalokasikan semua biaya pendukung ke departemen produksi, tarif overhead
dapat dihitung untuk tiap departemen. Tarif ini dihitung dengan menambahkan biaya
departemen pendukung yang dialokasikan dengan biaya overhead yang secara langsung dapat
ditelusuri ke departemen produksi dan membagi jumlah total ini dengan beberapa ukuran
aktivitas, seperti jam tenaga kerja lansung atau jam mesin.
B. Alokasi joint Costing
    Produk patungan adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara simultan dengan
proses yang sama hingga pada titik pemisahan. Proses produksi patungan menghasilkan output
dua produk atau lebih, dimana produk patungan utama memiliki nilai penjualan yang relatif
signifikan. Produk sampingannya memiliki nilai penjualan yang relatif lebih sedikit.Biaya
patungan harus dialokasikan ke setiap produk untuk tujuan pelaporan keuangan.Beberapa
metode telah dikembangkan untuk mengalokasikan biaya patungan, termasuk metode unit
fisik, nilai-penjualan-saat-pemisahan, dan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.Produk
sampingan umumnya tidak dialokasikan ke biaya produk patungan. Penjualan produk
sampingan dimasukkan dalam “pendapatan lain-lain” pada laporan laba rugi atau diperlakukan
sebagai kredit untuk barang dalam proses produk utama.
Pentingnya alokasi joint cost
    Joint cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai
saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Berikut ini dipaparkan beberapa
manfaat dilakukannya alokasi joint cost
       Biaya bersama dapat digunakan untuk menentukan nilai persediaan atau perhitungan
       harga pokok produk untuk pelaporan eksternal menurut standar akuntansi keuangan.
       Biaya bersama bermanfaat untuk kepentingan perhitungan asuransi.
       Biaya bersama bermanfaat dalam penentuan nilai persediaan untuk keperluan asuransi
Tapi disatu sisi kadang kala juga ditemui beberapa masalah dalam menghadapi pengalokasian
joint cost. Masalah pokok yang di hadapi dalam pengalokasian biaya produk bersama adalah
karena sifatnya yang invisibel artinya biaya produk bersama tidak bisa diidentifikasi secara
sfesifikasi kepada setiap produk yang dihasilkan secara simultan dalam suatu proses produksi.
Oleh karena itu diperlukan metode alokasi yang tepat untuk dijadikan sebagai dasar untuk
mengalokasikan biaya bersama (joint cost) kepada masing-masing produk. Terdapat tiga
alternatif penekatan yang bisa digunakan sebagai dasar dalam pengalokasian biaya bersama
kepada setiap jenis produk yang dihasilkan yaitu :
       Pendekatan harga jual/harga pasar
       Pendekatan satuan atau unit produksi
       Pendekatan harga pokok perunit

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikMohamad Bastomii
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biayamy3m
 
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG) anisslutfia
 
7 anggaran-biaya over head pabrik-anggaran baru
7 anggaran-biaya over head pabrik-anggaran baru7 anggaran-biaya over head pabrik-anggaran baru
7 anggaran-biaya over head pabrik-anggaran baruCitra anggraini
 
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabarMetode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabarririsruslandi
 
9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bop9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bopAlak Dolokan
 
10 bop-departementalisasi
10 bop-departementalisasi10 bop-departementalisasi
10 bop-departementalisasikoranbekas
 
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...amrinarosada7x
 
Modul praktek ak & prak ap oke
Modul praktek ak & prak  ap  okeModul praktek ak & prak  ap  oke
Modul praktek ak & prak ap okeandika dwi
 
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead PabrikBiaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead PabrikAyi Suwandi
 
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrikAkuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrikSelfia Dewi
 
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaAkuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaArif Setiawan
 
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitasPenentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas20ianpratama
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIhasril ariel
 

Was ist angesagt? (20)

Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprikBab 7 budget_biaya_overhead_baprik
Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik
 
Akt bop 2
Akt bop 2Akt bop 2
Akt bop 2
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
 
7 anggaran-biaya over head pabrik-anggaran baru
7 anggaran-biaya over head pabrik-anggaran baru7 anggaran-biaya over head pabrik-anggaran baru
7 anggaran-biaya over head pabrik-anggaran baru
 
Akuntansi mjm bab vii
Akuntansi mjm bab viiAkuntansi mjm bab vii
Akuntansi mjm bab vii
 
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabarMetode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar
Metode langsung-tak-langsung.-dan-aljabar
 
9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bop9 departementalisasi-bop
9 departementalisasi-bop
 
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead PabrikBiaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik
 
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bopContoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
 
10 bop-departementalisasi
10 bop-departementalisasi10 bop-departementalisasi
10 bop-departementalisasi
 
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
Akuntansi Biaya (Cost Accounting) - Anggaran dan Penentuan Tarif Biaya Overhe...
 
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrikBiaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik
 
Modul praktek ak & prak ap oke
Modul praktek ak & prak  ap  okeModul praktek ak & prak  ap  oke
Modul praktek ak & prak ap oke
 
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead PabrikBiaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik
 
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrikAkuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
 
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biayaAkuntansi manajerial dan konsep biaya
Akuntansi manajerial dan konsep biaya
 
Bab. 7 Alokasi Biaya Departemen Pendukung
Bab. 7 Alokasi Biaya Departemen PendukungBab. 7 Alokasi Biaya Departemen Pendukung
Bab. 7 Alokasi Biaya Departemen Pendukung
 
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitasPenentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 

Ähnlich wie BIAYA PER UNIT

Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanPelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanKartika Lukitasari
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxAnnizaRestrizia
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxNurulmutia12
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxNurulmutia12
 
Activity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementActivity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementWulanDari129
 
Akuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxAkuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxMiaAdinda3
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071Luthz Farhana
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikliishaque
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021Yenny Fauzia
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Mada Imma
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxMiaAdinda3
 
Analisa laporan keuangan
Analisa laporan keuanganAnalisa laporan keuangan
Analisa laporan keuangandiandie2
 

Ähnlich wie BIAYA PER UNIT (20)

Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanPelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
 
1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt1b. ABC.ppt
1b. ABC.ppt
 
margin kontribusi
margin kontribusimargin kontribusi
margin kontribusi
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Tugas manajerial
Tugas manajerialTugas manajerial
Tugas manajerial
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptx
 
PPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptxPPT AKBI KLP 4.pptx
PPT AKBI KLP 4.pptx
 
Activity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based managementActivity based costing dan activity based management
Activity based costing dan activity based management
 
Akuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxAkuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptx
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrik
 
Ppt akmen
Ppt akmenPpt akmen
Ppt akmen
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Variabel costing
Variabel costingVariabel costing
Variabel costing
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptx
 
Analisa laporan keuangan
Analisa laporan keuanganAnalisa laporan keuangan
Analisa laporan keuangan
 

Mehr von Asdar Munandar

Mehr von Asdar Munandar (12)

Biaya standar
Biaya standarBiaya standar
Biaya standar
 
Variable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan dataVariable dan pengumpulan data
Variable dan pengumpulan data
 
Analisis data kuantitatif dan kualitatif
Analisis data kuantitatif dan kualitatifAnalisis data kuantitatif dan kualitatif
Analisis data kuantitatif dan kualitatif
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
 
55239327 kode-etik-aicpa-ifac-iai
55239327 kode-etik-aicpa-ifac-iai55239327 kode-etik-aicpa-ifac-iai
55239327 kode-etik-aicpa-ifac-iai
 
Bab 9 untuk besok
Bab 9 untuk besokBab 9 untuk besok
Bab 9 untuk besok
 
Kewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitasKewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitas
 
Akmen toc
Akmen tocAkmen toc
Akmen toc
 
Jadi dipersentasein
Jadi dipersentaseinJadi dipersentasein
Jadi dipersentasein
 
Sampling audit
Sampling auditSampling audit
Sampling audit
 
Cost standard
Cost standardCost standard
Cost standard
 
Pendahuluan tujuan
Pendahuluan tujuanPendahuluan tujuan
Pendahuluan tujuan
 

BIAYA PER UNIT

  • 1. PENENTUAN BIAYA PER UNIT A. Alokasi Biaya Departemen Pendukung Alokasi berarti cara membagi sekelompok biaya dan membebankannya pada berbagai sub unit. Hal yang perlu ditekankan adalah alokasi tidak mempengaruhi biaya total. Biaya total tidak berkurang atau meningkat dengan adanya alokasi. Meskipun demikian, jumlah biaya yang dibebankan pada subunit dapat dipengaruhi oleh prosedur alokasi yang dipilih.Karena alokasi biaya dapat mempengaruhi harga penawaran, profitabilitas setiap produk, dan perilaku manajer, maka alokasi biaya merupakan suatu hal yang penting. Biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama yang terjadi ketika sumber daya yang sama digunakan dalam output disebut sebagai biaya bersama. Cara biaya bersama dibebankan pada departemen akan dijelaskan dalam bab ini. Berdasarkan fungsinya, perusahaan memiliki dua kategori departemen, departemen produksi dan departemen pendukung.Departemen produksi bertanggungjawab pada pembuatan produk atau jasa yang langsung dijual kepada konsumen.Sedangkan departemen pendukung menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan oleh departemen produksi.Departemen ini tidak berhubungan langsung dengan konsumen.Setelah departemen produksi dan pendukung diidentifikasi, biaya overhead yang muncul di tiap departemen dapat ditentukan.Overhead yang tidak dapat dibebankan dengan mudah pada departemen produksi dan pendukung dibebankan pada departemen umum.Biaya overhead ini hanya dibebankan pada satu departemen saja. Setelah perusahaan dibagi dalam departemen dan semua biaya overhead ditelusuri ke tiap departemen, biaya departemen pendukung diberikan pada departemen produksi dan tarif overhead dibuat untuk menentukan biaya produk.Tarif overhead departemen adalah penting karena tiap departemen produksi mengerjakan banyak produk.Jika dalam suatu departemen produksi hanya terdapat satu produk, semua biaya jasa yang dialokasikan ke departemen tersebut adalah milik produk tersebut. Tarif overhead ditentukan terlebih dahulu dihitung dengan menjumlahkan estimasi total overhead suatu departemen dan membaginya dengan estimasi dasar pengalokasian yang sesuai.
  • 2. Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung.Oleh sebab itu, biaya departemen pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen produksi.Faktor penyebab adalah variabel atau aktivitas dalam departmen produksi yang menyebabkan timbulnya biaya jasa pendukung.Dalam memilih dasar pengalokasian biaya departemen pendukung, dilakukan identifikasi faktor penyebab yang sesuai. Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan biaya produk yang lebih akurat. Selain itu, jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat mengontrol konsumsi pendukung secara lebih baik. Tujuan alokasi adalah: 1. Memperoleh harga yang disepakati bersama. 2. Menghitung profitabilitas lini produk. 3. Memperkirakan pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian. 4. Menilai persediaan. 5. Memotivasi para manajer. Biaya departemen pendukung sering dialokasikan ke departemen lain melalui penggunaan tarif pembebanan. Tarif pembebanan dapat dibedakan menjadi dua, tarif pembebanan tunggal dan tarif pembebanan ganda.Suatu tarif tunggal mengkombinasikan biaya variabel dan tetap departemen pendukung untuk menghasilkan tarif pembebanan.Namun, penggunaan tarif tunggal mengakibatkan biaya tetap diperlakukan seakan-akan biaya tersebut merupakan biaya variabel.Jumlah tambahan yang dibebankan adalah akibat dari perlakuan terhadap biaya tetap yang seakan-akan menjadi biaya variabel. Dalam tarif perhitungan ganda, masalah ini akan dihilangkan. Ketika tarif ganda digunakan, suatu tarif terpisah dihitung untuk tiap jenis sumber daya berdasarkan pada faktor penyebab.Kemudian, penggunaan aktual tiap jenis faktor penyebab dikalikan dengan tarif yang sesuai untuk mendapatkan jumlah biaya departemen pendukung yang dialokasikan.
  • 3. Biaya yang seharusnya dialokasikan adalah biaya yang dianggarkan, bukan biaya aktual.Hal ini dilakukan agar efisiensi atau ketidakefisiensian departemen pendukung tidak diserap oleh departemen produksi.Para manajer departemen produksi, tidak memiliki pengendalian atas tingkat efisiensi yang dicapai manajer departemen pendukung.Dengan mengalokasikan biaya yang dianggarkan (bukan biaya aktual), tidak ada ketidakefisiensian atau efisiensi yang ditransfer dari satu departemen ke departemen lainnya. Terdapat tiga metode alokasi biaya departemen pendukung, metode alokasi langsung, Ketika perusahaan mengalokasikan biaya departemen pendukung hanya ke departemen produksi, mereka menggunakan metode alokasi langsung.Metode alokasi langsung adalah metode yang paling sederhana dan paling langsung untuk mengalokasikan biaya departemen pendukung.Biaya jasa variabel dialokasikan secara langsung ke departemen produksi sesuai proporsi penggunaan jasa departemen tersebut.Biaya tetap juga dialokasikan secara langsung ke departemen produksi tetapi sesuai proporsi kapasitas normal atau praktis departemen produksi. metode alokasi berurutan, dan Metode alokasi berurutan, mengakui adanya interaksi antar departemen pendukung.Akan tetapi, metode berurutan tidak sepenuhnya mengakui interaksi tersebut. Alokasi biaya dilakukan dengan cara menurun, mengikuti prosedur rangking yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Urutannya biasanya dilakukan dengan mengurutkan departemen pendukung sesuai jumlah pelayanan terbanyak hingga tersedikit.Tingkat pelayanannya diukur dengan biaya langsung tiap departemen pendukung.Departemen dengan biaya tertinggi dianggap sebagai pemberi layanan terbanyak. metode alokasi timbal balik. Metode alokasi timbal balik (reciprokal) mengakui semua interaksi antar departemen pendukung. Dalam metode alokasi timbal balik ini, pemakaian suatu departemen pendukung oleh departemen menentukan biaya total tiap departemen pendukung yang
  • 4. biaya totalnya mencerminkan interaksi antar departemen pendukung. Kemudian, biaya total departemen pendukung didefinisikan sebagai jumlah biaya langsung departemen ditambah proporsi jasa yang diterima dari departemen pendukung lainnya. Setelah mengalokasikan semua biaya pendukung ke departemen produksi, tarif overhead dapat dihitung untuk tiap departemen. Tarif ini dihitung dengan menambahkan biaya departemen pendukung yang dialokasikan dengan biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri ke departemen produksi dan membagi jumlah total ini dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti jam tenaga kerja lansung atau jam mesin. B. Alokasi joint Costing Produk patungan adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara simultan dengan proses yang sama hingga pada titik pemisahan. Proses produksi patungan menghasilkan output dua produk atau lebih, dimana produk patungan utama memiliki nilai penjualan yang relatif signifikan. Produk sampingannya memiliki nilai penjualan yang relatif lebih sedikit.Biaya patungan harus dialokasikan ke setiap produk untuk tujuan pelaporan keuangan.Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengalokasikan biaya patungan, termasuk metode unit fisik, nilai-penjualan-saat-pemisahan, dan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.Produk sampingan umumnya tidak dialokasikan ke biaya produk patungan. Penjualan produk sampingan dimasukkan dalam “pendapatan lain-lain” pada laporan laba rugi atau diperlakukan sebagai kredit untuk barang dalam proses produk utama. Pentingnya alokasi joint cost Joint cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Berikut ini dipaparkan beberapa manfaat dilakukannya alokasi joint cost Biaya bersama dapat digunakan untuk menentukan nilai persediaan atau perhitungan harga pokok produk untuk pelaporan eksternal menurut standar akuntansi keuangan. Biaya bersama bermanfaat untuk kepentingan perhitungan asuransi. Biaya bersama bermanfaat dalam penentuan nilai persediaan untuk keperluan asuransi Tapi disatu sisi kadang kala juga ditemui beberapa masalah dalam menghadapi pengalokasian joint cost. Masalah pokok yang di hadapi dalam pengalokasian biaya produk bersama adalah
  • 5. karena sifatnya yang invisibel artinya biaya produk bersama tidak bisa diidentifikasi secara sfesifikasi kepada setiap produk yang dihasilkan secara simultan dalam suatu proses produksi. Oleh karena itu diperlukan metode alokasi yang tepat untuk dijadikan sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya bersama (joint cost) kepada masing-masing produk. Terdapat tiga alternatif penekatan yang bisa digunakan sebagai dasar dalam pengalokasian biaya bersama kepada setiap jenis produk yang dihasilkan yaitu : Pendekatan harga jual/harga pasar Pendekatan satuan atau unit produksi Pendekatan harga pokok perunit