1. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar
Tabel perbedaan antara arteri, vena, arteriola, kapiler dan venula.
No. Pembeda Arteri Arteriola Kapiler Venula Vena
1. Besar
pembuluh
darah
++++ ++ + +++ ++++
2. Dinding
pembuluh
3 lapis
endothelium
(tebal)
Otot polos
dan sedikit
serabut elastis
Selapis
endotelium
dan
sembah
membran
asal.
3 lapis
endothelium
tetapi lebih
tipis.
3 lapis
endothelium
tetapi lebih
tipis.
3. Arah
aliran
darah
Menjauhi
jantung
(menuju ekor)
Menjauhi
jantung
menuju ke
kapiler.
Dari areola
menuju ke
jaringan,
dan
jaringan
menuju ke
venula.
Dari kapiler
menuju ke
jantung.
Menuju
jantung
(menuju
kepala)
4. Kecepatan
aliran
darah
Cepat Agak lamabat Paling
lambat
Agak
lambat.
Agak cepat.
5 Jumlah
darah
yang
dapat
melewati
diameter
pembuluh.
+++ ++ + ++ ++++
B. Analisis Data
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, yaitu mengamati
aliran darah pada ekor ikan kepala timah, adapun hasil pengamatan yang
diperoleh dapat lihat pada gambar dan tabel di atas. Hasil pengamatan
2. yang dilakukan diperoleh pembuluh darah yang terlihat pada ekor ikan
kepala timah terdiri dari lima jenis pembuluh darah, yaitu arteri, arteriola,
kapiler, venula, dan vena. Kelima pembuluh darah tersebut diidentifikasi
dengan mendeskripsikan arah aliran darah dan percabangannya.
Pada arteri ditandai dengan aliran darahnya menjauhi jantung
menuju ekor dengan kecepatan cepat, areanya sempit, dindingnya tersier
dari 3 lapis endothelium sehingga tebal, dan jumlah darah yang bisa
melewati diameter pembuluh (+++).
Pada arteriola yang merupakan percabangan dari arteri arah aliran
darahnya juga menjauhi jantung tetapi menuju ke kapiler dengan
kecepatan agak lambat, besar pembuluh darahnya agak lebar, dindingnya
terdiri dari otot polos dan sedikit serabut elastis, dan kemudian jumlah
darah yang yang bisa melewati diameter pembuluh (++).
Pada kapiler ditandai dengan aliran darahnya dari arteriola menuju
ke jaringan, dan jaringan menuju ke venula dengan kecepatan paling
lambat, besar pembuluh darahnya lebar, dinding pembuluhnya terdiri dari
selapis endothelium dan sebuah membran asal, kemudian jumlah darah
yang dapat melewati diameter pembuluh (+).
Pada venula yang merupakan percabangan dari vena ditandai
dengan aliran darahnya dari kapiler menuju ke jantung dengan kecepatan
agak lambat, besar pembuluh darah agak lebar, dindingnya terdiri dari 3
lapis endothelium tetapi lebih tipis, kemudian jumlah darah yang dapat
melewati diameter pembuluh (++).
Pada pembuluh vena ditandai dengan arah aliran darah yang
menuju ke jantung (menuju kepala) dengan kecepatan agak cepat, besar
pembuluh darahnya sempit, dindingnya terdiri dari 3 lapis endothelium
tetapi lebih tipis, kemudian jumlah darah yang bisa melewati diameter
pembuluh (++++).
C. Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan
(dapat dilihat pada gambar dan tabel), maka dapat diketahui bahwa
terdapat 3 pembuluh darah utama, yaitu pembuluh darah arteri, vena, dan
3. kapiler. Dari pembuluh darah arteri, terdapat percabangan yaitu arteriola.
Kemudian dari pembuluh darah vena, terdapat percabangan yaitu venula.
Arteri merupakan salah satu pembuluh darah utama yang luas
permukaannya sama dengan luas permukaan vena, akan tetapi dinding
pembuluh darah arteri lebih tebal dari vena sehingga diameter arteri lebih
sempit dari pada diameter vena. Dinding pembuluh darah arteri berotot
dan elastis, tunika medianya tebal untuk memelihara bentuk pembuluh
darah arteri (Marieb dan Hoehn, 2007). Dinding ini mampu menampung
akomodasi aliran darah yang dipompa secara cepat pada tekanan tinggi
melalui arteri oleh jantung. Arteri memiliki kecepatan aliran darah yang
lebih cepat dari pada vena dan kapiler. Hal ini disebabkan karena letak
arteri yang dekat dengan jantung membuatnya masih mendapat kontraksi
pompa yang kuat dari jantung. Akibatnya, saat aliran darah dalam arteri
bergerak menjauhi jantung menuju ke organ target, perubahan volume
yang sedikit dapat mengakibatkan perubahan tekanan yang besar
sehingga arteri berfungsi sebagai reservoir tekanan yang digunakan untuk
mendorong darah ke dalam arteriol yang berdiameter kecil.
Arteriol merupakan percabangan dari arteri sehingga diameter
lebih kecil dari pada arteri. Strukturnya sama dengan arteri yang
dindingnya berotot dan elastis, serta tunika medianya tebal. Kecepatan
aliran darahnya lebih rendah dibandingkan arteri dan arah alirannya
menjauhi jantung.
Pembuluh darah vena mempunyai luas permukaan sama besar
dengan arteri tetapi kurang berotot dan kurang elastis. Bahkan lapisan
tunika medianya tipis dan lebih banyak mengandung serabut kolagen
sehingga diameternya lebih besar daripada arteri (Marieb dan Hoehn,
2007). Struktur seperti inilah yang menyebabkan kecepatan aliran darah di
dalam vena lebih lambat dari pada arteri. Meskipun luas permukaan
keduanya sama. Vena memiliki kecepatan aliran darah yang lebih rendah
daripada arteri karena letaknya yang jauh dari jantung sehingga tidak
mendapat kontraksi pompa jantung. Volume pembuluh darah vena besar
dan tekanannya rendah, sehingga perubahan kecil dapat mengakibatkan
4. perubahan volume yang besar. Aliran darah dari vena menuju ke jantung.
Hal ini terkait dengan fungsinya sebagai penyalur darah yang kaya CO2
dari kapiler ke jantung. Aliran darah vena dapat dipengaruhi oleh otot -otot
yang berkontraksi, dimana otot yang berkontraksi akan menekan vena
yang dibantu dengan katup agar darah hanya menuju ke jantung dan tidak
kembali ke kapiler atau venula.
Venula yang merupakan percabangan dari vena memiliki struktur
yang sama dengan vena yaitu dindingnya tipis, kurang berotot dan kurang
elastis. Lapisan tunika medianya juga tipis dan lebih banyak mengandung
serabut kolagen. Namun diameter lebih kecil daripada vena walaupun
lebih besar daripada arteriol. Kecepatan aliran darah venula lebih rendah
daripada arteriol. Arah aliran darahnya juga menuju ke jantung.
Pembuluh darah kapiler memiliki diameter yang lebih kecil
dibanding pembuluh darah yang lain. Lapisan sel otot polos semakin
menipis di pembuluh ini. Aliran darah di pembuluh ini lambat karena
diameternya yang sangat kecil (7-9 mikron) (RE, 2000). Kapiler
merupakan pembuluh darah yang langsung menuju organ target (dari
arteriol) atau dari organ (dari venula). Luas permukaan total kapiler lebih
besar daripada vena karena jumlah pembuluh kapiler yang sangat banyak
berkelok-kelok di seluruh bagian ujung pembuluh. Meskipun satu
pembuluh kapiler berukuran sangat kecil, setiap arteri mengalirkan darah
ke kapiler dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga diameter total
pembuluh-pembuluh sebenarnya jauh lebih besar pada hamparan kapiler
dibandingkan dengan di bagian manapun dalam sistem sirkulasi. Karena
hal tersebut, darah akan mengalir lebih lambat dalam hamparan kapiler.
Dinding tipis yang dimiliki kapiler ini juga disertai dengan banyaknya pori
disepanjang pembuluh untuk memudahkan pertukaran gas-gas dan zat-zat
kimia yang dibawa dengan darah atau ikut terbawa darah. Arah alirannya
bisa menuju ke arteriola atau menuju ke venula.
Apabila ditarik suatu generalisasi secara umum dari karakteristik
anatomis masing-masing pembuluh darah, maka didapatkan hubungan
yang erat antara kecepatan aliran darah, tekanan darah, dan resistensi
5. masing-masing pembuluh darah. Dalam hal ini, secara operasional,
kecepatan aliran darah didefinsikan sebagai volume jumlah darah yang
mengalir pada pembuluh darah pada periode waktu tertentu. Tekanan
darah adalah gaya per area yang menekan dinding pembuluh darah akibat
aliran darah di dalamnya; umumnya diekspresikan dalam mmHg.
Resistensi sendiri adalah suatu ukuran yang merepresentasikan jumlah
gesekan saat aliran darah melewati pembuluh (Marieb dan Hoehn, 2007).
Resistensi, secara mudahnya, didefinisikan sebagai perlawanan terhadap
kecepatan aliran darah yang bersumber dari viskositas darah, panjang
pembuluh darah, dan diameter pembuluh darah.
Viskositas darah dan panjang pembuluh darah adalah dua faktor
yang tetap atau tidak berubah pada setiap individu, maka diameter
pembuluh darah adalah faktor yang sangat berperan dalam mempengaruhi
kecepatan aliran pada pembuluh darah.
Pada kondisi fisiologis ini, Hukum Newton mengenai fluida
berlaku. Cairan yang berada di dekat dinding suatu saluran akan
diperlambat oleh gesekan yang terjadi sepanjang aliran melewati dinding
saluran tersebut, sedangkan cairan yang berada di tengah saluran (tidak
dekat dengan dinding saluran) akan lewat dengan bebas dan mudah.
Pada suatu saluran dengan ukuran tertentu, seperti halnya yang
terjadi pada keempat pembuluh darah dalam sistem peredaran ikan kepala
timah, semakin kecil diameter ukuran pembuluh darah, maka jumlah
darah yang berhubungan dengan dinding pembuluh darah semakin banyak,
sehingga gesekan yang terjadi semakin besar. Akibatnya, gerakan aliran
darah menjadi terhalang (impeded), sehingga kecepatan aliran darahnya
pun semakin lambat.
Hal ini relevan dengan hasil praktikum yang menyatakan bahwa
diameter pembuluh darah ARTERI = VENA > ARTERIOL = VENULA >
KAPILER sehingga kecepatan aliran darah pada ARTERI > VENA >
ARTERIOL > VENULA > KAPILER. Pada pengamatan diameter
pembuluh yang besar, yaitu arteri dan vena, kecepatan aliran darah lebih
besar karena gesekan (friksi) antara darah dan dinding pembuluh sangat
6. kecil. Pada diameter pembuluh darah yang paling kecil, yaitu kapiler,
gesekan antara cairan (yaitu darah) dan dinding pembuluh sangat besar,
sehingga kecepatan aliran darah sangat lambat. Hal ini juga didukung oleh
Eckert (1983) yang menyatakan bahwa pada luas penampang yang lebih
besar, aliran darah akan melambat. Dalam konteks ini, kapiler yang
memiliki diameter paling kecil, memiliki luas penampang paling besar
karena karakteristiknya yang berkelok-kelok terhubung ke seluruh sel.
Pada diameter medium, seperti pada arteriola dan venula yang
diameternya lebih kecil daripada arteri dan vena tetapi lebih besar
daripada kapiler, maka kecepatan alirannya lebih tinggi dibandingkan
kapiler tetapi lebih rendah dibandingkan arteri dan vena.
Sumber:
Marieb, Elaine N., dan Katja Hoehn. 2007. Human Anatomyand Physiology. San
Fransisco: Pearson Education Inc.
Kingsley, RE (2000). ConciseText of Neuroscience (2nd ed.). Lippincott
Williams and Wilkins.
Eckert, Roger, dan David Randall. 1983. Physiology: Mechanisms and
Adaptations. New York: Freeman Company.