SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
A. Hasil 
Gambar 
Tabel perbedaan antara arteri, vena, arteriola, kapiler dan venula. 
No. Pembeda Arteri Arteriola Kapiler Venula Vena 
1. Besar 
pembuluh 
darah 
++++ ++ + +++ ++++ 
2. Dinding 
pembuluh 
3 lapis 
endothelium 
(tebal) 
Otot polos 
dan sedikit 
serabut elastis 
Selapis 
endotelium 
dan 
sembah 
membran 
asal. 
3 lapis 
endothelium 
tetapi lebih 
tipis. 
3 lapis 
endothelium 
tetapi lebih 
tipis. 
3. Arah 
aliran 
darah 
Menjauhi 
jantung 
(menuju ekor) 
Menjauhi 
jantung 
menuju ke 
kapiler. 
Dari areola 
menuju ke 
jaringan, 
dan 
jaringan 
menuju ke 
venula. 
Dari kapiler 
menuju ke 
jantung. 
Menuju 
jantung 
(menuju 
kepala) 
4. Kecepatan 
aliran 
darah 
Cepat Agak lamabat Paling 
lambat 
Agak 
lambat. 
Agak cepat. 
5 Jumlah 
darah 
yang 
dapat 
melewati 
diameter 
pembuluh. 
+++ ++ + ++ ++++ 
B. Analisis Data 
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, yaitu mengamati 
aliran darah pada ekor ikan kepala timah, adapun hasil pengamatan yang 
diperoleh dapat lihat pada gambar dan tabel di atas. Hasil pengamatan
yang dilakukan diperoleh pembuluh darah yang terlihat pada ekor ikan 
kepala timah terdiri dari lima jenis pembuluh darah, yaitu arteri, arteriola, 
kapiler, venula, dan vena. Kelima pembuluh darah tersebut diidentifikasi 
dengan mendeskripsikan arah aliran darah dan percabangannya. 
Pada arteri ditandai dengan aliran darahnya menjauhi jantung 
menuju ekor dengan kecepatan cepat, areanya sempit, dindingnya tersier 
dari 3 lapis endothelium sehingga tebal, dan jumlah darah yang bisa 
melewati diameter pembuluh (+++). 
Pada arteriola yang merupakan percabangan dari arteri arah aliran 
darahnya juga menjauhi jantung tetapi menuju ke kapiler dengan 
kecepatan agak lambat, besar pembuluh darahnya agak lebar, dindingnya 
terdiri dari otot polos dan sedikit serabut elastis, dan kemudian jumlah 
darah yang yang bisa melewati diameter pembuluh (++). 
Pada kapiler ditandai dengan aliran darahnya dari arteriola menuju 
ke jaringan, dan jaringan menuju ke venula dengan kecepatan paling 
lambat, besar pembuluh darahnya lebar, dinding pembuluhnya terdiri dari 
selapis endothelium dan sebuah membran asal, kemudian jumlah darah 
yang dapat melewati diameter pembuluh (+). 
Pada venula yang merupakan percabangan dari vena ditandai 
dengan aliran darahnya dari kapiler menuju ke jantung dengan kecepatan 
agak lambat, besar pembuluh darah agak lebar, dindingnya terdiri dari 3 
lapis endothelium tetapi lebih tipis, kemudian jumlah darah yang dapat 
melewati diameter pembuluh (++). 
Pada pembuluh vena ditandai dengan arah aliran darah yang 
menuju ke jantung (menuju kepala) dengan kecepatan agak cepat, besar 
pembuluh darahnya sempit, dindingnya terdiri dari 3 lapis endothelium 
tetapi lebih tipis, kemudian jumlah darah yang bisa melewati diameter 
pembuluh (++++). 
C. Pembahasan 
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan 
(dapat dilihat pada gambar dan tabel), maka dapat diketahui bahwa 
terdapat 3 pembuluh darah utama, yaitu pembuluh darah arteri, vena, dan
kapiler. Dari pembuluh darah arteri, terdapat percabangan yaitu arteriola. 
Kemudian dari pembuluh darah vena, terdapat percabangan yaitu venula. 
Arteri merupakan salah satu pembuluh darah utama yang luas 
permukaannya sama dengan luas permukaan vena, akan tetapi dinding 
pembuluh darah arteri lebih tebal dari vena sehingga diameter arteri lebih 
sempit dari pada diameter vena. Dinding pembuluh darah arteri berotot 
dan elastis, tunika medianya tebal untuk memelihara bentuk pembuluh 
darah arteri (Marieb dan Hoehn, 2007). Dinding ini mampu menampung 
akomodasi aliran darah yang dipompa secara cepat pada tekanan tinggi 
melalui arteri oleh jantung. Arteri memiliki kecepatan aliran darah yang 
lebih cepat dari pada vena dan kapiler. Hal ini disebabkan karena letak 
arteri yang dekat dengan jantung membuatnya masih mendapat kontraksi 
pompa yang kuat dari jantung. Akibatnya, saat aliran darah dalam arteri 
bergerak menjauhi jantung menuju ke organ target, perubahan volume 
yang sedikit dapat mengakibatkan perubahan tekanan yang besar 
sehingga arteri berfungsi sebagai reservoir tekanan yang digunakan untuk 
mendorong darah ke dalam arteriol yang berdiameter kecil. 
Arteriol merupakan percabangan dari arteri sehingga diameter 
lebih kecil dari pada arteri. Strukturnya sama dengan arteri yang 
dindingnya berotot dan elastis, serta tunika medianya tebal. Kecepatan 
aliran darahnya lebih rendah dibandingkan arteri dan arah alirannya 
menjauhi jantung. 
Pembuluh darah vena mempunyai luas permukaan sama besar 
dengan arteri tetapi kurang berotot dan kurang elastis. Bahkan lapisan 
tunika medianya tipis dan lebih banyak mengandung serabut kolagen 
sehingga diameternya lebih besar daripada arteri (Marieb dan Hoehn, 
2007). Struktur seperti inilah yang menyebabkan kecepatan aliran darah di 
dalam vena lebih lambat dari pada arteri. Meskipun luas permukaan 
keduanya sama. Vena memiliki kecepatan aliran darah yang lebih rendah 
daripada arteri karena letaknya yang jauh dari jantung sehingga tidak 
mendapat kontraksi pompa jantung. Volume pembuluh darah vena besar 
dan tekanannya rendah, sehingga perubahan kecil dapat mengakibatkan
perubahan volume yang besar. Aliran darah dari vena menuju ke jantung. 
Hal ini terkait dengan fungsinya sebagai penyalur darah yang kaya CO2 
dari kapiler ke jantung. Aliran darah vena dapat dipengaruhi oleh otot -otot 
yang berkontraksi, dimana otot yang berkontraksi akan menekan vena 
yang dibantu dengan katup agar darah hanya menuju ke jantung dan tidak 
kembali ke kapiler atau venula. 
Venula yang merupakan percabangan dari vena memiliki struktur 
yang sama dengan vena yaitu dindingnya tipis, kurang berotot dan kurang 
elastis. Lapisan tunika medianya juga tipis dan lebih banyak mengandung 
serabut kolagen. Namun diameter lebih kecil daripada vena walaupun 
lebih besar daripada arteriol. Kecepatan aliran darah venula lebih rendah 
daripada arteriol. Arah aliran darahnya juga menuju ke jantung. 
Pembuluh darah kapiler memiliki diameter yang lebih kecil 
dibanding pembuluh darah yang lain. Lapisan sel otot polos semakin 
menipis di pembuluh ini. Aliran darah di pembuluh ini lambat karena 
diameternya yang sangat kecil (7-9 mikron) (RE, 2000). Kapiler 
merupakan pembuluh darah yang langsung menuju organ target (dari 
arteriol) atau dari organ (dari venula). Luas permukaan total kapiler lebih 
besar daripada vena karena jumlah pembuluh kapiler yang sangat banyak 
berkelok-kelok di seluruh bagian ujung pembuluh. Meskipun satu 
pembuluh kapiler berukuran sangat kecil, setiap arteri mengalirkan darah 
ke kapiler dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga diameter total 
pembuluh-pembuluh sebenarnya jauh lebih besar pada hamparan kapiler 
dibandingkan dengan di bagian manapun dalam sistem sirkulasi. Karena 
hal tersebut, darah akan mengalir lebih lambat dalam hamparan kapiler. 
Dinding tipis yang dimiliki kapiler ini juga disertai dengan banyaknya pori 
disepanjang pembuluh untuk memudahkan pertukaran gas-gas dan zat-zat 
kimia yang dibawa dengan darah atau ikut terbawa darah. Arah alirannya 
bisa menuju ke arteriola atau menuju ke venula. 
Apabila ditarik suatu generalisasi secara umum dari karakteristik 
anatomis masing-masing pembuluh darah, maka didapatkan hubungan 
yang erat antara kecepatan aliran darah, tekanan darah, dan resistensi
masing-masing pembuluh darah. Dalam hal ini, secara operasional, 
kecepatan aliran darah didefinsikan sebagai volume jumlah darah yang 
mengalir pada pembuluh darah pada periode waktu tertentu. Tekanan 
darah adalah gaya per area yang menekan dinding pembuluh darah akibat 
aliran darah di dalamnya; umumnya diekspresikan dalam mmHg. 
Resistensi sendiri adalah suatu ukuran yang merepresentasikan jumlah 
gesekan saat aliran darah melewati pembuluh (Marieb dan Hoehn, 2007). 
Resistensi, secara mudahnya, didefinisikan sebagai perlawanan terhadap 
kecepatan aliran darah yang bersumber dari viskositas darah, panjang 
pembuluh darah, dan diameter pembuluh darah. 
Viskositas darah dan panjang pembuluh darah adalah dua faktor 
yang tetap atau tidak berubah pada setiap individu, maka diameter 
pembuluh darah adalah faktor yang sangat berperan dalam mempengaruhi 
kecepatan aliran pada pembuluh darah. 
Pada kondisi fisiologis ini, Hukum Newton mengenai fluida 
berlaku. Cairan yang berada di dekat dinding suatu saluran akan 
diperlambat oleh gesekan yang terjadi sepanjang aliran melewati dinding 
saluran tersebut, sedangkan cairan yang berada di tengah saluran (tidak 
dekat dengan dinding saluran) akan lewat dengan bebas dan mudah. 
Pada suatu saluran dengan ukuran tertentu, seperti halnya yang 
terjadi pada keempat pembuluh darah dalam sistem peredaran ikan kepala 
timah, semakin kecil diameter ukuran pembuluh darah, maka jumlah 
darah yang berhubungan dengan dinding pembuluh darah semakin banyak, 
sehingga gesekan yang terjadi semakin besar. Akibatnya, gerakan aliran 
darah menjadi terhalang (impeded), sehingga kecepatan aliran darahnya 
pun semakin lambat. 
Hal ini relevan dengan hasil praktikum yang menyatakan bahwa 
diameter pembuluh darah ARTERI = VENA > ARTERIOL = VENULA > 
KAPILER sehingga kecepatan aliran darah pada ARTERI > VENA > 
ARTERIOL > VENULA > KAPILER. Pada pengamatan diameter 
pembuluh yang besar, yaitu arteri dan vena, kecepatan aliran darah lebih 
besar karena gesekan (friksi) antara darah dan dinding pembuluh sangat
kecil. Pada diameter pembuluh darah yang paling kecil, yaitu kapiler, 
gesekan antara cairan (yaitu darah) dan dinding pembuluh sangat besar, 
sehingga kecepatan aliran darah sangat lambat. Hal ini juga didukung oleh 
Eckert (1983) yang menyatakan bahwa pada luas penampang yang lebih 
besar, aliran darah akan melambat. Dalam konteks ini, kapiler yang 
memiliki diameter paling kecil, memiliki luas penampang paling besar 
karena karakteristiknya yang berkelok-kelok terhubung ke seluruh sel. 
Pada diameter medium, seperti pada arteriola dan venula yang 
diameternya lebih kecil daripada arteri dan vena tetapi lebih besar 
daripada kapiler, maka kecepatan alirannya lebih tinggi dibandingkan 
kapiler tetapi lebih rendah dibandingkan arteri dan vena. 
Sumber: 
Marieb, Elaine N., dan Katja Hoehn. 2007. Human Anatomyand Physiology. San 
Fransisco: Pearson Education Inc. 
Kingsley, RE (2000). ConciseText of Neuroscience (2nd ed.). Lippincott 
Williams and Wilkins. 
Eckert, Roger, dan David Randall. 1983. Physiology: Mechanisms and 
Adaptations. New York: Freeman Company.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kerja kursus peredaran darah
Kerja kursus peredaran darahKerja kursus peredaran darah
Kerja kursus peredaran darah
CIKGUAMI
 
Jantung dan Sistem Sirkulasi Darah
Jantung dan Sistem Sirkulasi DarahJantung dan Sistem Sirkulasi Darah
Jantung dan Sistem Sirkulasi Darah
Dokter Tekno
 

Was ist angesagt? (19)

Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskulerAnatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
 
sesuatu
sesuatusesuatu
sesuatu
 
anatomi manusia
anatomi manusiaanatomi manusia
anatomi manusia
 
60201765 jantung
60201765 jantung60201765 jantung
60201765 jantung
 
Transportasi
TransportasiTransportasi
Transportasi
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia
 
Kerja kursus peredaran darah
Kerja kursus peredaran darahKerja kursus peredaran darah
Kerja kursus peredaran darah
 
Sistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darahSistem jantung dan pembuluh darah
Sistem jantung dan pembuluh darah
 
Sistem Sirkulasi
Sistem Sirkulasi Sistem Sirkulasi
Sistem Sirkulasi
 
Peredaran Darah - Salsabila Abidah Aziz
Peredaran Darah - Salsabila Abidah AzizPeredaran Darah - Salsabila Abidah Aziz
Peredaran Darah - Salsabila Abidah Aziz
 
79968707 saluran-dan-peredaran-darah
79968707 saluran-dan-peredaran-darah79968707 saluran-dan-peredaran-darah
79968707 saluran-dan-peredaran-darah
 
Jantung dan Sistem Sirkulasi Darah
Jantung dan Sistem Sirkulasi DarahJantung dan Sistem Sirkulasi Darah
Jantung dan Sistem Sirkulasi Darah
 
Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Pbl 8 baru
Pbl 8 baruPbl 8 baru
Pbl 8 baru
 
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi JantungAnatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
Anatomy and Physiology Heart/ Anatomi Fisiologi Jantung
 
Sistem Kardiovaskuler
Sistem KardiovaskulerSistem Kardiovaskuler
Sistem Kardiovaskuler
 
Sistem pembuluh-daraf-perifer
Sistem pembuluh-daraf-periferSistem pembuluh-daraf-perifer
Sistem pembuluh-daraf-perifer
 

Ähnlich wie Pembahasan aliran darah ikan

Makalah pembuluh darah agas
Makalah pembuluh darah agasMakalah pembuluh darah agas
Makalah pembuluh darah agas
Bambang Setiawan
 
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH.pptxANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
Fitrianiindah
 
Sistem peredaran darah manusia by ippank sadjha
Sistem peredaran darah manusia by ippank sadjhaSistem peredaran darah manusia by ippank sadjha
Sistem peredaran darah manusia by ippank sadjha
Hudzaifah Hudzaifah
 
Fisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darahFisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darah
Rama Laweru
 
SISTEM PEREDARAN DARAH sp fisio.docx
SISTEM PEREDARAN DARAH sp fisio.docxSISTEM PEREDARAN DARAH sp fisio.docx
SISTEM PEREDARAN DARAH sp fisio.docx
Nina909058
 
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koronerTinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Operator Warnet Vast Raha
 

Ähnlich wie Pembahasan aliran darah ikan (20)

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
Pembuluh Darah Kapiler
Pembuluh Darah KapilerPembuluh Darah Kapiler
Pembuluh Darah Kapiler
 
Makalah pembuluh darah agas
Makalah pembuluh darah agasMakalah pembuluh darah agas
Makalah pembuluh darah agas
 
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH.pptxANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEREDARAN DARAH.pptx
 
3. Anatomi Fisiologi Sistem Peredaran Darah.pptx
3. Anatomi Fisiologi Sistem Peredaran Darah.pptx3. Anatomi Fisiologi Sistem Peredaran Darah.pptx
3. Anatomi Fisiologi Sistem Peredaran Darah.pptx
 
Anatomi-Vascular.pptx
Anatomi-Vascular.pptxAnatomi-Vascular.pptx
Anatomi-Vascular.pptx
 
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XISistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia
 
Sistem peredaran darah manusia by ippank sadjha
Sistem peredaran darah manusia by ippank sadjhaSistem peredaran darah manusia by ippank sadjha
Sistem peredaran darah manusia by ippank sadjha
 
pertemuan-2.pptx
pertemuan-2.pptxpertemuan-2.pptx
pertemuan-2.pptx
 
Ppt sistem transportasi darah mutmainnah
Ppt sistem transportasi darah mutmainnahPpt sistem transportasi darah mutmainnah
Ppt sistem transportasi darah mutmainnah
 
Askep kardiovaskuler
Askep kardiovaskulerAskep kardiovaskuler
Askep kardiovaskuler
 
Bab 4 sistem peredaran darah
Bab 4 sistem peredaran darahBab 4 sistem peredaran darah
Bab 4 sistem peredaran darah
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler.pptx
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler.pptxAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler.pptx
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler.pptx
 
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxBab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
 
Fisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darahFisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darah
 
Biomedik 1 peredaran darah
Biomedik 1 peredaran darah Biomedik 1 peredaran darah
Biomedik 1 peredaran darah
 
SISTEM PEREDARAN DARAH sp fisio.docx
SISTEM PEREDARAN DARAH sp fisio.docxSISTEM PEREDARAN DARAH sp fisio.docx
SISTEM PEREDARAN DARAH sp fisio.docx
 
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koronerTinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan klien dengan penyakit jantung koroner
 
ANATOMI FISIOLOGI.pptx
ANATOMI FISIOLOGI.pptxANATOMI FISIOLOGI.pptx
ANATOMI FISIOLOGI.pptx
 

Pembahasan aliran darah ikan

  • 1. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Gambar Tabel perbedaan antara arteri, vena, arteriola, kapiler dan venula. No. Pembeda Arteri Arteriola Kapiler Venula Vena 1. Besar pembuluh darah ++++ ++ + +++ ++++ 2. Dinding pembuluh 3 lapis endothelium (tebal) Otot polos dan sedikit serabut elastis Selapis endotelium dan sembah membran asal. 3 lapis endothelium tetapi lebih tipis. 3 lapis endothelium tetapi lebih tipis. 3. Arah aliran darah Menjauhi jantung (menuju ekor) Menjauhi jantung menuju ke kapiler. Dari areola menuju ke jaringan, dan jaringan menuju ke venula. Dari kapiler menuju ke jantung. Menuju jantung (menuju kepala) 4. Kecepatan aliran darah Cepat Agak lamabat Paling lambat Agak lambat. Agak cepat. 5 Jumlah darah yang dapat melewati diameter pembuluh. +++ ++ + ++ ++++ B. Analisis Data Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, yaitu mengamati aliran darah pada ekor ikan kepala timah, adapun hasil pengamatan yang diperoleh dapat lihat pada gambar dan tabel di atas. Hasil pengamatan
  • 2. yang dilakukan diperoleh pembuluh darah yang terlihat pada ekor ikan kepala timah terdiri dari lima jenis pembuluh darah, yaitu arteri, arteriola, kapiler, venula, dan vena. Kelima pembuluh darah tersebut diidentifikasi dengan mendeskripsikan arah aliran darah dan percabangannya. Pada arteri ditandai dengan aliran darahnya menjauhi jantung menuju ekor dengan kecepatan cepat, areanya sempit, dindingnya tersier dari 3 lapis endothelium sehingga tebal, dan jumlah darah yang bisa melewati diameter pembuluh (+++). Pada arteriola yang merupakan percabangan dari arteri arah aliran darahnya juga menjauhi jantung tetapi menuju ke kapiler dengan kecepatan agak lambat, besar pembuluh darahnya agak lebar, dindingnya terdiri dari otot polos dan sedikit serabut elastis, dan kemudian jumlah darah yang yang bisa melewati diameter pembuluh (++). Pada kapiler ditandai dengan aliran darahnya dari arteriola menuju ke jaringan, dan jaringan menuju ke venula dengan kecepatan paling lambat, besar pembuluh darahnya lebar, dinding pembuluhnya terdiri dari selapis endothelium dan sebuah membran asal, kemudian jumlah darah yang dapat melewati diameter pembuluh (+). Pada venula yang merupakan percabangan dari vena ditandai dengan aliran darahnya dari kapiler menuju ke jantung dengan kecepatan agak lambat, besar pembuluh darah agak lebar, dindingnya terdiri dari 3 lapis endothelium tetapi lebih tipis, kemudian jumlah darah yang dapat melewati diameter pembuluh (++). Pada pembuluh vena ditandai dengan arah aliran darah yang menuju ke jantung (menuju kepala) dengan kecepatan agak cepat, besar pembuluh darahnya sempit, dindingnya terdiri dari 3 lapis endothelium tetapi lebih tipis, kemudian jumlah darah yang bisa melewati diameter pembuluh (++++). C. Pembahasan Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan (dapat dilihat pada gambar dan tabel), maka dapat diketahui bahwa terdapat 3 pembuluh darah utama, yaitu pembuluh darah arteri, vena, dan
  • 3. kapiler. Dari pembuluh darah arteri, terdapat percabangan yaitu arteriola. Kemudian dari pembuluh darah vena, terdapat percabangan yaitu venula. Arteri merupakan salah satu pembuluh darah utama yang luas permukaannya sama dengan luas permukaan vena, akan tetapi dinding pembuluh darah arteri lebih tebal dari vena sehingga diameter arteri lebih sempit dari pada diameter vena. Dinding pembuluh darah arteri berotot dan elastis, tunika medianya tebal untuk memelihara bentuk pembuluh darah arteri (Marieb dan Hoehn, 2007). Dinding ini mampu menampung akomodasi aliran darah yang dipompa secara cepat pada tekanan tinggi melalui arteri oleh jantung. Arteri memiliki kecepatan aliran darah yang lebih cepat dari pada vena dan kapiler. Hal ini disebabkan karena letak arteri yang dekat dengan jantung membuatnya masih mendapat kontraksi pompa yang kuat dari jantung. Akibatnya, saat aliran darah dalam arteri bergerak menjauhi jantung menuju ke organ target, perubahan volume yang sedikit dapat mengakibatkan perubahan tekanan yang besar sehingga arteri berfungsi sebagai reservoir tekanan yang digunakan untuk mendorong darah ke dalam arteriol yang berdiameter kecil. Arteriol merupakan percabangan dari arteri sehingga diameter lebih kecil dari pada arteri. Strukturnya sama dengan arteri yang dindingnya berotot dan elastis, serta tunika medianya tebal. Kecepatan aliran darahnya lebih rendah dibandingkan arteri dan arah alirannya menjauhi jantung. Pembuluh darah vena mempunyai luas permukaan sama besar dengan arteri tetapi kurang berotot dan kurang elastis. Bahkan lapisan tunika medianya tipis dan lebih banyak mengandung serabut kolagen sehingga diameternya lebih besar daripada arteri (Marieb dan Hoehn, 2007). Struktur seperti inilah yang menyebabkan kecepatan aliran darah di dalam vena lebih lambat dari pada arteri. Meskipun luas permukaan keduanya sama. Vena memiliki kecepatan aliran darah yang lebih rendah daripada arteri karena letaknya yang jauh dari jantung sehingga tidak mendapat kontraksi pompa jantung. Volume pembuluh darah vena besar dan tekanannya rendah, sehingga perubahan kecil dapat mengakibatkan
  • 4. perubahan volume yang besar. Aliran darah dari vena menuju ke jantung. Hal ini terkait dengan fungsinya sebagai penyalur darah yang kaya CO2 dari kapiler ke jantung. Aliran darah vena dapat dipengaruhi oleh otot -otot yang berkontraksi, dimana otot yang berkontraksi akan menekan vena yang dibantu dengan katup agar darah hanya menuju ke jantung dan tidak kembali ke kapiler atau venula. Venula yang merupakan percabangan dari vena memiliki struktur yang sama dengan vena yaitu dindingnya tipis, kurang berotot dan kurang elastis. Lapisan tunika medianya juga tipis dan lebih banyak mengandung serabut kolagen. Namun diameter lebih kecil daripada vena walaupun lebih besar daripada arteriol. Kecepatan aliran darah venula lebih rendah daripada arteriol. Arah aliran darahnya juga menuju ke jantung. Pembuluh darah kapiler memiliki diameter yang lebih kecil dibanding pembuluh darah yang lain. Lapisan sel otot polos semakin menipis di pembuluh ini. Aliran darah di pembuluh ini lambat karena diameternya yang sangat kecil (7-9 mikron) (RE, 2000). Kapiler merupakan pembuluh darah yang langsung menuju organ target (dari arteriol) atau dari organ (dari venula). Luas permukaan total kapiler lebih besar daripada vena karena jumlah pembuluh kapiler yang sangat banyak berkelok-kelok di seluruh bagian ujung pembuluh. Meskipun satu pembuluh kapiler berukuran sangat kecil, setiap arteri mengalirkan darah ke kapiler dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga diameter total pembuluh-pembuluh sebenarnya jauh lebih besar pada hamparan kapiler dibandingkan dengan di bagian manapun dalam sistem sirkulasi. Karena hal tersebut, darah akan mengalir lebih lambat dalam hamparan kapiler. Dinding tipis yang dimiliki kapiler ini juga disertai dengan banyaknya pori disepanjang pembuluh untuk memudahkan pertukaran gas-gas dan zat-zat kimia yang dibawa dengan darah atau ikut terbawa darah. Arah alirannya bisa menuju ke arteriola atau menuju ke venula. Apabila ditarik suatu generalisasi secara umum dari karakteristik anatomis masing-masing pembuluh darah, maka didapatkan hubungan yang erat antara kecepatan aliran darah, tekanan darah, dan resistensi
  • 5. masing-masing pembuluh darah. Dalam hal ini, secara operasional, kecepatan aliran darah didefinsikan sebagai volume jumlah darah yang mengalir pada pembuluh darah pada periode waktu tertentu. Tekanan darah adalah gaya per area yang menekan dinding pembuluh darah akibat aliran darah di dalamnya; umumnya diekspresikan dalam mmHg. Resistensi sendiri adalah suatu ukuran yang merepresentasikan jumlah gesekan saat aliran darah melewati pembuluh (Marieb dan Hoehn, 2007). Resistensi, secara mudahnya, didefinisikan sebagai perlawanan terhadap kecepatan aliran darah yang bersumber dari viskositas darah, panjang pembuluh darah, dan diameter pembuluh darah. Viskositas darah dan panjang pembuluh darah adalah dua faktor yang tetap atau tidak berubah pada setiap individu, maka diameter pembuluh darah adalah faktor yang sangat berperan dalam mempengaruhi kecepatan aliran pada pembuluh darah. Pada kondisi fisiologis ini, Hukum Newton mengenai fluida berlaku. Cairan yang berada di dekat dinding suatu saluran akan diperlambat oleh gesekan yang terjadi sepanjang aliran melewati dinding saluran tersebut, sedangkan cairan yang berada di tengah saluran (tidak dekat dengan dinding saluran) akan lewat dengan bebas dan mudah. Pada suatu saluran dengan ukuran tertentu, seperti halnya yang terjadi pada keempat pembuluh darah dalam sistem peredaran ikan kepala timah, semakin kecil diameter ukuran pembuluh darah, maka jumlah darah yang berhubungan dengan dinding pembuluh darah semakin banyak, sehingga gesekan yang terjadi semakin besar. Akibatnya, gerakan aliran darah menjadi terhalang (impeded), sehingga kecepatan aliran darahnya pun semakin lambat. Hal ini relevan dengan hasil praktikum yang menyatakan bahwa diameter pembuluh darah ARTERI = VENA > ARTERIOL = VENULA > KAPILER sehingga kecepatan aliran darah pada ARTERI > VENA > ARTERIOL > VENULA > KAPILER. Pada pengamatan diameter pembuluh yang besar, yaitu arteri dan vena, kecepatan aliran darah lebih besar karena gesekan (friksi) antara darah dan dinding pembuluh sangat
  • 6. kecil. Pada diameter pembuluh darah yang paling kecil, yaitu kapiler, gesekan antara cairan (yaitu darah) dan dinding pembuluh sangat besar, sehingga kecepatan aliran darah sangat lambat. Hal ini juga didukung oleh Eckert (1983) yang menyatakan bahwa pada luas penampang yang lebih besar, aliran darah akan melambat. Dalam konteks ini, kapiler yang memiliki diameter paling kecil, memiliki luas penampang paling besar karena karakteristiknya yang berkelok-kelok terhubung ke seluruh sel. Pada diameter medium, seperti pada arteriola dan venula yang diameternya lebih kecil daripada arteri dan vena tetapi lebih besar daripada kapiler, maka kecepatan alirannya lebih tinggi dibandingkan kapiler tetapi lebih rendah dibandingkan arteri dan vena. Sumber: Marieb, Elaine N., dan Katja Hoehn. 2007. Human Anatomyand Physiology. San Fransisco: Pearson Education Inc. Kingsley, RE (2000). ConciseText of Neuroscience (2nd ed.). Lippincott Williams and Wilkins. Eckert, Roger, dan David Randall. 1983. Physiology: Mechanisms and Adaptations. New York: Freeman Company.