SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
Pajak Penghasilan Badan (Corporate Income Tax) Bandung, 24 November 2011
  PAJAK PENGHASILAN Pasal 4 ayat (1) UU PPh Apa yang dimaksud dengan penghasilan?   Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh WP, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan WP, dengan nama dan dalam bentuk apapun.  Asas apa yang digunakan dalam pengenaan PPh ?    1.  Asas Domisili yaitu asas pemungutan pajak atas domisili atau tempat subyek pajak. 2.  Asas Sumber yaitu pemungutan pajak berdasarkan sumber penghasilan yang diperoleh oleh Subyek Pajak
  Pasal 3 UU PPh  KMK No.  574/KMK.04/2000  stdtd  Peraturan Menteri Keuangan –  142/PMK.03/2010   ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Siapa yang termasuk Subyek Pajak Penghasilan ?   1.  orang pribadi;  2.  warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak;  3.  Badan;  4.  Bentuk Usaha Tetap (BUT).  Siapa yang bukan termasuk Subyek Pajak Penghasilan?  
COMMERCIAL & FISCAL FINANCIAL STATEMENTS   Fiscal Adjustment ,[object Object],[object Object],Fiscal Financial Statements Commercial  Financial Statements SPT PPh Badan  Tax Return/CIT Report
  Apa perbedaan antara laporan keuangan komersil dan fiskal?    1.  Beda tetap (Permanent Different) 2.  Beda Waktu (Temporary Different) BEDA TETAP  1.  Beda Tetap Penghasilan    -  Penerimaan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan penghasilan tetapi menurut UU PPh bukan merupakan penghasilan.    -  Penerimaan yang menurut PSAK bukan merupakan penghasilan tetapi menurut UU PPh merupakan penghasilan.    -  Menurut SPAK, penghasilan yang dikenakan pemungutan pajak bersifat final diperhitungkan dalam laporan penghasilan sedangkan menurut UU PPh tidak masuk dalam laporan penghasilan.  2.  Beda Tetap Biaya    -  Pengeluaran yang menurut PSAK merupakan beban tetapi menurut PPh tidak boleh dikurangi dari penghasilan bruto    -  Beda Tetap Murni    -  Beda Tetap yang disebabkan tidak dipenuhi syarat-syarat khusus    -  Beda Tetap yang disebabkan praktek-praktek akuntansi yang tidak sehat  BEDA WAKTU   Beda Waktu merupakan perbedaan biaya tiap tahun atau tahun buku karena perbedaan metode yang digunakan atau perbedaan penilaian persediaan yang digunakan, tetapi secara keseluruhan jumlah yang dibebankan sebagai biaya adalah sama
  A. Latar Belakang Koreksi Fiskal : - Sehubungan dengan adanya perbedaan antara laba (rugi) menurut perhitungan akuntansi komersial dengan akuntansi fiskal ( berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 jo Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ), maka sebelum menghitung Pajak Penghasilan yang terutang, terlebih dahulu laba/rugi komersial tersebut harus dilakukan koreksi-koreksi fiskal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. - Dengan demikian, untuk keperluan perpajakan wajib pajak tidak perlu membuat pembukuan ganda, melainkan cukup membuat satu pembukuan berdasarkan PSAK, dan pada waktu mengisi SPT Tahunan PPh terlebih dahulu harus dilakukan koreksi-koreksi fiskal. - Koreksi fiskal tersebut dilakukan baik terhadap penghasilan maupun terhadap biaya-biaya (pengurang penghasilan bruto).
  1. Beda Tetap : B. Jenis-Jenis Koreksi Fiskal : Jenis koreksi fiskal di sini merupakan jenis-jenis perbedaan antara akuntansi komersial dengan ketentuan fiskal (UU Nomor  10 TAHUN 1994  jo UU Nomor 36 Tahun 2008), yaitu terdiri dari : - Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan sedangkan menurut ketentuan PPh bukan penghasilan. Misalnya dividen yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri dari penyertaan modal sebesar 25% atau lebih pada badan usaha yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia. - Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan, sedangkan menurut ketentuan PPh telah dikenakan PPh yang bersifat final. Penghasilan ini dikenakan pajak tersendiri (final) sehingga dipisahkan (tidak perlu digabung) dengan penghasilan lainnya dalam menghitung PPh yang terutang. Misalnya : penghasilan atas bunga deposito atau tabungan lainnya yang telah dipotong PPh Final oleh Bank sebesar 20%. - Menurut akuntansi komersial merupakan beban (biaya) sedangkan menurut ketentuan PPh tidak dapat dibebankan (Pasal 9 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ), misalnya ; - Biaya-biaya yang digunakan untuk memperoleh penghasilan yang bukan obyek pajak atau pengenaan pajaknya bersifat final. - Penggantian/imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura atau kenikmatan. - Sanksi perpajakan berupa bunga, denda, dan kenaikan. - Biaya-biaya yang menurut ketentuan PPh tidak dapat dibebankan karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu (misalnya ; daftar nominatif biaya entertainment, daftar nominatif atas peghapusan piutang).
  2. Beda Waktu : Beda waktu merupakan perbedaan metode yang digunakan antara akuntansi komersial dengan  ketentuan fiskal, misalnya ; Penghasilan Kena Pajak sebagai dasar penerapan tarif bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dalam suatu tahun pajak dihitung dengan cara mengurangkan penghasilan (Pasal 4 ayat (1) UU PPh) dengan pengurangan-pengurangan (Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d dan huruf e UU PPh). PENGHASILAN KENA PAJAK BEDA WAKTU/TIMING DIFFERENCE PSAK 46 : AKTIVA PAJAK TANGGUHAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN - Metode penyusutan - Metode penilaian persediaan - Penyisihan piutang tak tertagih - Rugi-laba selisih kurs - Dan sebagainya.
  SKEMA
  Pajak Penghasilan merupakan pajak yang terutang atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam satu tahun pajak. Penghitungan Pajak Penghasilan yang terutang dalam satu tahun pajak, dibedakan antara Wajib Pajak Dalam Negeri dengan Wajib Pajak Luar Negeri. Wajib Pajak Dalam Negeri dan BUT   Dalam menghitung Pajak Penghasilan yang terutang untuk suatu tahun pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, maka kita harus mengetahui/menghitung terlebih dahulu besarnya Penghasilan Kena Pajak yang menjadi dasar penghitungan Pajak Penghasilan. Penghasilan Kena Pajak tersebut diperoleh dari hasil penghitungan penghasilan bruto dikurangi dengan pengurangan yang diperbolehkan menurut ketentuan  Undang-undang Pajak Penghasilan .  Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri dari Indonesia, Undang-undang Pajak Penghasilan menganut dua sistem pengenaan pajak, yaitu : Wajib Pajak Luar Negeri PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Penghasilan Terutang = Tarif Pajak Penghasilan X Penghasilan Kena Pajak. Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Bruto – Pengurang yang diperbolehkan a. Pemenuhan sendiri kewajiban perpajakannya bagi Wajib Pajak luar negeri yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia (Penghitungan PPh, diperlakukan sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri). b. Pemotongan oleh pihak yang wajib membayar bagi Wajib Pajak luar negeri lainnya (PPh Pasal 26).

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

wajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpwajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwp
Yan Chen
 

Was ist angesagt? (20)

PPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptxPPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
 
PPH Pasal 21
PPH Pasal 21PPH Pasal 21
PPH Pasal 21
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
 
Pph badan
Pph badanPph badan
Pph badan
 
PSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptx
PSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptxPSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptx
PSAK-46-Akuntansi-Pajak-Penghasilan-versi-kelas-06062014.pptx
 
Politica tributaria del peru
Politica tributaria del peru Politica tributaria del peru
Politica tributaria del peru
 
Akuntansi keuangan ii (c1) kelompok 2
Akuntansi keuangan ii (c1)   kelompok 2Akuntansi keuangan ii (c1)   kelompok 2
Akuntansi keuangan ii (c1) kelompok 2
 
Akuntansi keuangan menengah ii
Akuntansi keuangan menengah iiAkuntansi keuangan menengah ii
Akuntansi keuangan menengah ii
 
Trade policy
Trade policyTrade policy
Trade policy
 
SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
SANKSI-SANKSI PERPAJAKANSANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
 
Pajak jasa konstruksi
Pajak jasa konstruksiPajak jasa konstruksi
Pajak jasa konstruksi
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
wajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpwajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwp
 
Pajak penghasilan umum
Pajak penghasilan umumPajak penghasilan umum
Pajak penghasilan umum
 
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
 
SPT( SURAT PEMBERITAHUAN)
SPT( SURAT PEMBERITAHUAN)SPT( SURAT PEMBERITAHUAN)
SPT( SURAT PEMBERITAHUAN)
 
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakanBab 1& 2 pengantar perpajakan
Bab 1& 2 pengantar perpajakan
 
Ppt bab 12 pelaporan laba rugi
Ppt bab 12 pelaporan laba rugiPpt bab 12 pelaporan laba rugi
Ppt bab 12 pelaporan laba rugi
 

Andere mochten auch

1.5 pp 60 2010_zakat-rev
1.5 pp 60 2010_zakat-rev1.5 pp 60 2010_zakat-rev
1.5 pp 60 2010_zakat-rev
Sidik Abdullah
 
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
Sidik Abdullah
 
Surat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisiliSurat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisili
Sidik Abdullah
 
Oportunidades ao Desenvolvimento Sócio-Econômico e Desafios da Ciência, da Te...
Oportunidades ao Desenvolvimento Sócio-Econômico e Desafios da Ciência, da Te...Oportunidades ao Desenvolvimento Sócio-Econômico e Desafios da Ciência, da Te...
Oportunidades ao Desenvolvimento Sócio-Econômico e Desafios da Ciência, da Te...
SPTME SECTES
 
Coleção inverno 2013
Coleção inverno 2013Coleção inverno 2013
Coleção inverno 2013
Emir Freiberger
 
Auto da barca marcelo
Auto da barca marceloAuto da barca marcelo
Auto da barca marcelo
Ana Tavares
 
Diapositiva proyecto de aula
Diapositiva proyecto de aulaDiapositiva proyecto de aula
Diapositiva proyecto de aula
Jaquelin Cabarcas
 
Apresentação Fernanda Santos
Apresentação Fernanda SantosApresentação Fernanda Santos
Apresentação Fernanda Santos
enecult
 

Andere mochten auch (20)

1.5 pp 60 2010_zakat-rev
1.5 pp 60 2010_zakat-rev1.5 pp 60 2010_zakat-rev
1.5 pp 60 2010_zakat-rev
 
Kuasa
KuasaKuasa
Kuasa
 
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
 
Surat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisiliSurat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisili
 
Hpp
HppHpp
Hpp
 
Spt masa ppn 1111
Spt masa ppn 1111Spt masa ppn 1111
Spt masa ppn 1111
 
Oportunidades ao Desenvolvimento Sócio-Econômico e Desafios da Ciência, da Te...
Oportunidades ao Desenvolvimento Sócio-Econômico e Desafios da Ciência, da Te...Oportunidades ao Desenvolvimento Sócio-Econômico e Desafios da Ciência, da Te...
Oportunidades ao Desenvolvimento Sócio-Econômico e Desafios da Ciência, da Te...
 
Apresentação aula 99
Apresentação aula 99Apresentação aula 99
Apresentação aula 99
 
Aspersao1
Aspersao1Aspersao1
Aspersao1
 
Apresentação Aula 2
Apresentação Aula 2Apresentação Aula 2
Apresentação Aula 2
 
Web Standards semântica Na Web
Web Standards semântica Na WebWeb Standards semântica Na Web
Web Standards semântica Na Web
 
Coleção inverno 2013
Coleção inverno 2013Coleção inverno 2013
Coleção inverno 2013
 
STNB-TS2-M2B - Erros Históricos
STNB-TS2-M2B - Erros HistóricosSTNB-TS2-M2B - Erros Históricos
STNB-TS2-M2B - Erros Históricos
 
Auto da barca marcelo
Auto da barca marceloAuto da barca marcelo
Auto da barca marcelo
 
Moto Bomba Cabeça De Rego 3º C
Moto Bomba  Cabeça De Rego 3º CMoto Bomba  Cabeça De Rego 3º C
Moto Bomba Cabeça De Rego 3º C
 
Apresentação Aula 1
Apresentação Aula 1Apresentação Aula 1
Apresentação Aula 1
 
ApresentaçãO%20 Liberdade.Ppt 0
ApresentaçãO%20 Liberdade.Ppt 0ApresentaçãO%20 Liberdade.Ppt 0
ApresentaçãO%20 Liberdade.Ppt 0
 
IAB DiGITAL MORNING - SETEMBRO 2015
IAB DiGITAL MORNING - SETEMBRO 2015IAB DiGITAL MORNING - SETEMBRO 2015
IAB DiGITAL MORNING - SETEMBRO 2015
 
Diapositiva proyecto de aula
Diapositiva proyecto de aulaDiapositiva proyecto de aula
Diapositiva proyecto de aula
 
Apresentação Fernanda Santos
Apresentação Fernanda SantosApresentação Fernanda Santos
Apresentação Fernanda Santos
 

Ähnlich wie Corporate income tax presentation 2011

Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018
Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018
Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018
roma rizki wanda siregar
 
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Eva Hadi Yanii
 
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAkuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Eva Hadi Yanii
 
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
natal kristiono
 

Ähnlich wie Corporate income tax presentation 2011 (20)

Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)
Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)
Pajak Kontemporer - PPh Final (Pajak Penghasilan Final)
 
Psak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilanPsak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilan
 
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANGMEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
 
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptxRevisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
Revisi Tugas Kelompok 2_Perpajakan.pptx
 
Perpajakan (PPh pasal 21)
Perpajakan (PPh pasal 21)Perpajakan (PPh pasal 21)
Perpajakan (PPh pasal 21)
 
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
 
Makalah ptkp1
Makalah ptkp1Makalah ptkp1
Makalah ptkp1
 
Pajak pada saat covid 19
Pajak pada saat covid 19Pajak pada saat covid 19
Pajak pada saat covid 19
 
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
Perhitungan insentif pajak penghasilan pada saat pandemi covid 19
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
 
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
 
Akp 11 p ph psak 46
Akp 11 p ph psak 46Akp 11 p ph psak 46
Akp 11 p ph psak 46
 
Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018
Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018
Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018
 
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMIIndri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
 
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMIIndri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
 
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus TangerangAKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
 
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
 
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAkuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
 
BAB I AR.docx
BAB I AR.docxBAB I AR.docx
BAB I AR.docx
 
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
 

Mehr von Sidik Abdullah

Surat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja baktiSurat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja bakti
Sidik Abdullah
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal dunia
Sidik Abdullah
 
Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014
Sidik Abdullah
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal dunia
Sidik Abdullah
 
Surat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSurat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja Bakti
Sidik Abdullah
 
Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07
Sidik Abdullah
 
Cara membuat input data di excel dengan form
Cara  membuat input data di excel dengan formCara  membuat input data di excel dengan form
Cara membuat input data di excel dengan form
Sidik Abdullah
 
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
Sidik Abdullah
 
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
Sidik Abdullah
 
Menghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan WirelessMenghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Sidik Abdullah
 
kamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesiakamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesia
Sidik Abdullah
 
3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan
Sidik Abdullah
 
Lembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminarLembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminar
Sidik Abdullah
 

Mehr von Sidik Abdullah (20)

Surat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja baktiSurat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja bakti
 
Surat pengantar
Surat pengantarSurat pengantar
Surat pengantar
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal dunia
 
Surat domisili
Surat domisiliSurat domisili
Surat domisili
 
Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal dunia
 
Surat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSurat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja Bakti
 
Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07
 
Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014
 
PMK 146 2013
PMK 146 2013PMK 146 2013
PMK 146 2013
 
Per 08/PJ/2013 (PPN)
Per 08/PJ/2013 (PPN)Per 08/PJ/2013 (PPN)
Per 08/PJ/2013 (PPN)
 
Cara membuat input data di excel dengan form
Cara  membuat input data di excel dengan formCara  membuat input data di excel dengan form
Cara membuat input data di excel dengan form
 
Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)
Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)
Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)
 
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
 
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
 
Menghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan WirelessMenghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan Wireless
 
kamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesiakamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesia
 
3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan
 
Lembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminarLembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminar
 
Skripsi lengkap
Skripsi lengkapSkripsi lengkap
Skripsi lengkap
 

Corporate income tax presentation 2011

  • 1. Pajak Penghasilan Badan (Corporate Income Tax) Bandung, 24 November 2011
  • 2. PAJAK PENGHASILAN Pasal 4 ayat (1) UU PPh Apa yang dimaksud dengan penghasilan? Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh WP, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan WP, dengan nama dan dalam bentuk apapun. Asas apa yang digunakan dalam pengenaan PPh ?   1. Asas Domisili yaitu asas pemungutan pajak atas domisili atau tempat subyek pajak. 2. Asas Sumber yaitu pemungutan pajak berdasarkan sumber penghasilan yang diperoleh oleh Subyek Pajak
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Apa perbedaan antara laporan keuangan komersil dan fiskal?   1. Beda tetap (Permanent Different) 2. Beda Waktu (Temporary Different) BEDA TETAP 1. Beda Tetap Penghasilan   - Penerimaan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan penghasilan tetapi menurut UU PPh bukan merupakan penghasilan.   - Penerimaan yang menurut PSAK bukan merupakan penghasilan tetapi menurut UU PPh merupakan penghasilan.   - Menurut SPAK, penghasilan yang dikenakan pemungutan pajak bersifat final diperhitungkan dalam laporan penghasilan sedangkan menurut UU PPh tidak masuk dalam laporan penghasilan. 2. Beda Tetap Biaya   - Pengeluaran yang menurut PSAK merupakan beban tetapi menurut PPh tidak boleh dikurangi dari penghasilan bruto   - Beda Tetap Murni   - Beda Tetap yang disebabkan tidak dipenuhi syarat-syarat khusus   - Beda Tetap yang disebabkan praktek-praktek akuntansi yang tidak sehat BEDA WAKTU   Beda Waktu merupakan perbedaan biaya tiap tahun atau tahun buku karena perbedaan metode yang digunakan atau perbedaan penilaian persediaan yang digunakan, tetapi secara keseluruhan jumlah yang dibebankan sebagai biaya adalah sama
  • 9. A. Latar Belakang Koreksi Fiskal : - Sehubungan dengan adanya perbedaan antara laba (rugi) menurut perhitungan akuntansi komersial dengan akuntansi fiskal ( berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 jo Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ), maka sebelum menghitung Pajak Penghasilan yang terutang, terlebih dahulu laba/rugi komersial tersebut harus dilakukan koreksi-koreksi fiskal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. - Dengan demikian, untuk keperluan perpajakan wajib pajak tidak perlu membuat pembukuan ganda, melainkan cukup membuat satu pembukuan berdasarkan PSAK, dan pada waktu mengisi SPT Tahunan PPh terlebih dahulu harus dilakukan koreksi-koreksi fiskal. - Koreksi fiskal tersebut dilakukan baik terhadap penghasilan maupun terhadap biaya-biaya (pengurang penghasilan bruto).
  • 10. 1. Beda Tetap : B. Jenis-Jenis Koreksi Fiskal : Jenis koreksi fiskal di sini merupakan jenis-jenis perbedaan antara akuntansi komersial dengan ketentuan fiskal (UU Nomor 10 TAHUN 1994 jo UU Nomor 36 Tahun 2008), yaitu terdiri dari : - Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan sedangkan menurut ketentuan PPh bukan penghasilan. Misalnya dividen yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri dari penyertaan modal sebesar 25% atau lebih pada badan usaha yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia. - Menurut akuntansi komersial merupakan penghasilan, sedangkan menurut ketentuan PPh telah dikenakan PPh yang bersifat final. Penghasilan ini dikenakan pajak tersendiri (final) sehingga dipisahkan (tidak perlu digabung) dengan penghasilan lainnya dalam menghitung PPh yang terutang. Misalnya : penghasilan atas bunga deposito atau tabungan lainnya yang telah dipotong PPh Final oleh Bank sebesar 20%. - Menurut akuntansi komersial merupakan beban (biaya) sedangkan menurut ketentuan PPh tidak dapat dibebankan (Pasal 9 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ), misalnya ; - Biaya-biaya yang digunakan untuk memperoleh penghasilan yang bukan obyek pajak atau pengenaan pajaknya bersifat final. - Penggantian/imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura atau kenikmatan. - Sanksi perpajakan berupa bunga, denda, dan kenaikan. - Biaya-biaya yang menurut ketentuan PPh tidak dapat dibebankan karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu (misalnya ; daftar nominatif biaya entertainment, daftar nominatif atas peghapusan piutang).
  • 11. 2. Beda Waktu : Beda waktu merupakan perbedaan metode yang digunakan antara akuntansi komersial dengan ketentuan fiskal, misalnya ; Penghasilan Kena Pajak sebagai dasar penerapan tarif bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dalam suatu tahun pajak dihitung dengan cara mengurangkan penghasilan (Pasal 4 ayat (1) UU PPh) dengan pengurangan-pengurangan (Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d dan huruf e UU PPh). PENGHASILAN KENA PAJAK BEDA WAKTU/TIMING DIFFERENCE PSAK 46 : AKTIVA PAJAK TANGGUHAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN - Metode penyusutan - Metode penilaian persediaan - Penyisihan piutang tak tertagih - Rugi-laba selisih kurs - Dan sebagainya.
  • 13. Pajak Penghasilan merupakan pajak yang terutang atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam satu tahun pajak. Penghitungan Pajak Penghasilan yang terutang dalam satu tahun pajak, dibedakan antara Wajib Pajak Dalam Negeri dengan Wajib Pajak Luar Negeri. Wajib Pajak Dalam Negeri dan BUT   Dalam menghitung Pajak Penghasilan yang terutang untuk suatu tahun pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, maka kita harus mengetahui/menghitung terlebih dahulu besarnya Penghasilan Kena Pajak yang menjadi dasar penghitungan Pajak Penghasilan. Penghasilan Kena Pajak tersebut diperoleh dari hasil penghitungan penghasilan bruto dikurangi dengan pengurangan yang diperbolehkan menurut ketentuan Undang-undang Pajak Penghasilan . Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri dari Indonesia, Undang-undang Pajak Penghasilan menganut dua sistem pengenaan pajak, yaitu : Wajib Pajak Luar Negeri PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Penghasilan Terutang = Tarif Pajak Penghasilan X Penghasilan Kena Pajak. Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Bruto – Pengurang yang diperbolehkan a. Pemenuhan sendiri kewajiban perpajakannya bagi Wajib Pajak luar negeri yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia (Penghitungan PPh, diperlakukan sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri). b. Pemotongan oleh pihak yang wajib membayar bagi Wajib Pajak luar negeri lainnya (PPh Pasal 26).
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.