Dokumen tersebut membahas tentang liberalisme dan perkembangannya. Liberalisme adalah ideologi yang mendasarkan kebebasan dan hak setara sebagai nilai politik utama. Sejarah liberalisme dimulai dari masa Renaisans yang memperjuangkan kebebasan dari gereja, kemudian berkembang ke bidang politik, ekonomi, dan budaya. Tokoh-tokoh seperti John Locke dan Montesquieu berperan dalam perkembangan paham liberal politik. Liberalisme ke
2. Pengertian
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan
filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman
bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang
utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat
yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para
individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama.
3. Sejarah Liberalisme
Istilah Liberalisme berasal dari kata "liberales" (bahasa Spanyol).
Liberales adalah nama partai pada abad ke-19 yang
memperjuangkan pemerintahan konstitusional untuk Spanyol.
Akan tetapi, politik liberalisme sudah ada pada masa-masa
sebelumnya. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai paham
kebebasan.
4. Sebagai suatu gerakan, liberalisme dimulai pada masa Renaisans
yang memperjuangkan kebebasan manusia dari kungkungan
gereja atau agama. Kebebasan yang dimiliki manusia kemudian
berkembang menjadi suatu gerakan dalam bidang politik,
ekonomi, kebudayaan dan lain-lain.
Kebebasan dalam bidang politik melahirkan konsepsi tentang
negara yang demokratis. Di bisang ekonomi, liberalisme
menentang monopoli atau campur tangan pemerintah dalam
bidang berusaha. Di bidang moral, liberalisme menjunjung tinggi
kebebasan individu dan menentang otoriterisme.
5. John Locke dianggap sebagai pelopor paham politik liberal.
Menurut Locke, negara terbentuk dari perjanjian sosial antara
individu yang hidup bebas dan penguasa.
Versi lain mengenai paham politik ini dikemukakan oleh
Montesquieu (1689-1775). Dalam bukunya The Spirit of Law,
Montesquieu mengemukakan teori pemisahan kekuasaan
eksekutif, legislatif dan yudikatif. Setiap kekuasaan saling
mengawasi dan mengimbangi satu dan yang lain. Apabila ke-3
kekuasaan pemerintahan berada dalam satu tangan, baik
individu maupun lembaga, kesewenangan akan muncul.
6. Pokok-Pokok Liberalisme
• Kesempatan yang sama. Manusia mempunyai kesempatan yang
sama, di dalam segala bidang kehidupan. Namun karena kualitas
manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan
persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada
kemampuannya masing-masing.
• Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri,
tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat. (Government by
the Consent of The People or The Governed)
• Berjalannya hukum (The Rule of Law). Untuk menciptakan rule of
law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-
undang), persamaan di muka umum, dan persamaan sosial.
7. • Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The
Emphasis of Individual)
• Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu
sebagai suatu mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan
yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam
ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada
dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan
negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha
yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.
• Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme
(Refuse Dogatism). Hal ini disebabkan karena pandangan
filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa
semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam
pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.
8. Pembedaan Liberalisme
Liberalisme dapat pula dibedakan atas liberalisme lama dan
liberalisme modern. Liberalisme lama lebih memperhatikan
kebebasan individu dari kesewenang-wenangan pemerintah.
Sedangkan liberalisme modern mencari perlindungan terhadap
tindakan sewenang-wenang organisasi swasta dan negara.
9. Liberalisme Klasik
• Martin Luther – Reformasi Agama
Karena gereja mengekang ruang gerak individu, maka kaum
bangsawan dan penguasa Jerman melakukan protes terhadap
imperium kekuasaan Katolik Roma. Hanya ada dogma-dogma
agama dan dominasi gereja. Individu tidak boleh melakukan hal
yang dilarang gereja, termasuk penelitian dalam ilmu
pengetahuan. Kemudian muncul kritik, misalnya dari Martin
Luther; adanya komersialisasi agama, dan ketergantungan umat
terhadap para pemuka agama, sehingga menyebabkan manusia
menjadi tidak berkembang; yang berdampak luas, sehingga
pada puncaknya timbul sebuah reformasi gereja (1517) yang
menyulut kebebasan dari para individu yang tadinya
“terkekang”.
10. • Adam Smith
Salah satu pemikir ekonomi klasik adalah Adam Smith (1723-
1790). Pemikiran Adam Smith mengenai politik dan ekonomi
dikelompokkan menjadi tiga pemikiran, yaitu:
1. Falsafah politik.
2. Identifikasi mengenai faktor penentu nilai dan harga barang.
3. Pola, sifat, dan arah kebijaksanaan negara yang mendukung
kegiatan ekonomi
11. Perkembangan liberalisme
dalam prakteknya
Wujud perjuangan kaum liberal dapat ditandai dengan lahirnya:
• Magna Charta (1215) merupakan piagam hak asasi tertua
didunia. Berisi tentang bahwa seseorang tidak boleh di
penjara, disiksa, diasingkan, tanpa alasan menurut hukum
• The Great Charter Liberties (1297), berisi kebebasan bertindak
bagi warga kota dan kebebasan berdagang
• Habeas Corpus Act (1297)
• Bill of Right (1689), berisi pembuatan undang-undang pajak
dan membentuk tentara harus seizin parlemen
12. Dasar politik liberalisme jelas tampak dalam Revolusi Inggris
pada tahun 1688, ditandai dengan jatuhnya penguasa yang lalim
dan diiterapkannya suatu sistem pemerintahan parlementer.
Kemudian, diikuti dengan beberapa perubahan konstitusi yang
semakin membatasi kekuasaan raja antara lain dengan
dikeluarkannya The Bill of Rights yang menjamin hak istimewa
anggota parlemen dan hak-hak rakyat Inggris.
13. Perkembangan liberalisme juga terlihat dalam Revolusi Amerika
pada tahun 1776 dengan adanya Declaration of Independence
yang menyatakan bahwa tidak ada kekuasaan yang adil tanpa
persetujuan (yang diperintah) rakyat.
Begitu pula dalam Revolusi Prancis pada tahun 1789. Revolusi
Prancis adalah revolusi politik dan sosial. Di bidang politik,
revolusi itu menjatuhkan monarki absolut dan mendirikan negara
liberal yang berdasarkan konstitusi. Di bidang sosial, revolusi itu
menghapus feodalisme dengan mengambil alih tanah-tanah para
bangsawan dan gereja. Tanah ini dibagi-bagikan kepada para
petani dan golongan borjuis untuk membangun kebebasan
berusaha.
14. Liberalisme itu…
• Paham tertua, Magna Charta (1215) dokumen tertua
tentang dokumen kebebasan
• Liberalisme berkembang jadi macam-macam –isme:
individualisme (kebebasan atas individu), nasionalisme
(kebebasan atas nasional)