Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Linguistik sinkronik dan linguistik diakronik
1. Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
Bahasa merupakan aspek terpenting dalam kehidupan. Tanpa bahasa manusia tidak
akan bisasaling berhubungan(berinteraksi) karena bahasa adalah sarana komunikasi.
Tanpa bahasa kehidupan manusia tidak akan berkembang, karena bahasa adalah kunci
dasar pengetahuan. Karena sifat bahasa yang sangat luas, penting dan mendasar tersebut
maka bahasa patut dikaji.
Salah satu ilmu yang mengkaji bahasa secara ilmiah adalah Linguistik. Dalam
Linguistik pun sifat pengkajian bahasa di dalamnya masih luas. Hal ini menyebabkan
Linguistik harus dibagi dalam beberapa cabang agar pengkajiannya lebih fokus dan
terarah, di antaranya adalah Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
Tujuan dari terbaginya Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik seperti yang telah
disebutkan di atas yaitu sebagai wadah pengkajian bahasa agar lebih fokus dan terarah.
Sebab yang dikaji dalam kedua linguistik ini tidak terbatas hanya pada Bahasa
Indonesia saja, namun bahasa di seluruh dunia. Selain tujuan umum di atas, tujuan lain
yang lebih spesifik adalah berbeda antara Linguistik Sinkronik dan Linguistik
Diakronik.
Manfaat mempelajari Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik tentunya tidak
akan meleset dari tujuannya semula, seperti mendapat pengetahuan mengenai
pengertian dan perbedaan dari kedua linguistik tersebut dan mengetahui tentang sejarah
bahasa dan struktur bahasa, dengan bagitu pemahaman mengenai keberagaman, srtuktur
serta cirri khas bahasa juga keterkaitan bahasa-bahasa di dunia yang sangat menarik
akan didapatkan.
1
2. A. Linguistik Sinkronik
A.1 Pengertian
Adapun pengertian dari linguistik sinkronik yang akan dibahas dalam laporan ini
adalah pengertian linguistik sinkronik menurut KBBI dan Ferdinand de Saussure
Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos
yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, linguistik sinkronis mempelajari
bahasa sezaman. Fakta dan data bahasa adalah rekaman yang diujarkan oleh
pembicara, atau bersifat horisontal. Linguistik sinkronis adalah mempelajari bahasa
pada suatu kurun waktu tertentu, misalnya mempelajari bahasa Indonesia di masa
reformasi saja
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sinkronik artinya segala sesuatu yang
bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di suatu masa yang terbatas.
Menurut Ferdinand pengertian linguistik secara sinkronik artinya mempelajari
bahasa dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu yang tertentu atau
terbatas. Saussure juga mengemukakan bahwa kajian bahasa secara sinkronis amat
perlu, meskipun beliau banyak berkecimpung dalam kajian diakronis. Bahkan
baginya, kajian sinkronis bahasa mengandung kesistematisan tinggi, sedangkan
kajian diakronis tidak. Bahkan bagi penggunanya, sejarah bahasa tidak memberikan
apa-apa kepada pengguna bahasa mengenai cara penggunaan bahasa. Ada yang
perlu bagi pengguna bahasa, yaitu état de langue atau suatu keadaan bahasa. Suatu
keadaan bahasa terbebas dari dimensi waktu dalam bahasa yang justru memiliki
watak kesistematisan.
Kajian sinkronis justru lebih serius dan sulit. Sistem keadaan bahasa „sinkronik‟
seperti sistem permainan catur. Setiap buah catur (setara dengan suatu unit bahasa)
memiliki tempat tersendiri dan memiliki keterkaitan tertentu dengan buah lain, dan
kekuatan serta pola gerak/jalan tersendiri. État de langue adalah jaringan keterkaitan
2
3. yang menentukan nilai suatu elemen benar-benar tergantung, langsung atau tak
langsung pada nilai elemen-elemen yang lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik
sinkronik adalah subdisiplin ilmu linguistik yang mempelajari (mengkaji) struktur
(karakter) suatu bahasa atau bahasa-bahasa dalam kurun waktu (masa) tertentu.
A.2 Ciri
Ciri linguistik sinkronik yakni sebagai berikut :
1. Mengkaji bahasa pada masa tertentu
2. Menitik beratkan pengkajian bahasa pada strukturnya(karakrternya)
3. Bersifat horizontal
4. Tidak ada konsep perbandingan
5. Cakupan kajian lebih sempit
6. Memiliki sistematis yang tinggi
7. Bersifat lebih serius dan sulit
8. Mengurusi hubungan-hubungan logis dan psikologis yang menghubungkan
unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk sistem, seperti dilihat dalam
kesadaran kolektif yang sama.
A.3 Tujuan
Adapun tujuan adanya linguistik sinkronik yaitu mengetahui bentuk atau struktur
bahasa pada masa tertentu.
3
4. B. Linguistik Diakronik
B.1 Pengertian
Adapun pengertian dari Linguistik Diakronik yang akan dibahas adalah pengertian
linguistik sinkronik menurut KBBI dan Ferdinand de Saussure
Kata diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia yang berarti melalui, dan khronas
yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, yang dimaksud dengan linguistik
diakronis adalah subdisiplin linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu bahasa
dari masa ke masa. Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki
perkembangan bahasa Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kedukan
Bukit sampai kini.
Linguistik diakronis adalah semua yang memiliki ciri evolusi. Diakronis tidak
mengubah sistem karena kata yang berubah pun adalah sistem dalam bentuk yang
lain dengan sistem sebelumnya. Perubahan kata terjadi di luar kemampuan siapa
pun.
Dalam KBBI linguistik diakronik yaitu segala sesuatu yang
berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan melihat perkembangan
sepanjang waktu; bersifat historis.
Menurut Ferdinand de Saussure linguistik diakronik mengkaji evolusi bahasa atau
bahasa-bahasa.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik diakronis
adalah subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau evolusi bahasa (historis)
seiring berlalunya waktu (masa).
4
5. B.2 Ciri
Adapun ciri linguistik diakronik yaitu:
1. Mengkaji bahasa dengan berlalunya masa;
2. Menitik beratkan pengkajian bahasa pada sejarahnya;
3. Bersifat historis atau komparatif;
4. Bersifat vertikal;
5. Terdapat konsep perbandingan;
6. Cakupan kajian lebih luas;
7. Menelaah hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak
dilihat oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang
lain tanpa membentuk sistem diantara mereka;
8. Memiliki ciri evolusi;
9. Tidak memiliki sistematis yang tinggi;
10. Tidak mengubah sistem.
B.3 Tujuan
Adapun tujuan adanya linguistik diakronik yaitu mengetahui keterkaitan yang
mencakup perkembangan suatu bahasa (sejarah bahasa) dari masa ke masa.
C. Persamaan dan keterkaitan antara Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
Adapun persamaan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu:
1. Mengkaji tentang bahasa
2. Pengkajiannya bersifat ilmiah
3. Merupakan cabang linguistic
Adapun keterkaitan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu:
5
6. Linguistik sinkronik dan diakronik saling berhubungan, misalnya diadakan sebuah
penelitian tentang bahasa “A” pada suatu periode dengan metode diakronik,
pengkajian ini akan terbantu atau dipermudah bila pengkajian bahasa “A” pada
periode tersebut menggunakan juga metode Sinkronik.
Contoh :
Misalnya kata Latin “cripus” (berombak, bergelombang, keriting), menimbulkan
kata dasar Perancis crép-, yang membentuk kata kerja crépir „melepa‟, dan décrépir,
„mengupas lepa‟. Pada suatu waktu, bahasa Perancis meminjam kata Latin
décrepitus, „usang karena usia‟, untuk membentuk décrépit; tetapi ternyata orang
melupakan asal kata ini.
Contoh yang lain terdapat dalam bahasa Jerman, yaitu dalam bahasa Jerman tinggi
kuno, kata jamak gast, „tuan rumah‟, semula adalah gasti, dan jamak hant „tangan‟
semula adalah hanti, dll. Akan tetapi, di kemudian hari, i- tersebut menjadi umlaut
yang mengakibatkan a menjadi e dalam suku kata terdahulu: gasti menjadi gesti,
hanti menjadi henti, tetapi kemudian (lagi) i- kehilangan bunyinya dan
menghasilkan gesti menjadi geste, dst. Akibatnya, sekarang terdapat kata Gäst:
Gaste, Händ: Hande, dan sejumlah besar kelompok kata yang menampilkan bentuk
jamak dan tunggal. Hal ini adalah dimensi linguistik diakronik.
D. Perbedaan Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
Perbedaan antara linguistik sinkronik dan lingistik diakronik dapat terlihat jelas pada
ciri-ciri dan penjabaran dari masing-masing linguistik yang telah disebutkan diatas,
yakni:
Linguistik Sinkronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji ilmu
kebahasaan yang menitik beratkan terhadap struktur(karakter)nya pada masa
tertentu, bersifat horizontal, sistematis dan mengurusi hubungan-hubungan logis dan
psikologis yang menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk
sistem, seperti dilihat dalam kesadaran kolektif yang sama.
6
7. Linguistik Diakronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau
evolusi bahasa (historis atau komparatif) seiring berlalunya masa bersifat vertikal,
tidak memiliki sistematis yang tinggi dan tidak mrngubah system serta menelaah
hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat oleh
kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang lain tanpa
membentuk sistem diantara mereka.
7
8. Daftar Pustaka
Verhaar, J.W.M. dkk. 2001. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Minandar, Shintia. “Linguistik 2”
http://www.slideshare.net/shintiaminandar/linguistik-2
( 20 November 2011, pukul 12.05)
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. “KBBI”
http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi
( 20 November 2011, pukul 12.00)
Bakri, Umar. “Aliran Linguistik”
http://guru-umarbakri.blogspot.com/2010/09/aliran-linguistik.html
( 20 November 2011, pukul 12.48)
8