SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik


Bahasa merupakan aspek terpenting dalam kehidupan. Tanpa bahasa manusia tidak
akan bisasaling berhubungan(berinteraksi) karena bahasa adalah sarana komunikasi.
Tanpa bahasa kehidupan manusia tidak akan berkembang, karena bahasa adalah kunci
dasar pengetahuan. Karena sifat bahasa yang sangat luas, penting dan mendasar tersebut
maka bahasa patut dikaji.


Salah satu ilmu yang mengkaji bahasa secara ilmiah adalah Linguistik. Dalam
Linguistik pun sifat pengkajian bahasa di dalamnya masih luas. Hal ini menyebabkan
Linguistik harus dibagi dalam beberapa cabang agar pengkajiannya lebih fokus dan
terarah, di antaranya adalah Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik


Tujuan dari terbaginya Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik seperti yang telah
disebutkan di atas yaitu sebagai wadah pengkajian bahasa agar lebih fokus dan terarah.
Sebab yang dikaji dalam kedua linguistik ini tidak terbatas hanya pada Bahasa
Indonesia saja, namun bahasa di seluruh dunia. Selain tujuan umum di atas, tujuan lain
yang    lebih spesifik adalah berbeda antara Linguistik Sinkronik dan Linguistik
Diakronik.


Manfaat mempelajari Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik tentunya tidak
akan meleset dari tujuannya semula, seperti mendapat pengetahuan mengenai
pengertian dan perbedaan dari kedua linguistik tersebut dan mengetahui tentang sejarah
bahasa dan struktur bahasa, dengan bagitu pemahaman mengenai keberagaman, srtuktur
serta cirri khas bahasa juga keterkaitan bahasa-bahasa di dunia yang sangat menarik
akan didapatkan.




                                           1
A. Linguistik Sinkronik


A.1 Pengertian
   Adapun pengertian dari linguistik sinkronik yang akan dibahas dalam laporan ini
   adalah pengertian linguistik sinkronik menurut KBBI dan Ferdinand de Saussure


   Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos
   yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, linguistik sinkronis mempelajari
   bahasa sezaman. Fakta dan data bahasa adalah rekaman yang diujarkan oleh
   pembicara, atau bersifat horisontal. Linguistik sinkronis adalah mempelajari bahasa
   pada suatu kurun waktu tertentu, misalnya mempelajari bahasa Indonesia di masa
   reformasi saja


   Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sinkronik artinya segala sesuatu yang
   bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di suatu masa yang terbatas.


   Menurut Ferdinand pengertian linguistik secara sinkronik artinya mempelajari
   bahasa dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu yang tertentu atau
   terbatas. Saussure juga mengemukakan bahwa kajian bahasa secara sinkronis amat
   perlu, meskipun beliau banyak berkecimpung dalam kajian diakronis. Bahkan
   baginya, kajian sinkronis bahasa mengandung kesistematisan tinggi, sedangkan
   kajian diakronis tidak. Bahkan bagi penggunanya, sejarah bahasa tidak memberikan
   apa-apa kepada pengguna bahasa mengenai cara penggunaan bahasa. Ada yang
   perlu bagi pengguna bahasa, yaitu état de langue atau suatu keadaan bahasa. Suatu
   keadaan bahasa terbebas dari dimensi waktu dalam bahasa yang justru memiliki
   watak kesistematisan.


   Kajian sinkronis justru lebih serius dan sulit. Sistem keadaan bahasa „sinkronik‟
   seperti sistem permainan catur. Setiap buah catur (setara dengan suatu unit bahasa)
   memiliki tempat tersendiri dan memiliki keterkaitan tertentu dengan buah lain, dan
   kekuatan serta pola gerak/jalan tersendiri. État de langue adalah jaringan keterkaitan




                                           2
yang menentukan nilai suatu elemen benar-benar tergantung, langsung atau tak
   langsung pada nilai elemen-elemen yang lain.


   Berdasarkan uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik
   sinkronik adalah subdisiplin ilmu linguistik yang mempelajari (mengkaji) struktur
   (karakter) suatu bahasa atau bahasa-bahasa dalam kurun waktu (masa) tertentu.


A.2 Ciri


   Ciri linguistik sinkronik yakni sebagai berikut :
   1. Mengkaji bahasa pada masa tertentu
   2. Menitik beratkan pengkajian bahasa pada strukturnya(karakrternya)
   3. Bersifat horizontal
   4. Tidak ada konsep perbandingan
   5. Cakupan kajian lebih sempit
   6. Memiliki sistematis yang tinggi
   7. Bersifat lebih serius dan sulit
   8. Mengurusi hubungan-hubungan logis dan psikologis yang menghubungkan
       unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk sistem, seperti dilihat dalam
       kesadaran kolektif yang sama.


A.3 Tujuan


   Adapun tujuan adanya linguistik sinkronik yaitu mengetahui bentuk atau struktur
   bahasa pada masa tertentu.




                                            3
B. Linguistik Diakronik


B.1 Pengertian
   Adapun pengertian dari Linguistik Diakronik yang akan dibahas adalah pengertian
   linguistik sinkronik menurut KBBI dan Ferdinand de Saussure


   Kata diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia yang berarti melalui, dan khronas
   yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, yang dimaksud dengan linguistik
   diakronis adalah subdisiplin linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu bahasa
   dari masa ke masa. Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki
   perkembangan bahasa Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kedukan
   Bukit sampai kini.


   Linguistik diakronis adalah semua yang memiliki ciri evolusi. Diakronis tidak
   mengubah sistem karena kata yang berubah pun adalah sistem dalam bentuk yang
   lain dengan sistem sebelumnya. Perubahan kata terjadi di luar kemampuan siapa
   pun.


   Dalam      KBBI        linguistik     diakronik   yaitu   segala    sesuatu   yang
   berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan        melihat    perkembangan
   sepanjang waktu; bersifat historis.


   Menurut Ferdinand de Saussure linguistik diakronik mengkaji evolusi bahasa atau
   bahasa-bahasa.


   Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik diakronis
   adalah subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau evolusi bahasa (historis)
   seiring berlalunya waktu (masa).




                                             4
B.2 Ciri


   Adapun ciri linguistik diakronik yaitu:
   1. Mengkaji bahasa dengan berlalunya masa;
   2. Menitik beratkan pengkajian bahasa pada sejarahnya;
   3. Bersifat historis atau komparatif;
   4. Bersifat vertikal;
   5. Terdapat konsep perbandingan;
   6. Cakupan kajian lebih luas;
   7. Menelaah hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak
       dilihat oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang
       lain tanpa membentuk sistem diantara mereka;
   8. Memiliki ciri evolusi;
   9. Tidak memiliki sistematis yang tinggi;
   10. Tidak mengubah sistem.




B.3 Tujuan


   Adapun tujuan adanya linguistik diakronik yaitu mengetahui keterkaitan yang
   mencakup perkembangan suatu bahasa (sejarah bahasa) dari masa ke masa.


C. Persamaan dan keterkaitan antara Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
   Adapun persamaan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu:
              1. Mengkaji tentang bahasa
              2. Pengkajiannya bersifat ilmiah
              3. Merupakan cabang linguistic


   Adapun keterkaitan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu:




                                             5
Linguistik sinkronik dan diakronik saling berhubungan, misalnya diadakan sebuah
   penelitian tentang bahasa “A” pada suatu periode dengan metode diakronik,
   pengkajian ini akan terbantu atau dipermudah bila pengkajian bahasa “A” pada
   periode tersebut menggunakan juga metode Sinkronik.


   Contoh :
   Misalnya kata Latin “cripus” (berombak, bergelombang, keriting), menimbulkan
   kata dasar Perancis crép-, yang membentuk kata kerja crépir „melepa‟, dan décrépir,
   „mengupas lepa‟. Pada suatu waktu, bahasa Perancis meminjam kata Latin
   décrepitus, „usang karena usia‟, untuk membentuk décrépit; tetapi ternyata orang
   melupakan asal kata ini.


   Contoh yang lain terdapat dalam bahasa Jerman, yaitu dalam bahasa Jerman tinggi
   kuno, kata jamak gast, „tuan rumah‟, semula adalah gasti, dan jamak hant „tangan‟
   semula adalah hanti, dll. Akan tetapi, di kemudian hari, i- tersebut menjadi umlaut
   yang mengakibatkan a menjadi e dalam suku kata terdahulu: gasti menjadi gesti,
   hanti menjadi henti, tetapi kemudian (lagi) i- kehilangan bunyinya dan
   menghasilkan gesti menjadi geste, dst. Akibatnya, sekarang terdapat kata Gäst:
   Gaste, Händ: Hande, dan sejumlah besar kelompok kata yang menampilkan bentuk
   jamak dan tunggal. Hal ini adalah dimensi linguistik diakronik.


D. Perbedaan Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik


   Perbedaan antara linguistik sinkronik dan lingistik diakronik dapat terlihat jelas pada
   ciri-ciri dan penjabaran dari masing-masing linguistik yang telah disebutkan diatas,
   yakni:

   Linguistik Sinkronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji ilmu
   kebahasaan yang menitik beratkan terhadap struktur(karakter)nya pada masa
   tertentu, bersifat horizontal, sistematis dan mengurusi hubungan-hubungan logis dan
   psikologis yang menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk
   sistem, seperti dilihat dalam kesadaran kolektif yang sama.




                                            6
Linguistik Diakronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau
evolusi bahasa (historis atau komparatif) seiring berlalunya masa bersifat vertikal,
tidak memiliki sistematis yang tinggi dan tidak mrngubah system serta menelaah
hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat oleh
kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang lain tanpa
membentuk sistem diantara mereka.




                                       7
Daftar Pustaka


       Verhaar, J.W.M. dkk. 2001. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta:
       Gadjah Mada University Press.


       Minandar, Shintia. “Linguistik 2”
       http://www.slideshare.net/shintiaminandar/linguistik-2
       ( 20 November 2011, pukul 12.05)


       Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. “KBBI”
       http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi
       ( 20 November 2011, pukul 12.00)


       Bakri, Umar. “Aliran Linguistik”
       http://guru-umarbakri.blogspot.com/2010/09/aliran-linguistik.html
       ( 20 November 2011, pukul 12.48)




                                        8

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengenalan ilmu linguistik dan bahasa
Pengenalan ilmu linguistik dan bahasaPengenalan ilmu linguistik dan bahasa
Pengenalan ilmu linguistik dan bahasa
cikgushamsuddin
 
Linguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasaLinguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasa
Kamarudin Tahir
 
pengantar linguistik
pengantar linguistikpengantar linguistik
pengantar linguistik
fitri norlida
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Ria Widia
 
Peta konsep linguistik
Peta konsep linguistikPeta konsep linguistik
Peta konsep linguistik
Imam Suwandi
 

Was ist angesagt? (20)

Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
Psikolinguistik ppt
Psikolinguistik  pptPsikolinguistik  ppt
Psikolinguistik ppt
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistik
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
Perkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikPerkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistik
 
DIGLOSIA
DIGLOSIADIGLOSIA
DIGLOSIA
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Pengenalan ilmu linguistik dan bahasa
Pengenalan ilmu linguistik dan bahasaPengenalan ilmu linguistik dan bahasa
Pengenalan ilmu linguistik dan bahasa
 
Linguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasaLinguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasa
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Makalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kodeMakalah alih kode dan campur kode
Makalah alih kode dan campur kode
 
Linguistik Terapan
Linguistik TerapanLinguistik Terapan
Linguistik Terapan
 
pengantar linguistik
pengantar linguistikpengantar linguistik
pengantar linguistik
 
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa IndonesiaMorfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
Morfem dan Proses Morfemis dalam Bahasa Indonesia
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Bm semantik
Bm semantikBm semantik
Bm semantik
 
Bahasa dan pikiran hipotesis saphir whorf
Bahasa dan pikiran hipotesis saphir whorfBahasa dan pikiran hipotesis saphir whorf
Bahasa dan pikiran hipotesis saphir whorf
 
Peta konsep linguistik
Peta konsep linguistikPeta konsep linguistik
Peta konsep linguistik
 

Andere mochten auch (8)

Rpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teaterRpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teater
 
draft penting implikatur
draft penting implikaturdraft penting implikatur
draft penting implikatur
 
Drama sebagai teater
Drama sebagai teaterDrama sebagai teater
Drama sebagai teater
 
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia MProposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
 
Shinmin
ShinminShinmin
Shinmin
 
Jurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantikJurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantik
 
hubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorikahubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorika
 
Konsep berfikir dalam ilmu sejarah
Konsep berfikir dalam ilmu sejarahKonsep berfikir dalam ilmu sejarah
Konsep berfikir dalam ilmu sejarah
 

Ähnlich wie Linguistik sinkronik dan linguistik diakronik

08aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-108aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-1
Oh Jenny
 
Bab 1modul pjj
Bab 1modul pjjBab 1modul pjj
Bab 1modul pjj
shamrina85
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Yudha Fadillah
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
Imam Suwandi
 
Pengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik ArabPengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik Arab
Agus Maulana
 

Ähnlich wie Linguistik sinkronik dan linguistik diakronik (20)

C. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.UC. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.U
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarah
 
linguistik historis komparatif
linguistik historis komparatiflinguistik historis komparatif
linguistik historis komparatif
 
Bbm3201 minggu02
Bbm3201 minggu02Bbm3201 minggu02
Bbm3201 minggu02
 
Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
Linguistik Sinkronik dan Linguistik DiakronikLinguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik
 
08aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-108aisi pelajaran -interaksi-1
08aisi pelajaran -interaksi-1
 
BMM3107
BMM3107BMM3107
BMM3107
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 
Ruj lingusosilinguistik
Ruj lingusosilinguistikRuj lingusosilinguistik
Ruj lingusosilinguistik
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayu
 
Sinkronik dan Diakronik.pptx
Sinkronik dan Diakronik.pptxSinkronik dan Diakronik.pptx
Sinkronik dan Diakronik.pptx
 
Bab 1modul pjj
Bab 1modul pjjBab 1modul pjj
Bab 1modul pjj
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 
3107 linguistik 2013
3107 linguistik 20133107 linguistik 2013
3107 linguistik 2013
 
Esensial Sesi 2 Semantik.pptx
Esensial Sesi 2 Semantik.pptxEsensial Sesi 2 Semantik.pptx
Esensial Sesi 2 Semantik.pptx
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Pengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik ArabPengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik Arab
 
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptx
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptxYoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptx
Yoga Pratama, Hubungan Bahasa dan Filsafat.pptx
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 

Mehr von mujahidah khilafah (Shintia Minandar)

Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 

Mehr von mujahidah khilafah (Shintia Minandar) (20)

Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructusMahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
 
Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
 
Paper peserta diskusi
Paper peserta diskusiPaper peserta diskusi
Paper peserta diskusi
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Tugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudungTugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudung
 
Print peserta
Print pesertaPrint peserta
Print peserta
 
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
 
1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char
 
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacamIstilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
 
Studi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tandaStudi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tanda
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Glosarium 181213
Glosarium  181213Glosarium  181213
Glosarium 181213
 
Filologi 181213
Filologi 181213Filologi 181213
Filologi 181213
 
Implikatur shintia
Implikatur shintiaImplikatur shintia
Implikatur shintia
 
Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13
 
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
 
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
 

Kürzlich hochgeladen

RPP Sistem Ekskresi - IPA Kelas 8 - semester Genap - 2024.docx
RPP Sistem Ekskresi - IPA Kelas 8 - semester Genap - 2024.docxRPP Sistem Ekskresi - IPA Kelas 8 - semester Genap - 2024.docx
RPP Sistem Ekskresi - IPA Kelas 8 - semester Genap - 2024.docx
nurlathifah80
 
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docxOK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
SusBiantoro1
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
SriHandayaniLubisSpd
 
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
ahmadirhamni
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
indahningsih541
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
ressyefrina15
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RPP Sistem Ekskresi - IPA Kelas 8 - semester Genap - 2024.docx
RPP Sistem Ekskresi - IPA Kelas 8 - semester Genap - 2024.docxRPP Sistem Ekskresi - IPA Kelas 8 - semester Genap - 2024.docx
RPP Sistem Ekskresi - IPA Kelas 8 - semester Genap - 2024.docx
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docxOK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAHSOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 

Linguistik sinkronik dan linguistik diakronik

  • 1. Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik Bahasa merupakan aspek terpenting dalam kehidupan. Tanpa bahasa manusia tidak akan bisasaling berhubungan(berinteraksi) karena bahasa adalah sarana komunikasi. Tanpa bahasa kehidupan manusia tidak akan berkembang, karena bahasa adalah kunci dasar pengetahuan. Karena sifat bahasa yang sangat luas, penting dan mendasar tersebut maka bahasa patut dikaji. Salah satu ilmu yang mengkaji bahasa secara ilmiah adalah Linguistik. Dalam Linguistik pun sifat pengkajian bahasa di dalamnya masih luas. Hal ini menyebabkan Linguistik harus dibagi dalam beberapa cabang agar pengkajiannya lebih fokus dan terarah, di antaranya adalah Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik Tujuan dari terbaginya Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik seperti yang telah disebutkan di atas yaitu sebagai wadah pengkajian bahasa agar lebih fokus dan terarah. Sebab yang dikaji dalam kedua linguistik ini tidak terbatas hanya pada Bahasa Indonesia saja, namun bahasa di seluruh dunia. Selain tujuan umum di atas, tujuan lain yang lebih spesifik adalah berbeda antara Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik. Manfaat mempelajari Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik tentunya tidak akan meleset dari tujuannya semula, seperti mendapat pengetahuan mengenai pengertian dan perbedaan dari kedua linguistik tersebut dan mengetahui tentang sejarah bahasa dan struktur bahasa, dengan bagitu pemahaman mengenai keberagaman, srtuktur serta cirri khas bahasa juga keterkaitan bahasa-bahasa di dunia yang sangat menarik akan didapatkan. 1
  • 2. A. Linguistik Sinkronik A.1 Pengertian Adapun pengertian dari linguistik sinkronik yang akan dibahas dalam laporan ini adalah pengertian linguistik sinkronik menurut KBBI dan Ferdinand de Saussure Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, linguistik sinkronis mempelajari bahasa sezaman. Fakta dan data bahasa adalah rekaman yang diujarkan oleh pembicara, atau bersifat horisontal. Linguistik sinkronis adalah mempelajari bahasa pada suatu kurun waktu tertentu, misalnya mempelajari bahasa Indonesia di masa reformasi saja Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sinkronik artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi di suatu masa yang terbatas. Menurut Ferdinand pengertian linguistik secara sinkronik artinya mempelajari bahasa dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu yang tertentu atau terbatas. Saussure juga mengemukakan bahwa kajian bahasa secara sinkronis amat perlu, meskipun beliau banyak berkecimpung dalam kajian diakronis. Bahkan baginya, kajian sinkronis bahasa mengandung kesistematisan tinggi, sedangkan kajian diakronis tidak. Bahkan bagi penggunanya, sejarah bahasa tidak memberikan apa-apa kepada pengguna bahasa mengenai cara penggunaan bahasa. Ada yang perlu bagi pengguna bahasa, yaitu état de langue atau suatu keadaan bahasa. Suatu keadaan bahasa terbebas dari dimensi waktu dalam bahasa yang justru memiliki watak kesistematisan. Kajian sinkronis justru lebih serius dan sulit. Sistem keadaan bahasa „sinkronik‟ seperti sistem permainan catur. Setiap buah catur (setara dengan suatu unit bahasa) memiliki tempat tersendiri dan memiliki keterkaitan tertentu dengan buah lain, dan kekuatan serta pola gerak/jalan tersendiri. État de langue adalah jaringan keterkaitan 2
  • 3. yang menentukan nilai suatu elemen benar-benar tergantung, langsung atau tak langsung pada nilai elemen-elemen yang lain. Berdasarkan uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik sinkronik adalah subdisiplin ilmu linguistik yang mempelajari (mengkaji) struktur (karakter) suatu bahasa atau bahasa-bahasa dalam kurun waktu (masa) tertentu. A.2 Ciri Ciri linguistik sinkronik yakni sebagai berikut : 1. Mengkaji bahasa pada masa tertentu 2. Menitik beratkan pengkajian bahasa pada strukturnya(karakrternya) 3. Bersifat horizontal 4. Tidak ada konsep perbandingan 5. Cakupan kajian lebih sempit 6. Memiliki sistematis yang tinggi 7. Bersifat lebih serius dan sulit 8. Mengurusi hubungan-hubungan logis dan psikologis yang menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk sistem, seperti dilihat dalam kesadaran kolektif yang sama. A.3 Tujuan Adapun tujuan adanya linguistik sinkronik yaitu mengetahui bentuk atau struktur bahasa pada masa tertentu. 3
  • 4. B. Linguistik Diakronik B.1 Pengertian Adapun pengertian dari Linguistik Diakronik yang akan dibahas adalah pengertian linguistik sinkronik menurut KBBI dan Ferdinand de Saussure Kata diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia yang berarti melalui, dan khronas yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, yang dimaksud dengan linguistik diakronis adalah subdisiplin linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu bahasa dari masa ke masa. Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan bahasa Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kedukan Bukit sampai kini. Linguistik diakronis adalah semua yang memiliki ciri evolusi. Diakronis tidak mengubah sistem karena kata yang berubah pun adalah sistem dalam bentuk yang lain dengan sistem sebelumnya. Perubahan kata terjadi di luar kemampuan siapa pun. Dalam KBBI linguistik diakronik yaitu segala sesuatu yang berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan melihat perkembangan sepanjang waktu; bersifat historis. Menurut Ferdinand de Saussure linguistik diakronik mengkaji evolusi bahasa atau bahasa-bahasa. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian linguistik diakronis adalah subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau evolusi bahasa (historis) seiring berlalunya waktu (masa). 4
  • 5. B.2 Ciri Adapun ciri linguistik diakronik yaitu: 1. Mengkaji bahasa dengan berlalunya masa; 2. Menitik beratkan pengkajian bahasa pada sejarahnya; 3. Bersifat historis atau komparatif; 4. Bersifat vertikal; 5. Terdapat konsep perbandingan; 6. Cakupan kajian lebih luas; 7. Menelaah hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang lain tanpa membentuk sistem diantara mereka; 8. Memiliki ciri evolusi; 9. Tidak memiliki sistematis yang tinggi; 10. Tidak mengubah sistem. B.3 Tujuan Adapun tujuan adanya linguistik diakronik yaitu mengetahui keterkaitan yang mencakup perkembangan suatu bahasa (sejarah bahasa) dari masa ke masa. C. Persamaan dan keterkaitan antara Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik Adapun persamaan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu: 1. Mengkaji tentang bahasa 2. Pengkajiannya bersifat ilmiah 3. Merupakan cabang linguistic Adapun keterkaitan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik yaitu: 5
  • 6. Linguistik sinkronik dan diakronik saling berhubungan, misalnya diadakan sebuah penelitian tentang bahasa “A” pada suatu periode dengan metode diakronik, pengkajian ini akan terbantu atau dipermudah bila pengkajian bahasa “A” pada periode tersebut menggunakan juga metode Sinkronik. Contoh : Misalnya kata Latin “cripus” (berombak, bergelombang, keriting), menimbulkan kata dasar Perancis crép-, yang membentuk kata kerja crépir „melepa‟, dan décrépir, „mengupas lepa‟. Pada suatu waktu, bahasa Perancis meminjam kata Latin décrepitus, „usang karena usia‟, untuk membentuk décrépit; tetapi ternyata orang melupakan asal kata ini. Contoh yang lain terdapat dalam bahasa Jerman, yaitu dalam bahasa Jerman tinggi kuno, kata jamak gast, „tuan rumah‟, semula adalah gasti, dan jamak hant „tangan‟ semula adalah hanti, dll. Akan tetapi, di kemudian hari, i- tersebut menjadi umlaut yang mengakibatkan a menjadi e dalam suku kata terdahulu: gasti menjadi gesti, hanti menjadi henti, tetapi kemudian (lagi) i- kehilangan bunyinya dan menghasilkan gesti menjadi geste, dst. Akibatnya, sekarang terdapat kata Gäst: Gaste, Händ: Hande, dan sejumlah besar kelompok kata yang menampilkan bentuk jamak dan tunggal. Hal ini adalah dimensi linguistik diakronik. D. Perbedaan Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik Perbedaan antara linguistik sinkronik dan lingistik diakronik dapat terlihat jelas pada ciri-ciri dan penjabaran dari masing-masing linguistik yang telah disebutkan diatas, yakni: Linguistik Sinkronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji ilmu kebahasaan yang menitik beratkan terhadap struktur(karakter)nya pada masa tertentu, bersifat horizontal, sistematis dan mengurusi hubungan-hubungan logis dan psikologis yang menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk sistem, seperti dilihat dalam kesadaran kolektif yang sama. 6
  • 7. Linguistik Diakronik merupakan subdisiplin Linguistik yang mengkaji sejarah atau evolusi bahasa (historis atau komparatif) seiring berlalunya masa bersifat vertikal, tidak memiliki sistematis yang tinggi dan tidak mrngubah system serta menelaah hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang lain tanpa membentuk sistem diantara mereka. 7
  • 8. Daftar Pustaka Verhaar, J.W.M. dkk. 2001. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Minandar, Shintia. “Linguistik 2” http://www.slideshare.net/shintiaminandar/linguistik-2 ( 20 November 2011, pukul 12.05) Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. “KBBI” http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi ( 20 November 2011, pukul 12.00) Bakri, Umar. “Aliran Linguistik” http://guru-umarbakri.blogspot.com/2010/09/aliran-linguistik.html ( 20 November 2011, pukul 12.48) 8