3. KELEMBAGAAN PERTANIAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NO. 16 TAHUN 2006
TENTANG
SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN & KEHUTANAN
(SP3K)
PASAL 1
No.16 Pelaku Usaha Adalah Perorangan Warga Negara Indonesia
Atau Korporasi Yang Dibentuk Menurut Hukum Indonesia
Yang Mengelola Usaha Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan.
No. 17 Kelembagaan Petani, Pekebun, Peternak, Nelayan,
Pembudidaya Ikan, Pengolah Ikan Dan Masyarakat
Di Dalam Dan Di sekitar Kawasan Hutan.
4. PASAL 19
3) Kelembagaan Pelaku Utama Beranggotakan Petani, Pekebun, Peternak,
Nelayan Pembudidaya Ikan, Pengolah Ikan dan Masyarakan di Dalam dan di
Sekitar Hutan
4) Fungsi Kelembagaan Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat 1 Adalah Sebagai
Wadah Proses Belajar, Wahana Kerjasama, Unit Penyedia Sarana dan
Prasarana Produksi, Unit Produksi, Unit Pengolahan dan Pemasaran Serta Unit
Jasa Penunjang.
5) Kelembagaan Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat 1 Dapat Berbentuk Kelompok,
Gabungan Kelompok, Asosiasi atau Korporasi.
6) Kelembagaan Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat 1 Difasilitasi Dan
Diberdayakan Oleh Pemerintah Agar Tumbuh Dan Berkembang Menjadi
Organisasi Yang Kuat Dan Mandiri Sehingga Mampu Mencapai Tujuan Yang
Harapkan Para Anggotanya.
5. PENGERTIAN ORGANISASI PETANI
Pengertian-pengertian yang ditemukan dalam penumbuhan dan
pengembangan kelompoktani dan Gapoktan sesuai Keputusan
Menteri Pertanian Nomor : 273/Kpts/OT.160/4/2007, yaitu :
Kelompok Tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun
yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan
kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan
keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota.
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) adalah kumpulan
beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama
untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
Asosiasi adalah kumpulan petani-nelayan yang sudah
mengusahakan satu atau kombinasi beberapa komoditas
pertanian secara komersial.
6. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI PETANI
Dibentuk untuk mempermudah anggota-anggotanya
mencapai sebagian apa yang dibutuhkan dan/atau
diinginkan,
Dengan kesadaran semacam itu setiap anggota
menginginkan dan akan berusaha agar kelompoknya dapat
benar-benar efektif dalam menjalankan fungsinya, dengan
meningkatkan mutu interaksi/kerjasamanya dalam
memanfaatkan segala potensi yang ada pada anggota dan
lingkungannya untuk mencapai tujuan kelompok.
Dinamika kelompok adalah tingkat kegiatan dan tingkat
keefektifan kelompok dalam rangka mencapai tujuan,
Dinamika kelompok dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
ada dan terjadi dalam kelompok itu
7. CIRI ORGANISASI PETANI
Kelompok Tani
Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di
perdesaan yang ditumbuhkembangkan “dari, oleh dan untuk
petani “.
Gapoktan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Bersifat nonformal namun terdapat pembagian tugas dan
tanggung jawab berdasarkan kesepakatan.
Dikukuhkan oleh pejabat/Kepala Wilayah Kecamatan dimana
Gapoktan tersebut berada.
Anggotanya adalah kelompoktani yang bergabung.
Mempunyai kepengurusan tertentu yang dipilih secara
musyawarah.
Berperan untuk berusaha mencapai skala usahatani optimal dan
koordinasi dalam menghadapi mitra usaha dan peningkatan
gerakan bersama.
8. STRUKTUR ORGANISASI
GAPOKTAN/POKTAN
Umumnya sebuah Gapoktan/kelompoktani
mempunyai seorang Ketua, seorang sekretaris dan
seorang Bendahara.
Pengelola masing-masing unit usaha Gapoktan/
Kelompok Tani meliputi :
▪ Unit Usaha Tani
▪ Unit Usaha Pengolahan
▪ Unit Usaha Sarana dan Prasarana Produksi
▪ Unit Usaha Pemasaran
▪ Unit Usaha Keuangan Mikro (Gapoktan)
9. KEPEMIMPINAN GAPOKTAN/POKTAN
Sikap yang harus diperhatikan oleh pemimpin, yaitu:
Kemampuan untuk memimpin : diciptakan melalui
motivasi
Kemampuan berkomunikasi : dibina melalui
peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan
Harga diri dan kejujuran, : bersadar pada ketentuan
yang berlaku, kuat dalam pendirian, berpegang
teguh pada kebenaran, memiliki ketulusan hati
dalam melaksanakan tugas, efektif dan efisien
Pengalaman memimpin : adanya kesempatan
10. PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN
GAPOKTAN/POKTAN
Terdapat sembilan sifat kelompok yang dapat memberikan
peluang bagi adanya potensi nilai intensif yang
didasarkan pada motif/kebutuhan anggota :
Daya tarik kelompok pada anggota
Persamaan antar anggota
Tujuan kelompok
Saling ketergantungan antar anggota kelompok
Aktivitas kelompok
Pola kepemimpinan kelompok
Struktur kelompok
Iklim kelompok
Ukuran kelompok
12. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Penumbuhan Kelompok Tani
yaitu :
Kepemimpinan kelompok
Tujuan kelompok yang jelas
Norma kelompok
Hubungan antar anggota
kelompok
Materi diskusi
13. Pemberdaayaan Gapoktan/Poktan
Adapun strategi pemberdayaan Gapoktan /kelompok Tani
implementasinya sebagai berikut :
Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia
a Strategi Pengembangan Kemampuan Dalam
Permodalan
a Strategi Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Rakyat
a Strategi Pengembangan Pasar
14. ADMINISTRASI KELOMPOK
Prinsip pencatatan dalam Administrasi non keuangan
meliputi :
Sistimatis, yaitu menurut cara-cara tertentu. Pencatatan
harus dilakukan sesuai dengan blangko-blangko atau
format-format yang telah ditentukan
Kronologis, yaitu menurut urutan waktu. Pencatatan
(pengisian blangko-blangko/ format-format) menurut
waktu kejadian kegiatan)
Informatif, yaitu dapat dipahami/dimengerti oleh orang
lain. Hasil pencatatan harus dapat memberikan informasi.
Auditable, yaitu hasil pencatatan harus dapat diperiksa
dengan mudah
15. Langkah pengelolaan administrasi non keuangan adalah :
Melakukan pencatatan segala sesuatu tentang organisasi,
tentang kegiatan/usaha yang sedang berlangsung atau
yang telah selesai.
Melakukan penggolongan usaha/kegiatan non keuangan
Mencatat hal-hal penting pada buku yang sesuai dengan
jenisnya
Membuat laporan
16. Jenis-jenis Buku Pencatatan
Administrasi Non Keuangan
Buku Daftar Aggota
Buku Agenda Surat Masuk.
Buku Agenda Surat Keluar.
Buku Catatan Kegiatan Usaha.
Buku Notulen Rapat.
Buku Inventaris Barang.
Buku Daftar Hadir.
Buku Tamu