SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 41
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 1
KISI-KISI MATERI
MATA KULIAH
TAJUK SUBJEK
KEISLAMAN
SRI ROHYANTI ZULAIKHA
PRODI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 2
MATERI
I.Prinsip dasr penyusunan tajuk
subjek
II.Jenis-jenis tajuk subjek
III.Nama pribadi dan nama geografis
sbg tajuk subjek
IV. Sistem sindetik
V. Daftar tajuk subjek
VI. Nomor Klasifikasi
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 3
I
PRINSIP DASAR PENYUSUNAN
TAJUK SUBJEK
DI
PERPUSTAKAAN
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 4
1. MASALAH BAHASA
Harus dilihat dari berbagai aspek :
a. Tata bahasa
b. Ejaan
c. Sinonim
d. Semantik
e. Pedoman EYD
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 5
2. KESERAGAMAN
a. Katalog itu mengumpulkan semua bahan
pustaka mengenai topikyang sama di bawah
satu subjek yang seragam
b. Istilah yang di tetapkan sebagai tajuk subjek,
harus diterapkan secara seragam utk semua
topik tertentu itu
c. Bila ada sinonim, maka haru sidbuatkan
penunjukkan dari sinonim itu, ke istilah yang di
pakai
d. Cont. HUKUM DAGANG, digunakan utk istilah-
istilah Hukum Niaga, Hukum Perdagangan,
Hukum Perniagaan
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 6
3. PEMAKAIAN
a. Tajuk yg dipilih adalah
berdasarkan pada pemakaian
orang banyak/pemakaian umum di
Indonesia
b. Misalnya : PERNIKAHAN atau
PERKAWINAN, LEMBU atau SAPI,
LAGU atau NYANYIAN, DAKWAAN
atau TUDUHAN, BEDIL atau
SENAPAN
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 7
4. IST IND VS IST ASING
a. Prioritas pertaman pakai bahasa indonesia
b. Utk konsep yang belum ada istilah
Indonesianya, maka pemakaian istilah asing
harus mengikuti kaidah dalam bahasa
Indonesia, mis. ANARKISME bukan
ANARCHISM,FASISME bukan FACISM.
c. Bila istilah asing lebih populer, misalnya :
ANATOMI lebih baik daripada ILMU URAI.
PSIKOLOGI lebih baik daripada ILMU JIWA
d. Bila istilah Indonesia terlalu panjang atau
karena harus di uraikan, mis. DEVISA vs ALAT
PEMBAYARAN LUAR NEGERI
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 8
5. KEKHUSUSAN
 Tajuk subjek yang dipilih harus setepat mungkin sesuai dengan topik,
tidak boleh lebih luas dari topiknya. Mis. Sebuah karya ttg hukuman
mati, maka harus digunakan HUKUMAN MATI, bukan HUKUM PIDANA
atau HUKUMAN, karena keduanya terlalu umum.
 Adakalanya istilah harus diberi penjelas yg diletakkan dalam tanda
kurung. Tujuannya adalah untuk :
a. memperjelas arti subjek ybs
b. membedakan dg tajuk yg sama tapi dai aspek yang
berbeda
c. mempersempit ruang lingkup/mengkhususkan tajuk
contoh :
a. KOMPOSISI (KESENIAN)
b. KOMPOSISI (MUSIK)
c. KOMPOSISI (PERCETAKAN)
d. KOMPOSISI (RETORIKA)
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 9
II
JENIS-JENIS TAJUK
SUBJEK
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 10
1. TAJUK UTAMA
(MAIN HEADING)
a. Kata benda sbg subjek
b. Tajuk ajektif
c. Tajuk frasa
d. Tajuk gabungan
e. Tajuk bentuk kombinasi
f. Tajuk yang di balik
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 11
Kata benda sbg subjek
 Kata benda menjadi tajuk subjek
 Contoh:
 EKONOMI
 PENDIDIKAN
 PERTANIAN
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 12
Tajuk ajektif
 Tajuk subjek berupa bentuk frasa
ajektif yg terdiri dari kata benda
dan di ikuti kata sifat.
 Contoh:
 ANGGARAN MONETER
 BINATANG LANGKA
 HUKUM ADMINISTRATIF
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 13
Tajuk frasa
Tajuk yang dibentuk oleh dua kata benda yang
dibagungkan atau dihubungkan dengan kata
depan, digunakan utk :
a. membatasi konsep,
b. Contoh : TELEVISI DALAM POLITIK
c. menyatakan suatu konsep yg biasanya
digunakan utk dua konsep atau dua benda,
d. Contoh : WANITA SEBAGAI HAKIM
e. menyatakan konsep yg biasanya digunakan suatu
frasa,
f. Contoh : HAK GUNA BANGUNAN, KERJA SAMA
ANTAR PERPUSTAKAAN
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 14
Tajuk gabungan
 Tajuk gabungan dibentuk oleh dua atau lebih
unsur yg sederajat,dihubungkan dengan kata
penghubung “DAN”.
Bentuk tajuk ini punya tujuan, yaitu :
 Utk menyatakan hubungan antara dua
konsep/dua benda, mis : AGAMA DAN MUSIK
 Mencakup karya2 dua subyek atau topik,kadang2
berlawanan, mis :BAIK DAN JAHAT, AMNESTI
DAN ABOLISI
 Dua unsur yg tdk dpt dipisahkan kare erat
hubungannya, mis : BANK DAN PERBANKAN,
KEJAHATAN DAN PENJAHAT
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 15
Tajuk bentuk kombinasi
 Tajuk yg terdiri dari kombinasi dua
bidang pengetahuan,bisanya tajuk2
tsb panjang2
 Misanya :
 DINAS DIPLOMATIK DAN
KONSULER
 KEJAHATAN TERHADAP HARTA
BENDA
 SISTEM PENYIMPANAN DAN
PENEMUAN KEMBALI INFORMASI
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 16
Tajuk yang di balik
 Tajuk yang terdiri atas dua atau lebih
kata-kata/istilah2.
 Alasan pembalikan/inversi :
a. Anggapan bhwa pemustaka akan
mencari melalui istilah kata dasar,
biasanya kata benda mis BEDAH, AHLI,
INFORMASI
b. Menempatkan istilah/kata yg luas di
depan, mis : HAKIM, AHLI ; HAKIM,
PRAKTEK ; HAKIM, KONFLIK.
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 17
2. TAJUK TAMBAHAN
(SUB HEADING)
a. Subdivisi menurut bentuk
b. Subdivisi menurut tempat
geografis
c. Subdivisi menurut waktu
d. Subidivisi menurut topik atau
aspek khusus
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 18
Subdivisi menurut bentuk
 Subdivisimenurut bentuk di
definsikan sbg perluasan stau tajuk
sbjekyg didasarkan pada
bentuk/penyusunan materi subjek
dlm bentuk
 Contoh :
 ARSITEKTUR - ABSTRAK
 ARSITEKTUR – KAMUS
 ARSITEKTUR – BUKU TAHUNAN
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 19
Subdivisi menurut tempat geografis
 Bila data dari subjek yg diolah terbatas
pada wilayah geografis
 Contoh :
 HUKUM PIDANA –ITALIA
 HUKUM ADAT – ACEH
 Bila nama-nama geografis yang dijadikan
sebagai tajuk
 Contoh :
 INDONESIA – IKLIM
 JAKARTA - SENSUS
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 20
Subdivisi menurut waktu
 Contoh :
 HUKUM PERDATA – ABAD 19
 HAK CIPTA – INGGRIS –ABAD 19
 INDONESIA – SEJARAH – 1942-
1955
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 21
Subdivisi menurut topik atau aspek khusus
 Menunjukkan suatu subyek umum
yang diolah dari aspek sudut atau
aspek khusus.
 Contoh :
 HUKUM – FILSAFAT
 PERUMAHAN – SENGKETA
 PENGADILAN - PERSONALIA
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 22
III
NAMA PRIBADI DAN
GEOGRAFIS SBG TAJUK
SUBJEK
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 23
NAMA PRIBADI
 Nama pribadi dapat dijadikan
sebagai tajuk subjek
 Penulisannya sama seperti aturan
dalam Peraturan Katalogisasi
Indonesia atau AACR 2nd
ed.
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 24
NAMA GEOGRAFI
 Nama geografis bisa dijadikan
sebagai tajuk subjek
 Contoh :
 AMERIKA SERIKAT
 JEPANG
 INDONESIA
 AUSTRALIA
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 25
IV
SISTEM SINDENTIK
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 26
 Kartu kalatog di lengkapi dengan
sistem sindetik.
 Gunanya adalah utk menghubung
tajuk2 yg berhubungan
 Sistem sindetik td :
a. penunjukkan atau referensi silang,
b. catatan ruang lingkup dan
c. pembalikan/inversi
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 27
PENUNJUKAN ‘LIHAT’
 Penunjukan ‘lihat’ adlh suatu penunjukkan
dlm katalog yg menuntun pemustaka dr
satu subjek yg tdk dipakai sbg tajuk
subjek, ke lain tajuk yg dipakai sbg tajuk
subjek.
 Misal :
 Abolisis lihat AMNESTI DAN ABOLISI
 Perbankan lihat BANK DAN PERBANKAN
 Suku terasing lihat MASYARAKAT
TERASING
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 28
PENUNJUKAN ‘LIHAT JUGA’
 Penunjukkan ‘lihat juga’ adalah
suatu tajuk subjek yg lain yg
berhubungan
 Maksudnya adalah memungkinkan
pemustaka mendapatkan bahan-
bahan informasi tambahan yg
berhubungan dengan inf yg dicari
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 29
CATATAN RUANG LINGKUP/
SCOPE NOTE
 Membantu pemustaka utk
menerangkan ha-hal apa saja yang
dicakup leh subjek ybs/ruang
lingkup dari subjek itu.
 Contoh :
 FOTOGRAFI UDARA
termasuk fotografi dari pesawat
terbang, balon, gedung tinggi dsb.
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 30
V NAMA-NAMA LAIN YG BISA
DIJADIKAN TAJUK SUBJEK
 Nama pribadi
 Nama daerah geografi
 Nama bangsa dan suku bangsa
 Nama organisasi, lembaga,
perusahaan
 Nama pakta dan perjanjian
 Nama benda dan barang
 Nama tanaman dan binatang
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 31
YANG TERDAPAT DALAM DAFTAR
TAJUK SUBJEK
 ACUAN =sistem yg menunjuk dari
tajuk satu ke tajuk yang lain di
katalog
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 32
ACUAN ‘LIHAT’
 Acuan dlm katalog yg menuntun
pemustaka dari satu tajuk yg tidak
dipakai sbg ts, ke tajuk lain yag dipakai
sbg ts utk entri.
 Acuan ‘LIHAT’ dibuatkan dari :
a. Sinonim : Biri-biri LIHAT DOMBA
b. Ist.Indonesia asli yg kurang populer :
Ilmu Irai LIHAT ANATOMI
a. Ist asing yg kurang populer :
Daktiloskopi LIHAT SIDIK JARI
b. Bagian kedua dari tajuk interved :
Kehakiman, Kekuasaan LIHAT
KEKUASAAN KEHAKIMAN
c. Tajuk yg tidak dibalik : Pembasmian
hama LIHAT HAMA, PEMBASMIAN
d. Bag. Kedua dari tajuk gabungan :
Anak dan televisi LIHAT TELEVISI
DAN ANAK
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 33
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 34
ACUAN ‘LIHAT JUGA’
 Sistem acuan dr satu ts ke ts yg lain, yg
semuanya dipakai sgb ts utk entri/acuan
dari yang UMUM ke yg KHUSUS
 Tujuan acuan “LIHAT JUGA”
a. Memungkinkan user mendapatkan
buku2 lain yg berhub.dg buku yg
dicarinya
b. Acuan tsb dibuat bila ada buku2 dlm
perpustakaan ttg subjek2 yg
ditunjukkan itu.
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 35
Contoh :
 GEMPA BUMI LIHAT JUGA GUNUNG
BERAPI ; SEISMOLOGI
 TELEKOMUNIKASI LIHAT JUGA
RADIO ; TELEGRAFI ; TELEPON;
TELEVISI
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 36
ACUAN UMUM
 Acuan yg dibuat utk golongan subjek2 yg
pd umumnya terlalu banyak utk disebut
satu persatu/utk menghindari berulang-
ulang.
 Contoh :Laboratorium lihat subjek2
dengan tt LABORATORIUM, ump.KIMIA-
LABORATORIUM
 BINATANG Lihat juga nama2 jenis
binatang, umpamanya BINATANG AIR
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 37
TANDA X DAN XX
 X = perintah utk membuat acuan
Lihat dari ist. yg tdk digunakan sbg
ts ke ist yg digunakan sbg ts.
 XX = perintah utk membuat acuan
lihat juga dati ts yg umum ke ts yg
khusus
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 38
CONTOH :
 AKUPUNTUR
X Tusuk Jarum
XX KEDOKTERAN
Jadi, kita hrs membuat acuan Lihat
dari Tusuk Jarum ke AKUPUNTUR
sbb:
Tusuk Jarum lihat AKUPUNTUR
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 39
Lanjutan…
 Kita juga haus membuat acuan lihat
juga dari KEDOKTERAN ke
AKUPUNTUR
 Sbb :
 KEDOKTERAN
lihat juga
AKUPUNTUR
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 40
CATATAN RUANG LINGKUP/
SCOPE NOTE
 Catatan yg dibuatkan di bawah ts,
utk menjelaskan hal2apa saja yg
dicakup oleh subjek itu.
 Contoh :
GENETIKA
untuk karya umum ttg pembiakan
keturunan, evolusi dan variasi
tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 41
selesai

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Kisi kisi materi tajuk subyek keislaman (TSI-PII-2010-UINSUKA)

1. lm302 pelayanan referensi t01_analisis kamus
1. lm302 pelayanan referensi t01_analisis kamus1. lm302 pelayanan referensi t01_analisis kamus
1. lm302 pelayanan referensi t01_analisis kamusMuhammad Arbi Sulasmansyah
 
1. LM302_Pelayanan Referensi_T01_Analisis Kamus
1. LM302_Pelayanan Referensi_T01_Analisis Kamus1. LM302_Pelayanan Referensi_T01_Analisis Kamus
1. LM302_Pelayanan Referensi_T01_Analisis KamusMuhamad Arbi Sulasmansyah
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Arief Mulyanto
 
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre MakroBab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre MakroSusriInarti1
 
Bab I Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Bab I  Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre MakroBab I  Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Bab I Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre MakroSusriInarti1
 
Bab I Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab I Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre MakroBab I Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab I Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre MakroSusriInarti1
 
Kutipan & dp
Kutipan & dpKutipan & dp
Kutipan & dpAfifahs
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaryurifay
 
Pengertian kalimat
Pengertian kalimatPengertian kalimat
Pengertian kalimatImron Hamami
 
Pedoman penulisan makalah
Pedoman penulisan makalahPedoman penulisan makalah
Pedoman penulisan makalahkuswantiri
 
Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia
 Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia
Karya Tulis Ilmiah_Bahasa IndonesiaBonadea Visakha
 
Pengembangan profesi pp ahli 2018
Pengembangan profesi pp ahli 2018Pengembangan profesi pp ahli 2018
Pengembangan profesi pp ahli 2018wong slebor
 
Karya Tulis Ilmiah.pptx
Karya Tulis Ilmiah.pptxKarya Tulis Ilmiah.pptx
Karya Tulis Ilmiah.pptxRofiqRizqiAdi
 
Timeline Kegiatan, Target & Struktur Penulisan Makalah.pptx
Timeline Kegiatan, Target & Struktur Penulisan Makalah.pptxTimeline Kegiatan, Target & Struktur Penulisan Makalah.pptx
Timeline Kegiatan, Target & Struktur Penulisan Makalah.pptxPkuGontor1
 

Ähnlich wie Kisi kisi materi tajuk subyek keislaman (TSI-PII-2010-UINSUKA) (20)

1. lm302 pelayanan referensi t01_analisis kamus
1. lm302 pelayanan referensi t01_analisis kamus1. lm302 pelayanan referensi t01_analisis kamus
1. lm302 pelayanan referensi t01_analisis kamus
 
1. LM302_Pelayanan Referensi_T01_Analisis Kamus
1. LM302_Pelayanan Referensi_T01_Analisis Kamus1. LM302_Pelayanan Referensi_T01_Analisis Kamus
1. LM302_Pelayanan Referensi_T01_Analisis Kamus
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
 
klasifikasi
klasifikasiklasifikasi
klasifikasi
 
RPS-Filsafat-Umum.pdf
RPS-Filsafat-Umum.pdfRPS-Filsafat-Umum.pdf
RPS-Filsafat-Umum.pdf
 
Karangan ilmiah
Karangan ilmiahKarangan ilmiah
Karangan ilmiah
 
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre MakroBab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
 
Artikel jurnal ilmiah
Artikel jurnal ilmiahArtikel jurnal ilmiah
Artikel jurnal ilmiah
 
Bab I Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Bab I  Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre MakroBab I  Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Bab I Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
 
Bab I Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab I Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre MakroBab I Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
Bab I Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre Makro
 
Kutipan & dp
Kutipan & dpKutipan & dp
Kutipan & dp
 
Makalah bindo akper
Makalah bindo akperMakalah bindo akper
Makalah bindo akper
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesia
 
Pengertian kalimat
Pengertian kalimatPengertian kalimat
Pengertian kalimat
 
Pedoman penulisan makalah
Pedoman penulisan makalahPedoman penulisan makalah
Pedoman penulisan makalah
 
Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia
 Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia
Karya Tulis Ilmiah_Bahasa Indonesia
 
Pengembangan profesi pp ahli 2018
Pengembangan profesi pp ahli 2018Pengembangan profesi pp ahli 2018
Pengembangan profesi pp ahli 2018
 
Karya Tulis Ilmiah.pptx
Karya Tulis Ilmiah.pptxKarya Tulis Ilmiah.pptx
Karya Tulis Ilmiah.pptx
 
KTI.pptx
KTI.pptxKTI.pptx
KTI.pptx
 
Timeline Kegiatan, Target & Struktur Penulisan Makalah.pptx
Timeline Kegiatan, Target & Struktur Penulisan Makalah.pptxTimeline Kegiatan, Target & Struktur Penulisan Makalah.pptx
Timeline Kegiatan, Target & Struktur Penulisan Makalah.pptx
 

Mehr von Tyo SBS

Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013Tyo SBS
 
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesia
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesiaPerluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesia
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesiaTyo SBS
 
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012Tyo SBS
 
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013Tyo SBS
 
Incunabula edisi 1-april 2014
Incunabula edisi 1-april 2014Incunabula edisi 1-april 2014
Incunabula edisi 1-april 2014Tyo SBS
 
Incunabula zine edisi 2-mei-2014
Incunabula zine edisi 2-mei-2014Incunabula zine edisi 2-mei-2014
Incunabula zine edisi 2-mei-2014Tyo SBS
 
Konsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient SafetyKonsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient SafetyTyo SBS
 
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitPerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitTyo SBS
 
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...Tyo SBS
 
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008Tyo SBS
 
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Tyo SBS
 
Kepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan PerpustakaanKepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan PerpustakaanTyo SBS
 
Leadership in Today’s Library
Leadership in Today’s LibraryLeadership in Today’s Library
Leadership in Today’s LibraryTyo SBS
 
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi Perpustakaan
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi PerpustakaanStandardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi Perpustakaan
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi PerpustakaanTyo SBS
 
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnyaAlih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnyaTyo SBS
 
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasi
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasientrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasi
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasiTyo SBS
 
Bulletin INKALUS 1st Edition
Bulletin INKALUS 1st EditionBulletin INKALUS 1st Edition
Bulletin INKALUS 1st EditionTyo SBS
 
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)Tyo SBS
 
Membangun pustakawan profesional
Membangun pustakawan profesionalMembangun pustakawan profesional
Membangun pustakawan profesionalTyo SBS
 
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umumPedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umumTyo SBS
 

Mehr von Tyo SBS (20)

Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
Pedoman pengolahan Bahan Pustaka PNRI 2013
 
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesia
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesiaPerluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesia
Perluasan dan penyesuaian notasi ddc untuk wilayah indonesia
 
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
Pedoman Kebijakan pengembangan koleksi PNRI 2012
 
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013
Konsep pedoman-penilaian-penelitian-dan-publikasi-2013
 
Incunabula edisi 1-april 2014
Incunabula edisi 1-april 2014Incunabula edisi 1-april 2014
Incunabula edisi 1-april 2014
 
Incunabula zine edisi 2-mei-2014
Incunabula zine edisi 2-mei-2014Incunabula zine edisi 2-mei-2014
Incunabula zine edisi 2-mei-2014
 
Konsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient SafetyKonsep dan Program Patient Safety
Konsep dan Program Patient Safety
 
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitPerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
 
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident R...
 
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) 2008
 
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety)
 
Kepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan PerpustakaanKepemimpinan Perpustakaan
Kepemimpinan Perpustakaan
 
Leadership in Today’s Library
Leadership in Today’s LibraryLeadership in Today’s Library
Leadership in Today’s Library
 
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi Perpustakaan
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi PerpustakaanStandardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi Perpustakaan
Standardisasi, Akreditasi/Sertifikasi dan Tipologi Perpustakaan
 
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnyaAlih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya
 
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasi
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasientrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasi
entrepreneurship-pustakawan-sebuah-passion-mewujudkan-prestasi
 
Bulletin INKALUS 1st Edition
Bulletin INKALUS 1st EditionBulletin INKALUS 1st Edition
Bulletin INKALUS 1st Edition
 
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
 
Membangun pustakawan profesional
Membangun pustakawan profesionalMembangun pustakawan profesional
Membangun pustakawan profesional
 
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umumPedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
 

Kürzlich hochgeladen

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Kürzlich hochgeladen (20)

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Kisi kisi materi tajuk subyek keislaman (TSI-PII-2010-UINSUKA)

  • 1. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 1 KISI-KISI MATERI MATA KULIAH TAJUK SUBJEK KEISLAMAN SRI ROHYANTI ZULAIKHA PRODI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
  • 2. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 2 MATERI I.Prinsip dasr penyusunan tajuk subjek II.Jenis-jenis tajuk subjek III.Nama pribadi dan nama geografis sbg tajuk subjek IV. Sistem sindetik V. Daftar tajuk subjek VI. Nomor Klasifikasi
  • 3. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 3 I PRINSIP DASAR PENYUSUNAN TAJUK SUBJEK DI PERPUSTAKAAN
  • 4. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 4 1. MASALAH BAHASA Harus dilihat dari berbagai aspek : a. Tata bahasa b. Ejaan c. Sinonim d. Semantik e. Pedoman EYD
  • 5. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 5 2. KESERAGAMAN a. Katalog itu mengumpulkan semua bahan pustaka mengenai topikyang sama di bawah satu subjek yang seragam b. Istilah yang di tetapkan sebagai tajuk subjek, harus diterapkan secara seragam utk semua topik tertentu itu c. Bila ada sinonim, maka haru sidbuatkan penunjukkan dari sinonim itu, ke istilah yang di pakai d. Cont. HUKUM DAGANG, digunakan utk istilah- istilah Hukum Niaga, Hukum Perdagangan, Hukum Perniagaan
  • 6. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 6 3. PEMAKAIAN a. Tajuk yg dipilih adalah berdasarkan pada pemakaian orang banyak/pemakaian umum di Indonesia b. Misalnya : PERNIKAHAN atau PERKAWINAN, LEMBU atau SAPI, LAGU atau NYANYIAN, DAKWAAN atau TUDUHAN, BEDIL atau SENAPAN
  • 7. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 7 4. IST IND VS IST ASING a. Prioritas pertaman pakai bahasa indonesia b. Utk konsep yang belum ada istilah Indonesianya, maka pemakaian istilah asing harus mengikuti kaidah dalam bahasa Indonesia, mis. ANARKISME bukan ANARCHISM,FASISME bukan FACISM. c. Bila istilah asing lebih populer, misalnya : ANATOMI lebih baik daripada ILMU URAI. PSIKOLOGI lebih baik daripada ILMU JIWA d. Bila istilah Indonesia terlalu panjang atau karena harus di uraikan, mis. DEVISA vs ALAT PEMBAYARAN LUAR NEGERI
  • 8. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 8 5. KEKHUSUSAN  Tajuk subjek yang dipilih harus setepat mungkin sesuai dengan topik, tidak boleh lebih luas dari topiknya. Mis. Sebuah karya ttg hukuman mati, maka harus digunakan HUKUMAN MATI, bukan HUKUM PIDANA atau HUKUMAN, karena keduanya terlalu umum.  Adakalanya istilah harus diberi penjelas yg diletakkan dalam tanda kurung. Tujuannya adalah untuk : a. memperjelas arti subjek ybs b. membedakan dg tajuk yg sama tapi dai aspek yang berbeda c. mempersempit ruang lingkup/mengkhususkan tajuk contoh : a. KOMPOSISI (KESENIAN) b. KOMPOSISI (MUSIK) c. KOMPOSISI (PERCETAKAN) d. KOMPOSISI (RETORIKA)
  • 9. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 9 II JENIS-JENIS TAJUK SUBJEK
  • 10. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 10 1. TAJUK UTAMA (MAIN HEADING) a. Kata benda sbg subjek b. Tajuk ajektif c. Tajuk frasa d. Tajuk gabungan e. Tajuk bentuk kombinasi f. Tajuk yang di balik
  • 11. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 11 Kata benda sbg subjek  Kata benda menjadi tajuk subjek  Contoh:  EKONOMI  PENDIDIKAN  PERTANIAN
  • 12. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 12 Tajuk ajektif  Tajuk subjek berupa bentuk frasa ajektif yg terdiri dari kata benda dan di ikuti kata sifat.  Contoh:  ANGGARAN MONETER  BINATANG LANGKA  HUKUM ADMINISTRATIF
  • 13. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 13 Tajuk frasa Tajuk yang dibentuk oleh dua kata benda yang dibagungkan atau dihubungkan dengan kata depan, digunakan utk : a. membatasi konsep, b. Contoh : TELEVISI DALAM POLITIK c. menyatakan suatu konsep yg biasanya digunakan utk dua konsep atau dua benda, d. Contoh : WANITA SEBAGAI HAKIM e. menyatakan konsep yg biasanya digunakan suatu frasa, f. Contoh : HAK GUNA BANGUNAN, KERJA SAMA ANTAR PERPUSTAKAAN
  • 14. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 14 Tajuk gabungan  Tajuk gabungan dibentuk oleh dua atau lebih unsur yg sederajat,dihubungkan dengan kata penghubung “DAN”. Bentuk tajuk ini punya tujuan, yaitu :  Utk menyatakan hubungan antara dua konsep/dua benda, mis : AGAMA DAN MUSIK  Mencakup karya2 dua subyek atau topik,kadang2 berlawanan, mis :BAIK DAN JAHAT, AMNESTI DAN ABOLISI  Dua unsur yg tdk dpt dipisahkan kare erat hubungannya, mis : BANK DAN PERBANKAN, KEJAHATAN DAN PENJAHAT
  • 15. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 15 Tajuk bentuk kombinasi  Tajuk yg terdiri dari kombinasi dua bidang pengetahuan,bisanya tajuk2 tsb panjang2  Misanya :  DINAS DIPLOMATIK DAN KONSULER  KEJAHATAN TERHADAP HARTA BENDA  SISTEM PENYIMPANAN DAN PENEMUAN KEMBALI INFORMASI
  • 16. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 16 Tajuk yang di balik  Tajuk yang terdiri atas dua atau lebih kata-kata/istilah2.  Alasan pembalikan/inversi : a. Anggapan bhwa pemustaka akan mencari melalui istilah kata dasar, biasanya kata benda mis BEDAH, AHLI, INFORMASI b. Menempatkan istilah/kata yg luas di depan, mis : HAKIM, AHLI ; HAKIM, PRAKTEK ; HAKIM, KONFLIK.
  • 17. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 17 2. TAJUK TAMBAHAN (SUB HEADING) a. Subdivisi menurut bentuk b. Subdivisi menurut tempat geografis c. Subdivisi menurut waktu d. Subidivisi menurut topik atau aspek khusus
  • 18. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 18 Subdivisi menurut bentuk  Subdivisimenurut bentuk di definsikan sbg perluasan stau tajuk sbjekyg didasarkan pada bentuk/penyusunan materi subjek dlm bentuk  Contoh :  ARSITEKTUR - ABSTRAK  ARSITEKTUR – KAMUS  ARSITEKTUR – BUKU TAHUNAN
  • 19. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 19 Subdivisi menurut tempat geografis  Bila data dari subjek yg diolah terbatas pada wilayah geografis  Contoh :  HUKUM PIDANA –ITALIA  HUKUM ADAT – ACEH  Bila nama-nama geografis yang dijadikan sebagai tajuk  Contoh :  INDONESIA – IKLIM  JAKARTA - SENSUS
  • 20. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 20 Subdivisi menurut waktu  Contoh :  HUKUM PERDATA – ABAD 19  HAK CIPTA – INGGRIS –ABAD 19  INDONESIA – SEJARAH – 1942- 1955
  • 21. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 21 Subdivisi menurut topik atau aspek khusus  Menunjukkan suatu subyek umum yang diolah dari aspek sudut atau aspek khusus.  Contoh :  HUKUM – FILSAFAT  PERUMAHAN – SENGKETA  PENGADILAN - PERSONALIA
  • 22. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 22 III NAMA PRIBADI DAN GEOGRAFIS SBG TAJUK SUBJEK
  • 23. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 23 NAMA PRIBADI  Nama pribadi dapat dijadikan sebagai tajuk subjek  Penulisannya sama seperti aturan dalam Peraturan Katalogisasi Indonesia atau AACR 2nd ed.
  • 24. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 24 NAMA GEOGRAFI  Nama geografis bisa dijadikan sebagai tajuk subjek  Contoh :  AMERIKA SERIKAT  JEPANG  INDONESIA  AUSTRALIA
  • 25. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 25 IV SISTEM SINDENTIK
  • 26. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 26  Kartu kalatog di lengkapi dengan sistem sindetik.  Gunanya adalah utk menghubung tajuk2 yg berhubungan  Sistem sindetik td : a. penunjukkan atau referensi silang, b. catatan ruang lingkup dan c. pembalikan/inversi
  • 27. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 27 PENUNJUKAN ‘LIHAT’  Penunjukan ‘lihat’ adlh suatu penunjukkan dlm katalog yg menuntun pemustaka dr satu subjek yg tdk dipakai sbg tajuk subjek, ke lain tajuk yg dipakai sbg tajuk subjek.  Misal :  Abolisis lihat AMNESTI DAN ABOLISI  Perbankan lihat BANK DAN PERBANKAN  Suku terasing lihat MASYARAKAT TERASING
  • 28. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 28 PENUNJUKAN ‘LIHAT JUGA’  Penunjukkan ‘lihat juga’ adalah suatu tajuk subjek yg lain yg berhubungan  Maksudnya adalah memungkinkan pemustaka mendapatkan bahan- bahan informasi tambahan yg berhubungan dengan inf yg dicari
  • 29. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 29 CATATAN RUANG LINGKUP/ SCOPE NOTE  Membantu pemustaka utk menerangkan ha-hal apa saja yang dicakup leh subjek ybs/ruang lingkup dari subjek itu.  Contoh :  FOTOGRAFI UDARA termasuk fotografi dari pesawat terbang, balon, gedung tinggi dsb.
  • 30. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 30 V NAMA-NAMA LAIN YG BISA DIJADIKAN TAJUK SUBJEK  Nama pribadi  Nama daerah geografi  Nama bangsa dan suku bangsa  Nama organisasi, lembaga, perusahaan  Nama pakta dan perjanjian  Nama benda dan barang  Nama tanaman dan binatang
  • 31. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 31 YANG TERDAPAT DALAM DAFTAR TAJUK SUBJEK  ACUAN =sistem yg menunjuk dari tajuk satu ke tajuk yang lain di katalog
  • 32. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 32 ACUAN ‘LIHAT’  Acuan dlm katalog yg menuntun pemustaka dari satu tajuk yg tidak dipakai sbg ts, ke tajuk lain yag dipakai sbg ts utk entri.  Acuan ‘LIHAT’ dibuatkan dari : a. Sinonim : Biri-biri LIHAT DOMBA b. Ist.Indonesia asli yg kurang populer : Ilmu Irai LIHAT ANATOMI
  • 33. a. Ist asing yg kurang populer : Daktiloskopi LIHAT SIDIK JARI b. Bagian kedua dari tajuk interved : Kehakiman, Kekuasaan LIHAT KEKUASAAN KEHAKIMAN c. Tajuk yg tidak dibalik : Pembasmian hama LIHAT HAMA, PEMBASMIAN d. Bag. Kedua dari tajuk gabungan : Anak dan televisi LIHAT TELEVISI DAN ANAK tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 33
  • 34. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 34 ACUAN ‘LIHAT JUGA’  Sistem acuan dr satu ts ke ts yg lain, yg semuanya dipakai sgb ts utk entri/acuan dari yang UMUM ke yg KHUSUS  Tujuan acuan “LIHAT JUGA” a. Memungkinkan user mendapatkan buku2 lain yg berhub.dg buku yg dicarinya b. Acuan tsb dibuat bila ada buku2 dlm perpustakaan ttg subjek2 yg ditunjukkan itu.
  • 35. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 35 Contoh :  GEMPA BUMI LIHAT JUGA GUNUNG BERAPI ; SEISMOLOGI  TELEKOMUNIKASI LIHAT JUGA RADIO ; TELEGRAFI ; TELEPON; TELEVISI
  • 36. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 36 ACUAN UMUM  Acuan yg dibuat utk golongan subjek2 yg pd umumnya terlalu banyak utk disebut satu persatu/utk menghindari berulang- ulang.  Contoh :Laboratorium lihat subjek2 dengan tt LABORATORIUM, ump.KIMIA- LABORATORIUM  BINATANG Lihat juga nama2 jenis binatang, umpamanya BINATANG AIR
  • 37. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 37 TANDA X DAN XX  X = perintah utk membuat acuan Lihat dari ist. yg tdk digunakan sbg ts ke ist yg digunakan sbg ts.  XX = perintah utk membuat acuan lihat juga dati ts yg umum ke ts yg khusus
  • 38. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 38 CONTOH :  AKUPUNTUR X Tusuk Jarum XX KEDOKTERAN Jadi, kita hrs membuat acuan Lihat dari Tusuk Jarum ke AKUPUNTUR sbb: Tusuk Jarum lihat AKUPUNTUR
  • 39. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 39 Lanjutan…  Kita juga haus membuat acuan lihat juga dari KEDOKTERAN ke AKUPUNTUR  Sbb :  KEDOKTERAN lihat juga AKUPUNTUR
  • 40. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 40 CATATAN RUANG LINGKUP/ SCOPE NOTE  Catatan yg dibuatkan di bawah ts, utk menjelaskan hal2apa saja yg dicakup oleh subjek itu.  Contoh : GENETIKA untuk karya umum ttg pembiakan keturunan, evolusi dan variasi
  • 41. tajuk subjek_sri rohyanti zulaiha 41 selesai